Anda di halaman 1dari 1

Analisis menyikapi Ibukota Negara

Aulia Rahman.

Beberapa bulan lalu, atau tepatnya pada tanggal 29 April, Presiden Joko Widodo mengelar rapat
terbatas di Istana Negara dengan sejumlah Menteri untuk membahas rencana pemindahan Ibu Kota
Negara Republik Indonesia. Dalam rapat tersebut Presiden menyakini pemindahan Ibu Kota dari
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta suatu hari nanti akan terwujud. Oleh sebab itu, Presiden
menekankan persiapan yang matang demi mewujudkan hal tersebut.Wacana mengenai pemindahan
Ibu Kota Negara Republik Indonesia sudah sering didengungkan pada setiap pemerintahan yang
berkuasa. Lihat saja, era pemerintahan Soekarno, Palangakaraya disebut-sebut akan menjadi Ibu
Kota Baru Negara. Era Presiden Soeharto, daerah Jonggol di Bogor Provinsi Jawa Barat pernah
diusulkan menjadi Ibu Kota Negara. Usul tersebut kemudian tenggelam seiring berjalannya waktu
dan berakhirnya era pemerintahan orde baru. Memasuki era kepemimpinan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY), wacana serupa kembali ramai dibicarakan. Presiden SBY menawarkan
tiga opsi untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Pertama, mempertahankan Jakarta sebagai
Ibu Kota maupun pusat pemerintahan dengan pembenahan total. Kedua, Jakarta tetap menjadi Ibu
Kota tetapi pusat pemerintahan dipindahkan ke daerah lain. Ketiga, membangun Ibu Kota baru,
seperti Canberra (Australia) dan Ankara (Turki).

Melihat dari persoalan diatas Saya sebagai Kader PMII menyikapi hal ini ,terutama dari urgensinya
kepentingan apa yang di ambil dalam proyek ini. Coba kita sama sama melihat lagi keuntungan jika
ibukota ini dipindahkan .

1. Negara Semakin Maju


2. Indonesia bakal menjadi pusat peradaban
3. Ekonomi akan membaik

Dan yang lain ,tapi saya jangan senang dlu ketika ibukota pindah ,kita yang dikalimantan ini bakal
bisa di bilang akan kecewa kenapa kecewa ,kita gak bakal liat pohon pohon yang berjejeran di
jalanan ,kita gak lagi di sebut orang yang tinggal di hutan , ekonomi kita bakal dimulai dari awal
lagi ,banyak insfratruktur yang akan di bangun , biaya pembangunan yang mahal, blm lagi hutan
piutang di negara lain,jadi sebenarnya pemindahan ini bagus tetapi ada banyak faktor lain yang
menghambat ,jadi intinya saya menyikapi ini ialah saya menerima kepindahan ibukota negara,
tetapi ketika Indonesia dalam keadaan baik baik saja.

Anda mungkin juga menyukai