Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fitriatunnisah

Kelas : 1B
Prodi : DIII Keperawatan
NPM : P20620121068
Dosen : Asep AS Hidayat, S.Kep, Ners, M.Kep

Tugas KDK :
•Meresume Makalah Tentang Sistem Pelayanan Keperawatan di Indonesia!

MERESUME MAKALAH TENTANG SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


KHUSUSNYA DI BIDANG KEPERAWTAN DI INDONESIA

1.Latar Belakang
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak
dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah
sakit. Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan
mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat,
karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada
tujuan nasional dibidang kesehatan.Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu
untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk
masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat,
tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan bisa menjalankan
pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan
rohani.
Profesi keperawatan merupakan hasil proses integral yang di bangun dari berbagai elemen
yang terintegrasi. Sebagai sebuah profesi yang profesional,  keperawatan dimulai dengan
pembangunan karakter dan skill mahasiswa selaku  sumberdaya yang akan terjun langsung 
ke dalam dunia kerja. Mahasiswa keperawatan inilah yang diharapkan mampu memperbaiki
kinerja dan citra perawat selama ini.
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa keperawatan saat ini adalah melakukan
sebuah revolusi secara menyeluruh dan detail dalam setiap aspeknya. Sehingga mahasiswa
keperawatn akan mampu membentuk sebuah revolusioner dalam dunia keperawatan itu
sendiri.
2.Pengertian Kwalitas Pelayan Keperawatan

Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas, banyak hal yang perlu
dipahami, salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang amat penting adalah
tentang apa yang dimaksud dengan kualitas pelayanan.

Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh banyak institusi kesehatan


hampir selalu dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut sebagai pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Salah satu definisi menyatakan bahwa kualitas pelayanan
kesehatan biasanya mengacu pada kemampuan rumah sakit, memberi pelayanan yang sesuai
dengan standar profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya.

menurut Karsinah (dalam Wirawan, 1998)

perawat adalah salah satu unsur vital dalam rumah sakit, perawat, dokter, dan pasien
merupakan satu kesatuan yang paling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan. Tanpa
perawat tugas dokter akan semakin berat dalam menangani pasien. Tanpa perawat,
kesejahteraan pasien juga terabaikan karena perawat adalah penjalin kontak pertama dan
terlama dengan pasien mengingat pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus selama
24 jam sehari.

Departemen kesehatan mendefinisikan perawat adalah seseorang yang memberikan


pelayanan kesehatan secara profesional dimana pelayanan tersebut berbentuk pelayanan
biologis, psikologis sosial, spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.

Pelayanan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,


keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengertian pasien akan kemampuan melaksanakan
kegiatan secara mandiri. Kegiatan itu dilakukan dalam usaha mencapai peningkatan
kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan yang memungkinkan setiap
individu mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif (Aditama, 2002).

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan yaitu pengertian >> kualitas


pelayanan keperawatan <<adalah >> sikap profesional perawat yang memberikan perasaan
nyaman, terlindungi pada diri setiap pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan
dimana sikap ini merupakan kompensasi sebagai pemberi layanan dan diharapkan
menimbulkan perasaan puas pada diri pasien.

3. Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan

Menurut Parasuraman (dalam Tjiptono, 1997) aspek-aspek mutu atau kualitas


pelayanan adalah :
a. Keandalan (reliability)

Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Keseluruhan ini berhubungan dengan
kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu.

b. Ketanggapan (responsiveness)

Yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu konsumen dan memberikan
pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan
mengatasi kebutuhan-kebutuhan.

c. Jaminan (assurance)

Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang


dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko, keragu-raguan, memiliki kompetensi,
percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran (obyektif).

d. Empati atau kepedulian (emphaty)

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan


memahami kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap
konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi konsumen,
berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati.

e. Bukti langsung atau berujud (tangibles)

Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan baik


teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya dan alat
komunikasi.

Sedangkan menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan bahwa


pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat dalam memberikan
pelayanan kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek dasar tersebut
meliputi aspek penerimaan, perhatian, tanggung jawab, komuniksi dan kerjasama.

Joewono (2003) menyebutkan adanya delapan aspek yang perlu diperhatikan dalam
pelayanan yaitu :
a.       Kepedulian, seberapa jauh perusahaan memperhatikan emosi atau perasaan konsumen.

b.      Lingkungan fisik, aspek ini menunjukkan tingkat kebersihan dari lingkungan yang akan
dinikmati konsumen, ketika mereka menggunakan produk.

c.       Cepat tanggap, aspek yang menunjukkan kecepatan perusahaan dalam menanggapi


kebutuhan konsumen.

d.      Kemudahan bertransaksi, seberapa mudah konsumen melakukan transaksi dengan pemberi


servis.

e.       Kemudahan memperoleh informasi, seberapa besar perhatian perusahaan untuk


menyajikan informasi siap saji.

f.       Kemudahan mengakses, seberapa mudah konsumen dapat mengakses penyedia servis pada
saat konsumen memerlukannya.

g.      Prosedur, seberapa baik prosedur yang harus dijalankan oleh konsumen saat berurusan
dengan perusahaan.

h.      Harga, aspek yang menentukan nilai pengalaman servis yang dirasakan oleh konsumen saat
berinteraksi dengan perusahaan.

Berdasarkan pandangan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kualitas
pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut :

a)      penerimaan meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa
semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa
membedakan golongan, pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi
utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki
minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.

b)      perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu


bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada
pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka
terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.

c)      komunikasi, meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang baik
dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara
pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien.

d)     kerjasama, meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang baik
dengan pasien dan keluarga pasien.

e)      tanggung jawab, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam bertindak.
4. Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayan Kesehatan

           Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi
pelayanan dasar dan pelyanan rujukan.Pelayanan keperawatan oleh tenaga perawat dalam
pelayanannya memiliki tugas, diantaranya memberikan keperawatan keluarga, komunitas
dalam elayanan kesehatan dasar dan akan memberikanasuhan keperawatn secara umum pada
pelayanan rujukan.

Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pada
ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak,maka perawat memberikan asuhan
keperwatan elalui pendekatan proses keperawatan anak,untuk lingkup keperawatan jiwa,
perawat akan memberikan asuhan eperawatn pada pasien gangguan jiwa dll.

5. Faktor yang mempenagaruhi pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat karena
dipengaruhi oleh beberapa factor seperti adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politik.

1.      Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti
oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan
jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit penyembuhannya maka digunakanlah alat
seperti laser, terapi peruahan gen dll.Maka pelayanan kesehatan ini membutuhkan biaya yang
cukup besar dan butuh tenaga yang professional di bidang tertentu.

          

2.      Pergeseran nilai masyarakat

Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan tinggi, maka akan memiliki
kesadaran yang lebih dalam penngunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan, demikian
juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang akan memiliki
kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan,sehinnga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi system pelayanan kesehatan.

3.      Aspel legal dan etik

Dengan tingginya kesadarn masyarakat tehadap penggunaan atau pemanfaatan jasa


pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntunan hokum dan etik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga pelaku memberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan secra profeffional dengan memperhatikan norma dan etik
yang ada dalam masyarakat

4.      Ekonomi

Semakin tinggi ekonomi seseorang pelayanan kesehatan lbh mudah diperoleh dan di
jangkau dan begitu sebaliknya dengan orang yang tergolong ekonomi rendah.Keadaan
ekonomi ini akan mempengaruhi dalam system pelayanan kesehatan.

5.      Politik

Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam
system pemberian pelayan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola
dalam system pelayanan.

Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantanya pemahaman tentang
paradigma sehat, srategi professionalisme dalam segala tugas, adanya JPKM,dan
desentralisai.

6.penyebab rendahnya kualitas pelayanan di Rumah sakit

Banyak alasannya kenapa pelayanan di negeri kita (tercinta) bisa jadi terburuk salah
satunya :

"Menurut dr. Nugroho Wiyadi, MPH, ada pelaku pelayanan primer yang secara 
profesi tidak memiliki kompetensi dan kewenangan yang memadai, sehingga penanganan
penyakit tidak sesuai standar, dan sering terjadi pemakaian berbagai obat secara tidak tepat
yang pada akhirnya mengakibatkan ketidakefektifan biaya, dan juga masalah-masalah lain
seperti resistensi obat akibat pemakaian obat antibiotik.

Pemahaman masyarakat yang lemah tentang sistem pelayanan kesehatan primer


(puskesmas/Dokter Praktek Umum) dan sekunder (Rumah Sakit), mengakibatkan mereka
tidak mengikuti sistem rujukan yang ada. “Masyarakat pada kelas ekonomi lemah cenderung
memilih pelayanan kesehatan yang paling dekat dan murah, tidak peduli apakah petugas yang
dia mintai pertolongan tersebut memiliki kewenangan dan kompetensi yang memadai.
Sedangkan masyarakat pada kelas ekonomi menengah ke atas cenderung langsung
memeriksa diri ke dokter spesialis dengan berbagai risiko ketidaktepatan pemilihan jenis
dokter spesialis yang dipilihnya,” papar Nugroho."

7.Bagaimana pelayanan yang berkualitas


Zeithmalh, dkk (1990: 23) menyatakan bahwa dalam menilai kualitas jasa/pelayanan,
terdapat sepuluh ukuran kualitas jasa/ pelayanan, yaitu :

1) Tangible (nyata/berwujud)

2) Reliability (keandalan)

3) Responsiveness (Cepat tanggap)

4) Competence (kompetensi)

5) Access (kemudahan)

6) Courtesy (keramahan)

7) Communication (komunikasi)

8) Credibility (kepercayaan)

9) Security (keamanan)

10) Understanding the Customer (Pemahaman pelanggan)

Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan mahasiswa keperawatan dalam menciptakan
sebuah revolusi bagi profesi keperawatan, diantaranya:

1.         Senantiasa menggali ilmu secara berkesinambungan

Tuntunan seorang mahasiswa yang paling utama adalah memilki pemikiran akademis
dan menguasai ilmu pengetahuan sesuai bidang nya masing masing, tidak terkecuali juga
bagi mahasiswa keperawatan

2.         Mempunyai skill yang baik

Keperawatan merupakan sebuah profesi dengan kemampuam praktek yang


profesional, dimana mereka tidak hanya dituntut punya pengetahuan yang baik saja
melainkan harus memiliki keterampilan. Sebagai seorang tenaga keperawatan. Skill yang
dimilki harus berdasarkan kecakapan dan ketepatan, sehinnga tidak akan terjadi sebuah
kesalahan saat melakukan tindakan kepada pasien nya kelak.

3.Memiliki jiwa seorang perawat

Hal yang banyak menjadi masalah dikalangan perawat saat ini adalah, kurangnya
kesadaran akan tugas, fungsi dan perannya sebagai seoran pelayan kesehatan. sebagai
seorang yang bergerak dibidang kemanusiaan , perawat harus memiliki jiwa sosial dan
kemanusiaanya yang tinngi. hal ini akan tercermin dari tindakan dan kontribusi yang akan
dilakukannya baik sewaktu masih menjadi mahasiswa maupun sebagai tenaga perawat
profesional nantinya.

4.         Mengikuti perkembangan mengenai isu isu keperawatan yang sedang

            berkembang dan ikut andil didalamnya. Mahasiswa sebagai sebuah barisan pemuda
yang berpendidikan tinggi, bersikap kritis dan mempunyai semangat kepeduliaan merupakan
barisan yang paling genjar dalam melakukan sebuah kontrol sosial. Banyak hal yang dapat
dilakukan oleh mahasiswa keperawatan, diantaranya dengan mengikuti segala perkembangan
dunia keperawatan baik melalui media ataupun melalui seminar. Selain itu seorang
mahasiswa harus tanggap terhadap kebijakan yang dibuat terkait masalah keperawatan,
seperti contoh yaitu pengesahan rancangan undang undang keperawatan yang menjadi topik
terhangat saat ini. Mahasiswa bisa melakukan dukungan dalam rangka percepatan
pengesahannya melalui cara cara yang bijak tentunya.

8.  Kesimpulan

keperawatan merupakan kekuatan awal terbesar yang dimilki oleh dunia keperawatan
saat ini. Mereka memilki kesempatan dan kekuatan untuk melakukan perbaikan, mengingat
masih banyak nya kesempatan yang dimiliki. Hal ini diwujudkan dalam sebuah revolusi
secara signifikan dan menyeluruh dalam berbagai aspek dalam dunia keperawatan. Sehinnga
pada akhirnya akan tercipta profesi keperawatan yang profesional, di hargai, dan memberikan
manfaat banyak bagi negeri tercinta ini.

Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh banyak institusi kesehatan


hampir selalu dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut sebagai pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Salah satu definisi menyatakan bahwa kualitas pelayanan
kesehatan biasanya mengacu pada kemampuan rumah sakit, memberi pelayanan yang sesuai
dengan standar profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya.

Anda mungkin juga menyukai