Modul Praktikum Kewirausahaan
Modul Praktikum Kewirausahaan
MODUL PRAKTIKUM
KEWIRAUSAHAAN
NAMA : .................................................................
NIM : .................................................................
PRODI : .................................................................
DOSEN : .................................................................
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya saya dapat
menyelesaikan Modul Praktikum Kewirausahaan ini. Adapun tujuan dari
pembuatan modul ini adalah sebagai bahan ajar dan referensi bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa Keuangan. Mudah-mudadan buku ini dapat membantu para
pembaca yang berminat untuk mengembangkan diri, memperkaya wawasan dan
menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Kami menyadari bahwa penyelesaian buku ini tidak terlepas dari bantuan
berbagi pihak,dan masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan buku ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
3
PERTEMUAN KE I
Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang dalam bidang industri,
kemudian berkembang dan diterapkan dalam berbagai bidang lainnya, maka
disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang
pesat. Pada mulanya, kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan,
kemudian diterapkan dalam berbagai bidang lain, seperti industri, perdagangan,
pendidikan, kesehatan, pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi lainnya.
Dalam konteks tertentu, kewirausahaan merupakan suatu kompetensi utama
dalam menciptakan perubahan, pembaruan, dan kemajuan.
6
C.Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Kewirausahaan mulai dikenal secara populer pada awal Abad ke-18. Pada 1755,
seorang berkebangsaan Irlandia bernama Richard Cantillon yang berdiam di
Prancis merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “wirausahawan”
dalam bukunya Essai sur la Nature du Commerce en Generale (1755), beliau
menjelaskan wirausahawan adalah seseorang yang menanggung risiko. Pada
awalnya, istilah wirausahawan merupakan sebutan bagi para pedagang yang
membeli barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang
tak pasti. Itulah sebabnya, disebut berani menghadapi risiko atas
ketidakpastiannya.
Meskipun saat ini banyak sekali ahli yang mengartikam “wirausahawan” dan
“kewirausahawan” dalam versi yang berbeda-beda, akan tetapi pendapat
Schumpeter pada 1912 masih relevan dan banyak diikuti berbagai kalangan.
Menurut Schumpeter, wirausahawan tidak selalu berarti pedagang atau manajer,
tetapi juga seorang yang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko
dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru ke dalam
perekonomian. Dengan tegas, Schumpeter membedakan antara proses penemuan
dengan inovasi. Menurut Schumpeter, hanya sedikit pengusaha yang dapat
melihat ke depan dan inovatif yang dapat merasakan potensi penemuan baru dan
memanfaatkannya. Setelah inovasi tersebut berhasil diperkenalkan oleh
wirausahawan pengusaha lain mengikutinya sehingga produk dan teknologi baru
tersebut tersebar dalam kehidupan ekonomi.
7
Sesuai dengan perkembangannya, konsep kewirausahaan memiliki
beberapa konsep dan ciri-ciri khusus, seperti memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kreativitas dan inovasi),
mengorganisasi, menanggung risiko, berorientasi hasilm selalu menciptakan
peluang, kepuasan pribadi, dan kebebasan. Konsep dan ciri-ciri kewirausahaan
tersebut tentu saja tidak hanya terdapat dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam
berbagai konteks dan bidang selain bisnis, seperti institusi pemerintahan,
pendidikan, kesehatan, penelitian, hukum, arsitektur, teknik, pekerjaan sosial, dan
organisasi kemasyarakatan lainnya.
8
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentang disiplin ilmu
kewirausahaan, objek studi kewirausahaan dan perkembangan ilmu
kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi disiplin ilmu kewirausahaan, objek studi kewirausahaan dan
perkembangan ilmu kewirausahaan
2. Carilah di internet masing-masing definisi disiplin ilmu kewirausahaan, objek
studi kewirausahaan dan perkembangan ilmu kewirausahaan
3. Jawablah pertanyaan berikut
IV. ISILAH PERTANYAAN DIBAWAH INI
1. Coba anda jelaskan Definisi ilmu kewirausahaan menurut teori para pakar dan
menurut anda
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................................................................................................................................
9
2. Jelaskanlah:
a. Bagaimana perkembangan awal ilmu kewirausahaan
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
10
PERTEMUAN KE II
A.Konsep Kewirausahaan
Istilah entrepreneurship sebenarnya berasal dari kata entrepreneur
(wirausahawan).Istilah “entrepreneur” pertama kali oleh Cantilon dalam “Essai
sur la nature du commerce”(1755),yaitu sebutan bagi para pedagang yang
membeli barang di daerah-daerah dan kemudian menjualnya dengan harga yang
tidak pasti.Sementara itu Soeharto prawirokusumo menerjemahkan
enterpreneurship sebagai “kewirausahaan” yang dapat diartikan sebagai syaraf
pusat prekonomian dan pengendali prekonomian suatu bangsa.Seperti
dikemukakan Soeparman Soemahamidjaja bahwa kewirausahaan meliputi semua
aspek pekerjaan baik karyawan swasta maupun pemerintah.Wirausahawan adalah
mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumberdaya untuk menemukan peluang dan
perbaikan hidup.
11
2. Melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan cara-cara baru
untuk menangani suatu produk agar menjadi lebih mendatangkan
keuntungan
3. Membuka suatu pasar baru
4. Membuka suatu sumber dasar baru
5. Pelaksanaan organisasi baru
Menurut Schumpeter fungsi pengusaha bukan sebagai pencipta atau penemu
kombinasi-kombinasi baru melainkan lebih sebagai pelaksana dari kombinasi-
kombinasi yang kreatifitas.
Syarat berwirausaha adalah harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan
mengevaluasi peluang,mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan, dan
bertindak untuk memproleh keuntungan dari peluang-peluang tersebut
B.Konteks Kewirausahaan
Seorang wirausahawan dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang dan
konteks seperti berikut :
Pandangan Ahli Ekonmoni : Wirausahawan adalah orang yang mengombinasikan
faktor-faktor produksi seperti, sumber daya alam,Tenaga kerja/SDM, material dan
peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Pandagan Ahli Manajemen : Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki
kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti
keuangan,bahan mentah,tenang kerja,keterampilan dan informasi, untuk
menghasilkan produk baru,proses produksi baru dan organisasi baru.
Pandangan Pelaku Bisnis : Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan
suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk maksud
memproleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang
dan mengombinasikan sumber-sumber daya yang di perlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut.
Pandangan Psikologi : Wirausahawan adalah orang yang memiliki dorongan
kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh satu tujuan,suka menguji coba
atau bereksperimen untuk menampilkan kebebasan di luar kekuasaan orang lain.
Pandangan Pemodal : Wirausahawan adalah orang yang menciptakan
kesejahteraan untuk orang lain,menemukan cara-cara untuk mengemukakan
sumber daya,mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang
disenangi masyarakat.
13
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan memahami tentang konsep,
konteks dan hakikat kewirausahaan
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah konsep kewirausahaan, konteks kewirausahaan, dan hakikat
kewirausahaan.
2. Carilah di internet masing-masing konsep kewirausahaan, konteks
kewirausahaan, dan hakikat kewirausahaan serta berikan contohnya.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Definisi untuk menciptakan nilai tambah suatu usaha
1.Pengembang
an teknologi
terbaru
2.Penemuan
pengetahuan
terbaru
14
3.Perbaikan
produk dan jasa
yang sudah ada
15
PERTEMUAN KE III
16
menyukai tantangan
4. Kepemimpinan Berjiwa
kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan
orang lain, dan terbuka
terhadap saran dan
kritik.
17
3. Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik
mungkin.
19
7. Desire for immediatr feedbeck, yaitu selalu memerlukan umpan balik
dengan segera.
8. High level o energy, yaitu memilki tingkat energi yang tinggi.
9. Motivation to excel, yaitu memiliki dorongan untuk selalu unggul.
10. Orientation to the future, yaitu berorientasi pada masa depan/
11. Willingness to learn form failure, yaitu selalu belajar dari kegagalan.
12. Leadership ability, yaitu kemampuan dalam kepemimpinan.
Dari beberapa pandangan ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
wirausahawan yang berhasil atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Motif Berprestasi Tinggi
Seorang Wirausaha selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan
merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya,
wirausaha melakukan sesuatu hal secara tidak asal-asalan, seklaipun hal
tersebut dapat dilakuakn oleh orang lain. Nilai prestasi adalah hal yang
justru membedakan antara hasil karyanya sebagai seorang wirausaha
dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan.
Perspektif ke Depan
Sukses adalah perjalanan, bukan tujuan. Setiap saat mencapai target,
sasaran atau impian, maka segeralah membuat impian-impian baru
yangdapat memacu serta memberi semangat dan antusiasme kepada kita
untuk mencapainya. Apapun impian atau target kita, ingat kunci SMART
(specific, measurable, achieveable,reality-based, time-frame), yang berarti
harus sepesifik jelas, trukur, dapat dicapai, berdasarkan realitas atau
kondisi kita saat ini, dan memiliki jangka waktu tertentu.
Kreativitas Tinggi
Seorang wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari
non wirausaha.
Sifat Inovasi Tinggi
Seorang wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya
menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Inovasi diibaratkan
sebagai pilar-pilar yang menunjang kekukuhan hidup dan bisnis. Setiap
impian harus diikuti dengan inovasi sebagai kerangka pengembangan,
kemudian diikuti menejemen produk, menejemen konsumen, menejemen
arus kas, sistem pengendalin, dan sebagainya.
Komitmen Terhadap Pekerjaan
Menurut Sony Sugema, terdapat tiga hal yang harus dimiliki seorang
wirausaha yang sukses, yaitu mimpi, kerja keras, dan ilmu. Ilmu disertai
kerja keras tanpa impian bagaikan perahu yang berlayar tanpa tujuan.
Impian disertai ilmu namun tanpa kerja keras seperti seorang pertapa.
Impian disertai kerja keras, tanpa ilmu, ibarat berlayar tanpa nahkoda,
20
tidak jelas kemana arah yang dituju. Hal ini yang menyebabkan seorang
wirausaha harus menancapkan komitmen yang kuat dalam pekerjaannya.
Memiliki Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki komitmen sehingga melahirkan suatu
tanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya.
Memiliki Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang
Lain.
Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan Orang
lain namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimiliki
sendiri.
Keberanian Menghadapi Resiko
Seorang wirausaha harus berani menghadapi resiko. Semakin besar resiko
yang dihadapinya, semakin besar keuntungan yang diperolehnya. Hal ini
dikarenakan jumlah pemain semakin sedikit. Tetapi resiko tersebut harus
diperhitungkan terlebih dahulu dengan matang agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Selalu Mencari Peluang
Seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu dalam persepktif atau
dimensi yang berlainan pada satu waktu. Bahkan, ia juga harus mampu
melakukan beberapa hal dalam satu waktu. Kemampuan inilah yang
membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi
oleh perusahaan.
Jiwa Kepemimpian
Untuk dapat mampu menggunakan waktu dan tenaga orang lain mengelola
dan mengembangkan bisninya, seorang wirausaha harus memiliki
kemampuan dan semangat untuk mengembangkan orang-orang di
sekelilingnya. Hal ini dapat dilakukan apabila kita mempunyai jiwa
kepemimpinian yang baik.
Keampuan Menejerial
Kemampuan menejerial seseorang dapat dilihat dari tiga kemampuan,
yaitu : (1) kemampuan teknik, (2) kemampuan pribadi (personal), (3)
Kewmampuan emosional.
Kemampuan Perosnal
Seseorang yang berkeinginan untuk menjadi seorang wirausaha harus
memperkaya diri seniri dengan berbagai keterampilan personal.
C.Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan
Beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu :
1. Percaya Diri
Percaya diri merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan seseorang
dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Kepercayaan diri ini bersifat
internal, sangat relatif, dianamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuan
untuk memulai, melaksanaan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
21
2. Berorientasi pada tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energik, dan berinisiatif (selalu ingin mencari dan memulai sesuatu).
3. Keberanian Mengambil Resiko
Kemampuan dan kemauan untuk mengambil resiko merupakan salah satu
nilai utana dalan kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil
resiko akan sukar memulai dan berinisiatif.
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, dan keteladanan. Ia ingin selalu tampil berbeda, menjadi
yang pertama, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang
dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu, dan segera berbeda di pasar
sehingga menjadi pelopor dalam proses produksi maupun pemasaran.
5. Berorientasi Ke Masa Depan
Orang yang berorientasi kemasa depan adalah orang yang memiliki
persepektif dan pandangan ke masa depan. Karena memilii pandangan
yang jauh kemasa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan
berkarya.
6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Nilai inovati, kreatif, dan fleksibilitas merupakan unsurunsur keorisinilan
seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang-orang yang kreatif dan
yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik dengan ciri-ciri :
(a) tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tresebut cukup baik.
(b) Selalu menuangkan imanjianasi dalam pekerjaannya.
(c) Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.
22
D.Motif Berprestasi Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai
sosilal yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai
kepuasan pribadi. Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
23
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu memahami karakteristik
kewirusahaan, nilai-nilai hakiki kewirausahaan, sikap dan kepribadian
wirausahawan, dan memahami motif berprestasi dalam kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah ciri-ciri karakteristik kewirausahaan, dan motif berprestasi, inovasi
dan kreatifitas.
2. Carilah di internet masing-masing karakteristik kewirausahaan, dan motif
berprestasi, inovasi dan kreatifitas.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Definisi ciri-ciri karakteristik kewirausahaan.
Percaya diri
24
Berorientasi pada
tugas
Berani
mengambil resiko
Kepemimpinan
Keorisinalan
25
3. Coba anda bedakan antara karaktertik, sikap, kepribadian dan perilaku
wirausaha
26
PERTEMUAN KE IV
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa mampu
memahami jenis-jenis wirausaha, fungsi wirausahawan dan peran wirausaha.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menguraikan jenis-jenis wirausaha
b. Menguraikan fungsi-fungsi wirausahawan
c. Menjelaskan peran wirausaha
3. Pokok Bahasan : Jenis-jenis, fungsi dan peran wirausahawan
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Jenis-jenis wirausaha
b. Fungsi-fungsi wirausaha
c. Peran wirausaha
5. Materi :
A.Jenis-Jenis Wirausahawan
Beberapa ahli mengemukakan profil kewirausahaan dengan pengelompokkan
yang berbeda-beda. Ada yang mengelompokkan berdasarkan pada pemilikan,
perkembangan, dan kegiatan usaha yang dilakukkannya.
1. Wirausahawan rutin, yaitu wirausahaan yang dalam melakukan kegiatan
sehari-harinya cenderung berfokus pada pemecahan masalah perbaikan
standar prestasi tradisional. Fungsi wirausahawan rutin adalah
mengadakan perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan
dan pengalokasian sumber-sumber. Wirausahaan ini berusaha untuk
menghasilkan barang, pasar, dan teknologi.
2. Wirausahawan arbitrase, yaitu wirausahaan yang selalu mencari peluang
melalui kegiatan penemuan dan pemanfaatan. Misalnya, bila tidak terjadi
ekuiilibrium dalam penawaran dan permintaan pasar, ia akan membeli
dengan murah dan menjualnya dengan mahal.
3. Wirausahawan inovatif, yaitu wirausahaan dinamis yang menghasilkan
ide dan kreasi baru yang berbeda. Ia merupakan promotor, tidak saja
dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar
dan sumber pengadaan, peningkatan teknik manajemen, dan metode
distribusi baru.
Sementara itu, Thomas Zimmer mengelompokkan wirausahaan berdasarkan pada
profilnya menjadi empat kelompok sebagai berikut.
1. Part-time entrepreneur, yaitu wirausahawan yang hanya setengah waktu
melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya
bersifat sampingan.
2. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah/tempat
tinggal.
3. Family-owned business, yaitu usaha yang dilakukan/dimiliki oleh
beberapa anggota keluarga secara turun temurun.
27
4. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausahawan
yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-
sama.
Intrapreneur
Intrapreneur adalah orang yang tidak menemukan sesuatu (produk) yang baru,
tetapi menggunakan temuan orang lain dan dipakai pada unit usaha yang
bersangkutan.
Fungsi Intrapreneur adalah menciptakan produk dan teknologi baru dengan cara
meniru yang sudah ada, berbeda dengan tolak ukur (Benchmarking) yang
berkembang di kalangan manajer dan wirausahawan di Jepang dan Australia.
Pada penentuan tolak ukur, selain meniru, juga terdapat pengembangan produk
melalui pengembangan teknologi baru atau bisa disebut meniru dengan
melakukan modifikasi. Dengan demikian, intrapreneur adalah orang yang
menggunakan temuan orang lain pada unit usahanya. Fungsinya adalah
menciptakan produk dan teknologi baru dengan cara meniru yang sudah ada.
Tolak ukurnya meniru dan mengembangkan produk melalui pengembangan
teknologi.
B. Fungsi Wirausahawan
Ada dua fungsi dan peran wirausahawan dalam perekonomian, yaitu secara makro
dan secara mikro.
1. Fungsi Makro
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat, dan negara-negara di
asia, kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi negara tertentu, sehingga negara-
negara itu menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah,
penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah
menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala
global, yang merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis.
Bahkan para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya
tidak diragukan lagi, karena :
a. Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai
keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan
pemasar bagi hasil produk-produk industri besar.
b. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya
lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha
yang tangguh.
28
c. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional,
alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar
baik di perkotaan maupun di pedesaan.
2. Fungsi Mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian,
mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbedauntuk
menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (1977) secara
umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan
sebagai perencana (planner).
a. Penemu (Innovator)
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan :
1) Produk baru (the new product)
2) Teknologi baru (the new technologi)
3) Ide-ide baru (the new image)
4) Organisasi usaha baru (the new organization)
b. Perancang (Planner)
Wirausaha berperan dalam merancang :
1) Perencanaan usaha (corporate plan)
2) Strategi perusahaan (corporate strategy)
3) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
4) Organisasi perusahaan (corporate organi-zation)
C. Peran Wirausahawan
a. Menciptakan lapangan kerja
b. Mengurangi pengangguran
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat
d. Mengkombinasikan faktor – faktor produksi (alam. Tenaga kerja, modal dan
keahlian)
e. Meningkatkan produktivitas
Sebagai contoh, seorang desainer pakaian tidak akan bekerja sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Ia akan membutuhkan orang – orang yang akan
membantunya dalam menjalankan kegiatannya, seperti membuat pola, menjahit,
mengerjakan detail pakaian serta aktivitas lainnya. Artinya , usaha yang
dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja dan otomatis dapat mengurangi
jumlah pengangguran di Indonesia, hal ini akan memberikan kontribusi yang baik
dalam pengembangan perekonomian di negara kita.
29
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan jenis-jenis wirausaha, fungsi
wirausahawan dan peran wirausaha.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah jenis-jenis wirausaha, fungsi wirausahawan dan peran wirausaha.
2. Carilah di internet masing-masing jenis-jenis wirausaha, fungsi wirausahawan
dan peran wirausaha
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan jenis –jenis wirausaha
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................................................................................
..........................................................................................................................
.......................................................................................................................
30
2. Coba anda jelaskan peran wirausaha beserta definisi yang tepat.
1. Menciptakan
lapangan kerja
2. Mengurangi
pengangguran
3. Meningkatkan
pendapatan
masyarakat
4. Meningkatkan
produktivitas
31
5. Mengkombinasi
kan faktor-
faktor produksi
3. Jelaskanlah fungsi dan peran wirausaha dalam perekonomian secara makro dan
mikro
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................
32
PERTEMUAN KE V
A.BERPIKIR KREATIF
33
4. Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari presfektif yang
berbeda.
5. Menyadari kemungkinan banyak jawaban dari pada satu jawaban yang
benar
6. Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai
kesuksesan.
7. Mengorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan yang inovatif
8. Memiliki ketrampilan “ helikopter” yaitu kemampuan untuk bangkit diatas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.
Dengan menggunakan otak kiri,menurut Zimmerer ada tujuh langkah proses
kreatif : (1) persiapan, (2) penyelidikan, (3) transformasi, (4) penetasan, (5)
penerangan (6) pengujian, (7) implementasi.
Tahap 1: Persiapan
Zimmerer mengemukan tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat
berpikir kreatif, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi selalu ada peluang
untuk mempelajari sesuatu.
2. Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki
karena beda lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan peluang
inovasi.
3. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
4. Himpun artikel-artikel yang penting.
5. Temui propesional atau asosiasi dagang atau pelajari cara mereka
memecahkan persoalan
6. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
7. Kembangkan ketereampilan menyimak gagasan orang lain.
Tahap 2: Penyelidikan
Dalam penyelidikan diperlukan untuk dapat mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang masalah atau keputusan. Seseorang dapat mengembangkan
pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Untuk
menciptakan konsep dan ide-ide bru tentang suatu bidang, seseorang pertama-
tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya.
Tahap 3: Transpormasi
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan transpormasi informasi
kedalam ide, yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Evaluasi bagian-bagian situasi selama beberapa saat, cobalah ambil
gambaran luasnya
34
2. Susun kembali unsur-unsur situasi itu. Sisamping melihat komponen-
komponen masalah/isu dala, susunan dan perspektif yang berbeda, kita
harus mampu melihat perbedaan dan persamaan secara cermat.
3. Sebelum melihat satu pendekatan khusus terhadap situsi tertentu, ingat
bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan akan dicapai.
4. Lawan godaan yang membuat penilaian kita tergesa-gesa dalam
memecahkan persoalan atau mencari peluang.
Tahap 4: Penetasan
Meningkatkan tahap inkubasi dalam proses berpikir kreatif dapat dilakukan
dengan cara meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Menjauhkan diri dari situasi. Melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan
masalah atau peluang secara keseluruhan sehingga kita dapat berpikir
dialam bawah sadar.
2. Sedikan waktu untuk menghayal. Meskipun menghayal seolah-polah
melakukan sesuatu yang tidak berguna tetapi hayalan merupakan bagian
terpenting dari proses berkreatif.
3. Santai dan bermain secara teratur. Anda dapat berpikir kreatif dengan ide-
ide besar pada waktu bermain atau santai.
4. Berhayal tentang masalah atau peluang. Memikirkan berbagai masalah
sebelum tidur merupakan cara efektif untuk mendorong pikiran anda
bekerja sewaktu tidur.
5. Kejar lah masalah atau peluang dalam lingkupan manapun.
Tahap 5: Penerangan
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap
sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta
inovatif.
Tahap 6: Pengujian
Pengujian menyangkut falidasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul
yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaraan,
pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe, dan aktivitas lain yang
dirancang, untuk membuktikan ide-ide baru yanga akan diimplementasikan.
Tahap 7: Implementasi
Roger Von Oech menidentifikasi 10 kunci mental dari kreatifitas atau
hamabatan-hambatan berkreatifitas yang mencakup hal-hal sebagi berikut:
1. Searching for the “right” answer, yaitu berusaha menemukan hanya satu
jawaban atau solusi yang benar dalam memecahkan masalah.
2. Focusing on “being logical”, yaitu berfokus pada pemikiran secara logika,
tidak bebas berpikir secara non logika dengan imajinasi dan pemikiran
kreatif .
3. Blindy folowing the rules, yitu berlindung pada aturan yang belaku
(kaku).
35
4. Contantly being pratical, yaitu hanya terikat pada kehidupan praktis yang
membatasi ide-ide kreatif.
5. Viewing play as frivolous, yaitu menganggap bahwa bermain adalah suatu
hal yang tidak mementu.
6. Becoming everly specialized, yaitu menjadikan sesuatu terlalu spealisasi.
7. Avoiding ambiguty, menhdindari ketidakjelasan merupaka hambatan
untuk berpikir kreatif.
8. Fearing looking foolish, yaitu takut dianggap bodoh.
9. Fearing mistakes and failuri, yaitu takut menghadapi kesalahan dan
kegagalan.
10. Believing that “im not kreatif”, setiap orang berpotensi untuk kreatif.
Untuk memotivasi para karyawan agar memiliki kreativitas,ada delapan cara
yang terdiri atas hal-hal sebagai berikut:
a. Expeciting creativity. Wirausahawan mengharapkan kreativitas.
b. Expecting and tollerating failure, yaitu memperkirakan dan menoleransi
kegagalan.
c. Encouraiging cuirosity. Berbesar hati jika menemukan kegagalan, artinya
kegagalan jangan di pandang sesuatu yang aneh.
d. Viewing probelms as challenges, yaitu memandang kegagalan sebagai
tantangan.
e. Providing creativity training, yaitu menyediakan pelatihan berkreativitas
f. Providing support, yaitu memberikan dorongan dan bantuan, berupa alat
dan sumber daya yang diperlukan untuk berkreasi, terutama waktu yang
cukup untuk berkreasi.
g. Rewarding creativity, yaitu menghargai orang yang kreatif.
h. Modelling creativity, yaitu memberi contoh kreatif.
Zimmerer mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahawan, yaitu
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Create, inovate, and activate, yaitu ciptaan, temuan, dan aktifkan.
2) Always be on the look out for new oportunities yaitu, selalu memcari
peluang baru.
3) Keep it simple, yaitu sederhanakan
4) Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki, dan melakukannya.
5) Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik, terunggul, dan ingin
cepat mencapai sasaran
6) Don’t be ashemed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari
hal-hal yang kecil.
7) Don’t fear failure: learn from it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah dari
kegagalan
8) Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena
kewirausahawan bukan orang yang mudah menyerah
9) Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan.
36
Ada 4 metode kreatif yang utama yaitu meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Duplikasi
Kemajuan yang dicapai oleh para pemimpin adalah dengan menyaring
metode/prsedur kerja, gagasan yang pantas untuk diubah atau di modifikasi
berdasarkan pada keperluan
b. Perluasan
Suatu inovasi dasar yang diperlukan kemudian manfaatnya ditingkatkan
dengan memperluas penerapannya.
c. Inovasi
Sesuatu yang baru harus dihasilkan.
d. Sintesis
Gunakan gagasan dari berbagai sumber.
B.BERINOVASI
Keinovasian adalah keampuan menerapkan pemecahan-pemecahan persoalan
secara kreatif dan menciptakan peluang utnuk meningkatkan atau memperkaya
kehidupan manusia (inovation is the ability to apply creative solution to those
probelm and opportunity to and handche or to address people leave).
Berinovasi bagi seorang wirausahawan merupakan kunci sukses inovasi
merupakan tindakan kewirausahawan untuk meraih sukses dalam persaingan.
Inovasi memiliki beberapa makna penting yang mencakup hal-hal sebagai berikut
:
1) Inovasi sebagai pembaharuan ( inovation as novelty)
Pada hakikatnya inovasi adalah pembaruan atau kebaruan yang menghasilkan
nilai tambah baru bagi penggunanya. Objek inovasi adalah nilai tambah suatu
produk, atau proses, atau jasa. Inovasi selalu dinyatakan dalam bentuk solusi
teknologi yang lebih baik diterima oleh masyarakat.
2) Inovasi sebagai perubahan (inovation as change)
Inovasi sebagai perubahan. Perubahan bisa dalam bentuk transformasi yang
berujung pada perubahan. Dilihat dari dimensi waktu inovasi, inovasi lebih
menkankan pada objek yang baru, akan tetapi sebenarnyalebih menekankan pada
proses baru yang dapat mengakibatkan obek baru.
3) Inovasi sebagai keunggulan (inovation as advantage )
Inovasi adalah keunggulan. Dengan inovasi berarti kita menciptakan keunggulan-
keunggulan dalam bentuk yang baru. Inovasi bisa dalam berbagai bentuk, seperti
inovasi produk, proses, metode, teknologi, dan manajemen. Dalam konteks
manajemen, inovasi mengacu pada penciptaan bnetuk-bentuk keunggulan baru.
37
merupakan tindakan yang menghasilkan sesuatu, dan merupakan kegiatan yang
mendatangkan hasil yang sifatnya mencakup hal-hal berikut :
1. Baru ( new), cirinya inovatif, belum ada sebelumnya, segar mnarik aneh
mengejutkan
2. Berguna (useful), cirinya lebih enak lebih praktis, lebih mudah memperlancar
mendorong mengembangkan mendidik memecahkan masalah mengurangi
hambatan mengatasi kesulitan mendatangkan hasil yang lebih baik atau lebih
banyak .
3. Dapat dimengerti (understable), cirinya hasil yang sama dapat dimengerti dan
dibuat dilain waktu.
38
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan cara berpikir kreatif, cara
bertindak inovatif dan mampu memahami hasil berpikir kreatif dan inovatif.
II. ALAT DAN BAHAN
a. Buku Teks Kewirausahaan
b. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c. Laptop
d. Internet
III. CARA KERJA
a. Bacalah definisi dari kreatifitas dan inovasi.
b. Carilah di internet masing-masing mengenai kreatifitas dan inovasi dalam
berwirausaha
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan perbedaan berpikir kreatif dan berpikir inovatif
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
39
2. Coba anda jelaskan 7 langkah proses berpikir kreatif.
1.
2.
3.
4.
40
5.
6.
7.
41
PERTEMUAN KE VI
Keterampilan kreatif
Keterampilan berfikir untuk menghasilkan ide-ide baru, khayalan-khayalan baru
dan gagasan –gagasan baru untuk menghasilkan nilai tambah.
42
Keterampilan memimpin dan mengelola
Keterampilan untuk membuat perubahan-perubahan secara dinamis agar lebih
unggul terdepan
Ada beberapa pengetahuan dasar yang harus dimiliki keterampilan teknik usaha
antara lainnya meliputi:
1.pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki atau dirintis
2.pengetahuan lingkungan usaha yang ada
3.pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
4.pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
2.Modal intelektual
Modal insan kedua adalah modal intelektual.menurut stewart T.A.(1997) modal
intelektyal terdiri atas kompetensi,komitmen,kemampuan,tanggung
43
jawab,pengetahuan,dan keterampilan (kemampuan),yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
Skill x knowledge = capability x authority = Competency x commitment =
intellectual capitals
3. Modal mental dan moral
Modal mental dan moral adalah modal keberanian yang dilandasi agama. Modal
mental merupakan kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu
secara bertanggung jawab,seperti hal berikut:
1. Keberanian untuk menghadap risiko
2. keberanian untuk menghadapi tantangan
3. keberanian untuk melakukan perubahan
4. keberanian untuk mengadakan pembaruan
5. keberanian untuk menjadi lebih unggul
C. MODAL MOTIVASI
Modal ini merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Keberhasilan atau
kegagalan berwirausaha sangat bergantung kepada tinggi atau rendahnya motivasi
wirausahawan.
Bekal Kompetensi Kewirausahaan
Wirausahawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif.
Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha
Kemampuan dan kemauan untuk mengerjakan sesuatu yang baru
Kemauan dan kemampuan mencari peluang
Kemampuan dan keberanian menanggung risiko
Kemampuan dan kemauan untuk mengembangkan ide serta meramu
sumber daya
Kemampuan dan kemauan diperlukan untuk melakukan hal berikut:
Menghasilkan produk atau jasa baru
Menghasilkan nilai tambah baru
Merintis usaha baru
Malakukan proses/teknik baru
Mengembangkan organisasi baru
Menemukan pangsa pasar bau
Kemauan dan kemampuan sangat penting karena wirausahawan
berfungsi sebagai perencana sekaligus pelaksana usaha.
Peran wirausahawan sebagai perencana usaha:
1. Merancang perusahaan
2. Mengatur strategi perusahaan
3. Pemrakarsa ide-ide perusahaan
4. Pemegang visi untuk memimpin
Peran wirausahawan sebagai pelaksana usaha:
44
1. Menemukan, menciptakan, dan menerapkan ide baru yang berbeda
2. Meniru dan menduplikasikan
3. Meniru dan memodifikasi
4. Mengembangkan produk, teknologi, citra, dan organisasi baru.
Menurut Casson (1982), yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita, terdapat beberapa
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh wirausahawan :
1.Memiliki pengetahuan usaha (self knowledge)
2.Memiliki imajinasi atau khayalan (imagination)
3.Memiliki pengetahuan praktik (practical knowledge)
4.Memiliki keterampilan menemukan (search skill)
5.Memiliki pandangan ke depan (foresight)
6.Memiliki keterampilan menghitung (computation skill)
7. Memiliki keterampilan berkomunikasi (communication skill)
Bekal kecakapan/keterampilan
Bekal pengetahuan saja tidaklah cukup jika tidak dilengkapi dengan bakal
keterampilan.
Pengetahuan,keterampilan,dan kemampuan kewirausahaan itulah yang
membentuk kepribadian seseorang wirausahawan.Menurut Dun dan Bradstreet
pengusaha kecil harus memiliki kepribadian khusus,yaitu mencakup :
1.Penuh pendirian,realistis
2.Penuh harapan
3.berkomitmen
Menurut Allan Filley dan Robert W. Price terdapat beberapa klasifikasi strategi
yang harus dimiliki, yaitu :
1.Craft, yang dimana perusahan tersebut harus dikelola oleh orang yang memiliki
keterampilan khusus.
2.Promotion, yang dimana harus ada promosi dan di desain untuk menggali
keunggulan dari inovasi.
46
3.Administrative, yang dimana harus memiliki administrasi perusahaan sebagai
manajemen formal yang dibangun untuk menunjang fungsi-fungsi bisnis.
Seorang wirausahawan yang cerdas harus mampu menggunakan tenaga dan waktu
orang lain untuk mencapai impiannya.
Memiliki Kemampuan Personal
Setiap orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang wirausahawan harus
memperkaya diri dengan berbagai keterampilan personal.
Contohnya:
1.Seorang pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan personal dalam
membuaut kue dengan berbagai macam resep.
2.Seorang pemilik bengkel motor harus memiliki keterampilan mereparasi
kendaraan bermotor.
3.Seorang koreografer setidaknya harus menguasai beberapa tarian dari berbagai
bidang yang berbeda.
47
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan modal dasar kewirausahaan
yang terdiri atas modal kemauan, kemampuan dan pengetahuan. Mampu
memahami modal insani kewirausahaan serta bekal kompetensi
kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah modal-modal dasar kewirausahaan serta kompetensi
kewirausahaan.
2. Carilah di internet masing-masing modal-modal dasar kewirausahaan serta
kompetensi kewirausahaan.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Conseptual
skill
48
2. Human skill
3. Technical skill
4. Time
management
skill
5. Decision
making skill
2. Coba dan identifikasikan untuk apa saja modal dasar, modal insani, modal
pengetahuan, modal keterampilan, dan modal kompetensi.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
49
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
3. Jelaskan mengapa seorang wirausaha harus memiliki kompetensi dan
keterampilan wirausaha.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
50
PERTEMUAN KE VII
51
memicu kewirausahawan adalah dorongan untuk berprestasi, komitmen yang
kuat, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki
(terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh faktor pemicu yang berasal dari
lingkungan pada waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan aktivitas. Faktor
pemicu dari lingkungan adalah seperti peluang, peran aktivitas, persaingan,
sumber daya, inkubator, kebijakan pemerintah, pesaing pelanggan, pemasok
(supplier), investor, dan bankir lainnya.
Seseorang bisa menjadi wirausahawan yang sukses karena menyukai tantangan,
berpikir kreatif, melakukan usaha yang inovatif, dan berani menghadapi risiko
menghadapi risiko dengan tahapan sebagai berikut:
pertama, Dengan adanya tatantangan, seorang wirausahawan akan berpikir
kreatif dan berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan bertindak
inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang yang memiliki
tantangan selalu berpikir kreatif, produktif, dan inovatif
Kedua, Dengan adanya tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada
tantangan”.Sekali menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan
tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan berpikir kreatif dan bangkit,
mengkhayal(dreamers), menggagas, mencari jalan keluar dari tantangan.
Proses kreatif oleh Zimmer (1966) didefinisikan sebagai berikut “berppikir
sesuatu yang baru (thinking new things)”.Hasil berpikir (kreatif) adalah
gagaaasan, khayalan, imajinasi, dan ide-ide, yang kemudian diimplementasikan
dalam bentuk tindakan nyata(inovasi), yaitu “melakukan sesuatu yang baru (doing
new things)” untuk menghasilkan produk-produk inovatif. Kreativitas dan Inovasi
dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dikenal dengan
nilai tambah. Nilai tambah akan menghasilkan daya saing dan akan menghasilkan
peluang.
Ketiga, Seseorang yang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan
orang yang produktif, yaitu orang yang selalu berpikir dan bertindak untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda (somethings new and different).
Ini merupakan nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan kualitas, dan
kualitas memproyeksikan keunggulan. Keunggulan menghasilkan daya saing.
Daya saing merupaka peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif
adalah orang yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda,
bernilai tambah, unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak
peluang, dan identic dengan kesuksesan. Jadi, orang yang sukses adalah
orang yang suka tantangan, kreatif dan inovatif, produktif, menghasilkan nilai
tambah (new and different), berkualitas, unggul, memiliki daya saing, dan
memiliki banyak peluang.
Bagaimana kita mengawali berwirausaha?
Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemampuan tidak cukup. Wirausahawan
akan berhasil dan tangguh apabila ada semangat dan kerja keras. Hal ini adalah
modal utama yang menentukan wirausahawan akan berhasil ataupun gagal. Usaha
52
dan pekerjaan yang ditekuni harus sungguh-sungguh. Keseriusan dan ketekunan
inilah yang disebut dengan loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.
54
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan Mahasiswa mampu
memahami proses awal kewirausahaan, proses perkembangan kewirausahaan dan
proses pertumbuhan kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi dan alur proses awal kewirausahaan, perkembangan
kewirausahaan dan pertumbuhan kewirausahaan.
2. Carilah di internet masing-masing definisi proses awal kewirausahaan,
perkembangan kewirausahaan dan pertumbuhan kewirausahaan.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan definisi dari proses pertumbuhan kewirausahaan.
Proses
pertumbuhan
NO DEFINISI SKOR
kewirausahaan
1. Imitasi dan
Duplikasi
2. Duplikasi dan
pengembangan
3. Menciptakan
suatu yang baru
55
2. Jelaskan definisi proses perkembangan kewirausahaan.
Fase
perkembangan
NO DEFINISI SKOR
keirausahaan
1. Fase inovasi
2. Fase kejadian
pemicu
56
3. Fase implementasi
4. Fase pertumbuhan
57
PERTEMUAN KE VIII
4. Bekerja keras
58
2. Berani mengambil resiko waktu dan uang
59
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berjalan
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas, mengatur pengeluaran dan pemasukan secara cermat.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suau
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan, maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksaaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannnya dengan
efisiensi dengan efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan
penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak
efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-
setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi
labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya gagal
akan lebih besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak
akan menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam
berwirausahahanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.
61
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu
memahami langkah-langkah menuju keberhasilan kewirausahaan, memahami
faktor-faktor pendorong dan penghambat keberhasilan kewirausahaan,
memhami keuntungan dan kerugian kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi faktor-faktor pendorong dan penghambar keberhasilan
usaha.
2. Carilah di internet masing-masing faktor-faktor pendorong dan
penghambat keberhasilan
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan faktor-faktor pendorong keberhasilan
Faktor – faktor
pendorong
NO DEFINISI SKOR
1.
2.
3.
62
4.
Faktor-faktor
penghambat
NO DEFINISI SKOR
1.
2.
63
3.
65
Pertemuan Ke 10& 11
Ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki usaha baru atau
bisnis baru, yaitu mencakup hal-hal berikut :
1. Merinitis usaha baru
Merintis usaha baru dilakukan dengan membentuk dan mendirikan usaha
baru dengan menggunakan model, ide, organisasi dan manajemen yang
dirancang sendiri.
2. Membeli perusahaan orang lain
Dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan
diorganisasikan oleh orang lain dengan nama dan organisasi usaha yang
sudah ada.
3. Kerja sama manajemen
Waralaba ialah kerja sama antara terwaralaba dengan pewaralaba dalam
mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan
usaha.
Bidang dan Jenis Usaha yang dimasuki
Beberapa bidang usaha yang biasa dimasuki mencakup bidang-bidang berikut :
66
1) Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan
perkebunan.
2) Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan bata.
3) Pabrikasi/manufacturing, meliputi usaha industry, perakitan,dan sintesis.
4) Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan dan
jalan raya
5) Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, dan
ekspor-impor.
B. Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan yang akan dipilih
Setelah mencatumkan bidang dan jenis usaha yang akan dipilih, langkah
selanjutnya adalah menentukan bentuk kepemilikan usaha. Ada beberapa bentuk
kepemilikan usaha yang biasa dipilih, yaitu sebagai berikut :
1. Perusahan perorangan, yaitu perusahaan yang dimiliki dan
diselenggarakan oleh satu orang.
2. Persekutuan, yaitu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih
yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
3. Perseroan, yaitu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para
pemegang saham.
4. Firma, yaitu persekutuan yang menjalankan perusahaan dibawah nama
bersama.
Organisasi Usaha yang akan digunakan
Kompleksitas organisasi usaha bergantung pada lingkup, cakupan, dan skala
usaha yang akan dimasuki. Semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks
organisasinya.sebaliknya semakin kecil lingkup usaha, maka semakin sederhana
organisasinya. Pada lingkup atau skala usaha kecil, organisasi usaha pada
umumnya dikelola sendiri. Perngusaha kecil pada umumnya berperan sebagai
manajer pemilik usaha kecil atau operator usaha kecil. Meskipun usaha pengusaha
kecil identik dengan manajer pemilik usaha kecil, jika skala dan lingkup usahanya
semakin besar, maka pengelolaannya tidak biasa dikerjakan sendiri, akan tetapi
harus melibatkan orang lain.
Dilihat dari fungsi kewirausahaan dan manajemen, dalam perusahaan kecil, fungsi
manajemen relatif tidak begitu besar, sedangkan fungsi kewirausahaan sangat
besar perannya karena dasarnya adalah kreativitas dan inovasi. Sebaliknya, dalam
perusahaan besar, fungsi kewirausahaan relatif tidak begitu besar, sedangkan
fungsi manajemen sangat besar karena dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.
Sementara itu, fungsi manajerial pada dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.
Namun demikian, baik perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar
perlu memiliki jiwa kewirausahaan yang seimbang untuk meraih keunggulan di
pasar. Dengan berjiwa kewirausahaan maka perusahaan akan mampu menciptakan
produk-produk unggul sebagai peluang baru.
Semakin kecil perusahaan, maka semakin besar peran kewirausahaan, tetapi
semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin besar
67
perusahaan, maka semakin besar fungsi manajerialnya dan semakin kecil fungsi
kewirausahaan.
Lingkungan Mikro
Lingkungan Mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan
operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan,
manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya. Lingkungan
mikro juga pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan
perusahaan, terutama dalam mengambil keputusan.
Yang termasuk kelompok yang berkepentingan dan mengharapkan kepuasan dari
perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
1. Pemasok
Pemasok berkepentingan dalam menyediakan bahan baki kepada perusahaan.
2. Pembeli/Pelanggan
Lingkungan Makro
Lingkungan Makro adalah pemegang saham diluar perusahaan yang berpengaruh
tidak langsung terhadap jalannya perusahaan. Lingkungan Makro adalah
lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan
secara keseluruhan, yang meliputi hal-hal berikut :
1. Lingkungan Ekonomi
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh
terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi, seperti tingkat
inflasi, tingkat bunga, dan fluktuasi mata uang asing, baik langsung maupun tidak,
akan berpengaruh terhadap perusahaan.
2. Lingkungan Teknologi
Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahan sangat berpengaruh terhadap
perusahaan. Perubahan teknologi yang secara drastis dalam abad terakhir ini telah
memperluas skala industri secara keseluruhan.
3. Lingkungan Sosialpolitik
Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan, dan konteksnya perlu diperhatikan
untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh terhadap
tingkah laku masyarakat.
68
4. Lingkungan demografi dan gaya hidup
Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan
demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat, gaya hidup,
kebiasaan, pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang. Pada
prinsipnya, semua lingkungan tersebut bisa menciptakan peluang bagi
wirausahawan.
69
Selain harus memperhatikan berbagai keterampilan, kemampuan, dan kepentingan
pembelian, juga harus memperhatikan sumber-sumber potensial perusahaan yang
akan dibeli, diantaranya mencakup hal-hal berikut:
1. Pedagang perantara penjual perusahaan yang akan dibeli.
2. Bank investor yang melayani perusahaan.
3. Kotrak-kontrak perusahaan, seperti pemasok, distributor, pelanggan,
dan lainnya yang erat kaitannya dengan kepentingan perusahaan yang
akan dibeli.
4. Jaringan kerjasama bisnis dan sosial perusahaan yang akan dibeli.
5. Daftar majalah dan jurnal perdagangan yang digunakan oleh
perusahaan yang akan dibeli.
Dan aspek yang harus dipertimbangkan lagi dalam membeli perusahaan,
yaitu alasan pemilik untuk menjual perusahaan, potensi, aspek legal, dan
kondisi keuangannya.
Setelah menganalisis perusahaan yang akan dibeli, langkah-langkah yang
harus diambil dalam pembelian suatu perusahaan mencakup hal-hal
berikut :
1. Yakinkan bahwa Anda tidak akan merintis usaha baru.
2. Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah Anda mampu
mengelolanya.
3. Pertimbangkan gaya hidup yang Anda inginkan.
4. Pertimbangkan lokasi yang diinginkan.
5. Pertimbangkan kembali gaya hidup.
6. Jajaki penyandang dana sebelumnya.
7. Persiapkan bahwa Anda akan menjadi pedagang.
8. Tetapkan perusahaan yang ingin Anda beli.
9. Pilihlah penjual terbaik.
10. Adakan penelitian sebelum Anda menyetujuinya.
11. Buatlah surat perjanjian.
12. Jangan lupa untuk menilai karyawan.
13. Yakinkan bahwa harga yang ditawarkan itu mencerminkan nilai
perusahaan.
D. Waralaba
Waralaba (franchising) adalah kerja sama manajemen untuk menjalankan
perusahaan cabang atau penyalur. Inti dari waralaba adalah memberi hak
monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Dalam kerja
sama waralaba, perusahaan induk memberikan bantuan manajemen secara
berkesinambungan.
Dukungan awal waralaba salah satunya adalah tempat dari aspek-aspek berikut:
1. Pemilihan tempat
2. Rencana pembangunan
3. Pembelian peralatan
70
4. Pola arus kerja
5. Pemilihan karyawan
6. Periklanan
7. Grafik
8. Bantuan pada acara pembukaan
Selain dukungan awal, bantuan lain yang berlanjut dapat pula meliputi faktor-
faktor berikut:
1. Pencatatan dan akuntansi
2. Konsultasi
3. Pemeriksaan dan standardisasi
4. Promosi
5. Pengendalian Kualitas
6. Nasihat hukum
7. Penelitian
8. Material lainnya
Keuntungan Kerja Sama Waralaba
Ada berapa keuntungan dari kerja sama waralaba ,yaitu mencakup hal-hal berikut
:
1. Pelatihan, pengarahan, dan pengawasan yang berlanjut dari franchisor.
2. Bantuan financial biasanya biaya awal pembukaan sangat tinggi,
sedangkan sumber modal dari perusahaan franchisee sangat terbatas.
3. Keuntungan dari pengguna nama, merek, dan produk yang dikenal.
Sementara itu, menurut Preggy Lambin, keuntungan waralaba meliputi hal-hal
berikut.
1. Bantuan awal yang memberi kemudahan, yaitu berupa jasa nasihat
pemilihan lokasi,analisis tata letak fasilitas ,bantuan keuangan,pelatihan
menejemen,seleksi karyawan,dan bantuan pelatihan.
2. Basis untuk mempertimbangkan prospek keberhasilan, yaitu menyajikan
prediksi dan pengujian tentang kemungkinan untuk menghasilkan
keuntungan.
reputasi dan pengalaman.
3. Daya beli, karena merupakan bagian dari organisasi yang besar
,pembayaran untuk pembelian bahan baku ,peralatan, akan relatif murah.
4. Perbaikan operasional , sebagai bagian dari organisasi yang besar ,usaha
waralaba memiliki metode yang lebih efisien dalam perbaikan proses
produksi.
Kerugian Kerja Sama Waralaba
Disamping beberapa keuntungan yang telah disebutkan tersebut ,kerja sama
waralaba tidak selalu menjamin keberhasilan karena sangat bergantung pada jenis
usaha dan kecakapan para wirausahawan. Menurut Zimmerer ada kerugian yang
mungkin terjadi, sebagai berikut :
1. Program latihan tidak sesuai dengan yang diinginkan..
71
2. Pembatasan kreativitas penyelenggaraan usaha franchisee.
3. Franchisee jarang memiliki hak untuk menjual perusahaan kepada pihak
lain tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada pihak franchisor dengan
harga yang sama.
E Perlindungan Hukum terhadap Perusahaan : Paten, Merek Dagang, dan
Hak Cipta
Paten , merek dagang, dan hak cipta sangat penting bagi perusahaan terutama
untuk melindungi penemuan-penemuan, identitas dan nama perusahaan serta
keorisinalitasan produk-produk yang dihasilkan perusahaan
Berapa hak perlindungan perusahaan yang biasa diperoleh adalah hak paten, hak
cipta, merek dagang, dan identitas perusahaan lainnya.
Paten
Paten adalah suatu pengakuan dari lembaga yang berwewenang atas penemuan
produk yang diberi kewenangan untuk membuat, menggunakan, dan menjual
penemuannya selama paten tersebut masih dalam jaminan
Untuk mendapatkan hak paten, alat yang diciptakan harus betul-betul baru (bukan
produk perbaikan). Suatu alat tidak dapat diberikan hak paten apabila alat tersebut
telah di publikasikan sebelum mengajukan hak paten. Hak paten hanya diberikan
kepada penemu sebenarnya , bukan kepada seseorang yang menemukan
penemuan orang lain.
Merek Dagang
Merek dagang merupakan istilah khusus dalam perdagangan atau perusahaan.
Merek dagang pada umumnya berbentuk simbol, nama , logo, slogan , atau tempat
dagang yang oleh perusahaan yang digunakan untuk menunjukkan
keorisinalitasan produk atau membedakannya dengan produk lain di pasar. Merek
dagang (trade mark) pada umumnya dijadikan simbol perusahaan dipasaran.
Untuk menetapkan merek,harus dipilih kata yang khas, mudah dikenal dan diingat
serta unik bagi pelanggan sehingga menjadi merek terkenal
Hak Cipta
Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dari
keorisinalitisan ciptaanya,misalnya karangan, music,lagu,dan hak untuk
memproduksi ,memperbaik, mendistribusikan ,atau menjual. Jadi, hak cipta
adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dan keorisinalisan ciptaannya.
72
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu memahami bagaimana memulai
usaha baru. Memahami langkah-langkah memasuki usaha baru. Cara-cara
merintis bisnis baru. Mampu memahami hambatan dalam memasuki industri ,
serta memahami perusahaan dengan sistem waralaba hingga bentuk-bentuk
perlindungan hukum ; paten, merek dagang, dan hak cipta.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah langkah-langkah memasuki usaha baru, waralaba, serta bentuk-bentuk
perlindungan hukum..
2. Carilah di internet masing-masing langkah-langkah memasuki usaha baru,
waralaba, serta bentuk-bentuk perlindungan hukum.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INIu
1. Jelaskan langkah-langkah memasuki usaha bar.
Langkah
langkah
NO DEFINISI SKOR
nenasuki
usaha baru
1. Merintis usaha
baru
2. Membeli usaha
yang sudah ada
3. Kerjasama
manajemen
73
2.jelaskan keuntungan dan kerugian jika kita memulai usaha waralaba.
Keuntungan
NO Kerugian SKOR
1.
2.
3.
4.
5.
3. Coba anda sebutkan dan jelaskan perlindungan hukum apa saja yang ada dalam
bisnis.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................................................................................
74
Pertemuan Ke 12 (dua belas)
75
dihasilkan perusahaan. Banyak wirausahawan yang berhasil karena bukan atas
idenya sendiri, tetapi hasil pengamatan dan penerpan ide-ide orang lain yang bisa
dijadikan peluang.
78
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa mampu memahami asal-usul timbulnya
ide kewirausahaan, dapat melihat peluang dan sumber-sumber potensial dari
peluang tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.
80
3. Jelaskan langkah-langkah dalam penjaringan ide usaha.
Langkah langka
NO penjaringan ide DEFINISI SKOR
1.
2.
3.
4.
5.
81
Pertemuan Ke 13 ( tigabelas )
Studi kelayakan usaha/bisnis atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan
proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang
waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena
akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan anatara lain untuk
melakukan hal-hal berikut.
82
B.Proses dan Tahapan Studi Kelayakan
Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
berikut.
83
6. Struktur pasar
7. Persaingan dan strategi pesaing
8. Ukuran pasar
9. Pertumbuhan pasar
10. Laba kotor
11. Pangsa pasar.
1. Kepemilikan
2. Organisasi
3. Tim manajemen
4. Karyawan
1. Kebutuhan dana
2. Sumber dana
3. Proyeksi neraca
4. Proyeksi laba rugi
5. Proyeksi aliran kas
RINGKASAN PROYEK
BAB I PENDAHULUAN
84
1.5 Gambaran Perkembangan Perusahaan (Untuk Perusahaan yang Sudah
Ada)
2.2 Perizinan
a. Sifat Proyek
c. Lokasi
d. Bangunan
g. Proses Produksi
h. Kapasitas Produksi
\ j. Tenaga Kerja
85
a. Peluang Pasar
b. Segmentasi Pasar
c. Sasaran Pasar
e. Struktur Pasar
h. Pangsa Pasar
a. Kepemilikan
b. Struktur Organisasi
c. Tim Manajemen
d. Tenaga Kerja/Karyawan
a. Kebutuhan Dana
b. Sumber Dana
c. Prediksi Pendapatan
d. Prediksi Biaya
f. Kriteria Investasi
BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN
Menurut Peggy Lambing, agar kita yakin bahwa suatu usaha adalah siap dimulai,
perlu diadakan evaluasi terhadap beberapa aspek berikut.
1. Evaluasi ringkasan pelaksanaan
2. Evaluasi misi bisnis
3. Evaluasi lingkungan bisnis
4. Evaluasi produk dan jasa
5. Evaluasi pesaing
6. Evaluasi harga
7. Evaluasi keunggulan persaingan
8. Evaluasi pasar dan pemasaran
9. Evaluasi manajemen dan personal
10. Evaluasi mesin dan peralatan
11. Evaluasi biaya awal
12. Evaluasi pendanaan
13. Evaluasi titik impas
14. Evaluasi risiko yang tidak terkontrol
15. Evaluasi kesimpulan anda.
87
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu memahami pentingnya studi
kelayakan bisnis. Mampu membuat studi kelayakan bisnis dan mampu merintis
usaha baru. Dan mampu mengevaluasi dan persiapan bisnis baru.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah dan pahami cara analisis bisnis dan studi kelayakan bisnis salam
merintis usaha baru.
2. Carilah di internet masing-masing tentang analisis bisnis dan studi
kelayakan bisnis dalam merintis usaha baru.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Uraikan secara lengkap aspek aspek yang harus di analisis.
Aspek manajemen Aspek Pemasaran Aspek keuangan
88
SKOR
89
90
SKOR
91
Pertemuan Ke 14 (empatbelas)
A.Perencanaan Usaha
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah membuat perencanaan usaha. Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru
tertulis (blue-print) yang berisikan tentang misi usaha, susulan usaha, operasional
usaha, perincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh,
dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya.
Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu
mencakup hal-ha sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha.
2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari
luar.
Menurut Zimmerer ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha,
yaitu meliputi hal-hal berikut:
1. Ringkasan pelaksanaan
2. Profil usaha
3. Strategi usaha
4. Produk dan jasa
5. Strategi pemasaran
92
6. Analisis pesaing
7. Ringkasan karyawan dan pemilik
8. Rencana operasional
9. Data finansial
10. Proposal / usulan pinjaman
11. Jadwal operasional
Sementara itu, menurut Peggy Lambing, perencanaan bisnis memuat sejumlah
topik, yang meliputi hal-hal berikut:
1. Ringkasan eksekutif (executive summary)
2. Pernyataan misi (mission statement)
3. Lingkungan usaha (business environment)
4. Perencanaan pemasaran (marketing plan)
5. Tim manajemen (management team)
6. Data finansial (finansial data)
7. Aspek-aspek legal (legal consideration)
8. Jaminan asuransi (insurance requirements)
9. Orang-orang penting (key person)
10. Pemasok (supplier)
11. Risiko (risk)
Ringkasan eksekutif (executive summary), menjelaskan tentang:
a. Maksud usaha,
b. Usaha finansial,
c. Permintaan dana,
d. Cara menggunakan dana dan cara pembayaran kembali pinjaman.
1. Ringkasan eksekutif
2. Perencanaan usaha secara detail
a. Latar belakang usaha
b. Gambaran usaha secara detail
c. Analisis pasar
d. Analisis pesaing
e. Perencanaan strategi usaha
f. Spesifikasi organisasi dan manajemen
g. Perencanaan keuangan
h. Perencanaan aksi strategis
B.Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan adalah bagaimana mengusahakan sumber dana,
menggunakan dan mengendalikan dana-dana perusahaan. Ada tiga aspek yang
harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu mencakup hal-hal berikut:
1. Aspek sumber dana
2. Aspek rencana dan penggunaan dana
3. Aspek pengawasan atau pengendalian keuangan
Sumber-Sumber Keuangan Perusahaan
Sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu sebagai
berikut:
1. Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan internal. Ada tiga
jenis sumber keuangan perusahaan, di antaranya meliputi hal-hal berikut:
a. Penggunaan dana perusahaan
b. Penggunaan cadangan
c. Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
2. Dana yang berasal dari luar perusahaan, yang disebut pembelanjaan eksternal.
Sumber dana eksternal mencakup hal-hal berikut:
a. Dana dari pemilik atau pernyertaan
b. Dana yang berasal dari utang/pinjaman, baik jangka pendek maupun jangka
panjang, atau disebut pembelanjaan asing.
c. Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah
d. Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya
e. Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan
dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi.
D.Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan,
arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.
Perencanaan pemasaran meliputi langkah-langkah:
1) Penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen
2) Memilih pasar sasaran khusus
3) Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan
4) Memilih strategi pemasaran
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi 5P yaitu: proble/search, product,
place, price dan promotion.
Penelitian dan Pengembangan Pasar
Keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi)
perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal-hal berikut:
1. Kualitas yang lebih baik
2. Harga yang lebih murah dan bisa ditawar
3. Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat
4. Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik
5. Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen
6. Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang
Oleh sebab itu, bagi usaha baru sangatlah cocok untuk menerapkan strategi untuk
menerapkan market driven (dorongan pasar). Strategi ini dibangun berdasarkan
pada enam fondasi berikut:
1. Orientasi konsumen
2. Kualitas
3. Kenyamanan dan kesenangan
4. Inovasi
5. Kecepatan
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
Produk (Product)
Produk selalu mengalami daur hidup (product life cycle), yang terdiri atas tahap
pengembangan, tahap pengenalan, tahap pertumbuhan penjualan, tahap
kematangan, tahap kejenuhan dan penurunan.
96
Prinsip-prinsip pengembangan produk meliputi kesederhanaan, integritas, fokus
pada orang, berdaya juang, kreativitas dan risiko.
1. Tahap pengembangan
Dalam tahap pengembangan produk ini sering timbu risiko yang besara dan
hampir 80% produk gagal (Zimmerer, 1996: 124)
Ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal, yaitu mencakup hal-hal
berikut:
a. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di pasar
b. Wirausahawan tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar
c. Perusahaan sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam
memperkenalkan produk-produk barunya
d. Wirausahawan gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada
perubahan
e. Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen terhadap
produk baru
Untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan produk dan jasa
baru, pemilik perusahaan kecil hendaknya mempertimbangkan aturan-aturan
dalam pengembangan produk.
Adapun antara aturan-aturan pengembangan produk yang perlu diperhatikan
meliputi hal-hal berikut:
a. Sederhana (simplicity)
b. Integritas (integrity)
c. Fokuskan pada orangnya (human focus)
d. Berdaya juang/sinergi (sinergy)
e. Kreativitas (creativity)
f. Risiko (risk)
Banyak cara untuk merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh
konsumen, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Jenis-jenisnya diperbarui
b. Kualitasnya dibeda-bedakan ditingkatkan
c. Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan
d. Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa
sehingga lebih menarik
2. Tahap pengenalan
3. Tahap pertumbuhan penjualan
4. Tahap kematangan
5. Tahap kejenuhan
6. Tahap penurunan
Tempat (place)
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis ,
menyenangkan dan efesien .
Ada dua saluran distribusi yang masing masing sangat berbeda ,yaitu :
97
1. Saluran distribusi untuk barang
2. Saluran distribusi untuk konsumsi
Ada beberapa opsi distribusi yang tersedia bagi wirausahawan yang ingin
mengembangkan produk baru yaitu mencakup hal hal berikut :
a. Pemasaran langsung
b. Pedagang besar
c. Para agen
Harga (price)
Harga yang terjangkau dan paling efesian bagi konsumen.
Faktor faktor yang harus dipertimbangkan antara lain ialah sbb:
1. Biaya barang dan jasa
2. Permintaan dan penawaran pasar
3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa
4. Harga pesaing
5. Kondisi ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psikologis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisistas permintaan)
Selain harus mempertimbangkan faktor faktor yang disebutkan tersebut, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan harga yang menarik bagi
konsumen yaitu mencakup hal hal berikut :
1. Menentukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda beda
2. Memberikan potongan harga yang bervariasi, misalnya sebagai berikut
3. Memberikan keringanan waktu pembayaran
Strategi pemasaran bagi usaha baru
1. Penetrasi pasar ( market penetration)
2. Pengembangan pasar (market development)
3. Pengembangan produk (produk development)
4. Segmentasi pasar (market segmentasi)
Tehnik penentuan harga : untuk produk baru
1. Menghasilkan produk yang dapat diterima oleh konsumen potensial tidak
peduli berapa banyak nya
2. Memelihara pangsa pasar yang akibat tumbuhnya persaingan
3. Memperoleh laba
Promosi
Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan
supaya konsumen mengenal dan membeli
Agar barang dan jasa yang kita produksi dikenal,diketahui,dibutuhkan,dan
diminta konsumen, wirausahawan harus segera melakukan usaha usaha sebagai
berikut .
1. Informasikan barang /jasa yang dihasilkan pada konsumen .
2. Bujuk konsumen agar mau membeli barang dan jasa yang dihasilkan
3. Pengaruhi konsumen agar tertarik terhadap brang /jasa yang kita hasilkan
F.Strategi kewirausahaan
1. Perubahan produk barang dan jasa
2. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar
3. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan
4. Memiliki keterampilan yang unik
5. Keputusan nya harus berdasarkan pada perilaku
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan
memodifikasinya
7. Penentu harga barang dan jasa untuk jangka waktu yang pendek dan jamgka
waktu yang panjang
8. Interaksi prusahaan dngan masyarakat luas
9. Pengaruh prtumbuhan yang cepat terhadap aliran kas
Strategi bagi pemimpin pasar (market leader)
1. Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar
2. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif
3. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki
tantangan
Strategi bagi bukan pemimpin pasar
1. Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang
pasar sehingga tidak tertandingi
2. Mengembangkan strategi sebagai fllower leader
I. TUJUAN
101
2. Jelaskan bagaimana tehnik pengembangan usaha untuk perusahaan yang baru
berdiri dan perusahaan yang sudah ada.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
....................................
3. Coba anda sebutkan strategi seorang wirausaha dalam menghadapi
lingkungan eksternal.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
102