Baca dan pahami isi artikel beriku ini kemudian jawablah pertanyaan yang tersedia
K ES EH AT AN
Masih Ragu Corona? Siapa dan Mengapa
Bisa Kena, ya? 7 Januari 2021 12:12 Diperbarui: 7 Januari 2021 12:18 69 5 0
Lihat foto
Ilustasi Covidiot dari Getty Images
Perhatikan! Garis bawahi! Tak semua kalangan 'benar-benar
terimbas' Virus Corona alias Covid-19, Walau semua orang tentu bisa terkena infeksi ini, semua yang bernapas tentu saja! Lho, mengapa? Coba kita bersama-sama perhatikan sebaik mungkin. Sudah banyak sekali contoh dan kisah nyata. Baca berita-berita, buka WA grup, dengar cerita tetangga sebelah. Siapa- siapa yang telah tertular virus ini, berdasarkan mayoritas pekerjaan, kegiatan sehari- hari, dan dimana habitat atau mereka habiskan waktu? Mulai dari yang terkenal saja dulu ya. Politikus, selebriti, apalagi penyanyi. Lalu mereka yang orang-orang 'jelata' seperti kebanyakan kita. Para dokter dan tenaga medis, tentu saja. Disusul polisi, pemuka agama, dan masih banyak lagi orang-orang di depan layar.
Ada satu persamaan yang sangat menyolok.
Mereka sering bertatap muka dengan banyak orang. Dalam waktu lama. Dan tentunya dalam ruangan tertutup. Jadi, walau semua tempat tentu beresiko, ada resiko tertinggi yang mengintai mereka yang berprofesi seperti yang disebutkan. Jadi jangan anggap remeh virus ini.
Peringatan lebih kepada profesi-profesi di atas.
Tentu saja, ibu-ibu di pasar, bapak-bapak di bus, masih bisa tertular juga. Makanya, jangan dikit-dikit ngobrol, merokok dan lengah lepas masker. Anak-anak juga dijaga, apalagi belum ada vaksin kelak untuk mereka.
Satu lagi persamaan, khususnya dari yang terkenal-terkenal itu.
Mereka pasti bukan orang miskin. Bukan orang yang tak bisa beli vitamin, tak bisa menjaga kebugaran, dan tak bisa membeli makanan bergizi. Toh, mereka kena juga. Intinya di sini, jangan sepelekan virus ini. Jangan lagi bilang 'dikit-dikit Corona'. Bila mereka yang berada saja bisa kena, apalagi kita yang sederhana. Yang sekarang meratapi harga kedelai naik. Yang boro- boro mau beli masker dan hand sanitizer sementara cari makan aja susah. Sementara kluster-kluster yang bermunculan kebanyakan dari mereka yang ngeyel alias Covidiot. Tetap gelar pernikahan, khitanan, dan lain-lain. Waspadalah,waspadalah. Cuma kumpul enak makan ngobrol sesaat, petakanya bersaat-saat. Moga tak ada lagi demo-demo, jadi, minimal yang seperti ini tak lagi menyumbang lonjakan angka mortalitas di pandemi nan nyaris setahun ini. Yuk, tetap buka mata, buka hati, Pertanyaan 1. Apa isi artikel tersebut? Mengenai Bagaimana Corona bisa Menular 2. Apa opini yang disampaikan penulis tentang virus Corona-19, berikan 2 contoh kalimat pendapat/opininya! Jangan lagi bilang 'dikit-dikit Corona'. Bila mereka yang berada saja bisa kena, apalagi kita yang sederhana. Cuma kumpul enak makan ngobrol sesaat, petakanya bersaat-saat. 3. Apakah penulis menyajikan fakta/contoh bukti nyata untuk mendukung bahwa pendapatnya benar? Berikan 2 contoh kalimat fakta! Mereka sering bertatap muka dengan banyak orang. Dalam waktu lama. Dan tentunya dalam ruangan tertutup. Jadi, walau semua tempat tentu beresiko, ada resiko tertinggi yang mengintai mereka yang berprofesi ibu-ibu di pasar, bapak-bapak di bus, masih bisa tertular juga. Makanya, jangan dikit-dikit ngobrol, merokok dan lengah lepas masker. Anak-anak juga dijaga, apalagi belum ada vaksin kelak untuk mereka. 4. Apa saran penulis untuk menekan penambahan jumlah masyarakat yang terpapar virus corona? Memperkuat Fakta bahwa banya masyarakat yang terpapar virus corona ini 5. Apa harapan penulis menyikapi kondisi saat ini? Moga tak ada lagi demo-demo, jadi, minimal yang seperti ini tak lagi menyumbang lonjakan angka mortalitas di pandemi.