Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN 2022
PENDAHULUAN
Pada saat ini di seluruh dunia sedang terserang pandemi COVID-19 adalah virus yang
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Di Indonesia pandemic COVID-19 yang saat ini terus mengalami eskalasi, tidak hanya
berpotensi mengakibatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga peningkatan jumlah
pengangguran dalam skala besar. Penambahan jumlah pengangguran terbuka yang signifikan
bukan hanya disebabkan oleh perlambatan laju pertumbuhan ekonomi, yang menurut proyeksi
Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia akan berkisar -2% hingga 2% pada tahun ini,
melainkan juga disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat terkait pandemi Covid-19 dan
kebijakan pembatasan sosial, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Menurut CORE, dampak
pandemi COVID-19 terhadap hilangnya mata pencaharian di sektor informal perlu lebih
diwaspadai. Pasalnya, daya tahan ekonomi para pekerja di sektor informal relatif rapuh, terutama
yang bergantung pada penghasilan harian, mobilitas orang, dan aktivitas orang-orang yang bekerja
di sektor formal. Pemerintah kini tengah melakukan upaya - upaya dalam memulihkan keadaan,
tidak hanya pada sektor kesehatan namun juga perekonomian. Pemerintah sudah mempersiapkan
berbagai macam bantuan bagi masyarakat yang terdampak pandemi ini.
Dalam kondisi mewabahnya pandemi covid 19 ini ternyata banyak sekali dampak yang
ditimbulkan oleh pandemi ini utama nya di sektor perekonomian Indonesia. Pengangguran
contohnya, dengan semakin meluasnya virus covid 19 ini di Indonesia sampai saat ini maka tidak
menutup kemungkinan tingkat pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat bahkan sangat
berpotensi besar terjadi, dilihat dari banyaknya para pekerja yang di PHK dan dirumahkan atau
dihimbau untuk dirumah saja atau social distancing. Sehingga hal ini sangat membatasi masyarakat
untuk bekerja. Kegiatan membatasi masyarakat untuk bekerja ini dapat memicu bertambahnya
angka pengangguran. Pengangguran adalah orang yang belum melakukan sesuatu kegiatan yang
menghasilkan uang. Pengangguran tidak terbatas hanya pada orang yang belum bekerja tetapi
orang yang sedang mencari pekerjaan dan orang yang sedang bekerja namun pekerjaanmya tidak
produktif pun dapat dikategorikan sebagai pengangguran.1
1
Sadono sukino, Makro Ekonomi Modern, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 8.
Termasuklah orang-orang stay at home, semuanya untuk memutus penyebaran virus covid-19 ini.
Menurut proyeksi Core Indonesia penambahan jumlah pengangguran terbuka yang signifikan
bukan hanya disebabkan oleh perlambatan laju pertumbuhan ekonomi, melainkan disebabkan oleh
perubahan perilaku masyarakat terkait pandemic covid 19 dan kebijakan pembatasan sosial, baik
dalam skala kecil maupun skala besar.3 Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa Covid-19
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Ini
merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di
wuhan, tiongkok, bulan desember 2019. Gejala-gejala covid 19 yang umum adalah demam, rasa
lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, sakit
tenggorokan,pilek, hidung tersumbat, gejala- gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan
muncul secara bertahap. beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan
tetap merasa sehat. Orang dapat tertular oleh covid 19 dari orang lain yang sudah terjangkit virus
covid 19 ini, dimana virus ini dapat menyebar melalui percikan-percikan dari hidung ataupun
mulut yang keluar saat orang yang terpapar virus ini batuk atau mengeluarkan nafas.
Begitupun di Indonesia banyaknya perusahaan dan pabrik yang bahan baku dan produknya
bergantung pada China ikut terkena dampaknya. Pilihan merumahkan dan melakukan PHK pada
karyawan pun terpaksa dilakukan perusahaan skala kecil maupun besar. Hal ini menimbulkan
peningkatan angka pengangguran yang cukup signifikan. Data terakhir Badan Pusat Statistik
(BPS) pada Agustus 2019, tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,05 juta orang atau 5,28 %
dari jumlah angkatan kerja. Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan
jumlah pengangguran terbuka pada kuartal kedua 2020 akan bertambah 4,25 juta orang. Angka
tersebut merupakan proyeksi yang dibuat CORE berdasarkan skenario ringan dampak pandemi
corona. Sementara pada skenario sedang akan terdapat tambahan 6,68 juta orang yang
menganggur, sedangkan pada skenario berat sebanyak 9,35 juta orang.
METODE
Data telah dikumpulkan sumber sekunder. Sebagai sumber data sekunder, peneliti telah
menggunakan banyak situs web yang mencakup data terkait ekonomi, World Bank, International
Monetary Fund (IMF), situs web Badan Pusat Statistik (BPS), situs resmi World Health
Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jurnal-jurnal resmi
sepeti Oxford Academic Journal, BMJ Journals, The Lancet, Wonderful Indoneisa, beberapa surat
kabar harian terkenal di Indonesia, Situs web Dailymail, BBC, CNN, CNN Indonesia dan sumber-
sumber lainnya. Pada dasarnya, peneliti disini menganalisis dampak keseluruhan COVID-19
terhadap perekonomian negara Indonesia. Itulah sebabnya peneliti mengumpulkan data sekunder
dari negara ini dari situs web yang berbeda terkait dengan COVID-19 dan hubungannya dengan
perekonomian di Indonesia.
Selain itu Penelitian ini menggunakan jenis penelitan studi pustaka. Studi pustaka,
menurut Nazir adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap
buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan pendapatan
secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai literatur yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.5 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
data sekunder. Data sekunder melalui metode ini diperoleh dengan browsing di internet, membaca
berbagai literature, hasil kajian dari peneliti terdahulu, buku, jurnal serta sumber-sumber lain yang
relevan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2
Bebas.kompas.id
memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang pada perekonomian Indonesia.
Dampak jangka pendek dapat di rasakan secara langsung, sedangkan dampak jangka
Panjang dapat dilihat dengan bertambahnya pendapatan nasional, namun dengan adanya
COVID-19 semuanya tidak lagi sama. Sektor pariwisata sekarang sedang mengalami
penurunan sehingga daya beli menurun secara drastis karena berkurangnya turis baik lokal
maupun mancanegara, yang secara otomatis pendapatan dan devisa yang di hasilkan dari
sektor pariwisata semakin menurun.Pemerintah mengeluarkan surat edaran pada tanggal
18 Maret 2020, yang berisikan segala kegiatan di dalam dan di luar ruangan di semua sektor
yang terkait pariwisata dan ekonomi kreatif ditunda sementara waktu demi mengurangi
penyebaran corona. Hal ini lah yang mengakibatkan sektor pariwisata menjadi lumpuh
sementara, sehingga pengangguran semakin bertambah karena pariwisata merupakan salah
satu wadah yang memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat wisata
maupun masyarakat dari luar. Bukan hanya sektor pariwisata yang mengalami kelumpuhan
sementara, tetapi juga para karyawan dari jenis perusahaan lainnya ikut merasakan dampak
dari pandemi COVID-19. Yang dimana pekerjaan atau kegiatan yang biasanya dilakukan
diluar rumah secara langsung sekaran terpaksa harus dilakukan di dalam rumah.
3. UPAYA YANG BISA DILAKUKAN PEMERINTAH
Pemerintah Republik indonesia saat ini sudah banyak sekali melakukan langkah dan upaya
penanganan COVID-19 baik dari sektor ekonomi, sektor kesehatan, sektor sosial dan
berbagai sektor lainnya. Seperti yang dijelaskan pada laman resmi Kementrian Luar Negeri
berikut upaya upaya yang telah dilakukan pemerintah sejauh ini untuk pencegahan dan
penanganan COVID-19 di Indonesia:
a) Pemerintah Indonesia telah membentuk dan mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC)
di wilayah otoritas pintu masuk negara di bandara/pelabuhan/Pos Lintas Batas
Darat Negara (PLBDN). Tim dapat terdiri atas petugas Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP), Imigrasi, Bea Cukai, Karantina Hewan dan unit lain yang
relevan di wilayah otoritas pintu masuk negara yang memiliki kompetensi yang
diperlukan dalam pencegahan importasi penyakit.
b) Tim bertugas melakukan pengawasan alat angkut, orang, barang, dan lingkungan
di pintu masuk negara. Menyediakan ruang wawancara, ruang observasi, dan ruang
karantina untuk penumpang.
c) Dalam menghadapi situasi pandemik COVID-19, sejak tanggal 18 Januari 2020
Indonesia telah melakukan pemeriksaan kesehatan di sekitar 135 titik di bandar
udara, di darat dan pelabuhan, dengan menggunakan alat pemindai suhu tubuh bagi
siapa pun yang memasuki wilayah Indonesia, sesuai regulasi kesehatan
internasional, Pemerintah Indonesia juga telah mengerahkan personil tambahan di
bandar udara serta meningkatkan kesiagaan rumah sakit.
d) Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan tiga langkah
pencegahan masuknya virus Corona ke wilayah Indonesia, yaitu:
a. Menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kab/Kota, RS Rujukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) untuk meningkatkan kewaspadaan
dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan masuknya penyakit ini.
b. Menempatkan 135 thermal scanner di seluruh bandar udara di Indonesia
terutama yang mempunyai penerbangan langsung ke Tiongkok
c. Memberikan health alert card dan Komunikasi, informasi, dan Edukasi
(KIE) pada penumpang
e) Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk sedikitnya 100 Rumah Sakit rujukan,
yang sebelmnya dipakai pada kasus flu burung. Selain itu, Kementerian Kesehatan
juga telah menyiapkan 21 kapsul evakuasi (meja dorong isolasi pasien) terkait
penyebaran virus corona sebagai bentuk tindak pencegahaan.
f) Kementerian Kesehatan telah mengembangkan pedoman kesiapsiagaan mengacu
pada pedoman sementara yang disusun oleh WHO, menyusun panduan bagaimana
mengurangi risiko terjangkit n-Cov, seperti mencuci tangan dan menjauhi orang-
orang yang sakit dan memastikan langkah yang tepat telah diambil. Langkah-
langkah tersebut baik sebagai suatu bentuk pencegahan dan antisipasi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dengan Hadirnya pandemi Covid-19 ini sangat berdampak pada negara kita Indonesia
khususnya di sector ekonomi, bahkan bisa dikatakan di masa pandemi ini ekonomi Indonesia
mengalami krisis. Hadirnya pandemi Covid-19 ini juga banyak membuat banyak perusahan-
perusahaan yang tidak beroperasional, kegiatan-kegiatan masyarakat terbatasi, dan banyak
membuat masyarakat merasa takut. Berdasarkan survey yang saya lakukan ternyata semua
jawaban menyatakan bahwa di masa pandemi ini angka pengangguran meningkat. Hal utama yang
menyebabkan pengangguran meningkat di masa pandemi ini ialah PHK karena banyaknya
perusahaan yang menghentikan operasionalnya, lock down, social distanching, dan PSBB. Imbas
dari meningkatnya pengangguran di Indonesia maka akan membuat per ekonomian Indonesia
semakin terpuruk, karena seperti yang kita ketahui bahwa masalah ekonomi yang sulit
terselesaikan ialah pengangguran. Adapun yang mungkin bisa dilakukan agar angka pengangguran
tidak meningkat pesat ialah mengoptimalkan kartu Pra-Kerja oleh pemerintah, mendorong dunia
usaha agar memberikan insentif bukan PHK, mengusahakan dan mengupayakan agar pandemic
ini cepat berlalu, percayakan kepada pemerintah, dan meningkatkan jiwa kewirausahaan terutama
yang berbasis online.
DAFTAR PUSTAKA
http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=44.
https://surveyheart.com/form/5ebabb6923e9462208a6d1df
www.google.com.m.detik.com/financia/berita-ekonomi-bisnis/d-4978634/pemerintah-
bisa-lakukan-ini-demi-cegah-ledakan-pengangguran.