Analisis Malaria 2
Analisis Malaria 2
Target 8: Mengendalikan penyakit malaria dan tuberkulosis dan mulai menurunnya jumlah kasus
baru malaria dan tuberkulosis pada tahun 2015. Indikator: - Prevalensi malaria dan angka
kematiannya Adalah banyaknya kasus malaria per 100.000 penduduk. Angka kematian yang
disebabkan oleh malaria adalah banyaknya kematian per 100.000penduduk karena malaria. -
Persentase penduduk (balita) yang menggunakan cara pencegahan efektif untuk memerangi malaria
Adalah memakai kelambu yang telah diproteksi dengan insektisida. - Persentase penduduk (balita)
yang mendapat penanganan malaria secara efektif. Adalah banyaknya balita yang dalam dua minggu
sebelum pelaksanaan survey sakit malaria dan menerima obat anti malaria dibagi dengan jumlah
balita yang sakit
PENYAKIT BERSUMBER BINATANG A. MALARIA Malaria adalah penyakit infeksi yang Anopheles
disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah
manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (anopheles sp) betina. Malaria juga merupakan
reemerging desease (penyakit yang tiba-tiba mengalami peningkatan) dan terjadi di 107 negara
dengan penderita yang mencapai 300 ~ 500 Juta orang dan kasus kematian mencapai 1 juta orang
setiap tahun termasuk anak-anak. Malaria masih merupakan masalah besar di Indonesia. Dari 576
kabupaten/kota, 424 kabupaten/kota (73,6%) merupakan endemis malaria, sehingga hampir
separuh (45 %) penduduk Indonesia berisiko tertular malaria. Upaya pemberantasan penyakit
malaria di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1959 dan menjadi sasaran MDGs yang harus tercapai
pada tahun 2015. Puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) yang baru pertama kali digelar di
Indonesia, diperingati tanggal 25 April setiap tahun. Peringatan Hari Malaria Sedunia tahun ini di beri
tema ” Ayo Berantas Malaria” tema itu dibagi lagi yaitu “ Kelambu Dipasang, Tidur Tenang, Malaria
Hilang” dan ” Malaria dapat Dicegah dan Diobati ”. 1. Penemuan & Tatalaksana Kasus a. Gejala dan
Tanda Demam, menggigil dan berkeringat . Keluhan lain sakit kepala mual, muntah, diare dan nyeri
otot. Ada riwayat berkunjung atau tinggal didaerah endemis malaria b. Diagosa pasti Seseorang
dengan gejala malaria diambil sediaan darahnya untuk diperiksa secara laboratorium 48
dengan mikroskop atau Rapid Diagnostic Test (RDT) kalau ditemukan parasit
didalam darahnya maka akan diobati sesuai jenis speciesnya c. Pengobatan Malaria
tanpa Komplikasi 1) Malaria Falciparum Lini pertama: Artesunat + Amodiakuin +
Primakuin Hari 1 2 3 Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur 0-1 2-11 1-4 5-9
10≥ 15 bln bln th th 14 th th ¼ ½ 1 2 3 4 ¼ ½ 1 2 3 4 ¾ 1½ 2 2-3 ¼ ½ 1 2 3 4 ¼ ½ 1 2
3 4 ¼ ½ 1 2 3 4 ¼ ½ 1 2 3 4 Jenis Obat Artesunat (50mg) Amodiakuin (200mg)
Primakuin (15mg) Artesunat (50mg) Amodiakuin (200mg) Artesunat (50mg)
Amodiakuin (200mg) Lini kedua: Kina + Doksisiklin/Tetrasiklin + Primakuin Hari
Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur Jenis Obat 1-4 th 5-9 th 3x½ 3x1
3x1½ 3x(2-3) 2x100mg 2-3 Doksisiklin 0-11 bln 10 mg/kg BB/hr 10 mg/kg BB/hr -
Tetrasiclin - Kina (200mg) 1 2-7 Doksisiklin Primakuin (15mg) Kina(200mg) 10-14
th ≥ 15 th ¾ 1½ 2x50 mg 2 3x½ 3x1 3x1½ 3x(2-3) - 2 - 2x50 mg 4x4 mg/KgBB
2x100mg - 4x250mg 2) Malaria vivax dan ovale Lini pertama: Klorokuin +
Primakuin Hari 1 2 3 4-14 Jenis Obat Klorokuin (150mg) Primakuin (15mg)
Klorokuin (150mg) Primakuin (15mg) Klorokuin (150mg) Primakuin (15mg)
Primakuin (15mg) Jumlah tablet per hari menurut kelompok umur 2-11 10-14 ≥ 15 1-
4 th 5-9 th bln th th ½ 1 2 3 3-4 ¼ ½ ¾ 1 ½ 1 2 3 3-4 ¼ ½ ¾ 1 ¼ ½ 1 1½ 2 ¼ ½ ¾ 1
¼ ½ ¾ 1 0-1 bln ¼ ¼ ⅛ - 49
50. Lini kedua: Kina + Primakuin (pengobatan malaria vivaks resisten klorokuin)
Hari Jenis Obat 1-7 Kina (200mg) 1-14 Primakuin (15mg) Jumlah tablet perhari
menurut kelompok umur 2-11 10-14 1-4 th 5-9 th bln th 30 30 mg/kg mg/kg 3x½ 3x1
3x1½ BB/hr BB/hr ¼ ½ ¾ 0-1 bln ≥ 15 th 3x(2-3) 1 2. Cakupan
Program Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2012 cenderung
menurun yaitu pada tahun 2005 angka Annual Paracite Incidence (API/ Insidens
parasit malaria) sebesar 4,10/1.000 menjadi 1,69/1.000 penduduk pada tahun 2012.
Angka ini cukup bermakna karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian
malaria yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan
darah atau konfirmasi laboratorium (lihat grafik Persentase Pemeriksaan Sediaan
darah suspek Malaria tahun 2008 sd 2012). Angka kematian malaria tahun 2012 di
Indonesia sebanyak 252 orang. Di Indonesia daerah endemis malaria dibagi menjadi :
• Endemis Tinggi adalah API > 50 per 1.000 penduduk yaitu di Provinsi Maluku,
Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sumatera Utara (Kab. Nias dan Nias Selatan), dan
NTT. 50
51. • Endemis Sedang adalah API berkisar antara 1– < 50 per 1.000 penduduk yaitu di
provinsi Aceh (Kab. Siemeulu), Bangka Belitung, Kepri (Kab. Lingga), Jambi (Kab.
Batang Hari, Merangin, dan Sorolangun), Kalimantan Tengah (Kab. Sukamara, Kota
waringin barat), Mura), Sulteng (Kab. Tolisdtoli, Banggai, Banggai Kepulauan, Poso),
Sultra (Kab. Muna), NTB (Sumbawa Barat, Dompu, Kab.Bima, dan Sumbawa), Jawa
Tengah (Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Pekalongan dan Sragen), Jawa Barat
(Sukabumi, Garut, dan Ciamis). • Endemis Rendah adalah API 0 sd 1 per 1.000,
diantaranya sebagian Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. • Non Endemis adalah daerah
yang tidak terdapat penularan malaria (Daerah pembebasan malaria) atau API = 0,
yaitu provinsi DKI Jakarta, Bali, Kepri (Barelang Binkar) Endemisitas Malaria Di
Indonesia Tahun 2012 3. Eliminasi Penyakit Malaria Tujuan Umum • Pembebasan
DKI, Bali, Barelang Binkar: 2010 • Pembebasan Jawa, NAD, Kepri: 2015 •
Pembebasan Sumatera, NTB, Kalimantan, Sulawesi ; 2020 • Pembebasan Papua,
Papua Barat, NTT Maluku, Maluku utara: 2030 51
52. Tujuan Khusus2 1. Tahun 2010 jumlah desa dengan positif malaria ≥ 5 per 1000
penduduk (HCI