Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ismail Burhanuddin

NIM : 1900031197
Kelas : PAI-D 2019

1. Tokoh-Tokoh Filsafat Islam


a. Al-Ghazali
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (lahir di
Thus; 1058 / 450 H – meninggal di Thus; 1111 / 14 Jumadil Akhir 505 H; umur
52–53 tahun) adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal
sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan. Ia berkuniah Abu Hamid
karena salah seorang anaknya bernama Hamid. Gelarnya adalah al-Ghazali ath-
Thusi berkaitan dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemintal bulu kambing dan
tempat kelahirannya yaitu Ghazalah di Bandar Thus, Khurasan, Persia (kini Iran).
Sedangkan gelar asy-Syafi'i menunjukkan bahwa dia bermazhab Syafi'i. Ia
berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi
yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh. Imam Al-Ghazali adalah
seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak
memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia pernah
memegang jabatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat
pengajian tinggi di Baghdad. Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil
Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di Thus. Beberapa
karya ternamanya ialah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama, Kimiya
as-Sa'adah (Kimia Kebahagiaan), Misykah al-Anwar (The Niche of Lights).
b. Ibnu Sina
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai "Avicenna" di dunia Barat adalah
seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga
seorang penulis yang produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang
filosofi dan kedokteran. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Kedokteran
Modern". Karyanya yang sangat terkenal adalah al-Qānūn fī aṭ-Ṭibb yang
merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad. Ibnu Sina
bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā. Ibnu Sina lahir
pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan dan
meninggal bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran). Dia adalah pengarang dari
450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan
pada filosofi dan kedokteran. " George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan
paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang,
tempat dan waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah Kitab Penyembuhan
dan Qanun Kedokteran (Al-Qanun fi At Tibb).
c. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun, nama lengkap: Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn
Khaldun al-Hadrami (lahir 27 Mei 1332 – meninggal 19 Maret 1406 pada umur
73 tahun) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut
sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang
terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan/Pengantar). Lelaki yang lahir di
Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332 M. adalah dikenal sebagai
sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai
ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena
pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah
dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-
1823) mengemukakan teori-teori ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia
remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana. Tulisan-tulisan dan
pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan
terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan
yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang
luas pula. Beberapa karyanya yang masyhur antara lain Muqaddimah dan at-
Ta’riif bi Ibn Khaldun.
d. Muhammad Abduh
Muhammad Abduh lahir di Delta Nil (kini wilayah Mesir), 1849 – meninggal di
Iskandariyah (kini wilayah Mesir), 11 Juli 1905 pada umur 55/56 tahun) adalah
seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan
modernisme Islam. Ia belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar,
Kairo, dan juga murid dari Jamaluddin al-Afghani, seorang filsuf dan pembaru
yang mengusung gerakan Pan Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di
negara-negara Asia dan Afrika. Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir selama
enam tahun sejak 1882, karena keterlibatannya dalam Pemberontakan Urabi. Di
Lebanon, Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam.
Pada tahun 1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan jurnal
Islam The Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku
berjudul Risalah at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897. Pemikirannya
banyak terinspirasi dari Ibnu Taimiyah, dan pemikirannya banyak menginspirasi
organisasi Islam, salah satunya Muhammadiyah, karena ia berpendapat, Islam
akan maju bila umatnya mau belajar, tidak hanya ilmu agama, tetapi juga ilmu
sains.
e. Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd nama lengkap Abu Al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd;
(1126 – 11 Desember 1198), sering dilatinkan sebagai Averroes, adalah seorang
filsuf dan pemikir dari Al-Andalus yang menulis dalam bidang disiplin ilmu,
termasuk filsafat, akidah atau teologi Islam, kedokteran, astronomi, fisika, fikih
atau hukum Islam, dan linguistik. Karya-karya filsafatnya termasuk banyak tafsir,
parafrase, dan ringkasan karya-karya Aristoteles, yang membuatnya dijuluki oleh
dunia barat sebagai "Sang Penafsir" (Bahasa Inggris: The Commentator). Ibnu
Rusyd juga semasa hidupnya mengabdi sebagai hakim dan dokter istana untuk
Kekhalifahan Muwahhidun. Ibnu Rusyd adalah pendukung ajaran filsafat
Aristoteles (Aristotelianisme). Ia berusaha mengembalikan filsafat dunia Islam ke
ajaran Aristoteles yang asli. Ia mengkritik corak Neoplatonisme yang terdapat
pada filsafat pemikir-pemikir Islam sebelumnya seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina,
yang ia anggap menyimpang dari filsafat Aristoteles. Ia membela kegiatan
berfilsafat dari kritik yang dilancarkan para ulama Asy'ariyah seperti Al-Ghazali.
Ibnu Rusyd berpendapat bahwa dalam agama Islam berfilsafat hukumnya boleh,
bahkan bisa jadi wajib untuk kalangan tertentu. Ia juga berpendapat bahwa teks
Quran dan Hadis dapat diinterpretasikan secara tersirat atau kiasan jika teks
tersebut terlihat bertentangan dengan kesimpulan yang ditemukan melalui akal
dan filsafat. Dalam bidang fikih, ia menulis Bidayatul Mujtahid yang membahas
perbedaan mazhab dalam hukum Islam. Dalam kedokteran, ia menghasilkan
gagagan baru mengenai fungsi retina dalam penglihatan, penyebab strok, dan
gejala-gejala penyakit Parkinson, serta menulis buku yang kelak diterjemahkan
menjadi sebuah buku teks standar di Eropa. Pengaruh Ibnu Rusyd ke dunia Barat
jauh lebih besar dibanding dunia Islam. Ibnu Rusyd menulis banyak tafsir
terhadap karya-karya Aristoteles, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Ibrani dan bahasa Latin dan beredar di Eropa. Terjemahan karya-karya Ibnu
Rusyd memicu para pemikir Eropa Barat untuk kembali mengkaji karya-karya
Aristoteles dan pemikir Yunani lainnya, setelah lama diabaikan sejak jatuhnya
kekaisaran Romawi. Pendapat-pendapat Ibnu Rusyd juga menimbulkan
kontroversi di dunia Kristen Latin, dan menginspirasi sebuah gerakan filsafat
yang disebut Averroisme. Salah satu doktrinnya yang kontroversial di dunia Barat
adalah teori yang disebut "kesatuan akal" (unitas intellectus dalam bahasa Latin),
yang menyatakan bahwa semua manusia bersama-sama memiliki satu akal atau
"intelek". Karya-karyanya dinyatakan sesat oleh Gereja Katolik Roma pada tahun
1270 dan 1277, dan pemikir Kristen Thomas Aquinas menulis kritik-kritik tajam
terhadap doktrin Ibnu Rusyd. Sekalipun demikian, Averroisme tetap memiliki
pengikut di dunia Barat hingga abad ke-16.
f. Dr. Azumardi Azra
Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE (lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman,
Sumatra Barat, 4 Maret 1955; umur 65 tahun) adalah akademisi Muslim asal
Indonesia. Ia juga dikenal sebagai cendekiawan muslim. Azyumardi terpilih
sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya
pada 2006. Pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of
British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris. Azyumardi
memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas
Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982, kemudian atas bantuan beasiswa
Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa
dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988. Ia memenangkan
beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini
Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada
1989. Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari
Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy
Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to
Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the
Seventeenth and Eighteenth Centuries. Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi
diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu
(Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press). Kembali
ke Jakarta, pada tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin
redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. Pada tahun
1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for
Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada
St. Anthony College. Azyumardi pernah pula menjadi profesor tamu pada
Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia keduanya pada tahun
1997. Selain itu, dia adalah anggota dari Selection Committee of Southeast Asian
Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota
Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997-1999. Sejak
Desember 2006 menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta. Sebelumnya sejak tahun 1998 hingga akhir 2006 Azyumardi Azra adalah
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia pernah menjadi Wartawan Panji
Masyarakat (1979-1985), Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab
IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).
Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai
Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota
Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad
Pakistan (2004-2009). Ia juga masih menjadi salah satu anggota Teman Serikat
Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.
g. Professor Abdul Munir Mulkhan
Beliau adalah seorang guru besar di bidang filsafat, di Universitas Islam Negeri
(UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Pria kelahiran Wuluhan, Jember, 13
November 1946 ini, menyelesaikan studi sarjananya di Fakultas Filsafat UGM
pada 1982. Enam tahun kemudian (1988), ia meraih gelar Master dan pada 1999
ia meraih gelar Doktor di bidang Sosiologi di kampus yang sama. Setelah itu, ia
menempuh post-doctoral di McGill University, Kanada pada 2003. Dan, pernah
pula menjadi peneliti tamu di Institute of Defence and Strategic Studies di
Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Di dunia aktivisme, ia
pernah menjadi Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat
Muhammadiyah (1994-1995). Ia juga adalah Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat
Muhammadiyah di tahun 2000-2005. Sejak 2005 sampai 2010, ia menjadi
Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sementara
itu sejak 1996, ia menjadi dewan editor Majalah Suara Muhammadiyah (majalah
resmi persyarikatan Muhammadiyah). Ia juga dikenal sebagai salah seorang
penasehat Libforall, organisasi sosial yang gigih dalam memperjuangkan
kebebasan sipil dan demokrasi di Indonesia. Pelbagai karyanya tentang Sufisme
antara lain, “Syeh Siti Jenar dan Ajaran Wihdatul Wujud” (1985), “Mencari
Tuhan dan Tujuh Jalan Kebebasan: Esai Pemikiran Imam al-Ghazali” (1992),
“Bisnis Kaum Sufi” (1998), “Neo-Sufisme dan Pudarnya Fundamentalisme”
(2000), “Syekh Siti Jenar, Pergumulan Islam-Jawa” (2001), “Ajaran dan Jalan
Kematian Syekh Siti Jenar” (2002), “Ajaran Kesempurnaan Syekh Siti Jenar”
(2002), dan “Kesalehan Multikultural” (2005). Di antara pelbagai karya yang
beraroma Sufisme tersebut, yang paling menarik adalah “Neo-Sufisme dan
Pudarnya Fundamentalisme” (2000). Buku tersebut secara mendalam membahas
mengenai konsep sufitisasi syariah.

2. Memformat Makalah Menjadi Jurnal

Anda mungkin juga menyukai