Anda di halaman 1dari 4

Patofisiologi Sirosis Hati

A. Diabetes Mellitus dan Hiperglikemia


Sirosis hati menyebabkan penurunan sensitivitas insulin yang mengakibatkan glukosa
tidak dapat diubah menjadi glikogen untuk disimpan sehingga terjadi hiperglikemia.
Selain itu, kondisi menurunnya sensitivitas insulin dapat menyebabkan penurunan fungsi
sel beta pankreas yang berfungsi dalam produksi insulin dimana pada akhirnya
menyebabkan pasien terkena diabetes mellitus tipe 2 (Garcia-Compean et-al, 2009).

B. Neuropathy
Pada pasien sirosis hati dengan komplikasi diabetes, pasien akan mengalami kondisi
hiperglikemi dimana pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan stress oksidatif
dimana stress oksidatif ini akan menyebabkan kerusakan pada sel saraf tepi. Kerusakan
ini menyebabkan rasa kesemutan hingga nyeri pada saraf tepi yang biasanya dialami pada
ujung jari tangan dan kaki (Kurniawan, 2012)

C. Retinopathy
Pada pasien sirosis hati dengan komplikasi diabetes, pasien akan mengalami kondisi
hiperglikemia jangka lama dapat mengubah fisiologi dan biokimia, sehingga terjadi
kerusakan endotelial yang berujung pada kerusakan mikrovaskular retina, dimana melalui
lapisan-lapisan retina, mikrovaskuler superfisial retina memberi nutrisi dan oksigen untuk
bekerja (Elvira dan Suryawijaya, 2019).

D. Hiponatremia
Seiring berkembangnya penyakit sirosis hati, pasien akan mengalami penurunan
kemampuan ginjal untuk mengekskresikan air, sehingga air menumpuk didalam tubuh
dan menyebabkan hipervolemia. Karena air yang tidak diekskresikan ini menyebabkan
kadar natrium menjadi encer seiring dengan banyaknya air yang tertahan didalam tubuh
sehingga menyebabkan kondisi hiponatremia (John and Thuluvath, 2015).

E. Demam
Demam merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai dimana terjadi akibat
penumpukan cairan pada rongga abdomen atau asites. Akibat asites ini dapat mengalami
infeksi akibat penumpukan cairan pada rongga abdomen. Infeksi cairan asites dapat
disebabkan oleh salah satu atau lebih bakteri, dimana ketika terjadi infeksi tubuh akan
memberikan sinyal ke hipotalamus sehingga terjadi demam sebagai penanda terjadinya
infeksi (Jalan et.al 2014).

F. Kolik
Pada pasien sirosis hati, akan terjadi pembesaran ukuran hati akibat terjadinya inflamasi
yang menyebabkan hepatomegaly. Hepatomegaly berdampak terhadap berkurangnya
ruang pada rongga perut sehingga hati akan mendesak organ pencernaan lainnya yang
berada di abdomen sehingga beberapa organ akan mengalami penyempitan. Penyempitan
ini berdampak terhadap terganggunya fungsi organ organ pencernaan serta darah yang
tidak dapat mengalir akibat penyempitan yang menyebabkan organ tidak mendapat suplai
nutrisi sehingga memberikan rasa nyeri serta kaku sebagai bentuk manifestasi kolik
(Krishnan, 2019).

G. Melena
Akibat hepatomegaly sebelumnya, salah satu atau beberapa organ akan mengalami
penyempitan pembuluh darah yang berakibat pada pecahnya pembuluh darah. Yang
paling sering terjadi adalah pecahnya varises esofagus. Pecahnya pembuluh darah ini
menyebabkan munculnya darah di saluran pencernaan, hingga dapat terjadi muntah yang
disertai darah yang merupakan bentuk manifestasi melena dan hematemesis (Krishnan,
2019).

H. Anemia
Anemia pada penyakit sirosis hati disebabkan oleh peningkatan deposisi kolesterol pada
membran sel darah merah yang bersirkulasi. Deposisi ini secara efektif meningkatkan
luas permukaan eritrosit. Akibat meningkatnya luas permukaan eritrosit, sehingga kadar
eritrosit yang berada dalam pembuluh darah menjadi lebih sedikit sehingga terjadi
maifestasi anemia. Selain itu, faktor lainnya bisa disebabkan oleh hipervolemia dimana
kadar cairan yang terlalu tinggi didalam tubuh (hipotonis) sehingga menyebabkan hipo-
osmolar dan menyebabkan cairan berpindah kedalam eritrosit yang menyebabkan luas
permukaan eritrosit meningkat. (Yang, 2018).
DAFTAR PUSTAKA

Elvira dan Ernes Erlyana Suryawijaya. Retinopati Diabetes. Continuing Medical Education,
Volume 46 No.3.
Garcia-Compean, D., Jaquez-Quintana, J. O., Gonzalez-Gonzalez, J. A., & Maldonado-Garza, H.
2009. Liver cirrhosis and diabetes: Risk factors, pathophysiology, clinical implications and
management. In World Journal of Gastroenterology (Vol. 15, Issue 3, p. 280). Baishideng
Publishing Group Inc. https://doi.org/10.3748/wjg.15.280.
Jalan, Rajiv et.al. 2014. Bacterial infections in cirrhosis: A Position Statement Based On the
EASL Special Conference. Journal of Hepatology 2014 Volume 60.
John, S., & Thuluvath, P. J. 2015. Hyponatremia in cirrhosis: Pathophysiology and management.
In World Journal of Gastroenterology (Vol. 21, Issue 11, pp. 3197–3205). Baishideng Publishing
Group Inc. https://doi.org/10.3748/wjg.v21.i11.3197.
Krishnan, Siva. 2019. Liver Diseases-An Overview. World Journal Of Pharmacy And
Pharmaceutical Sciences, Volume 8.
Kurniawan, Shahdevi Nandar. 2012. Patofisiologi Biomolekular Neuropati Diabetes. Neurona,
Volume 29.
Yang, J., Yan, B., Yang, L., Li, H., Fan, Y., Zhu, F., Zheng, J., & Ma, X. (2018). Macrocytic
Anemia Is Associated With The Severity Of Liver Impairment In Patients With Hepatitis B
Virus-Related Decompensated Cirrhosis: A Retrospective Cross-Sectional Study. In BMC
Gastroenterology (Vol. 18, Issue 1). Springer Science and Business Media LLC.
https://doi.org/10.1186/s12876-018-0893-9

Anda mungkin juga menyukai