Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syifa Anggita Ahimsa Putri

NPM : 10040020061
Kelas : I

Bagir Manan mengatakan bahwa di Indonesia sekurang-kurangnya ada tiga sistem hukum,
sebutkan dan jelaskan ketiga sistem hukum tersebut!
Bagir Manan yang mengatakan bahwa di Indonesia sekurang-kurangnya ada tiga sistem hukum
yang berlaku, yaitu :
1. Sistem hukum adat
Hukum adat yang merupakan hukum tidak tertulis yang terwujud melalui putusan
penguasa adat lebih dekat pada sistem Anglo Saxon. Sistem Anglo Saxon adalah sistem
hukum yang didasarkan pada yurisprudensi. Sistem Anglo Saxon lebih mengutamakan
hukum kebiasaan, hukum yang berjalan dinamis sejalan dengan dinamika masyarakat.
Sebenarnya istem hukum anglo saxon lebih mudah penerapannya terutama pada
masyarakat pada negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut Soerjono Soekanto, hukum adat merupakan hukum non-statutair yang sebagian
besar merupakan kebiasaan dan sebagian lagi merupakan hukum Islam. Hukum adat itu
pun melingkupi hukum yang berdasarkan keputusan-keputusan hukum yang berisi asas-
asas hukum dalam lingkungan di mana ia memutuskan perkara. Hukum adat berakar pada
kebudayaan tradusionil. Hukum adat bersifat pragmatism-realisme, artinya mampu
memberikan kebutuhan masyarakat yang bersifat fungsional religious, sehingga hukum
adat mempunyai fungsi sosial atau keadilan sosial.
Sistem hukum adat berdasarkan perbuatan yang lazim dituruti atau dilakukan sejak
dahulu yang berlaku pada sekelompok orang pada suatu suku atau budaya tertentu.
Misalnya adalah pengelolaan tanah adat secara tradisional.
Dalam hukum adat, ada dua unsur yang harus dipenuhi sehingga dapat dikatakan sebagai
hukum adat dan unsur inilah yang menimbulkan adanya kewajiban hukum yaitu :
- Unsur kenyataan yang menyatakan bahwa adat itu dalam keadaan yang sama selalu di
indahkan oleh rakyat
- Unsur psikologis, yaitu bahwa dengan unsur ini maka terdapat adanya keyakinan
pada rakyat bahwa adat yang dimaksud mempunyai kekuatan hukum.
Masyarakat hukum adat merupakan sekelompok manusia yang taat pada peraturan yang
berupa hukum yang mengatur tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia
yang lain yang berupa kumpulan dari kebiasan dan normakesusilaan yang benar-benar
hidup dan diyakini oleh masyarakat, dan pelakunya akan mendapat sanksi dari penguasa
adat apabila di langgar. Untuk dapat sadar dalam system hukum adat, orang harus
menyelami dasar-dasar alam pikiran yang hidup dalam masyarakat Indonesia.
Hukum adat sebagai hukum yang asli yang tumbuh dan berkembang dari kebiasaan-
kebiasaan masyarakat mempengaruhi proses berlakunya hukum di Indonesia. Bahkan,
nilai-nilai yang terkandung dari hukum adat dan hukum Islam di Indonesia digunakan
dalam pembentukan yurisprudensi di Mahkamah Agung.
2. Sistem hukum agama
Sistem hukum agama adalah sistem hukum yang diatur beradasarkan kitab suci dan
kepercayaan agama. Sistem hukum agama adalah sistem hukum yang berdasarkan
ketentuan agama tertentu. Sistem hukum agama biasanya terdapat dalam Kitab Suci.
Sistem hukum agama diterapkan hanya pada penganut agama saja, misalnya ketentuan
hukum Islam pada umat Muslim, seperti dalam perkawinan, perceraian dan waris yang
ditetapkan di pengadilan agama.
Sistem hukum agama yang menonjol adalah hukum Islam. Hukum Islam atau hukum
syariah merupakan sistem hukum yang paling banyak diterapkan sebagai hukum agama.
Ia mengatur kehidupan publik dan privat masyarakatnya. Hukum Islam mempengaruhi
corak hukum di Indonesia karena mayoritas penduduk di Indonesia menganut agama
Islam yang memungkinkan hukum Islam menjadi bagian yang penting dan berpengaruh
dalam sistem hukum di Indonesia.
Hukum Islam adalah suatu aturan yang ditetapkan dan berkaitan dengan amal perbuatan
seorang mukallaf, baik perintah itu mengandung sebuah tuntutan, larangan, ataupun
perbolehan terhadap suatu hal. Nilai-nilai dari hukum Islam itu sendiri tetap terkandung
dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Hukum islam bersumber kemauan Allah
yang berupa wahyu yang kini terdapat dalam Qur'an dan Sunnah

3. Sistem hukum barat


Hukum Barat merupakan sistem hukum yang berkembang dari peraturan hukum di benua
Eropa, terutama dari Hukum atau Code Napoleon yang dibuat Perancis dan ditetapkan
oleh Belanda di Indonesia. Hukum barat besumber pada kemauan pembentuk undang-
undang. Sumber pengikat yang dimaksud dengan sumber pengikat ialah sumber yang
menjadi kekuatan mengikat orang untuk melaksanakan atau tidak
melanggar hukum tersebut.
Hukum Barat ditandai dengan bersifat rasionalis, mengenal perbedaan “zakelijke rechten”
(hak atas benda) dan “persoonlijke rechten” (hak pribadi), serta perbedaan antara hukum
publik (pidana) dan hukum privat (perdata).
Prinsip utamanya bahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa
peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam
kodifikasi. Sumber hukum utamanya adalah undang-undang yang dibentuk oleh badan
legislatif.
Sistem hukum barat di Indonesia adalah Eropa Kontinental. Sistem hukum Eropa
Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-
ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih
lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari populasi dunia tinggal di
negara yang menganut sistem hukum ini. Dalam sistem hukum Eropa Kontinental hakim
tidak bebas dalam mencipatakan hukum baru, karena hakim hanya menerapkan dan
menafsirkan peraturan yang ada padanya. Putusan hakim tidak mengikat umum tetapi
hanya mengikat para pihak yang berperkara saja.

Anda mungkin juga menyukai