Anda di halaman 1dari 6

1 sejarah dan perkembangan auditing

2 perkembangan profesi akuntan publik

3. Jasa akuntan publik

4. Jenis jasa lainnya

1. Sejarah dan perkembangan auditing

Auditing merupakan cabang ilmu pengetahuan telahberkembangpesatsampai dengan saat ini


dan terus berkembang pada masa yang akan datang sesuai perubahan lingkungan bisnis.
Sebagaimana sejarah perkembangan akuntansi, auditing yang sangat terkait
dengan akuntansi juga telah berkembang sesuai konsepperubahan ilmu pengetahuan menurut
Thomas Kuhn. Dalam The Structure ofScientific Revolutions (Kuhn 1962),
ilmupengetahuantidakberkembangmelaluia linear accumulation of new knowledge tetapi
melalui perubahan yang berlangsung secara periodik, atau yang disebut "perubahan
paradigma”.Dalam articleARevolutionsin Accounting Thought dikatakan bahwa: “The
notion ofa revolution in accounting is taken from Kuhn’s The Structure of Scientific
Revolutions (M.C.Wells,1976). Selanjutnya Wells mengatakan tahap-tahap perkembangan
ilmu pengetahuan sejalan dengan pemikiran Kuhn. Prosesperubahan ide yang lama ke ide yang
baru oleh para masyarakat ilmuwan melalui beberapa tahapan yaitu:

1. Recognize ofanomalies
2. A period ofinsecurity
3. Development of alternative sets ofideas
4. Identification ofschools ofthought
5. Dominationofnew practices orideas
(M.C.Wells,1976)

Perkembangan ilmu auditing berlangsung sejak dahulu kala sampai


dengan saat ini melalui lima tahap tersebut dalam periode waktu tertentu.
Dari perspektif sejarah, auditing telah dikenal pertama kali pada tahun 1300 SM didaerah
Mesopotamia, dan dalam periode waktu tersebut sampai dengan tahun 1700M, auditing
masih dapat dikategorikan sebagai non sytematic auditing (Filios & Dittenhofer, A
Concise History of Auditing, 1984). Bahkan internal control sebagai suatu sistem dalam
organisasi yang merupakan unsur yang sangat penting bagi internal auditing telah ada pada
catatan-catatan masyarakat Mesir, Cina, Persia, Ibrani, dan Yunani pada jaman itu
(DaveRichards,IIA). Periodewaktuauditingsampai dengan tahun tahun 1700-an disebut
periode non systematic auditing, pada jaman itu auditing hanya berurusan dengan
mendeteksi dan membuktikan adanya kecurangan berupa pencurian atau penggelapan harta
perusahaan yang dilakukan oleh para pegawai perusahaan. Pada saat itu auditing lebih
berurusan dengan tindakan represive dari pada preventive.
Ditinjau dari pihak organisasi, auditing dapat dibedakan menjadi dua yaitu external
auditing, yaitu auditing yang dilaksanakan oleh auditor yang bukan merupakan bagian
organisasi, dan internal auditor yaitu auditor yangadadidalamorganisasidan merupakan alat
bagi top manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. Namun pekerjaan ke dua jenis
auditortersebut pada dasar nya adalah relatif sama, kecuali internal auditor tidak memberikan
opini audit atas penyajian laporan keuangan organisasi.
Sumber : Indrayono, Y. (2010). PERKEMBANGAN AUDITING: SUATU KONSEP. JIAFE (Jurnal Ilmiah
Akuntansi Fakultas Ekonomi), 1(1), 12-19.

Link nya, https://scholar.google.com/scholar?


hl=id&as_sdt=0%2C5&q=sejarah+dan+perkembangan+auditing&oq=#d=gs_cit&u=%2Fscholar%3Fq
%3Dinfo%3AcLprQBdLShYJ%3Ascholar.google.com%2F%26output%3Dcite%26scirp%3D0%26hl%3Did

2. Perkembangan profesi akuntan publik

Profesi akuntan merupakan suatu profesi yang unik dimana profesi ini memiliki peran dan
tanggungjawab yang vital, beberapa diantaranya adalah berperan dalam proses penyusunan laporan
keuangan perusahaan sehingga mampu menarik investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut dan memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan tersebut.

Perkembangan akuntansi sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan profesional


akuntansi yang menumbuhkan profesi akuntan yang dilahirkan dari kontribusi dunia pendidikan
tinggi (universitas) dan organisasi profesi. Profesi akuntansi di Indonesia baru berkembang sejak
diluncurkannya Undang -Undang No. 34, Tahun 1954 tentang hak praktik publik dan penggunaan
akreditasi gelar akuntansi. Undang-undang ini dimaksudkan untuk melindungi publik dari praktik
akuntansi profesional yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai hak untuk memberikan
layanan tersebut. Undang-undang ini sangat penting yang merupakan hukum akuntansi dimana
menjadi jalan bagi bangsa Indonesia untuk mendapatkan kualifikasi profesional tanpa pendidikan
formal dari luar negeri, seperti yang terjadi pada zaman penjajahan Belanda.

Organisasi profesi akuntansi di berbagai negara di dunia sangat beranekaragam, baik struktur
organisasi, keanggotaan, maupun kegiatannya. Di Indonesia hanya terdapat satu organisasi profesi
akuntansi, yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang merupakan badan akuntansi profesional
pertama. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) didirikan pada tahun 1957, yaitu setelah munculnya Undang-
Undang No. 34, Tahun 1954. IAI yang pertama kalinya dipimpin oleh Prof. Soemardjo Tjitrosidodo,
profesor akuntansi Universitas Indonesia. Keanggotaannya terutama terdiri atas para akuntan yang
bekerja pada berbagai bidang kegiatan. Untuk menampung kegiatan para anggota yang berbeda-
beda tersebut, IAI membentuk empat kompartemen sesuai dengan bidang kegiatan para
anggotanya, yaitu: Kompartemen Akuntan Publik, Kompartemen Anggota Manajemen,
Kompartemen Akuntan Pendidik, dan Kompartemen Akuntan Sektor Publik.

Sasaran pembentukan IAI ini adalah untuk melindungi status profesi akuntan Indonesia, mendorong
profesi akuntansi kepada publik untuk mendukung pembangunan nasional Republik Indonesia,
mengembangkan ilmu pengetahuan akuntansi, melindungi badan akuntan Indonesia dan
mengembangkan keahlian dan tanggung jawab anggota IAI, serta mendukung dan menciptakan
tindakan positif terkait dengan pembangunan nasional Indonesia.

Sejak IAI berdiri tahun 1957 s.d. tahun 1959 baru tiga belas orang akuntan yang terdaftar di
Indonesia. Hal ini tidak sebanding dengan perkembangan pertumbuhan bisnis setelah kemerdekaan
Indonesia. Namun, sejak pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1966 terjadi perubahan yang
dramatis untuk profesi akuntansi Indonesia seiring dengan membaiknya kondisi politik dan ekonomi
Indonesia saat itu.

Sejak tahun 1975 perkembangan profesi akuntan semakin mantap. Pada tahun ini Konsersium Ilmu
Ekonomi (KIE) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berdiri
dimana salah satu keputusannya menetapkan bahwa syarat-syarat minimal kurikulum jurusan
akuntansi berpola Amerika, untuk seluruh Fakultas Ekonomi Negeri. Sejalan dengan hal tersebut
Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) sebagai lembaga di bawah KIE yang berkedudukan di Fakultas
Ekonomi Negeri setempat mulai beroperasi tahun 1979. Lembaga itu bertugas untuk, Pertama,
mengintegrasikan satu pola pendidikan akuntansi, yaitu pola Amerika. Kedua, sebagai pelaksana
Ujian Nasional Akuntansi (UNA) bagi peserta yang berasal dari lulusan Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dari universitas swasta maupun negeri, yang belum memenuhi persyaratan memakai gelar
akuntan.

Pada tahun 2001 pemerintah berniat memberlakukan aturan baru tentang pemakaian sebutan
akuntan (bukan gelar akuntan), maka pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI membuat peraturan baru tentang seseorang yang berhak menggunakan sebutan
akuntan. Peraturan baru tersebut menetapkan seseorang berhak menggunakan sebutan akuntan
apabila yang bersangkutan telah lulus dari suatu Pendidikan Profesi Akuntansi yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi yang telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Dalam rangka meningkatkan penguasaan akuntansi terhadap pengetahuan dan kompetensi teknis di
bidang akuntansi dan menyongsong keterbukaan dalam era perdagangan bebas, maka IAI dengan
dukungan Departemen Keuangan RI menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP),
dengan tujuan menguji kemampuan akuntan untuk berpraktik sebagai Akuntan Publik. Di samping
itu, IAI sebagai organisasi profesi telah memfasilitasi anggotanya untuk selalu mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi profesionalnya. Untuk itu, IAI sebagai organisasi profesi menyelenggara
kan Program Pendidikan Berkelanjutan (PPL) dengan materi yang meliputi tiga unsur, yaitu:
1 Ketrampilan profesional,

2 Pengetahuan profesional, dan

3 Etika profesi.

Nur Fadhila Amri, SE., M.Si,(2015). Perkembangan profesi akuntan [online] https://www.e-
akuntansi.com/perkembangan-profesi-akuntan/

3. Jasa Akuntan Publik

Apakah Anda sudah tahu mengapa sih ada jasa akuntan publik? apasih akuntan publik itu? Nah
supaya Anda tahu dan tidak semakin bingung langsung saja simak penjelasan kami berikut ini.
Akuntan publik merupakan akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk
memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Setiap akuntan publik wajib menjadi anggota Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh Pemerintah.

Akuntan publik memberikan jasa melalui kantor akuntan publik (KAP), baik berbentuk perseorangan,
persekutuan perdata, atau firma. Peranan terpenting dan utama dari jasa akuntan publik adalah
sebagai pihak yang meningkatkan kualitas informasi keuangan bagi pengambil keputusan. Lebih
lengkap lagi mengenai peranan penting jasa akuntan publik, simak berikut ini.

A. Membantu Pertimbangan Investor Pasar Modal

Di era seperti sekarang ini sudah semakin banyak yang mulai berinvestasi dipasar modal. Untuk
menentukan emiten yang berpotensi, investor saham harus paham akan keadaan usaha perusahaan
dan posisi keuangannya. Nah disinilah jasa akuntan publik dibutuhkan.

B. Membantu Sektor Perpajakan

Peranan penting jasa akuntan publik yang kedua adalah mengamankan penerimaan negara dari pajak
untuk kelangsungan pembangunan. Akuntan publik berperan dalam pemeriksaan laporan keuangan
yang disampaikan wajib pajak telah sesuai atau tidak.

C. Pemeriksa Keuangan Pemerintah

Dalam fungsi kontrol terhadap tata kelola keuangan negara, akuntan publik berperan sebagai mitra
kerja dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai pemeriksa keuangan pemerintah di tingkat pusat
maupun daerah. Penunjukan akuntan publik sebagai mitra kerja BPK didasari keterbatasan auditor
BPK untuk memeriksa seluruh laporan keuangan pemerintahan pusat dan daerah.

D. Fasilitator Bisnis
Tahukah Anda selain peranan diatas jasa akuntan publik juga berperan untuk memfasilitasi potensi
aktivitas bisnis. Melalui laporan keuangan yang diaudit, pelanggan dapat memiliki dasar dalam
mempertimbangkan hubungan bisnisnya dengan perusahaan.

E. Mewujudkan Perkonomian yang Sehat

Jasa akuntan Publik mempunyai peran dalam peningkatan kualitas dan kredibilitas laporan keuangan
suatu entitas. Laporan yang diaudit menjadi dasar pengambilan keputusan berbagai pihak, sehingga
profesi akuntan publik memiliki peranan sangat penting dalam mendukung terwujudnya
perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan.

Sumber : Abdul,. F,.G (2021). Peranan penting dari jasa akuntan publik [Online]
https://www.kapafg.com/peran-penting-jasa-akuntan-publik/

4. JASA YANG DIBERIKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Jasa Atestasi

Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan seseorang yang independen dan
kompeten mengenai kesesuaian, dalam segala hal yang signifikan, asersi suatu entitas dengan
kriteria yang telah ditetapkan.

a)Audit Dalam laporan audit keuangan, klient menugaskan auditor untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan untuk memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan. Keyakinan yang diberikan pada audit adalah keyakinan
positif (positive assurance).

b)Pemeriksaan (Examination) Auditor dalam melaksanakan penugasan jasa ini akan memberikan
pendapat atas asersi-asersi suatu pihak sesuai kriteria yang ditentukan. Keyakinan yang diberikan
pada examination adalah keyakinan positif (positive assurance).

c)Penelaah (Review) Jasa review atau pengkajian ulang terutama dilakukan dengan wawancara
dengan manajemen dan analisis kompratif informasi keuangan suatu perusahaan. Keyakinan yang
diberikan pada review adalah keyakinan ngatif (negative assurance).

d)Prosedur yang Disepakati Bersama (Agreed-upon Procedures) Auditor dan klient sepakat bahwa
prosedur tertentu akan dilakukan atas elemen tertentu laporan keuangan misalnya akun atau
rekening kas dan surat berharga. Kesimpulan yang dibuat atas hal tersebut harus berbentuk
ringkasan temuan, keyakinan negatif, atau keduanya. 2.

Jasa Non Atestasi


a)Jasa Akuntansi Jasa akuntansi dapat diberikan melalui aktivitas pencatatan, penjurnalan, posting,
jurnal penyesuaian, dan penyusunan laporan keuanagn klient (jasa komplikasi) serta perancangan
sistem akuntansi klient. Dalam memberikan jasa akuntansi, praktisi yang melakukan jasa tersebut
bertindak sebagai akuntan perusahaan. Dalam memberikan jasa akuntansi, akuntan tidk
menyatakan pendapat.

b)Jasa Perpajakan Jasa perpajakan meliputi pengisian surat laporan pajak, dan perencanaan pajak.
Selain itu juga dapat bertindak sebagai penasehat dalam masalah perpajakan dan melakukan
pembelaan bila perusahaan yang menerima jasa sedang mengalami permasalahan dengan Kantor
Pajak.

c)Jasa Konsultasi Manajemen Jasa konsultasi manajemen merupakan fungsi konsultasi dengan
memberikan saran dan bantuan teknis kepada klient untuk peningkatan penggunaan kemampuan
dan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan klient.

Sumber : Restinadya.,N.() jasa yang diberikan kantor akuntan publik [online]


https://www.academia.edu/36047767/JASA_YANG_DIBERIKAN_KANTOR_AKUNTAN_PUBLIK

Anda mungkin juga menyukai