Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat
penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi karena SDM
tersedianya modal dan memadainya bahan namun tanpa adanya sumber daya
kehidupan yang tidak bisa kita hindarkan. Manusia sebagai salah satu unsur
dibutuhkan telah tersedia, organisasi tidak akan bisa berjalan baik. Gibson et
daya manusia dengan potensi yang dimiliki sehingga dapat diperoleh sumber
daya yang puas dan memuaskan bagi organisasi. Pengelolaan sumber daya
1
2
manusia yang baik merupakan kunci sukses dalam pencapaian tujuan instansi
atau organisasi.
kinerja yang tinggi. Menurut Mathis dan Jackson (2013:275), kinerja adalah
prestasi pegawai selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi
1
yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional dalam memanfaatkan sumber
daya. Sebagai asset utama dalam suatu lembaga, sumber daya harus
karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
hasil kerja, kuantitas hasil kerja dapat berbentuk jumlah pendapatan, jumlah
1990. BPR Suadana merupakan salah satu Bank Perkreditan Rakyat yang
berbagai kredit dan menerima berbagai simpanan. Sampai saat sekarang telah
Salah satu yang dapat digunakan untuk melihat kinerja karyawan adalah
jumlah kredit yang dicairkan. Apabila dilihat dari pencairan kredit, kinerja
sudah cukup baik namun dalam lina tahun terakhir ternyata mengalami
Selengkapnya target dan realisasi kredit pada BPR Suadana selama lima
Tabel 1.1
Target dan Realisasi Pencairan Kredit
Pada BPR Suadana Tahun 2016-2020.
lima tahun terakhir belum pernah mencapai target walaupun sejak tahun 2019
tahun 2018 hanya bisa tercapai Rp. 4.975.000.000,- atau sekitar 90,45 persen.
93,10 persen. Penurunan yang sangat tinggi terjadi pada tahun 2020, pada
awalnya manajemen optimis realisasi akan naik namun karena sejak bulan
global terpuruk dimana BPR Suadana juga terdampak, maka dengan berbagai
langkah kebijakan hanya dapat dicapai 56,48 persen. Hal ini sangat disukuri
tenaga kerja.
Fenomena di atas dialami oleh semua pelaku bisnis, bahkan ada yang
perbankan khususnya di Bali belum begitu parah. Oleh karena itu sangat
covid 19, mengingat sebelum covid 19 pencairan kredit pada BPR Suadana
sudah tidak pernah mencapai target. Hal ini diprediksi dipengaruhi oleh
karyawan sebagai asset, bukan lagi hanya sebagai alat produksi semata.
Untuk itu perusahaan perlu menciptakan suatu kondisi yang kondusif yang
jenjang karir yang jelas, peluang aktualisasi diri, kenyamanan dan keamanan
(physiological need) yang dapat dipenuhi dengan finansial. Hal ini berkaitan
yang meliputi gaji dan berbagai pendapatan lainnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Hal ini masih dikeluhkan oleh anggota karena masih dianggap
belum sesuai dengan beban tugas yang diemban terutama pada tunjangan
Tabel 1.2
Jumlah Imbalan Yang Diterima Karyawan
BPR Suadana, Celuk, Sukawati, Gianyar Tahun 2020
pada tahun 2020 semakin menurun dari bulan kebulan berikutnya. Hal ini
sudah tentu merupakan dampak dari wabah covid 19 yang merebak terutama
tunjangan makan dan transport, dimana tunjangfan ini sangat diharapkan oleh
karyawan..
penelitian yang dilakukan oleh Purnomo, dkk. (2016), Sherlie dan Hikmah
untuk mengikuti atau memenuhi segala aturan atau keputusan yang telah
prosedur. Kualitas karyawan dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan
8
baik maka sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuannya, jadi disiplin
kerja adalah ketaatan seorang karyawan terhadap peraturan kerja yang telah
berarti seseorang dituntut untuk melaksanakan setiap tata tertib dan peraturan
yang telah ada dalam suatu perusahaan. Hal ini diperlukan karena akan
Tabel 1.3
Disiplin Kerja Karyawan BPR Suadana Celuk, Sukawati, Gianyar
No
. Bulan Jumlah Hari Harti Kerja Jumlah Hari Kerja Persentase
Karyawa Sesungguhny
n Kerja a Absen Senyatanya Absensi
(orang) (hari) (hari) (hari) (hari) (%)
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)x(4) (6) (7)=(5)-(6) (8)=6/5x100%
1 Januari 40 24 960 35 954 3.65
2 Februari 40 22 880 30 874 3.41
3 Maret 40 23 920 30 914 3.26
4 April 40 25 1000 37 994 3.70
5 Mei 40 22 880 37 874 4.20
6 Juni 40 25 1000 35 994 3.50
7 Juli 40 25 1000 40 994 4.00
8 Agustus 40 25 1000 39 994 3.90
9 September 40 25 1000 43 994 4.30
10 Oktober 40 24 960 45 954 4.69
11 Nopember 40 25 1000 46 994 4.60
9
termasuk tinggi, karena rata-rata absensi 4,02 persen melebihi toleransi yang
diisyaratkan oleh Ardana (2012) yaitu 3 persen. Dapat dilihat pula absensi
Hal ini sangfat mungkin disebabkan oleh kebijakan sepihak oleh manajemen.
Kondisi seperti ini akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini
duktikan dari hasil penelitian Shinta dan Siagian (2020), Mogi (2020) dan
merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh
(Darsana,2014)
10
dimiliki dan dikuasai oleh pimpinan dalam pentransferan informasi dari satu
atau informasi yang diterima tersebut agar tercapai komunikasi yang efektif
Tabel 1.4
Jenis dan Frekuensi Komunikasi
Pada BPR Suadana Celuk, Sukawati, Gianyar Tahun 2020
informal yang terjadi pada BPR Suadana Celuk, Sukawati, Gianyar yang
terlaksana 9 kali dan tidak berjalan baik, demikian pula komunikasi anatara
berjalan mulus hanya rapat tahunan yang berjalan namun tidak semua
Hakim (2016), Dewita dan Reliaze. (2020) dan penelitian Rosmadi (2018)
Dari isu dan penelitian terdahulu di atas maka dianggap perlu diadakan
Gianyar.
1) Bagi Mahasiswa/Peneliti
3) Bagi Universitas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
oleh Locke dalam Hasibuan (2014) sebagai teori utama (grand theory)
dan menerima umpan balik untuk menilai kinerjanya. Capaian atas sasaran
selama satu periode tertentu dan juga merupakan tujuan dari organisasi
target kinerjanya sesuai dengan visi dan misi organisasi itu sendiri. Sebuah
dalam goal setting adalah performansi lebih tinggi pada individu yang
memiliki tujuan sulit dan spesifik daripada tujuan yang samar-samar, tidak
memiliki tujuan dan memiliki tujuan yang mudah. Tujuan yang sulit dan
2.1.2 Motivasi
1) Pengertian Motivasi
keinginan yang tinggi untuk berjaya tetapi ada pula yang bertindak
minat yang sangat mendalam dalam perkara itu, dan mungkin pula semata-
mata disebabkan rasa bertanggung jawab kepada kedua ibu bapak yang
yang terjadi pada diri manusia yang timbul diakibatkatkan oleh faktor
didalam diri seseorang yakni faktor intrinsik dan faktor diluar diri yang
17
tujuannya”.
mencapai sesuatu tujuan.” Dengan kata lain, motivasi adalah keadaan jiwa
dan sikap mental yang memberikan energi dan mendorong manusia untuk
Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu
aksi, yakni tujuan. Sama halnya dengan yang dikatakan Uno (2013:5)
yang hendak dipenuhinya; (2) tingkah laku; (3) tujuan; (4) umpan balik.
supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil kerja yang optimal.
tidak mungkin mengarah pada hasil kinerja yang baik, kecuali usaha yang
2) Teori motivasi
Menurut Herzberg dalam Rivai (2013), ada dua jenis faktor yang
kembali ketitik nol setelah dipenuhi. Misalnya, orang lapar akan makan,
prestasi pekerjaan yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, tidak akan
seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi
dalam manajemen.
jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka
antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila
dalam tim.
memuaskan.
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologi yang terjadi pada
yang melekat pada setiap orang atau bawahan seperti usia, tingkat
masa depan. Dalam hubungan ini ada beberapa pandangan atau pendapat :
(1) Usia
(3) Pendidikan
(4) Pelatihan
b) Menurut Lyman Porter dan Raymond Miles ada tiga faktor utama yang
dimaksud meliputi :
tujuan
d) Tekanan Psikologis
organisasi.
4) Indikator Motivasi
sebagai berikut :
safety need)
kedudukannya.
membanggakan.
yang telah ada dalam suatu perusahaan. Hal ini diperlukan karena akan
prosedur.
merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila melanggar akan ada
Oleh karena itu dalam praktek bila suatu perusahaan telah dapat
a) Kehadiran
b) Waktu kerja
kepadanya.
e) Produktivitas kerja
f) Pemakaian seragam
30
dapat timbul dari diri sendiri dan dari perintah, yang terdiri dari :
a) Self Inposed Dicipline yaitu disiplin yang timbul dari diri sendiri atas
dan merasa telah menjadi bagian dari organisasi sehingga orang akan
perintah dan hukuman serta kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan timbul
bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih
kondisi dan situasi. Oleh sebab itu, disiplin akan dapat ditegakan dalam
suatu perusahaan, jika ada aturan tertulis yang elah disepakati bersama.
bahwa siapa saja dan perlu dikenakan sanksi tanpa pandang bulu.
Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka ada perlu
akan berbuat hal yang serupa. Sebaliknya, bila pimpinan tidak berani
yang satu dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya puas dengan
mereka.
34
2.1.4 Komunikasi
1) Pengertian Komunikasi
antara dua orang atau lebih sehingga pesan dimaksud dapat dipahami.
gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Selain itu
35
pengiriman dari seseorang kepada orang lain (Rivai dan Mulyadi, 2012 :
336).
atau pesan-pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan dapat
dipahami.
2) Fungsi Komunikasi
mengevaluasi pilihan.
3) Proses Komunikasi
yang dapat dipahami. Tahap ini adalah menguraikan isi kode dari pesan.
atau belum.
dapat mengalir secara vertikal atau secara lateral. Dimensi vertikal dibagi
balik.
c) Komunikasi lateral
anggota dari kelompok kerja yang sama, para anggota dari kelompok
kerja pada level yang sama, para manajer pada level yang sama, atau
sender kepada receiver. Tentu saja hal ini sangat tergantung pada
a) Penyaringan
melakukan penyaringan.
b) Pemihhan persepsi
Apa yang terjadi ketika para individu memiliki lebih banyak informasi
d) Emosi
efektif.
e) Bahasa
kata-kata dapat berarti hal-hal yang berbeda dengan orang lain. Umur
f) Keheningan
g) Kekhawatiran komunikasi
lisan. Menjadi pusat perhatian yang lebih besar adalah bukti bahwa
42
h) Berbohong
pelaksanaan tugas.
2.1.5 Kinerja
43
1) Pengertian Kinerja
istilah kinerja didefinisikan dengan istilah hasil kerja, prestasi kerja dan
(1) sesuatu yang dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan; (3) kemampuan
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
44
kepadanya.
fungsi yang dituntut dari seorang atau suatu perbuatan, suatu prestasi,
kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya
prestasi kerja, pelaksanaan kerja atau unjuk kerja sebagai hasil dari suatu
organisasi telah sesuai dengan kondisi atau faktor ekonomi, politik dan
dengan yang lain. Ukuran kerja tidak sama pada setiap orang tergantung
oleh berbagai faktor yang bersifat internal dan eksternal. Kebutuhan dalam
kinerja adalah penilaian hasil kerja, serta fungsi-fungsi kerja yang dianut
kinerja sebagai, Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
Kinerja adalah catatan hasil produksi pada fungsi pekerjaan yang spesifik
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja”. Casio dalam
ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan
motivasi.
kinerja suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam pekerjaanya menurut
tidaknya tujuan organisasi yang telap ditetapkan, para atasan atau manajer
sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu
jasi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya
Biasanya standar kinerja yang dianggap diterima dan dapat dicapai atas
2) Penilaian Kinerja
49
serta secara khusus kaitannya dengan kebijakan SDM seperti untuk tujuan
berikut.
b) Perilaku.
50
Dalam banyak kasus, sukar untuk mengenali hasil spesifik yang dapat
sangat benar untuk personalia dalam posisi staf dan individu yang tugas
c) Ciri.
daripada hasil tugas maupun prilaku karena paling jauh dari kinerja
dapat dilakukan melalui umpan balik 360 derajat oleh beberapa pihak,
d) Penilaian diri.
51
ini adalah bahwa karyawan menilai diri mereka sendiri lebih tinggi
e) Penilaian bawahan.
kinerja penyelia mereka, satu proses yang banyak disebut umpan balik
dari bawah.
penilaian kinerja yang efektif, yaitu (1) adanya kriteria kinerja yang dapat
diukur secara objektif; dan (2) adanya objektivitas dalam proses evaluasi
(Gomes, 2013:212).
pegawai harus terdapat interaksi positif dan kontinu antara para pejabat
(2013:137-145), yaitu :
form essay, dan critical incident. (a) Rating scale. Metode ini
lainnya. Metode ini terdiri dari : (1) Alternation ranking : yaitu metode
akan diambil. Metode ini dapat digunakan untuk jumlah pegawai yang
yang relative banyak. (c) Check list. Metode ini hanya memberikan
kedalam buku catatan khusus yang terdiri dari berbagai macam kategori
keselamatan.
tim penilai khusus. Tim penilai khusus ini bisa dari luar, dari dalam,
perusahaan.
4) Indikator Kinerja
55
a) Kualitas.
b) Kuantitas.
c) Ketepatan waktu.
d) Efektivitas.
e) Kemandirian.
motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja. Hal ini dilihat dari
bersedia melakukan upaya yang lebih besar apabila diyakini bahwa upaya
itu akan berakibat pada penilaian kinerja yang baik, dan bahwa penilaian
kinerja yang baik akan berakibat pada kenaikan gaji serta promosi, dan
dorongan untuk lebih giat bekerja seperti imbalan yang lebih baik
(Robbins, 2015).
Purnomo, dkk. (2016), Sherlie dan Hikmah (2020), Tarigan dan Priyanto
kinerja yang baik, jadi disiplin adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan
melaksanakan setiap tata tertib dan peraturan yang telah ada dalam suatu
Shinta dan Siagian (2020), Mogi (2020), Alam (2016) menemukan bahwa
disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
karyawan.
berikut:
penelitian.
3) Penelitian yang dilakukan oleh Shinta dan Siagian (2020) dengan judul
nakan sampel sebanyak 50 orang dan data dianalisis dengan regresi linier
60
penelitian.
4) Penelitian yang dilakukan oleh Sherlie dan Hikmah (2020) dengan judul
yaitu uji asumsi klasik, regresi linier berganda, korelsi berganda, dsetermi-
nasi, uji kelayakan model (F-test) dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa motivasi, disiplin kerja dan kompensasi secara parsial dan simultan
Benwin Indonesia.
saat ini adalah sama-sama mengkaji pengaruh motivasi dan disiplin kerja
61
saat ini adalah sama-sama mengkaji pengaruh motivasi dan disiplin kerja
metode Slovin berjumlah 45 orang dan data dianalisis dengan regresi linier
penelitian.
7) Penelitian yang dilakukan oleh Alam (2016) dengan judul Pengaruh Ko-
penelitian.
orang yang diambil secara sensus dan data dianalisis menggunakan regresi
penelitian.
64
orang yang diambil secara sensus. Data yang terkumpul dianalisis dengan
terhadap kinerja
penelitian.
Jumlah sampel sebanyak 35 orang dan data dianalisis dengan regresi linier
karyawan.
penelitian.
11) Penelitian yang dilakukan oleh Dewita dan Reliaze. (2020). Dengan judul
penelitian.
12) Penelitian yang dilakukan oleh Rosmadi (2018) dengan Pengaruh Disiplin
kinerja pegawai pada tingkat yang baik. Secara umum variabel bebas disi-
BAB III
merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja. Hal ini dilihat dari pernyataan
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
kesesuaian sikap dan perilaku para pegawai berdasarkan peraturan yang telah
(Sastrohadiwiryo, 2013:39).
berkinerja adalah cerdas dan dapat belajar dengan relatif cepat, kompeten
berpikir dan model penelitian seperti pada Gambar 3.1 dan 3.2.
Gambar 3.1
Kerangka Pemikiran
Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. BPR Suadana, Celuk, Sukawati, Gianyar .
Fenomena
Fenomena pada kinerja karyawan ditemukan bahwa reaklisasi pendapatan dalam
lima tahun terakhir tidak pernah tercapi. Dalam bidang motivasi ditemukan bahwa
pemotongan bonus dan tunjang sifatnya sepihak sehingga karyawan merasa
dirugikan. Di bidang disipin kerja ditemukan karyawan absen terlalu besar melebihi
toleransi 3 persen dan dibidang komunikasi ditemukan pelaksanaan komunikasi
dicanangkan tidak berjalan semestinya
70
Pokok Masalah
1) Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR
Suadana, Celuk, Sukawati, Gianyar?
2) Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR
Suadana, Celuk, Sukawati, Gianyar?
3) Apakah komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. BPR
Suadana, Celuk, Sukawati, Gianyar?
Pembahasan Hasil
Penelitian
Simpulan, Keterbatasan
dan Saran
Gambar 3.2
Model Penelitian Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Komunikasi
Terhadap Kinerja Karyawan.
Motivasi
(X1)
Komunikasi
(X3 )
3.3 Hipotesis
diyakini bahwa upaya itu akan berakibat pada penilaian kinerja yang baik,
dan bahwa penilaian kinerja yang baik akan berakibat pada kenaikan gaji
72
Sherlie dan Hikmah (2020) dan Tarigan dan penelitian Priyanto (2021)
yang telah ada dalam suatu perusahaan. Hal ini diperlukan karena akan
(2020), Mogi (2020) dan penelitian Alam (2016) yang menemukan bahwa
73
(Armada,2014).
Hakim (2016), Dewita dan Reliaze (2020) serta penelitian Rosmadi (2018)
BAB IV
METODE PENELITIAN
Sukawati, Gianyar.
karyawan (Y).
safety need)
kedudukannya.
membanggakan.
a) Ketaatan terhadap jam kerja yaitu karyawan mentaati jam kerja yang
telah ditetapkan.
dari poimpinan.
pelaksanaan tugas.
kepada karyawan..
dalam kurun waktu satu tahun. Adapun indikator yang digunakan mengacu
1) Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
penelitian ini adalah jumlah karyawan, jumlah realisasi kredit dan skor
jawaban kuesioner.
2) Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan gambar
1) Data primer
secara langsung dari sumber aslinya. Data primer dalam penelitian ini
2) Data sekunder
81
1) Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan
berjumlah 40 orang.
2) Sampel
tenaga dan waktu. Anggota populasi yang diambil sebagai sampel harus
yang digunakan dalam penelitian ini yakni karyawan PT. BPR Suadana,
orang.
1) Observasi
Gianyar.
2) Wawancara
3) Kuesioner
untuk memperoleh data penelitian, terlebih dahulu harus diuji yaitu mdengan
1) Uji Validitas
apa yang ingin diukur, reliable berarti instrument tersebut bila digunakan
yang sama. Ketentuan suatu instrument dikatakan valid atau sah apabila
memiliki koefisien korelasi pearson product moment (r) > 0,3 dengan
2) Reliabilitas Instrumen
Uji reabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Standar yang digunakan dalam
r hitung diwakili oleh nilai alpha intrumen dikatakan handal atau reliabel
statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram,
Sukawati, Gianyar.
Rumus:
Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = Kinerja
a = Konstanta
X1 = Motivasi
85
X2 = Disiplin kerja
X3 = Komunikasi
E = Standar eror
a) Uji Normalitas.
normal dan apabila nilai signifikansi atau probabilitas < 0,05, maka
b) Uji Multikolinearitas.
tolerance dan variance inflation factor (VIF) jika nilai tolerance lebih
besar dari 10 persen (0,10) dan VIP kurang dari 10 maka dikatakan
c) Uji Heterokedasitas.
86
signifikan terhadap variabel terikat (nilai absolute ei), maka tidak ada
menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau
lebih. Semakin nyata hubungan linier (garis lurus), maka semakin kuat
atau tinggi derajat hubungan garis lurus antara kedua variabel atau lebih.
korelasi.
lebih dari harga (-1≤ r ≤ 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif
Tabel 4.1
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi
87
Koefisien Korelasi
4) Analisis Determinasi
Uji ini digunakan untuk menguji layak tidaknya suatu model digunakan
adalah:
karyawan.
karyawan.
88
b) Ketentuan pengujian
c) Kriteria pengujian
Jika Sig. F < 0,05 (5%) Ho ditolak dan Ha diterima maka ada
digunakan.
Jika sig F ≥ 0,05 (5%) Ho diterima dan Ha ditolak maka tidak ada
digunakan.
5) Uji t (t-tedt)
kebetulan.
karyawan.
b) Ketentuan pengujian
kesalahan 5% (α =5%).
c) Kriteria pengujian
Jika Sig t < 0,05 (5%) Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat