Anda di halaman 1dari 30

TUGAS MATA KULIAH

FISIKA DASAR II

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Siti sailah, S.Si., M.T.

DISUSUN OLEH :

FADHLAN ZUHAIR
NIM : 03051282025068

UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
2021
BAB I
Listrik Arus Searah

Pengertian Listrik Arus Searah


Arus listrik searah (Direct Current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang
energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah.

Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus
listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif,
yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.

Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah (DC) dapat
dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC) dengan
menggunakan suatu alat yang disebut Power Supply atau Adaptor.

Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang dapat
berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan arus bolak-
balik (AC) menjadi Arus Searah (DC).

Gejala Listrik
Hukum Coulomb

Pengertian   muatan   listrik  menunjukkan   bahwa   muatan   tidak menyebar pada daerah
tertentu melainkan berkumpul dalam satu titik. Pada tahun 1785 Charles
Coulomb  mengadakan penelitian pertama tentang  gaya  yang  ditimbulkan  oleh  dua  benda
yang  bermuatan dengan alat yang bernama neraca puntir coulomb.
Hukum Faraday

Arah medan listrik di beberapa titik dapat dilukiskan secara grafis dengan menggunakan
garis-garis gaya (kayalan). Konsep dasar ini dikemukakan oleh Michael Faraday yang
berbunyi :

Sebuah  garis  gaya     dalam suatu   medan listrik  adalah  sebuah

garis gaya yang dilukiskan apabila garis singgung pada setiap titiknya menunjukkan arah
medan listrik pada titik tersebut.

Garis gaya menuju keluar dari muatan positif dan masuk menuju kemuatan  negatif.  Untuk
menunjukkan  arah-arah  garis gaya  dapat dilakukan percobaan sebagai berikut :

Kuat  medan  listrik  pada  sebuah  titik  didalam  ruang  adalah sebanding  dengan  jumlah
garis  gaya  per  satuan  luas  permukaan yang tegak lurus medan listrik pada titik tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa kuat medan listrik akan terasa kuat apabila jarak antara kedua
muatan  tersebut  saling   berdekatan,  sehingga  garis   gaya   yang dihasilkan  sangat  rapat.
Sebaliknya  jika  kedua  muatan  tersebut berjauhan, maka kuat medan listrik yang terbentuk
akan lemah.

Penggunaan  dari  potensial  listrik  dapat  dihubungkan  dengan

konsep  medan  listrik,  dasar-dasar  rangkaian  listrik,  serta  masalah praktis yang terkait
dengan piranti-piranti listrik. Untuk menjelaskan
definisi dan sifat dari dua buah titik yang saling beda potensial dan terletak pada sebuah
medan listrik sebagai beda potensial antara dua titik tersebut.

Beda potensial antara dua titik adalah kerja yang dilakukan per satuan muatan jika muatan
tersebut dipindahkan. Dalam satuan SI, satuan beda potensial listrik adalah Volt  ( disingkat
V), dengan 1 volt=1 joule/coulomb. Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai bentuk
perbandingan energi listrik dengan muatan titik tersebut.

Hukum Oersted

Jika muatan listrik mengalir melalui kawat penghantar konduktor, maka  akan   timbul  
pengaruh   magnetik  disekitar   kawar   berarus tersebut.  Pengaruh  magnetik  ini  mampu
menarik  bahan  magnetik lainnya. Jika  serbuk besi  diletakkan disekitar  kawat berarus
maka serbuk besi tersebut akan berarah secara teratur.

Rangkaian Listrik Arus Searah


Hukum Ohm

Jika  beda  potensial   pada  ujung  kawat  dapat   dipertahankan konstan,  maka  akan
menimbulkan  aliran  muatan  listrik  atau  yang disebut dengan aliran arus listrik. Definisi
arus listrik (I) adalah jumlah muatan  (Q)  listrik  yang  mengaklir  dalam  penghantar  tiap
satuan

waktu (t). Jadi 1 Ampere sama dengan 1 coulomb perdetik.

Jika  aliran  muatan  yang  mengalir  tidak  tetap  terhadap  waktu,

maka arus sesaat dapat dihitung sebagai :


Hukum Kirchoff

Aplikasi   hukum   hanya   digunakan   untuk   analisa   rangkaian- rangkaian  sederhana.


Untuk  menganalisa  suatu  rangkaian  yang komplek dapat menggunakan hukum kirchoff
tentang arus (Kirchoff’s Current Law, disingkat KCL) dan  hukum  kirchoff  tentang
tegangan (Kirchoff’s Voltage Law, disingkat KVL)

Hukum  Kirchoff  1  adalah  Hukum  Kirchoff  Tentang  Arus (KCL).

Jumlah      aljabar     keseluruhan     arus     yang     menuju      titik
percabangana                         adalah      nol.         Titik      percabangan     adalah    
titik pertemuan tiga atau lebih arus ke- atau dari unsur rangkaian atau sumber tegangan.

Hukum Kirchoff 2, Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL)

Jumlah  aljabar  keseluruhan  penurunan   tegangan  (voltage drops) dalam


suatu  rangkaian tertutup (loop) yang dibaca satu arah tertentu sama dengan nol.
a.Untuk unsur tahanan

Apabila tegangan dibaca dari + ke -, dengan arah baca yang sama  dengan  arah  arus  I  yang 
mengalir,  maka  harga  V=RI adalah penurunan tegangan. Untuk memahaminya  beri tanda
positif (+) pada V dan beri tanda positif (+) pada RI. Sedangkan apabila  pembacaan
tegangan  berlawanan  dengan  arah  arus

berilah tanda (-) V atau (-)RI.

b. Untuk sumber tegangan

Bila  arah  baca  dari a ke b,  maka  adalah  suatu  penurun tegangan berilah tanda positif pada
V. Atau dengan kata lain, apabila  menuruti  arah baca +  dari sumber  tegangan, tulis V
positif. Sebalik jika pembacaan dari kutub – sumber tegangan maka V ditulis dengan tanda
negatif.

Pada umumnya rangkaian listrik terdiri dari beberapa loop dan titik-titik percabangan dengan
satu atau lebih sumber tegangan yang digunakan. Apabila nilai dari suatu sumber tegangan
sudah diketahui, maka besaran yang harus dianalisa adalah nilai arus pada masing-masing
penghantar yang masuk atau meninggalkan titik   percabangan   atau   nilai   tegangan   pada   
masing-masing tahanan            dari    rangkaian                  tersebut. jumlah       persamaan
yang digunakan   untuk   menganalisa   suatu   besaran   belum   dapat diketahui,  yang  jelah
harus  sebanyak  jumlah  besaran  yang hendak diketahui harganya

Sumber Arus listrik Searah


Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap waktu dan arah
tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah. Sumber listrik arus searah dibagi menjadi
empat macam.
1. Elemen Elektrokimia

Elemen elektrokimia adalah sumber listrik arus searah dari proses kimiawi. Dalam elemen ini
terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Elemen elektrokimia dapat dibedakan
berdasarkan lama pemakaiannya sebagai berikut.

a. Elemen Primer

Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang memerlukan penggantian bahan setelah
dipakai

Elemen volta adalah sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh Alesandro Volta.. Elemen
volta masih diterapkan sampai saat ini. Meskipun bentuknya sudah dimodifikasi. Elemen
volta terdiri atas 2 elektroda dari logam yang berbeda yang dicelupkan pada cairan asam atau
larutan garam. Pada zaman dahulu, cairan asam atau garam tersebut berupa kain yang dicelup
dalam larutan garam/asam.

b. Elemen Sekunder

Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan penggantian bahan
pereaksi (elemen) setelah sumber arus habis digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali
setelah diberikan kembali energi (diisi atau disetrum).

Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki). Akumulator adalah termasuk sumber
listrik yang dapat menghasilkan Tegangan Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari
aumulator adalah berdasarkan proses kimia.

Contoh lainnya seperti batu baterai yang digunakan pada telepon genggam (Hp), laptop,
kamera, lampu emergensi dll.

2. Generator Arus Searah

Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak (mekanis)
menjadi energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis generator DC yaitu:

 Generator penguat terpisah


 Generator shunt
 Generator kompon

Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan
yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari:
rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.

Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Prinsip kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet yang
terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
 dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
 dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

3. Termoelemen

Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini
dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826.

Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu
antara A dan B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif
kecil, termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sel Surya (Solar Cell)

Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah
wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu
menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang
riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.

Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga
listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator
genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di
atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah
pengaturan net metering.

Perbedaan Listrik Arus Searah Dan Arus Bolak Balik

 Perbedaan yang paling mendasar dari arus searah dan arus bolak balik adalah terletak
pada arah arusnya. Arah arus searah mengalir dalam satu arah sedangkan arah arus
bolak-balik mengalir dalam dua arah.
 Bentuk grafik arus searah (AC) adalah grafik lurus (tegangannya tetap terhadap
waktu). Bentuk grafik arus bolak-balik adalah siusoidal yang artinya tegangannya
berubah terhadap waktu.

 Tegangan listrik searah menghasilkan tegangan listrik yang kecil sehingga hanya
dapat digunakan pada alat elektronika yang membutuhkan energi listrik yang kecil.
Tegangan listrik bolak-balik menghasilkan tegangan yang besar sehingga bisa dipakai
untuk alat elektronika yang membutuhkan energi listrik yang besar.

 Sumber arus listrik searah dari PLN. Sumber DC dari aki maupun batere kering.
Contoh Soal Listrik Arus Searah
1. 10 buah hambatan listrik disusun seperti gambar berikut! Masing-masing hambatan
adalah identik dan besarnya 120 Ω .

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di
atas!

Pembahasan
Paralel antara R2 dan R3 namakan R23 sebesar 60 Ω
Paralel antara R4 , R5 dan R6 namakan R46 sebesar 40 Ω
Paralel antara R7 , R8 , R9 dan R10 namakan R710 sebesar 30 Ω
Seri antara R1 , R23 , R46 dan R710 menghasilkan RAB

RAB = 120 + 60 + 40 + 30 = 250 Ω

Jadi, hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B yaitu 250 Ω

2. . Diketahui pada suatu penghantar mengalir arus listrik sebesar 16 Ampere dan juga
terdapat hambatan sebesar 2 Ohm. Berapa besarnya tegangan sumber …

Pembahasan:
Diketahui:
I = 16 Ampere
R = 2 Ohm

Ditanya:
V = ….. ?

Jawab:
V=I.R
V = 12 Ampere x 3 Ohm
V = 36 Volt
BAB II
Medan Magnet

Pengertian Medan Magnet


Pengertian medan magnet dalam ilmu Fisika adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya.

Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet
dari ferromagnet “permanen”.

Medan magnet juga di sebut dengan medan vector yaitu berhubungan dengan titik dalam
ruang yang dapat di ubah-ubah menurut waktu. Arah magnet searah dengan jarum jam atau
jarum kompas.

Magnet memiliki dua kutup yaitu kutup utara dan selatan. Kedua kutup tersebut saling Tarik
menarik dengan simbol _ dan +. Jika – bertemu dengan – maka akan saling tolak menolak
sama dengan + jika bertemu + maka akan saling tolak manolak juga.

Magnet adalah benda yang bisa Tarik menarik benda di sekitarnya. Tetapi tidak semua bisa
ditarik, hanya ada benda beberapa misalnya besi, logam, dan sejenisnya. Fungsi magner
paling penting adalah sebagai penunjuk arah yaitu kompas.

Sifat-Sifat Magnet
Berikut ini adalah beberapa sifat-sifat magnet antara lain:

 Magnet sebagai petunjuk kompas


 Magnet mampu menarik benda seperti logam, besi dan sejenisnya
 Magnet dapat menembus benda untuk tarikan, semakin kuat gaya magnetnya maka
semakin kuat juga gaya tarikannya
 Magnet memiliki dua kutup yaitu kutup utara dan selatan
 Jika kutup utara bertemu dengan kutup utara maka akan saling tolak menolak begitu
juga sebaliknya
Gambar Kutup Magnet

Perhatikan gambar di atas, gambar di atas terdapat empat aturan yaitu

1. Jika kutup selatan bertemu dengan kutup selatan maka akan saling tolak menolak
2. Jika kutup selatan bertemu dengan kutup utara maka akan saling Tarik menarik
3. Jika kutup utara bertemu dangan kutup utara maka akan saling tolak menolak
4. Jika kutup selatan bertemu dengan kutup utara maka akan saling Tarik menarik

1. Garis gaya magnet adalah garis khayal yang merupakan lintasan kutub utara magnet-
magnet kecil apabila dapat bergerak dengan bebas.
2. Garis-garis gaya magnet selalu mengarah dari kutub utara ke selatan dan tidak pernah
berpotongan.
3. Gaya tarik-menarik antara dua kutub magnet tak senama dan gaya tolakmenolak
antara dua kutub yang senama digambarkan dengan garis-garis gaya magnet.

Rumus Besar Medan Magnet


B = μ I / 2 π r

Keterangan:

 B = besar medan magnet (T)


 μ = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
 I = arus listrik (A)
 r = jarak dari kabel (m)

Rumus Besar Arus Listrik


I = B 2πr/ μ

Keterangan:

 B = besar medan magnet (T)


 μ = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
 I = arus listrik (A)
 r = jarak dari kabel (m)

Menentukan Kutub Magnet dengan Tangan Kanan

Untuk mengetahui arahnya, kita dapat menggunakan prinsip tangan kanan. Ibu jari
merupakan arah aliran listrik dan jari-jari lainnya menunjukkan arah medan magnet disekitar
kabel.

Arah ibu jari mengarah ke atas menyatakan arah alur listrik dengan simbol i. Sedangkan arah
empat jari-jari lainnya menyatakan arah medan megnet dengan simbol B. gambar di atas pada
posisi horizontal dan vertical.
Contoh Soal

Perhatikan gambar diatas, sebuah kabel beralirkan arus listrik ditempatkan di dekat
kompas magnet. Berapa besar arus listrik (dan arahnya) yang dibutuhkan untuk
meniadakan medan magnet bumi terhadap kompas sehingga kompas menjadi tidak
berfungsi?

(Medan magnet bumi diasumsikan sebesar   ).

Pembahasan
Soal :

Seutas kawat dialiri arus listrik i = 4 A seperti gambar berikut !

Tentukan :

 Kuat medan magnet di titik A


 Kuat medan magnet di titik B
 Arah medan magnet di titik A
 Arah medan magnet di titik B
Pembahasan:

Diketahui

 I=4A
 rA = 2m
 rB = 1m

Penyelesaian

 B = μ I / 2 π rA
 = 4 π 10-7 4 / 2 π 2
 = 4 10-7 T
Jadi medan magnet pada titik A adalah 4 10-7 T
 B = μ I / 2 π rB
 B = 4 π 10-7 4 / 2 π 1
 B = 8 10-7 T
Jadi medan magnet pada titik B adalah 8 10-7 T
BAB III
Hukum Biot Savart

Hukum Biot-Savart adalah hukum fisika yang menyatakan bahwa medan magnet di


sekitar arus listrik dapat ditentukan nilainya.[1] Dalam hukum Biot-Savart, sumber medan
magnet adalah arus listrik. Keberadaan arus listrik ini merupakan hasil dari
pergerakan muatan listrik.
Perhitungan medan magnet di bagian manapun dari penghantar listrik dapat ditentukan ketika
muatan listrik bergerak dengan kecepatan tertentu. Kecepatan pergerakan muatan listrik
menentukan kuat arus listrik. Perhitungan medan magnet dilakukan dengan menambahkan
segmen kecil medan magnet ke penghantar listrik. Asumsi yang diberikan ialah segmen
merupakan besaran vektor. Segmen berfungsi sebagai penanda arah aliran arus listrik.
Hukum Biot-Savart menentukan besarnya medan magnet menggunakan sumber arus listrik
dengan nilai yang sangat kecil. 
Pernyataan hukum Biot-Savartberbentuk persamaan matematika. Hukum Biot-Savart mampu
digunakan untuk menghitung vektor medan magnet pada setiap titik ruang untuk penyaluran
arus listrik tertentu. Hukum Biot-Savart merupakan dasar magnetostatika, memainkan peran
yang mirip dengan hukum Coulomb dalam elektrostatika. Jika magnetostatika tidak berlaku,
hukum Biot – Savart harus diganti dengan persamaan Jefimenko. Hukum ini valid dalam
pendekatan magnetostatis, dan konsisten dengan hukum sirkuital Ampere dan hukum Gauss
untuk magnetisme. Di namai dengan Jean-Baptiste Biot dan Félix Savart, yang menemukan
hubungan ini pada tahun 1820. Penerapan hukum Biot-Savart adalah pada cabang-
cabang fisika dan teknik. Kekurangan dari hukum Biot-Savart adalah penggunaan
persamaan integral yang hanya memberikan penyelesaian pada beberapa penyaluran arus
listrik dengan kondisi simetri khusus
Berapa besar medan magnet di sekitar arus listrik? Besarnya medan magnet di sekitar arus
listrik dapat ditentukan dengan hukum Biot-Savart. Bab 5 Medan Magnet Induksi 332
Misalkan kita memiliki sebuah kawat konduktor yang dialiri arus I. Ambil elemen kecil
kawat tersebut yang memiliki panjang dL. Arah dL sama dengan arah arus. Elemen kawat
tersebut dapat dinyatakan dalam notasi vector dL  . Misalkan kita ingin menentukan medan
magnet pada posisi P dengan vector posisi r  terhadap elemen kawat
Hukum Biot Savart
1. Diferensial intensitas medan magnetik, dH, merupakan hasil dari diferensi elemen
arus I dl
2. Medan magnetik berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak, tidak bergantung pada
medium di sekelilingnya, serta memiliki arah yang diberikan oleh perkalian silang
antara I dl dan aR.
3. di mana aR merupakan vektor satuan dalam arah R. Arah R adalah dari
4. elemen arus ke titik di mana dH hendak dihitung.

5. Elemen-elemen arus tidak memiliki keberadaan yang saling terpisah. Semua elemen
yang membentuk sebuah filamen arus lengkap akan berkontribusi terhadap H. Proses
penjumlahan ini akan menghasilkan bentuk integral dari hukum Biot-Savart sebagai

6. Variabel integrasi adalah z. Oleh karena a  tidak berubah terhadap z, maka dapat
dikeluarkan dari integran sebelum proses integrasi dilakukan.
7. Hasil ini menunjukkan bahwa H berbanding terbalik terhadap jarak radial
• Tahun 1819 Hans Christian Oersted mengamati bahwa jarum kompas dapat menyimpang di
atas kawat berarus
• Arus listrik sebagai sumber medan magnet
• Pada tahun 1920-an Jean-Baptiste Biot dan Felix Savart melakukan eksperimen menentukan
medan magnet di sekitar kawat berarus tersebut

Penggunaan Hukum Biot-Savart


Sebuah kawat lurus yang panjang. Hitunglah B yang ditimbulkan oleh sebuah arus i di dalam
sebuah kawat lurus yang panjang.

Sebuah loop arus lingkaran


Gambar di bawah ini memperlihatkan sebuah loop lingkaran yang jari-jarinya R dan yang
mengangkut sebuah arus i. Hitunglah B untuk titik-titik pada sumbu.

Contoh soal :

1. Sebuah filamen lurus arus I dengan panjang tak berhingga yang terletak di sepanjang
sumbu z koordinat silindris ditunjukkan pada Gambar 3-2. Carilah H!
Penyelesaian:
Pada titik z = 0,

dalam bentuk diferensial, dengan menggunakan persamaan

2.Putaran kumparan adalah 10 putaran serta radius 1m. Jika aliran arus yang melalui itu
adalah 5A, maka tentukan medan dalam coil dari jarak 2m.
Penyelesaian :

 Jumlah putaran n = 10
 Arus 5A
 Panjang = 2m
 Radius = 1m
 Pernyataan hukum biot savart diberikan oleh,
 B = (μo/4π) × (2πnI/r)
 Kemudian, gantikan nilai-nilai di atas dalam persamaan di atas
  B = (μo/4π) × (2 × π × 10 × 5/1) = 314.16 × 10-7 T
BAB IV
Hukum Ampere
Andre Marie Ampere adalah salah satu tokoh didunia elektro yang mengembangkan salah
satu hukum penting di bidang elektro, yaitu Hukum Ampere. Pada tahun 1820, segera
setelah ia mendengar publikasi hasil eksperimen Hans Christian Oersted tentang pengaruh
listrik pada magnet jarum di Paris (Lihat: Teori Oersted) ia kemudian mengembangkan
serangkaian penelitian.
Maka dihasilkanlah suatu rumusan yang secara sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Besarnya medan magnetik di dekitar penghantar berarus listrik bergantung pada kuat arus
dan jaraknya terhadap penghantar.

Hukum ampere menyatakan bahwadalam keadaan rangkaian listrik tertutup, jumlah


panjang elemen penghantar dikalikan dengan besarnya medan magnet yang searah
dengan arah arus listrik adalah sebanding dengan permeabilitas ruang hampa (=4π x 10-7
Wb/A m) dikalikan dengan nilai besar arus yang mengalir pada rangkaian tertutup.

Jika ada dua buah penghantar sejajar yang panjang, terpisah sejauh d dan masing-masing
dialiri arus arus listrik sebesar I1 dan I2 , maka kedua penghantar itu akan tarik-menarik
atau tolak-menolak. Kenyataan eksperimen semacam itu diperhatikan pertama kali oleh
Ampere.
Hukum Ampere, Apabila kita memiliki sebuah kawat panjang di aliri arus listrik maka, arus
listrik tersebut
akan menghasilkan putaran medan magnet diselitar kawat penghantar

Hukum Ampere dalam Differensial :


Menurut Teorema Stokes :

Aplikasi Hukum Ampere


Kawat Lurus Panjang
Solenoida
Toroida
Langkah mencari medan magnet dengan hukum ampere sbb :
1.Pilih lintasan tertutup dengan kuat medan magnet di berbagai titik di intasan konstan.
2.Pilih lintasan tertutup dengan vektor medan magnet dan vektor elemen lintasan selalu
membentuk sudut konstan untuk semua elemen lintasan.
3.Hitung arus yang dilingkupi lintasan ampere

4.Gunakan hukum ampere untuk mencari B


Konfigurasi Arus Yang Dapat Diselesaikan
Dengan Hukum Ampere
1. Kawat Lurus Tak Berhingga
2. Bidang Tak Berkhingga
3. Selenoida Tak Berhingga
4. Toroida

contoh soal hukum ampere :


1.Hitung nilai B di udara pada1 suatu titik 5 cm darikawat lurus panjang yang mengalirkan arus 15
A. Jawab :

2. Sebuah solenoida berinti udara dengan 2000 lilitan panjangnya 60 cm dan memiliki


diameter 2,0 cm. Jika arus 5,0 A dialirkan melewatinya berapa induksi magnetis di dalamnya 
Jawab  :
BAB V
Induksi Elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah proses ketika konduktor yang diletakkan di suatu medan


magnet yang bergerak/berubah (atau konduktornya yang digerakkan melewati medan magnet
yang diam) menyebabkan terproduksinya voltase disepanjang konduktor. Proses induksi
elektromagnetik ini menghasilkan arus listrik.

Rumus Induksi Elektromagnetik


Fluks Magnet
Fluks magnet adalah perubahan pada medan magnet. Fluks magnet dihasilkan dari perkalian
antara medan magnet (B) dengan luas bidang (A) yang saling tegak lurus. Fluks magnet dapat
dinyatakan dengan

Rumus diatas adalah fluks magnet dimana medan magnetnya tegak lurus dengan luas
bidangnya. Jika tidak tegak lurus, tapi membentuk sudut, maka besar fluks magnetnya
dikalikan cosinus sudutnya

Hukum Faraday
Hukum Faraday menyatakan bahwa jika jumlah fluks magnet yang memasuki suatu
kumparan berubah, maka pada ujung-ujung kumparan akan timbul GGL (gaya gerak listrik)
induksi. Besarnya GGL induksi ini bergantung pada laju perubahan fluks magnet dan
banyaknya lilitan kumparan. GGL induksi tersebut dapat dihitung secara matematis dengan
rumus:

dimana:
 merupakan GGL induksi (volt);
N merupakan jumlah lilitan kumparan;
 merupakan laju perubahan fluks magnet.
Tanda delta (  mengungkapkan perubahan. Jadi, ( ) adalah perubahan fluks magnet
terhadap perubahan waktunya, sehingga disebut sebagai laju perubahan fluks.

Hukum Lenz
Hukum Lenz menyatakan bahwa arus induksi akan muncul pada arah yang sedemikian rupa
sehingga arah induksi menentang perubahan yang dihasilkan. Jadi, arah arus induksi yang
terjadi dalam suatu penghantar menimbulkan medan magnet yang saling bertolak-belakang
dengan penyebab perubahan medan magnet tersebut.
Tanda minus pada persamaan Faraday diatas menunjukkan bahwa GGL (\epsilon) yang
terbentuk memiliki arah yang bertolak belakang dengan fluks magnet ( ).

Hukum Henry
Hukum Henry menyatakan bahwa apabila arus liktrik yang mengalir pada suatu penghantar
berubah terhadap waktu, maka pada penghatar tersebut akan terjadi GGL induksi diri yang
dirumuskan dengan

di mana:
 merupakan GGL induksi diri (volt)
L merupakan induktansi diri
dI/dt merupakan besar perubaha arus per satuan waktu (Ampere/sekon)
Induksi diri (L) merupakan besarnya GGL yang terjadi pada suatu kumparan dimana terjadi
perubahan arus 1 Ampere setiap 1 detik yang dirumuskan dengan:

dimana:
N merupakan jumlah lilitan kumparan
 merupakan fluks magnet (Weber)
I merupakan kuat arus (Ampere)
Penerapan Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik sangatlah krusial penerapan fenomena inilah yang mampu
menghasilkan listrik (dan sebaliknya) sehingga kita dapat menjalani kehidupan di era
modern.
Generator
Generator merupakan alat yang mempu mengubah putaran poros menjadi arus listrik dengan
menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Bagian generator yang berputar disebut rotor,
dan bagian diam disebut stator. Terdapat dua tipe generator, yaitu generator AC (arus searah)
dan generator DC (arus bolak-balik).

Dinamo (motor listrik)


Dinamo merupakan alat yang bekerja kebalikan dari generator. Dinamo mampu mengubah
arus listrik menjadi putaran poros yang mampu menggerakkan berbagai alat. Nama bagian-
bagian dinamo sama seperti generator, begitu pula tipe-tipe dinamo.

Transfomator Listrik (trafo)


Trafo merupakan alat yang mampu mengubah arus listrik dan juga voltasenya. Kegunaan ini
sangatlah penting karena sangat dibutuhkan baik dalam pendistribusian listrik maupun dalam
berbagai alat elektrik.

Contoh soal :
1. Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus listrik sebesar   . Jika permeabilitas vakum

sebesar    .Besarnya induksi magnet pada sebuah titik yang


jaraknya   dari pusat kawat tersebut adalah…

Pembahasan: 

 Berdasarkan rumus kuat medan magnet 


 Arus listrik sebesar 
 Jarak titik sebesar 
 Maka

3. Suatu kumparan memiliki jumlah lilitan sebanyak   . Jika arus listrik yang
mengalir pada kumparan tersebut sebesar   dan fluks magnet yang terbentuk
sebesar  , maka induktansi diri dari kumparan tersebut adalah…

Pembahasan

Besar induktansi diri suatu kumparan dirumuskan dengan   

 Arus listrik sebesar   dengan fluks magnet sebesar 


 Jumlah lilitan sebanyak 
 Maka
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/listrik-arus-searah/
https://saintif.com/medan-magnet-adalah/
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/197701102008011-
RIDWAN_EFENDI/HUKUM_BIOT-SAVART_[Compatibility_Mode].pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Biot-Savart
http://supriyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19295/Bab+3.ppt
https://dochub.com/lutfiahfkip/7J4mQvgRvmA2krwj2pO5nl/hukum-ampere-dan-potensial-
vektor?dt=ixpcyzjx5b461x0o&pg=2
https://id.scribd.com/document/333004554/Contoh-Soal-Hukum-Ampere
http://belajareasy.blogspot.com/2016/10/ringkasan-materi-fisika-induksi.html
https://pahamify.com/blog/artikel/fisika-latihan-soal-induksi-elektromagnetik/

Anda mungkin juga menyukai