Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM


RANGKA

Disusun Oleh :

1. Alwidya Nurul Amelia (P2133512103706)


2. Azizah Dhiwa Fadhilah (P21335121014)
3. Azka Apriliansyah (P21335121015)
4. Azzahra Nadifah (P21335121016)
5. Daniah Dwi Heryan (P21335121022)
6. Gina Rahmatillah (P21335121037)

POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES


JAKARTA 2 PRODI D4 KESEHATAN
LINGKUNGAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RANGKA ini dengan lancar dan tepat
pada waktunya.

Laporan proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat penilaian tugas dari
Ibu Endang Uji Wahyuni, SKM., MKM, pada mata kuliah ANATOMI
FISIOLOGI.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu, Endang Uji Wahyuni, SKM., MKM, selaku dosen mata kuliah
ANATOMI FISIOLOGI.
2. Teman-teman seperjuangan kami di Jurusan Kesehatan Lingkungan, atas
semua dukungan, semangat, serta kerjasamanya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Jakarta, 3 September 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL… ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI… ............................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN

• Latar Belakang… ................................................................................ 1

BAB 2 ISI

• Organisasi dan Fungsi Sistem Rangka ................................................2


• Klasifikasi Tulang Menurut Bentuknya… ........................................... 3
• Anatomi Rangka Aksial… ................................................................... 6
• Anatomi Rangka Apendikular…......................................................... 15
• Klasifikasi Struktural dan Fungsional Persendian… .......................... 18
• Klasifikasi dan Pergerakan Pada Persendian Synovial… ................... 21
• Ganguan Pada Tulang dan Persendian Beserta Pencegahannya Secara
Dini ..................................................................................................... 21

BAB 3 PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

Larar Belakang

Sistem rangka manusia merupakan alat gerak pasif dalam tubuh manusia,
karena sifatnya sebagai tempat melekatnya otot. Fungsi rangka antara lain, memberi
bentuk tubuh, pelindung organ di dalamnya, penompang tubuh, dan tempat
dibentuknya sel darah.

Tulang sendiri memiliki beberapa lapisan dari arah luar ke dalam yang secara
berturut-turut, ialah periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan
sumsum tulang. Sementara 5 bentuk tulang diantaranya tulang pipa, tulang pipih,
tulang pendek, tulak tidak beraturan, dan tulang sesamoid.

Rangka aksial sendiri tersusun dari: tulang tengkorak, tulang telinga dan
hioid, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Sedangkan rangka
apendikuler tersusun dari: alat gerak atas, gelang bahu, alat gerak bawah, dan gelang
panggul.
BAB 2

ISI

A. ORGANISASI SISTEM RANGKA


Sistem rangka adalah suatu sistem yang disusun oleh sekumpulan tulang
yang menyatu satu sama lain, membentuk tubuh manusia. Rangka manusia
dewasa pada umumnya terdiri dari 206 tulang. Saat lahir, rangka manusia
terdiri dari sekitar 270 tulang. Beberapa tulang menyatu menjadi satu
sehingga jumlah tulang banyak berkurang.

B. FUNGSI SISTEM RANGKA


1. Memberi bentuk tubuh,
2. Penunjang tubuh, walaupun berat kerangka lebih ringandibanding
berat tubuh, kerangka tetap mampu menahan tubuh kita,
3. Sebagai pelindung organ dalam, misalnya tulang dada, tulang rusuk,
dan tulang belakang, yang berfungsi melindungi jantungdan paru-
paru,
4. Tempat melekatnya otot/penggerak, rangka bisa bergerak karna ada
otot yang berkontraksi,
5. Tempat pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk dalam
sumsum tulang. Sumsum tulang ini terletak di rongga bagian
dalam tulang.

2
C. KLASIFIKASI TULANG MENURUT BENTUKNYA
Klasifikasi tulang, umumnya tulang diklasifikasikan sesuai dengan bentuk dan
formasinya. Menurut bentuknya, tulang-tulang di dalam kerangka manusia dapat
di bagi dalam 5 macam bentuk, yaitu:
a. Tulang panjang atau disebut juga tulang pipa dijumpai dalam anggota
gerak. Setiap tulang panjang terdiri atas bagian batang dan dua bagian
ujung, tulang ini umumnya berbentuk silindris dan panjang serta
terutama mempunyai fungsi sebagai sebagai alat ungkit tubuh
(penopang), alat pemindah dan alat gerak tubuh.
Misalnya : os radius, os ulnae, os humerus, os femur, os tibia, dan os
fibula, dll.

b. Tulang pendek, tulang-tulang pendek digabungkan dalam kelompok-


kelompok untuk menghasilkan kekuatan dan elastisitas di bagian-bagian
yang terbatas kemungkinan bergeraknya, dapat dilihat pada tulang-
tulang karpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Tulang-tulang itu sebagian
besar terbuat dari jaringan tulang jarang karena memerlukan sifat yang
ringan dan kuat. Tulang-tulang ini diselubungi jaringan padat tipis dan
karena kuatnya, tulang pendek mampu mendukung seperti tampak pada
pergelangan tangan.

3
Seperti misalnya : tulang-tulang pergelangan tangan (os Carpal), tulang
pergelangan kaki (os Tarsal), dan ruas-ruas tulang belakang (os
Vertebrae).

c. Tulang pipih, tulang pipih terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras
dengan di tengahnya lapisan tulang seperti spons. Tulang ini dijumpai di
tempat yang memerlukan perlindungan karena tulang ini berfungsi
sebagai pelindung dan perluasan permukaan tempat otot bertambat.
Seperti misalnya : tulang yang terdapat pada kepala (os cranium), tulang
rusuk (os costae), dan tulang dada (os sternum), tulang belikat (os
scapula), tulang panggul (os coxae), dsb.

4
d. Tulang yang tak teratur bentuknya (Ireguler), tidak dapat dimasukkan
dalam salah satu dari kelompok lainnya.
Contoh tulang tak beraturan adalah tulang punggung (vertebra) dan
beberapa tulang wajah.

e. Tulang sesamoid, tulang ini berkembang dalam tendon otot-otot tangan


dan kaki yang dijumpai di dekat sendi. Tulang sesamoid mempunyai
fungsi untuk melindungi tendon dari tekanan-tekanan pada sendi juga
meningkatkan efisiensi sendi.
Contoh terbesarnya adalah tulang tempurung lutut (patella).

5
D. ANATOMI RANGKA AKSIAL
Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan
melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul
dan juga berfungsi sebagai alat ungkit (penopang) pada gerakan dan
menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka.

Rangka manusia terdiri dari 206 tulang yang dibagi menjadi dua, yaitu
rangka sumbu tubuh (aksial) terdiri dari 80 tulang dan rangka anggota tubuh
(apendikular) yang terdiri 126 tulang. Rangka aksial membentuk struktur
yang menyusun inti tulang sentral tubuh, aksis (sumbu) yang terdiri atas
tengkorak, kolum vertebra, iga dan sternum. Rangka apendikular (tulang
tangan dan kaki) terdiri dari ekstremitas atas (scapula, klavikula, humerus,
ulna, radius, telapak tangan) dan ekstremitas bawah (pelvis, femur, patela,
tibia, fibula, telapak kaki).

6
Rangka Aksial (kerangka sumbu) terdiri atas kepala dan badan, termasuk tulang-tulang
berikut:
1. Tengkorak
Tengkorak bersandar pada ujung atas kolum vertebra dan strukturnya dibagi
menjadi dua bagian yaitu kranium dan wajah. Tengkorak memiliki ciri khas
yaitu terdapat fontanel yang artinya tiga tulang atau lebih bertemu di suatu
ruang bermembran. Dua fontanel terbesar adalah fontanel anterior yang
tidak tertutup sempurna hingga usia 12-18 bulan, sedangkan fontanel
posterior, biasanya menutup saat usia 2-3 bulan. Tulangtengkorak tidak
menyatu lebih cepat untuk memungkinkan moulding kepala bayi saat lahir.

a. Kranium, berfungsi melindungi otak, terbentuk dari beberapa tulang


pipih dan irregular. Permukaan dalam tulang tengkorak dilapisi
periosteum membentuk lapisan dura mater. Tulang kranium terdiri
atas:
• 1 Tulang Frontal, atau biasa disebut tulang dahi. Terdapat
beberapa rongga yaitu rongga orbita (mata) dan dua rongga
yang berisi udara atau sinus yang dilapisi membranmukosa,
yang berada tepat diatas tepi supra-orbita, di dalamtulang,
dan terhubung dengan rongga hidung.

7
• 2 Tulang Parietal, membentuk sisi dan langit-langit
tengkorak. Tulang ini memiliki permukaan yang cekungdan
terdapat lekukan sebagai tempat otak dan pembuluh darah.
• 2 Tulang Temporal, tulang ini berada di samping kanan dan
kiri kepala serta membentuk sendi fibrosa dengan tulang
parietal, oksiptal, sfenoid serta zigomatik yang tidak bisa
digerakkan. Bagian ini banyak mengandung sinus kecil yang
menghubungkan telinga tengah.
• 1 Tulang Oksipital, tulang ini berada di belakang kepala
dan membentuk bagian basal tengkorak.
• 1 Tulang Sfenoid, tulang ini berisi bagian basal tengkorak
dan membentuk persendian dengan tulang frontal, oksipital,
temporal dan tulang frontal.

• 1 Tulang ethmoid, adalah tulang berpori tunggal yang


menyusun area tengah viscerokranium dan membentuk
wilayah tengah tengkorak. Tulang ini berkontribusi pada
pembentukan orbit,
• rongga hidung, septum hidung dan dasar fossa kranial
anterior.

Sinus adalah rongga di dalam tulang dan berisi udara. Sinus terdapat di tulang
sfenoid, etmoid, maksilaris dan frontal. Sinus menghubungkan rongga nasal dan
dilapisi oleh membran mukosa
bersilia, yang berfungsi untuk memberikan resonansi pada suara dan mengurangi
berat tengkorak.

8
Sutura adalah tempat pertemuan antara tulang tulang kranium. Jenis sutura antala
lain :
1. Sutura skuamosa, pertemuan antara tulang parietal dan temporal.
2. Sutura Koronal, pertemuan antara tulang parietal dan frontal.
3. Sutura lamboidal, pertemuan antara tulang parietal dan oksipital.
4. Sutura frontal, pertemuan antara tulang frontal
5. Sutura sagital, pertemuan antara 2 tulang parietal

2. Wajah
Kerangka wajah dibentuk oleh 14 tulang :

9
• 2 Tulang Zigomatik disebut juga tulang pipi, terdiri dari dua buah tulang
kanan dan kiri. Memiliki bagian-bagian yaitu fasies orbitalis (berhubungan
dengan foramen orbita), fasies temporalis (berhubungan dengan bagian
lateral tengkorak), fasies maksilaris (berhubungan dengan tulang rahang
atas).
• 1 Tulang Maksila, membentuk langit-langit mulut bagian depan, rahang
atas, bagian dasar rongga orbita dan dinding lateral rongga nasal. Pada
awalnya tulang ini terdiri dari 2 tulang, tetapi kemudian menyatu saat
sebelum lahir.
• 2 Tulang Nasal disebut juga tulang hidung, adalah tulang wajah yang kecil
dan berbentuk lonjong, berpasangan di antara tulang frontal dan rahang atas,
bersama-sama membentuk punggung hidung.
• 2 Tulang Lakrimal atau disebut ulang wajah kecil, yang membentuk
sebagian dinding medial anterior orbita.
• 2 Tulang palatin, merupakan tulang berpasangan berbentuk L yang
disatukan di garis tengah. Tulang ini membentuk langit-langit keras dengan
tulang rahang atas dan juga merupakan bagian dari dasar rongga hidung
(langit-langit keras memisahkan rongga mulut dari rongga hidung).
• 2 Konka Nasal, tiap konka membentuk bagian dinding lateral rongga nasal
dan menonjol ke bagian bawah. Konka memungkinkan udara yang
diinspirasi untuk dihangatkan dan dilembabkan secara lebih efektif.
• 2 Mandibula, merupakan rahang bawah dan tulang tengkorak yang dapat
digerakkan. Tulang ini menyatu di garis tengah, sebelumnya terdiri atas dua
bagian.
• 1 Vomer, adalah salah satu tulang wajah dan membentuk bagian postero-
inferior dari tulang septum hidung. Vomer terletak di garis tengah antara
dua rongga hidung. Tulang ini adalah tulang pipih tipis yang berbentuk
trapesium dengan dua permukaan yang beralur miring oleh pembuluhdarah
dan saraf sphenopalatina (nasopalatina).

10
3. Kolum Vertebra
Terdiri dari 26 tulang di kolum vertebra yang terbagi menjadi 24 tulang
vertebra memanjang dari tulang oksipital ke bawah; tulang sakrum (terdiri
dari 5 tulang yang menyatu) dan 1 tulang koksigis atau tulang ekor
(dibentuk oleh 3-5 tulang kecil yang menyatu).

Tulang vertebra dibagi menjadi 4 regio yaitu :


• Vetebra servikalis terdiri dari 7 tulang vertebra di leher,
• Vetebra torakalis terdiri dari 12 vertebra,
• Vetebra lumbalis yang terdiri 5 tulang vertebra,
• Sakrum dan koksigis.

1. Vertebra Servikalis, terdiri dari 7 tulang vertebrata di leher. Tulang vertebra


servikalis yang pertama adalah atlas dan dibawahnya adalah aksis.

11
a. Atlas, merupakan cincin tulang yang tidak memiliki badan(prosesus
spinosus), walaupun memiliki dua prosesus transversum yang
pendek. Atlas memiliki dua sisi yang gepeng yang membentuk
persendian dengan tulang oksipital, merupakan sendi kondoloid
yang memungkinkan gerakan kepala mengangguk.
b. Aksis, memiliki tonjolan kecil yang disebut prosesus odontoid.
Struktur ini membentuk persendian dengan tulang atlas yang
memungkinkan pergerakan kepala ke samping kiri dan kanan.
c. Vertebra prominens, adalah vertebra servikalis ke-7 yang memiliki
tonjolan spinosa yang panjang sehingga dapat teraba di pangkal
leher dengan mudah.

2. Vertebra Torakalis, terdiri dari 12 vertebra. Tulang ini merupakan bagian


kolum vertebra yang menopang berat badan yang lebih besar, oleh karena
itu berukuran lebih besar daripada servikalis.
Sangkar toraksik, di bagian anterior, toraks dibentuk oleh sternum, terdiri
atas 12 pasang tulang iga yang membentuk sangkar tulang lateral, dan 12
vertebra toraks.

12
Sternum, berada di depan dada dan merupakan tulang pipih.
Sternum terdiri atas :
1. Manubrium Sterni yang merupakan bagian teratas dan membentuk
persendian dengan klavikula,
2. Badan atau Korpus sterni yaitu bagian tengah tempat melekatnya iga,
3. Prosesus xifoideus, tulang yang berada di ujung sternum, tempat
melekatnya diafragma, otot dinding abdomen anterior dan linea alba.

Iga, terdiri dari 12 pasang tulang yang membentuk dinding lateral sangkar
toraksik. Di bagian anterior, 7 pasang iga pertama membentuk persendian
dengan sternum dan disebut iga sejati. 3 pasang iga disebut tulang iga palsu
yang membentuk persendian secara tidak langsung dan 2 pasang iga
terbawah disebut iga melayang karena tidak terhubung dengan sternum dan
ujung anterior tidak terhubung oleh struktur apa pun.

13
1. Vertebra Lumbalis, terdiri 5 tulang vertebra. Merupakan tulang yang
menopang tubuh bagian atas. Terdiri dari 5 ruas tulang, terdapat prosesus
spinosus yang berfungsi untuk melekatnya otot.

2. Sakrum dan Koksigis


Sakrum terbentuk dari lima vertebra yang menyatu dengan permukaan yang
cekung. Sakrum membentuk persendiaan dengan vertebra lumbalis ke-5.
Terdapat foramen sebagai tempat lewatnya saraf.
Koksigis (tulang ekor) merupakan tulang berbentuk segitiga yang berukuran
kecil, dibentuk oleh empat vertebra yang menyatu. Membentuk persendian
dengan ujung sakrum.

14
E. ANATOMI RANGKA APENDIKULAR

Rangka apendikuler adalah susunan dari tulang anggota tubuh yang terbagi
menjadi dua bagian rangka yaitu , rangka apendikular bagian atas dan juga
rangka apendikular bagian bawah, berikut ini merupakan pemaparan tentang
kedua jenis rangka tersebut.

• Rangka apendikular bagian atas , terdiri dari gelang bahu ( pectoral


girdle) dan juga tulang tangan, gelang bahu dibagi terdiri atas 2 tulang belikat
(scapula) , tulang itu berhubungan dengan tulang rusuk dan juga 2 tulang
selangka ( clavicula ) yang menghubungkan bagian antar tulang selangka dan
juga tulang dada.

Pada tulang tangan sendiri juga dibagi menjadi dua bagian, bagian tersebut
diantaranya adalah 2 tulang tangan atas ( humerus ) , 2 tulang hasta ( ulna ),
2 tulang pengumpil (radius), 16 tulang pergelangan (carpal), 10 tulang telapak
tangan (metacarpal), dan juga 28 jari tulang tangan (phalanges).

Gambar 1.1 tulang gerak anggota atas

15
• Rangka apendikuler bagian bawah, pada rangka ini terdiri dari tulang
panggul (pelvic girdle) dan tungkai bawah.

1. Tulang panggul ( pelvic girdle )


Tulang panggul ini berada di antara bagian perut bawah dan juga tungkai
kaki
Bagian – bagian tulang panggul terdiri dari 3 komponen utama yaitu :
a) Illium, ini merupakan tulang paling besar di antara ketiga
penyusun pada tulang panggul. Bentuknya seperti sayap yang
melengkung Kemudian memiliki dua permukaan, yaitu permukaan
dalam dan juga permukaan luar.
b) Pubis, ini merupakan tulang bagian yang paling depan pada tulang
pinggul, pada bagian ini disatukan oleh simfis pubis yang posisinya
sejajar dengan tulang ekor.
c) Iskium, merupakan bagian yang membentuk postreoinferior pada
tulang pinggul, pada iskium memiliki dua bagian penting yaitu
ligamen sacrouspinous dan sacrotuberous.

2. Tungkai bawah
• Tulang tungkai bawah sendiri memiliki fungsi, yaitu untuk menopang
tubuh,dan bagian terpenting tubuh kita saat akan memulai aktivitas-
aktivitas seperti berdiri, berlari, berjalan dan melompat.
• Tulang-tulang yang menyusun tungkai ini adalah tulang pangkal paha
(coxae),tulang pangkal paha (coxae), tulang paha (femur), tulang kering
(tibia), tulang betis (fibula), tempurung lutut (patella), tulang pangkal
telapak kaki (meta tersalia), ruas jari-jari kaki (phalangea) (Gibson, 2002).

16
Fungsi-fungsi tulang tangkai :

1. tulang pangkal paha : untuk menghubungkan antara tulang lutut


dan pinggul.

2. Tulang paha : berfungsi sebagai penyangga tubuh

3. Tulang kering : sebagai penyangga otot yang berada pada area


tungkai kaki

4. Tulang betis : membantu tulang kering untuk menjaga


keseimbangan tubuh

5. Tempurung lutut : penghubung antara otot paha bagian depan


dengan tulang kering.

6. Tulang pangkal telapak kaki : untuk menopang tubuh dalam


beraktivitas.

7. Ruas-ruas jari kaki : sebagai penyeimbang badan

Gambar 1.2 tulang tungkai bawah

17
F. KLASIFIKASI STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL PERSENDIAN
Sendi merupakan bertemunya antara dua tulang atau lebih dan saling
bersambungan. Tubuh kita memiliki bermacam-macam sendi, mulai dari
sendi yang pasif (tidak bisa digerakkan,) hingga sendi yang aktif (yang dapat
digerakkan) , sendi memiliki fungsi utama yaitu memberikan gerak pada
tubuh yang fleksibel.
Sendi dibedakan menjadi 4 macam kelompok yaitu ,
a) Berdasarkan fungsinya
b) Berdasarkan strukturnya
c) Berdasarkan arah geraknya
d) Berdasarkan anatomi lokasinya

1. Berdasarkan fungsinya, sendi dibedakan menjadi tiga bagian yaitu,


a) Sendi mati (sinartrosis), yaitu sendi yang tidak bisa digerakan karena
persatuan tulangnya,umumunya sendi ini diikat oleh jaringan
fibrosa, contohnya tulang tengkorak.
b) Sendi kaku (amfiartosis), merupakan pertemuan antar tulang yang
bersambungan dengan sendi dan memiliki gerakkan yang terbatas ,
contohnya tulang pergelangan tangan.
c) Sendi gerak (diartosis/synoval), yaitu persambungan antar tulang
yang memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas, contohnya
yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi pelana, sendi putar dan sendi
geser.

Gambar 2.1 sendi berdasarkan fungsinya


18
2. Berdasakan strukturnya sendi dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a) Sendi fibrosa, sendi yang memiliki jaringan fibrosa walaupun tidak
beronggaa yang berfungsi untuk memperkokoh antar sendi.
b) Sendi kartilago, sendi yang terbentuk karena ikatan antar tulang
rawan dan juga tidak memiliki rongga.
c) Sendi synoval, sendi yang memiliki rongga dan diperkokoh dengan
ligamen pembungkus dan juga kapsul untuk melindungipersendian.

Gambar 2.2 sendi berdasarkan strukturnya

3. Berdasarkan arah geraknya


a) Sendi engsel, yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan
suatu gerakan sendi untuk maju dan juga mundur contohnya ialah
sendi engsel pada siku dan lutut.
b) Sendi peluru, hubungan antar tulang yang memungkinkan sendi
untuk bergerak ke segala arah atau bebas, contohya persendian antar
tulang paha.
c) Sendi pelana, yaitu sendi yang memungkinkan tulangnya untuk
bergerak dua arah ataupun lurus contohnya pada tulang kering.

19
d) Sendi geser, yaitu sendi yang memungkinkan untuk tulangnya saling
menggeser satu sama lain contohnya adalah persendian antartulang
karpal
e) Sendi geser, yaitu sendi yang menghubungkan dengan tulang yang
dapat memungkinkan suatu Gerakan tulang yang satu mengelilingi
tulang yang lainnya sebagai poros, contoh persendian tulang
tengkorak.

Gambar 2.3 sendi berdasarkan arah geraknya

4. Berdasarkan lokasinya
Sendi yang berdasarkan lokasi anatominya sebagai berikut:
a) Ternoklavikularis
b) Artikulatoris vertebra
c) Sakroiliaka panggul
d) Temporomandibular rahang
e) Rtikulasi Kaki
f) Pinggul
g) Lutut

20
h) Artikulasi Tangan
i) Pergelangan
j) Siku
k) Bahu aksila (Glenohumeral dan juga sendi akromioklavikularis

Gambar 2.4 sendi berdasarkan lokasi

G. KLASIFIKASI DAN PERGERAKAN PADA PERSENDIAN


SYNOVAL
Sendi adalah tempat dimana dua tulang atau lebih bertemu dan memberikan
adanya segmentasi pada rangka manusia. Klasifikasi persendian synovial
adalah suatu cara untuk mengelompokkan sesuai dengan jumlah axis,
bentuk sendi hingga gerakan sendi. Synovial atauyang bisa juga disebut
sebagai persendia diatrodial adalah satu-satunya sendi yang dapat
digerakkan secara leluasa. Membran sinovial yang melapisi dinding dalam
kapsula fibrosa dan mensekresikan cairan kedalam ruang antara-tulang.
Fungsi dari cairan sinovial ini sebagai peredam kejut dan pelumas yang
memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas dalam arah yang tepat.

21
Macam-macam klasifikasi persendian synoval yaitu :
a) Sendi Gliding
Permukaan sendinya berbentuk tak beraturan, biasanya datar atau
sedikit lengkung. Disebut non axial karena satu-satunya gerakan
yang dapat dilakukan adalah menggeser. Contohnya terdapat dalam
tulang tarsal dan carpaldan juga processus articularis dari verterbrae.

b) Sendi Ellipsoid
Permukaan sendi ini menyerupai telur. Sendi ini memungkinkan
manusia untuk melakukan gerakan fleksi dan ekstensi, abduksi,
adduksi, dan circumduksi, serta kombinasi dari gerakan-gerakan ini.
Contohnya adalah sendi-sendi metacarpophalangea dan jari-jari
tangan.

22
c) Sendi Ball and Socket
Sendi ini merupakan sendi yang paling bergerak paling leluasa
dibanding sendi lainnya. Sendi ini terdapat di glenohumeral (bahu
dan pinggul).

d) Sendi Trochoidea
Sendi yang membuat manusia melakukan gerak di satu sumbu.
Tulangnya berbentuk kerucut masuk pada cekungan tulang kedua.
Contohnya sendi atlantoaxial.

e) Sendi Sellaris/Solaris
Mempunyai dua sisi konkaf dan sisi lainnya konvex sepert 2 palana
yang menyatu. Contohnya adalah articulatio carpo-metacarpal.

23
Pergerakan sendi synovial dibagi menjadi lima, yaitu :
• Fleksi : Gerak yang mengurangi sudut antar dua tulang.
• Ekstensi : Gerak yang menambah sudut antar dua tulang.
• Adduksi : Gerak otot yang mengarah ke titik tengah tubuh.
• Abduksi : Gerak otot yang menjauhi titik tengah tubuh.
• Sirkumsukdsi : Gerak yang menggabungkan fleksi, ekstensi,
adduksi adn abduksi untuk membuat gerakan melingkar.

H. GANGGUAN PADA TULANG DAN PERSENDIAN


Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, sendi memberikan
adanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan kemungkinan
variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta kemungkinan variasi
pertumbuhan (Brunner & Sudarth, 2002). Nyeri sendi adalah efek yang
diberikan ketika mengalami pengapuran atau penyakit lain.

Penyebab nyeri sendi belum ditemukan hingga sekarang, namun umumnya


terjadi karena beberapa faktor seperti faktor genetik, lingkungan, hormonal
dan faktor sistem reproduksi. Berikut beberapa gangguan persendian :
a) Polimialgia Reumatik
Polimialgia rheumatica (PMR) adalah suatu sindrom klinis dengan
etiologi yang biasanya mempengaruhi individu usia lanjut. Gejala
awal reumatik mirip dengan gejala lupus dan arthritis. Biasanya
dokter memerlukan pemeriksaan fisik dan berbagai tes lainnya.Jika
hasil pemeriksaan menunjukan bahwa orang tersebut menderita
reumatik polimialgia maka diwajibkan untuk melakukan tes darah
dan mewajibkan untuk melakukan ultrasound guna melihat apakah
ada peradangan pada sendi atau tidak. Biasanya penderita penyakit
reumatik polimialgia mengonsumsi obat dosis rendah kortikosteroid
seperti prednisone. Namun kebanyakan pasien melanjutkan
pengobatan kortikosteroid minimal satu tahun. Biasanya dokter juga
meresepkan suplemen kalsium dan vitamin Duntuk diminum setiap
hari demi mencegah efek samping dari pengobatan kortikosteroid.

23
b) Osteoartritis (OA)
Osteoartritis adalah bentuk artritis yang paling sering ditemukan di
masyarakat. Proses penyakitnya tidak hanya menganai sendi namun
termasuk tulang subkondral, ligamentum, kapsul dan jaringan
sinovial serta jaringan ikat periartikular. Biasanya penyakit ini
disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dansendi dengan ciri-
ciri rusaknya bantalan pelindung tulang. Gejala awal yang
ditimbulkan adalah munculnya rasa sakit, nyeri atau kaku pada
sendi. Biasanya dokter akan menyarankan obat-batan seperti
paracetamol, ibuprofen, naproxen sodium, atau etoricoxib. Namun
selain obat-obatan osteoartritis juga bisa ditangani dengan fisioterapi
dan operasi. Dokter juga menyarankan kepada para penderita untuk
rajin berolahraga sehingga membuat persendian stabil.

c) Artritis Reumatoid
Rheumatoid artritis adalah peradangan sendi akibat sistem
kekebalan yang menyerang jaringan. Rheumatoid artritis sering
dialami oleh wanita terutama berusia 40 hingga 60 tahun.Penyebab
utama terjadi karena faktor genetik. Biasanya dokter akan
memberikan obat sesuai dengan tingkat keparahan penyakit agar
penderita bisa melakukan kegiatan sehari-hari.

d) Spondyloarthritis
Spondyloarthritis adalah penyakit radang sendi dalam jangka waktu
lama atau kronis. Gejala umum yang dirasakan seperti nyeri pada
sendi, kekakuan, mudah lelah dan terjadi pembengkakan. Penyebab
penyakit ini sampai sekrang belum juga ditemukan namun sejauh ini
penemuan terbaik yang ditemukan adalhh dari faktor gen tertentu.
Karena kondisi itu pun dokter hanya bisa memberikan obat pereda
nyeri kepada para penderita namun tidak bisa menyembuhkan.

24
Tidak semua penyakit radang sendi bisa dicegah karena beberapanya berasal dari
faktor umur dan gen. Namun tidak ada salahnya untuk mencegah dari usia dini
dengan cara-cara dibawah ini, yaitu :
1. Memiliki pola makana yang sehat, seperti banyak mengkonsumsi sayurdan
buah-buahan.
2. Rajin berolahraga.
3. Menjaga berat badan agar tetap ideal dan tidak obesitas,
4. Selalu berhati-hati dalam bergerak agar tidak melukai persendian.

25
BAB 3
PENUTUP

Terdiri dari tulang-tulang yang terpisah dan dihubungkan satu sama


lain oleh sendi. Keseluruhan tulang-tulang ini akan membentuk rangka
tubuh. Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi dan
tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi. Tulang
sebagai alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot. Akan tetapi
tulang-tulang mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi
tanpa tulang. Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka,
salah satu bagian terpenting dari sistem rangka adalah tulang belakang.
DAFTAR PUSTAKA

=Rangka%20manusia%20dewasa%20pada%20umumnya,sehingga%20ju
mlah%20tulang%20banyak%20berkurang.
http://repository.radenintan.ac.id/14965/1/COVER.%20MODUL%201%2
C%20MODUL%202%20%2CDAPUS%20%20MJAS.pdf

https://www.alodokter.com/memahami-sistem-rangka-manusia
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tulang_pada_rangka_manusia#:~:text

Anda mungkin juga menyukai