Anda di halaman 1dari 8

KONTRASEPSI SUNTIKAN (INJEKSI)

-DEPO PROVERA-
Posted on March 20, 2009 by farmakoterapi-info| 2 Comments

KONTRASEPSI SUNTIKAN (INJEKSI)

-DEPO PROVERA-

MARET 2009

Vincentia Octavianna (06-8114-115)


Paulina Berliani ( 06-8114-120)

DEFINISI

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai
karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.
Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB
mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh
memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

JENIS KB SUNTIK

Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:


a. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
b.Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008).

CARA KERJA KB SUNTIK

a. Menghalangi ovulasi (masa subur)


b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

CONTOH OBAT INJEKSI BESERTA DOSISNYA

• Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu )
• Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu )
• Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap
bulan.
DEPO PROVERA ??

Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melaui pendewasaan usia
perkawinan,pengaturan kelahiran,pembinaan ketahanan keluarga,peningkatan kesejahteraan
keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil,bahagia,sejahtera.

Pengertian kontrasepsi suntik

Kontrasepsi suntik adalah suatu cara kontrasepsi dengan jalan penyuntikan sebagai usaha
pencegahan kehamilan berupa hormon progesterone dan estrogen pada wanita usia subur.

Mekanisme kerja kontrasepsi suntik kombinasi

Primer (mencegah ovulasi)

Penggunaan kontrasepsi suntik mempengaruhi hipotalamus dan hipofisis yaitu menurunkan


kadar FSH dan LH sehingga perkembangan dan kematangan folikel de Graaf
tidak terjadi.

Sekunder

1. Lendir servik menjadi kental dan sedikit,sehingga sulit ditembus spermatozoa.


2. Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum yang
telah dibasahi.

3. Menghambat transport ovum dalam tuba falopii.

Jenis suntikan kombinasi

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesterone asetat dan 5

mg ekstradiol yang diberikan sipionat yang diberikan injeksi IM (intramuskuler) sebulan sekali
(Cyclovem) dan 50 mg Noretindron enantat dan 5 mg estradiol valerat yangn diberikan
injeksi IM sebulan sekali.

Efektifitas Suntik Kombinasi

Sangat efektif (0,1- 0,4 kehamilan per 100 perempuan )selama tahun pertama
penggunaan.

Keuntungan kontrasepsi dan non kontrasepsi

Keuntungan kontrasepsi

 Resiko terhadap kesehatan kecil

 Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

 Tidak diperluka pemeriksaan dalam

 Jangka panjang

 Efek samping sangat kecil

 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik


 Mengurangi jumlah pendarahan

 Mengurangi nyeri saat haid

 Mencegah anemia

 Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker miomotrium

 Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium

 Mencegah kehamilan ektopik

 Melindungi klien darijenis-jenis tertentu

 Pada keadaan tertenyu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopouse.

Keuntungan non kontrasepsi

 Mengurangi jumlah pendarahan

 Mengurangi nyeri saat haid

 Mencegah anemia

 Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium

 Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium

 Mencegah kehamilan ektopik

 Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul

 Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan perimenopouse

Kerugian
 Terjadi perubahan pola haid,seperti tidak teratur,pendarahan
bercak/spooting,pendarahan sela sampai sepuluh hari

 Mual,sakit kepala,nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga.

 Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan

 Efektifitasnya berrkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obatan


epilepsi(fenitoin dan barbiturat)obat tubercolosis (ripampisin)

 Dapat terjadi perubahan berat badan.

 Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung,stroke,bekuan


darah pada paru atau otak dan kemungkinan timbulnya tumor hati.

 Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,hepatitis


B virus,atau infeksi virus HIV.

 Kemungkinannya terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi pemakaian suntikan kombinasi

 Usia reproduksi

 Telah memiliki anak,ataupun belum memiliki anak

 Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinngi

 Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

 Pasca persalinan dan tidak menyusui


 Anemia

 Nyeri haid hebat

 Haid teratur

 Riwayat kehamilan ektopik

 Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Kontraindikasi pemakaian suntikan kombinasi

 Hamil atau di duga hamil

 Menyusui dibawah 6 minngu pasca persalinan

 Pendarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

 Penyakit hati akut(virus hepatitis)

 Usia > 35 tahun yang merokok

Waktu Mulai Menggunakan SuntikKombinasi

Tidak diperlukan apabila:

 Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi
lain untuk 7 hari.

 Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja
dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.

 Bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan
pertama dapat diberikan, asal dipastikan tidak hamil.
 bila pasca persalinan >6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.

 Bila pasca persalinan <6>

 Bila pasca persalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi


dapat diberi.

 Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat diberikan dalam waktu 7 hari.

 Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi, hormonal yang lain dan
ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal.

 Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu ingin


menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut
dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya.

 Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin


menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat
segera diberikan asal diyakini ibu tersebut tidak hamil.

Cara Penggunaan

Suntikan kombinasi dapat diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskuler


dalam klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan dapat diberikan 7 hari lebih awal
dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan.

Tanda-Tanda Yang Harus Pengguna Suntik Kombinasi

 Nyeri dada yang hebat atau nafas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di paru
atau serangan jantung.

 Sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke,


hipertensi atau migrain.
 Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada
tungkai.

 Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya,
kemungkinan terjadi kehamilan.

Keadaan yang memerlukan perhatian khusus

Hipertensi

Kencing Manis

Migrain

Menggunakan obat tuberkolosis / obat epilepsy.

Mempunyai penyakit anemia bulan sabit (Sickle cell)

Dengan pedoman tersebut peserta KB dapat memperhitungkan kedatangannya dengan


tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KB Cyclofem merupakan suntikan KB masa depan.
Karena mempunyai keuntungan :

o Diberikan setiap 4 minggu

o Peserta suntikan cyclofem mendapat menstruasi

Anda mungkin juga menyukai