Seiring berjalan nya waktu Kecamatan Cikarang pusat khususnya Kota deltamas menjadi daerah
komersil yang di dominasi dengan industri kreatif, banyaknya macam aktifitas dari masyrakat ini
menimbulkan perilaku masyarakat yang cenderung berkelompok. Hal ini sangat disayangkan bagi pelaku
masyarakat karena aktifitas kreatif ini berperan penting bagi masyrakat yang ingin belajar dan bertukar
pengalaman antar pelaku industri kreatif, Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan fasilitas penunjang
Ruang Terbuka Publik dan Ruang Terbuka Hijau sebagai upaya pendukung berfungsi sebagai sarana
rekreasi, sekaligus menjadi wadah untuk berkreasi dan sebagai hutan kota. Diharapkan dengan adanya
Ruang Rekreasi dan hutan kota di kota deltamas dapat meningkatkan jumlah persen dari Ruang Terbuka
yang ada saat ini. Adapun metode pengujian terhadap hipotesis-hipotesis dan dilakukan dengan survei
ke lapangan, melakukan wawancara kepada pihak yang terkait dan kemudian melakukan observasi,
mengumpulkan data, membandingkan antara hasil dilapangan dengan standar yang ada dan
menentukan hasil yang baik.
Konsep utama yang dipilih untuk perancangan Urban liesur spaces dengan pendekatan ruang
interaktif di Kota Deltamas dapat memenuhi kebutuhan penduduk sekitar selepas bekerja dan dapat
mengurangi polusi udara, dari konsep tersebut diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah
terkait dengan kebutuhan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau membuat kenyamanan dari
pengguna ruang tersebut. Urban leisure spaces dan Urban forest dapat menjadi tujuan menarik untuk
sarana rekreasi dan bersantai melepas lelah setelah bekerja sehingga dapat memacu semangat kerja
kembali.
Kata kunci : Pertumbuhan Penduduk, Ruang Ketiga, Industri, Ruang Publik dan Urban liesur spaces