MAKALAH
OLEH :
KELOMPOK 10
1. Muhammad Ilham Habibi (210413623330)
2. Nabila Febriana Yahya (210413623366)
3. Nisbatun Nafi’ah (210413623212)
2|Page
C. Humanisme dalam Ekonomi dan Bisnis
2|Page
E. Apa yang dimaksud Para Cendekiawan dengan Manajemen
Humanistik
2|Page
kombinasi mempromosikan kesejahteraan manusia melalui kegiatan
ekonomi yang kondusif bagi kehidupan dan nilai tambah bagi masyarakat
luas.
Pandangan yang lebih komprehensif tentang manusia ini juga
muncul dalam Andreu dan Rosanas dalam pandangan rasional dan
humanistik mereka untuk pengelolaan yang lebih baik. Mereka juga
menegaskan, Apa yang dimiliki perusahaan-perusahaan ini adalah bahwa
mereka dikelola sebagai bagian masyarakat yang terintegrasi dan
bertanggung jawab, termasuk promosi manfaat sosia.l Selain
itu, perusahaan-perusahaan ini menolak maksimalisasi keuntungan sebagai
kriteria normatif dan mempertahankan kebebasan untuk memilih keluar
dari penerapan rasionalitas pasar di mana ini akan bertentangan dengan
atau mengurangi manfaat sosial Rodríguez-Luesma et al, melihat
humanisme sebagai kosmopolitanisme dan sebagai dialog, atas dasar
martabat manusia yang tidak dapat diganggu gugat. Perjumpaan dengan
Btheother merupakan pengingat dan tantangan untuk melibatkan orang
lain dalam proses mutasi, penemuan dan dialog ual di mana seseorang
belajar tentang nilai-nilai orang lain dan tentang diri sendiri. Menurut
penulis ini: Manajer BM menjadi humanistik ketika dialog di mana
mereka terlibat dengan pemangku kepentingan, di luar informasi dan
pengetahuan tentang aspek ekonomi dan teknis, memerlukan pembelajaran
tentang sistem nilai orang lain dan mengingat bahwa martabat orang
Bevery tidak dapat diganggu gugat.
F. Memahami Humanisme
2|Page
humanisme dengan mengesampingkan semua referensi ke supernatural
dan dengan penolakan.
2|Page
martabat tersebut . Dalam beberapa hal, kita merasa terpanggil untuk
mengetahui kebenaran dan mencari makna keberadaan kita dan untuk
mencintai apa yang kita tahu benar-benar berharga. Ini adalah panggilan
untuk kemajuan manusia, dan jawabannya adalah tanggung jawab pribadi
tetapi orang lain dan lingkungan memiliki pengaruh dan dapat
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan manusia melalui
pendidikan, kegiatan komunitarian dan kondisi kesejahteraan psikologis
yang sesuai.
2|Page
hasil manajemen menganggap mendapatkan hasil melalui orang. Apa yang
relevan untuk tujuan kami di sini adalah bahwa yang mendasari
manajemen ada etos tertentu, yang telah didefinisikan sebagai karakter
pembeda, sentimen, sifat moral, atau keyakinan pemandu
seseorang, kelompok, atau institusi.
H. Konsepsi Individu dan Pekerjaan Manusia
Manajemen humanistik memerlukan pertimbangan visi individu
seperti yang disajikan dalam proposisi disebutkan di atas, termasuk
pertimbangan manusia seutuhnya, martabat manusia universal dan hak
setiap orang dan pembangunan berkelanjutan atau degradasi yang dialami
orang karena kondisi organisasi dan kerja. Jauh dari mengasumsikan
model individu manusia sebagai pemaksimal kepentingan diri yang
rasional , manajemen humanistik memperhitungkan sejumlah fitur
manusia yang diabaikan oleh model ini . Singkatnya, manusia memiliki
berbagai motivasi untuk bertindak dan kepentingan pribadi bukanlah satu-
satunya motivasi bagi perilaku manusia. Ketajaman moral, tanggung
jawab dan akuntabilitas adalah hakekat manusia, sedangkan moralitas
asing bagi pilihan rasional dan maksimalisasi utilitas homo economicus.
2|Page
I. Gagasan Masyarakat dan Peranan Individu Dalam Masyarakat serta
Interaksinya dengan Alam
Humanistik tentang masyarakat adalah suatu perkumpulan individu
yang memiliki sifat kesadaran dan kebebasan dengan menganut prinsip
keadilan, kebajikan, persahabatan, saling membantu, bekerjasama, dan
rasional yang membentuk satu kesatuan utuh namun tidak menghilangkan
sifat kepribadian individu serta tanggung jawab pribadinya. Konsep
humanistik pada dasarnya tidak membatasi individu untuk hidup dalam
masyarakat, tetapi lebih kearah upaya pencegahan hal-hal yang tidak
sesuai norma. Konsep humanistik ini juga lebih mendorong kesadaran dan
kebebasan individu dalam upayanya mencapai tujuan bersama di
masyarakat.
Interaksi awal humanistik dengan alam sendiri adalah upaya
pembentukan karakter yang humanis dalam diri tiap-tiap individu.
Sehingga jika sudah terbentuk kepribadian yang humanis maka kesadaran
manusia akan muncul dengan sendirinya, tentang tata cara mengelola alam
yang memperhatikan keberlanjutan.
J. Pandangan Korporasi Bisnis
Dalam mendirikan sebuah korporasi atau perusahaan tentu
diperlukan adanya hubungan antara individu satu dengan yang lain. Peran
konsep humanistik terkait hal ini adalah sebagai jembatan penghubung
antara pemangku kepentingan dengan karyawannya. Humanistik dalam
perusahaan mengatur hubungan yang harmonis, lingkungan kerja yang
kondusif, loyalitas, kasih sayang antar anggota, serta penekanan ulang
terhadap tujuan awal atau tujuan bersama sebagai satu kesatuan
perusahaan.
K. Tujuan Bisnis di Masyarakat
Humanistik menilai sudut pandang bahwasanya dikarenakan bisnis
itu lahir di masyarakat maka bisnis harus pula bermanfaat bagi
masyarakat. Dalam berbisnis secara humanistik seorang pebisnis harus
2|Page
mampu memberikan andil yang baik bagi lingkungan masyarakat
tempatnya berbisnis. Seperti menyediakan lapangan pekerjaan,
menyediakan barang dan jasa sesuai kebutuhan masyarakat secara adil,
serta memahami konsep-konsep keberlanjutan dalam memanfaatkan
sumber daya alam. Pada pandangan ini pula pebisnis akan merasa bahwa
tujuannya berbisnis tidak hanya semata-mata mencari keuntungan sebesar-
besarnya namun juga untuk mendorong roda perekonomian masyarakat
luas.
L. Garis Besar Praktik Manajemen Humanistik
Gagasan timbal balik praktik humanisme dan manajemen dapat
dilihat dari tujuh dasar praktik manajerial utama, antara lain:
2. Perencanaan
3. Struktur Organisasi
4. Pengendalian
2|Page
Humanistik memiliki sifat pengendalian tak langsung bagi setiap
individu. Individu yang memiliki sisi humanis lebih banyak cenderung
lebih patuh dan berhasil dalam usahanya dibandingkan yang sebaliknya.
5. Komunikasi
6. Pengambilan Keputusan
7. Kepemimpinan
Kesimpulan
2|Page
dikerjakan. Dan embel-embel faktor keturunan tidak akan berpengaruh terhadap
kinerja pribadi. Memang dalam mewujudkan masyarakat utopia masihlah angan-
angan belaka. Tetapi pada dasarnya humanistik akan lebih mendorong individu
untuk selalu berkembang, berpikir kritis, peduli lingkungan, bersikap adil, dan
tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2|Page