Anda di halaman 1dari 15

PORTOFOLIO FISIKA

KAPAL MENGAPUNG DAN HUKUM ARCHIMEDES

Guru Pengajar
Rina Aryani, S,Pd

Disusun Oleh
Sumardianto

XII IPA 5

No. Absen 32

SMA NEGERI 1 BABELAN


KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas izin-Nya Kami dapat menyelesaikan portofolio ini dengan judul “Kapal

Mengapung Dan Hukum Archimedes” ini merupakan salah satu pokok bahasan

dalam mata pelajaran Fisika. Semoga dengan adanya portofolio ini dapat

menambah pengetahuan dan bisa mengaplikasikannya.

Kami menyadari dalam penulisan portofolio ini, masih banyak kekurangan

maupun kesalahan. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan masukan berupa

kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam menyusun makalah ini, terutama pada Guru Pembimbing

Bekasi,15 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2

1.3 Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3

2.1 Pengertian Hukum Archimedes........................................................................3

2.2 Teori Hukum Archimedes.................................................................................3

2.3 Sejarah Archimedes..........................................................................................5

2.4 Aplikasi hukum archimedes dalam kehidupan.................................................6

2.5 Jenis-Jenis kapal laut.........................................................................................7

2.6 Bagian-bagian kapal dan fungsinya..................................................................8

2.7 Prinsip kerja kapal yang mengapung................................................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan
diatas benda cair yng ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani yang
juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikkan air yang dikenal dengan
istilah sekrup Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat
dan gaya keatas suatu benda jika dimasukkan kedalam air.
Berdasarkan prinsip Archimedes para fisikawan dapat menjelaskan peristiwa
terapung, melayang dan tenggelamnya suatu benda dalam fluida. Khusus dalam
menelaah peristiwa terapung benda dalam fluida masih terdapat perbedaan telaah
yang dilakukan beberapa fisikawan di beberapa buku referensi.
Telah yang dilakukan oleh Halliday dan Resnick pada tahun 1978 dalam
buku physics third edition hanya menjelaskan peristiwa terapung secara fisis tanpa
matematis, Giancoli pada tahun 1996 dalam bukunya Physics (fourth edition)
menjelasakan secara fisis dan matematis tetapi tidak secara mendetail mengapa
Gaya apung sama besar berat benda atau secara matematis. Tripler pada tahun
1991 dalam bukunya Physics for science and engineers (third edition) menyatakan
bahwa dari prinsip Archimedes sebuah benda akan mengapung jika kerapatan
benda lebih kecil daripada kerapatan fluida maka gaya apung lebih besar daripada
berat benda dan benda akan dipercepat ke atas ke permukaan fluida kecuali
ditahan. Telaah Tipler hanya secara fisis tanpa penurunan matematis secara
mendetail.
Jika benda dicelupkan dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak
berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair
mengadakan yang arahnya keatas kepada setiap benda yang tercelup didalamnya.
Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Hal ini sesuai dengan bunyi
hukum Archimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kedalam zat cair akan mengalami gaya keatas yang besanya sama dengan berat zat

3
cair yng dipindahkan olah benda tersebut (Halliday dan Resnick, 1978). Dalam
kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini
atau aplikasi hukum Archimedes ini. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih jauh
lagi tentang mengapa berat benda di udara berbeda dengan berat benda dalam
fluida dan bagaimana hubungan gaya keatas dengan berat zat cair yang
dipindahkan, serta untuk menyempurnakan telaah yang dilakukan oleh beberapa
ahli fisikawan tentang peristiwa terapungnya benda dalam fluida maka
dilakukanlah praktikum ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud hukum Archimedes?
2. Bagaimana hukum Archimedes itu terjadi?
3. Apa saja penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
1. Mempelajari berlakunya hukum Archimides dan hukum utama hidrotastis
dan penggunaannya untuk mengukur kerapatan zat padat dan zat cair.
2. Membuktikan Peristiwa tenggelam, terapung, dan melayang

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Archimedes


Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda
yang tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda
tersebut akan menerima dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Besarnya gaya
apung yang diterima, nilainya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda
tersebut (berat = massa benda x percepatan gravitasi) dan memiliki arah gaya
yang bertolak belakang (arah gaya berat kebawah, arah gaya apung ke atas)
2.2 Teori Hukum Archimedes
“Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan
mendapat gaya angkat ke atas oleh zat cair, yang besarnya sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan.” dijabarkan oleh Archimedes (287 – 212 SM) yang disebut
Hukum Archimedes.
Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan
merasakan bahwa langkah kita lebih berat dibandingkan jika kita melangkah di
tempat biasa Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Pengamatan ini
memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum , yaitu : “Jika sebuah benda
dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang
disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”
Makin besar volume zat cair yang dicelupkan ke dalam zat cair, makin besar
gaya ke atas yang dialami oleh benda itu. Besar gaya ke atas ini disebut gaya
apung.
a) Gaya apung

FA = Wu – Wa

FA = gaya ke atas dialami benda (N)


Wu = berat benda di udara (N)
Wa = berat benda di air (N)

5
F A = M f g = ρf V t g

ρf = massa jenis fluida


Mf = massa fluida yang dipindahkan
Vt = volume benda yang tercelup
Hukum Archimedes menyatakan bahwa benda yang dimasukkan ke dalam zat cair
akan mengalami gaya tekan ke atas (Fa) seberat zat cair yang dipindahkan. Gaya
tekan ke atas ini memenuhi persamaan :
Fc = Mc
g = Vc. ρ c.g
Mc = massa zat cair yang dipindahkan
Vc = volume zat cair yang dipindahkan
ρc = kerapatan zat cair
g = gravitasi (9,8 m/det2)
Jika volume benda masuk seluruhnya ke dalam cairan, maka volume benda (Vb)
sama dengan volume zat cair yang dipindahkan (Vc). Sehingga persamaan (1)
menjadi :
Fa = Vb. ρ c.g
Gaya tekan ke atas (Fa) ini merupakan selisih antara berat benda di udara (W) dan
berat benda dalam air (berat semu = Ws), sehingga Fa = W – Ws, sehingga
persamaannya menjadi :
Vb. C.g = W –Ws
Jika persamaan (3)
W −Ws Vb. ρc , g
=
W W
Karena W = m.g = ρc .Vb.g maka
W −Ws Vb . ρc , g
=
W ρb .Vb . g
W −Ws ρc W ρb
= atau =
W ρb W −Ws ρc
Misalkan zat cair yang dipakai adalah (c=1) persamaan (4) menjadi :

6
W
= ρb
W −Ws
b) Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan
zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair.

Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu : Fa dan W. Massa jenis cair lebih
besar dari pada massa jenis benda maka :
Fa > W
ρb .Vb .g = ρZC .V2 .g
ρb . Vb = ρZC . V2
karena Vb > V2 maka : ρb > ρZC.
2.3 Sejarah Archimedes
Archimedes adalah seorang matemati kawan, ilmuwan, insinyur, penemu, dan
astronomer dari Yunani yang diperkirakan hidup sekitar 287 hingga 212
sebelum Masehi. Selain itu, Archimedes juga merupakan keponakan raja
Hiero II yang memerintah di Syracuse pada masa itu. Archimedes dikenal
sebagai seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus filusuf. Ia
dilahirkan di kota pelabuhan bernama Syracuse, kota ini sekarang dikenal
sebagai Sisilia. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes
sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama
Newton dan Gauss. Archimedes menjadi terkenal setelah ia melompat dari bak
mandinya dan berlari-lari telanjang setelah membuktikan bahwa mahkota raja

7
tidak terbuat dari emas murni. Ucapannya “Eureka (aku menemukannya)”
menjadi terkenal sampai saat ini.

2.4 Aplikasi hukum archimedes dalam kehidupan


a) Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair.
Alat ini berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga
akan terapung tegak dan stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan
prinsip Archimedes. Dimana semakin besar besar massa jenis zar air,
maka akan semakin sedikit pula bagian hidrometer yang tenggelam.
Hidrometer ini banyak dipakai untuk mengetahui besarnya kandungan air
dalam susu, bir, atau minuman lain.
b) Penerapan hukum archimedes pada kapal selam bisa dibilang sama
dengan galangan kapal. Jika kapal akan menyelam, maka air laut
dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga membuat berat kapal
bertambah. Nah, pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan
inilah yang menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman
tertentu, sesuai keinginan. Untuk membuatnya mengapung, maka kapal
akan mengeluarkan air laut dari ruang cadangan.
c) Selain pada hidrometer dan kapal selam, penerapan Hukum Archimedes
juga berlaku pada benda jenis gas. Dalam hal ini balon udara, yang agar
dapat melayang di udara, diisi dengan gas yang memiliki massa jenis lebih
kecil daripada massa jenis udara di atmosfer.

8
d) Yang terakhir sudah tidak asing bagi kita. Siapapun yang di rumahnya
memiliki mesin pompa air pasti pernah memperhatikan bahwa ada tangki
penampungan yang harus diletakkan pada ketinggian tertentu disana.
Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air.
Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang berfungsi sebagai kran
otomatis. Kran ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan bergerak
naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air kosong, pelampung akan
membuka kran untuk mengalirkan air. Begitupun sebaliknya, jika tangki
sudah terisi penuh, maka pelampung akan membuat kran secara otomatis
tertutup.

2.5 Jenis-Jenis kapal laut


Berikut jenis-jenis kapal yang biasa berlayar di laut beserta fungsinya yang
penting diketahui.
a) Kapal feri
adanya kapal feri tentu sangat bersahabat. Kapal yang satu ini merupakan
jenis kapal penumpang yang berlayar dalam jarak terhitung dekat, seperti
antar pulau. Penggunaan kapal feri sendiri cukup berperan di Indonesia.
b) Kapal Barang
Sesuai dengan namanya, kapal ini difungsikan untuk mengangkut barang.
Versi kapal laut yang kerap disapa cargo ship ini adalah segala jenis kapal
yang membawa muatan barang perdagangan internasional, menyusuri
lautan dan samudra dunia setiap tahunnya.
c) Kapal Pesiar
Dengan fungsi yang demikian, design kapal ini dibentuk sangat indah
sebagai daya tariknya. Sebagian kapal pesiar memiliki rute pelayaran yang
selalu kembali berlabuh di titik awal keberangkatan. Lama pelayaran kapal
pesiar bermacam-macam, tergantung dengan rutenya.
d) Kapal Tanker
Bermanfaat untuk mengangkut minyak dan semua bahan turunannya,
kapal tanker memiliki desain lebih safety dibanding kapal angkut yang

9
lain. Secara umum, kapal tanker terdiri dari dua jenis, yaitu product tanker
dan crude carrier.
e) Kapal Derek
Sesuai dengan namanya, kapal derek memiliki fungsi mengangkat barang
berat. Dengan kemampuan tersebut, jenis kapal tersebut biasa digunakan
untuk membantu konstruksi proyek lepas pantai. Keunggulannya yang lain
adalah, kapal ini mampu mengangkat beban dari beratus hingga ribuan
ton.
f) Kapal Angkatan Laut
jenis kapal yang dikhususkan untuk tugas militer dari angkatan laut.
Sebagai kapal resmi negara, kapal angkatan laut memiliki keistimewaan
tersendiri. Setiap kapal angkatan laut dipasangi bendera kebangsaan
sebagai bentuk identitas. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
memiliki kapal perang angkatan laut dengan berbagai macam jenis sesuai
dengan fungsinya. Beberapa contohnya adalah 6 kapal perang jenis Fregat,
kapal cepat rudal, dan kapal patroli.
g) Kapal Penelitian
Jenis kapal laut ini didesign khusus untuk keperluan peneliti dan
investigator. Kapal yang kerap disapa kapal riset ini memiliki beberapa
jenis sesuai dengan penggunaannya. Beberapa contohnya adalah kapal
riset untuk oseanografi, hidrografi, perikanan, dan riset kutub.

2.6 Bagian-bagian kapal dan fungsinya

10
1. Haluan : biasanya terdapat jangkar yang digunakan untuk berlabuh
ditengah perairan karena kondisi tertentu
2. Anjungan : Ruang Komando kapal yang terletak dibagian paling atas
bangunan kapal. Tempat captain kapal bersama anggota navigasinya
mengemudi kapal
3. Geladak : Lantai-lantai kapal
4. Buritan : Bagian belakang kanal
5. Jangkar : Sebagai penambat kapal
6. Lambung : Bagian badan kapal
7. Lunas : Tulang punggung kapal
8. Propeller : Baling-baling yang berada dibawah buritan
9. Daun kemudi : Menggerakan kapal maju mundur atau ke kanan dan ke kiri

2.7 Prinsip kerja kapal yang mengapung

Prinsip kerja yang digunakan pada kapal laut menggunakan prinsip dari hukum
archimedes, kapal laut menggunakan prinsip hukum terapung. Sebenarnya bahan
lunas (Tulang punggung kapal), terbuat dari besi atau baja, yang massanya lebih
berat dari pada air. Namun mengapa kapal tetap terapung?

Badan kapal yang terbuat dari baja berongga, ini menyebabkan volume air laut
yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding
dengan volume air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar.
Gaya apung ini mampu mengatasi berat total sehingga kapal laut mengapung di
permukaan laut.

11
Hal ini karena dalam pembuatan kapal laut mempunyai rongga udara (hollow)
yang hanya berisi udara (massa jenis udara = 1,2kg/m3). Karena mempunyai
rongga besar di lambung kapal, maka volume (ukuran) kapal menjadi besar
sedangkan massa kapal tidak banyak bertambah. Maka massa jenis rata-rata kapal
laut merupakan total massa dibagi dengan total volumenya, sehingga massa jenis
rata-rata kapal lebih kecil jika dibandingkan massa jenis air laut (ρb < ρf).

Selain prinsip hukum archimedes yang digunakan, berikut prinsip fisikanya antara
lain
1. Hukum kesetimbangan
Semua bagian kapal (haluan,tengah dan buritan) kapal harus setimbang ketika
melaju. Jika tidak kapal akan terguling ketika melaju. hal ini dapat
diminimalisir dengan cara menata barang muatan pada bagian kapal dengan
seimbang dan dalam perkapalan modern, kapal-kapal saat ini memiliki balast
yang merupakan tangki pengisi dan pembuang air yang berguna untuk
menyeimbangkan posisi kapal saat bekerja.
2. Hukum Newton
Saat kapal melaju di air, kapal akan mengalami gesekan dengan permukaan
air, dan bagian propeller bertugas untuk memberikan gaya untuk mendorong
kapal untuk terus maju, (Hukum newton 3 dimana F aksi=F reaksi) yang
arahnya berlawanan. Hal itu yang menjaga kecepatan kapal tetap sesuai
dengan kecepatan propeller
3. Hukum Bernoulli
Hukum ini menyatakan kesetimbangan air. Dari kesetimbangan aliran air ini
dapat menentukan dalammnya propeller (baling-baling) yang memberikan
dorongan gaya supaya kapal melaju secara efisien. Posisi propeller juga harus
tepat. Jika terlalu dekat dengan permukaan, maka dorongannya kurang kuat
karena ada dorongan yang terbuang di permukaan laut. Namun jika terlalu
dalam, dorongannya akan berat karena tekanan air menyebabkan propeller
sulit untuk berputar.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setiap benda yang dicelupkan ke dalam zat cair memiliki gaya angkat ke atas
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang berpindah karena benda tersebut.
Volume zat cair yang berpindah sama dengan volume benda yang tercelup.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.fisika.co.id/2020/10/hukum-archimedes.html
http://devianastika24.blogspot.com/2017/05/prinsip-archimedes-pada-kapal-
laut.html
https://www.ruangguru.com/blog/penerapan-hukum-archimedes
https://www.biografiku.com/biografi-archimedes/

15

Anda mungkin juga menyukai