ejurnalunsam.id/index.php/jurutera
Riwayat Artikel:
Dikirim 27 September 2019 Tanah merupakan bagian terpenting dalam suatu konstruksi seperti
Direvisi 14 Oktober 2019
Diterima 31 Oktober 2019
bangunan, jalan dan beban lalu lintas karena tanah mempunyai fungsi sebagai
penyangga konstruksi. Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan
endapan-endapan yang relative lepas (loose) yang terletak diatas batuan dasar
Kata Kunci:
Tanah, Metode USCS, Indeks
(Bedrock). Dalam perencanaan suatu konstruksi harus dilakukan penyelidikan
plastisitas, Meurandeh kota langsa terhadap klasifikasi tanah terutama sifat-sifat tanah yang mempengaruhi daya
dukung tanah dalam menahan beban konstruksi yang ada diatasnya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi, jenis dan sifat tanah yang terdapat
di Gampong Meurandeh Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa dengan
menggunakan metode USCS (Unified Soil Classification System). Penelitian
ini menggunakan sampel tanah dari 3 titik (spot) yang terdapat wilayah
Gampong Meurandeh, daerah ini sekarang berada dalam kondisi
pengembangan terutama dalam hal pembangunan sehingga diperlukan kajian
awal mengenai klasifikasi tanah agar kekuatan konstruksi sesuai dengan
kondisi tanah. Analisa yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
mengambil sampel tanah di lokasi penelitian, yang selanjutnya dilakukan
pengujian benda uji dengan menggunakan metode USCS dan dilakukan
proses pengolahan data untuk mendapatkan hasil sesuai dengan metode yang
digunakan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh butiran halus
dari sampel 1 (sampel pertama) yang tertampung didalam pan dengan berat
tertahan = 12,30 gr, kumulatif tertahan = 100,00 gr dan nilai kumulatif (%)
tertahan = 100,00 gr. Sampel 2 (sampel ke-2) diperoleh nilai berat tertahan
dari pan = 30,00 gr dan kumulatif (%) tertahan = 100,00 gr. Serta dari sampel
3 (sampel ke-3) diperoleh berat tertahan = 25,73 gr dan kumulatif (%) tertahan
= 100,00 gr. Nilai tersebut menyatakan bahwa klasifikasi tanah yaitu tanah
berjenis pasir bergradasi buruk, pasir berkerikil sedikit atau sama sekali tidak
mengandung butiran halus yang diberi simbol SP.
.
© 2019 Jurnal Ilmiah JURUTERA. Di kelola oleh Fakultas Teknik. Hak Cipta Dilindungi.
Menurut Bowles dkk , tanah adalah campuran yaitu lanau anorganik (inorganik silt) yang merupakan
partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh tanah berbutir halus dengan plastisitas kecil
jenis berikut : mengandung butiran kuarsa sedimensi yang kadang di
1. Berangkal (boulders), merupakan potongan batu yang sebut tepung batuan (rockflour) dan tanah lanau
besar, biasanya lebih besar dari 250 mm sampai 300 organik (organik silt) tanah agak plastis berbutir halus
mm. Untuk kisaran antara 150 mm sampai 250 mm, dengan campuran partikel partikel bahan organik
fragmen batuan ini disebut kerakal (cobbles). terpisah secara halus, warna tanah bervariasi dari abu-
2. Kerikil (gravel), partikel batuan yang berukuran 5 mm abu terang ke abu-abu gelap.
sampai 150 mm. 3. Tanah Lempung
3. Pasir (sand), partikel batuan yang berukuran 0,074 mm Tanah lempung adalah tanah yang terdiri dari butiran
sampai 5 mm, berkisar dari kasar (3-5 mm) sampai yang sangat kecil dan menunjukan sifat-sifat plastis
halus (kurang dari 1 mm). dan kohesi. Kohesi menunjukan bahwa bagian-bagian
4. Lanau (silt), partikel batuan berukuran dari 0,002 mm itu melekat satu sama lainnya sedangkan plastisitas
sampai 0,074 mm. Lanau dan lempung dalam jumlah merupakan sifat yang memungkinkan bentuk bahan itu
besar ditemukan dalam deposit yang disedimentasikan diubah-ubah tanpa perubahan isi atau tanpa kembali ke
ke dalam danau atau didekat garis pantai pada muara bentuk aslinya tanpa terjadi retakan atau pecah-pecah.
sungai.
5. Lempung (clay), partikel mineral yang berukuran lebih c. Sistem Klasifikasi Tanah
kecil dari 0,002 mm. Partikel-partikel ini merupakan Adapun sistem klasifikasi tanah yang umum
sumber utama dari kohesi pada tanah yang kohesif. digunakan dalam teknik jalan raya adalah sistem
klasifikasi tanah USCS (Unified Soil Classification
System) yang dikelompokan dalam dua kelompok:
a. Sifat-Sifat Tanah
Secara umum dari hasil survey lapangan dan test 1. Tanah berbutir kasar (coarse-grained soil), yaitu
laboraturium tanah memiliki sifat-sifat sebagai berikut tanah kerikil dan pasir yang kurang dari 50% berat
1. Permeabilitas tanah
2. Kemampuan dan konsoliditas tanah total contoh tanah lolos saringan No.200. Simbol
3. Kekutan tegangan geser tanah. untuk kelompok ini adalah G untuk tanah
4. Klasifikasi Tanah berkerikil dan S untuk tanah berpasir.
2. Tanah berbutir halus (fine-grained soil), yaitu tanah
Sifat tanah berdasarkan lekatnya adalah sebagai yang lebih dari 50% berat contoh tanahnya lolos
berikut : dari saringan No.200. Simbol kelompok ini adalah
1. Tanah Kohesif adalah tanah yang mempunyai C untuk lempung anorganik dan O untuk lanau
sifat lekatan antara butir-butirnya seperti tanah organik. Simbol Pt digunakan untuk gambut (peat),
lempung. dan tanah dengan kandungan organik tinggi.
2. Tanah Non Kohesif adalah tanah yang tidak
mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara Kelompok-kelompok tanah utama sistem klasifikasi
butir - butirnya atau hampir tidak mengandung USCS dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini :
lempung misal pasir.
3. Tanah Organik adalah tanah yang sifatnya sangat Tabel 2.1 Sistem Klasifikasi Tanah USCS (Djarwanti dkk,
dipengaruhi oleh bahan-bahan organic seperti 2009)
sisa-sisa hewani maupun tumbuh-tumbuhan.
b. Jenis-Jenis Tanah Jenis Tanah Prefiks Sub Kelompok Sufiks
Jenis tanah berdasarkan ukuran butir digolongkan
Gradasi baik W
menjadi : Kerikil G
Gradasi buruk P
1. Batu kerikil dan pasir Berlanau M
Golongan ini terdiri dari pecahan-pecahan batu Pasir S
Berlempung C
dengan berbagai ukuran dan bentuk. Butiran batu Lanau M
kerikil biasanya terdiri dari pecahan batu, tetapi Lempung C W2 <50% L
mungkin terdiri dari satu macam zat mineral Organik O W2 >50% H
tertentu, butiran tersebut biasa terdapat dalam Gambut Pt
satu ukuran saja atau mencakup seluruh ukuran
dari batu besar sampai pasir halus, keadaan ini 2.2. Batas-Batas Konsistensi
disebut bahan yang bergradasi baik. Dalam masalah tanah penting bagi kita untuk
mengetahui pengaruh kadar air terhadap sifat-sifat
2. Lanau (slit) mekanis tanah, misalnya kita campurkan air terhadap
Yaitu tanah berbutir halus yang berukuran lebih kecil suatu sampel tanah berbutir halus (lanau, lempung atau
dari 0,074 mm (No.200). Lanau terdiri dari dua jenis lempung berlumpur) sehingga mencapai keadaan cair. Bila
4.3.3. Indeks plastisitas (plasticity index) Seluruh sampel memiliki nilai kurang dari 5% lolos
Indeks plastisitas atau plasticity index (PI) yang saringan No.200 sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah
merupakan nilai selisih dari batas cair dan batas plastis. berjenis pasir baik SW ataupun SC. Selanjutnya untuk
dapat dilihat pada tabel berikut: menentukan apakah tanah berjenis pasir SW atau SP maka
langkah terakhir yang dilakukan adalah dengan
4.7 Tabel Indeks Plastisitas menentukan nilai Koefisien Keseragaman (Cu) ataupun
Koefisien Gradasi Cc. Adapun kriteria klasifikasi yaitu:
JENIS TANAH LL % PL % PI (LL-PL)
1. Tanah berjenis pasir SW jika nilai Cu>6 atau 1<Cc < 3
Sampel 1 41,89 39,2 2,64
2. Namun tanah berjenis pasir SP jika tidak memenuhi
Sampel 2 25,09 45,95 -20,86 Untuk memperoleh data diameter yang bersesuaian
Sampel 3 31,27 29,55 1,72 dengan % lolos ayakan dibutuhkan grafik ukuran tanah.
Adapun grafik ukuran tanah disajikan pada Gambar 4.5
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bawa Indexs Plastisitas berikut ini.
dari Sampel 1 adalah 2,64, Sampel 2 -20,86, dan Sampel
3 adalah 1,72. Ukuran Butiran Tanah
4.4. Pembahasan 100
% Komulatif Lolos
Analisis sampel di tiga titik berbeda dengan
menggunakan metode USCS. Sebelumnya dilakukan
analisis ayakan dan atterberg limit. Berdasarkan dari data 50 Sampel 1
Ayakan
analisis ayakan, maka jenis tanah berdasarkan metode
USCS sebagai berikut: Sampel 2
0
Tabel 4.8 Analisis Ayakan 0,01 0,1 1
Sampel103
KERIKIL PASIR FRAKSI
JENIS TANAH
(%) (%) HALUS(%)
Diameter (mm)
Sampel 1 0 97,95 2,05
Gambar 4.5. Ukuran Butiran Tanah
Sampel 2 0 96,77 3,23
Sampel 3 0,09 97,2 2,89 Berdasarkan Gambar 4.5, dapat dilihat nilai Cu dan
Cc untuk masing-masing sampel dapat dilihat pada Tabel
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat seluruh sampel 4.9.
didominasi oleh jenis tanah pasir dengan nilai rata-rata
Tabel. 4.9 Koefisien Keragaman Dan Gradasi
mencapai 97,25%. Setelah diperoleh jenis tanah,
selanjutnya menganalisa klasifikasi tanah dengan
berdasarkan metode USCS. JENIS
D60 D30 D10 CU CC
TANAH
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat Sampel 1 0,68 0,25 0,12 5,67 0,84
disimpulkan bahwa seluruh sampel baik itu sampel 1, 2 Sampel 2 0,28 0,15 0,09 0,31 0,89
dan 3 termasuk dalam divisi tanah berbutir kasar dengan
Sampel 3 0,42 0,18 0,09 4,66 0,86
≥ 50% butiran tertahan saringan No.200 dan pasir dengan
≥ 50% fraksi kasar lolos saringan No.4.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari ketiga
Dari hasil analisis ayakan ini diketahui bahwa tanah sampel maka dapat dilihat bahwa seluruh sampel tanah
berjenis pasir baik itu SW, SP, SM, ataupun SC. berjenis pasir bergradasi buruk, pasir berkerikil sedikit
Adapun syarat klasifikasi berdasarkan prosentase butiran atau sama sekali tidak mengandung butiran halus yang
halus dalam metode USCS adalah sebagai berikut: diberi simbol SP.
1. Kurang dari 5% lolos saringan No.200: GW, GP,SW,
SP
2. 5% - 12% lolos saringan No.200: Batasan klasifikasi
yang mempunyai simbol dobel
3. lebih dari 12 % lolos saringan No.200: GM, GC,
SM,SC.