Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,RISET,DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM S-1 REGULER

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TA 2020/2021

Mata Kuliah : Auditing I (Kelas B)

Jurusan : Akuntansi

Hari/Tanggal : Jum’at, 4 Juni 2021

Waktu : Lihat Ketentuan


Sifat : Take Home

KETENTUAN:

a) Jawaban ketik font 12 Times New Roman, spasi 2.

b) Kumpulkan ke email: hayat.atma@yahoo.com paling lambat Sabtu,5 Juni Jam


12.00 Wita dengan Format File : UAS_Audit1_NAMA_NIM.

c) Kerjakan masing-masing, jangan melakukan ketidakjujuran.

1. Ketika auditor menerima klien baru yang berupa sebuah perusahaan manufaktur,
biasanya auditor meninjau fasilitas pabrik. Uraikan untuk apa hal tersebut dilakukan dan
bagaimana auditor melakukan observasi , Jelaskan!

2. Jelaskan bagaimana hubungan antara risiko audit dengan materialitas dan mengapa
keduanya perlu dipertimbangkan bersama-sama dalam perencanaan audit!

3. Untuk setiap pos dibawah berikan satu contoh pengendalian fisik yang dapat digunakan
klien untuk melindungi asset atau catatan : a. Kas Kecil;
b. Penerimaan Kas dalam Penjualan Eceran;

c. Catatan Piutang Usaha;

d. Persediaan Bahan Baku;

e. Peralatan Pabrik;

f. Surat Berharga.

4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang risiko inheren dan mengapa risiko inheren
ditetapkan untuk tujuan audit per segmen (golongan transaksi,saldo,dan penyajian &
pengungkapan) bukan untuk audit secara keseluruhan. Apakah pengaruhnya terhadap jumlah
bukti yang harus dikumpulkan auditor?

5. Bagaimana dampak perkembangan teknologi informasi terhadap proses audit, dan aplikasi
apa saja terkait audit berbasis digital yang anda ketahui,sebutkan dan jelaskan?

Nama : muhammad Irhamni


Nim. : 1910313110008

Jawab

1.Ketika auditor menerima klien baru seperti perusahaan manufaktur, Auditor akan meninjau
fasilitas pabrik tersebut hal ini dilakukan bertujuan agar seorang auditor dapat lebih memahami
mengenai pengeoperasiaan bisnis klien dengan melakukan kunjungan ini seorang auditor juga
berkemungkinan untuk mendapat fasilitas dari bisnis klien.

Cara auditor melakukan observasi pada perusahaan manufaktur tersebut melalui kunjungan
untuk melihat secara langsung fasilitas- fasilitas yang dimiliki klien, dengan melihat fasilitas
secara langsung seorang auditor dapat menilai atas aset dan mengintreprestasikan data akuntansi
yang berkaitan dengan aset seperti persediaan dalam proses dan peralatan pabrik. Dengan
kunjungan secara langsung ini auditor dapat menilai risiko inheren dalam perusahaan seperti
menilai peralatan yang menganggur atau persediaan yang berpotensi tidak laku dijual. Di sisi lain
kunjungan secara langsung dapat mempertemukan auditor dengan pejabat-pejabat di perusahaan,
melakukan pembicaraan dengan pegawai yang berguna membantu auditor untuk lebih
memahami bisnis klien dan membantu dalam menilai risiko inheren.

2.Risiko audit dan materialitas menjadi dua konsep yang tidak bisa dipisahkan, dilihati dari
definisi bahwa risiko audit adalah risiko bagi auditor untuk membuat kesalahan dalam
memberikan pendapat atas laporan keuangan, karena gagal mengungkap salah saji material.
Sedangkan materialitas ialah besarnya suatu penghapusan atau salah saji informasi keuangan
yang, dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan yang dilakukan oleh
orang yang mengandalkan pada informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh
penghapusan atau salah saji tersebut. Sehingga terdapat hubungan dua konsep yang melandasi
keyakinan yang diberikan auditor yaitu konsep materialitas menunjukkan seberapa besar salah
saji yang dapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh
salah saji tersebut dan konsep risiko audit menunjukkan tingkat risiko kegagalan auditor untuk
mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang berisi salah saji material. Dalam memeriksa
laporan keuangan pun tidak dapat dipisahkan dari risiko maupun materialitas.

a. Kas Kecil

,Pengendalian fisik kas kecil yang baik adalah cara menyimpan dana pada tempat yang benar-
benar aman seperti lemari besi, peti penyimpanan atau laci kas yang dikunci, penerimaan setiap
hari harus dikirimkan ke bank sepraktis mungkin.

b. Penerimaan Kas dalam Penjualan Eceran

Pengendalian fisik pada penerimaan kas dalam penjualan eceran adalah dengan disetiap
transaksinya harus didukung dokumen atau catatan yang dapat dipertanggungjawabkan.

c. Catatan Piutang Usaha ,Pengendalian fisik untuk catatan atas piutang usaha dengan
penerimaan order penjualan terus ke persetujuan atas order, persetujuan pemberian kredit,
pengiriman barang, pembuatan faktur, verifikasi faktur, pembukuan piutang, penagihan piutang,
yang akhirnya akan mempengaruhi saldo kas

d. Persediaan Bahan Baku ,Pengendalian pada hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa
area penyimpanan bahan baku untuk menentukan apakah bahan baku telah dilindungi dari
pencurian dan penyalahgunaan dengan adanya gudang yang terkunci.
e. Peralatan Pabrik ,Pengendalian fisik pada poin ini dengan menyiapkan berkas induk
aktiva tetap. Isinya harus dimengerti agar studi terhadap audit peralatan pabrik itu dapat berguna,
berkas induk itu terdiri dari sekumpulan catatan, satu untuk tiap-tiap bagian peralatan dan jenis
properti lainnya yang dimiliki.

f. Surat Berharga, surat berharga ialah surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, yang
dapat dipakai untuk melakukan pembayaran. Surat-surat itu juga dapat diperdagangkan agar
sewaktu-waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai. Sehingga pengendalian fisiknya dengan
meminta rincian dari riwayat transaksi surat berharga.

4.Yang dimaksud dengan risiko inheren merupakan sebuah ketentuan suatu saldo akun atau
golongan transaksi terhadap suatu salah saji material dengan asumsi tidak terdapat kebijakan dan
prosedur pengendalian intern yang terkait. Faktor-faktor yang berhubungan dengan beberapa
atau seluruh saldo akun atau golongan transaksi mungkin mempengaruhi risiko bawaan yang
berhubungan dengan saldo akun atau golongan transaksi tertentu. Faktor ini mencakup, misalnya
kekurangan modal kerja untuk melanjutkan usaha atau penurunan aktivitas industri yang ditandai
oleh banyaknya kegagalan usaha. Yang berarti Risiko inheren ditetapkan untuk tujuan audit per
segmen (golongan transaksi,saldo,dan penyajian & pengungkapan) bukan untuk audit secara
keseluruhan. Karena risiko inheren merupakan penilaian auditor mengenai kemungkinan adanya
kesalahan penyajian material yang disebabkan karena kekeliruan atau kecurangan sebelum
mempertimbangkan efektivitas pengendalian internal. Apabila auditor berkesimpulan bahwa
kemungkinan besar terdapat kesalahan penyajian, maka auditor akan berkesimpulan bahwa risiko
inherennya tinggi. Pengaruh terhadap bukti yang harus dikumpulkan auditor terhadap Risiko
inheren yang tinggi, akan meningkatkan bukti yang harus dikumpulkan juga harus ditangani
oleh staf audit yang lebih berpengalaman, dan review terhadap pengujian audit lebih cermat.

5. Dampak perkembangan teknologi informasi terhadap proses audit yaitu dengan pesatnya
perkembangan teknologi informasi memunculkan resiko-resiko baru seperti risiko terhadap
perangkat keras dan lunak hal ini dapat menyebabkan masalah seperti kehilangan data yang
diarsip elektronik, resiko lainnya yaitu berkurangnya jejak audit hal ini diakibatkan
meningkatkanya penggunaan TI dan berkurangnya keterlibatan manusia.

Dengan perkembangan teknologi maka seorang auditor harus mendapatkan pemahaman atas
pengendalian internal para kliennya Pengetahuan akan pengendalian umum meningkatkan
kemampuan auditor untuk mengukur dan mengandalkan pengendalian aplikasi yang efektif
untuk mengurangi risiko pengendalian untuk tujuan audit yang terkait. Bagi auditor perusahaan
publik yang harus menerbitkan opini atas pengendalian intrenal terhadap laporan keuangan,
pengetahuan terhadap umum maupun pengendalian aplikasi merupakan hal yang penting. Dalam
banyak kasus, auditor harus menggunakan beberapa pendekatan untuk memberikan informasi
yang berbeda. sebagai contoh, wawancara dengan CEO (Chief information Officer) dan para
analisis sistem memeberikan informasi yang berguna mengenai operasi fungsi TI secara
keseluruhan, cakupan perkembangan perangkat lunak dan perubahan perangkat keras yang
dilakukan terhadap perangkat lunak aplikasi akuntansi, dan tinjauan pada setiap perubahan yang
direncanakan. Pengkajian permohonan perubahan program dan hasil pengujuan sistem berguna
untuk pengendentivikasi perubahan proram dalam aplikasi perangkat lunak.kuesioner membantu
auditor untuk mengidentifikasi pengendalian internal yang spesifik.

Aplikasi yang berhubungan dengan audit seperti software yang digunakan yaitu generalized audit
software (GAS) yang terdiri dari satu atau lebih program rutin yang dapat diterapkan pada
berbagai situasi dan berbagai tipe organisasi. GAS sering dipakai untuk melakukan substantive
test dan digunakan test of control yang terbatas. terdiri dari satu atau lebih program yang
applicable pada berbagai situasi audit pada suatu perusahaan. ACL (Audit Comand Language)
merupakan interaktif, yang menghubungkan user dengan computer. ACL membantu auditor
untuk untuk menganalisis data klien dengan beberapa fungsi, misalnya attribute sampling,
histogram generation, record aging, file comparation, duplicate checking, dan file printing. Yang
relative powerful, fleksibel dan mudah dipelajari.sehingga auditor dapat memodifikasi program
untuk situasi khusus.

AUSI Audit Working Paper System di buat oleh PT Jagat Kreasi Indonesia Merupakan software
kertas Kerja audit yang dapat digunakan oleh Kantor Akuntan Publik dan Perguruan tinggi
sebagai software pembelejaran untuk pratikum audit.

Anda mungkin juga menyukai