Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PERALATAN ELEKTRONIKA PERKANTORAN


Modul I dan II

Nama : Hani Ikhsantoso


No. Mahasiswa : 083310043
Jurusan :TK – D3

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
AKAKOM
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Yang telah diberikan kepada kita,
baik berupa kesehatan jasmani maupun rohani sehingga kita dapat melakukan aktivitas dengan baik.
Laporan Praktikum Peralatan Elektronika Perkantoran disusun berdasarkan Hasil dari pertemuan
praktikum Peralatan Elektronika Perkantoran dengan 2 Modul, Yakni :
 Modul I Berisi tentang webcam.
 Modul II Berisi tentang Scanner.
Semoga Laporan ini dapat di pahami dan saya ucapkan terimakasih.

MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM

TUJUAN PRAKTIKUM
 Mempelajari prinsip kerja dari Webcam.
 Mengetahui cara pengoperasian webcam.
 Mempelajari prinsip kerja dari Scanner.
 Mengetahui cara pengoperasian Scanner.

MODUL I
WEBCAM
TUJUAN
 Mempelajari prinsip kerja dari Webcam.
 Mengetahui cara pengoperasian webcam.

PEMBAHASAN
Webcam (singkatan dari web camera) adalah sebutan bagi kamera real-time (bermakna keadaan
pada saat ini juga) yang gambarnya bisa diakses atau dilihat melalui World Wide Web, program
instant messaging, atau aplikasi video call. Istilah webcam merujuk pada teknologi secara umumnya.
Webcam atau web camera adalah sebuah kamera video digital kecil yang dihubungkan ke komputer
melalui (biasanya) port USB ataupun port COM.
Defenisi yng lain tentang WebCam adalah sebuah periferal berupa kamera sebagai pengambil
citra/gambar dan mikropon ( optional ) sebagai pengambil suara/audio yang dikendalikan oleh sebuah
komputer atau oleh jaringan komputer. Gambar yang diambil oleh WebCam ditampilkan ke layar
monitor, karena dikendalikan oleh komputer maka ada interface atau port yang digunakan untuk
menghubungkan WebCam dengan komputer atau jaringan.

Tipe-Tipe Webcam
a. Serial and Parallel port WebCam
WebCam jenis ini sudah terlalu tua dan jarang ditemukan lagi,
karena sudah tidak ada yang memproduksi. Selain itu, kamera
jenis ini menghasilkan kualitas gambar yang rendah dan frame rate
yang rendah pula.

b. USB WebCam
WebCam jenis ini merupakan solusi bagi pengguna baru dan amatir.
Mendukung fasilitas PnP ( Plug and Play ) dan dapat dihubungkan ke port
USB tanpa harus mematikan komputer, tetapi syaratnya sistem operasi komputer
harus mendukung fasilitas USB port.

c. Firewire and Card Based WebCam

Firewire adalah salah satu teknologi video capture device yang


diperlukan bagi kamera yang mendukungnya. Pada umumnya
WebCam yang membutuhkan video capture device harganya mahal,
akan tetapi dapat menghasilkan frame rate tinggi, yaitu 24 sampai 30 frame
per second ( fps ).

d. Network and Wireless Camera

Network Camera adalah perangkat kamera yang tidak memerlukan


sama sekali fasilitas komputer, karena dapat langsung terhubung ke jaringan melalui modem. Transfer
gambar dan suara langsung menuju jaringan LAN atau line telepon via modem.

Tipe-Tipe Webcam
• Slim1320 (True 1.3 Mega Pixels High Performance Web Cam),
• Slim 2020AF (Mega Pixel Web Camera Auto Focus),
• Eye 312 (Simplify Instant Video and Chat),
• Eye 110 (Instant Video Messenger WebCam)
• i-Look 1321 (Advance 1.3 Mega Pixel Camera), dan lain-lain.

Bagian dan kelengkapan Webcam :


Webcam terdiri dari sebuah lensa, sensor gambar (image sensor) dan sirkuit elektronik pendukung.
Sensor gambar dapat berupa CMOS dan CCD.
Webcam dilengkapi dengan peralatan tambahan, yaitu :
Kabel data, merupakan kabel penghubung antara webcam dengan komputer/ pheripheral lainya.

Gambar Webcam yang dipasang diatas monitor


Tombol Snapshot, adalah tombol untuk pengambilan gambar bergerak dan menyimpan dalam
bentuk foto.

Pengatur Focus, digunakan untuk mengatur lensa agar gambar yang ditampilkan jelas
Lensa Camera, digunakan untuk mengambil gambar/ video
Lensa kamera yang sering digunakan adalah lensa plastik yang dapat digerakan (diputar) oleh
pengatur fokus. Webcam membutuhkan resolusi VGA rata-rata 25 frame/detik, atau dengan resolusi
yang lebih tinggi 1.3 megapixel.

1. Prinsip Kerja Webcam


Sebuah web camera yang sederhana terdiri dari:
 Sebuah lensa standar, dipasang di sebuah papan sirkuit untuk menangkap sinyal gambar.
 Casing (cover), termasuk casing depan dan casing samping untuk menutupi lensa standar dan
memiliki sebuah lubang lensa di casing depan yang berguna untuk memasukkan gambar
 Kabel support, yang dibuat dari bahan yang fleksibel, salah satu ujungnya dihubungkan
dengan papan sirkuit dan ujung satu lagi memiliki connector, kabel ini dikontrol untuk
menyesuaikan ketinggian, arah dan sudut pandang web camera.
 Sebuah web camera biasanya dilengkapi dengan software, software ini mengambil gambar-
gambar dari kamera digital secara terus menerus ataupun dalam interval waktu tertentu dan
menyiarkannya melalui koneksi internet. Ada beberapa metode penyiaran, metode yang paling
umum adalah software mengubah gambar ke dalam bentuk file JPEG dan menguploadnya ke web
server menggunakan File Transfer Protocol (FTP).
Frame rate mengindikasikan jumlah gambar sebuah software dapat ambil dan transfer dalam satu
detik. Untuk streaming video, dibutuhkan minimal 15 frame per second (fps) atau idealnya 30 fps.
Untuk mendapatkan frame rate yang tinggi, dibutuhkan koneksi internet yang tinggi kecepatannya.
Sebuah web camera tidak harus selalu terhubung dengan komputer, ada web camera yang memiliki
software webcam dan web server bulit-in, sehingga yang diperlukan hanyalah koneksi internet. Web
camera seperti ini dinamakan “network camera”. Kita juga bisa menghindari penggunaan kabel
dengan menggunakan hubungan radio, koneksi Ethernet ataupun WiFi.

2. Fitur dan Setting Webcam


a. Motion sensing –> web camera akan mengambil gambar ketika kamera mendeteksi
gerakan.
b. Image archiving –> pengguna dapat membuat sebuah archive yang menyimpan
semua gambar dari web camera atau hanya gambar-gambar tertentu saat interval pre-set.
c. Video messaging –> beberapa program messaging mendukung fitur ini.
d. Advanced connections –> menyambungkan perangkat home theater ke web camera
dengan kabel maupun nirkabel.
e. Automotion –> kamera robotik yang memungkinkan pengambilan gambar secara
pan atau tilt dan setting program pengambilan frame berdasarkan posisi kamera.
f. Streaming media –> aplikasi profesional, setup web camera dapat menggunakan
kompresi MPEG4 untuk mendapatkan streaming audio dan video yang sesungguhnya.
g. Custom coding –> mengimport kode komputer pengguna untuk memberitahu web
camera apa yang harus dilakukan (misalnya automatically refresh).
h. AutoCam –> memungkinkan pengguna membuat web page untuk web cameranya
secara gratis di server perusahaan pembuat web camera.

3. Permasalahan
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi web camera.
a. Secara fisik
Kamera-kamera yang beredar di pasaran memiliki kesulitan untuk memenuhi kebutuhan personal
pengguna karena desainnya yang cukup bergaya namun hanya memiliki sedikit variasi.
sudut pandang web camera disesuaikan tidak langsung dalam cara yang tidak nyaman. Dan juga
pengguna banyak menemui kesulitan ketika menyesuaikan posisi web camera untuk menangkap
gambar.
b. Secara sosial
Kemudahan akses terhadap live video stream memungkinkan maraknya pornografi ilegal ataupun
pornografi anak. Pedofil dapat dengan mudahnya berhubungan dengan korbannya tanpa
sepengetahuan orangtua korban. Internet memungkinkan terjadinya transaksi seksual dengan kontrol
yang hampir tidak ada.
Permasalahan lainnya adalah sebuah program yang dinamakan ‘Trojan Horse’, program ini
memungkinkan hacker untuk mengaktifkan web camera tanpa sepengetahuan pengguna kamera.
Sehingga hacker dapat mengambil gambar live video dari sang pengguna kamera.
KESIMPULAN
Webcam atau web camera adalah sebuah kamera video digital kecil yang dihubungkan ke komputer
melalui (biasanya) port USB ataupun port COM yang gambarnya bisa diakses atau dilihat melalui
World Wide Web, program instant messaging, atau aplikasi video call.
Defenisi yng lain tentang WebCam adalah sebuah periferal berupa kamera sebagai pengambil
citra/gambar dan mikropon ( optional ) sebagai pengambil suara/audio yang dikendalikan oleh sebuah
komputer atau oleh jaringan komputer.
Tipe webcam :
o Serial and Parallel port Webcam
o USB webcam
o Firewire and Card Based Webcam
o Network and Wireless Camera
Permasalahan yang dihadapi pada teknologi webcam
 Segi Fisik
Kamera-kamera yang beredar di pasaran memiliki kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
personal pengguna karena desainnya yang cukup bergaya namun hanya memiliki sedikit
variasi.
 Segi Sosial
Kemudahan akses terhadap live video stream memungkinkan maraknya pornografi ilegal
ataupun pornografi anak.
MODUL II
SCANNER

TUJUAN
 Mempelajari prinsip kerja dari Scanner.
 Mengetahui cara pengoperasian Scanner.

PEMBAHASAN
Peripheral Scanner merupakan salah satu peralatan
yang digunakan untuk melakukan entry data grafis
ke dalam sistem komputer. Image scanner
melakukan pemindaian (scan) suatu obyek gambar
atau dokumen dan mengkonversinya ke dalam
bentuk digital.
Scanner dapat dijalankan dengan 1-bit (binary digit / angka biner), 8-bit (256 warna), dan 24 bit
(lebih dari 16 juta warna), menggunakan scanner dengan bit yang besar, maka akan diperoleh kwalitas
yang lebih baik.
Scanner dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu :
 Kabel data . Digunakan untuk
menghubungkan antara scanner dengan komputer. Dua
jenis kabel data yang sering digunakan dalam scanner
yaitu : USB (Universal Serial Bus) atau Parallel.
 Power Supply . Menghubungkan scanner
dengan sumber listrik. Terdiri dari adaptor dan kabel
penghubung tegangan ke scanner.

Faktor utama dalam pemilihan scanner adalah :


Dynamic range (rentang nada) yaitu banyaknya gray level (tingkat abu-abu) dari bagian paling
terang dan paling gelap di dalam suatu gambar.
Mata dari scanner atau CCD (charge-coupled device) yang menentukan banyaknya data yang dapat
ditangkap oleh scanner

Bagian Scanner

Bagian-bagian dari Scanner secara lengkap :

• Charge-coupled device (CCD)


array
• Mirrors
• Scan head
• Glass plate
• Lamp
• Lens
• Cover
• Filters
• Stepper motor
• Stabilizer bar
• Belt
• Power supply
• Interface port(s)

• Control circuitry

Diagram alur bagaimana scanner bekerja


Cara kerja Scanner

Scanner beroperasi dengan cara:

 Sumber cahaya menerangi gambar atau objek yang di pindai, area kosong atau berwarna
putih akan memantulkan lebih banyak cahaya dibanding dari pada area yang berwarna.
 Motor bergerak memindai dibawah objek, ketika scanhead sedang bergerak scan menangkap
cahaya yang dicerminkan dari area yang dipindai dengan ketelitian 1/90,000 inci.
 Pantulan cahaya dari cermin secara kontinu berputar untuk menyimpan berkas cahaya
melalui suatu sistem .
 Lensa memfokuskan berkas cahaya ke dalam dioda peka cahaya yang menterjemahkan
jumlah cahaya ke dalam suatu arus elektrik. Jumlah arus tergantung pada jumlah cahaya yang
dicerminkan, semakin besar semakin jumlah cahaya yang dicerminkan semakin besar semakin
arus yang dihasilkan.
 Konverter analog ke digital (A-D) mengubah pembacaan analog dari tegangan ke dalam data
bit-bit digital yang mewakili salah satu area hitam atau putih.
 Informasi digital dikirim ke komputer selanjutnya diterjemahkan ke dalam suatu format file
grafik.
Jenis-jenis Scanner

Berdasar manfaat dan cara penggunaannya, scanner dapat dibagi menjadi beberapa jenis :

a. Flat bed

Jenis ini adalah jenis yang paling banyak


dijumpai, karena harganya relatif paling murah,
cocok untuk penggunaan pribadi. Jenis ini dapat
dicirikan dari bentuknya yang persegi panjang.
Memiliki sebuah papan penutup, dan lapisan kaca
tempat meletakkan gambar. Untuk menggunakannya
anda harus meletakkan gambar satu persatu untuk
setiap pengambilan gambar.

b. utomatic Document Feeder

Jenis ini memiliki kelebihan kemudahan dalam penggunaan.


Anda dapat meletakkan gambar-gambar yang akan dibaca,
selanjutnya alat ini secara otomatis akan mengambil sendiri
gambar-gambar tersebut dan membacanya, untuk selanjutnya
disimpan sebagai file dijital. Harganya sudah tentu lebih mahal
dibanding jenis flat bed. Jenis ini memang cocok untuk
perkantoran yang memiliki banyak gambar yang akan di-scan.

c. Andhel

Jenis ini membutuhkan keterampilan yang lebih dari


penggunanya. Pengguna dengan tangannya akan
menggerakan scanner ini di atas gambar yang akan
dibacanya. Karena proses pembacaan data oleh scanner
sangat sensitif, maka gambar yang dihasilkan kualitasnya
kurang baik, akibat kecepatan gerakan yang tidak rata.
Umumnya scanner jenis ini bersifat monochrome, atau
tepatnya hanya dapat menghasilkan warna hitam putih saja.

d. Drum
Jenis ini adalah jenis-jenis yang awal
dikembangkan . Jenis ini menggunakan
photomultiplier tubes (PMT) untuk membaca data
gambar. Jenis ini menghasilkan kualitas yang lebih
baik di banding jenis lainnya. Namun karena
harganya relatif mahal, maka jenis ini sudah tidak
banyak digunakan. Banyak orang beralih
menggunakan jenis flatbed berkualitas tinggi. Tetapi
jenis ini masih tetap digunakan oleh pihak-pihak yang
membutuhkan kualitas yang baik, seperti museum
atau seniman yang akan menyimpan hasil kerja
seninya.

Atribut Scanner

Dalam menggunakan scanner perlu diperhatikan beberapa sebuah scanner, atribut-atribut yang
dimaksud adalah :
1. Jenis Pewarnaan Jika anda sedang men-scan lembar tulisan, ada baiknya anda mengatur
warna hitam putih saja, tetapi jika anda ingin men-scan sebuah foto berwsarna atau
sebuah lukisan, maka gunakanlah jenis pewarnaan true color yang membutuhkan resolusi
tinggi.
2. Resolusi; Resolusi menentukan seberapa detil sebuah gambar dapat diambil. Jika gambar
tersusun atas titik-titik, maka resolusi gambar menentukan seberapa banyak titik
penyusun gambar per wilayah. Dalam konsep gambar dijital, wilayah gambar tersusun
atas satuan yag disebut pixel (picture element). Titik-titik tersebut adalah data yang
dibaca oleh CCD. Semakin banyak CCD yang digunakan berarti resolusi yang dihasilkan
dapat semakin tinggi. Namun perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis resolusi, pertama
adalah resolusi optis, yaitu resolusi yang dihasilkan CCD. Kedua adalah resolusi
interpolasi, yaitu resolusi yang dihasilkan dari interpolasi perangkat lunak. Semakin
besar resolusi sebuah gambar, maka pada saat dicetak gambarnya akan semakin besar.

Komponen-komponen Scanner

Komponen-komponen yang dimaksud adalah komponen-komponen pada scanner flatbed.


Komponen tersebut adalah :
a. Alas kaca ;
Alas kaca digunakan sebagai wadah dari gambar yang akan dibaca.
b. Sumber Cahaya;
Sumber cahaya berupa lampu dengan intensitas cahaya cukup tinggi akan menghasilkan
cahaya yang diarahkan ke gambar.
c. Sensor sinal pantulan;
Jenis yang umum digunakan untuk jenis scanner flat bed adalah sensor CCD(charge-
coupled devices). Alat ini berfungsi seperti mata yang akan membaca sinar pantulan dari
gambar Untuk mengarahkan sampai ke CCD, cahaya pantulan dari gambar diarahkan
dengan menggunakan sejumlah cermin dan lensa scanner.
d. Motor Stepper dan pita bergerigi;
Karena data dibaca baris perbaris, maka dibutuhkan motor stepper dan pita bergerigi
untuk menggerakan lampu dan CCD.
e. Penutup;
Penutup digunakan untuk menghindari sinar luar yang masuk, sehingga data yang dibaca
oleh CCD benar-benar data pantulan dari gambar yang sedang dibaca.
Selain komponen-komponen tersebut tentu masih ada banyak komponen lain, tetapi fungsi dan
bentuknya dapat berbeda antara jenis scanner satu dan lainnnya.

Fitur-fitur tambahan dan fitur kombinasi

1. OCR(Optical character Recognirion)


Dalam bidang perangat lunak penganalisa bahasa,
scanner adalah tahapan awalnya. Data teks yang dapat
diambil oleh scanner dapat dianalisa untuk disimpan
sebagai sebuah file teks. Selanjutnya data teks tersebut
dapat diubah sesuai dengan penggunaanya.Jika anda
ingin mengutip sebuah tulisan dari buku, dan mengatur
tampilannya dengan baik, maka anda dapat
memanfaatkan fasilitas ini.
2. Mesin fotocopy.
Sebuah computer yang dilengkapi dengan scanner dan printer dapat berfungsi sebagai
mesin foto kopi. Bahkan beberapa scanner telah dilengkapi dengan tombol khusus
fotocopy, sehingga anda dengan mudah memanfaatkannnya.
3. Mesin pengirim Faksimili.
Sebuah komputer yang dilengkapi dengan scanner, saluran telepon dan perangkat
lunak faksimili, dapat benar-benar berfungsi sebagai mesin pengirim faksimili. Jika
dilengkapi dengan printer, maka dapat difungsikan sebagai mesin penerima faksimili.
Beberapa scanner bahkan telah menyediakan tombol khusus sehingga anda tidak
perlu memanggil program pengirim faksimili dan menggunakan sejumlah tombol
keyboard untuk mengaktifkan fasilitas ini.

Terdapat beberapa jenis pemindai bergantung pada kegunaan dan cara kerjanya, antara lain:
• pemindai gambar
• pemindai barcode
• pemindai sinar-X
• pemindai cek
• pemindai logam
• pemindai Optical Mark Reader (OMR)
• pemindai 3 Dimensi
Berdasarkan Objek Yang Dipindai :
 Image Scanner. Scanner yang digunakan untuk memindahkan gambar atau image.
 Optical Character Reader (Ocr). Scanner yang digunakan untuk mengambil teks dari
kertas yang dipindahi.
 Barcode Scanner. Scanner yang mampu membaca balok – balok barcode dalam bentuk
alphabet.
 Heuristik Scanner. Scanner yang dapat membaca kode – kode berdasarkan aturan

KESIMPULAN
Peripheral Scanner merupakan salah satu peralatan yang digunakan untuk melakukan entry
data grafis ke dalam sistem komputer. Image scanner melakukan pemindaian (scan) suatu obyek
gambar atau dokumen dan mengkonversinya ke dalam bentuk digital
Faktor utama dalam pemilihan scanner adalah :
• Dynamic range (rentang nada) yaitu banyaknya gray level (tingkat abu-abu) dari bagian
paling terang dan paling gelap di dalam suatu gambar.
• Mata dari scanner atau CCD (charge-coupled device) yang menentukan banyaknya data
yang dapat ditangkap oleh scanner
Resolusi yang digunakan biasanya 150-300 dpi , meskipun hardware mungkin mampu resolusi
agak tinggi, ini menghasilkan gambar dari teks cukup baik untuk membaca dan untuk optical
character recognition (OCR), tanpa tuntutan lebih tinggi pada ruang penyimpanan yang
diperlukan oleh lebih tinggi resolusi gambar

Anda mungkin juga menyukai