Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EPIDEMOLOGI

PENELITIAN KOHORT FRAMINGHAM

Makalah ini di tulis untuk memenuhi nilai tugas Epidemologi


Disusun oleh :

• Alwidya Nurul Amelia (P21335121006)


• Azka Apriliansyah (P21335121015)
• Azzahra Nadifah (P21335121016)
• Dahlia Novianti Rahmawati (P21335121021)
• Farhan Aulia Rizky (P21334121033)
• Gina Rahmatillah (P21335121037)
• Gladys Nadilla Azzahra P (P21335121038)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN JURUSAN KESEHATAN


LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
JAKARTA II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Penelitian Kohort Framingham”. Makalah ini disusun untukmemenuhi salah satu
tugas kelompok mata kuliah Penelitian Kohort Framingham semester dua program
studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Penelitian Kohort Framingham Ibu Sri Ani, SKM,MKM ,Bapak Rojali,
SKM, MEpid dan Ibu Endang Purwantiningsih,SKM

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta
penulis mendoakan semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan
balasan dari Allah SWT.

Jakarta, 30 Januari 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................1


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................................3
1.2 Tujuan ............................................................................................................................................4
1.3 Manfaat ..........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................6
2.2 Kelompok Studi .............................................................................................................................7
2.3 Temuan dan Dampak ....................................................................................................................8
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................10
3.2 SARAN .........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara global, penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian


dan kontributor utama penurunan kualitas hidup (Mensah et al., 2019). Penyakit
kardiovaskular dapat diderita tanpa menimbulkan gejala (asimtomatis) hingga nyeri
dada yang menetap dan/atau defisit neurologis fokal yang mendadak pada
cerebrovascular accident, atau dikenal dengan stroke. Komplikasi yang paling
ditakuti dari penyakit kardiovaskular adalah kematian (Virani et al, 2020). Penyakit
kardiovaskular merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas yang
ditemukan pada sepertiga dari semua kematian di Indonesia (Maharani et al, 2019).
Berdasarkan analisis dari United States Burden of Disease Collaborators,
komponen dari faktor risiko utama penyakit kardiovaskular adalah diet yang
suboptimal (dibawah standar), perokok, Body Mass Index (BMI) yang tinggi,
peningkatan tekanan darah, Glukosa Darah Puasa (GDP) yang tinggi, dan aktivitas
fisik yang rendah (Virani et al, 2020).

Terdapat 363 metode penilaian risiko dengan potensi penggunaannya sebagai


pencegahan primer penyakit kardiovaskular (Studzinski et al, 2019). Salah satu
yang paling terkenal saat ini adalah Risk Score yang merupakan hasil studi
Framingham (Framingham Heart Study/FHS) untuk memprediksi risiko penyakit
kardiovaskular (Santos, 2020). FHS yang dimulai pada tahun 1948 merupakan studi
kohort epidemiologi kardiovaskular terlama di Amerika Serikat. Pada awalnya,
FHS didirikan untuk meningkatkan pemahaman tentang epidemiologi Penyakit
Jantung Koroner (PJK) hingga akhirnya mampu mengidentifikasi faktor risiko PJK
pada tahun 1961. Faktor risiko PJK (tekanan darah yang tinggi, kadar kolesterol
yang tinggi, dan hasil elektrokardiogram berupa hipertrofi ventrikel kiri)
membentuk dasar alrogitma prediksi risiko 10 tahun dan 30 tahun yang
multivariabel hingga akhirnya FHS merumuskan risk score penyakit

3
kardiovaskular (gagal jantung kongestif, atrial fibrilasi, stroke, penyakit
kardiovaskular berulang, hipertensi). Saat ini, FHS terus mengadaptasi dan
merangkum epidemiologi penyakit kardiovaskular secara substansial walaupun
terjadi perubahan-perubahan dalam beberapa dekade terakhir. Selain itu,
peningkatan jumlah dari studi kohort ini disediakan melalui repositori data utama,
sehingga membuat peneliti yang tidak secara resmi berafiliasi dengan FHS menjadi
lebih mudah mengaksesnya (Andersson et al, 2019).

Pemahaman dan penilaian risiko ini memungkinkan dokter dan pasien untuk
menimbang beberapa faktor yang menjadi beban penyakit kardiovaskularnya,
kemudian memprioritaskan keputusan yang lebih baik dengan menghormati
otonomi pasien (Santos, 2020). Modifikasi faktor risiko dapat mengurangi jumlah
kematian, baik dengan pencegahan primer pada orang tanpa penyakit
kardiovaskular yang jelas maupun pencegahan sekunder pada orang yang sudah
dikonfirmasi menderita penyakit kardiovaskular (Studzinski, 2019).

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk meningkatkan wawasan penulis dan pembaca dalam memahami


tentang cara menentukan risiko komplikasi penyakit kardiovaskular
berdasarkan framingham heart study dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
2. Untuk menerapkan teori yang telah didapatkan terhadap pasien dengan
penyakit kardiovaskular.
3. Untuk memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Program Pendidikan
Profesi Dokter di Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4
1.3 Manfaat

Makalah ini diharapakan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan pembaca
terutama yang terlibat dalam bidang medis tentang cara menentukan risiko komplikasi
penyakit kardiovaskular berdasarkan framingham heart study dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya sehingga meningkatkan informasi yang berguna dalam meningkatkan
pengetahuan masyarakat khususnya mengenai penyakit jantung, dan dari hasil penelitian
makalah ini dapat di jadikan pertimbangan dalam mengetahui secara dini faktor dan
resikonya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Kohort Framingham


Framingham Heart Study , proyek penelitian jangka panjang yang dikembangkan untuk
mengidentifikasi faktor risiko penyakit kardiovaskular , yang temuannya berdampak luas
pada pengobatan . Memang, banyak pengetahuan umum tentang penyakit jantung
termasuk efek merokok , diet, dan olahraga dapat ditelusuri ke studi Framingham
. Temuan penelitian lebih lanjut menekankan perlunya mencegah, mendeteksi, dan
mengobati faktor risiko penyakit kardiovaskular pada tahap awal.Beberapa investigasi
medis memiliki dampak dari Framingham Heart Study. Studi ini, dimulai pada tahun 1948,
dirancang sebagai studi observasional kohort tentang penyakit kardiovaskular, yang
kemudian diakui sebagai ancaman kesehatan yang berkembang tetapi sekarang telah
muncul lebih banyak lagi. Studi Framingham Heart datang untuk merevolusi pemikiran
tentang penyakit kardiovaskular, mengubah studi epidemiologi, dan bahkan memaksa
komunitas biostatistik untuk mengembangkan analisismultivariat.

Dalam edisi khusus Progress in Cardiovascular Diseases , para pemimpin dariseluruh


dunia menawarkan pandangan mereka tentang dampak global dari Framingham Heart
Study. Studi Jantung Framingham dimulai pada tahun 1948. Pada tahun 1948, penelitian
ini ditugaskan oleh Kongres, dengan pilihan dibuat antara Framingham, Massachusetts dan
Paintsville, Kentucky . Framingham dipilih ketika penduduk menunjukkan minat yang
lebih umum dalam penelitian jantung daripada Paintsville. Thomas Royle Dawber
adalah direktur penelitian dari tahun 1949 hingga 1966. Ia diangkat sebagai kepala ahli
epidemiologi tidak lama setelah dimulainya proyek, ketika proyek tidak berjalan dengan
baik. Penelitian inidimaksudkan untuk berlangsung selama 20 tahun; namun, minat tumbuh
sebagian karena upaya Dr. Dawber untuk mempromosikan penelitian dan terlibat dalam
penggalangan dana setelah dia dipindahkan ke Boston untuk menerima jabatan ketua
kedokteran pencegahan. Pada tahun 1968, diperdebatkan apakah studi asli telah memenuhi
tujuannya dan harus dihentikan sesuai jadwal. Sebuah komite berkumpul dan
mempertimbangkan bahwa, setelah 20 tahun penelitian, studi Framinghamharus berakhir,
karena hipotesis mereka telah diuji dan informasi ekstensif mengenai penyakit jantung

6
telah dikumpulkan.

2.2 Kelompok Studi

Studi Framingham dirancang untuk melacak informasi kesehatan pada pria dan wanita
yang awalnya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit jantung. Kohort asli (kelompok
studi) mencakup dua pertiga dari populasi orang dewasa dengan usia berkisar antara 30
hingga 62 tahun. Setiap dua tahun orang yang terdaftar dalam penelitian ini mengajukan
tes medis dan menjawab pertanyaan rinci tentang gaya hidup mereka. Selama penelitian,
para peneliti menyimpan catatan tentang individu mana yang mengembangkan penyakit
jantung dan mana yang tidak, dan mereka mempelajari hubungan antara penyakit dan data
yang telah dikumpulkan.

Pada tahun 1971 lebih dari 5.120 rekrutan baru, yang disebut sebagai Kelompok
Keturunan, ditambahkan ke dalam penelitian; kohort terdiri dari anak-anak dewasa dari
individu dalam kelompok studi asli dan pasangan mereka. Pada tahun 2001, sebuah
Kelompok Generasi Ketiga, yang terdiri dari individu-individu yang memiliki setidaknya
satu orang tua dalam Kelompok Keturunan, ditambahkan. Dari tahun 1990-an penelitian
ini juga memasukkan Omni Cohorts, yang terdiri dari individu-individu minoritas. Kohort
Omni asli mencakup individu yang tinggal di komunitas Framingham , dengan kohort
selanjutnya termasuk individu yang terkait dan tidak terkait dengan peserta awal.

7
2.3 Temuan dan Dampak
Temuan Framingham Heart Study menghasilkan revolusi dalam pengobatan
kardiovaskular preventif dan sangat mempengaruhi pemahaman para ilmuwan tentang
asal-usul penyakit jantung. Sejumlah makalah penelitian berdasarkan data penelitian
diterbitkan dalam literatur ilmiah, dan penelitian tersebut menginspirasi uji klinis yang
sangat penting untuk memajukan pengelolaan penyakit jantung dan pencegahannya. Studi
Framingham juga menyediakan data yang digunakan untuk penyelidikan kanker , stroke ,
osteoporosis, arthritis, demensia, diabetes mellitus, dan penyakit mata. Serta untuk
mempelajari pewarisan dan pola genetik penyakit umum.

Studi Framingham juga memperkuat hubungan antara kadar kolesterol tinggi dan
peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Data tersebut mengungkapkan hubungan
positif yang kuat antara kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dan penyakit jantung
koroner dan mengungkap efek perlindungan dari high-density lipoproteins (HDLs). Para
peneliti juga dapat menggunakan data untuk mengidentifikasi gen yang mengatur
metabolisme kolesterol, memfasilitasi penemuan mekanisme di mana gen berkontribusi
pada gangguan metabolisme umum, termasuk obesitas , hipertensi (tekanan darah tinggi),
dan diabetes. Studi ini memungkinkan para peneliti untuk membuat DNAperpustakaan dari
sampel darah yang dikumpulkan dari lebih dari 5.000 individu dari dua generasi yang
berbeda perpustakaan DNA membantu studi pewarisan penyakit dan penemuan gen yang
terkait dengan penyakit.

Penelitian tentang tekanan darah berdasarkan kelompok Framingham menghilangkan


kesalahpahaman. Sebelum studi Framingham, diperkirakan bahwa wanita dan orang tua
dapat menoleransi tekanan darah tinggi dengan relatif baik, dengan sedikit konsekuensi
pada kesehatan kardiovaskular. Namun, setelah menganalisis data Framingham, para
peneliti tidak menemukan bukti yang mendukung anggapan bahwa orang tua lebih baik
daripada orang yang lebih muda pada tingkat hipertensi tertentu. Data juga tidak
mendukung gagasan bahwa wanita dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko penyakit
kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan pria mereka.
8
Peneliti Framingham menemukan bahwa pola makan yang tidak sehat, gaya hidup
menetap, dan penambahan berat badan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan
memengaruhi perkembangan dan tingkat keparahan masalah kardiovaskular. Mereka juga
membuktikan bahwa perokok berada pada peningkatan risiko infark miokard ( serangan
jantung ) dan kematian mendadak dan bahwa risiko tersebut terkait dengan jumlah rokok
yang dihisap setiap hari. Berhenti merokok, di sisi lain, ditemukan mengurangi separuh
risiko infark miokard. Studi lain yang berasal dari Framingham menunjukkan bahwa
olahraga tingkat rendah pun dapat memiliki efek perlindungan pada jantung.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil yaitu :
1. Adapun yang termasuk dalam penelitian Kohort Framingham lebih mengusut
tentang mengindentifikasi faktor resiko penyakit kardiovaskular.
2. Sangat ditakuti dari penyakit kardiovaskular adalah kematian, karena Penyakit
kardiovaskular merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
sepertiga dari semua kematian di Indonesia
3. Hasil pengamatan terhadap studi framingham bertujuan untuk melacak informasi
kesehatan pada pria dan wanita tanpa tanda-tanda awal penyakit jantung.
4. Dari temuan Framingham Heart Study menghasilkan revolusi dalam pengobatan,
pencegah kardiovaskular telah sangat mempengaruhi pemahaman para ilmuwan
tentang asal-usul penyakit jantung.
5. Penelitian ini lebih menyoroti kebutuhan untuk mencegah, mendeteksi dan
mengobati faktor resiko penyakit kardiovaskular pada tahap awal.

3.2 SARAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait dengan
Penelitian Kohort Framingham serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Mengenai
peningkatan penyakit jantung koroner yang berhubungan dengan obesitas, diusulkan agar temuan
penelitian ini digunakan sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengendalian PTM
khususnya kebiasaan aktifitas fisik dan kebiasaan pola makan yang tidak sehat. Seseorang yang
sudah mempunyai obesitas, hipertensi, LDL tinggi, HDL rendah dan Trigliserida tinggi
dianjurkan untuk berobat teratur dan berpola hidup sehat.diperlukan kajian lebih lanjut tentang
PJK dengan obesitas dengan kualitas asupan makanan khususnya lemak pada minyak yang
digunakan untuk menggoreng agar dapat diketahui lebih rinci jenis- jenis asam lemak jenuh
yang dapatmempengaruhi memburuknya profil lipid darah.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Framingham_Heart_Study
https://www.britannica.com/event/Framingham-Heart-Studay
https://www.sciencedaily.com/releases/2010/07/100706161757.htm

11

Anda mungkin juga menyukai