Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kemajemukan


Kemajemukan masyarakat adalah perbedaan warga masyarakat ke dalam
kelompok-kelompok secara horizontal, masyarakat majemuk sering disebut
masyarakat pluralistik atau diferensiasi sosial. Konsep masyarakat ini
sangat penting untuk memahami karakter dan dinamika masyarakat
Indonesia. Adanya perbedaan-perbedaan itu akan mempengaruhi
kesetabilan masyarakat atau bangsa Indonesia.Perbedaan ras dan etnis
merupakan faktor yang dominan dalam membentuk kemajemukan sosial
budaya masyarakat. Disamping itu terdapat faktor yang lain yaitu faktor
agama/kepercayaan.Karena faktor ras dan etnis sangat dominan
pengaruhnya terhadap masyarakat, maka masyarakat yang majemuk sering
disebut “masyarakat multi ras” atau “multi etnis”.
Terbentuknya kemajemukan masyarakat Indonesia karena :

1. Kondisi wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia yang terdiri kurang


lebih ± 17.058 buah pulau besar dan kecil berkembang melahirkan
keragaman budaya.
2. Letak wilayah Indonesia yang strategis pada posisi silang sehingga
memungkinkan terjadi kontak dengan bangsa-bangsa lain. Akibat
pertemuan dengan pendatang menyebabkan tercipta proses asimilasi
melalui perkawinan campuran (amalgamasi) sehingga terbentuk ras dan
etnis.
3. Perbedaan iklim dan topografi diantara daerah satu dengan daerah lainnya
mengakibatkan terbentuknya aneka budaya kelompok masyarakat

1
Ciri-Ciri Masyarakat Kemajemukan

Para ahli mengemukakan beberapa ciri masyarakat majemuk,antara lain


sebagai berikut.
1. Terdiri dari subkelompok dan subsistem budaya yang berbeda (heterogen)
2. Struktur sosial dengan banyak lembaga yang nonkomplementer.
3. Potensi konfilk horizontal karena perbeda aspek primordial.
4. Intergrasi yang tercipta berdasarkan paksaan dan ketergantungan ekonomi.
5. Kesulitan mencapai konsensus terhadap nilai-nilai dasar bersama.
6. Dominasi kelompok tertentu terhadap kelompok sosial lainnya.1

Kemajemukan dalam hal suku bangsa, agama, ras dan golongan


mengakibatkan munculnya permasalahan sosial karena setiap subkelompok
mengembangkan solidaritas internal atas dasar ikatan primodial. Beberapa
masalah hubungan antaretnis yang berbeda perlu disikapi secara bijaksana.
Permasalahan tersebut, antara lain :

1. Sentimen suku / sukuisme


2. Sentimen ras atau rasisme
3. Sentimen kewilayahanyang yang dapat menimbulkan separatisme
4. Politik aliran
5. Sikap ekslusif dalam bentuk menolak terhadap kehadiran orang lain
6. Kesetiaan tradisional
7. Fanatisme yang disebabkan oleh keterbatasan pemahaman terhadap
keanekaragaman agama
8. Eksterisme ( sikap berlebihan dalam berpendapat dan tidak mau menerima
pendapat orang lain

1
Tim erlangga fokus SMA, Erlangga fokus un ips 2016 ( Jakarta : erlangga 2016 ) hlm 99

2
9. Chauvinisme ( sikap mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan
bangsa lain )2

Beberapa bentuk kemajemukan masyarakat Indonesia


Kemajemukan masyarakat Indonesia disebabkan oleh bebarapa hal yang
dapat dilihat antara lain berdasarkan Ras, Suku Bangsa dan Agama :
1.Ras
Ras merupakan suatu golongan manusia dengan memiliki ciri tubuh
tertentu dalam suatu frekuensi yang besar. Ras ditinjau dari secara biologis.
Ras sendiri melibatkan ciri ciri yang dimiliki seseorang dengan demikian
klasifikasi ras didasarkan pada ciri biologis atau fisik.
Di dunia ini ras dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu : ras mongoloid,
kaukasoid dan negroid.
Dalam hal ini dari ketiga kelompok ras diatas terdapat dua kelompok yang
hidup saling berhubungan, saling memengaruhi dan saling berinteraksi
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia
yakni : Melayu mongoloid dan Papua melanesoid.

Kelompok ras melayu mongoloid umumnya hidup di pulau sumatra, Pulau


Jawa, Madura dan Pulau Sulawesi serta Kepulauan di sekitarnya.
Sedangkan ras Papua melanesoid umumnya hidup dipulau Papua dan Pulau
sekitarnya.
Sedangkan, kelompok ras negroid dan weddoid merupakan saudara kita
yang masih hidup di pendalaman.

Selain kelompok ras diatas masyarakat Indonesia juga diperkaya dengan


kelompok ras lainnya seperti keturunan Cina, keturunan Arab, Pakistan,
dan India yang termasuk dalam ras kaukasoid.
2
Tim erlangga fokus SMA, Erlangga fokus un ips 2016 ( Jakarta : erlangga 2016 ) hlm 100

3
Perbedaan ras dengan kebudayaan adalah ras tidak menentukannya
perbedaan bahasa, adat istiadat dan agama. Sedangkan kebudayaan satu
dengan yang lain berbeda dalam hal bahasa dan juga adat istiadat.
Dalam pergaulan masyarakat Indonesia, perbedaan sifat sifat fisik antar
kelompok tidak memberikan pengertian adanya superioritas, yang artinya
tidak ada suatu kelompok yang berdasarkan ciri fisik tertentu lebih
istimewa dari kelompok lainnya. Masyarakat Indonesia tidak menganut
paham resialisme yakni suatu paham yang menyakini bahwa ras yang satu
lebih tinggi statusnya dari ras lainnya.

2.Suku Bangsa
Suku bangsa atau etnisitas yaitu suatu golongan manusia yang anggota-
anggotanya mengidentifikasi dirinya dengan sesamanya., biasanya
berdasarkan garis keturunan.
Dengan semboyan bhineka tunggal ika maka diharapkan bangsa indonesia
ini walaupun berbeda-beda tetapi tetap saru dan tetap bisa menjaga
keutuhan bangsa indonesia serta menjauhkan sikap menganggap bahwa
suku satu lebih baik dari suku lainnya.
Sulitnya menentukan jumlah suku bangsa di Jumlah suku bangsa di
Indonesia sulit dihitung dengan tepat para ilmuan mencoba berbagai
penelitian untuk menetukan jumlah suku di indonesia. Namun, yang
mereka dapatkan masih memiliki kekurangan pengaruhi oleh beberapa
faktor. Salah satu faktornya ialah ruang lingkup istilah dan konsep suku
bangsa bisa mengembang atau menyempit menurut keadaan secara objektif
kesulitan lain untuk menentukan jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia
adalah luasnya wilayah indonesia.

4
Dalam berkaitan dengan adat istiadat, jika ditinjau dari segi hukum adat
wilayah indonesia dapat dibagi menjadi beberapa lingkaran hukum.
Menurut Van Vollenhoven, indonesia terdapat 19 lingkaran hukum yaitu :
Aceh, Gayo, alas, batak,nias dan batu Minangkabau dan Mentawai
Sumatera Selatan, dan EngganoMelayu, Bangka Belitung,
Kalimantan ,Sangihe-Taulud, Gorontalo, Toraja, Sulawesi Selatan ,Ternate,
Ambon, Maluku, Papua, Timor, Bali, dan lombok, Jawa tengah, dan jawa
timur, Surakarta, dan yogyakarta, Jawa Barat Suku bangsa dapat dibedakan
pula berdasarkan bahasa dan adat istiadat yang tercermin pada pola dan
gaya hidup dan perbedaan perbedaan lainnya Perbedaan tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti letak geografis yang berbeda latar
belakang sejarah yang berbeda dan lingkaran hukum adat dan
masyarakatan yang berlainan.

2.Agama
Di Indonesia sangat begitu beragam dan warga masyarakat di indonesia
wajib menganut suatu agama.
Sifat yang demikian tercermin dalam sila pertama dasar negara kita yaitu
pancasila
Kehidupan beragama masyarakat indonesia ditandai dengan adanya
beberapa agama yang dianut oleh masyarakatnya

Dalam sejarah agama itu sendiri dalam kehidupan di indonesia sudah


berlangsung sejak beberpa abad yang lampau. Hal ini dibuktikan dengan
pengaruh agama-agama tersebut dalam kehidupan sosial budaya
masyarakat indonesia. Pengaruh agama Hindu dan Buddha di indonesia
sudah berlngsung sejak abad ke-4 bersamaan dengan masuknya
kebudayaan Hindu Buddha. Kemudian pengaruh islam mulai masuk sejak

5
abad ke-13 dan yang terakhir pengaruh agama kristen dan khatolik
berlangsung sejak permulaan abad ke-16

Mayoritas di indonesia adalah penganut agama islam. Umumnya


keberadaan masyarakat agama islam berada di pulau jawa, madura dan
sumatera. Namun terkecuali dengan sumatera utara dan pulau kalimantan
dan juga sulawesi, dan kecuali daerah minahasa dan sebagian dari tanah
toraja.

Mengenal kehidupan antar umat beragamadi indonesia, uud 1945 pasal 29


ayat 1 dan 2 telah memberikan aturan garis besarnya. Berdasarkan
ketentuan pasal terdsebut, masyarakat di indonesia menyatakan
kepercayaan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa. Disamping itu
negara mengakui adanya hubungan yang bersifat pribadi antara manusia
dan Tuhan sebagai penciptanya. Oleh sebab itu setiap warga negara berhak
memeluk agama dan beribadah menurut agama yang di anut.

2.2 Proses Interseksi dan Konsolidasi

1. Konsolidasi

Konsolidasi adalah proses penguatan atau peneguhan ke anggotaan


individu atau beberapa kelompok yang berbeda dalam suatu kelompok
sosial, melalui tumpang tindih ke anggotaan.

Struktur ke angotaan yang terkonsolidasi berfungsi untuk menghambat


proses integrasi sosial dalam masyarakat majemuk karen terjadinya
penguatan identitas yang dalam batas-batas tertentu akan mempertajam
antara ras, suku, bangsa dan agama yang berbeda.

6
Penajaman prasangka semakin merata bila ras suku bangsa dan agama yang
berbeda terjadi pula perbedaan peluang untuk memperoleh kesempatan
dalam pemenuhan kehidupan melalui proses ekonomi dan memperoleh
jabatan atau kekuasaan dalam politik. Sehingga timbul kesenjangan
ekonomi dan sosial.

Contoh dari konsolidasi sosial sendiri adalah seperti ikatan keluarganya,


atau persatuan masyarakat betawi. Tetapi bila konsolidasi sosial tidak
diiringi dengan rasa nasionalisme maka akan menghambat integrasi sosial.

2. Interseksi

Interseksi adalah persilangan atau pertemuan antar keanggotaan suatu


kelompok sosial dari berbagai seksi seperti suku, agama, jenis kelamin,
kelas sosial, dan lain lainnya.

Struktur sosial.yang terinterseksi berfungsi positif terhadap proses integrasi


sosial dalam masyatrakat majemuk memungkinkan orang-orang yang
berbeda ras suku bangsa serta agama dapat bergaul dengan kelompok
lainnya.

Interseksi terhadap kemajemukan masyarakat yang mengakibatkan


meningkatkan rasa solidaritas antar anggota suatu kelompok sosial. Namun
terdapat juga dampak negatif seperti konflik jika perbedaan-perbedaan
tersebut semakin tajam.

Persilangan antar suatu kelompok sosial tidak terjadi begitu saja, namun di
bantu dengan adanya interaksi diantara berbagai seksi seperti hubungan
ekonomi (melalui perdagangan), hubungan sosial (melalui perkawinan),
dan hubungan politik (diplomatik atau hubungan antar negara).

7
2.3 Primordialisme dan Berkembangnya Politik Aliran

1. Primordialisme

Menurut sosiologi pengertian primodialisme adalah hal-hal tertentuyang


telah terjadi secara turun temurun. Daya pengikat primodialisme adalah
hubungan darah, persamaan daerah asala usul, persamaan suku bangsa

Hal-hal yang menyebabkan primodialisme antaralain:

a) Adanya tekad untuk mempertahankan kelompoknya terhadap ancaman


kelompok lain
b) Menjunjung tinggi nilai-nilai yang di anut dalam hal religi, adat istiadat,
budaya dll
c) Adanya kecintaan yang mendalam terhadap kelompok serta anggota
kelompoknya

Adapun dampak positiv dari primodialisme adalah dapat menjaga keutuhan


kelompok tersebut, sarana untuk melestarikan kebudayaannya dan dapat
mempertinggi rasa cinta tanah air dan kesetiaan terhadap bangsa dan
negara.

Sedangkan dampak negatif dari primodialisme antaralain sikp


primodialisme yang berlebihan akan menciptakan sikap yang merendahkan
bangsa lain, memicunya konflik antar kelompok dan menghambat proses
asimilasi dan integrasi serta menghalangi usaha akomodasi sosial yang
menyababkan adanya hubungan antar kelompok sosial.

2. Perkembangan Politik Aliran

Politik aliran adalah kelompok yang mementingkan pandangan ataua cara


fikir kelompok tersebut.

8
Politik aliran berasal dari kata politik dan aliran.politik,artinya segala
urusan dan tindakan (kebijakan dan siasat) mengenai pemerintah negara
atau cara bertindak atau kebijakan dalam menghadapi atau menangani
suatu masalah.Adapun aliran,artinya haluan,pendapat,paham politik,dan
pandangan hidup (Kamus Besar Bagasa Indonesia.2001).Jadi,politik aliran
sebagai suatu kebijakan atau siasat yang dijadikan haluan paham politik
atau pandangan hidup oleh seseorang.

Berkembangnya kehidupan politik (system politik) sebagai konsekuensi


adanya kehidupan masyarakat yang majemuk (diferensikan sosial) dan
pelapisan sosial (strafikasi sosial) di samping proses-proses sosial yang
lain.Konsep tentang politik muncul dalam kehidupan masyarakat terutama
dari lapisan kelas atas (pengusaha/kaum elit) dalam usaha
mengatur,mengorganisasikan,dan mempersatukan segenap lapisan
masyarakat.

Politik aliran di Indonesian mulai tumbuh pada masa kebagkitan nasional


(1908) dan terus berkembang hingga masa pemerintahan orde lama dan
masa peralihan orde baru (1961-1971)

Politik aliran sendiri memiliki ciri-ciri seperti,Organisasi politik tersebut


mempunyai cabang-cabang organisasi massa yang berada dibawahnya
dengan ideology yang sama,Secara umum mereka kurang toleransi dan
sulit menyakini kerja sama dengan kelompok lain,bahkan sering terjadi
persaingan yang tidak sehat, saling curiga,dan konflik tersembunyi.

9
Penggolongan Politik Aliran

Ada 4 aliran yang berkembang dalam kehidupan politik di dunia yaitu:

1. Aliran kiri,suatu paham kepartaian yang berciri radikal liberal.


2. Aliran kanan,suatu paham kepartaian yang berciri konservatif .
3. Aliran ekstrim kiri,suatu paham kepartaian yang berciri komunis sosialis.
4. Aliran ekstrim kanan,suatu pahaman kepentingan yang berciri reaksioner.

10
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kemajemukan asal katanya adalah majemuk yang berarti atas beberapa
bagian yang merupakan kesatuan, sedangkan kemajemukan berarti keaneka
ragaman. Dengan demikian kemajemukan agama, ras dan suku bangsa
dapat diartikan sebagai keanekaragaman agama, ras dan suku bangsa.
Kemajemukan agama adalah hal yang tak bisa dihindari terutama di
Indonesia dan untuk menjaga hubungan yang harmonis, setiap orang harus
saling menghormati.
Secara biologis konsep ras selalu dikaitkan dengan pemberian karakteristik
seorang atau sekelompok orang kedalam seuatu kelompok tertentu yang
secara genetik memiliki kesamaan fisik seperti warna kulit, mata, rambut,
hidung atau potongan wajah. Perbedaan seperti ini hanya mewakili faktor
tampilan luar.

11
Daftar Pustaka

http://akarsejarah.wordpress.com/2010/09/30/disintergrasi-intergrasi-dan-
tipologi-masyarakat/Diakses,Jumat,3 juni 2011.pukul 14.22 wib
tim erlangga fokus SMA. 2016. Erlangga fokus un ips 2016. Jakarta :
erlangga
https://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/09/mengenal-kemajemukan-
masyarakat.html?m=1
http://matanews.com/2008/10/09/disintergrasi-sosial-kehidupan-kampus/
Diakses Jumat, 3 juni 201 1pukul 14.22 wib
http://mradhi.com/sosial-politik/mencegah-disintegrasi.html Diakses
Jumat,3 juni 2011 pukul 14.50 wib

12

Anda mungkin juga menyukai