Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 3
KENAPA ANAKKU RUAM
MODUL 6.2
KESEHATAN USIA ANAK dan REMAJA

Pengampu : dr. Joko satrio.,M.KM

Disusun Oleh :

Nama : Dina Fulaisifa

NIM : 179010026

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2020

i
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul............................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................. iii

Skenario 1 ......................................................................................... 1

Step I : Mengidentifikasi Istilah Asing........................................... 2

Step II : Mengidentifikasi Masalah................................................. 3

Step III : Menganalisis Masalah ..................................................... 4

Step IV : Peta Konsep..................................................................... 6

Step V : Learning Objective .......................................................... 7

Step VI : Belajar Mandiri.................................................................. 8

Step VII : Kesimpulan....................................................................... 16

Dalil.................................................................................................... 17

Daftar Pustaka................................................................................... 18

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmat. Selain itu, penulis juga merasa sangat
bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun
Islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan
penulisan laporan ini yang merupakan tugas mata kuliah Fakultas
Kedokteran skenario ketiga yaitu kenapa anakku ruam pada modul 6.2.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing dr. Dian
Rudiyana dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari isi, struktur penulisan dan gaya bahasa. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan laporan di
kemudian hari.
Demikian semoga laporan ini memberikan manfaat umumnya pada
para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Semarang, 4 Juni 2020

Penulis

iii
SKENARIO 1

Kenapa Anakku Ruam

Seorang Ibu datang ke Klinik Ibu dan Anak memeriksakan anaknya


yang berusia 3 tahun dengan keluhan demam dengan keluhan lain mata
merah, batuk, mencret dan timbul ruam di kulitnya .mulai demam sejak 5 hari
yang lalu. Anak sudah melakukan imunisasi lengkap sampai usia 1 tahun. Anak
tidak tampak aktif dan tidak ada nafsu makan. Pemeriksaan fisik didapatkan
makulopapuler di leher dan badan, infeksi konjungtiva, jantung dan paru dalam
batas normal.

1
STEP I

MENGIDENTIFIKASI ISTILAH ASING

1. Makulopapular : bintik-bintik dan benjolan kecil pada kulit disertai


peninggian dipermukaan kulit dengan ukuran bervariasi

2. Ruam-ruam : perubahan pada kulit berupa noda/ bercak kemerahan,


bintil, atau luka lepuh akibat iritasi atau peradangan

3. Imunisasi : suatu proses pembentukan imun seseorang agar kebal


terhadap penyakit tertentu dengan cara pemberian memberikan suntikan
vaksin

2
STEP II

RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja penyebab terjadinya ruam pada kulit?

2. Mengapa terjadi makulopapuler pada kulit dibagian leher dan badan?

3. Apakah terdapat hubungan antara munculnya keluhan pada anak


dengan riwayat imunisasi pada anak ?

4. Mengapa anak pada skenario mengalami batuk, mencret dan demam?

5. Mengapa anak tersebut mengalami mata merah?

6. Apa yang mengakibatkan anak tidak aktif dan tidak nafsu makan?

7. Imunisasi apa saja yang seharusnya sudah didapatkan pada anak umur
3 tahun?

8. Apa kemungkinan penyakit yang memiliki gejala demam dan timbul ruam
pada tubuh?

3
STEP III

MENGANALISIS MASALAH

1. Penyebab terjadinya ruam bisa karena infeksi , alergi obat , alergi


makanan

2. Terdapat hubungan antara timbulnya ruam dari leher ke badan terhadap


perjalanan keluhan pada anak. Pada umumnya, ruam kulit muncul
secara cephalocaudal (dari belakang telinga menuju ekstremitas).
Biasanya, saat ruam sudah mencapai ekstremitas, maka suhu akan
mulai turun sehingga anak tidak demam lagi. Kemungkinan pada
skenario ruam belum mencapai ekstremitas, sehingga anak masih
demam, Perjalanan klinik di awali dengan infeksi epithel saluran napas
bagian atas olehvirus, menyebar ke kelenjar lympha regional bersama
makrofag. Setelahmengalami replikasi dikelenjar limfa regional, virus
dilepas kedalam aliran darah,terjadilah viremia pertama.

3. Ada hubungannya , karena anak tersebut memiliki gejala klinis ruam


makulopapular , pada skenario anak hanya aktif imunisasi 1 tahun
sedangkan vaksin campak yang bermanifestasi ruam makulopapular
diberikan pada usia 15 bulan.

4. Disebabkan karena virus akan menyebar di berbagai organ, jika


mengenai saluran cerna akan menyebabkan mencret, jika mengenai
saluran pernapasan dapat menimbulkan batuk. Sedangkan demam
adalah reaksi imun tubuh terhadap infeksi.

5. Anak tersebut mengalami mata merah karena virus dapat masuk melalui
mata setelah tangan anak tersebut kontak dengan orang yang terinfeksi
dan menyebabkan virus bereplikasi, dan bisa juga karena virus masuk
melalui hidung lewat hirupan dan terjadi obstruksi pada duktus naso
lacrimalis sehingga menjadi mata merah

6. Anak tidak aktif dan tidak nafsu makan karena virus itu menyerang
saluran pernafasan sehingga menyebabkan peradangan pada

4
tenggorokan yang menimbulkan manifestasi berupa kemarehan pada
tenggorok dan sakit saat menelan sehingga anak tidak mau makan

7. Imunisasi pada anak usia 3 tahun mendapatkan imunisasi Hepatitis B,


Polio, DTP, Hib, PCV, rotavirus, Influenza, Campak, MMR, Tifoid,
Hepatitis A, Varicella dan Hpv

8. Kemungkinan penyakit yang memiliki gejala demam dan timbul ruam


pada tubuh seperti Campak, Virus Roseola ,Morbili, DBD, Demam
Scarlet.

5
STEP IV

PETA KONSEP

STEP V

LEARNING OBJECTIVE

1. Mampu mengetahui dan menjelaskan Definisi dan etiologi ruam


makulopapuler

2. Mampu mengetahui dan menjelaskan Patofisiologi ruam


makulopapuler

6
3. Mampu mengetahui dan menjelaskan Differential diagnosa ruam
makulopapuler

4. Mampu mengetahui dan menjelaskan Klasifikasi dan Manifestasi


klinis ruam makulopapuler

5. Mampu mengetahui dan menjelaskan Penegakan diagnosa ruam


makulopapuler

6. Mampu mengetahui dan menjelaskan Komplikasi ruam makulopapuler

7. Mampu mengetahui dan menjelaskan Penatalaksanaan dan


pencegahan serta edukasi ruam makulopapuler

STEP 6

SELF STUDY

LEARNING OBJECTIVE 1

1. Definisi dan etiologi

7
Penyakit eksantema adalah suatu penyakit yang bermanifestasi
sebagai erupsi pada kulit yang berhubungan dengan penyakit sistemik yang
biasanya disebabkan oleh infeksi. Mekanisme terjadinya lesi kulit adalah
kerusakan sel akibat invasi organisme patogen, produksi toksin oleh
organisme, dan respon imun pejamu.1
Makulopapula adalah ujud kelainan kulit primer berdasarakan
kejadianya.2
LEARNING OBJECTIVE 2

2. Patofisiologi ruam makulopapular

Patogenesis manifestasi kulit dari penyakit sistemik dapat dibagi menjadi 3


kategori.
Pertama, penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi melalui darah
(viremia, bakteriemia, dan sebagainya) yang menghasilkan infeksi sekunder
di kulit atau dapat juga merupakan hasil reaksi respon imun antara
organisme yang bersangkutan dengan antibodi atau faktor seluler di lokasi
kulit. Cacar air, infeksi enterovirus, dan meningokoksemia adalah contoh
penyakit dimana mikroba mencapai kulit melalui darah.
Kedua, patogenesis yang berhubungan dengan penyebaran toksin dari
penyebab infeksi. Infeksi terjadi di lokasi tertentu namun kemudian toksin
yang dihasilkan menyebar dan mencapai kulit melalui darah. Tiga contoh
penyakit dalam kelompok ini adalah demam skarlatina streptokokal,
staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS), dan sindroma syok toksik.
Ketiga adalah patogenesis pada penyakit sistemik dimana eksantema
tidak dapat dimengerti dengan baik namun muncul dan diduga mempunyai
dasar imunologis. Contohnya eritema multiforme eksudativum (sindroma
Stevens-Johnsons) dan eritema nodosum.

Dari skenario patogenesis terjadinya gejala pada pasien yaitu penyebaran


dengan infeksi melalui darah atau viremia. Yang mana pada skenario viremia
sudah sampai pada bagian enteral atau bagian pencernaan yang
mengakibatkan adanya manifestasi yaitu diare pada anak. Berikut bagan yang
menejlaskan patofisiologi yang terjadi :

8
Gambar 1. Bagan Patofisiologi Eksantema dengan demam dan ruam 3
LEARNING OBJECTIVE 3
3. Differential diagnose dan Komplikasi ruam makulopapuler

9
LEARNING OBJECTIVE 4
4. Klasifikasi dan Manifestasi klinis ruam mukopapuler

Gambar 3 . Tabel Klasifikasi Eksantema pada anak. 5

Manifestasi Klinis
Manifestasi yang muncul pada anak dengan gejala adanya perubahan
ujud kelainan kulit yaitu dibedakan pada UKK berdasarkan kejadianya :

 UKK primer: makula, papula, urtika/bidur,patch, plak, vesikel, bula,


pustula, nodul, kista
 UKK sekunder: krusta, skuama, ulkus, erosi,fisura, ekskoriasi, skar,
likenifikasi, atrofi
 UKK khusus: telangiektasia, purpura, ptekie,komedo, burrow, lesi target.

Pada skenario manifestasi yang muncul yaitu Makulapapula yang mana


termasuk di ujud kelianan kulit primer. Untuk manifestasi klnis pada diagnose
banding lainya dapat dilihat pada gambar 2. Pada tabel diagnose banding.

LEARNING OBJECTIVE 5
5. Penegakan diagnosa ruam mukopapuler
Anamnesis
1. Riwayat penyakit infeksi sebelumnya & data imunisasi pasien
 Dilakukan alloanamnesis kepada orang tua
 Pada umumnya , penyakit penyakit eksantema akut pada anak
memeberikan imunitas seumur hidup pada penderitanya. Sehingga, jika
dari alloanamnesis diketahui adanya riwayat suatu penyakit tertentu,

10
maka penyakit tersebut dapat disingkirkan dari kemungkinan diagnosis
penyakit yang sedang berlangsung.
Pada skenario pasien tidak dijelaskan mengenai riwayat infeksi
sebelumnya. Dan untuk riwayata pemberin imunisasi pasien sudah
mendaptakan imunisasi lengkap hingga usia 1 tahun.

Pemeriksaan Fisik

Gambar 3 . Tabel Pemeriksaan Fisik pada demam dan ruam. 6


Pemeriksaan penunjang

11
Berikut algoritma untuk menegakan diagnose pada suspek eksantema
pada anak dengan UKK ruam macula papuler dengan demam

12
LEARNING OBJECTIVE 7

6. Penatalaksanaan dan pencegahan serta edukasi ruam


mukopapuler

15
STEP 7

KESIMPULAN

Dari skenario tersebut didapatkan informasi anak berusia 3 tahun dengan


keluhan demam dengan keluhan lain mata merah, batuk, mencret dan timbul ruam
di kulitnya. mulai demam sejak 5 hari yang lalu imunisasi lengkap sampai usia 1
tahun. makulopapuler di leher dan badan, serta infeksi konjungtiva. Dari
pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa anak ini menderita
campak/measless/rubeola. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dengan
melakukan swab tenggorok, isolasi virus dan serologis. Tatalaksana bersifat
suportif berupa: tirah baring, antipiretik (parasetamol 10-15 mg/kgBB/dosis dapat
diberikan sampai setiap 4 jam), cairan yang cukup, suplemen nutrisi, dan vitamin
A. Pencegahan dapat diberikan vaksin MMR dan booster campak. Komplikasi

16
yang mungkin terjadi adalah Laringitis Akut, Bronkopneumonia, Ensefalitis,
Enteritis, Otitis media.

DALIL SESUAI SKENARIO

Qur’an Surah An- Nisa’ : 9


Tentang perintah Alloh SWT untuk membuat anak dan meinggalkan anak
saat lemah

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan


dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

17
DAFTAR PUSTAKA

1) Tuty Rahayu, Alan R. Tumbelaka . Sari Pediatri . Gambaran Klinis


Penyakit Eksantema Akut Pada Anak, Vol. 4, No. 3, Desember 2002:
104 - 113
2) Rosmelia.Pemeriksaan Fisik Dalam Dermatologi. FKUII.Yogyakarta
3) Lina. WOC. Campak Pada Anak. 2017
4) El-Radhi AS, Caroll J, Klein N. Differential dignosis of febrile
diseases. Dalam: El-Radhi AS, Caroll J, Klein N, editor. Clinical
manual of fever in children. Springer-Verlag. Berlin, 2009; 279-80.
5) Lau AS, Uba A, Lehman D. Infectious diseases. Dalam: Rudolph AM,
Kamei RK, Overby KJ, editor. Rudolph’s fundamentals of pediatrics.
Edisi ketiga. Mc-Graw Hill. New York, 2002; 379-86.

18
6) Garg A, Levin NA, Bernhard JD. Structure of skin lesions and
fundamentals of clinical diagnosis. Dalam: Wollf K, Goldsmith LA,
Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editor. Fitzpatrick’s
dermatology in general medicine. Edisi ketujuh. Mc-Graw Hill Medical.
New York, 2008; 23-40.Hospital care for children. 2016. BAB 7 Gizi
Buruk.Tatalaksana Umum : Initial Refeeding.Global resource for
addressing the quality of care. ICHRC.org

19

Anda mungkin juga menyukai