MATERNITAS
Dr. Ns. Suryani Manurung, Mkep, Sp.Mat
24 JANUARI 2022
• Trend dan Issue Keperawatan Maternitas
• Peran Serta Profesi Keilmuan Khususnya
Keperawatan Maternitas Dalam
Kesehatan Maternal
• Masalah Etika dan Standar Praktik
Trend dan issue
• Tren terkini dalam manajemen persalinan dan
kelahiran.
• Tren Terkini outcome dari kesehatan ibu dan bayi.
• Identifikasi penyebab utama kematian bayi
• tujuan utama dalam kesehatan ibu dan bayi yang
dinyatakan dalam Sehat Masyarakat 2030.
TREN TERKINI DALAM MANAJEMEN PERSALINAN
DAN KELAHIRAN
•Unpredictability Komplikasi
•Rujukan tidak efektif
•Kematian tertinggi di sekitar persalinan
dan24 jam pertama pasca salin (34%)
Faktor yang dapat Faktor yang dapat
mempengaruhi mempengaruhi
kehamilan dan persalinan Kesehatan bayi dan anak
• sosiodemografi dan
• Status kesehatan perilaku, seperti
prakonsepsi pendidikan, pendapatan
• Usia keluarga, dan menyusui,
• Akses ke pelayanan • Kesehatan fisik dan
kesehatan prakonsepsi, mental orang tua dan
prenatal, dan pengasuh.
interkonsepsi yang
tepat
• Kemiskinan
Faktor Penentu Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak
6
5
Program Expanding Maternal and Program Keluarga Harapan
Neonatal Survival (EMAS) (2012) (PKH), yang membuka
dalam rangka menurunkan AKI dan akses keluarga miskin
neonatal sebesar 25% yang menjadi Keluarga
Penerima Manfaat (KPM)
(2007)
Upaya – upaya Pemerintah Dalam Akselerasi
peningkatan kesehatan ibu 2016-2020
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN
BAYI BARU LAHIR MASA PANDEMI COVID-19
• Kelanjutan pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi
Baru Lahir sebagai upaya penurunan angka
kematian ibu dan bayi selama wabah pandemi
Covid-19 MENGACU PROTOKOL
• Protokol_B4_Petunjuk_Praktis_Layanan_Ke
sehatan_Ibu_dan_BBL_pada_Masa_Pande
mi_COVID-19.pdf (Kemenkes, 2020).
• Rekomendasi-Penanganan-Infeksi-COVID-
19-pada-maternal.pdf (POGI, 2020),
Peran Serta Profesi Keilmuan Khususnya
Keperawatan Maternitas Dalam
Kesehatan Maternal
• Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional
berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik
dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan
menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra
pelayanan.(Reede,2002)
• Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS)
yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa
kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam
minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari
beserta keluarganya.
• Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar
dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan
Masalah Etika dan Standar Praktik
• Keperawatan maternitas adalah bidang praktik keperawatan yang
menarik dan dinamis
• tantangan untuk mempraktikkan asuhan keperawatan yang aman dan
berbasis bukti yang responsif terhadap kebutuhan wanita dan
keluarga
• tantangan etika, tingginya tingkat litigasi dalam kebidanan prinsip-
prinsip dasar yang ditetapkan oleh American Kode Etik dan
Spesialisasi Asosiasi Perawat (ANA) standar praktik dari Association
for Women's Health, Perawat Obstetri dan Neonatal (AWHONN) yang
menguraikan tugas dan kewajiban perawat obstetri dan neonatus
• Prinsip-prinsip etika ditinjau dalam konteks dilema perinatal dan etika
pengambilan keputusan. Isu-isu umum dalam litigasi dalam
keperawatan bersalin
• Etika merupakan bagian integral dari praktik keperawatan dan
mewakili tatanan sosial yang ideal.
• Etika melibatkan penentuan apa yang baik, benar, dan adil (Pierce,
1998)
• Tradisi etik keperawatan adalah refleksi diri. Tanggung jawab moral
dan etika perawat untuk melakukan hal yang benar Kode Etik ANA
untuk Perawat (2001).
• Menurut Kode Etik ANA (2001), perawat memiliki kewajiban untuk
menjaga kesejahteraan pasien, tetapi juga memiliki kewajiban untuk
menghindari bahaya.
Kode Etika keperawatan berfungsi sebagai:
• Ekspresi pemahaman keperawatan sendiri tentang komitmennya
untuk masyarakat
• Pernyataan tentang kewajiban dan tugas etis setiap perawatan
Ethical Dilemmas
• Dilema etika adalah pilihan yang berpotensi melanggar prinsip etika
(Lagana & Duderstadt, 2004)
• Aspek unik dari keperawatan maternitas adalah bahwa perawat
mengadvokasi dua individu, wanita dan janin.
• Contoh situasi di mana konflik pengambilan keputusan etis dapat
muncul adalah dalam perawatan bayi dengan prematuritas ekstrem.
• Pierce (1998) menyarankan tiga kategori untuk neonatus di NICU:
Bayi dengan perawatan aktif mungkin hasil bisa kurnag bermakna, di
mana prognosis untuk kehidupan yang bermakna sangat buruk atau
putus asa
Bayi yang perawatan masif mungkin akan menghasilkan manfaat
untuk kesejahteraan secara keseluruhan, bukti yang ada
menunjukkan peluang bagus untuk hasil yang bermanfaat dan
beneficial interaksi yang bermakna
Bayi yang efek perawatan agresifnya sebagian besar tidak pasti
CLINICAL EXAMPLES OF PERINATALETHICAL DILEMMAS
• Perawatan yang diperintahkan pengadilan
• Withdrawal of life support
• Pengambilan organ atau jaringan janin
• Fertilisasi in vitro dan keputusan untuk pembuangan sisa sel telur yang dibuahi
• Borderline viability: to resuscitate or not
• Pemilihan jenis kelamin prakonsepsi
• Alokasi sumber daya dalam perawatan kehamilan selama periode sebelumnya
• Operasi janin
• Pengobatan kelainan genetik atau kelainan janin yang ditemukan pada skrining prenatal
• Perawatan medis luar biasa untuk komplikasi kehamilan pregnancy
• Menggunakan organ dari bayi anencephalic
• Rekayasa genetika Kloning
• ibu pengganti
• Tes obat dalam kehamilan
• Kesucian hidup versus kualitas hidup untuk bayi yang sangat prematur atau cacat berat
• Penyalahgunaan zat dalam kehamilan
STANDARDS OF PRACTICE
• standar praktik membantu memandu praktik
keperawatan profesional.
• Association of Women's Health, Obstetric and
Neonatal Nurses (AWHONN), organisasi profesional
untuk perawat bersalin, mengembangkan standar
praktik.
• Standar meringkas apa yang AWHONN (2003) yakini
sebagai penilaian terbaik dan praktik optimal
profesi keperawatan berdasarkan penelitian dan
klinis saat ini
LEGAL ISSUES IN DELIVERY OF CARE
• Ada lima situasi klinis yang menyebabkan sebagian besar cedera janin
dan neonatus dan litigasi dalam kebidanan: (Feinstein, Torgersen, &
Atterbury, 2003):
1. Ketidakmampuan untuk mengenali secara tepat untuk menanggapi
kondisi janin intrapartum
2. Ketidakmampuan untuk melakukan persalinan sesar tepat waktu
(30 menit dari keputusan hingga insisi) bila diindikasikan oleh
kondisi janin atau ibu
3. Ketidakmampuan untuk memulai resusitasi dengan tepat pada
neonatus yang depresi
4. Penggunaan oksitosin atau misoprostol yang tidak tepat
menyebabkan hiperstimulasi uterus, ruptur uteri, dan intoleransi
persalinan pada janin dan/atau kematian janin
5. Penggunaan forsep/vakum yang tidak tepat dan/atau distosia bahu
yang dapat dicegah
Manajemen risiko
• Manajemen risiko adalah pendekatan sistem untuk pencegahan
litigasi. Ini melibatkan identifikasi masalah sistem, analisis, dan
penanganan risiko sebelum gugatan diajukan (Gilbert, 2007).
• Ada dua komponen kunci dari program manajemen risiko :
Menghindari hasil yang dapat merugikan, dan dapat dicegah pada
janin selama persalinan, membutuhkan penyedia layanan yang
kompeten pemantauan DJJ yang konsisten dan terkini dan yang
berada di lingkungan praktik dengan sistem yang memungkinkan
intervensi klinis tepat waktu.
Penurunan risiko tereksposur, termasuk metode untuk menunjukkan
bukti bahwa perawatan tepat waktu yang tepat disediakan yang
secara akurat mencerminkan status janin ibu sebelum, selama, dan
setelah intervensi terjadi.
Paradigma
Keperawatan Maternitas
Manusia
Keperawatan Lingkungan
Sehat
Sambungan..
Manusia
- Fokus askep
- Wanita hamil, melahirkan, postpartum, ect.
Lingkungan
- lingkungan sosial (klg dan masyarakat), budaya
Sehat
- Dinamis (fungsi optimal dan adaptif)
Keperawatan
- Keperawatan maternitas sbg pelayanan
profesional
Falsafah Keperawatan Maternitas
Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang
normal, alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk
kepentingan kesehatan ibu dan bayi. Awal kehamilan awal
bentuk interaksi keluarga.
1. Keperawatan maternitas dipusatkan
pada :
•Rumah sakit
•Rumah bersalin
•Puskesmas
•Komunitas
•Daerah pedesaan terpencil
Pendekatan Pelayanan Maternitas
•Holistik
•Berpusat pada keluarga
•Penghargaan terhadap klien
•Peningkatan kemampuan klien
perawatan mandiri
•Peningkatan sumber daya yang diperlukan
Implementasi Keperawatan
Preventif, promotif
- Mengatasi dan mengurangi masalah karena stress
fisiologi, psikologi atau sosial
- Health education: fokus pada mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan reproduksi
Kuratif
Menyelesaikan masalah (konsultasi, kolaborasi)
history.
Physical examination.
Laboratory data.
Psychological assessment.
Nutritional assessment.
Penerimaan ibu terhadap kondisi, memastikan
tempat yang di mana ibu bisa mengungkapkan
kekhwatiran dan kecemasan tanpa didengar
oleh orang lain.
Data Biografi dan social antara lain:
Nama wanita, umur, pekerjaan, alamat, dan
nomor telepon. status perkawinan, lamanya
perkawinan, Agama, Kebangsaan dan bahasa,
status rumah dan keuangan
RIWAYAT MENSTRUASI:
Riwayat menstruasi penting untuk
menetapkan tanggal perkiraan persalinan
mencakup:
- Menstruasi Terakhir.
- Usia menarche
- Keteraturan dan frekuensi siklus menstruasi.
- Metode Kontrasepsi.
- Perkiraan tanggal persalinan dihitung sebagai
berikut:
Hari +7 bulan −3 tahun +1.
Example: calculate EDD if LMP was august 30, 2007
= June 6, 2008.
KELUHAN YANG SERING DISAMPAIKAN IBU SAAT
HAMIL:
Ask the patient if she has any current problem,
such as:
- Nausea & vomiting.
- Abdominal pain.
- Sakit Kepala.
- Urinary complaints.
- Vaginal bleeding.
- Edema.
- Backache.
- Heartburn.
- Constipation.
Riwayat Obstetri:
Penting informasi tentang kehamilan
sebelumnya yang kemungkinan
mempengaruhi kehamilan saat ini meliputi:
Gravida, para, aborsi, anak hidup.
Berat bayi saat lahir & usia kehamilan.
Pengalaman melahirkan, jenis persalinan,
tempat melahirkan, dan tipe dari anastesi.
Komplikasi pada ibu dan bayi.
Medical and surgical history:
Penyakit yang menyertai kehamilan saat ini
yang berhubungan dengan Kondisi kronis
seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan
penyakit ginjal dapat mempengaruhi hasil
kehamilan.
alergi, dan obat-obatan
Riwayat operasi seperti caesar, perbaikan
genital, dan pengikatan serviks rahim.
Cedera tulang panggul
FamiLy History:
Riwayat keluarga tentang kesehatan umum
keluarga data tersebut mengungkapkan
informasi tentang kejadian anomali genetik atau
bawaan:
- D.M.
- Hypertension.
- Heart disease.
- Cancer.
- Anemia.
Pemeriksaan fisik penting untuk:
Mendeteksi masalah fisik yang sebelumnya
tidak terdiagnosis mempengaruhi hasil
kehamilan.
Menetapkan tingkat awal yang akan
memandu pengobatan ibu hamil dan janin
selama kehamilan.
Mengumpulkan data spesifik yang
berhubungan dengan kehamilan
General Examination
Dimulai saat wanita hamil masuk ke ruang
pemeriksaan.
1. Periksa penampilan umum:
Perhatikan bentuk perawakan atau
struktur bentuk tubuh dan gaya berjalan
Observasi Wajah untuk warna kulit
pucat dan pigmentasi seperti
chloasma.
Perhatikan mata untuk edema kelopak
mata dan warna konjungtiva. Mata yang
sehat yang terang dan jelas.
2. Height & weight:
Berat awal diperlukan untuk menetapkan data
dasar untuk kenaikan berat badan selama
kehamilan.
Preconception:
Berat lebih rendah dari 45 kg, atau tinggi di
bawah 150 cm resiko persalinan prematur,
dan berat badan bayi lahir rendah.
Berat lebih besar dari 90 kg peningkatan
kejadian diabetes gestational, hipertensi yang
diinduksi kehamilan, kelahiran sesar, dan
infeksi postpartum.
Rekomendasi untuk kenaikan berat badan selama
kehamilan sering dibuat berdasarkan indeks massa
tubuh wanita.
Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100)
oleh Broca untuk orang Eropa dan disesuaikan oleh Katsura
untuk orang Indonesia.
BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm
BBI = (TB – 105 ) jika TB dibawah 160 cm.
Temperature:
normal temperature during pregnancy is
36.2C to 37.6C
Increased temperature suggests infection.
MUSCULOSKELETAL SYSTEM
Posture dan cara
berjalan:
Mekanika tubuh (Body
Aligment) perubahan
postur dan gaya berjalan
Perubahan Mekanika
tubuh selama kehamilan
ketegangan pada
otot-otot punggung
bawah dan kaki.
1. Permukaan Kulit bagian kepala dan
leher
bagian leher adanya pembesaran
kelenjar tiroid dan bekas luka
operasi sebelumnya
Conjungtiva evaluasi adanya
anemia
Jaundice mengindikasikan
penyakit hepatik
Kulit Kepala lesi, kebersihan
2. BREAST
Kaji ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi
dari putting dan pengeluaran kolostrum.
CARDIOVASCULAR SYSTEM:
Venous congestion:
Dapat berkembang menjadi
varises, kongesti vena yang
paling sering terjadi di kaki,
vulva, dan rektum.
Edema:
Edema pada ekstremitas atau
wajah membutuhkan
pengkajian lebih lanjut untuk
tanda-tanda hipertensi yang
diinduksi oleh kehamilan atau
adanya masalah penyakit
jantung.
GASTROINTESTINAL SYSTEMS
1. Mouth:
Kaji Gusi: merah, lembut, edema akibat efek
peningkatan estrogen.
Amati mulut untuk: Kekeringan atau sianosis
bibir, Gingivitis pada gusi, Berfokus septik
atau karies gigi
2. Intestine:
Kaji bising usus pengaruh peningkatan
hormonal menurunkan frekuensi bising
usus.
Kaji terhadap constipation or diarrhea.
1-Inspection: bentuk abdomen
1. Perubahan kulit seperti linea nigra, striae
gravidarum dan bekas luka operasi
sebelumnya.
2. Ukuran perut :
Tinggi fundus uteri menentukan usia
kehamilan.
Panjang dan lebar uterus : ex
polihidramnion akan memperbesar
ukuran panjang dan lebarnya rahim.
Janin yang bertambah besar
peningkatan hanya pada panjang
rahim.
Bila uterus lebih besar dari yang diharapkan :
1. Janin besar, Kehamilan Gemeli
2. Poli hidramnion
3. Keliru / Salah tanggal menstruasi terakhir.
Manuver Pertama:
• menentukan
presentasi janin
(sumbu
longitudinal)
atau bagian dari
janin (kepala
janin atau
bokong) yang
berada di
fundus uteri .
• Menetapkan
usia kehamilan
melalui TFU
Manuver Kedua : untuk menentukan posisi
janin atau mengidentifikasi hubungan
belakang janin dengan bagian-bagian
kecil terhadap bagian depan, belakang,
atau sisi panggul ibu.
* Tentukan apa bagian tubuh janin
terletak di sisi perut ibu.
Balikkan telapak tangan dan ulangi
manuver. Jika teraba bagian yang
halus, dan struktur yang rata, keras,
sebagai punggung janin,
Jika bagian yang lebih kecil dari janin:
menonjol, tidak teratur, mencuat, dan
bergerak, kemungkinan sebagai
anggota tubuh kecil (kaki dan tangan).
Manuver ketiga: untuk menentukan bagian
dari Janin Presentasi.
Vaginal bleeding:
• Perdarahan vagina setiap saat selama kehamilan
harus dilaporkan kepada dokter kandungan untuk
mengetahui asal-usulnya.
• Perdarahan pervagina sebelum persalinan
mengindikasikan masalah patologis
LABORATORY DATA
Test Purpose
Blood group To determine blood type.
a. Nyeri
b. Gangguan gambaran diri
c. Perubahan proses keluarga
d. Kecemasan
e. Perubahan pola seksual
a. Nyeri
b. Pola nafas tidak efektif
c. Perubahan pola tidur
d. Intoleransi aktivitas
e. Perubahan pola seksual
pemeriksaan kesehatan setiap empat minggu
hingga 28 minggu kehamilan,
hygiene:
Setiap hari mandi diperlukan karena
merangsang, menyegarkan kulit, dan rileks.
Warm shower atau mandi spons lebih baik dari
bath tub.
Mandi Air panas di bak mandi harus dihindari
karena dapat menyebabkan kelelahan. &
pingsan
Mencuci daerah genital, ketiak, dan payudara
secara teratur karena peningkatan debit dan
berkeringat.
Pembilas vagina harus dihindari kecuali dalam
kasus sekresi berlebihan atau infeksi.
Tanda-tanda bahaya kehamilan
Perdarahan vagina termasuk bercak.
Sakit perut terus-menerus.
Mual dan muntah terus menerus.
cairan dari vagina Menyembur secara tiba-tiba.
Tidak adanya atau penurunan gerakan janin.
Sakit kepala yang hebat.
Edema tangan, wajah, kaki & kaki.
Demam di atas 100 F (lebih dari 37,7 C).
Pusing, penglihatan kabur, penglihatan ganda &
bintik-bintik di depan mata.
Nyeri saat buang air kecil.\
Breast care:
Pakailah bra yang kuat dengan tali lebar yang
mendukung untuk menyebarkan berat di bahu.
Membasuh payudara dengan air bersih (tidak
ada sabun, karena itu bisa menjadi pengeringan).
Setiap hari menghapus kolostrum & mengurangi
risiko infeksi.
Tidak dianjurkan untuk memijat payudara, hal ini
dapat merangsang sekresi hormon oksitosin dan
mungkin menyebabkan kontraksi.
menyarankan ibu untuk menyiapkan mental untuk
menyusui
menyarankan ibu hamil untuk merangsang
kolostrum selama trimester terakhir masa
kehamilan untuk mencegah kongesti.
Perawatan gigi:
Gigi harus disikat dengan hati-hati di pagi
hari dan setelah setiap kali makan.
Mendorong wanita untuk melihat dokter
giginya secara teratur untuk pemeriksaan
rutin & pembersihan.
Mendorong wanita untuk camilan
makanan bergizi, seperti buah & sayuran
segar untuk menghindari manis
berkontak dengan gigi.
Gigi dapat diekstraksi selama kehamilan,
tapi anestesi lokal dianjurkan.
berpakaian:
Wanita harus menghindari mengenakan
kain ketat seperti ikat pinggang atau
larangan pengikat pada kaki, karena ini
bisa menghambat sirkulasi ekstremitas
bawah.
Sarankan memakai sepatu dengan tumit
sedang sampai rendah untuk
meminimalkan panggul & kemungkinan
sakit punggung.
Pakaian longgar, dan cahaya yang
paling nyaman.
.
perjalanan:
Banyak wanita memiliki
pertanyaan tentang wisata selama
kehamilan.
Pada awal kehamilan normal, tidak
ada pembatasan.
Akhir kehamilan, rencana
perjalanan harus
mempertimbangkan kemungkinan
awal persalinan.
.
Aktivitas seksual:
Hubungan seksual diperbolehkan
dengan secukupnya, sepenuhnya aman
dan normal kecuali ada masalah khusus
seperti: pendarahan vagina atau
membran pecah.
Jika seorang wanita memiliki riwayat
aborsi, dia harus menghindari
hubungan seksual pada bulan-bulan
awal kehamilan.
.
Latihan:
Latihan harus sederhana. Berjalan
sangat ideal, tapi lama berjalan harus
dihindari.
Wanita hamil harus menghindari
mengangkat beban berat seperti: kasur
furnitur, karena dapat menyebabkan
aborsi.
Menghindari dalam waktu yang
berdiri karena predisposisi dia untuk
varises vena.
Menghindari kaki disilangkan karena
akan menghambat sirkulasi.
tujuan:
1. Untuk mengembangkan postur tubuh yang baik.
2. Untuk mengurangi sembelit & insomnia.
3. Untuk meringankan ketidak nyamanan,
menmghindari postur tubuh sakit kembali &
kelelahan.
4. Untuk memastikan tonus tonus yang baik & kekuatan
yang mendukung panggul.
5 Untuk mengembangkan kebiasaan bernapas yang
baik, menjamin pasokan oksigen yang baik bagi
janin.
6 - untuk mencegah stasis sirkulasi dalam ekstremitas
bawah, meningkatkan sirkulasi, mengurangi
kemungkinan trombosis vena
.
Panduan untuk latihan selama kehamilan:
• Menjaga asupan cairan yang cukup.
• Lakukan pemanasan perlahan-lahan, gunakan latihan
peregangan tetapi menghindari over peregangan untuk
mencegah cedera pada ligamen.
• Hindari menyentak atau memantul latihan.
• Hati-hati melemparkan permadani longgar yang bisa
menyelinap & menyebabkan cedera.
• Latihan secara teratur (tiga kali per minggu).
• Setelah trimester pertama, hindari latihan yang
membutuhkan posisi terlentang.
kontraindikasi:
Vagina perdarahan.
Anemia berat.
Riwayat persalinan prematur,
Kondisi
ekstrem atas atau di bawah
berat badan.
Hipertensi,jantung, paru-paru,
penyakit tiroid.
Sleep:
•The pregnant woman should lie down to relax
or sleep for 1 or 2 hours during the afternoon.
•At least 8 hours sleep should be obtained every
night & increased towards term, because the
highest level of growth hormone secretion
occurs at sleep.
•Advise woman to use natural sedatives such as:
warm bath & glass of worm milk.
• POSISI TIDUR YANG BAIK ADALAH POSISI SIMS ',
DENGAN KAKI KE DEPAN ATAS. HAL INI
MENEMPATKAN BERAT JANIN DI TEMPAT TIDUR,
BUKAN PADA WANITA, DAN MEMUNGKINKAN
SIRKULASI YANG BAIK DI EKSTREMITAS BAWAH.
• MENGHINDARI BERISTIRAHAT DI POSISI
TERLENTANG, SEBAGAI SINDROM HIPOTENSI
TERLENTANG DAPAT BERKEMBANG..
BAHAYA
• B - breast
• U - uterus
• B - bowels
• B - bladder
• L - lochia
• E - episiotomy
Breast Assessment
• Breasts: Soft, pembesaran, bengkak,
rasa hangat & kemerahan.
• Nipples: Inverted, everted, lesi, ada
tidaknya colostrum atau ASI.
• Colostrum– berwarna kekuningan
(mengandung antibodies & tinggi
protein)
• Pembesaran hr ke 3 or 4.
Pemeriksaan Fundus Uteri
• Tinggi fundus
• Fundus: keras / lembek
• Posisi: tengah / samping
umbilikus?
• Kandung kemih: distensi
• Kemungkinan atoni
uterus?
FUNDAL ASSESSMENT
10
Massaging the Fundus
• Involusi Uterus:
kembalinya uterus
ke keadaan spt
sblm hamil
• turun 1 cm (jari) /
hari slm 10 hari
Uterine Atony
• Edema
• Homan’s sign (negative)
Postpartum Cesarean
• Nyeri b.d trauma jalan lahir, luka insisi, kontraksi uterus (after
pain), pembesaran mamae
• Tidak efektifnya proses menyusui b.d ketidaknyamanan
(nyeri), posisi bayi yg tidak tepat
• Kurang pengetahuan ttg perubahan fisiologis, menyusui,
perawatan bayi
• Resiko infeksi
Intervensi Keperawatan
Periksa kesehatan paling sedikit 3 kali selama nifas dengan waktu
yaitu :
•Kunjungan 1 pada 6 jam sampai 3 hari setelah melahirkan
•Kunjungan ke 2 pada hari ke 4 sampai 28 setelah melahirkan
•Kunjungan ke 3 pada hari ke 29 sampai 42 setelah melahirkan
10
Massaging the Fundus
• Setiap 15 mnt selama 1
jam pertama & tiap 30
mnt jam ke 2 dan tiap jam
berikutnya.
• Catat TFU.
• Evaluasi penurunan TFU
dgn pemeriksaan jari.
• Posisi Fundus seharusnya
di tengah, bila tdk,
kemungkinan distensi
kandung kemih.
Involusi Uterus
• Involusi Uterus:
kembalinya uterus
ke keadaan spt
sblm hamil
• turun 1 cm (jari) /
hari slm 10 hari
Uterine Atony
• Tonus otot menurun
• Uterus teraba lembek dan kendor
• Postpartum diuresis
• Kapasitas kandung kemih meningkat
Bowels & Bladder
• Kapan terakhir BAB?
• Sdh flatus?
• Kaji bising usus
• Kaji pola BAK / BAB
Lochia Assessment
• Lochia– pengeluaran dr vaginal
s/d 6 minggu PP.
• Lochia: jumlah & warna: rubra,
serosa or alba
• Day 1- 3 – lochia
rubra
• Day 4-9 – lochia serosa
• Day 10 - > lochia alba
Lochia: Pad Count
1. Scant: 1-inch stain on pad in 1 hour
2. Light/small: 4 inches in 1 hour
3. Moderate: 6 inches in 1 hour
4. Heavy/large: Pad saturated in 1 hour
– Excessive: Pad saturated in 15 mind loss by
weighing pads: 500 mL = 454 g
Episiotomy/Perineal Assessment
CONTOH KASUS
• Ny N (40 tahun), Post partum hari kedua di rawat di ruangan
nifas. Klien melahirkan dengan tindakan SC atas indikasi Plasenta
Previa. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan data: TD: 110/70
mmHg, S: 36,80 C, N: 88 x/mnt, TFU 1 jari di bawah pusat,
kontraksi kuat, mamae tampak membesar dan mulai bengkak,
ASI yang keluar baru sedikit, puting inverted. Terdapat luka insisi
operasi di abdomen bagian bawah. Klien mengeluh nyeri di
bagian perut yang dioperasi terutama saat bergerak. Klien juga
mengeluh tidak nyaman saat ada kontraksi/mulas. Saat ini klien
sudah mobilisasi .
Diagnosa Keperawatan
🙣 12 minggu
Kuku terbentuk menyerupai manusia, kepala tegak tapi besarnya tidak
sebanding, kulit merah muda dan lembut.Ukuran puncak kepala ke
bokong 6 sampai 9 cm dan berat 19 gram.
🙣 16 minggu
Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia pada pemeriksaan
kasar, mata, telinga dan hidung mulai menyerupai bentuk sebenarnya
• 20 minggu
Verniks kaseosa dan lanugo muncul, tungkai
sangat bertambah panjang dan mulai terlihat
kelejar sebasea. Ukuran puncak kepala ke bokong
16 sampai 18,5 cm dengan berat 300 gram
• 24 minggu
Tubuh menjadi langsing, Kulit menjadi merah dan
berkeriput, terdapat verniks kaseosa,
pembentukan kelenjar keringat, telinga mulai
berfungsi. Testis dalam proses turun ke
skorotum.
• 28 minggu
Badan langsing, keriput berkurang dan berwarna
merah.Ukuran puncak kepala ke bokong 27 cm dengan
berat 1100 gram. pembentukan lipatan otak dengan cepat,
siklus tidur bangun yang tidak tetap.Kelopak mata terbuka
kembali, lapisan retina selsai dibentuk, dapat menerima
cahaya, pupil dapat bereaksi pada cahaya.
• 32 minggu
Lemak subkutan mulai terkumpul, tampak lebih bulat, kulit
merah muda dan licin, mulai mengambil posisi
persalinan.Panjangnya 31 cm dengan berat 2100
gram.Falang medial keempat mengalami penulangan,
terlihat primordial gigi permanen, dapat menengok ke
samping.Mulai sadar pada suara diluar tubuh ibu.Testis
turun kedalam skorotum.
• 36 minggu
Kulit merah muda, tubuh bulat.Panjang 35 cm dengan berat antara
2200 – 2900 gram.Gerakan mulai pasti dan dapat bertahan, tonus
cukup kuat, dapat membalik dan mengangkat kepala.
• 40 minggu
Kulit halus dan berwarna merah muda, rambut sedang hingga
banyak, tampak tulang rawan hidung dan cuping
hidung.Panjangnya 40 cm dengan berat 3200 gram.Gerakan aktif
dan bertahan, tonus baik, dapat mengangkat kepala. Percabangan
paru hanya selesai 2/3. Mielinisasi otak dimulai, siklus tidur-bangun
teratur, reflex mengisap kuat. Pada wanita labia mayora telah
berkembang dengan baik.
PERUBAHAN FISIK
SELAMA KEHAMILAN
1. Perubahan pada Sistem Reproduksi
a. Uterus
• Ibu hamil uterusnya
tumbuh membesar akibat
pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin
• Berat uterus perempuan
tidak hamil adalah 30
gram, pada saat mulai
hamil maka uterus
mengalami peningkatan
sampai pada akhir
kehamilan (40 minggu)
mencapai 1000 gram (1
kg).
b. Vagina/Vulva
Vagina ibu hamil berubah menjadi lebih asam, keasaman (pH)
berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga menyebabkan wanita hamil
lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama infeksi jamur.
c. Serviks
Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan adalah
menjadi lunak. Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah
dalam serviks bertambah lunak karena timbulnya oedema dari
serik hyperplapasia servik. Pada akhir kehamilan servik menjadi
sangat lunak dan portio menjadi pendek. Dan dapat dimasuki
dengan mudah oleh satu jari
d. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi ovarium diambil alih oleh
plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen.
Selama kehamilan ovarium tenang/ beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
2. Perubahan pada Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan
payudaratidak dapat dilepaskan dari hormone saat kehamilan, yaitu
estrogen,progesterone, dan somatomamotrofinPada kehamilan 12
minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih disebut kolostrum.
a. Tingkat 1
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasalemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik
menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung
b. Tingkat 2
Tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah
mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik
danmata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi
turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi
c. Tingkat 3
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti, Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat,
suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf
Preeklamsi
Kriteria diagnosis
1. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau
90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita
yang sebelumnya normotensi.
Bila ditemukan tekanan darah tinggi (≥ 140/90 mmHg) pada ibu hamil, lakukan
pemeriksaan kadar protein urin dengan tes celup urin atau protein urin 24 jam
dan tentukan diagnosis
2. Hipertensi Kronik
Adalah hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan
menetap setelah persalinan.
Diagnosis
▪ Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
▪ Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui adanya
hipertensi pada usia kehamilan < 20 minggu
▪ Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin)
▪ Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata, jantung dan ginjal
3. Hipertensi Gestasional
Adalah hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggu dan menghilang setelah
persalinan
Diagnosis
• Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
• Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil, tekanan darah normal di usia kehamilan < 12 minggu
• Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin)
• Dapat disertai tanda dan gejala preeklamsi, seperti nyeri ulu hati dan trombositopenia
• Diagnosis pasti ditegakkan pascapersalinan
2. Abortus Insipiens
Merupakan peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan kurang
dari 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks yang meningkat
dan ostium uteri telah membuka, tetapi hasil konsepsi masih
dalam uterus
Gambar abortus insipiens
3. Abortus Inkompletus
Merupakan pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa
tertinggal dalam uterus. Ciri dari jenis abortus ini yaitu
perdarahan yang banyak disertai kontraksi, kanalis servikalis
masih terbuka, dan sebagian jaringan keluar
Gambar abortus inkompletus
4. Missed Abortion
Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati didalam rahim
selama ≥8 minggu. Ditandai dengan tinggi fundus uteri yang
menetap bahkan mengecil biasanya tidak diikuti tanda–
tanda abortus seperti perdarahan, pembukaan serviks, dan
kontraksi
Gambar missed abortion
5. Abortus Habitualis
Merupakan abortus spontan yang terjadi 3x atau
lebih secara berturut-turut. Pada umumnya
penderita tidak sulit untuk menjadi hamil, tetapi
kehamilan berakhir sebelum mencapai usia 28
minggu
6. Abortus Infeksiosa & Septik
Abortus infeksius adalah abortus yang disertai
infeksi pada genitalia bagian atas termasuk
endometritis atau parametritis
7. Abortus Provakatus
adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-
obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi:
∙ Abortus Medisinalis (abortus therapeutica), adalah abortus
karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan
dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu.
∙ Abortus Kriminalis, Abortus kriminalis adalah abortus yang
terjadi oleh karena tindakan- tindakan yang tidak legal
atau tidak berdasarkan indikasi
Gejala Klinis dari Abortus
1. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak
lemah atau kesadaran menurun
2. Perdarahan pervaginam, disertai keluarnya jaringan
hasil konsepsi;
3. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis
disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
4. Pemeriksaan ginekologis:
• Inspeksi vulva
• Inspekulo
• Pemeriksaan dalam
Anemia Gravidarum
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I
dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. Anemia
pada trimester II disebabkan oleh hemodilusi atau
pengenceran darah.
Gejala
Ibu hamil akan merasakan beberapa gejala seperti cepat
lelah dan merasa lemah, kulit tampak pucat, denyut
jantung tidak teratur, sesak napas, nyeri dada dan sakit
kepala
Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan
• Anemia defisiensi zat besi
salah satu jenis anemia yang paling sering dialami. Anemia ini disebabkan karena
kurangnya asupan zat besi dalam tubuh dan kerap terjadi pada trimester pertama.
anemia jenis ini bisa diatasi dengan mengubah pola makan dan menambah konsumsi
makanan yang banyak megandung zat besi.
• Anemia Megaloblastik
Disebabkan karena kekurangan asam folat. Anemia jenis ini juga cukup berbahaya
jika tidak segera diatasi. Sama seperti Anemia Hemolitik, anemia jenis ini juga bisa
diatasi dengan transfusi darah.
• Anemia Hemolitik
Disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dibandingkan
proses pembentukannya. Jenis anemia yang satu ini terbilang jarang terjadi di
Indonesia. Namun jika mengalami gangguan ini, transfusi darah adalah satu-satunya
jalan.
• Anemia Hipoplastik
Penyebabnya berhubungan dengan obat-obatan, racun dan sinar ronsen. Pada
anemia jenis ini, sumsum tulang tidak memiliki kemampuan untuk membuat sel
darah merah baru. Anemia ini juga termasuk berbahaya. Karena itu, sang ibu
membutuhkan transfusi darah hingga berulang kali.
Placenta Previa
Plasenta previa
adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di
bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian
atau seluruh jalan lahir.
Gejala
▪ Perdarahan ringan yang sesekali terjadi.
▪ Darah terperangkap di dalam rahim.
▪ Nyeri perut atau punggung.
▪ Kontraksi rahim yang terjadi terus menerus.
▪ Rahim atau perut terasa kencang.
▪ Cairan ketuban sangat sedikit.
▪ Pertumbuhan bayi lebih lambat dari kondisi normal.
KONSEP POSTPARTUM
Dr. Masita,SST.,MPH
MASA NIFAS
M a s a Nifas (puerperium) adalah masa setelah
plasenta lahir h ingga alat ka n d u n ga n kembali
seperti keadaan se be l um h a m i l d a l a m waktu
kurang lebih 6 m i n g g u .
TAHAPAN MASA NIFAS
Periode I m m e d i a t e
Postpartum (24 Jam Pertama)
1. Involusio Uteri
Involusio adalah pemulihan uterus pada
ukuran dan kondisi normal setelah
kelahiran bayi
Involusio terjadi karena masing-masing sel
menjadi lebih kecil karena sitoplasma yang
berlebihan dibuang. Involusio disebabkan
oleh proses autolysis, dimana zat protein
dinding rahim pecah, diabsorbsi dan
kemudian dibuang sebagai air kencing.
INVOLUSIUTERUS DAN LOKHIA
2. Involusio Tempat Plasenta
Pada pemulaan nifas, bekas plasenta
mengandung banyak pembuluh darah
besar yang tersumbat oleh trombus.
Biasanya luka yang demikian, sembuh
dengan menjadi parut. Hal ini disebabkan
karena dilepaskan dari dasar dengan
pertumbuhan endometrium baru di
bawah pemukaan luka.
3. Lochea
Yaitu sekret dari kavum uteri dan
vagina pada masa nifas. Lochea
dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
a) Lochea rubra
b) Lochea sanguinolenta
c) Lochea serosa
d) Lochea alba
Lochea rubra/cruenta
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, verniks
kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama
2 hari pasca persalinan.
Lochea sanguinolenta
Berwarna merah dan kuning berisi darah
dan lendir,yang keluar pada hari ke – 3
sampai ke-7 pasca persalinan.
Lochea serosa
Dimulai dengan versi yang lebih pucat dari
lochia rubra. Lochia ini berbentuk serum dan
berwarna merah jambu kemudian menjadi
kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari
ke -7 sampai hari ke-14 pasca persalinan.
Lochea alba
Dimulai dari hari ke-14 kemudian makin lama
makin sedikit hingga sama sekali berhenti
sampai 1 atau 2 minggu berikutnya.
Bentuknya seperti cairan putih berbentuk
krim serta terdiri atas leukosit dan sel-sel
desidua.
4. Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks akan
menganga seperti corong berwarna merah
kehitaman, konsistensinya lunak, kadang-
kadang terdapat perlukaan kecil. Setelah bayi
lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim,
setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan
setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.
5. Vagina dan perineum
Vagina dan lubang vagina pada permulaan
puerpurium merupakan suatu saluran yang
luas berdinding tipis. Secara berangsur-
angsur luasnya berkurang, tetapi jarang
sekali kembali seperti ukuran seorang
nulipara.
Rugae (lipatan-lipatan atau kerutan-
kerutan) timbul kembali pada minggu
ketiga. Perlukaan vagina yang tidak
berhubungan dengan luka perineum tidak
sering dijumpai.
FISIOLOGI LAKTASI
PERKEMBANGAN PAYUDARA
•
• Saat pubertas: Payudara mulai berkembang dirangsang
oleh estrogen dengan stimulasi kelenjar susu payudara
ditambah deposisi lemak untuk memberikan massa
payudara.
• Pada keadaan kehamilan estrogen tinggi: jaringan kelenjar
menjadi berkembang sempurna untuk produksi susu.
Prolaktin merangsang Laktasi
• Prolaktin hipofisis anterior, konsentrasi
dalam darah meningkat sejak UK.5 mg sampai
persalinan (10-20X dari non pregnant)
• Prolaktin → sekresi ASI di alveolus
• Plasenta mengeluarkan sejumlah besar
human chorionic somatomammotropin, yang
mungkin memiliki sifat laktogenik, sehingga
mendukung prolaktin dari hipofisis ibu selama
kehamilan.
PROSES PENGELUARAN ASI
1. HPP primer
adalah kondisi ketika perdarahan postpartum yang
terjadi dalam kurun waktu 24 jam pertama.
2. HPP sekunder
adalah kondisi perdarahan vagina yang hebat atau
abnormal yang terjadi mulai dari 24 jam pertama
sampai 12 minggu pascapersalinan.
KLASIFIKASI PERDARAHAN
( V O L U M E D A R A H MATERNAL=100 ML/KGBB)
Prakiraan
Volume
Klasifikasi Perdarahan Tanda & Gejala Aksi
Perdarahan (%)
(mL)
0
(perdarahan < 500 < 10 none
normal)
Garis Waspada
Perlu observasi ± Infus cairan
1 500–1000 < 15 minimal
penggganti
Garis Aksi
↓ urin output
↑ nadi & teraba halus
2 1200–1500 20–25 ↑ pernapasan Terapi cairan dan oksitosin
hipotensi postural
hipotensi
takikardi
3 1800–2100 30–35 Manajemen aktif
akral dingin
takipnue
Jika terdapat
cairan,
Perawatan Jaga bukalah luka
Luka yang baik kebersihan ibu d a n lakukan
drainase
Dr.MASITA,SST.,MPH
KONSEP PERSALINAN TANDA DAN
MEKANISME PERSALINAN DAN
KELAHIRAN (KALA I,II,III,IV)
2
PENGERTIAN
• Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh
ibu.(FK UNPAD.1983:221)
7
SEBAB-SEBAB MULAINYA
PERSALINAN
Blm diketahui pasti,beberapa teori yang
berkaitan:
• Teori Keregangan Otot
Otot rahim mampu meregang dalam batas
tertentu dimana setelah terlewati terjadi
kontraksi s/d persalinan, rahim yg
membesar & teregang menyebabkan
iskemia otot rahim & menganggu sirkulasi
utero-plasenter. Seperti Kandung Kemih
bila dindingnya teregang oleh isinya maka
timbul kontraksi u/ mengeluarkannya.
8
SEBAB-SEBAB MULAINYA
PERSALINAN…
• Teori Oksitosin
Akhir kehamilan oksitosin ↑ sehingga
timbul his.
9
SEBAB-SEBAB MULAINYA
PERSALINAN…
• Teori Prostaglandin
Prostaglandin ↑ sejak hamil 15 mg dari
Decidua,kdrnya ↑ dlm cairan amnion,darah
& urin ibu dlm jaringan intra uterin ↑
secara mencolok dalam persalinan.
• Pengaruh Janin
Hipofise & kelenjar suprarenal janin diduga
memegang peranan karena pada anensfalus
kehamilan berlangsung lama.
10
TAHAPAN PERSALINAN
• KALA I (Kala Pembukaan)
Mulai pembukaan servik s/d pembukaan
lengkap (10 cm).Ditandai keluarnya lendir
bercampur darah (Bloody show) dari
pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar
kanalis servikalis krn servik membuka &
mendatar.
Kala I dibagi 2 fase:
1.Fase Laten:Pembukaan servik s/d 3 cm
berlangsung 7-8 jam.
11
TAHAPAN PERSALINAN…
2. Fase Aktif:berlangsung 6 jam, dibagi 3 subfase:
a. Periode Akselerasi:pembukaan 3-4
cm,berlangsung 2 jam.
b. Periode Dilatasi maksimal:pembukaan
berlangsung cepat 4-9 cm.
c. Periode Deselerasi:berlangsung
lambat dlm 2 jam pembukaan 9-
10cm/lengkap.
16
TANDA2 PERSALINAN
• Terjadinya his persalinan.
Pinggang/punggung sakit menjalar ke sekitar
abdomen bawah.His teratur,interval makin
pendek & kuat,mempengaruhi pembukaan
servik,makin beraktifitas makin kuat.
• Pengeluaran lendir darah (Bloody Show)
Karena serviks mulai mendatar &
membuka,darah berasal dari ruptur
pembuluh kapiler yang halus di serviks.
• Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi pecah
ketuban,sebagian besar ketuban pecah
menjelang pembukaan lengkap. 17
TANDA2 PERSALINAN…
• Dilatasi Serviks
Diketahui dengan Pemeriksaan Dalam (PD).
Untuk siapa?
• Semua ibu dalam kala I persalinan, baik yang kemajuan
persalinannya berjalan normal maupun abnormal
• Persalinan di institusi pelayanan kesehatan ataupun di
rumah
• Persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan (siswa,
mahasiswa, bidan, perawat terlatih ataupun dokter)
Data dalam Partograf
• Informasi tentang ibu dan riwayat
kehamilan/persalinan
• Kondisi janin
• Kemajuan persalinan
• Jam dan waktu
• Kontraksi uterus
• Obat-obatan dan cairan yang diberikan
• Kondisi ibu
• Asuhan, tatalaksana dan keputusan klinik
Catatan kondisi ibu
Peningkatan berat badan yang tidak sesuai (<1 kg per bulan) selama trimester
kedua dan ketiga atau peningkatan berat badan yang berlebih (>3 kg per bulan)
harus dievaluasi dan perlu mendapatkan konseling nutrisi. Sebagai standar kenaikan
berat badan pada ibu hamil menurut Committee on Nutrional (1990) adalah sekitar
7 kg sampai 18 kg; yaitu:
Menurut (Arisman,2013) pada tahap trimester III terjadi pertumbuhan janin dan
plasenta serta pertambahan cairan amnion berlangsung sangat cepat sehinggga
perlu diperhatikan kebutuhan gizi ibu selama periode ini. Berat badan ibu hamil
harus bertambah sesuai umur kehamilan, kenaikan berat badan yang normal akan
menghasilkan anak yang normal. Seorang ibu yang sedang hamil mengalami
kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. Pada trimester ketiga kenaikan berat
badan mencapai kira-kira 6 kg yaitu diperkirakan 90% kenaikan itu merupakan
kenaikan komponen janin, seperti pertumbuhan janin, plasenta, dan bertambahnya
cairan amnion.
E. Kontraindikasi Pemberian Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trisemester l, ll
dan lll
Menurut (Fitriana, 2016), bahan makanan yang harus dihindari dan dibatasi oleh
ibu hamil, diantaranya :
1. Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung bahan
tambahan makanan yang kurang aman.
2. Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena
mengandung kuman yang berbahaya untuk janin.
3. Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein yang dapat
meningkatkan tekanan darah.
4. Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi seperti yang banyak
mengandung gula, lemak misalnya: keripik, kue.
5. Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh: nangka (matang dan
mentah), kol,ubi jalar, karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada
ibu hamil.Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena
mengandung energi tinggi, yang berakibat pada berat badan ibu hamil
meningkat berlebihan dan bayi lahir besar
F. Langkah Pemberian Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trisemester l, ll dan lll
Kebutuhan nutrisi ibu hamil sangatlah penting dan mempengaruhi kesehatan
ibu serta janin yang dikandungnya. Dengan asupan nutrisi ibu hamil yang baik,
risiko komplikasi saat persalinan, kecacatan bayi, penyakit kronik di masa yang
akan datang dapat berkurang, berikut pemberian nutrisi yang harus dicukupi oleh
ibu hamil pada trimester I, II,dan III.(Hello sehat (2021))
1) Trimester pertama
a. Protein : sekitar 61 gr
b. Karbohidrat : Bagi ibu hamil usia 19-29 tahun butuh 385 gr, ibu hamil
berusia 30-49 tahun, asupan karbohidrat yakni 365 gr
c. Lemak: ibu hamil usia 19-29 tahun disarankan mengonsumsi sekitar 67,3 gr
dan ibu hamil usia 30-49 tahun mengonsumsi 62,3 gr per hari
d. Serat: ibu hamil usia 19-29 tahun yakni 35 gr, ibu hamil usia 30-49 tahun di
trimester pertama butuh 33 gr serat
e. Zat besi: ibu hamil usia 19-49 tahun butuh 9 miligram (mg) zat besi di
trimester pertama
f. Asam folat: ibu hamil membutuhkan sekitar 400-1000 mikrogram (mcg)
asam folat per hari
g. Kalsium: ibu hamil usia 19-49 tahun disarankan mencukupi kebutuhan
kalsium sebanyak 1200 mg kalsium per hari selama kehamilan.
h. Vit D: Ibu hamil disarankan mengonsumsi makanan tinggi vitamin D
sebanyak 15 mcg per hari.
i. Kolin: Kebutuhan nutrisi kolin untuk ibu hamil usia 19-49 tahun adalah
sebanyak 450 mg per hari.
j. Vit C: Kebutuhan vitamin C untuk ibu hamil usia 19-29 tahun yakni
sebanyak 85 mg per hari.
k. Yodium: Ibu hamil usia 19-49 tahun butuh asupan yodium sebanyak 220
mcg per hari
l. Seng: ibu hamil usia 19-49 tahun adalah 10 mg per hari
m. Asam lemak omega-3 dan omega-6 : Ibu hamil butuh asupan asam lemak
omega-3 sekitar 650 mg per hari dengan 300 mg merupakan kebutuhan
DHA untuk ibu hamil.
2) Trimester kedua
a. Protein : 70 gr
b. Karbohidrat : 400 gr
c. Lemak: ibu hamil usia 19-29 tahun disarankan mengonsumsi sekitar 67,3
gr dan ibu hamil usia 30-49 tahun mengonsumsi 62,3 gr per hari
d. Serat: ibu hamil usia 19-29 tahun yakni 36 gr, ibu hamil usia 30-49 tahun
di trimester kedua butuh 34 gr serat
e. Zat besi: ibu hamil usia 19-49 tahun butuh 18 mg zat besi,
f. Asam folat: ibu hamil membutuhkan sekitar 400-1000 mikrogram (mcg)
asam folat per hari
g. Kalsium: ibu hamil usia 19-49 tahun disarankan mencukupi kebutuhan
kalsium sebanyak 1200 mg kalsium per hari selama kehamilan.
h. Vit D: Ibu hamil disarankan mengonsumsi makanan tinggi vitamin D
sebanyak 15 mcg per hari.
i. Kolin: Kebutuhan nutrisi kolin untuk ibu hamil usia 19-49 tahun adalah
sebanyak 450 mg per hari.
j. Vit C: Kebutuhan vitamin C untuk ibu hamil usia 19-29 tahun yakni
sebanyak 85 mg per hari.
k. Yodium: Ibu hamil usia 19-49 tahun butuh asupan yodium sebanyak 220
mcg per hari
l. Seng: ibu hamil usia 19-49 tahun adalah 12 mg per hari
m. Asam lemak omega-3 dan omega-6 : Ibu hamil butuh asupan asam lemak
omega-3 sekitar 650 mg per hari dengan 300 mg merupakan kebutuhan
DHA untuk ibu hamil.
3) Trimester ketiga
a. Protein : 90 gr
b. Karbohidrat : 400 gr
c. Lemak: ibu hamil usia 19-29 tahun disarankan mengonsumsi sekitar 67,3
gr dan ibu hamil usia 30-49 tahun mengonsumsi 62,3 gr per hari
d. Serat: ibu hamil usia 19-29 tahun yakni 36 gr, ibu hamil usia 30-49 tahun
di trimester ketiga butuh 34 gr serat.
e. Zat besi: ibu hamil usia 19-49 tahun butuh 18 mg zat besi,
f. Asam folat: ibu hamil membutuhkan sekitar 400-1000 mikrogram (mcg)
asam folat per hari
g. Kalsium: ibu hamil usia 19-49 tahun disarankan mencukupi kebutuhan
kalsium sebanyak 1200 mg kalsium per hari selama kehamilan.
h. Vit D: Ibu hamil disarankan mengonsumsi makanan tinggi vitamin D
sebanyak 15 mcg per hari.
i. Kolin: Kebutuhan nutrisi kolin untuk ibu hamil usia 19-49 tahun adalah
sebanyak 450 mg per hari.
j. Vit C: Kebutuhan vitamin C untuk ibu hamil usia 19-29 tahun yakni
sebanyak 85 mg per hari.
k. Yodium: Ibu hamil usia 19-49 tahun butuh asupan yodium sebanyak 220
mcg per hari
l. Seng: ibu hamil usia 19-49 tahun adalah 12 mg per hari
m. Asam lemak omega-3 dan omega-6 : Ibu hamil butuh asupan asam lemak
omega-3 sekitar 650 mg per hari dengan 300 mg merupakan kebutuhan
DHA untuk ibu hamil.
Berikut langkah-langkah pemberian nutrisi untuk ibu hamil dengan pemberian
makan melalui oral
11. Ambil baki dengan segera setelah selesai makan, pastikan untuk mencatat apa yang dimakan dan
yang tidak dimakan oleh klien
12. Catat asupan cairan jika perlu
13. Dokumentasi
KELOMPOK 1B
KELOMPOK 2A