Anda di halaman 1dari 32

APP

KEUSKUPAN AGUNG PONTIANAK


REGIO KALIMANTAN
TAHUN 2020

BERGERAK DAN BERJUANGLAH :


“MEMBANGUN KEHIDUPAN EKONOMI YANG BERMARTABAT”

KATEKESE ORANG MUDA KATOLIK

TUJUAN UMUM
Orang Muda Katolik diajak untuk menyadari bahwa
membangun ekonomi harus bermartabat dan sejalan dengan
prinsip keadilan. Ekonomi yang bermartabat adalah ekonomi yang
bukan semata-mata untuk memenuhi kepentingan pribadi tetapi
juga memperhatikan kepentingan banyak orang.
Ekonomi yang bermartabat harus sejalan dengan hak asasi
manusia dan bergerak menuju tujuan bersama yaitu Bonum
Commune atau kesejahteraan umum.
Ekonomi yang baik adalah yang konsisten menuju tujuan
bersama itu, maka diperlukan cahaya iman Kristiani untuk
meneranginya yang dapat kita peroleh dari Alkitab, dan Ajaran-
ajaran Sosial Gereja.

1
Pertemuan Pertama

KEADILAN EKONOMI BAGI SELURUH CIPTAAN

Tujuan Pertemuan :
1. OMK menyadari bahwa manusia harus bersahabat dengan
seluruh ciptaan dan mampu mensyukuri anugerah Tuhan
dalam hidupnya.
2. OMK harus mengerti bahwa ekonomi dapat dijalankan dalam
terang iman kristiani
3. Ekonomi diperuntukan bagi kesejahteraan manusia secara
pribadi tetapi tidak melawan prinsip bonum commune
(kesejahteraan bersama) dan alam ciptaan harus dikelola
dalam kesadaran ekologis.

Peserta : Orang Muda Katolik


Waktu : 1 Jam
Metode : Mendengarkan Sabda Allah, berdoa dan
belajar memimpin doa, sharing, bernyanyi dan
membangun niat
Sarana : Teks Alkitab
Sumber bahan : Alkitab dan Madah Bhakti

GAGASAN DASAR

Tuhan menciptakan Alam semesta beserta isinya baik adanya.


Ada satu kesatuan yang tak terpisahkan diantara semua ciptaan.
Semuanya saling ketergantungan satu sama lain. Cotohnya
manusia tidak bisa lepas dari lingkungan hidup di sekitarnya.
Kebutuhan hidupnya sehari-hari tidak terlepas dari sumber alam
dan sesamanya. Manusia memerlukan air untuk minum, mandi,
mencuci dan sebagainya. Begitu juga dengan segala tumbuhan dan
hewan. Ada sebuah fakta bahwa keberadaan ciptaan berguna/
bermanfaat untuk ciptaan yang lain.
2
Manusia diciptakan Tuhan secitra dengan diri-Nya sebagai
sentral dan puncak dari semua ciptaan. Kepada manusia diberi
kuasa untuk mengelola dan memelihara alam ciptaan. Tuhan
menempatkan manusia pada posisi yang strategis dan istimewa. Ia
mendapat tugas khusus yaitu menjadi rekan kerja Allah dalam
melaksanakan penciptaan dan pemeliharaan dunia. Oleh sebab itu,
manusia juga menjadi wakil dari seluruh ciptaan yang
dimampukan untuk berseru dan memuliakan Allah yang
merupakan sumber dan tujuan segala ciptaan.

Namun, sekarang alam ciptaan mulai rusak oleh tangan


manusia sendiri. Banyak terjadi perubahan terhadap
keharmonisan alam semesta. Musim-musim tidak menentu lagi,
kemarau, panas, hujan dan banjir sudah bagian yang tak
terpisahkan dari cerita hidup manusia. Dulu, para petani bisa
memperkirakan kapan cocok waktunya musim menanam dan
menuai, tetapi sekarang tidak lagi. Semua musim sudah berubah.

Apakah ketidakteraturan musim-musim ini dapat


dipersalahkan kepada manusia atau karena dunia sudah tua? Ya..!
Manusia harus bertanggungjawab, bahwa perubahan-perubahan
itu akibat tindakannya yang tidak berlaku adil terhadap segala
ciptaan. Sehingga mengganggu keharmonisan ciptaan yang sudah
ada sejak ribuan tahun lalu. Ketidakharmonisan ini akibat ambisi-
ambisi pribadi yang mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri
tanpa bersahabat dengan alam.

Tidak heran kalau ada beberapa orang yang begitu sukses


dalam hidupnya dan ada yang hidup dalam kesederhanaan. Ada
sebuah ketimpangan ekonomi yang hadir di tengah-tengah
kehidupan bermasyarakat. Kemakmuran dan kemajuan dunia
hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Padahal kekayaan alam
semesta diperuntukan untuk semua orang dan dinikmati secara
adil demi terwujudnya kesejahteraan bersama.
3
Karena itu diperlukan cahaya iman untuk menerangi
kehidupan manusia supaya mampu memperlakukan alam semesta
dengan baik, dan mengolahnya dengan bijaksana. Sehingga
keadilan ekonomi bagi seluruh ciptaan dapat tercapai. Dan
manusia menemukan kesejatian dirinya sebagai citra Allah karena
ia berperilaku adil dan bijaksana bagi seluruh ciptaan dan mampu
mengelola dalam kesadaran ekologis.

PROSES KATEKESE

1. Lagu Pembuka

Hanya Debulah Aku (M.B 368), atau lagu lain yang sesuai

2. Tanda Salib dan Salam

P. Dalam Nama (†) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.


U. Amin.
P. Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus besertamu.
U. Dan sertamu juga.

3. Doa Pembuka

P. Marilah Kita Berdoa (hening sejenak).


Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau telah menciptakan kami dan ciptaan yang lain
dengan kekuatan-Mu yang Mahabesar.
Engkau telah menciptakan alam semesta dan segala isinya baik
adanya, dan itu menjadi tanda kebesaran dan kebaikan-Mu
bagi manusia. Kami bersyukur karena Engkau menciptakan
manusia sebagai ciptaan yang secitra dengan diri-Mu. Dan
mempercayakan kepada kami, manusia, untuk menata,
4
mengelola dan memelihara alam ciptaan dengan baik dan
bijaksana seturut kehendak-Mu.
Semoga kami mampu melaksanakan tugas itu dengan baik
berkat bimbingan Roh Kudus-Mu sendiri. Dan mampu berlaku
adil dengan seluruh ciptaan.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa, sepanjang segala masa.

U. Amin.

4. Bacaan Kitab Suci

P. Saudara/I marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan dari Injil


Matius (Mat 4: 1- 11)
P. Tuhan Sertamu
U. Dan sertamu juga
P. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius.
U. Dimuliakanlah Tuhan.

Pencobaan di padang gurun (Matius 4:1-11)

Maka datanglah Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk


dicobai iblis. Dan setelah berpuasa empatpuluh hari dan empat-
puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba
itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Tetapi Yesus
menjawab : “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia


di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak
Allah, jatuhkanlah dirimu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan
mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu
5
jangan terantuk kepada batu.” Yesus berkata kepadanya : “Ada pula
tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan
kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka
berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, iblis! Sebab ada tertulis:
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia
sajalah engkau berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah,
malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

5. Mendalami Sabda dan Peneguhan

Dalam bacaan tadi, kita mendengar Matius menceritakan


bagaimana Yesus melaksanakan pantang dan puasa di padang
gurun. Dan Ketika di saat lapar dan haus datanglah Iblis untuk
menggoda-Nya dengan menawarkan roti, popularitas dengan
terjun dari bumbungan Bait Allah tetapi tidak celaka dan
menawarkan kekuasaan kerajaan-kerajaan dunia dengan segala
kemewahannya. Iblis tahu bahwa Yesus mampu melakukan itu
semua. Namun semua tawaran dan jalan pintas yang ditawarkan
Iblis ditolak oleh Yesus karena bagi Yesus tidak mungkin mau
menaati perintah Iblis. Iblis gagal menipu Yesus dengan tawaran-
tawaran manisnya. Bahkan Yesus dengan tegas menghardik Iblis
untuk menyembah Allah. Sebab, satu-satunya yang patut ditaati
dan disembah oleh Yesus adalah Bapa-Nya yang di surga.

Tuhan Yesus, Engkau telah melaksanakan pantang dan puasa


di padang gurun. Engkau dicobai Iblis dengan godaan-godaan dunia
saat Engkau merasa haus dan lapar. Namun Engkau mampu
mengatasi semua godaan itu karena Engkau hanya mau taat kepada
6
Bapa-Mu di surga, bukan kepada Iblis. Tuhan Yesus, bimbinglah
kami untuk taat kepada Allah seperti yang Engkau lakukan di
padang gurun.

6. Niat dan Permohonan

Peserta diberi kesempatan untuk membuat niat di dalam hati,


kemudian menuliskannya dalam selembar kertas. Niat ini ditulis
sebagai motivasi pembaharuan selama masa prapaskah.
Kemudian dilanjutkan dengan doa permohonan secara spontan,
dan diakhiri dengan Doa Sepanjang Tahun 2020.

7. DOA SEPANJANG TAHUN 2020 .......... (lihat halaman belakang)

8. Doa Bapa Kami

Peserta diajak untuk menyatukan semua doa permohonan


dengan menyanyikan doa Bapa Kami sambil bergandengan
tangan (dapat dinyanyikan).

9. Doa Penutup

P. Marilah kita berdoa (hening sejenak).


Allah Bapa mahapengasih, kami menghaturkan syukur dan
terimakasih atas bimbingan-Mu dalam pertemuan pertama ini,
sehingga kami mampu menyadari keberadaan kami di tengah-
tengah semua ciptaan-Mu. Semoga dalam kehidupan sehari-
hari kami mampu berlaku adil dan bijaksana, serta mampu
mengasihi alam dan seluruh isinya dengan baik.
Teguhkanlah niat kami untuk bertobat pada masa Prapaska ini.
Hiburlah kami jika mengalami penderitaan. Ingatkanlah kami
bila mengalami godaan. Kami ingin agar Engkau membuang
sifat egois dan ketamakan dalam diri kami sehingga kami
menjadi pribadi yang hidup sesuai dengan Sabda-Mu.
7
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa kini dan sepanjang segala masa.

U. Amin.

10. Berkat Penutup

P. Tuhan sertamu.
U. Dan sertamu juga.
P. Semoga kita sekalian dibimbing, dilindungi, dan diberkati oleh
Allah yang mahakuasa: (†) Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U. Amin.

11. Lagu Penutup

Tuhan Dikau Naungan Hidupku (MB.378), atau lagu lain


yang sesuai.

8
Pertemuan Kedua

EKONOMI YANG BERMARTABAT

Tujuan Pertemuan:

1. OMK diharapan mampu memiliki kesadaran bahwa manusia


sebagai pusat alam semesta
2. OMK memiliki kesadaran bahwa manusia bertanggung jawab
atas alam semesta, mampu melihat dan memahami dampak
positif dan negatif pola ekonomi saat ini.
3. OMK disadaran bahwa melalui ekonomi manusia dapat
mengaktualkan karya Allah bagi dunia dan sesama, dan
mampu menjalin komunikasi yang baik dengan Allah dan
semua ciptaan.

Peserta : Orang Muda Katolik


Waktu : 60 menit (1 jam)
Metode : Mendengarkan Sabda Allah, berdoa, sharing,
bernyanyi dan membangun niat
Sarana : Teks Alkitab
Sumber bahan : Alkitab, Madah Bhakti.

GAGASAN DASAR

Manusia adalah makhluk yang sempurna karena memiliki akal


budi yang membedakan dirinya dengan ciptaan lainnya. Dengan
demikian manusia menjadi pusat dari seluruh yang diciptakan,
termasuk menjadi pusat dan tujuan seluruh kemajuan ekonomi.

Dalam Kitab Kejadian, ketika Abraham dipanggil oleh Allah dan


berfirman kepadanya, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa
yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu
masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” (Kej. 12: 2).
9
Sabda Tuhan di atas mengingatkan kita akan perutusan
Abraham yang menjadi berkat bagi seluruh alam ciptaan, karena
talenta, akal budi dan kekuasaan yang dimilikinya. Dengan
demikian warisan berkat itu juga berlaku bagi kita sebagai
keturunan dari Abraham. Kita menjadi sarana saluran berkat Allah
bagi segala ciptaan. Tugas yang tidak gampang tetapi kita
disadarkan bahwa semuanya berasal dari Allah sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal istilah “hak” dan
“kewajiban”. Dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Hak
merupakan sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan
penggunaannya secara baik. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Dan
dalam konteks ini, kita harus bertangung jawab menggunakan hak
dan kewajiban itu kepada Allah yang memberikan berkat yang
melimpah.
Kepada kita telah diberikan hak sebagai pusat alam semesta,
untuk mengelola dan menjadi berkat bagi semua ciptaan. Namun
kita juga sekaligus diingatkan untuk terus bertanggungjawab atas
alam semesta sebagai sebuah kewajiban. Keseimbangan antara
pemenuhan hak dan kewajibanlah yang menjadikan manusia
bermartabat, yaitu manusia yang memiliki harga diri yang secitra
dengan Allah.
Ekonomi yang bermartabat selalu dimulai dengan kekuatan
dan solidaritas manusia yang memiliki kemauan untuk
kesejahteraan bersama, bukan individual. Pada dasarnya ekonomi
tidaklah otonom sehingga di dalamnya ada sistem dan aktor-aktor
yang berperan memainkan hal tersebut. Karena itu manusia
menjadi aktor penentu dalam penggerakkan perubahan dan
perkembangan dan kemajuan ekonomi yang sedang berlangsung.
Dan Allah menjadi sumber hidup ekonomi seluruh ciptaan, karena
dalam Allah kita menemukan seluruh kesempurnaan hidup, sebab
segala sesuatunya berasal dari Allah.

10
PROSES KATEKESE

1. Lagu Pembukaan

Ya Tuhan Kami Datang (MB.366), atau lagu lain yang sesuai

2. Tanda Salib dan Salam

P. Dalam Nama (†) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.


U. Amin.
P. Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus besertamu.
U. Dan sertamu juga.

3. Doa Pembukaan

P. Marilah kita berdoa (hening sejenak).


Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur dan berterima
kasih karena berkat-Mulah kami boleh hadir kembali dalam
pertemuan ini. Kami mohon semoga dalam pertemuan ini kami
mampu menimba kebijaksanaan-Mu untuk memahami tema
“Ekonomi yang Bermartabat” dengan baik, dan akhirnya
mampu memahami Engkaulah sumber hidup ekonomi seluruh
ciptaan. Karena dari pada-Mulah segala sesuatu berasal.
Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

U. Amin.

4. Bacaan Kitab Suci

P. Saudara/i marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan dari Injil


Lukas (Luk 6:36-38)
P. Tuhan Sertamu
U. Dan sertamu juga
11
P. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Lukas.
U. Dimuliakanlah Tuhan.

Hal menghakimi
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah
hati.
Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi.
Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan
dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan
dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

5. Mendalami Sabda dan Peneguhan

Yesus adalah teladan dan kasih yang melalui sabda-Nya selalu


mengajak kita semua untuk murah hati sama seperti Bapa di Surga.
Ia tidak membenarkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang
kita miliki untuk menghakimi sesama. Ilmu pengetahuan, talenta
dan kelebihan yang kita miliki hendaknya untuk memberi dan
menolong sesama kita yang kurang beruntung. Sebab jika kamu
menghakimi maka kamu pun akan dihakimi. Berilah maka kamu
akan diberi. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu.

6. Pertanyaan-pertanyaan untuk refleksi


a. Apakah dalam kehidupan sehari-hari kita sudah bersikap
murah hati?
b. Seberapa seringkah kita menghakimi sesama?
c. Apakah dengan memberi kita merasa bahagia?
12
Rekan-rekan Orang Muda yang terkasih, Tuhan Yesus telah
mengajarkan kita untuk murah hati, tidak menghakimi, mau
mengampuni dan terlebih mau untuk memberi. Nilai-nilai dalam
ajaran itu masih sangat relevan dan sesuai dengan keadaan dunia
sekarang ini. Di sisi lain, sebagai manusia kita masih merasa resah
dan penuh kekhawatiran akibat keimanan kita yang rentan
terhadap keinginan duniawi. Sebagai manusia, kita belum mampu
menolong diri kita sendiri sehingga harus menghadapi kegelisahan
dan lupa bahwa tujuan hidup ini untuk kebahagian.

7. Niat dan Permohonan

Peserta diberi kesempatan untuk hening sejenak.


Kemudian peserta diajak untuk merefleksikan keadaan di
sekitar yang menunjukan kesenjangan antara yang kaya dan
yang miskin, sementara sumber daya masih cukup melimpah.
Melihat ketimpangan tersebut kita tahu bahwa perlu
perwujudan ekonomi yang bermartabat untuk menyelesaikan-
nya.
Peserta juga diajak untuk berpikir bahwa melalui ekonomi
manusia dapat mewujudnyatakan karya Allah bagi dunia dan
sesama. Kemudian peserta menuliskan niatnya dalam selembar
kertas. Niat ini ditulis sebagai motivasi pembaharuan selama
masa prapaskah.
Kemudian dilanjutkan dengan doa permohonan secara spontan,
dan diakhiri dengan Doa Sepanjang Tahun 2020.

8. DOA SEPANJANG TAHUN 2020 .......... (lihat halaman belakang)

9. Doa Bapa Kami


Peserta diajak untuk menyatukan semua doa permohonan
dengan menyanyikan doa Bapa Kami sambil bergandengan
tangan.
13
10. Doa Penutup
P. Marilah kita berdoa (hening sejenak).
Allah Bapa yang mahabaik, milik-Mulah dunia dengan segala
isinya. Dengan indah, Engkau telah mengaturnya agar dapat
digunakan demi kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.
Kami bersyukur kepada-Mu karena kami Kauanugerahi
kebutuhan yang cukup, kami sadar bahwa semuanya adalah
milik-Mu. Semoga tangan kasih-Mu terulur kepada kami demi
kebahagiaan kami.
Ya Bapa, mampukanlah kami agar memakai harta benda yang
kami miliki dengan bijaksana untuk kesejahteraan kami dan
sesama. Biarlah hati kami selalu terbuka untuk menolong
mereka yang berkekurangan, miskin dan papa.
Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.

11. Berkat Penutup


P. Tuhan sertamu
U. Dan sertamu juga
P. Semoga kita sekalian dibimbing, dilindungi, dan diberkati oleh
Allah yang mahakuasa: (†) Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U. Amin.

12. Lagu Penutup

Lihatlah Kota Yerusalem (MB.377), atau lagu lain yang sesuai.

14
Pertemuan Ketiga

SEMAKIN BERTOBAT, SEMAKIN SEJAHTERA

Tujuan Pertemuan

1. Orang Muda Katolik diajak untuk memiliki kesadaran akan


pertobatan ekologis (Pertobatan seluruh ciptaan).
2. Orang Muda Katolik sadar bahwa pertobatan dapat membawa
perubahan dan pembaharuan hati serta budi.
3. Orang Muda Katolik harus memiliki semangat berbagi sebagai
tindakan konkrit dalam penghayatan akan nasehat injili.
4. Orang Muda Katolik pelaku utama pertobatan seluruh ciptaan.

Peserta : Orang Muda Katolik


Waktu : 60 menit (1 jam)
Metode : Mendengarkan Sabda Allah, berdoa, sharing,
bernyanyi dan membangun niat
Sarana : Alkitab
Sumber bahan : Alkitab, Madah Bhakti

GAGASAN DASAR

Manusia dibekali kemampuan akal budi untuk berpikir dan


mampu untuk menentukan tingkah laku dan tindakan yang baik,
karena dia adalah makhluh ciptaan yang sempurna, secitra dengan
Allah. “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita” (Kej 1:26a). Walaupun demikian manusia tidak luput dari
dosa dan kesalahan, akibat kebebasan yang diberikan kepadanya.
Sering manusia mengikuti dan memenuhi keinginan daging
daripada keinginan roh, dan terkesan mengabaikan campur tangan
Tuhan dalam hidup dan keberhasilannya.

15
Tujuan hidup manusia pada hakekatnya adalah hidup bahagia
dan sejahtera. Dan kebahagiaan ini sering diidentikkan dengan
kebutuhan hidup yang terpenuhi dengan baik. Karena itu tidak
heran kebahagiaan diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan
hidup, entah berupa fasilitas yang lengkap, ekonomi yang cukup,
keamanan, pendidikan yang baik, dan punya tempat tinggal yang
nyaman.
Dalam perjalanan waktu pemenuhan akan kebutuhan hidup itu
semakin besar dan terkesan tidak seimbang, tanpa memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia cenderung mengejar
kesejahteraan hidup secara materi belaka. Sumber daya alam dan
lingkungan dikuasai tanpa memperhatikan dampak kerusakan
lingkungan yang diakibatkannya. Bahkan dengan menggunakan
dalih demi kesejahteraan umum, segelintir orang tega untuk
berlaku tidak adil dan menindas sesamanya demi kepuasan sendiri.
Karena itu sudah saatnya, manusia masuk dalam rahmat
pertobatan untuk menjaga keseimbangan ekologi, dan mau
mengadakan perubahan dan pembaharuan hati serta budi, demi
tercapainya kesejahteraan umum (bonum commune) dan ekonomi
yang berakhlak. Dan itu semua harus selaras dengan kehendak
Tuhan.
“Koyakkanlah hatimu dan janganlah pakaianmu, berbaliklah
kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang..” (Yoel 2:
13), merupakan seruan pertobatan supaya kita kembali kepada
kehendak Tuhan, untuk melakukan apa yang baik dimata-Nya.
Tindakan konkret yang perlu dibuat adalah mulai berlaku adil
kepada seluruh ciptaan dan mau peduli terhadap kesengsaraan dan
penderitaan sesama. Memiliki kepekaan sosial untuk semakin
berbelarasa kepada mereka yang miskin, menderita dan papa,
termasuk berbelarasa terhadap ciptaan lainnya. Inilah inti dari
semangat pertobatan yang mengalir dari semangat injili, sebuah
perubahan dan pembaharuan hati serta budi yang dikehendaki
Tuhan.
16
PROSES KATEKESE

1. Lagu Pembuka

Hanya Debulah Aku (MB. 368), atau lagu lain yang sesuai.

2. Tanda Salib dan Salam

P. Dalam Nama (†) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.


U. Amin.
P. Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus besertamu.
U. Dan sertamu juga.

3. Doa Pembukaan

P. Marilah kita berdoa (hening sejenak).


Allah Bapa yang Maharahim, kami bersyukur dan
berterimakasih kepada-Mu karena berkat kasih karunia-Mu
kami diperkenankan menikmati kekayaan alam raya yang
Engkau Ciptakan. Engkau mempercayakan itu semua kepada
kami untuk diolah, dikelola dan diupayakan dengan baik demi
kesejahteraan hidup kami.
Semoga Engkau membimbing kami dengan Roh Kudus-Mu,
agar kami bijaksana dan berlaku adil dalam memanfaatkan
kekayaan alam ini, dan berusaha menjaga kelestariannya.
Berkatilah karya dan pekerjaan kami dalam mewujudkan
kesejahteraan umat manusia. Rela dan ikhlas berbagi serta
peka terhadap penderitaan dan kesusahan sesama.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa, kini dan sepanjang segala masa.

U. Amin.

17
4. Bacaan Kitab Suci

P. Saudara/i marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan dari Injil


Lukas (Luk 19: 1- 10)
P. Tuhan Sertamu.
U. Dan sertamu juga.
P. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Lukas.
U. Dimuliakanlah Tuhan.

Zakheus, kepala pemungut cukai.

Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota


itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai,
dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah
Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab
badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak,
lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di
situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan
berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan
menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang
melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di
rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada
Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada
orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari
seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus
kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini,
karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.“
Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

18
5. Mendalami Sabda dan Peneguhan

Dalam bacaan injil tadi dikisahkan kepada kita bahwa Zakheus


adalah seorang kepala pemungut pajak, yang berbadan pendek dan
sangat dibenci oleh banyak orang, serta dipandang sebagai seorang
pendosa. Dan dia ingin melihat siapa Yesus itu, sehingga dia
memanjat pohon ara untuk dapat melihat Yesus dengan jelas. Yesus
mengetahui maksud hati Zakheus, maka ketika Ia lewat, Dia
memandang Zakheus dengan penuh kasih. Dia memanggil nama
“Zakheus”, dan bahkan mau tinggal dan makan bersama
dengannya.

Kasih inilah yang merubah kehidupan Zakheus, dan ia


mengalami pertobatan yang luar biasa. Pertobatan (Metanoia)
adalah perubahan sikap 180 derajat. Berubah dari sikap dosa dan
berbalik kepada Kristus, serta menyadari jati diri kita yang
sebenarnya, sebagai anak-anak Allah. Itu juga yang dialami oleh
Zakheus, setelah mengalami kasih dari Tuhan, mengalami
pertobatan dan dia mau memperbaiki hidup, dan berbagi kasih
kepada orang lain (melakukan silih), termasuk orang-orang yang
pernah dia rugikan.

Zakheus yang telah mengalami kasih Tuhan, dan kemudian


bertobat dan melakukan silih atas dosa-dosanya, akhirnya
mendapatkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya, yaitu
mendapatkan keselamatkan. “Hari ini telah terjadi keselamatan
kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak
Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.“

19
Kita semua adalah seperti Zakheus, yang datang dengan latar
belakang yang berbeda-beda, dan kita ingin melihat Tuhan, serta
mengalami jamahan kasih-Nya. Tidak ada kesalahan yang terlalu
besar bagi Tuhan untuk diampuni. Dimana dosa semakin besar,
maka kasih-Nya akan semakin besar dan nyata. Yang Dia mau
adalah, kita menyadari akan semua dosa-dosa kita, bertobat, dan
mengalami kasih-Nya yang begitu besar. Kasih yang sempurna,
kasih yang “Agape” yang bukan dari dunia ini, yang dapat
mengubah segalanya.

Karena itu, orang yang sudah mengalami jamahan kasih Allah,


seharusnya tidak boleh menjadi manusia yang sama lagi.
Kehidupannya harus benar-benar berubah, karena tidak ada kasih
yang dapat disimpan sendiri. Dengan sendirinya kasih itu akan
mengalir keluar, dan akan menular dengan cepat. Alangkah
indahnya, jika di dalam keluarga, komunitas, lingkungan, dan
paroki kita, semua orang mengalami kasih Allah yang benar-benar
nyata, dan membagikannya kepada semua orang. Dunia kita akan
menjadi tempat bagi kita untuk mempraktekkan hukum Tuhan,
yaitu hukum cinta kasih. Tempat bagi kita untuk melakukan
pelayanan dengan penuh kasih dan sukacita.

6. Niat dan Permohonan

Peserta diberi kesempatan untuk membuat niat pertobatan di


dalam hati, kemudian menuliskannya dalam selembar kertas.
Niat ini ditulis sebagai motivasi pembaharuan dan pertobatan
selama masa prapaskah. Kemudian dilanjutkan dengan doa
permohonan secara spontan, dan diakhiri dengan Doa
Sepanjang Tahun 2020.

20
7. DOA SEPANJANG TAHUN 2020 .......... (lihat halaman belakang)

8. Doa Bapa Kami

Peserta diajak untuk menyatukan semua doa permohonan


dengan menyanyikan doa Bapa Kami sambil bergandengan
tangan (dapat dinyanyikan).

9. Doa Penutup

P. Marilah kita berdoa (hening sejenak).


Allah Bapa yang mahabaik, sepanjang hidup kami Engkau ingin
berjumpa dan tinggal bersama kami. Namun karena
ketamakan hidup dan himpitan akan kebutuhan duniawi kami
tidak mampu menangkap kehadiran-Mu, sehingga kami sering
hanyut dan masuk dalam perangkap dosa.
Semoga, setelah kami mengalami kebaikan kasih-Mu dalam
peristiwa hidup Zakheus yang diceritakan dalam kitab suci,
kami juga mau mengalami pertobatan, memperbaiki hidup,
dan berbagi kasih kepada orang lain (melakukan silih),
termasuk orang-orang yang mungkin pernah kami rugikan.
Dan dengan demikian pertobatan kami mampu mengubah dan
memperbaharui hati dan budi kami untuk semakin peka akan
pertobatan seluruh ciptaan, dan dengan semakin bertobat
kami semakin sejahtera baik secara rohani maupun jasmani.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.

U. Amin.

21
10. Berkat Penutup

P. Tuhan sertamu
U. Dan sertamu juga
P. Semoga kita sekalian dibimbing, dilindungi, dan diberkati oleh
Allah yang mahakuasa: (†) Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U. Amin.

11. Lagu Penutup

Tuhan Naungan Hidupku (MB.378), atau lagu lain yag sesuai.

22
Pertemuan Keempat

MEWUJUDKAN EKONOMI YANG BERKEADILAN

Tujuan Pertemuan:

1. Orang Muda Katolik sampai pada kesadaran akan Hak dan


Kewajibannya dalam ekonomi, bertindak sebagai pelaku
ekonomi dalam kebijakan suatu negara.
2. OMK memiliki tanggung jawab bagi keselamatan semua orang
sebagai makhluk sosial.
3. OMK melaksanakan Hak dan Kewajibannya sebagai orang
beriman sekaligus sebagai warga negara.

Peserta : Orang Muda Katolik


Waktu : 60 menit (1 jam)
Metode : Mendengarkan Sabda Allah, berdoa dan
diskusi kelompok
Sarana : Alkitab
Sumber bahan : Alkitab, Katekismus Gereja Katolik, Madah
Bakti.

GAGASAN DASAR

Prinsip keadilan mengatakan bahwa kita harus memberikan


kepada seseorang (termasuk Tuhan) apa yang menjadi haknya.
Dengan demikian, Kristus mengajarkan agar kita memberikan
keadilan kepada penguasa dengan memberikan apa yang menjadi
kewajiban kita kepada penguasa dan pada saat yang bersamaan
memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan. Keadilan
kepada Tuhan diberikan oleh manusia dalam bentuk kebajikan
agama (religion), karena Tuhan sebagai Pencipta dan Pemelihara
manusia patut mendapatkan pujian dan sembah, yang diwujudkan
dalam agama.
23
Di dalam komunitas dan masyarakat, kita mengenal adanya
keadilan, yang disebut: keadilan komutatif, keadilan distributif dan
keadilan legal. (St. Thomas Aquinas, Summa Theology, II-II, q.61,
a.1). Keadilan tersebut mengatur hubungan antar individu atau
antar bagian (disebut keadilan komutatif), antara bagian ke
keseluruhan (disebut keadilan legal) serta mengatur keseluruhan
ke individu (disebut keadilan distributif).

Kita melihat Katekismus Gereja Katolik (KGK) memberikan


penjelasan sebagai berikut:

KGK 2411; Kontrak-kontrak berada di bawah tuntutan


keadilan komutatif, yang mengatur pertukaran antara pribadi-
pribadi dengan memperhatikan hak-hak mereka dengan seksama.
Keadilan komutatif wajib sifatnya. Ia menuntut bahwa orang
melindungi hak-hak pribadi, membayar kembali utang, dan
memegang teguh kewajiban-kewajiban yang telah diterima dengan
sukarela. Tanpa keadilan komutatif, tidak mungkin ada suatu
bentuk keadilan yang lain. Keadilan komutatif dibedakan dari
keadilan legal, yang menyangkut kewajiban para warga negara
terhadap persekutuan dan dari keadilan distributif yang mengatur,
apa yang harus diberikan persekutuan kepada para warganya,
sesuai dengan sumbangan dan kebutuhan mereka.

KGK 2412; Demi keadilan komutatif, kewajiban untuk ganti


rugi menuntut bahwa orang mengembalikan barang yang dicuri
kepada pemiliknya. Yesus memuji Zakheus karena janjinya:
“Sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang, akan
kukembalikan empat kali lipat” (Luk 19:8). Siapa yang secara
langsung atau tidak langsung mengambil milik orang lain,
berkewajiban untuk mengembalikannya, atau membayarnya
kembali dengan uang tunai atau dalam natura; demikian juga
mengganti kerugian bunga atau manfaat yang pemilik sah dapat
terima darinya. Siapa yang dengan salah satu cara telah mengambil
24
keuntungan darinya dengan sadar, umpamanya siapa yang
menyuruhnya atau yang telah bekerja sama atau yang
melindunginya, berkewajiban untuk ganti rugi sesuai dengan
tanggung jawab dan keuntungannya.

Hubungan antara individu diatur berdasarkan kesetaraan dan


hubungan persekutuan kepada warganya diatur berdasarkan
proporsi. Dan setiap individu harus memberikan dirinya kepada
persekutuan untuk mencapai kebaikan bersama.

KGK 2239; Kewajiban warga negara ialah bersama para


pejabat mengembangkan kesejahteraan umum masyarakat dalam
semangat kebenaran, keadilan, solidaritas, dan kebebasan. Cinta
kepada tanah air dan pengabdian untuk tanah air adalah kewajiban
terima kasih dan sesuai dengan tata cinta kasih. Ketaatan kepada
wewenang yang sah dan kesiagaan untuk kesejahteraan umum
menghendaki agar para warga negara memenuhi tugasnya dalam
kehidupan persekutuan negara.

KGK 2240; Ketaatan kepada wewenang dan tanggung jawab


untuk kesejahteraan umum, menjadikannya suatu kewajiban
moral untuk membayar pajak, melaksanakan hak pilih, dan
membela negara.

“Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar:


pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada
orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang
berhak menerima rasa takut, dan hormat kepada orang yang
berhak menerima hormat” (Rm 13:7).

Orang Kristen “mendiami tanah airnya sendiri, tetapi seperti


orang asing yang bertempat tinggal tetap. Mereka mengambil
bagian dalam segala sesuatu sebagai warga negara, dan mereka
menanggung segala sesuatu sebagai orang asing … mereka taat
25
kepada hukum yang dikeluarkan, dan dengan cara hidup mereka
sendiri mereka melebihi hukum itu ... Allah telah menempatkan
mereka di suatu tugas yang begitu penting dan mereka tidak
diperbolehkan menarik diri dari sana” (Diognet 5,5.10; 6,10).

Paulus mengajak kita supaya berdoa dan mengucapkan syukur


bagi penguasa dan bagi semua orang yang menjalankan kuasa,
“agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan
dan kehormatan” (1 Tim 2:2).

Meskipun demikian, ketaatan terhadap pemerintah tidak dapat


melebihi ketaatan kita kepada Allah. Jadi, peraturan-peraturan
yang melanggar hukum kodrati dan hukum Allah tidak dapat
ditaati. Katekismus Gereja Katolik menuliskan:

KGK 2242; Warga negara mempunyai kewajiban hati nurani


untuk tidak menaati peraturan wewenang negara, kalau peraturan
ini bertentangan dengan tata kesusilaan, hak asasi manusia atau
nasihat-nasihat Injil. Menolak mematuhi wewenang negara, kalau
tuntutannya berlawanan dengan hati nurani yang baik,
menemukan pembenarannya di dalam perbedaan antara
pelayanan terhadap Allah dan pelayanan terhadap negara.
“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada
kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada
Allah” (Mat 22:21). “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada
kepada manusia” (Kis 5:29).” Bila para warga negara mengalami
tekanan dari pihak pemerintah yang melampaui batas
wewenangnya, hendaknya mereka jangan menolak apa pun, yang
secara obyektif memang dituntut demi kesejahteraan umum.
Tetapi boleh saja mereka memperjuangkan hak-hak mereka serta
sesama warga negara melawan penyalahgunaan kekuasaan itu,
dengan tetap mengindahkan batas-batas” yang digariskan oleh
hukum kodrati dan Injil” (Gaudium et Spes 74,5).

26
PROSES KATEKESE

1. Lagu Pembuka

Di Jenjang Maaf (MB.367), atau lagu lain yang sesuai.

2. Tanda Salib dan Salam

P. Dalam Nama (†) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.


U. Amin.
P. Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus besertamu.
U. Dan sertamu juga.

3. Doa Pembuka

P. Marilah kita berdoa (hening sejenak).


Allah Bapa yang mahamurah, ajarilah kami untuk berlaku adil
dan bijaksana dalam memberi dan menerima, sebagaimana
yang Engkau ajarkan kepada kami : “Berikanlah kepada Kaisar
apa yang menjadi Hak Kaisar dan berikanlah kepada Allah apa
yang menjadi Hak Allah”.

Semoga kami mampu mewujudkan ekonomi yang berkeadilan,


karena dengan memberi banyak kami juga akan menerima
banyak. Dan semoga kami selalu peka akan kebutuhan sesama
kami terutama mereka yang miskin, menderita dan cacat,
dengan memberikan apa yang mereka perlukan sesuai dengan
kehendak-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa kini dan sepanjang masa.

U. Amin.

27
4. Bacaan Kitab Suci

P. Saudara/i marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan dari Injil


Matius (Mat 22: 15- 22)
P. Tuhan Sertamu
U. Dan sertamu juga
P. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius.
U. Dimuliakanlah Tuhan.

Tentang Membayar Pajak kepada Kaisar


15 Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding

bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu


pertanyaan.
16 Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-

orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau


adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah
dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak
mencari muka.
17 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan

membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"


18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu

berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?


19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka

membawa suatu dinar kepada-Nya.


20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah

ini?"
21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus

kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib


kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib
kamu berikan kepada Allah."
22 Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu

pergi.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
28
5. Mendalami Sabda dan Peneguhan

Sabda Tuhan yang baru kita dengar memberikan pengajaran


tentang keadilan, yaitu dengan memberikan apa yang menjadi hak
kaisar atau orang lain sesuai dengan hak mereka, maupun
memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan. Prinsip
ini juga memberikan gambaran bahwa tidak ada pertentangan
antara ketaatan kepada otoritas dan ketaatan kepada Tuhan; sebab
prinsipnya adalah ketaatan kepada Tuhan adalah lebih utama
dibandingkan dengan segalanya, seperti yang didengungkan oleh
Rasul Petrus dan para rasul yang lain: “Kita harus lebih taat kepada
Allah dari pada kepada manusia” (Kis 5:29). Karena Tuhan telah
menciptakan manusia sebagai gambaran Allah, maka peraturan
yang baik – yang dibuat sesuai dengan akal budi – tidak
bertentangan dengan peraturan yang diberikan oleh Allah sendiri.
Dengan kata lain, hukum ilahi tidaklah bertentangan dengan
hukum kodrati, sebaliknya yang ilahi menyempurnakan yang
kodrati.

Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk menjawab


pertanyaan-pertanyaan berikut :

1) Apa itu kesejateraan umum?


2) Apa itu prinsip keadilan?
3) Apa saja halangan-halangan untuk mencapai
kesejahteraan umum dan keadilan?
4) Apa saja cara untuk mencapai kesejahteraan umum dan
keadilan?
5) Apa contoh ketidakadilan bidang ekonomi di lingkungan
kamu berada?
6) Apa gagasanmu agar ketidakadilan ekonomi di daerahmu
dapat dikurangi atau dihilangkan?
7) Langkah-langkah konkrit apa yang mampu kamu lakukan
untuk melawan ketidakadilan ekonomi di daerahmu?
29
8) Sebagai orang muda Katolik, apakah kamu sudah seimbang
dalam memenuhi Hak dan Kewajiban sebagai warga
Negara Indonesia dan sebagai anggota Gereja Katolik?
100% Katolik dan 100% Indonesia!

6. Diskusi Kelompok

(Setiap anggota kelompok berkumpul sesuai dengan


kelompoknya untuk membahas dan mencatat hasil diskusi
kelompok kemudian memilih orang untuk mempresentasikan
hasil diskusi itu secara singkat dan padat).

7. Presentasi

(Peserta membaur kembali pada posisi semula dan setiap


perwakilan kelompok penyampaian hasil diskusi kelompok)

8. Niat dan Permohonan

Peserta diberi kesempatan untuk membuat aksi yang dapat


diimplementasikan, kemudian menuliskannya dalam selembar
kertas. Niat ini ditulis sebagai motivasi pembaharuan dan
pertobatan selama masa prapaskah. Kemudian dilanjutkan
dengan doa permohonan secara spontan, dan diakhiri dengan
Doa Sepanjang Tahun 2020.

9. DOA SEPANJANG TAHUN 2020 .......... (lihat halaman belakang)

10. Doa Bapa Kami

Peserta diajak untuk menyatukan semua doa permohonan


dengan menyanyikan doa Bapa Kami sambil bergandengan
tangan.

30
11. Doa Penutup

P. Marilah Kita berdoa (hening sejenak).


Allah Bapa yang Mahamurah dan Mahapengampun. Engkau
mengetahui bahwa anak-anak-Mu berusaha melaksanakan
perintah-perintah-Mu. Namun, sebagai makhluk yang fana dan
tidak sempurna, kami menyadari bahwa tanpa Engkau maka
kami tidak dapat berbuat apa-apa. Kami bersandar pada
kekuatan-Mu agar dapat menjalankan perintah-perintah-Mu.
Semoga jalan hidup kami selalu diterangi dengan Terang
Sabda-Mu agar kami tidak berjalan dalam kegelapan,
melainkan senantiasa di bawah naungan cahaya-Mu yang suci
dan abadi. Kuatkanlah hati dan budi kami agar segala yang
Engkau kehendaki dapat kami laksanakan dalam hidup kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.

U. Amin.

12. Berkat Penutup

P. Tuhan sertamu
U. Dan sertamu juga
P. Semoga kita sekalian dibimbing, dilindungi, dan diberkati oleh
Allah yang mahakuasa: (†) Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
U. Amin.

13. Lagu Penutup

Tuhan Naungan Hidupku (MB.378), atau lagu lain yang sesuai

31
DOA SEPANJANG TAHUN 2020

Allah Bapa Pencipta seluruh jagad raya, Engkau memberi Roh


Kehidupan kepada seluruh makhluk dan menyediakan tempat yang
layak bagi ciptaan lainnya.
Engkau, ya Bapa, berbahagia menyaksikan seluruh ciptaan-Mu
hidup saling selaras, saling mengasihi, serta saling membutuhkan
satu sama lain. Dan Engkau, ya Allah Bapa telah menyerahkan tugas
memelihara, menata serta mengembangkan kehidupan ini kepada
manusia agar semakin baik dari waktu ke waktu. Selanjutnya
Engkau memberikan tugas sebagai “pencipta” dan “pemelihara”
kepada putera dan puteri-Mu. Kebahagiaan manusia dan ciptaan
lainnya adalah kebahagiaan-Mu juga.
Namun ya Bapa kerapkali manusia sebagai ciptaan yang paling
mulia justru saling menguasai dan merendahkan martabat mulia
manusia lainnya.
Pun juga ya Bapa, manusia seringkali menyia-nyiakan ciptaan-Mu
yang nampak kecil, lemah, dan ‘tak berdaya, bahkan tanpa sadar
justru menghancurkan dan membinasakan mereka.
Manusia melupakan sifat saling ketergantungan dan membutuhkan
terhadap seluruh ciptaan. Manusia seolah sudah menjadi penguasa
jagad raya ini dan bertindak sekehendak hati.
Manusia cenderung mengukur keberhasilan hidup dan tingkat
kesejahteraan hanya dari seberapa besar keuntungan ekonomi
yang diperoleh bagi dirinya. Manusia belum bersungguh-sungguh
memikirkan dampak bagi kesejahteraan orang lain, dan
keseimbangan alam.
Manusia hanya melihat lingkungan dan manusia lainnya sebagai
sumber potensial untuk dieksploitasi, tetapi bukan sebagai tujuan
dari setiap kegiatan usaha ekonominya.
Ya Bapa mahakasih dan maharahim, ampunilah kami yang selalu
menyia-nyiakan kesempatan yang Engkau berikan untuk membagi
kasih dan berkat-Mu kepada seluruh ciptaan-Mu. Amin.
32

Anda mungkin juga menyukai