Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MOTOR LISTRIK DC, AC 1 FASA DAN 3 FASA

Disusun oleh :

1. Anang Izza Nadi


2. Bagas Kurnia Ricky Ferdinanto
3. Kuntomo Aditya Darmawan

Kelas : XI TOI 2

SMK N 2 KENDAL
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Kendal, 9 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. ii
BAB I …………………………………………………………………………………1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………………….1

BAB II………………………………………………………………………………..1-4
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..…..1
2.1 Motor DC …………….. ………………………………………………………..……1
2.2 Motor AC 1 Fasa……………………………………………………………2
2.3 Motor AC 3 Fasa…………………………………………………………..….4

BAB III…………………………………………………………………………..…..5

PENUTUP……………………………………………………………………………..5

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..5

3.2 Saran………………………………………………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..6

ii
BAB I

1.1 Latar Belakang

Motor Listrik digunakan utnuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
yang sering digunakan dalam industrial. Motor Listrik terdapat dua jenis yaitu Motor
Listrik DC dan Motor Listrik AC(1 Fasa atau 3 Fasa). Di dalam motor listrik terdapat
bagian-bagian dan mempunyai fungsi yang berbeda- beda

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan motor DC?
2. Bagaimanakah Prinsip kerja Motor DC?
3. Kelebihan motor DC ?
4. Jenis-jenis motor DC?
5. Apakah yang dimaksud dengan motor AC 1 Fasa?
6. Bagaimanakah Prinsip kerja Motor AC 1 Fasa?
7. Apakah yang dimaksud dengan motor AC 3 Fasa?
8. Bagaimanakah Prinsip kerja Motor AC 3 Fasa?

1.3 Tujuan Masalah

Untuk mengetahui lebih jelas tentang motor listrik yang dapat digunakan di kehidupan
sehari hari dan dalam lingkungan industry

BAB II

2.1 Pengertian Motor DC

Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor
DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas.
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan,dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan
di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.  

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk
diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator
(bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang
berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet,
maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah
putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja dari arus searah
adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif
dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan
kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling
sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-
kutub magnet permanen. 

Gambar 1. Motor D.C Sederhana 


Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu
lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan
untuk komponen yang berputar di antara medan magnet. 

2.2 PRINSIP KEJA MOTOR DC

Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor.
Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. 
Prinsip Dasar Cara Kerja 

Gambar 2. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor . 


Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks
di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol
mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis
fluks. Gambar 3 menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor
berubah arah karena bentuk U. 
Gambar 3. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor. 
MJ,K.L/;’
Catatan : 
Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir
pada konduktor tersebut. 

Pada motor listrik konduktor berbentuk U disebut angker dinamo. 

Gambar 4. Medan magnet mengelilingi konduktor dan diantara kutub. 

Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan
selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan
magnet kutub. Lihat gambar 5. 

Gambar 5. Reaksi garis fluks. 

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan


(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung
B. 

Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub
dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha
bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang
berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan
medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak
turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan
membuat angker dinamo berputar searah jarum jam. 

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum : 


 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. 
 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. 
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan. 
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. 
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan
medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi
dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung
melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat
berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini : 

Gambar Prinsip kerja motor dc

Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan
reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh
medan maka menimbulkan perputaran pada motor. 
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga putar /
torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok : 
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan. 
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa
sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan). 
Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik. 
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

2. Kelebihan Motor DC

Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian kecepatan motor DC tersebut, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur :
 Tegangan kumparan motor DC – meningkatkan tegangan kumparan motor DC akan
meningkatkan kecepatan
 Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk
beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan
mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada
ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan
tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya.

Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan
kumparan motor DC ditunjukkan dalam persamaan berikut :

Gaya elektromagnetik :      E = K Φ N


Torque :                                 T = K Φ Ia

Dimana:

E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC (volt)


Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus kumparan motor DC
K = konstanta persamaan
2.4 Jenis-Jenis Motor DC

1. Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah / separately
excited.
2. Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited: Motor Shunt

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan
kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu total arus dalam
jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC.

Karakteristik Motor DC Shunt

Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):


 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah
kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan
komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan
(kecepatan bertambah).
3. Motor DC Daya Sendiri: Motor Seri

Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan
motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan
arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997;
L.M. Photonics Ltd, 2002) :
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat
tanpa terkendali.

Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti
derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.
Karakteristik Motor DC Seri
4. Motor DC Kompon/Gabungan

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan
(medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti
yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang
bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan
medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani
oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist
dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
2.2 PRINSIP KERJA MOTOR AC 1 FASA

Prinsip Kerja Motor Satu Phasa Seperti motor kebanyakan, motor induksi AC
memiliki tetap bagian luar, yang disebut stator dan rotor yang berputar dalam dengan
hati-hati rekayasa celah udara antara dua. Hampir semua motor listrik menggunakan
medan magnet rotasi untuk spin rotor mereka. AC tiga fase motor induksi adalah jenis-
satunya tempat medan magnet putar dibuat secara alami dalam stator karena sifat
pasokan. motor DC tergantung baik pada mekanik atau pergantian elektronik untuk
membuat magnet berputar ladang. Sebuah motor AC induksi satufasa bergantung pada
komponen listrik tambahan untuk menghasilkan ini berputar medan magnetik. Dua set
elektromagnet dibentuk dalam setiap motor. Dalam motor induksi AC, satu set dari
elektromagnet adalah terbentuk dalam stator karena pasokan AC terhubung ke
gulungan stator. Sifat bergantian pasokan menginduksi sebuah tegangan Angkatan
elektromagnetik (EMF) di rotor (seperti tegangan yang disebabkan akibat trafo
sekunder) sesuai hukum Lenz, sehingga menghasilkan satu set elektromagnet; maka
nama - induksi motor. Interaksi antara medan magnet elektromagnet ini menghasilkan
gaya memutar, atau torsi. Akibatnya, motor berputar ke arah torsi yang dihasilkan.
Stator stator ini terdiri dari beberapa laminasi tipis aluminium atau besi cor. Mereka meninju
dan dijepit bersama untuk membentuk sebuah silinder berongga (inti stator) dengan slot seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1. 6 Gambar 1. Bentuk Fisik Dari Stator Biasa Gulungan kawat
berisolasi yang dimasukkan ke dalam slot. Setiap pengelompokan gulungan, bersama-sama
dengan mengelilingi inti itu, bentuk-bentuk elektromagnet (Kutub sepasang) pada sisi AC
pasokan. Jumlah kutub motor induksi AC tergantung pada sambungan internal gulungan stator.
Gulungan stator terhubung langsung ke sumber daya. Internal mereka terhubung sedemikian
cara, bahwa pada pasokan menerapkan AC, berputar magnetik lapangan dibuat. Rotor terdiri
dari laminasi baja beberapa tipis dengan bar merata spasi, yang terdiri dari aluminium atau
tembaga, di sepanjang pinggiran. Dalam kebanyakan populer jenis rotor (rotor kandang tupai),
bar ini tersambung pada ujung yang mekanis dan elektrik dengan penggunaan cincin. Hampir
90% dari motor induksi memiliki rotor sangkar tupai. Hal ini karena kandang tupai rotor memiliki
konstruksi sederhana dan kasar. Rotor terdiri dari inti dilaminasi silinder dengan secara aksial
ditempatkan paralel slot untuk membawa konduktor. Setiap slot membawa tembaga,
aluminium, atau bar paduan. Ini rotor bar secara permanen hubung pendek pada kedua
ujungnya dengan cara berdering akhir, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Ini total
perakitan menyerupai tampilan kandang tupai, yang memberikan nama rotor nya. Slot rotor
tidak persis sejajar dengan poros. Sebaliknya, mereka diberi miring karena dua alasan utama.
Alasan pertama adalah membuat motor berjalan dengan tenang magnetik mengurangi hum dan
mengurangi slot harmonisa. Alasan kedua adalah untuk membantu mengurangi kecenderungan
penguncian dari rotor. Gigi rotor cenderung tetap terkunci di bawah gigi stator karena langsung
atraksi magnetik antara keduanya. Hal ini terjadi ketika jumlah 7 gigi stator adalah sama dengan
jumlah gigi rotor. Rotor sudah terpasang pada poros dengan menggunakan bantalan pada setiap
akhir; salah satu ujung poros biasanya terus lagi daripada yang lainnya untuk mengemudi beban.
Beberapa motor mungkin memiliki poros aksesori di ujung non-driving untuk mounting
kecepatan atau posisi penginderaan perangkat. Antara stator dan rotor, terdapat celah udara,
melalui yang karena induksi, energi tersebut dipindahkan dari stator ke rotor. Pasukan torsi yang
dihasilkan rotor dan kemudian beban berputar. Apapun jenis dari rotor yang digunakan, prinsip
yang digunakan untuk rotasi tetap sama. Medan magnet yang dibuat dalam stator berputar
pada kecepatan sinkron (NS). Gambar 2. Persamaan Medan Magnet Medan magnet yang
dihasilkan pada rotor karena tegangan induksi bolak di alam. Untuk mengurangi kecepatan
relatif, sehubungan dengan stator, rotor mulai berjalan ke arah yang sama dengan fluks stator
dan mencoba untuk mengejar ketinggalan dengan fluks berputar. Namun, dalam prakteknya,
rotor tidak pernah berhasil "Mengejar" untuk bidang stator. Rotor berjalan lebih lambat dari
kecepatan bidang stator. Kecepatan ini disebut sebagai Base Speed (Nb). Perbedaan antara NS
dan Nb disebut slip. Itu slip bervariasi dengan beban. Peningkatan beban akan menyebabkan
rotor untuk memperlambat atau meningkatkan slip. Penurunan beban akan menyebabkan rotor
untuk mempercepat atau mengurangi slip. slip ini dinyatakan sebagai persentase dan dapat
ditentukan dengan rumus pada gambar berikut: 8 Gambar 3. Persmaan dari Slip Karena hanya
memiliki sumber arus bolak tunggal, satu-satu fase motor hanya bisa menghasilkan medan
bolak: yang menarik pertama dalam satu arah, kemudian di seberang sebagai polaritas dari
switch lapangan. Sebuah kandang-tupai rotor ditempatkan di bidang ini hanya akan berkedut,
karena tidak akan ada saat di atasnya seperti gambar dibawah ini : Gambar 4. Kerangka dari
Motor Sangkar Tupai Perbedaan utama antara berbagai jenis motor AC fasa tunggal adalah
bagaimana mereka pergi tentang memulai rotor dalam suatu arah tertentu seperti bahwa
bidang bolak akan menghasilkan gerakan berputar ke arah yang diinginkan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh beberapa perangkat yang memperkenalkan fase-bergeser medan magnet pada
salah satu sisi rotor. Dibawah ini adalah beberapa contoh gambar Motor satu fasa yang terdapat
dalam kehidupan sehari-hari.

2.3 MOTOR AC 3 FASA

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada
sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3 phase
didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan
motor 3 fasa.

Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor. Bagian tersebut
dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut dengan air gap. Jarak antara
stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter.

Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor belitan (wound rotor)
dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa rotor belitan (wound rotor) adalah tipe
motor induksi yang lilitan rotor dan statornya terbuat dari bahan yang sama.
Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa
Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana. Bila sumber tegangan 3 fase
dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan kecepatan tertentu.
Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns
adalah kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub motor.

Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor yang ada pada rotor,
sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan arus
(I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan perbedaan antara kecepatan
medan putar yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan berputar yang ada pada rotor (nr).

Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan dengan
rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul, dan arus tidak akan
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Berdasarkan cara
kerja tersebut, motor 3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari motor listrik 3 fasa:

Kelebihan

 Konstruksi motor terbilang sangat kuat dan sederhana


 Harga motor relatif murah dengan ketahanan tinggi
 Effesiensi relatif tinggi pada saat keadaan normal
 Biaya pemeliharaan relatif rendah

Kekurangan

 Kecepatan sulit dikontrol


 Arus start besar, yakni 5 sampai 7 kali dari arus nominal
 Power faktor yang rendah pada beban ringan

Anda mungkin juga menyukai