Anda di halaman 1dari 16

EEAJ 7 (1) (2018)

Economic Education Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN


PERAN GURU TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA

Vika Setyawati,Subowo

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, lingkungan keluarga dan peran guru
Diterima : Februari 2018 terhadap disiplin belajar siswa kelas X dan XI Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran 2017/2018
Disetujui : Februari 2018 baik secara parsial maupun simultan.Sampel penelitian ini adalah 98 siswa yang ditentukan dengan teknik
sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner, sedangkan metode analisis data
Dipublikasikan : Maret
yang digunakan adalah analisis deskriptif presentase dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
2018
menunjukkan bahwa motivasi belajar, lingkungan keluarga dan peran guru secara simultan berpengaruh secara
________________ positif dan signifikan terhadap disiplin belajar sebesar 60,2%sedangkan sisanya sebesar 39,8% dipengaruhi oleh
Keywords: variabel lain diluar penelitian ini.Secara parsial, motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Learning Motivation, disiplin belajar sebesar 10,24%, lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin belajar
Family Environment, sebesar 54,9% dan peran guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin belajar sebesar 8,18%.
Teacher’s Role And Simpulan dari penelitian ini bahwa motivasi belajar, lingkungan keluarga dan peran guru secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin belajar siswa. Kemudian secara parsial motivasi belajar
Learning Discipline.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin belajar siswa, lingkungan keluarga berpengaruh positif dan
____________________
signifikan terhadap disiplin belajar siswa dan peran guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin
belajar siswa.

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research is to determine of the influence of the learning motivation, family environment and teacher’s role
toward in learning discipline student of class 10th and 11th Accounting SMK Widya Praja Ungaran in academic year
2017/2018. The subject of this research are student of 10 th and 11 thaccounting SMK Widya Praja that amount 98 students
and used saturation sampling. The methods of collecting of the data is questionnaire. Methods of analysis using descriptive
statistical analysis and multiple linear regression analysis. The result of this research show that learning motivation, family
environment and teacher’s role simultaneously there is a positive and significant effect of learning discipline amount 60,2% and
amount 39,8% influenced by the other variable that can’t explain in this research. Partially, there are positive and significant
effect of learning motivation toward learning discipline in amount 10,24%, there are positive and significant effect of family
environment toward learning discipline in amount 54,9% and there are positive and significant effect of teacher’s role toward
learning discipline in amount 8,18%. Based on the research, there are a positive and significant effect of the learning
motivation, family environment and teacher’s role simultaneously toward learning discipline. Partially, learning motivation
have a positive and significant effecttoward learning discipline. Family environment have a positive and significant effect
toward learning discipline and teacher’s role have a positive and significant effect toward learning discipline.

© 2018 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L1 FE Unnes
e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail:

29
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

PENDAHULUAN
dan melakukan hal-hal positif serta
Perubahan dan perkembangan kehidupan menjauhi perilaku negatif.
berjalan terus menerus yang semakin keras dan Disiplin ialah suatu tindakan yang
rumit. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
kecuali harus belajar terus menerus sepanjang berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
hayat. Belajar merupakan kunci yang paling Menurut Tu’u (2004), disiplin merupakan
vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam
tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada untuk mengikuti dan menaati peraturan-
pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan peraturan, nilai-nilai dan hukum yang berlaku
mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap manusia dalam satu lingkungan tertentu. Kesadaran itu
(Syah, 2012). Penyelenggaraan pendidikan antara lain, ketika dirinya berdisiplin baik akan
diharapkan mampu meningkatkan kompetensi memberi dampak yang baik bagi keberhasilan
dan daya saing sumber daya manusia di dirinya pada masa depan. Pendapat lain dari
Indonesia sehingga menghasilkan sumber daya Pangab dalam Syah, disiplin adalah sesuatu
manusia yang unggul dan mampu untuk yang terletak di dalam hati dan di dalam jiwa
menghadapi persaingan global pada abad XXI seseorang, yang memberikan dorongan bagi
ini. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 orang yang bersangkutan untuk melakukan
menyebutkan jenjang pendidikan terdiri atas sesuatu atau tidak melakukan sesuatu
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan sebagaimana ditetapkan oleh norma dan
pendidikan tinggi. peraturan yang berlaku.
Pada setiap jenjang pendidikan di Dalam kehidupan sehari-hari penerapan
Indonesia telah diaplikasikan mengenai disiplin juga sangat perlu untuk diterapkan,
pendidikan karakter. Pendidikan karakter karena dengan memiliki sikap disiplin maka
memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan segala sesuatu akan terlaksana dan berjalan
moral, karena pendidikan karakter tidak hanya dengan lancar sesuai rencana, serta tidak
berkaitan dengan masalah benar atau salah menganggu kegiatan lainnya. Dalam dunia
tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan pendidikan khususnya bagi peserta didik sikap
tentang hal-hal baik dalam hidup (Mulyasa, disiplin sangat perlu diterapkan yakni disiplin
2013: 3). Kementerian Pendidikan Nasional dalam hal belajar. Penanaman sikap disiplin
(2010:9) menjabarkan bahwa pendidikan belajar sangat diperlukan oleh setiap peserta
karakter memiliki 18 pilar nilai yang harus didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dicapai dalam pelaksanaan pendidikan karakter dengan baik. Berbekal disiplin belajar yang
yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja tinggi peserta didik mampu memperoleh prestasi
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin belajar yang baik, sekaligus akan berpengaruh
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, ketika siswa masuk ke dunia kerja dan siswa
menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, memiliki kunci keberhasilan di masa depan.
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, Wibisono (2010) menyatakan bahwa
peduli sosial, tanggung jawab. Dalam proses kedisipinan belajar adalah suatu kondisi yang
pendidikan di butuhkan ketertiban dan tercipta dan terbentuk melalui proses dari
keteraturan dalam mematuhi segala peraturan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-
yang berlaku agar tujuan belajar dapat tercapai nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan
dengan baik dan salah satu nilai pendidikan dan ketertiban dalam belajar. Pendapat lain
budaya dan karakter bangsa tersebut ialah dikemukakan oleh Ibid dalam Wibisono (2010)
disiplin. Oleh sebab itu disiplin memegang bahwa disiplin belajar adalah ketaatan
peranan penting dalam penyelenggaraan (kepatuhan) kepada peraturan. Merupakan
pendidikan. Disiplin dapat mendorong belajar suatu perilaku yang terkontrol karena pelatihan,
secara konkret dalam praktik hidup di sekolah ia dapat menyelesaikan pekerjaan yang berat itu

30
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

karena disiplin yang baik. Menurut Khafid dan Berdasarkan hasil wawancara dengan
Suroso (2007: 191) bahwa perilaku disiplin tidak guru akuntansi Ibu Endang Wahyuningsih,
akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan S.Pd.Ek, diketahui bahwa masih terdapat siswa
perlu kesadaran diri, latihan, kebiasaan dan juga yang ketika proses pembelajaran berlangsung di
adanya hukuman. Bagi siswa disiplin belajar kelas kurang memperhatikan penjelasan dari
juga tidak akan tercipta apabila siswa tidak guru, sehingga ketika guru memberikan
mempunyai kesadaran diri. Disiplin belajar pertanyaan yang berkaitan siswa tidak dapat
merupakan karakter yang harus dimiliki oleh menjawabnya, kurang menghargai pendapat dan
seorang siswa dan perlu untuk dibentuk serta hasil tugas dari siswa lain ketika melakukan
ditanamkan sejak dini, dimulai dari lingkungan presentasi di depan kelas dan siswa yang hanya
keluarga yang berada di rumah dan kemudian belajar ketika akan diadakan ulangan saja
dilanjutkan pada lingkungan sekolah. Karena sehingga belum ada keteraturan siswa dalam
belajar merupakan nafas kehidupan bagi pelajar, belajar. Kemudian selain itu siswa juga kurang
karena setiap pelajar pasti akan melakukan memanfaatkan waktu luang untuk belajar. Siswa
kegiatan belajar selama menempuh studinya. yang kurang memiliki disiplin dalam belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan dikhawatirkan akan mengalami hambatan dan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan kesulitan pemahaman materi akuntansi serta
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, akan menganggu kegiatan lainnya dalam
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam kehidupan sehari-hari
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, Penanaman sikap disiplin belajar ini
2003:3). Sedangkan yang menjadi pembeda dimulai ketika berada di lingkungan keluarga,
ialah frekuensi dari belajar yang bervariasi dari karena pendidikan berawal dari unit yang
setiap siswa. Dalam belajar pun tidak selalu terkecil hingga berlanjut ke unit terbesar. Dalam
berjalan dengan lancar dan berhasil tanpa suatu unit terkecil pendidikan yaitu keluarga, keluarga
hambatan. Ada kalanya ketika mengalami merupakan pendidikan pertama yang diperoleh
kegagalan dalam belajar yang disebabkan masih oleh seorang siswa dan dapat mendominasi
kurangnya disiplin dalam belajar siswa. perkembangan seorang anak (Tu’u, 2004).
Fenomena mengenai disiplin belajar yang Karena keluarga merupakan tempat interaksi
ditemukan dalam SMK Widya Praja Ungaran dan sosialisasi pertama bagi seorang anak
melalui kegiatan observasi ialah diketahui belum sebelum mengenal lingkungan sekolah dan
seluruh siswa memiliki sikap disiplin belajar lingkungan masyarakat disekitarnya. Oleh sebab
yang baik, masih terdapat siswa yang disiplin itu, anak akan belajar menerima dan meniru
belajarnya rendah. Hal ini diketahui dari siswa segala sikap dan tingkah laku yang diajarkan
yang datang terlambat ketika sekolah, tidak oleh anggota keluarga (Hasbullah, 2009).
tertibanya kehadiran siswa di dalam kegiatan Karena begitu besarnya peranan keluarga dalam
belajar mengajar, ketidaktepatan waktu dalam menjadi contoh atau teladan bagi anak, sehingga
mengerjakan dan mengumpulkan pekerjaan hal tersebut akan mempengaruhi pembentukan
rumah dan tugas yang diberikan oleh guru, serta sikap dan kepribadian anak. Kedisiplinan dalam
mengerjakan pekerjaan rumah yang seharusnya lingkungan keluarga dapat dilihat ketika seorang
dikerjakan di rumah namun justru dilakukan di anak mampu untuk mematuhi aturan yang
sekolah, kemudian ketika waktu pergantian jam berlaku di dalam keluarga, misalnya disiplin
pelajaran masih banyak siswa yang dalam hal beribadah, disiplin membantu
meninggalkan kelas sehingga mengakibatkan orangtua dan anggota keluarga lain, serta tugas
terlambat masuk kelas di mata pelajaran seorang siswa ialah disiplin dalam menuntut
berikutnya, masih belum tertibnya siswa dalam ilmu yang ditunjukkan dengan disiplin belajar.
kegiatan belajar mengajar menjadi indikasi Dari Tabel 1.1 dapat diketahui rekapitulasi
bahwa masih rendahnya disiplin belajar pada daftar hadir siswa kelas XI Akuntansi yang akan
siswa akuntansi SMK Widya Praja Ungaran. menjadi indikasi sikap disiplin belajar siswa.

31
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

Tabel 1.1
Tabel Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran Tahun
Ajaran 2016/2017
Jumlah Bulan
No Kelas Ketidakhadiran
Siswa Jan Feb Mar Apr Mei
Sakit 11 4 2 7 2
1. XI AKT 1 33 Izin 5 10 2 7 2
Alfa 10 8 7 6 17
Sakit 9 1 1 6 4
2. XI AKT 2 30 Izin 7 3 0 6 13
Alfa 7 5 10 5 5

Berdasarkan Tabel 1.1 tentang dilihat dari segi akademik dan dari segi
rekapitulasi siswa kelas XI Jurusan Akuntansi di kedisiplinan karena siswa masih kurang
SMK Widya Praja Ungaran pada tahun ajaran menerapkan kedisiplinan ketika berada di
2016/2017 yaitu sebanyak 63 siswa dapat sekolah. Dengan input peserta didik yang
diketahui bahwa tingkat ketidakhadiran siswa mayoritas merupakan peserta didik yang tidak
masih sangat beragam dan melalui hasil lolos seleksi di sekolah negeri, kemudian peserta
rekapitulasi daftar hadir tersebut didik memillih SMK Widya Praja sebagai
mengindikasikan disiplin belajar siswa kelas XI sekolah dengan tujuan akhir dan belum
Jurusan Akuntansi di SMK Widya Praja yang dijadikan prioritas. Selain itu, mayoritas siswa
masih rendah. Disiplin belajar dianggap masih ialah berasal dari ekonomi kelas menengah
rendah karena kehadiran siswa dalam kebawah sehingga orang tua harus bekerja keras
pembelajaran Akuntansi merupakan bentuk untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan
perhatian serta ketertiban siswa dalam kebutuhan sehari-hari sehingga perhatian orang
pembelajaran. Siswa yang tidak hadir tua kepada anak akan berkurang. Dengan input
diindikasikan memiliki disiplin belajar yang yang kurang baik dalam segi prestasi maupun
rendah, sebaliknya siswa yang memiliki disiplin disiplin, maka tugas serta peran guru di SMK
belajar tinggi akan memberikan perhatian baik Widya Praja cukup besar dan berat.
ketika kegiatan pembelajaran. Fenomena yang Disiplin belajar dipengaruhi oleh berbagai
terjadi pada siswa di SMK Widya Praja ialah faktor, menurut Ardiansyah (2013) faktor-faktor
siswa yang tidak hadir pada saat pembelajaran yang mempengaruhi disiplin belajar antara lain
Akuntansi atau terlambat masuk, kemudian yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
siswa tidak sungguh-sungguh memperhatikan Faktor yang pertama yaitu faktor instrinsik,
penjelasan guru, serta siswa tidak tepat waktu meliputi psikologi, seperti minat, motivasi, bakat,
dalam mengumpulkan tugas dan pekerjaan konsentrasi, dan kemampuan kognitif. Faktor
rumah yang diberikan guru dan siswa yang fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis
kurang menghargai pendapat dan hasil tugas antara lain pendengaran, penglihatan, kesegaran
dari siswa lain ketika melakukan pemaparan jasmani, kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit
didepan kelas. Berdasarkan hal ini menjadi yang diderita. Faktor kedua yaitu faktor
cerminan disiplin belajar siswa masih rendah. ekstrinsik, meliputi faktor non sosial, seperti
Kondisi ini sering ditemukan dalam dunia keadaan udara, waktu, tempat dan peralatan
pendidikan khususnya sekolah menengah. maupun media yang dipakai untuk belajar.
Berdasarkan wawancara dengan guru Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga,
akuntansi di SMK Widya Praja yaitu Ibu lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Endang Wahyuningsih, S.Pd.Ek, diketahui Dalam pembelajaran akuntansi sangatlah
bahwa SMK Widya Praja merupakan sekolah penting bagi peserta didik untuk memiliki sikap
dengan input peserta didik yang kurang baik disiplin belajar, dalam hal ini disiplin yang

32
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

dimaksud ialah sikap siswa dalam kegiatan Selain faktor dari dalam keluarga, faktor
belajar akuntansi baik di sekolah maupun di lain yang diduga memiliki andil cukup besar
rumah. Karena dalam akuntansi diperlukan yaitu lingkungan pendidikan formal di sekolah.
keteraturan serta ketertiban dalam mempelajari Dalam menempuh pendidikan formal siswa
materi akuntansi yang memiliki kesinambungan lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah,
dalam setiap tingkatan materinya. Oleh sebab lingkungan sekolah termasuk didalamnya ialah
itu seorang peserta didik memiliki peran wajib peran seorang guru yang diharapkan mampu
diantaranya tertib datang ke sekolah sebelum mendorong sikap siswa untuk memiliki sikap
jam pelajaran dimulai, kemudian mengerjakan disiplin belajar. Karena penanggung jawab
pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru utama di dalam lingkungan sekolah ialah guru.
dengan sungguh-sungguh dan dikerjakan saat di Tugas guru dalam pembelajaran tidak hanya
rumah, ketika memperoleh tugas dari guru harus terbatas pada penyampaian materi pembelajaran
segera dilaksanakan dan dikumpulkan tepat saja, guru harus membentuk kompetensi dan
pada waktunya, selain itu diperlukan sikap juga kepribadian peserta didik. Oleh karena itu,
perhatian dan tertib dalam mengikuti kegiatan guru harus senantiasa mengawasi perilaku
belajar mengajar dan tidak membuat gaduh saat peserta didik, terutama pada jam jam sekolah,
di kelas. Dengan terwujudnya disiplin belajar agar tidak terjadi penyimpangan perilaku atau
maka siswa akan memperoleh pemahaman dari tindakan indisiplin. Untuk kepentingan tersebut,
ilmu yang telah diajarkan oleh guru akuntansi. dalam rangka mendisiplinkan peserta didik guru
Salah satu faktor yang diduga memiliki harus mampu menjadi pembimbing, contoh atau
andil besar dalam mempengaruhi disiplin belajar teladan, pengawas dan pengendali seluruh
siswa adalah lingkungan keluarga, karena perilaku peserta didik.
keluarga merupakan lembaga pendidikan yang Sebagai pembimbing, guru harus
pertama dan utama oleh seorang anak sebelum berupaya untuk membimbing dan mengarahkan
memperoleh pendidikan dari lembaga sekolah perilaku peserta didik ke arah yang positif, dan
dan masyarakat. Pendidikan dan pembinaan menunjang pembelajaran. Sebagai contoh atau
anak dalam keluarga sangat menentukan teladan, guru harus menunjukkan perilaku
perkembangan anak di kemudian hari, termasuk disiplin yang baik kepada peserta didik karena
disiplin. Dalam lingkungan keluarga seorang peserta didik akan cenderung meniru apa yang
anak menjadikan orangtua dan anggota keluarga menjadi teladannya yaitu guru. Kemudian
sebagai teladan dan contoh dalam kehidupan sebagai pengawas, guru harus senantiasa
sehari-hari. Lingkungan keluarga yang harmonis mengawasi seluruh perilaku peserta didik
dan menyenangkan akan mendorong anak terutama pada saat jam efektif sekolah, sehingga
untuk giat dan disiplin dalam belajar. Hal ini ketika terjadi pelanggaran terhadap disiplin akan
senada dengan penelitian yang dilakukan oleh dapat langsung diberi sanksi dan segera diatasi.
Agustina (2015) bahwa lingkungan keluarga Sebagai pengendali, guru harus mampu
berpengaru secara positif dan signifikan mengendalikan seluruh perilaku peserta didik di
terhadap disiplin belajar siswa. Penelitian lain sekolah. Peran guru sangat besar kontribusinya
yang dilakukan oleh Bintari (2012) dalam dalam proses pembelajaran, setidaknya akan
penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat berpengaruh terhadap sikap siswa dalam belajar
pengaruh positif dan signifikan antara pola asuh khususnya disiplin belajar. Hal ini senada
orang tua terhadap penanaman nilai dengan penelitian yang dilakukan oleh
kedisiplinan siswa sebesar 93%. Penelitian yang Munasyaroh (2008) bahwa peran guru tidak
dilakukan oleh Syarif (2012) mengenai akan tergantikan oleh apapun. Sebab guru
kerjasama orang tua dan guru terhadap disiplin memiliki peran yang penting dalam
peserta didik menunjukkan bahwa terdapat pembentukan disiplin belajar siswa.
pengaruh positif antara kerjasama orang tua dan Selain berbagai faktor eksternal tersebut,
guru terhadap disiplin belajar peserta didik. disiplin belajar tidak akan tercapai dengan baik

33
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

jika faktor dari dalam diri siswa belum ada. Penelitian ini merupakan penelitian
Adapun faktor dari dalam diri yang kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah
mempengaruhi disiplin belajar siswa yaitu siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi SMK
motivasi belajar. Menurut Mulyasa (2009:196), Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran 2017/2018.
“Motivasi merupakan salah satu faktor yang Teknik pengambilan sampel yang digunakan
turut menentukan keefektifan dan keberhasilan yaitu sampling jenuh yang berjumlah 98 siswa.
pembelajaran, karena peserta didik akan belajar Variabel yang digunakan dalam penelitian
dengan sungguh-sungguh apabila memiliki iniyaitu variabel terikat disiplin belajar (Y)
motivasi yang tinggi”. Apabila siswa tidak dengan indikator menurut Tu’u (2004: 91-92)
memiliki dorongan atau motivasi dalam diri yaitu mengatur waktu belajar di rumah, rajin
untuk belajar secara disiplin, maka akan sulit dan teratur belajar, perhatian yang baik saat
untuk terciptanya disiplin belajar. Disiplin belajar di kelas dan ketertiban diri saat belajar di
merupakan sesuatu yang berkenaan dengan kelas. Variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1)
pengendalian diri seseorang terhadap bentuk- dengan indikator menurut Sardiman (2006)
bentuk aturan. Menurut Slameto (2010:67) “Jika yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi
seorang siswa mempunyai motivasi dalam kesulitan belajar, menunjukkan minat belajar,
belajar yang baik maka siswa tersebut akan lebih senang bekerja mandiri dan senang
cenderung belajar dengan disiplin”. Hal ini mencari serta memecahkan masalah. Variabel
senada dengan penelitian yang dilakukan oleh lingkungan keluarga (X2) dengan indikator
Hidayati (2016) yang menunjukkan bahwa menurut Slameto (2010: 60) yaitu cara orang tua
motivasi belajar mempengaruhi secara positif mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana
dan signifikan terhadap disiplin belajar siswa. rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
Penelitian lain dilakukan oleh Herlin (2015) orang tua dan latar belakang kebudayaan.
menunjukkan bahwa motivasi belajar Variabel peran guru (X3) dengan indikator
berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin menurut Mulyasa (2009) ialah pembimbing,
belajar siswa. contoh atau teladan, pengawas dan pengendali
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) seluruh perilaku peserta didik.
untuk mengetahui pengaruh positif dan Metode pengumpulan data pada
signifikan motivasi belajar, lingkungan keluarga penelitian ini ialah menggunakan angket atau
dan peran guru secara simultan terhadap disiplin kuesioner untuk mengukur semua variabel
belajar siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi penelitian. Adapaun jenis angket atau kuesioner
SMK Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran yang digunakan yaitu jenis angket tertutup
2017/2018, (2) Untuk mengetahui pengaruh dimana memungkinkan responden hanya
positif dan signifikan motivasi belajar terhadap memilih alternative jawaban yang sudah
disiplin belajar kelas X dan XI Jurusan disediakan. Adapun tingkat preferensi jawaban
Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran Tahun ialah dengan lima alternatif jawaban yaitu
Ajaran 2017/2018, (3) Untuk mengetahui sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR),
pengaruh positif dan signifikan lingkungan tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
keluarga terhadap disiplin belajar siswa kelas X Teknik analisis uji instrumen yang digunakan
dan XI Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja adalah uji validitas dan reabilitas. Teknik
Ungaran Tahun Ajaran 2017/2018, dan (4) analisis data yang digunakan yaitu analisis
Untuk mengetahui pengaruh positif dan deskriptif dan analisis regresi linear berganda.
signifikan peran guru terhadap disiplin belajar Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan
siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi SMK gambaran data dari setiap variabel yaitu disiplin
Widya Praja Ungaran Tahun ajaran 2017/2018. belajar siswa (Y), motivasi belajar (X1),
lingkungan keluarga (X2), peran guru (X3).
METODE Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh motivasi belajar,

34
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

lingkungan keluarga dan peran guru terhadap motivasi belajar dari 98 siswa yang menjadi
disiplin belajar siswa kelas X dan XI Akuntansi sampel diperoleh rata-rata sebesar 48,82% yang
SMK Widya Praja Ungaran. Serta uji asumsi berada pada interval 39-50 atau berada dalam
klasik yang digunakan ialah uji normalitas, kategori cukup tinggi. Analisis deskriptif untuk
linieritas, multikolinearitas, heteroskedastisitas.
variabel lingkungan keluarga dari 98 siswa yang
Untuk uji hipotesis menggunakan uji signifikansi menjadi sampel diperoleh rata-rata sebesar
simultan (uji F), uji signifikansi parsial (uji t),
57,42% yang terletak pada interval 46-59 atau
koefisien determinasi simultan (R2) dan berada dalam kategori cukup mendukung.
koefisien determinasi parsial (r2). Analisis deskriptif untuk variabel peran guru
dari 98 siswa yang menjadi sampel diperoleh
HASIL DAN PEMBAHASAN rata-rata sebesar 34,49% yang terletak pada
Analisis deskriptif merupakan analisis interval 32-41 atau berada dalam kategori cukup
yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil tinggi.
data dari masing-masing variabel penelitian Dalam penelitian ini dilakukan uji asumsi
yaitu motivasi belajar (X1), lingkungan keluarga klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
(X2), peran guru (X3) dan disiplin belajar (Y). linieritas, uji multikolineritas dan uji
Hasil perhitungan analisis deskriptif disiplin heteroskedastisitas. Uji normalitas bertujuan
belajar dari 98 siswa yang menjadi sampel, untuk menguji apakah dalam model regresi
diperoleh rata-rata sebesar 31,80% yang terletak memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali
pada interval 29-37 atau berada dalam katergori 2013). Uji normalitas menggunakan nilai
cukup tinggi. Analisis deskriptif untuk variabel Kolmogorov-Smirnovyang dapat dilihat dari Tabel
1 sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 98
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 5.44367655
Absolute .063
Most Extreme Differences Positive .063
Negative -.039
Kolmogorov-Smirnov Z .623
Asymp. Sig. (2-tailed) .832
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 1 mengenai hasil uji Normal P-P Plot. Pada grafik P-P Plot terlihat
normalitas diperoleh nilai Kolmogorov- bahwa data regresi menyebar di sekitar garis
Smirnovsebesar 0,623 dan nilai signifikansi diagonal dan mengikuti arah garis histograf
sebesar 0,832. Karena nilai signifikansi berada menuju pada distribusi normal, maka variabel
diatas 0,05 yaitu 0,832 > 0,05 maka dapat dependen Y memenuhi syarat asumsi normalitas.
disimpulkan bahwa data motivasi belajar, Uji multikolinieritas adalah uji yang
lingkungan keluarga, peran guru dan disiplin digunakan untuk mengetahui apakah antar
belajar memiliki distribusi normal. Uji variabel bebas (motivasi belajar, lingkungan
normalitas juga dapat dilihat pada grafik keluarga dan peran guru) yang terdapat dalam

35
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

penelitian ini memiliki hubungan yang VIF menunjukkan nilai sebesar 1,473 untuk
sempurna atau tidak. Model regresi yang baik motivasi belajar, 1,007 untuk lingkungan
adalah model regresi yang tidak terjadi korelasi keluarga dan 1,481 untuk peran guru, sehingga
antar variabel bebas (independen). Hasil uji perhitungan VIF ini menunjukkan tidak ada
multikolinieritas dengan disiplin belajar sebagai satupun variabel yang memiliki nilai VIF lebih
variabel dependen diperoleh hasil nilai tolerance dari 10. Berdasarkan perhitungan nilai tolerance
sebesar 0,679 untuk motivasi belajar, 0,993 dan VIF dapat disimpulkan bahwa dalam model
untuk lingkungan keluarga dan 0,675 untuk regresi tersebut tidak ada multikolinieritas antar
peran guru, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (independen).Hasil uji
tidak ada korelasi antar variabel bebas multikolinieritas tersebut sesuai dengan Tabel 2
(independen). Sedangkan untuk perhitungan berikut ini:

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 26.090 4.904 5.320 .000
X1 .257 .078 .255 3.279 .001 .679 1.473
1
X2 .663 .062 .687 10.689 .000 .993 1.007
X3 .210 .072 .225 2.891 .005 .675 1.481
Dependent Variable: Y

Sedangkan untuk uji linieritas digunakan Anova di taraf signifikansi 0,05. Variabel pada
untuk apakah model regresi sudah memiliki model regresi diartikan memiliki hubungan
spesifikasi yang benar atau tidak (Ghozali, linier apabila memiliki nilai kurang dari 0,05.
2013:166). Pengujian linieritas ini menggunakan Hasil pengujian linieritas dengan bantuan
program SPSS for windows release versi 21.0 program SPSS for windows release versi 21.0 dapat
kemudian dilihat pada kolom linearity pada tabel dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3
Hasil Uji Linieritas variabel Motivasi Belajar (X1) dan Disiplin Belajar (Y)

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 3862.384 29 133.186 2.520 .001
Between Linearity 954.052 1 954.052 18.052 .000
Groups Deviation from
Y * X1 2908.331 28 103.869 1.965 .012
Linearity
Within Groups 3593.739 68 52.849
Total 7456.122 97

Berdasarkan Tabel 3 diatas menunjukkan


nilai signifikansi pada kolom linearity yaitu

36
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) motivasi belajar memiliki hubungan yang linier
dengan variabel disiplin belajar.

Tabel 4. Hasil Uji Linieritas antara Lingkungan Keluarga (X2) dan Disiplin Belajar (Y)

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 4248.291 32 132.759 2.690 .000
Between Linearity 3239.552 1 3239.552 65.643 .000
Groups Deviation from
Y * X2 1008.739 31 32.540 .659 .898
Linearity
Within Groups 3207.832 65 49.351
Total 7456.122 97

Berdasarkan Tabel 4 diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel


menunjukkan nilai signifikansi pada kolom lingkungan keluarga memiliki hubungan yang
linearity yaitu sebesar 0,000. Karena nilai linier dengan variabel disiplin belajar.
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05),

Tabel 5. Hasil Uji Linieritas antara Peran Guru (X3) dan Disiplin Belajar (Y)

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 3122.225 27 115.638 1.868 .019
Between Linearity 730.273 1 730.273 11.795 .001
Groups Deviation from
Y * X3 2391.952 26 91.998 1.486 .097
Linearity
Within Groups 4333.897 70 61.913

Total 7456.122 97

Berdasarkan Tabel 5 diatas menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas.


nilai signifikansi pada kolom linearity yaitu Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran
sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih variabel bebas (independen), penyebaran yang
kecil dari 0,05 (0,001< 0,05), maka dapat acak menunjukkan model regresi yang baik
disimpulkan bahwa variabel peran guru karena berarti bahwa tidak terjadi
memiliki hubungan yang linier dengan variabel heteroskedastisitas. Pengujian heterokedastisitas
disiplin belajar. ialah uji Glejser dengan menggunakan SPSS for
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk windows release versi 21.0
menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residualpengamatan
satu ke pengamatan yang lain (Ghozali,
2011:139). Model regresi yang baik ialah yang

37
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 2.484 2.817 .882 .380
X1 .068 .045 .181 1.509 .135 .679 1.473
1
X2 .036 .036 .101 1.017 .312 .993 1.007
X3 .041 .042 .120 .992 .324 .675 1.481
a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan Tabel 6 mengenai hasil uji Pengujian analisis regresi linear berganda
heteroskedastisitas diketahui bahwa signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
untuk motivasi belajar sebesar 0,135, untuk pengaruh motivasi belajar, lingkungan keluarga
lingkungan keluarga sebesar 0,312 dan peran dan peran guru terhadap disiplin belajar siswa
guru sebesar 0,324. Nilai signifikansi dari kelas X dan XI Jurusan Akuntansi SMK Widya
masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, Praja Ungaran. Berdasarkan hasil perhitungan
sehingga dapat disimpulkan bahwa model analisis regresi linier berganda dapat dilihat dari
regresi tersebut tidak terjadi heterokedastisitas. Tabel 7 ialah sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dengan Disiplin Belajar (Y) sebagai Variabel
Dependen
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 26.090 4.904 5.320 .000
X1 .257 .078 .255 3.279 .001
1
X2 .663 .062 .687 10.689 .000
X3 .210 .072 .225 2.891 .005
Dependent Variable: Y

Berdasarkan Tabel 7 mengenai hasil belajar siswa akan mengalami kenaikan sebesar
analisis regresi linier berganda diperoleh 26,090. Kemudian apabila variabel motivasi
koefisien regresi untuk variabel motivasi belajar belajar mengalami satu satuan sedangkan
sebesar 0,257, lingkungan keluarga sebesar 0,663 variabel lingkungan keluarga dan peran guru
dan peran guru sebesar 0,210 serta konstata bersifat tetap maka disiplin belajar akan
sebesar 26,090. Tabel 4.19 menunjukkan bahwa mengalami kebaikan sebesar 0,257. Koefisien
persamaan regresi linier berganda yang bernilai positif artinya terjadi hubungan positif
diperoleh ialah sebagai berikut: motivasi belajar dengan disiplin belajar,
Y = 26,090 + 0,257X1 + 0,663X2 + 0,210X3 + e sehingga semakin baik motivasi belajar maka
Persamaan regresi berganda diatas memiliki arti akan semakin baik pula disiplin belajar siswa.
bahwa, apabila variabel motivasi belajar, Kemudian apabila variabel lingkungan keluarga
lingkungan keluarga dan peran guru mengalami satu satuan sedangkan variabel
diasumsikan nilainya adalah 0 maka disiplin motivasi belajar dan peran guru bersifat tetap

38
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

maka disiplin belajar akan mengalami kebaikan lingkungan keluarga bersifat tetap maka disiplin
sebesar 0,663. Koefisien bernilai positif artinya belajar akan mengalami kebaikan sebesar 0,210.
terjadi hubungan positif lingkungan keluarga Koefisien bernilai positif artinya terjadi
dengan disiplin belajar, sehingga semakin baik hubungan positif motivasi belajar dengan
motivasi belajar maka akan semakin baik pula disiplin belajar sehingga semakin baik peran
disiplin belajar siswa. Kemudian apabila guru maka akan semakin baik pula disiplin
variabel peran guru mengalami satu satuan belajar siswa.
sedangkan variabel motivasi belajar dan

Tabel 8. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 4581.662 3 1527.221 49.943 .000b
1 Residual 2874.461 94 30.579
Total 7456.122 97
a. Dependent Variable: Y
Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Berdasarkan Tabel 8 untuk hasil uji signifikan secara simultan motivasi belajar,
signifikansi simultan (uji F) diperoleh nilai lingkungan keluarga dan peran guru terhadap
Fhitung sebesar 49,943 dengan nilai signifikan disiplin belajar siswa kelas X dan XI Akuntansi
0,000 sehingga memiliki H0 ditolak dan H1 SMK Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran
diterima. Maka terdapat pengaruh positif dan 2017/2018.

Tabel 9. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 26.090 4.904 5.320 .000

1 X1 .257 .078 .255 3.279 .001


X2 .663 .062 .687 10.689 .000
X3 .210 .072 .225 2.891 .005
Dependent Variable: Y

Berdasarkan Tabel 9 untuk hasil uji dengan nilai signifikansi 0,000. Karena nilai
signifikansi parsial (uji t) dapat diambil sebuah signifikansi 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak yang
kesimpulan yaitu variabel Motivasibelajar (X1) berarti H2 diterima dan menyatakan bahwa “ada
diperoleh nilai t sebesar 3,279 dengan nilai pengaruh positif dan signifikan secara parsial
signifikansi 0,001. Karena nilai signifikansi lingkungan keluarga terhadap disiplin belajar
0,001 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti H1 siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi SMK
diterima dan menyatakan bahwa “ada pengaruh Widya Praja Ungaran” diterima.Variabel Peran
positif dan signifikan secara parsial motivasi Guru (X3)diperoleh nilai t sebesar 2,891 dengan
belajar terhadap disiplin belajar siswa kelas X nilai signifikansi 0,005. Karena nilai signifikansi
dan XI Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti H3
Ungaran” diterima. Variabel Lingkungan diterima dan menyatakan bahwa “ada pengaruh
Keluarga (X2) diperoleh nilai t sebesar 10,689 positif dan signifikan secara parsial peran guru

39
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

terhadap disiplin belajar siswa kelas X dan XI


Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran” Berdasarkan Tabel 10 mengenai hasil uji
diterima. koefisien determinasi simultan (R2)diperoleh
Uji Koefisien determinasi simultan (R2) hasil output SPSS for windows release versi 21.0
bertujuan untuk mengetahui besarnya menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar
kemampuan variabel motivasi belajar (X1), 0,602 atau 60,2%. Artinya variabel motivasi
lingkungan keluarga (X2) dan peran guru (X3) belajar (X1), lingkungan keluarga (X2) dan peran
dalam menjelaskan variabel disiplin belajar.Nilai guru (X3) dapat memberikan kontribusi 60,2%
koefisien determinasi terlihat pada summary di terhadap disiplin belajar siswa kelas X dan XI
kolom Adjusted R Square yang mendekati satu Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran
maka menunjukkan semakin kuat variabel (Y). Sedangkan sisanya (100%-60,2%) sebesar
independen (motivasi belajar, lingkungan 39,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
keluarga dan peran guru) dalam menjelaskan diteliti dalam penelitian ini.
variabel dependen (disiplin belajar) Uji koefisien determinasi parsial (r2)
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
Simultan (R2) pengaruh atau kontribusi yang diberikan oleh
Model R R Adjusted Std. masing-masing variabel yaitu motivasi belajar,
Square R Error of lingkungan keluarga dan peran guru terhadap
Square the disiplin belajar siswa kelas X dan XI Jurusan
Estimate Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran
1 .784a .614 .602 5.530 TahunAjaran 2017/2018. Hasil koefisien
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 determinasi parsial (r2)dapat diketahui dari hasil
output pada Tabel 11 sebagai berikut ini

Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
X1 .358 .320 .210 .679 1.473
1 X2 .659 .741 .685 .993 1.007
X3 .313 .286 .185 .675 1.481
a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 11 mengenai hasil uji belajar siswa kelas X dan XI SMK Widya
koefisien determinasi parsial (r2) diketahui Praja UngaranTahun Ajaran 2017/2018
bahwa besarnya pengaruh motivasi belajar
terhadap disiplin belajar siswa sebesar (0,320)2 x Berdasarkan hasil uji F diperoleh
100% = 10,24%. Pengaruh lingkungan keluarga keterangan bahwa variabel motivasi belajar,
terhadap disiplin belajar sebesar (0,741)2 x 100% lingkungan keluarga dan peran guru
= 54,90% dan pengaruh peran guru terhadap berpengaruh positif dan signifikan terhadap
disiplin belajar siswa sebesar (0,286)2 x 100% = disiplin belajar siswa kelas X dan XI Jurusan
8,18%. Hal ini membuktikan bahwa variabel Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun
lingkungan keluarga memberikan kontribusi ajaran 2017/2018.Berdasarkan uji koefisien
pengaruh lebih besar terhadap disiplin belajar determinan simultan (R2) menunjukkan bahwa
sebesar 54,90%. R2 sebesar 60,2% variabel disiplin belajar
Pengaruh motivasi belajar, lingkungan mampu dijelaskan oleh variabel independen,
keluarga dan peran guru terhadap disiplin yaitu motivasi belajar, lingkungan keluarga dan
peran guru, sedangkan sisanya sebesar 39,8%

40
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian Pengaruh motivasi belajar terhadap disiplin
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. belajar siswa kelas X dan XI SMK Widya
Hasil analisis deskriptif dari masing- Praja Ungaran Tahun Ajaran 2017/2018
masing jawaban responden diketahui bahwa Berdasarkan hasil uji parsial (uji t)
disiplin belajar siswa kelas X dan XI Jurusan diperoleh keterangan bahwa variabel motivasi
Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran tahun belajar berpengaruh terhadap disiplin belajar
ajaran 2017/2108 dalam kriteria cukup tinggi. siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi SMK
Adapun untuk hasil analisis deskriptif per Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2017/2018.
indikator diketahui bahwa indikator pertama Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan H2 diterima.
yaitu mengatur waktu belajar di rumah berada Adapun secara parsial variabel motivasi belajar
dalam kriteria cukup tinggi. Indikator kedua memiliki kontribusi sebesar 10,24% terhadap
yaitu rajin dan teratur belajar berada dalam disiplin belajar siswa yang dilihat dari
kriteria rendah. Indikator ketiga yaitu perhatian perhitungan koefisien determinasi parsial (r2).
yang baik saat belajar di kelas berada dalam Pengaruh motivasi belajar secara parsial
kriteria rendah. Sementara itu, indikator menunjukkan pengaruh yang positif bahwa
keempat yaitu ketertiban diri saat belajar di kelas semakin tinggi motivasi belajar, maka semakin
berada dalam kriteria rendah. tinggi pula disiplin belajar siswa kelas X dan XI
Variabel independen yang pertama Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran.
adalah variabel motivasi belajar yang diuraikan Hasil penelitian ini mendukung teori
kedalam lima indikator yaitu tekun menghadapi yang digunakan yaitu teori konstruktivisme.
tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan Teori konstruktivisme menekankan bahwa siswa
minat terhadap mata pelajaran, lebih senang harus aktif secara mental untuk membangun
bekerja mandiri serta senang mencari dan pengetahuannya berdasarkan kematangan
memecahkan masalah. Skor rata-rata yang kognitif dan pengalaman yang dimilikinya
diperoleh adalah 48,82 yang artinya motivasi sendiri. Siswa diharuskan memiliki dorongan
belajar siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi yang kuat dari dalam diri dengan memiliki
SMK Widya Praja Ungaran berada dalam motivasi yang tinggi dalam belajar. Motivasi
kriteria cukup tinggi. dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri
Variabel independen yang kedua adalah maupun luar. Motivasi yang bersumber dari
lingkungan keluarga yang diuraikan kedalam faktor dalam diri akan menghasilkan proses
enam indikator, yaitu cara mendidik orang tua, belajar yang lebih berkelanjutan. Dengan
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, motivasi belajar yang tinggi dalam belajar maka
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang akan terwujud sikap disiplin belajar pada siswa
tua dan latar belakang kebudayaan. Skor rata- sehingga diharapkan siswa dapat mencapai
rata yang diperoleh adalah 57,42 yang artinya tujuan yang dikehendaki yaitu keberhasilan
lingkungan keluarga siswa kelas X dan XI dalam pendidikan. Begitu pula sebaliknya,
Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran apabila motivasi belajar yang dimiliki siswa
berada dalam kriteria cukup mendukung. semakin rendah maka semakin kecil pula
Adapun variabel independen yang ketiga ialah disiplin belajar yang terwujud dalam diri siswa.
peran guru yang diuraikan dalam empat Penelitian ini juga didukung data
indiikator, yaitu pembimbing, contoh atau empiris yang menunjukkan hasil bahwa analisis
teladan, pengawas dan pengendali seluruh deskriptif variabel motivasi belajar berada pada
perilaku siswa. Skor rata-rata yag diperoleh kriteria cukup tinggi. Sementara itu, untuk hasil
adalah 34,49 yang artinya peran guru yang analisis desktiptif per indikator diketahui bahwa
dilakukan pada siswa kelas X dan XI Jurusan indikator pertama yaitu tekun menghadapi tugas
Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran berada berada dalam kriteria tinggi. Indikator kedua
dalam kriteria cukup tinggi. yaitu ulet menghadapi kesulitan berada dalam
kriteria cukup tinggi. Indikator ketiga yaitu
menunjukkan minat terhadap mata pelajaran
berada dalam kriteria cukup tinggi. Kemudian

41
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

indikator keempat yaitu lebih senang bekerja sebaliknya, apabila lingkungan keluarga semakin
mandiri berada dalam kriteria cukup tinggi dan tidak mendukung sikap disiplin maka semakin
indikator kelima yaitu senang mencari dan kecil pula disiplin belajar yang akan terwujud
memecahkan masalah berada dalam kriteria dalam diri siswa.
cukup tinggi.Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian ini juga didukung data
penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2016) empiris yang menunjukkan hasil bahwa analisis
yang menemukan bahwa motivasi belajar deskriptif variabel lingkungan keluarga berada
mempunyai pengaruh positif dan signifikan pada kriteria cukup tinggi. Sementara itu, untuk
terhadap disiplin belajar siswa. Sebagaimana hasil analisis desktiptif per indikator diketahui
dengan penelitian ini yang menunjukkan bahwa bahwa indikator pertama yaitu cara orang tua
motivasi belajar berpengaruh positif dan mendidik berada dalam kriteria cukup
signifikan secara parsial terhadap disiplin belajar mendukung. Indikator kedua yaitu relasi antar
siswa. anggota keluarga berada dalam kriteria cukup
mendukung. Indikator ketiga yaitu suasana
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap rumah berada dalam kriteria cukup mendukung.
disiplin belajar siswa kelas X dan XI SMK Indikator keempat yaitu keadaan ekonomi
Widya Praja Ungaran Tahun Ajaran 2017/2018 keluarga berada dalam kriteria cukup
Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) mendukung. Kemudian indikator kelima yaitu
diperoleh keterangan bahwa variabel lingkungan pengertian orang tua berada dalam kriteria cukup
keluarga berpengaruh terhadap disiplin belajar mendukung dan indikator keenam latar belakang
siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi SMK kebudayaan berada dalam kriteria cukup
Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2017/2018, mendukung.Hasil penelitian ini sejalan dengan
dimana hasil H3 diterima. Adapun secara parsial penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2015)
variabel lingkungan keluarga memiliki kontribusi yang menemukan bahwa lingkungan keluarga
sebesar 54,9% terhadap disiplin belajar siswa mempunyai pengaruh positif dan signifikan
yang dilihat dari perhitungan koefisien terhadap disiplin belajar siswa. Sebagaimana
determinasi parsial (r2). Pengaruh lingkungan dengan penelitian ini yang menunjukkan bahwa
keluarga secara parsial menunjukkan pengaruh lingkungan keluarga berpengaruh positif dan
yang positif bahwa semakin mendukung signifikan secara parsial terhadap sikap disiplin
lingkungan keluarga, maka semakin tinggi pula belajar siswa.
disiplin belajar siswa kelas X dan XI Jurusan
Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran. Pengaruh peran guru terhadap disiplin belajar
Hasil penelitian ini mendukung teori siswa kelas X dan XI SMK Widya Praja
yang digunakan yaitu teori belajar sosial. Dalam Ungaran Tahun Ajaran 2017/2018
teori belajar sosial menekankan bahwa disiplin Berdasarkan hasil uji parsial (uji t)
belajar dipengaruhi oleh faktor lingkungan. diperoleh keterangan bahwa variabel peran guru
Dalam penelitian ini faktor lingkungan ialah berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa kelas
lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga X dan XI Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja
sebagai lingkungan yang pertama dan dominan Ungaran tahun ajaran 2017/2018, dimana hasil
dalam kehidupan siswa, maka dalam lingkungan H4 diterima. Adapun secara parsial variabel
keluarga yang mendukung sikap disiplin dan
peran guru memiliki kontribusi sebesar 8,18%
mendidik anak dengan menerapkan kedisiplinan
terhadap disiplin belajar siswa yang dilihat dari
di dalamnya dan penuh dengan kasih sayang
perhitungan koefisien determinasi parsial (r2).
akan menghasilkan anak dengan sikap disiplin
Pengaruh peran guru secara parsial
yang sama. Lingkungan keluarga memiliki andil
menunjukkan pengaruh yang positif bahwa
yang besar dalam sikap disiplin belajar siswa. Di
semakin mendukung peran guru, maka semakin
dalam lingkungan keluarga yang menerapkan
perilaku disiplin sejak dalam dini pada siswa, tinggi pula disiplin belajar siswa kelas X dan XI
maka akan mewujudkan sikap disiplin belajar Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja Ungaran
yang tinggi pula pada diri siswa. Begitu pula tahun ajaran 2017/2018.

42
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

Penelitian ini juga didukung data empiris Secara simultan, variabel motivasi belajar,
yang menunjukkan hasil bahwa analisis lingkungan keluarga dan peran guru
deskriptif variabel peran guru berada pada berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kriteria cukup tinggi. Sementara itu, untuk hasil disiplin belajar siswa kelas X dan XI Akuntansi
analisis desktiptif per indikator diketahui bahwa SMK Widya Praja Tahun Ajaran 2017/2018
indikator pertama yaitu pembimbing berada dengan memberikan kontribusi sebesar 60,2%
dalam kriteria cukup tinggi. Indikator kedua sedangkan sisanya sebesar 39,8% dipengaruhi
yaitu contoh atau teladan berada dalam kriteria oleh variabel lain diluar penelitian ini.Secara
rendah. Indikator ketiga yaitu pengawas berada Parsial, variabel motivasi belajar berpengaruh
dalam kriteria cukup tinggi. Kemudian indikator positif dan signifikan terhadap disiplin belajar
keempat yaitu pengendali seluruh perilaku siswa kelas X dan XI Akuntansi SMK Widya
peserta didik berada dalam kriteria cukup Praja Ungaran Tahun Ajaran 2017/2018 dengan
tinggi.Hasil penelitian ini mendukung teori yang memberikan kontribusi sebesar 10,24%.
digunakan yaitu teori belajar sosial. Dalam teori Variabel lingkungan keluarga berpengaruh
belajar sosial menekankan bahwa disiplin belajar positif dan signifikan terhadap disiplin belajar
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Dalam siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi SMK
penelitian ini faktor lingkungan ialah peran guru Widya Praja Ungaran tahun ajaran 2017/2018
yang dalam hal ini berada dalam lingkungan dengan memberikan kontribusi sebesar 54,9%.
sekolah. Peran guru sebagai sangat tinggi dalam Variabel peran guru berpengaruh positif dan
mendukung sikap disiplin belajar pada siswa. signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas X
Guru memiliki peran yang penting dalam sikap dan XI Jurusan Akuntansi SMK Widya Praja
disiplin belajar siswa, karena guru ialah sosok Ungaran tahun ajaran 2017/2018 dengan
pengganti orang tua ketika siswa berada dalam memberikan kontribusi sebesar 8,18%.
sekolah. Seluruh perilaku guruakan menjadi
contoh atau teladan bagi siswa dalam perilaku DAFTAR PUSTAKA
disiplin. Peran guru yang tinggi dalam mendidik Agustina, Rakhmita Dias. 2015. Pengaruh Teman
serta membimbing dan menjadi teladan dalam Sebaya, Lingkungan Keluarga dan Motivasi
sikap disiplin, maka akan mewujudkan sikap Belajar terhadap Disiplin Belajar Akuntansi
disiplin belajar yang tinggi pula pada diri siswa. Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Gatra Praja
Pekalongan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi.
Begitu pula sebaliknya, apabila peran guru
Semarang: Unnes.
dalam sikap disiplin semakin rendah maka
Ardiansyah, Hanif. 2013. Faktor-faktor yang
akansemakin kecil pula disiplin belajar yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas
akan terwujud dalam diri siswa. Hasil XII Jurusan Administrasi Pekantoran di SMK
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang NU 1 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013.
dilakukan oleh Munasyaroh (2008) yang Skripsi. Semarang: Unnes.
menemukan bahwa peran guru tidak dapat Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi
digantikan oleh apapun seiring dengan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
perkembangan teknologi. Sebab guru memiliki Bintari, Novianti. 2012. Pengaruh pola asuh orang
tua terhadap penanaman nilai-nilai
peran yang penting dalam pembentukan disiplin
kedisiplinan siswa. Jurnal Ilmiah PPKN.
belajar siswa. Sebagaimana dengan penelitian
Semarang: IKIP Veteran.
ini yang menunjukkan bahwa peran guru Danim. Sudarwan, 2002. Inovasi Pendidikan dalam
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial upaya peningkaan professional tenaga
terhadap sikap disiplin belajar siswa. kependidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rhineke Cipta.
SIMPULAN Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Guru dan Anak
dalam interaksi edukatif. Jakarta: Rhineke
Cipta.

43
Vika Setyawati /Economic Education Analysis Journal 7 (1) (2018)

Febriana, Herlin Dwiprasti. 2005. Hubungan antara Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa Jakarta: Ar-Ruzz Media
pada saat layanan pembelajaran kelas II Group.
SMUN 1 Limbangan Kab. Kendal. Skripsi. Siti, Leli Hadianti. 2008. Pengaruh pelaksanaan tata
Semarang: Unnes. tertib sekolah terhadap kedisiplinan belajar
Ghozali, Imam. 2013. Analisis multivariate dengan siswa (Penelitian deskriptif analisis di SDN
program SPSS. Semarang. Universitas Sukakarya II Kecamatan Samarang
Diponegoro. Kabupaten Garut. Jurnal Pendidikan Fakultas
Hamalik, Oemar, 2009. Proses Belajar Mengajar. Pendidikan Islam dan Keguruan Vol. 2 no. 1.
Jakarta: PT. Bumi Aksara. Garut: Universitas Garut
Hidayat, Syarif. 2013. Pengaruh kerjasama orang tua Syah, Muhibbin. Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali
dan guru terhadap disiplin peserta didik SMP Press.
Negeri Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan
Jurnal Ilmiah. widya vol 1 No 2. Jakarta: Prestasi Siswa. Jakarta: PT. Gramedia
STIMMA IMMI. Grasindo.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Wibisono, Jarot Andri. 2010. Pengaruh Kedisiplinan
Jakarta: Rajawali Pers. Belajar terhadap Prestasi Belajar Pendidikan
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Agama Islam siswa SDN Ngajaran 3
Jakarta: PT. Bumi Aksara. Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang TP
Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: 2009/2010. Skripsi. Salatiga: STAIN.
Remaja Rosdakarya. Wijaya, Cece, Tabrani Rusyan. Kemampuan dasar
Munasyaroh, Siti, 2008. PeranGuru Agama dalam guru dalam proses belajar mengajar.
Pembentukan Disiplin Belajar PAI Siswa
SMP Negeri 34 Semarang. Skripsi. Semarang:
IAIN Walisongo.
Khafid, Muhammad dan Suroso. 2007. Pengaruh
disiplin belajar dan lingkungan keluarga
terhadap hasil belajar ekonomi. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Vol 2 No. 2 Juli.
Semarang: Unnes.
Pitriawanti, Arista. 2010. Pengaruh intensitas
menonton televisi dan komunikasi orang tua-
anak terhadap kedisiplinan anak dalam
mentaati waktu belajar. Skripsi. Semarang:
Undip.
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012.
Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT
Universitas Negeri Semarang.
Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sumantri, Bambang. 2010. Pengaruh Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar siswa kelas XI SMK
PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010.
Skripsi. Ngawi: STKIP PGRI.
Surya, Mohammad. 2013. Psikologi Guru konsep dan
aplikasinya Bandung: Alfabeta.

44

Anda mungkin juga menyukai