Donny de Keizer
Speakerpreneur & TV Broadcaster
CEO Media Dreyasa Komunitama
Newscaster Beritasatu TV
BERITA
KELAYKAN BERITA
Penting
Contoh : Fashion,mode,tawuran,dll
SUMBER INFORMASI
BACAKAN !!!
Karya Tulis Akademis Karya Tulis Jurnalistik Karya Tulis Sastrawi
Bahasa Indonesia Kaku dan Resmi, Bahasa Indonesia Harus Baku tapi Bahasa Indonesia Tidak Harus Baku
Sering Kaku Fleksibel, Dituntut memikat dan Resmi, tapi Indah-Memikat
Bersifat Impersonal (Tidak Ada Lisensi Boleh Bersifat Personal dan Bersifat Personal (Lisensi
Prosa/Poetika) Impersonal Prosa/Poetika Mutlak)
Memegang Asas Objektivitas Lebih Banyak yang Menganut Asas Menuntut Subjektivitas Demi kekuatan
Objektivitas, tapi Mulai Banyak yang Tulisan
Subjektif
Beredar di Kalangan Akademisi Dibaca oleh Khalayak Umum Dibaca oleh Khalayak Umum
Bentuk-bentuknya: Makalah, Laporan Ragam-ragamnya: Berita, Artikel, Esai, Jenis-jenisnya: Novel, Cerpen, Puisi,
Riset, Skripsi, Tesis, Disertasi, Feature, Laporan Wawancara, Pojok, dll.
Peraturan-peraturan, Naskah Pidato dll.
Resmi, dll.
Faktual dan Analisis Faktual, Analisis, Subjektif, atau Fiktif, Menghibur, Subjektif
Menghibur
Sumber: Adaptasi dari Stanley (1999), dalam Makalah Hasan Bachtiar “Bahasa Bukanlah Penjara”,
Diklat Jurnalistik Bulaksumur Pos , 18 November 2000.
Ekonomi kata
adalah segalanya
dalam penulisan
berita
1. Gunakan Kalimat pendek, tajam, dan jelas.
Anda harus selalu memilih kata-kata dan kalimat yang memberi arti
paling tepat dengan risiko membingungkan sekecil mungkin. Secara
umum ini berarti pemilihan kata-kata dan kalimat pendek dan sederhana.
Hilangkan kata sifat dan keterangan yang dicetak tebal karena tidak diperlukan
dan hanya memperlambat kalimat. Kata cepat tidak perlu karena orang biasanya
tidak berlari pelan. Bocah lelaki pastilah tak berdaya, kalau tidak tentu saja ia
tidak dipukuli. Dan kata secara brutal juga tidak perlu, karena kebanyakan
pemukulan itu brutal. Kalimat itu sekarang menjadi lebih tajam.
Orang itu berlari menyeberangi jalan untuk menolong bocah lelaki yang sedang
dipukuli.
Dalam praktiknya,
penggunaan kalimat
efektif dan ekonomi
kata dapat dilakukan
dalam dua level,
yaitu
1.Unsur kata
2.Unsur kalimat.
UNSUR KATA
Dilakukan dengan menghilangkan atau mempertimbangkan pemakaian kata tertentu, misalnya:
1. “bahwa”, contoh;
“Presiden SBY berkeyakinan bahwa sejumlah menteri di kabinetnya masih bisa diandalkan”.
Sebaiknya,
2. “adalah” contoh;
“Adalah merupakan kenyataan, bahwa kenaikan harga BBM memberatkan rakyat miskin”.
Sebaiknya,
3. “telah”, contoh;
Sebaiknya,
Sebaiknya,
5. “mengenai”, contoh;
Sebaiknya,
6. “dari”/”daripada”, contoh;
Sebaiknya,
Sebaiknya,
Sebaiknya,
9. akronim, contoh;
“Nekolim”sebaiknya“Neokolonialisme”
”Mereka anggap semua pengeluaran ini sebagai infak di jalan Allah yang pahalanya tak ketulungan”.
Kesalahan yang terdapat pada kalimat di atas adalah pemilihan kata tak ketulungan yang tidak tepat.
Kata tak ketulungan (bahasa Jawa) bermakna negatif yakni tak tertolong. Contohnya: Si Topan
bandelnya tak ketulungan. Padahal, konteks kalimat bermakna positif, yakni pahalanya besar sekali.
Perbaikan kalimat di atasn adalah sebagai berikut.
”Mereka anggap semua pengeluaran ini sebagai infak di jalan Allah yang pahalanya besar sekali”.
1. Kerancuan (kontaminasi)
“Tulisan-tulisan Bung Hatta yang selama ini berserakan berhasil dikumpulkan dalam sembilan jilid
besar”.
Struktur kalimat tersebut rancu. Sebenarnya bentuk kalimat itu adalah kalimat pasif jika dilihat
dari predikatnya dikumpulkan. Tetapi, karena disisipi predikat lain yaitu berhasil, kalimat tersebut
tidak jelas, apakah pasif atau aktif. Berhasil merupakan penanda predikat kalimat aktif, seperti
halnya bermain, bertemu, berkelahi.
”Tulisan-tulisan Bung Hatta yang selama ini berserakan dikumpulkan dalam sembilan jilid
besar”.
2. Kejenuhan, contoh;
“Dengan ranking itu, maka nenempatkan Indoensia sebagai negara paling korup di dunia”
Sebaiknya,
“Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin kemarin memulai rapat kerjanya di Hotel
Mercure Jakarta, dibuka oleh Ketua KPK, Bagir Manan”.
Sebaiknya,
“Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Senin kemarin memulai rapat kerjanya di Hotel
Mercure Jakarta. Rapat itu dibuka oleh Ketua KPK, Bagir Manan”.
SIMULASI