Anda di halaman 1dari 1

Vraja Kisori dasi

5AY/22

Penularan Covid-19 Covid-19 begitu cepat menular dari satu manusia ke manusia lainnya. Covid-19
ditularkan dari seseorang yang terkena virus SARS-CoV-2 ke orang lainnya. Penyakit ini dapat menyebar
melalui droplet atau tetesan air dari hidung, mulut, atau bagian lain dari tubuh manusia. Penularannya dapat
terjadi pada saat batuk, bersin, atau berbicara. Seseorang juga dapat terinfeksi Covid-19 bila tanpa sengaja
menghirup droplet dari penderita. Ini alasan mengapa penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu
meter dari orang lain. Droplet juga dapat melekat atau jatuh pada benda di sekitarnya, kemudian menularkan
penyakit pada orang lain yang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi droplet penderita. Bila tangan
kita yang terkontaminasi menyentuh mata, hidung, atau mulut, maka kita dapat terinfeksi Covid-19. Ini
adalah alasan pentingnya mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer.
Cuci tangan mengurangi penyebaran Covid-19 karena mencegah rantai penularan melalui droplet yang
menempel di tangan. Sementara memakai masker dapat menghindari penularan Covid-19 melalui droplet
yang menyebar melalui udara. Ini sebabnya warga dianjurkan mengenakan masker saat keluar rumah.
Kementerian Kesehatan menemukan beberapa kasus penderita tanpa gejala. Hal ini berbahaya karena
penderita tampak sehat dan tidak dapat dideteksi kecuali menggunakan tes swab. Lansia Rentan Mengalami
Sakit Lebih Parah Bila Terkena Covid-19 Seperti yang kita tahu, penularan Covid-19 tidak mengenal batasan
usia. Siapa saja bisa terinfeksi. Namun orang tua lanjut usia (lansia) lebih rentan untuk menderita sakit parah.
Terutama orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, diabetes, penyakit
jantung, atau tekanan darah tinggi. Lansia menjadi kelompok rentan sebab menurunnya sistem kekebalan
tubuh seiring usia. Sejalan dengan pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat
proses penuaan. Hampir semua fungsi organ dan gerak menurun. Diikuti dengan menurunnya imunitas
sebagai pelindung tubuh yang tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah sebabnya mengapa orang lansia
rentan terserang berbagai penyakit, termasuk Covid-19. Sistem imun yang lemah, belum lagi ditambah
penyakit yang diderita sebelumnya, dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19 pada lansia semakin
tinggi.

Covid-19 telah melanda sebagian besar negara di dunia sehingga World Health Organization (WHO)
telah menetapkan bahwa dunia dalam kondisi pandemi Covid-19. Indonesia pun tak terhindarkan dari
pandemi tersebut yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, baik segi ekonomi, sosial,
kesehatan, bahkan pendidikan. Hampir seluruh negara terdampak pandemi mengambil kebijakan menutup
sekolah, termasuk juga di Indonesia. Namun, anak harus tetap mendapatkan haknya memperoleh layanan
pendidikan. Oleh karena itu, Pemerintah mengeluarkan ketetapan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor
4 Tahun 2020, yang salah satu isinya tentang Belajar Dari Rumah (BDR) selama Pandemi Covid-19 melalui
pembelajaran jarak jauh. Untuk memberikan layanan pendidikan dengan tetap mengutamakan keselamatan
dan keamanan warga satuan pendidikan serta mencegah penyebaran Covid-19 yang masif, maka
ditetapkanlah Surat Keputusan Bersama 4 Menteri (Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri) dengan
beberapa kali perubahan, yang berisi tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada masa
Pandemi Covid-19. Di dalam keputusan tersebut dicantumkan rambu-rambu pelaksanaan PTM pada masa
Pandemi Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai