Anda di halaman 1dari 102

PRODI DIPLOMA III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MODUL PRAKTIKUM
KEWIRAUSAHAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2017
1
IDENTITAS PEMILIK MODUL

NAMA : .................................................................

NIM : .................................................................

PRODI : .................................................................

DOSEN : .................................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya saya dapat
menyelesaikan Modul Praktikum Kewirausahaan ini. Adapun tujuan dari
pembuatan modul ini adalah sebagai bahan ajar dan referensi bagi para pembaca,
khususnya mahasiswa Keuangan. Mudah-mudadan buku ini dapat membantu para
pembaca yang berminat untuk mengembangkan diri, memperkaya wawasan dan
menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Kami menyadari bahwa penyelesaian buku ini tidak terlepas dari bantuan
berbagi pihak,dan masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan buku ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.

Medan, November 2017

3
PERTEMUAN KE I

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa dapat


memahami disiplin ilmu kewirausahaan, objek studi kewirausahaan dan
perkembangan disiplin ilmu kewirausahaan
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan : Setelah mengikuti praktikum,
Mahasiswa D III Keuangan diharapkan mampu menjelaskan disiplin ilmu
kewirausahaan, objek studi kewirausahaan, dan perkembangan disiplin ilmu
kewirausahaan di kehidupan sehari-hari.
3. Pokok Bahasan : Disiplin ilmu kewirausahaan
4. Sub Pokok Bahasan : -
5. Materi

A.Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Kewirausahaan (enterpreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari


tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang
mungkin dihadapinya. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri,
memiliki proses sistematis, dan dapat diterapkan dalam bentuk penerapan
kreativitas dan keinovasian. Seperti dikemukakan Thomas W. Zimmerer (1996),
“Enterpreneurship is the result of disciplined, systematic procces of applying
creativity and innovations to need and opportunities in marketplace”.
Kewirausahaan merupakan hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan (body of knowledge) yang utuh dan
nyata, yaitu terdapat teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
1. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan usaha
ventura (venture start-up) dan perkembangan usaha (venture-growth), ini
jelas tidak termasuk dalam kerangka bidang materi manajemen umum
(framework general management course) yang memisahkan antara
manajemen dan kepemilikan usaha (bussiness ownership).
2. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri
yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create new different things).
3. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan
pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Pada awalnya kewirausahaan dipandang sebagai kemampuan yang dilahirkan dari
pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir
sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang,
kewirausahaan bukan hanya mengenai urusan lapangan dan bakat bawaan, tetapi
juga merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Kewirausahaan
bukan hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi
4
juga dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat
kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang
berhasil menjadi wirausahawan adalah orang-orang yang mengenal potensi
(traits) dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta
mengorganisasikan usaha dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk
menjadi wirausahawan yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga
harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang akan ditekuninya.

Sejak awal Abad ke-20, kewirausahawan sudah diperkenalkan dan dipelajari di


beberapa negara, misalnya di Belanda di kenal dengan “ondernemer” dan di
Jerman dikenal dengan “unternehmer”. Selain itu, di berbagai negara
kewirausahaan memiliki banyak tanggung jawab, antara lain tanggung jawab
dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepemimpinan teknis,
kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, perekrutan tenaga
kerjam pembelian, penjualan, pemasangan iklan, dan lain-lain. Pada 1950-an,
pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara, seperti di Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan, semenjak 1970-an, banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil (small bussiness
management), atau manajemen usaha baru (new venture management). Pada
1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan kewirausahaan.
Sekarang di Indonesia, pendidikan kewirausahaan sudah dipelajari di berbagai
sekolah di perguruan tinggi.

Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang dalam bidang industri,
kemudian berkembang dan diterapkan dalam berbagai bidang lainnya, maka
disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang
pesat. Pada mulanya, kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan,
kemudian diterapkan dalam berbagai bidang lain, seperti industri, perdagangan,
pendidikan, kesehatan, pemerintah, perguruan tinggi, dan organisasi lainnya.
Dalam konteks tertentu, kewirausahaan merupakan suatu kompetensi utama
dalam menciptakan perubahan, pembaruan, dan kemajuan.

Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka


pendek, tetapi juga sebagai kiat untuk bertahan hidup secara umum dalam jangka
panjang. Dalam bidang bisnis, misalnya, perusahaan yang sukses dan memperoleh
peluang besar karena pengusahanya memiliki kemampuan menciptakan nilai
tambah atas barang dan jasa yang dikehendaki oleh pelanggannya. Nilai tambah
barang dan jasa merupakan keunggulan dan keunggulan merupakan bentuk daya
saing bagi perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang sukses, seperti perusahaan
Microsoft, elektronik, dan kendaraan bermotor disebabkan oleh daya kreatif dan
inovatif yang dimiliki perusahaan tersebut dalam merekayasa produk dan nilai
kegunaan barang dan jasa. Demikian juga dalam bidang pendidikan, kesehatan,
pemerintahan, dan intuisi lainnya, mereka berhasil disebabkan memiliki sumber
5
daya yang kreatif dan inovatif (enterpreneur) dan menciptakan perubahan-
perubahan. David Osborne & Ted Gaebler (1992) dalam bukunya Reinventing
Government, mengemukakan bahwa dalam perkembangan dewasa ini diperlukan
adanya pemerintah yang memiliki kemampuan kewirausahaan (enterpreneurship
government), yaitu pemerintah yang kreatif dan inovatif. Pemerintahan yang
memiliki kemapuan enterpreneur akan menciptakan birokrasi dan institusi
memiliki motivasi, optimisme, dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru
yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel, dan adaptif.

B.Objek Studi Kewirausahaan

Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan, yaitu kemapuan merumuskan


tujuan hidup, kemampuan memotivasi diri, kemampuan berinisiatif, kemampuan
membentuk modal, kemampuan mengatur waktu, dan kemampuan membiasakan
diri untuk belajar dari pengalaman. Oleh sebab itu, Objek studi kewirausahaan
adalah kemampuan, sifat-sifat, nilai-nilai, dan kepribadian seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku.

Objek studi kewirausahaan meliputi kemampuan seseorang dalam hal-hal sebagai


berikut.

1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan


hidup/usaha diperlukan adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian
dibaca dan diamati berulang-ulang sampai dipahami apa yang menjadi
kemauannya.
2. Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad
kemauan yang besar.
3. Kemampuan berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa
menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga
menjadi terbiasa berinisiatif.
4. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta) dan
setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan
inovatif adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai
kemungkinan atau kombinasi yang baru yang dapat dijadikan perangkat
dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
5. Kemampuan membentuk modal material, sosial, dan intelektual.
6. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu
tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan dan tidak menunda
pekerjaan.
7. Kemampuan mental yang dilandasi agama.
8. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari
pengalaman yang baik ataupun menyakitkan.

6
C.Perkembangan Disiplin Ilmu Kewirausahaan

Kewirausahaan mulai dikenal secara populer pada awal Abad ke-18. Pada 1755,
seorang berkebangsaan Irlandia bernama Richard Cantillon yang berdiam di
Prancis merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “wirausahawan”
dalam bukunya Essai sur la Nature du Commerce en Generale (1755), beliau
menjelaskan wirausahawan adalah seseorang yang menanggung risiko. Pada
awalnya, istilah wirausahawan merupakan sebutan bagi para pedagang yang
membeli barang di daerah-daerah yang kemudian menjualnya dengan harga yang
tak pasti. Itulah sebabnya, disebut berani menghadapi risiko atas
ketidakpastiannya.

Meskipun saat ini banyak sekali ahli yang mengartikam “wirausahawan” dan
“kewirausahawan” dalam versi yang berbeda-beda, akan tetapi pendapat
Schumpeter pada 1912 masih relevan dan banyak diikuti berbagai kalangan.
Menurut Schumpeter, wirausahawan tidak selalu berarti pedagang atau manajer,
tetapi juga seorang yang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko
dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru ke dalam
perekonomian. Dengan tegas, Schumpeter membedakan antara proses penemuan
dengan inovasi. Menurut Schumpeter, hanya sedikit pengusaha yang dapat
melihat ke depan dan inovatif yang dapat merasakan potensi penemuan baru dan
memanfaatkannya. Setelah inovasi tersebut berhasil diperkenalkan oleh
wirausahawan pengusaha lain mengikutinya sehingga produk dan teknologi baru
tersebut tersebar dalam kehidupan ekonomi.

Pada 1994, Peter F. Drucker mendefinisikan kewirausahaan sebagai


kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Definisi tersebut
secara lebih luas dikemukakan oleh Robert Hisrich (1995: 10), yang mengatakan
bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk
menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan
uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta
kepuasan dan kebebasan pribadi. Pada 1996, Thomas W. Zimmerer (1996: 51)
yang mengungkapkan bahwa kewirausahaan merupakan proses penerapan
kreativitas dna inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang yang
dihadapi setiap orang dalam setiap hari. Kewirausahaan adalah proses dinamis
untuk menciptakan nilai tambah pada barang dan jasa serta kemakmuran.
Tambahan nilai dan kemakmuran ini diciptakan oleh individu wirausahawan
yang memiliki keberanian menanggung risiko, menghabiskan waktu serta
menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan
oleh wirausahawan tidak selalu barang baru tetapi memiliki nilai yang baru dan
berguna.

7
Sesuai dengan perkembangannya, konsep kewirausahaan memiliki
beberapa konsep dan ciri-ciri khusus, seperti memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kreativitas dan inovasi),
mengorganisasi, menanggung risiko, berorientasi hasilm selalu menciptakan
peluang, kepuasan pribadi, dan kebebasan. Konsep dan ciri-ciri kewirausahaan
tersebut tentu saja tidak hanya terdapat dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam
berbagai konteks dan bidang selain bisnis, seperti institusi pemerintahan,
pendidikan, kesehatan, penelitian, hukum, arsitektur, teknik, pekerjaan sosial, dan
organisasi kemasyarakatan lainnya.

8
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentang disiplin ilmu
kewirausahaan, objek studi kewirausahaan dan perkembangan ilmu
kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi disiplin ilmu kewirausahaan, objek studi kewirausahaan dan
perkembangan ilmu kewirausahaan
2. Carilah di internet masing-masing definisi disiplin ilmu kewirausahaan, objek
studi kewirausahaan dan perkembangan ilmu kewirausahaan
3. Jawablah pertanyaan berikut
IV. ISILAH PERTANYAAN DIBAWAH INI
1. Coba anda jelaskan Definisi ilmu kewirausahaan menurut teori para pakar dan
menurut anda
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................................................................................................................................

9
2. Jelaskanlah:
a. Bagaimana perkembangan awal ilmu kewirausahaan
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

b. Perkembangan ilmu kewirausahaan di saat sekarang


..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

10
PERTEMUAN KE II

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan


memahami tentang Konsep, konteks, dan hakikat kewirausahaan..
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan : Setelah mengikuti praktikum,
Mahasiswa D III Keuangan diharapkan memahami konsep kewirausahaan,
konteks kewirausahaan dan memahami hakikat, inti dan rahasia kewirausahaan
3. Pokok Bahsan : Konsep, Konteks,dan hakikat kewirausahaan
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Konsep kewirausahaan
b. Konteks kewirausahaan
c. Hakikat kewirausahaan
5. Materi :

A.Konsep Kewirausahaan
Istilah entrepreneurship sebenarnya berasal dari kata entrepreneur
(wirausahawan).Istilah “entrepreneur” pertama kali oleh Cantilon dalam “Essai
sur la nature du commerce”(1755),yaitu sebutan bagi para pedagang yang
membeli barang di daerah-daerah dan kemudian menjualnya dengan harga yang
tidak pasti.Sementara itu Soeharto prawirokusumo menerjemahkan
enterpreneurship sebagai “kewirausahaan” yang dapat diartikan sebagai syaraf
pusat prekonomian dan pengendali prekonomian suatu bangsa.Seperti
dikemukakan Soeparman Soemahamidjaja bahwa kewirausahaan meliputi semua
aspek pekerjaan baik karyawan swasta maupun pemerintah.Wirausahawan adalah
mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumberdaya untuk menemukan peluang dan
perbaikan hidup.

Peter F.Drucker mengemukakan konsep kewirausahaan merujuk pada


sifat,watak,dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan
keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan
dapat mengembangkannya dengan tangguh.

Thomas W. Zimmerer mengemukakan kewirausahaan adalah penerapan krativitas


dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang
dihadapi setiap hari.Maka dari itu para wirausahawan akan berhasil apabila
berpikir dan melakukan sesuatu yang baru,atau sesuatu yang lama dikerjakan
dengan cara yang baru.
Menurut Yuyun Wirasasmita inti dari fungsi pengusaha adalah:
1. Memperkenalkan produk atau kualitas baru suatu barang yang belum
dikenal oleh konsumen

11
2. Melakukan metode produksi dari penemuan ilmiah dan cara-cara baru
untuk menangani suatu produk agar menjadi lebih mendatangkan
keuntungan
3. Membuka suatu pasar baru
4. Membuka suatu sumber dasar baru
5. Pelaksanaan organisasi baru
Menurut Schumpeter fungsi pengusaha bukan sebagai pencipta atau penemu
kombinasi-kombinasi baru melainkan lebih sebagai pelaksana dari kombinasi-
kombinasi yang kreatifitas.
Syarat berwirausaha adalah harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan
mengevaluasi peluang,mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan, dan
bertindak untuk memproleh keuntungan dari peluang-peluang tersebut

B.Konteks Kewirausahaan
Seorang wirausahawan dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang dan
konteks seperti berikut :
Pandangan Ahli Ekonmoni : Wirausahawan adalah orang yang mengombinasikan
faktor-faktor produksi seperti, sumber daya alam,Tenaga kerja/SDM, material dan
peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Pandagan Ahli Manajemen : Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki
kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti
keuangan,bahan mentah,tenang kerja,keterampilan dan informasi, untuk
menghasilkan produk baru,proses produksi baru dan organisasi baru.
Pandangan Pelaku Bisnis : Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan
suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk maksud
memproleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang
dan mengombinasikan sumber-sumber daya yang di perlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut.
Pandangan Psikologi : Wirausahawan adalah orang yang memiliki dorongan
kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh satu tujuan,suka menguji coba
atau bereksperimen untuk menampilkan kebebasan di luar kekuasaan orang lain.
Pandangan Pemodal : Wirausahawan adalah orang yang menciptakan
kesejahteraan untuk orang lain,menemukan cara-cara untuk mengemukakan
sumber daya,mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang
disenangi masyarakat.

C.Hakikat,Inti dan Rahasia Kewirausahaan


Pada hakikatnya kewirausahaan itu merupakan kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar ,kiat,dan sumberdaya untuk menciptakan peluang agar
meraih sukses dalam berusaha atau hidup.Inti dari kewirausahaan menurut
Drucker adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
12
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses kombinasi sumber daya dengan cara baru dan berbeda menurut Zimmerer,
nilai tambah tersebut diciptakan dengan cara sebagai birikut.
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan baru
3. Perbaikan produk dan jasa yang sudah ada
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit.
Rahasia kewirausahaan terletak pada kretivitas dan keinovasian.Kreativitas adalah
kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah
dan menemukan peluang.Banyak sesuatu yang baru dan berbeda yang dapat
diciptakan oleh wirausahawan,seperti proses,metode,barang-barang dan jasa-
jasa.Sesuatu yang baru dan berbeda inilah yang merupakan nilai tambah dan
keunggulan.
Menurut Peter F.Drucker,kewirausahaan memiliki hakikat yang hampir sama ,
yaitu merujuk pada sifat,watak,dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang
mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia
usaha nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh.

13
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan memahami tentang konsep,
konteks dan hakikat kewirausahaan
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah konsep kewirausahaan, konteks kewirausahaan, dan hakikat
kewirausahaan.
2. Carilah di internet masing-masing konsep kewirausahaan, konteks
kewirausahaan, dan hakikat kewirausahaan serta berikan contohnya.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Definisi untuk menciptakan nilai tambah suatu usaha

Nilai tambah Definisi CONTOH SKOR

1.Pengembang
an teknologi
terbaru

2.Penemuan
pengetahuan
terbaru

14
3.Perbaikan
produk dan jasa
yang sudah ada

2. Jelaskan menurut anda mengapa kewirausahaan memiliki konsep yang


berbeda-beda
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.................................................................................................................

15
PERTEMUAN KE III

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa mampu


mendefinisikan karakteristik kewirausahaan, nilai-nilai hakiki kewirausahaan,
sikap dan kepribadian wirausahawan, dan memahami motif berprestasi dalam
kewirausahaan
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan karakteristik wirausaha
b. Menguraikan nilsi-nilsi hskiki kewirausahaan
c. Menjelaskan motif berprestasi dalam kewirausahaan
3. Pokok Bahasan : Karakteristik dan nilai nilai hakiki kewirausahaan
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Karakteristik kewirausahaan
b. Nilai-nilai kewirausahaan
c. Motif berprestasi
5. Materi :

A.Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan:


1. Penuh percaya diri. Penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin,
bertanggung jawab.
2. Memiliki inisiatif. Penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif.
3. Memiliki motif berprestasi. Berorientasi pada hasil dan wawasan ke
depan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Berani tampil beda, dapat dipercaya, dan
tangguh dalam bertindak.
5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan, dan oleh karena itu
menyukai tantangan.

Geoffrey G. Meredith , mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai


berikut :
No Karakteristik Watak

1. Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan diri yang kuat,


ketidaktergantungan terhadaporang lain,
dan individualistis.

2. Berorientasi pada tugas dan Kebutuhan untuk berprestasi,


hasil berorientasi laba, mempunyai dorongan
kuat, energik, tekun dan tabah, tekad
kerja keras, setra inisiatif

3. Berani mengambil resiko dan Mampu mengambil resiko yang wajar.

16
menyukai tantangan

4. Kepemimpinan Berjiwa
kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan
orang lain, dan terbuka
terhadap saran dan
kritik.

5. Keorisinilan Inovatif, kreatif dan fleksibel

6. Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap


masa depan
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan karakteristik
kewirausahaan sebagai berikut :
1. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-
usaha yang dilakukannya.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih risiko yang moderat, artinya
selalu menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun yang terlalu
tinggi.
3. Confidence in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri
untuk memperoleh kesuksesan.
4. Desire for immediate feedback, yaitu memiliki semangat dan kerja keras
untuk mewujudakan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
5. High Level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerjakeras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan
wawawsan jauh ke depan.
7. Skill organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi dari
pada uang.

Arthur Kurliloff dan John M. Mempil mengemukakan karakteristik


kewirausahaan dalam bentuk nilai-nilai dan prilaku kewirausahaan sebagai berikut
:
No Nilai-Nilai Perilaku

1. Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai.

2. Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi, melainkan


berdasarkan perhitungan yang matang.

17
3. Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik
mungkin.

4. Objektivitas Melakukan pengamatan


secara nyata untuk
memperoleh kejelasan.

5. Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu untuk


memandu kegiatan.

6. Optimisme Menunjukan kepercayaan


diri yang besar walaupun
berada dalam situasi berat.

7. Uang Melihat uang sebagai suatu sumber daya,


bukan tujuan akhir.

8. Manajemen Proaktif Menglola berdasarkan perencanaan


masa depan.

 beberapa ciri kewirausahaan dalam bentuk sebagai berikut:


1) memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.
2) Memiliki kemauan uantuk mengambil resiko.
3) Memilki kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
4) Mampu memotivasi diri sendiri.
5) Memiliki semangat untuk bersaing.
6) Memiliki semangat untuk kerja keras.
7) Memiliki kepercayaan diri yang besar.
8) Memiliki dorongan untuk berprestasi.
9) Tingkat energi yang tinggi.
10) Tegas
11) Yakin terhadap kemampuan diri sendiri.
 Wasti Sumanto menambahkan sebagai berikut :
12) tidak suka uluran tangan dari pemerintah/ pihak lain dari masyarakat.
13) Tidak bergantung pada alam dan berusaha utnuk tidak mudah
menyerah.
 Geoffrey Meredith menambahkan ciri sebagai berikut :
14) kepemimpinan
15) keorisinilan
16) berorientasi ke masa depan dan penu gagasan.

B.Karakteristik Umum Wirausahawan yang Berhasil


Dalam mencapai keberhasilannya, sorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu.
Dalam Enterpreneurship and small enterprise development report (1986) yang
18
dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer , dikemukakan beberapa
karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
1. proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas
2. Berorientasi pada prestasi, tercermin dalam pandangan dan tindakan
terhadap peluang, orientasi pada efesiensi, mengutamakan kualitas
pekerjaan, berncana, dan mengutamakan pengawasan.
3. Memiliki komitmen yang kuat kepada orang lain.
Secara eksplisit, Dun Steinhoff dan John F.m Burgess mengemukakan
beberapa karaktreristik yang diperlukan untuk menjadi wirausaha yang berhasil,
yaitu :
1. memiliki visi dan tujuan usaha yang jelas.
2. Bersedia menanggung resiko waktu dan uang.
3. Memiliki perencanaan yang matang dan mampu mengorganisasikannya.
4. Bekerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya.
5. Mengembangakan hubungan dengan pelanggan, pemasok, pekerja, dan
pihak lain.
6. Beratanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan.
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan
kepribadiannya. The officer of advocacy of small business Administration
mengemukakan bahwa wirausaha yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-
sifat kepribadian sebagai berikut :
1. Memilki kepercayaan diri untuk dapat bekerja keras secara independen
dan berani mngahdapi resiko untuk meperoleh hasil.
2. Memilki kemampuan berorganisasi, dapat mengatur tujuan, berorientasi
hasil, dan tanggungjawab terhadap kerjakeras.
3. Kreatif dan mampu melihat peluang yang ada dalam kewirausahaan.
4. Menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh
ide.
Dengan menggabungkan pandangan Timmons dan McClelland , Thomas W.
Zimmerer memperluas karakteristik sikap dan prilaku wirausaha yang
berhasil sebagai berikut:
1. commitment and determination, yaitu memiliki komitmen dan tekad yang
bulat untuk mencurahkan semua perhatian terhadap usaha.
2. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggungjawab dalam
mengendalikan sumber daya yang digunakan dan keberhasilan
berwirausaha, oleh karena itu wirausaha akan mawas diri secara internal.
3. Opportunity obsession, yaitu berambisi untuk selalu mencari peluang.
4. Tolerance for risk, ambiguity, and uncertainity, yaitu tahan terhadap
resiko dan ketidak pastian.
5. Self confidence, yaitu percaya diri.
6. Creativity and flexibility, yaitu berdaya cipta dan luwes.

19
7. Desire for immediatr feedbeck, yaitu selalu memerlukan umpan balik
dengan segera.
8. High level o energy, yaitu memilki tingkat energi yang tinggi.
9. Motivation to excel, yaitu memiliki dorongan untuk selalu unggul.
10. Orientation to the future, yaitu berorientasi pada masa depan/
11. Willingness to learn form failure, yaitu selalu belajar dari kegagalan.
12. Leadership ability, yaitu kemampuan dalam kepemimpinan.
Dari beberapa pandangan ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
wirausahawan yang berhasil atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
 Motif Berprestasi Tinggi
Seorang Wirausaha selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan
merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya,
wirausaha melakukan sesuatu hal secara tidak asal-asalan, seklaipun hal
tersebut dapat dilakuakn oleh orang lain. Nilai prestasi adalah hal yang
justru membedakan antara hasil karyanya sebagai seorang wirausaha
dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan.
 Perspektif ke Depan
Sukses adalah perjalanan, bukan tujuan. Setiap saat mencapai target,
sasaran atau impian, maka segeralah membuat impian-impian baru
yangdapat memacu serta memberi semangat dan antusiasme kepada kita
untuk mencapainya. Apapun impian atau target kita, ingat kunci SMART
(specific, measurable, achieveable,reality-based, time-frame), yang berarti
harus sepesifik jelas, trukur, dapat dicapai, berdasarkan realitas atau
kondisi kita saat ini, dan memiliki jangka waktu tertentu.
Kreativitas Tinggi
Seorang wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dari
non wirausaha.
 Sifat Inovasi Tinggi
Seorang wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya
menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya. Inovasi diibaratkan
sebagai pilar-pilar yang menunjang kekukuhan hidup dan bisnis. Setiap
impian harus diikuti dengan inovasi sebagai kerangka pengembangan,
kemudian diikuti menejemen produk, menejemen konsumen, menejemen
arus kas, sistem pengendalin, dan sebagainya.
 Komitmen Terhadap Pekerjaan
Menurut Sony Sugema, terdapat tiga hal yang harus dimiliki seorang
wirausaha yang sukses, yaitu mimpi, kerja keras, dan ilmu. Ilmu disertai
kerja keras tanpa impian bagaikan perahu yang berlayar tanpa tujuan.
Impian disertai ilmu namun tanpa kerja keras seperti seorang pertapa.
Impian disertai kerja keras, tanpa ilmu, ibarat berlayar tanpa nahkoda,

20
tidak jelas kemana arah yang dituju. Hal ini yang menyebabkan seorang
wirausaha harus menancapkan komitmen yang kuat dalam pekerjaannya.
 Memiliki Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki komitmen sehingga melahirkan suatu
tanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya.
 Memiliki Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang
Lain.
Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan Orang
lain namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimiliki
sendiri.
 Keberanian Menghadapi Resiko
Seorang wirausaha harus berani menghadapi resiko. Semakin besar resiko
yang dihadapinya, semakin besar keuntungan yang diperolehnya. Hal ini
dikarenakan jumlah pemain semakin sedikit. Tetapi resiko tersebut harus
diperhitungkan terlebih dahulu dengan matang agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
 Selalu Mencari Peluang
Seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu dalam persepktif atau
dimensi yang berlainan pada satu waktu. Bahkan, ia juga harus mampu
melakukan beberapa hal dalam satu waktu. Kemampuan inilah yang
membuatnya piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi
oleh perusahaan.
 Jiwa Kepemimpian
Untuk dapat mampu menggunakan waktu dan tenaga orang lain mengelola
dan mengembangkan bisninya, seorang wirausaha harus memiliki
kemampuan dan semangat untuk mengembangkan orang-orang di
sekelilingnya. Hal ini dapat dilakukan apabila kita mempunyai jiwa
kepemimpinian yang baik.
 Keampuan Menejerial
Kemampuan menejerial seseorang dapat dilihat dari tiga kemampuan,
yaitu : (1) kemampuan teknik, (2) kemampuan pribadi (personal), (3)
Kewmampuan emosional.
 Kemampuan Perosnal
Seseorang yang berkeinginan untuk menjadi seorang wirausaha harus
memperkaya diri seniri dengan berbagai keterampilan personal.
C.Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan
Beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu :
1. Percaya Diri
Percaya diri merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan seseorang
dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Kepercayaan diri ini bersifat
internal, sangat relatif, dianamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuan
untuk memulai, melaksanaan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
21
2. Berorientasi pada tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energik, dan berinisiatif (selalu ingin mencari dan memulai sesuatu).
3. Keberanian Mengambil Resiko
Kemampuan dan kemauan untuk mengambil resiko merupakan salah satu
nilai utana dalan kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil
resiko akan sukar memulai dan berinisiatif.
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan, dan keteladanan. Ia ingin selalu tampil berbeda, menjadi
yang pertama, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang
dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu, dan segera berbeda di pasar
sehingga menjadi pelopor dalam proses produksi maupun pemasaran.
5. Berorientasi Ke Masa Depan
Orang yang berorientasi kemasa depan adalah orang yang memiliki
persepektif dan pandangan ke masa depan. Karena memilii pandangan
yang jauh kemasa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan
berkarya.
6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Nilai inovati, kreatif, dan fleksibilitas merupakan unsurunsur keorisinilan
seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang-orang yang kreatif dan
yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik dengan ciri-ciri :
(a) tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tresebut cukup baik.
(b) Selalu menuangkan imanjianasi dalam pekerjaannya.
(c) Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.

Sikap dan Kepribadian Wirausahawan.


Alex Inkeles dan David H. Smith (1974: 19-24) adalah beberapa ahli yang
mengemukakan tentang kulitas dan sikap orang modern. Menurut Inkeles
(1974:24), kulitas manusia modern yang di manifestasikan dalam bentuk sikap,
nilai dan tingkah laku dalam kehidupan sosial. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan
terhadap pengalaman baru, selalu membaca perubahan sosilal, lebih realsitis
terhadap fakta dan pendapat, berorientasi pada masa kini dan masa yang akan
datang bukan pada masa lalu, berencana, percayadiri, memilki aspirasi,
berpendidikan, dan mempunyai keahlian, respek, hati-hati, seta memahami
produksi.

22
D.Motif Berprestasi Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai
sosilal yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai
kepuasan pribadi. Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.

23
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu memahami karakteristik
kewirusahaan, nilai-nilai hakiki kewirausahaan, sikap dan kepribadian
wirausahawan, dan memahami motif berprestasi dalam kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah ciri-ciri karakteristik kewirausahaan, dan motif berprestasi, inovasi
dan kreatifitas.
2. Carilah di internet masing-masing karakteristik kewirausahaan, dan motif
berprestasi, inovasi dan kreatifitas.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Definisi ciri-ciri karakteristik kewirausahaan.

Karakteristik Definisi CONTOH SKOR


kewirausahaan

Percaya diri

24
Berorientasi pada
tugas

Berani
mengambil resiko

Kepemimpinan

Keorisinalan

2. Carilah faktor-faktor pendorong, mengapa seseorang berkeinginan untuk


berprestasi tinggi
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
................................................................................................

25
3. Coba anda bedakan antara karaktertik, sikap, kepribadian dan perilaku
wirausaha

Karakteristik Sikap Kepribadian Perilaku SKOR

26
PERTEMUAN KE IV
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa mampu
memahami jenis-jenis wirausaha, fungsi wirausahawan dan peran wirausaha.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menguraikan jenis-jenis wirausaha
b. Menguraikan fungsi-fungsi wirausahawan
c. Menjelaskan peran wirausaha
3. Pokok Bahasan : Jenis-jenis, fungsi dan peran wirausahawan
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Jenis-jenis wirausaha
b. Fungsi-fungsi wirausaha
c. Peran wirausaha
5. Materi :

A.Jenis-Jenis Wirausahawan
Beberapa ahli mengemukakan profil kewirausahaan dengan pengelompokkan
yang berbeda-beda. Ada yang mengelompokkan berdasarkan pada pemilikan,
perkembangan, dan kegiatan usaha yang dilakukkannya.
1. Wirausahawan rutin, yaitu wirausahaan yang dalam melakukan kegiatan
sehari-harinya cenderung berfokus pada pemecahan masalah perbaikan
standar prestasi tradisional. Fungsi wirausahawan rutin adalah
mengadakan perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan
dan pengalokasian sumber-sumber. Wirausahaan ini berusaha untuk
menghasilkan barang, pasar, dan teknologi.
2. Wirausahawan arbitrase, yaitu wirausahaan yang selalu mencari peluang
melalui kegiatan penemuan dan pemanfaatan. Misalnya, bila tidak terjadi
ekuiilibrium dalam penawaran dan permintaan pasar, ia akan membeli
dengan murah dan menjualnya dengan mahal.
3. Wirausahawan inovatif, yaitu wirausahaan dinamis yang menghasilkan
ide dan kreasi baru yang berbeda. Ia merupakan promotor, tidak saja
dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar
dan sumber pengadaan, peningkatan teknik manajemen, dan metode
distribusi baru.
Sementara itu, Thomas Zimmer mengelompokkan wirausahaan berdasarkan pada
profilnya menjadi empat kelompok sebagai berikut.
1. Part-time entrepreneur, yaitu wirausahawan yang hanya setengah waktu
melakukan usaha, biasanya sebagai hobi. Kegiatan usahanya hanya
bersifat sampingan.
2. Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah/tempat
tinggal.
3. Family-owned business, yaitu usaha yang dilakukan/dimiliki oleh
beberapa anggota keluarga secara turun temurun.
27
4. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausahawan
yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usahanya bersama-
sama.

Intrapreneur
Intrapreneur adalah orang yang tidak menemukan sesuatu (produk) yang baru,
tetapi menggunakan temuan orang lain dan dipakai pada unit usaha yang
bersangkutan.
Fungsi Intrapreneur adalah menciptakan produk dan teknologi baru dengan cara
meniru yang sudah ada, berbeda dengan tolak ukur (Benchmarking) yang
berkembang di kalangan manajer dan wirausahawan di Jepang dan Australia.
Pada penentuan tolak ukur, selain meniru, juga terdapat pengembangan produk
melalui pengembangan teknologi baru atau bisa disebut meniru dengan
melakukan modifikasi. Dengan demikian, intrapreneur adalah orang yang
menggunakan temuan orang lain pada unit usahanya. Fungsinya adalah
menciptakan produk dan teknologi baru dengan cara meniru yang sudah ada.
Tolak ukurnya meniru dan mengembangkan produk melalui pengembangan
teknologi.
B. Fungsi Wirausahawan
Ada dua fungsi dan peran wirausahawan dalam perekonomian, yaitu secara makro
dan secara mikro.
1. Fungsi Makro
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Di amerika serikat, eropa barat, dan negara-negara di
asia, kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi negara tertentu, sehingga negara-
negara itu menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah,
penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rekayasa telah
menghasilkan kreasi-kreasi baru dalam produk barang dan jasa-jasa yang berskala
global, yang merupakan hasil dari proses dinamis wirausaha yang dinamis.
Bahkan para wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Peranan wirausaha melalui usaha kecilnya
tidak diragukan lagi, karena :
a. Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai
keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan
pemasar bagi hasil produk-produk industri besar.
b. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada, dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya
lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha
yang tangguh.

28
c. Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional,
alat pemerataan berusaha, dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar
baik di perkotaan maupun di pedesaan.

2. Fungsi Mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian,
mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbedauntuk
menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Dalam melakukan fungsi mikronya menurut marzuki usman (1977) secara
umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan
sebagai perencana (planner).
a. Penemu (Innovator)
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan :
1) Produk baru (the new product)
2) Teknologi baru (the new technologi)
3) Ide-ide baru (the new image)
4) Organisasi usaha baru (the new organization)
b. Perancang (Planner)
Wirausaha berperan dalam merancang :
1) Perencanaan usaha (corporate plan)
2) Strategi perusahaan (corporate strategy)
3) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)
4) Organisasi perusahaan (corporate organi-zation)

C. Peran Wirausahawan
a. Menciptakan lapangan kerja
b. Mengurangi pengangguran
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat
d. Mengkombinasikan faktor – faktor produksi (alam. Tenaga kerja, modal dan
keahlian)
e. Meningkatkan produktivitas
Sebagai contoh, seorang desainer pakaian tidak akan bekerja sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Ia akan membutuhkan orang – orang yang akan
membantunya dalam menjalankan kegiatannya, seperti membuat pola, menjahit,
mengerjakan detail pakaian serta aktivitas lainnya. Artinya , usaha yang
dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja dan otomatis dapat mengurangi
jumlah pengangguran di Indonesia, hal ini akan memberikan kontribusi yang baik
dalam pengembangan perekonomian di negara kita.

29
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan jenis-jenis wirausaha, fungsi
wirausahawan dan peran wirausaha.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah jenis-jenis wirausaha, fungsi wirausahawan dan peran wirausaha.
2. Carilah di internet masing-masing jenis-jenis wirausaha, fungsi wirausahawan
dan peran wirausaha
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan jenis –jenis wirausaha
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................................................................................
..........................................................................................................................
.......................................................................................................................

30
2. Coba anda jelaskan peran wirausaha beserta definisi yang tepat.

NO Peran DEFINISI SKOR


wirausaha

1. Menciptakan
lapangan kerja

2. Mengurangi
pengangguran

3. Meningkatkan
pendapatan
masyarakat

4. Meningkatkan
produktivitas

31
5. Mengkombinasi
kan faktor-
faktor produksi

3. Jelaskanlah fungsi dan peran wirausaha dalam perekonomian secara makro dan
mikro
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................................................................................

32
PERTEMUAN KE V

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu


memahami cara berpikir kreatif, cara bertindak inovatif dan mampu
memahami hasil berpikir kreatif dan inovatif.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan pengertian kreativitas
b. Memahami bertindak inovatif
c. Menjelaskan hasil berpikir kreatif dan inovatif
3. Pokok Bahasan : Kreativitas, Inovasi dan Kewirausahaan
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Kreativitas
b. Inovasi
c. Hasil berpikir kreatif dan inovatif
5. Materi :

A.BERPIKIR KREATIF

Wirausahawan yang berhasil dan sukses disebabkan memiliki kemampuan


berpikir kreatif dan inovatif. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru dan
berbeda ( thinking new things) , dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang
baru dan berbeda. Oleh sebab itu, hakikat kewirausahan adalah kemampuan
berpikir sesuatu yang baru dan berbeda ( thinking new things and different).
Orang kreatif adalah orang yang selalu berpikir tentang kebaruan (novelty),
perbedaan ( different), kegunaan( utility), dan dapat dimengerti (understable).
Untuk menghasilkan kebaruan, perbedaan, kegunaan, dan kemudahan,
wirausahawan selalu berpikir, merenung, menghayal (dreams) sehingga melhirkan
ide-ide dan gagasan-gagasan baru.
Kebiasaan berpikir merupakan kebiasaan wirausahawan untuk meraih
keberhasilannya. Wirausahawan selalu menggunakan otak kiri untuk
mengembangkan keterampilan berpikir dan otak kanan untuk belajar
mengembangkan ketrampilan kreatif. Fungsi bagian otak yang satu lebih dominan
daripada bagian yang lainnya. Fungsi otak kiri dikendalikan secara linear (berpikir
vertikal), sedangkan otak kanan lebih mengandalkan pemikiran lateral. Otak kiri
berperan menangkap logika dan simbol-simbol, sedangkan otak kanan lebih
menangkap hal-hal yang bersifat intuitif dan emosional.
Untuk mengembangkan ketrampilan berpikir, sesorang menggunakan otak kiri,
sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan kreatif digunakan otak
kanan, ciri-cirinya ialah sebagai berikut :
1. Selalu bertanya, “ apa ada cara yang lebih baik?”
2. Selalu menantang kebiasaan, tradisi, dan rutinitas.
3. Berefleksi/merenungkan dan berpikir secara mendalam.

33
4. Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari presfektif yang
berbeda.
5. Menyadari kemungkinan banyak jawaban dari pada satu jawaban yang
benar
6. Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai
kesuksesan.
7. Mengorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
menghasilkan pemecahan yang inovatif
8. Memiliki ketrampilan “ helikopter” yaitu kemampuan untuk bangkit diatas
kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas
kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.
Dengan menggunakan otak kiri,menurut Zimmerer ada tujuh langkah proses
kreatif : (1) persiapan, (2) penyelidikan, (3) transformasi, (4) penetasan, (5)
penerangan (6) pengujian, (7) implementasi.
Tahap 1: Persiapan
Zimmerer mengemukan tujuh langkah untuk memperbaiki pikiran kita agar dapat
berpikir kreatif, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Hindari sikap untuk tidak belajar. Dalam setiap situasi selalu ada peluang
untuk mempelajari sesuatu.
2. Belajar banyak. Jangan hanya mempelajari keahlian yang kita miliki
karena beda lain tidak menutup kemungkinan untuk bisa dijadikan peluang
inovasi.
3. Diskusikan ide-ide kita dengan orang lain.
4. Himpun artikel-artikel yang penting.
5. Temui propesional atau asosiasi dagang atau pelajari cara mereka
memecahkan persoalan
6. Gunakan waktu untuk belajar sesuatu dari orang lain.
7. Kembangkan ketereampilan menyimak gagasan orang lain.

Tahap 2: Penyelidikan
Dalam penyelidikan diperlukan untuk dapat mengembangkan pemahaman yang
mendalam tentang masalah atau keputusan. Seseorang dapat mengembangkan
pemahaman tentang masalah atau keputusan melalui penyelidikan. Untuk
menciptakan konsep dan ide-ide bru tentang suatu bidang, seseorang pertama-
tama harus mempelajari masalah dan memahami komponen-komponen dasarnya.
Tahap 3: Transpormasi
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan transpormasi informasi
kedalam ide, yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Evaluasi bagian-bagian situasi selama beberapa saat, cobalah ambil
gambaran luasnya

34
2. Susun kembali unsur-unsur situasi itu. Sisamping melihat komponen-
komponen masalah/isu dala, susunan dan perspektif yang berbeda, kita
harus mampu melihat perbedaan dan persamaan secara cermat.
3. Sebelum melihat satu pendekatan khusus terhadap situsi tertentu, ingat
bahwa dengan beberapa pendekatan mungkin keberhasilan akan dicapai.
4. Lawan godaan yang membuat penilaian kita tergesa-gesa dalam
memecahkan persoalan atau mencari peluang.
Tahap 4: Penetasan
Meningkatkan tahap inkubasi dalam proses berpikir kreatif dapat dilakukan
dengan cara meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Menjauhkan diri dari situasi. Melakukan sesuatu yang tidak terkait dengan
masalah atau peluang secara keseluruhan sehingga kita dapat berpikir
dialam bawah sadar.
2. Sedikan waktu untuk menghayal. Meskipun menghayal seolah-polah
melakukan sesuatu yang tidak berguna tetapi hayalan merupakan bagian
terpenting dari proses berkreatif.
3. Santai dan bermain secara teratur. Anda dapat berpikir kreatif dengan ide-
ide besar pada waktu bermain atau santai.
4. Berhayal tentang masalah atau peluang. Memikirkan berbagai masalah
sebelum tidur merupakan cara efektif untuk mendorong pikiran anda
bekerja sewaktu tidur.
5. Kejar lah masalah atau peluang dalam lingkupan manapun.
Tahap 5: Penerangan
Penerangan akan muncul pada tahap penetasan, yaitu ketika terdapat pemecahan
spontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini, semua tahap
sebelumnya muncul secara bersama dan menghasilkan ide-ide kreatif serta
inovatif.
Tahap 6: Pengujian
Pengujian menyangkut falidasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang muncul
yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaraan,
pembangunan proyek percobaan, pembangunan prototipe, dan aktivitas lain yang
dirancang, untuk membuktikan ide-ide baru yanga akan diimplementasikan.
Tahap 7: Implementasi
Roger Von Oech menidentifikasi 10 kunci mental dari kreatifitas atau
hamabatan-hambatan berkreatifitas yang mencakup hal-hal sebagi berikut:
1. Searching for the “right” answer, yaitu berusaha menemukan hanya satu
jawaban atau solusi yang benar dalam memecahkan masalah.
2. Focusing on “being logical”, yaitu berfokus pada pemikiran secara logika,
tidak bebas berpikir secara non logika dengan imajinasi dan pemikiran
kreatif .
3. Blindy folowing the rules, yitu berlindung pada aturan yang belaku
(kaku).
35
4. Contantly being pratical, yaitu hanya terikat pada kehidupan praktis yang
membatasi ide-ide kreatif.
5. Viewing play as frivolous, yaitu menganggap bahwa bermain adalah suatu
hal yang tidak mementu.
6. Becoming everly specialized, yaitu menjadikan sesuatu terlalu spealisasi.
7. Avoiding ambiguty, menhdindari ketidakjelasan merupaka hambatan
untuk berpikir kreatif.
8. Fearing looking foolish, yaitu takut dianggap bodoh.
9. Fearing mistakes and failuri, yaitu takut menghadapi kesalahan dan
kegagalan.
10. Believing that “im not kreatif”, setiap orang berpotensi untuk kreatif.
Untuk memotivasi para karyawan agar memiliki kreativitas,ada delapan cara
yang terdiri atas hal-hal sebagai berikut:
a. Expeciting creativity. Wirausahawan mengharapkan kreativitas.
b. Expecting and tollerating failure, yaitu memperkirakan dan menoleransi
kegagalan.
c. Encouraiging cuirosity. Berbesar hati jika menemukan kegagalan, artinya
kegagalan jangan di pandang sesuatu yang aneh.
d. Viewing probelms as challenges, yaitu memandang kegagalan sebagai
tantangan.
e. Providing creativity training, yaitu menyediakan pelatihan berkreativitas
f. Providing support, yaitu memberikan dorongan dan bantuan, berupa alat
dan sumber daya yang diperlukan untuk berkreasi, terutama waktu yang
cukup untuk berkreasi.
g. Rewarding creativity, yaitu menghargai orang yang kreatif.
h. Modelling creativity, yaitu memberi contoh kreatif.
Zimmerer mengemukakan beberapa kaidah atau kebiasaan kewirausahawan, yaitu
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Create, inovate, and activate, yaitu ciptaan, temuan, dan aktifkan.
2) Always be on the look out for new oportunities yaitu, selalu memcari
peluang baru.
3) Keep it simple, yaitu sederhanakan
4) Try it, fix it, do it, yaitu selalu mencoba, memperbaiki, dan melakukannya.
5) Shoot for the top, yaitu selalu mengejar yang terbaik, terunggul, dan ingin
cepat mencapai sasaran
6) Don’t be ashemed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari
hal-hal yang kecil.
7) Don’t fear failure: learn from it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah dari
kegagalan
8) Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena
kewirausahawan bukan orang yang mudah menyerah
9) Go for it, yaitu berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan.
36
Ada 4 metode kreatif yang utama yaitu meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Duplikasi
Kemajuan yang dicapai oleh para pemimpin adalah dengan menyaring
metode/prsedur kerja, gagasan yang pantas untuk diubah atau di modifikasi
berdasarkan pada keperluan
b. Perluasan
Suatu inovasi dasar yang diperlukan kemudian manfaatnya ditingkatkan
dengan memperluas penerapannya.
c. Inovasi
Sesuatu yang baru harus dihasilkan.
d. Sintesis
Gunakan gagasan dari berbagai sumber.
B.BERINOVASI
Keinovasian adalah keampuan menerapkan pemecahan-pemecahan persoalan
secara kreatif dan menciptakan peluang utnuk meningkatkan atau memperkaya
kehidupan manusia (inovation is the ability to apply creative solution to those
probelm and opportunity to and handche or to address people leave).
Berinovasi bagi seorang wirausahawan merupakan kunci sukses inovasi
merupakan tindakan kewirausahawan untuk meraih sukses dalam persaingan.
Inovasi memiliki beberapa makna penting yang mencakup hal-hal sebagai berikut
:
1) Inovasi sebagai pembaharuan ( inovation as novelty)
Pada hakikatnya inovasi adalah pembaruan atau kebaruan yang menghasilkan
nilai tambah baru bagi penggunanya. Objek inovasi adalah nilai tambah suatu
produk, atau proses, atau jasa. Inovasi selalu dinyatakan dalam bentuk solusi
teknologi yang lebih baik diterima oleh masyarakat.
2) Inovasi sebagai perubahan (inovation as change)
Inovasi sebagai perubahan. Perubahan bisa dalam bentuk transformasi yang
berujung pada perubahan. Dilihat dari dimensi waktu inovasi, inovasi lebih
menkankan pada objek yang baru, akan tetapi sebenarnyalebih menekankan pada
proses baru yang dapat mengakibatkan obek baru.
3) Inovasi sebagai keunggulan (inovation as advantage )
Inovasi adalah keunggulan. Dengan inovasi berarti kita menciptakan keunggulan-
keunggulan dalam bentuk yang baru. Inovasi bisa dalam berbagai bentuk, seperti
inovasi produk, proses, metode, teknologi, dan manajemen. Dalam konteks
manajemen, inovasi mengacu pada penciptaan bnetuk-bentuk keunggulan baru.

C.HASIL BERFIKIR KREATIF DAN INOVATIF


Ada perbedaan antara hasil berpikir kreatif dan hasil berpikir inovatif. Hasil
berpikir kreatif adalah dalam bentuk sesuatu yang bersifat imajinasi, abstrak, dan
obsesi, seperti gagasan, hayalan, mimpi-mimpi, dan ide-ide. Kreativitas

37
merupakan tindakan yang menghasilkan sesuatu, dan merupakan kegiatan yang
mendatangkan hasil yang sifatnya mencakup hal-hal berikut :
1. Baru ( new), cirinya inovatif, belum ada sebelumnya, segar mnarik aneh
mengejutkan
2. Berguna (useful), cirinya lebih enak lebih praktis, lebih mudah memperlancar
mendorong mengembangkan mendidik memecahkan masalah mengurangi
hambatan mengatasi kesulitan mendatangkan hasil yang lebih baik atau lebih
banyak .
3. Dapat dimengerti (understable), cirinya hasil yang sama dapat dimengerti dan
dibuat dilain waktu.

D.CARA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN INOVASI


Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
kreativitas,berikut ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan
kemampuan pribadi dalam program peningkatan kreativitas sebagaimana
dikemukakan oleh James L.Adams (1986),yaitu :
a. Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu
hubungan yang baru danberbeda antara obyek, proses, bahan, teknologi dan
orang. Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara
pandang kita yng statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada.
Orang yang kreatif, akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat
mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda. Hubungan ini
nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru.
b. Mengembangkan perspektif fungsional
Orang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi
kenginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering
secara tidak sadar kita menggunakan pisau untuk memasang baut gara-gara obeng
yang kita cari tidak ditemukan.
c. Gunakan akal
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti nalogi, imajinas, dan lain-
lain.Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis,melakukan
pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. Meski
secara fungsi ia berbeda,tetapi dalam pekerjaannya ia harus saling berhubungan.
Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analisis terhadap pengetahuan,
evaluasi, dan takap implementasi.Jadi, bila kita ingin lebih kreatif, kita harus
mampu melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut.
d. Hapus perasaan ragu-ragu
Banyak kebiasaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran
kreatif.Sebuah studi mengemukakan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-
10 persen potensi kreativitas yang dimilikinya.

38
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan cara berpikir kreatif, cara
bertindak inovatif dan mampu memahami hasil berpikir kreatif dan inovatif.
II. ALAT DAN BAHAN
a. Buku Teks Kewirausahaan
b. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c. Laptop
d. Internet
III. CARA KERJA
a. Bacalah definisi dari kreatifitas dan inovasi.
b. Carilah di internet masing-masing mengenai kreatifitas dan inovasi dalam
berwirausaha
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan perbedaan berpikir kreatif dan berpikir inovatif
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

39
2. Coba anda jelaskan 7 langkah proses berpikir kreatif.

NO Prosese DEFINISI SKOR


berpikir kreatif

1.

2.

3.

4.

40
5.

6.

7.

3. Coba anda jelaskan cara mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam


berwirausaha
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

41
PERTEMUAN KE VI

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa mampu


memahami modal dasar kewirausahaan yang terdiri atas modal kemauan,
kemampuan dan pengetahuan. Mampu memahami modal insani
kewirausahaan serta bekal kompetensi kewirausahaan
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan Modal kemampuan, kemauan , dan pengetahuan.
b. Menguraikan Bekal kompetensi kewirausahaan
3. Pokok Bahasan : Modal dasar kewirausahaan
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Keterampilan wirausaha
b. Modal insani kewirausahaan
c. Modal motivasi
5. Materi :

A.Modal kemauan,kemampuan,dan pengetahuan


Seorang yang berhasil menjadi wirausahawan disebabkan memiliki kemauan
,kemampuan,dan pengetahuan. ada kemauan tetapi tidak memiliki
kemampuan,maka akan sulit berkembang dan berhasil,begitupun sebaliknya.
Oleh sebab itu,ada beberapa keterampilan berwirausaha yang harus
dimiliki, di antaranya ialah sebagai berikut:
1. keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan
risiko
2.keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
3.keterampilan dalam memimpin dan mengelola
4.keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi
5.keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan

Keterampilan untuk mengonsep


Keterampilan mengonsep pada hakikatnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.bagaimana mengonsep sesuatu agar menjadi baru dan berbeda.
2.bagaimana mengonsep nilai tambah baru
3.bagaimana mengonsep kebaruan barang dan jasa
4.bagaimana mengonsep kegunaan baru
5.bagaimana mengonsep kemudahan baru
6.bagaimana mengonsep keunggulan baru
7.bagaimana mengonsep cara-cara,metode,proses,dan strategi-strategi baru

Keterampilan kreatif
Keterampilan berfikir untuk menghasilkan ide-ide baru, khayalan-khayalan baru
dan gagasan –gagasan baru untuk menghasilkan nilai tambah.
42
Keterampilan memimpin dan mengelola
Keterampilan untuk membuat perubahan-perubahan secara dinamis agar lebih
unggul terdepan

Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi


Merupakan keterampilan personal untuk bekerja sama dan membuat jejaring
(network) untuk mengkomunikasikan hasil berfikir kreatif.

Keterampilan teknik usaha


Keterampilan khusus untuk menjalankan usaha,seperti keterampilan untuk
mengkombinasikan sumber daya, keterampilan untuk menghasilkan produk
baru,keterampilan untuk memasarkan,keterampilan untuk menghitung risiko,
keterampilan untuk membukukan,mengadministrasikan ,dan keterampilan spesifik
lainnya.

Ada beberapa pengetahuan dasar yang harus dimiliki keterampilan teknik usaha
antara lainnya meliputi:
1.pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki atau dirintis
2.pengetahuan lingkungan usaha yang ada
3.pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
4.pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

B. Modal insani kewirausahaan


1.Modal sosial
Merupakan modal insani utama yang utama yang harus dimiliki seseorang
sebelum modal-modal lainnya.
Seorang yang memiliki modal sosial yang tinggi biasanya memiliki etika
berwirausaha yaitu:
1.Jujur
2memiliki integritas
3.Menepati janji
4.Kesetiaan
5.Kewajaran
6.Suka membantu orang lain
7.Menghormati orang lain
8.Warga negara yang baik dan taat hukum
9.Mengejar keunggulan
10.Bertanggung jawab

2.Modal intelektual
Modal insan kedua adalah modal intelektual.menurut stewart T.A.(1997) modal
intelektyal terdiri atas kompetensi,komitmen,kemampuan,tanggung
43
jawab,pengetahuan,dan keterampilan (kemampuan),yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
Skill x knowledge = capability x authority = Competency x commitment =
intellectual capitals
3. Modal mental dan moral
Modal mental dan moral adalah modal keberanian yang dilandasi agama. Modal
mental merupakan kekuatan tekad dan keberanian dalam melakukan sesuatu
secara bertanggung jawab,seperti hal berikut:
1. Keberanian untuk menghadap risiko
2. keberanian untuk menghadapi tantangan
3. keberanian untuk melakukan perubahan
4. keberanian untuk mengadakan pembaruan
5. keberanian untuk menjadi lebih unggul
C. MODAL MOTIVASI
Modal ini merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Keberhasilan atau
kegagalan berwirausaha sangat bergantung kepada tinggi atau rendahnya motivasi
wirausahawan.
Bekal Kompetensi Kewirausahaan
Wirausahawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif.
 Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha
 Kemampuan dan kemauan untuk mengerjakan sesuatu yang baru
 Kemauan dan kemampuan mencari peluang
 Kemampuan dan keberanian menanggung risiko
 Kemampuan dan kemauan untuk mengembangkan ide serta meramu
sumber daya
Kemampuan dan kemauan diperlukan untuk melakukan hal berikut:
 Menghasilkan produk atau jasa baru
 Menghasilkan nilai tambah baru
 Merintis usaha baru
 Malakukan proses/teknik baru
 Mengembangkan organisasi baru
 Menemukan pangsa pasar bau
Kemauan dan kemampuan sangat penting karena wirausahawan
berfungsi sebagai perencana sekaligus pelaksana usaha.
Peran wirausahawan sebagai perencana usaha:
1. Merancang perusahaan
2. Mengatur strategi perusahaan
3. Pemrakarsa ide-ide perusahaan
4. Pemegang visi untuk memimpin
Peran wirausahawan sebagai pelaksana usaha:

44
1. Menemukan, menciptakan, dan menerapkan ide baru yang berbeda
2. Meniru dan menduplikasikan
3. Meniru dan memodifikasi
4. Mengembangkan produk, teknologi, citra, dan organisasi baru.

Menurut Casson (1982), yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita, terdapat beberapa
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh wirausahawan :
1.Memiliki pengetahuan usaha (self knowledge)
2.Memiliki imajinasi atau khayalan (imagination)
3.Memiliki pengetahuan praktik (practical knowledge)
4.Memiliki keterampilan menemukan (search skill)
5.Memiliki pandangan ke depan (foresight)
6.Memiliki keterampilan menghitung (computation skill)
7. Memiliki keterampilan berkomunikasi (communication skill)

Dengan beberapa keterampilan dasar tersebut, seseorang akan memiliki


kemampuan (kompetensi) dalam kewirausahaan.
Menurut Dun & Bradstreet Business credit Servise, ada 10 kompetensi yang harus
dimiliki seorang wirausahawan, yaitu mencakup hal berikut:
1. Knowing your business
2. Knowing the basic business management
3. Having the proper attitude
4. Having adequate capital
5. Managing finances effectively
6. Managing time efficiently
7. Managing people
8. Satisfying customer by providing high quality product
9. Knowing how to compete
10. Copying with regulations and paperwork
Di samping keterampilan dan kemampuan, wirausahawan juga harus memiliki
pengalaman yang seimbang.Ada 4 kemampuan utama yang diperlukan untuk
mencapai pengalaman yang seimbang agar kewirausahaan berhasil:
1.Technical competence
2. Marketing competence
3. Financial competence
4. Human relation competence

Sementara itu, menurut Norman M.Scarborough ,kompetensi kewirausahaan yang


diperlukan sebagai syarat bisnis tersebut meliputi hal berikut:
1.proaktif
2.berorientasi
3.komitmen
45
Pengetahuan atau keahlian dalam bidang perusahaan tersebut di antaranya ialah:
1.pengetahuan tentang pasar dan strategi pemasaran
2.pengetahuan tentang konsumen dan pesaing
3.pengetahuan tentang pemasok dan cara mendistribusikan barang dan jasa yang
dihasilkan
4. kemampuan menganalisis dan mendiagnosis pelanggan,mengidentifikasi
segmentasi ,dan motivasinya.

Bekal kecakapan/keterampilan
 Bekal pengetahuan saja tidaklah cukup jika tidak dilengkapi dengan bakal
keterampilan.
Pengetahuan,keterampilan,dan kemampuan kewirausahaan itulah yang
membentuk kepribadian seseorang wirausahawan.Menurut Dun dan Bradstreet
pengusaha kecil harus memiliki kepribadian khusus,yaitu mencakup :
1.Penuh pendirian,realistis
2.Penuh harapan
3.berkomitmen

Menurut Ronald J.Ebert, efektivitas manajer perusahaan bergantung pada


keterampilan dan kemampuan.Keterampilan dasar manajemen tersebut meliputi
hal-hal berikut:
1.technical skill
2.human relations skill
3.conceptual skill
4.decision making skill
5.time management skill
Menurut Small Business Development Center, untuk mencapai keberhasilan
usaha yang dimiliki sendiri sangatlah bergantung pada hal-hal berikut:
1.individual skills and attitudes
2.knowledge of business
3.establishment of goal
4.take advantages of the apportunities
5.adapt to the change
6.minimize the threats to business

Menurut Allan Filley dan Robert W. Price terdapat beberapa klasifikasi strategi
yang harus dimiliki, yaitu :
1.Craft, yang dimana perusahan tersebut harus dikelola oleh orang yang memiliki
keterampilan khusus.
2.Promotion, yang dimana harus ada promosi dan di desain untuk menggali
keunggulan dari inovasi.
46
3.Administrative, yang dimana harus memiliki administrasi perusahaan sebagai
manajemen formal yang dibangun untuk menunjang fungsi-fungsi bisnis.

Robert Katz mengemukakan tentang kemampuan manajemen yang meliputi :


1.Kemampuan teknik, yaitu kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan perusahaan.
2.Kemampuan khusus, yaitu kemampuan bersosialisasi, bergaul dan
berkomunikasi.
3.Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan merencanakan,
merumuskan,meramalkan dan memprediksi.

Dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang berhasil,


seseorang harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan
kewirausahaan.
 Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang pemimpin yang baik tidak di ukur dari seberapa banyak pengikut atau
pegawainya, tetapi dari kualitas orang-orang yang mengikutinya serta berapa
banyak pemimpin baru di sekelilingnya. Jiwa kepemimpinan sebagai faktor
penting untuk dapat mempengaruhi kinerja orang lain dan memberikan sinergi
yang kuat demi tercapainya suatu tujuan.
Seseorang yang memiliki kemampuan manajerial dapat dilihat dari tiga
kemampuan, yaitu :
1.Kemampuan teknik.
2.Kemampuan pribadi/personal.
3.Kemampuan emosional.

Seorang wirausahawan yang cerdas harus mampu menggunakan tenaga dan waktu
orang lain untuk mencapai impiannya.
 Memiliki Kemampuan Personal
Setiap orang yang berkeinginan untuk menjadi seorang wirausahawan harus
memperkaya diri dengan berbagai keterampilan personal.
Contohnya:
1.Seorang pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan personal dalam
membuaut kue dengan berbagai macam resep.
2.Seorang pemilik bengkel motor harus memiliki keterampilan mereparasi
kendaraan bermotor.
3.Seorang koreografer setidaknya harus menguasai beberapa tarian dari berbagai
bidang yang berbeda.

47
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan modal dasar kewirausahaan
yang terdiri atas modal kemauan, kemampuan dan pengetahuan. Mampu
memahami modal insani kewirausahaan serta bekal kompetensi
kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah modal-modal dasar kewirausahaan serta kompetensi
kewirausahaan.
2. Carilah di internet masing-masing modal-modal dasar kewirausahaan serta
kompetensi kewirausahaan.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI

1. Di dalam suatu bank dilakukan penilaian untuk menentukan kondisi suatu


bank yang biasanya menggunakan analisis CAMELS. Carilah definisi dari
CAMELS pada tabel di bawah ini.

NO Keterampilan DEFINISI SKOR


manajemen

1. Conseptual
skill

48
2. Human skill

3. Technical skill

4. Time
management
skill

5. Decision
making skill

2. Coba dan identifikasikan untuk apa saja modal dasar, modal insani, modal
pengetahuan, modal keterampilan, dan modal kompetensi.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
49
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
3. Jelaskan mengapa seorang wirausaha harus memiliki kompetensi dan
keterampilan wirausaha.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................

50
PERTEMUAN KE VII

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu


memahami proses awal kewirausahaan, proses perkembangan kewirausahaan
dan proses pertumbuhan kewirausahaan.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mendefinisikan proses awal kewirausahan.
b. Menguraikan proses perkembangan kewirausahaan.
c. Menjelaskan proses pertumbuhan kewirausahaan
3. Pokok Bahasan : Proses kewirausahaan
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian proses awal kewirausahaan
b. Proses perkembangan kewirausahaan
c. Proses pertumbuhan kewirausahaan
5. Materi :

A. Proses Awal Kewirausahaan


Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali dengan adanya
suatu tantangan. Kewirausahaann diawali dengan tantangan sebagai aksioma. Ada
tantangan, maka ada usaha untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada
usaha pasti ada tantangan. Sebaliknya, bila tidak ada usaha, tidak akan
menemukan tantangan, dan seterusnya.
Sebenarnya, dalam kehidupan kita banyak tantangan yang akan dihadapi, ada
yang bisa diatasi dan ada juga yang tidak bisa diatasi, tergantung pada
kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut.
Kekurangan, ketidaksempurnaan, kesulitan, ketinggalan, ketiadaan kesempatan
(peluang), ketidakpuasan, dan persaingan merupakan tantangan dalam hidup yang
pasti muncul kapan saja.
Dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berpikir kreatif untuk
melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan, dan dorongan untuk berinisiatif. Khayalan
juga penting untuk melahirkan ide atau gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan
muncul apabila kita berpikir kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada tantangan,
kita tidak akan kreatif. Setiap tantangan memiliki resiko, yaitu kemungkinan
berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu, wirausaha adalah orang yang berani
mengahadapi resiko dan menyukai tantangan.
Pada hakikatnya, manusia berkembang dari pengalaman, belajar dan berpikir. Ide
kreatif dan inovatif wirausahawan kadang kala muncul melalui proses imitasi
(peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan,
dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi).
Kemampuan berinovasi wirausahawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang berasal dari diri pribadi maupun dari lingkungan. Faktor pribadi yang

51
memicu kewirausahawan adalah dorongan untuk berprestasi, komitmen yang
kuat, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki
(terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh faktor pemicu yang berasal dari
lingkungan pada waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan aktivitas. Faktor
pemicu dari lingkungan adalah seperti peluang, peran aktivitas, persaingan,
sumber daya, inkubator, kebijakan pemerintah, pesaing pelanggan, pemasok
(supplier), investor, dan bankir lainnya.
Seseorang bisa menjadi wirausahawan yang sukses karena menyukai tantangan,
berpikir kreatif, melakukan usaha yang inovatif, dan berani menghadapi risiko
menghadapi risiko dengan tahapan sebagai berikut:
 pertama, Dengan adanya tatantangan, seorang wirausahawan akan berpikir
kreatif dan berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan bertindak
inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang yang memiliki
tantangan selalu berpikir kreatif, produktif, dan inovatif
 Kedua, Dengan adanya tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada
tantangan”.Sekali menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan
tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan berpikir kreatif dan bangkit,
mengkhayal(dreamers), menggagas, mencari jalan keluar dari tantangan.
Proses kreatif oleh Zimmer (1966) didefinisikan sebagai berikut “berppikir
sesuatu yang baru (thinking new things)”.Hasil berpikir (kreatif) adalah
gagaaasan, khayalan, imajinasi, dan ide-ide, yang kemudian diimplementasikan
dalam bentuk tindakan nyata(inovasi), yaitu “melakukan sesuatu yang baru (doing
new things)” untuk menghasilkan produk-produk inovatif. Kreativitas dan Inovasi
dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dikenal dengan
nilai tambah. Nilai tambah akan menghasilkan daya saing dan akan menghasilkan
peluang.
 Ketiga, Seseorang yang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan
orang yang produktif, yaitu orang yang selalu berpikir dan bertindak untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda (somethings new and different).
Ini merupakan nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan kualitas, dan
kualitas memproyeksikan keunggulan. Keunggulan menghasilkan daya saing.
Daya saing merupaka peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif
adalah orang yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda,
bernilai tambah, unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak
peluang, dan identic dengan kesuksesan. Jadi, orang yang sukses adalah
orang yang suka tantangan, kreatif dan inovatif, produktif, menghasilkan nilai
tambah (new and different), berkualitas, unggul, memiliki daya saing, dan
memiliki banyak peluang.
Bagaimana kita mengawali berwirausaha?
Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemampuan tidak cukup. Wirausahawan
akan berhasil dan tangguh apabila ada semangat dan kerja keras. Hal ini adalah
modal utama yang menentukan wirausahawan akan berhasil ataupun gagal. Usaha
52
dan pekerjaan yang ditekuni harus sungguh-sungguh. Keseriusan dan ketekunan
inilah yang disebut dengan loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.

B.Proses Perkembangan Kewirausahaan


Proses perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi.inovasi
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, seperti
aspek pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan.
Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreatifitas, inovasi,
implementasi, dan pertumbuhan sehingga dapat membuat seseorang berkembang
menjadi wirausahawan yang besar.
Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti
locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sementara itu,
faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, kewirausahaan berkembang maju dan
tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi, dan
keluarga.
Dalam satu bagan, Carol Noore mengemukakan faktor-faktor pemicu
kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam empat fase sebagai
berikut:
• Fase inovasi : kewirausahaan berkembang dan diawali dengan adanya
inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan. Faktor individu
yang memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of control, toleransi,
pengambilan resiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman.
Smentara itu, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan yang
memengaruhi inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.
• Fase kejadian pemicu : Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi,
sosiologi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang memengaruhi kejadian
pemicu meliputi pencapain locus of control, toleransi, pengambilan resiko,
nilai-nilai pribadi, pendidikan, pengalaman, keberanian mengahadapi
resiko, ketidakpuasan dan usia. Sementara itu, faktor lingkungan yang
memicu terdiri atas peluang, model peran, aktivitas, persaingan, sumber
daya, inkubator, dan kebijakan pemerintah. Selanjutnya faktor sosiologi
yang memicu terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan
model peran.
• Fase implementasi : Faktor pribadi yang mempengaruhi implementasi
terdiri atas visi, komitmen manajer, pemimpin, dan wirausahawan. Faktor
lingkungan yang memengaruhi implementasi terdiri atas pesaing,
pelanggan, pemasok, investor, bankir, inkubator, sumber daya, dan
kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi yang memengaruhi implementasi
yaitu jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan model peran.
• Fase pertumbuhan : Pada fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi,
organisasi, dan lingkungan. Faktor pribadi yang memengaruhi
53
pertumbuhan terdiri atas visi, komitmen, manajer, pemimpin, dan
kewirausahawan. Faktor organisasi yang memengaruhi pertumbuhan
kewirausahawan yaitu kelompok, strategi, struktur, budaya, dan produk.
Sementara itu, faktor yang memengaruhi yang berasal dari lingkungan
terdiri atas pesaing, elanggan, pemasok, investor, dan bankir.
Orang yang berhasil dalam kewirausahawan adalah orang yang dapat
menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman, pengharapan,
dan nilai baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok berpengaruh untuk
membentuk perilaku kewirausahaan.
C.Proses Pertumbuhan Kewirausahaan
Proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil memiliki 3 ciri penting,
yaitu
 Tahap imitasi dan duplikasi
 Tahap duplikasi dan pengembangan
 Tahap dalam penciptaan sendiri terhadap barang dan jasa baru yang
berbeda
 Tahap pertama, yaitu proses imitasi dan duplikasi. Para wirausahawan
mulai meniru ide dari orang lain. Misalnya menciptakan jenis produk yang
sudah ada, baik dari segi teknik produksi, desain, pemrosesan, organisasi
usaha, maupun pola pemasarannya. Keterampilan pada tahap awal ini
diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman pribadi, baik dari
lingkungan keluarga maupun orang lain.
 Tahap kedua, duplikasi dan pengembangan. Para wirausahawan mulai
mengembangan ide-ide barunya. Meskipun pada tahap ini terjadi
perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis, namun sudah
ada sedikit perubahan. Beberapa wirausahawan ada juga yang mengikuti
model pemasaran dan cenderung berperan sebagai pengikut pasar
(market follower).
 Tahap ketiga, menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda sampai terus
berkembang. Pada tahap ini, organisasi usaha juga mulai diperluas dengan
skala yang lebih luas, penciptaan produk sendiri berdasarkan pengamatan
pasar. Produk-produk unik yang digerakkan oleh pasar mulai diciptakan
dan disesuaikan dengan pengembangan teknik yang ada.
Zimmerer membagi perkembangan kewirausahaan ke dalam dua tahap, yaitu
mencakup tahap-tahap berikut.
1. Tahap awal (perintisan) usaha.
2. Tahap pertumbuhan.

54
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan Mahasiswa mampu
memahami proses awal kewirausahaan, proses perkembangan kewirausahaan dan
proses pertumbuhan kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi dan alur proses awal kewirausahaan, perkembangan
kewirausahaan dan pertumbuhan kewirausahaan.
2. Carilah di internet masing-masing definisi proses awal kewirausahaan,
perkembangan kewirausahaan dan pertumbuhan kewirausahaan.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan definisi dari proses pertumbuhan kewirausahaan.

Proses
pertumbuhan
NO DEFINISI SKOR
kewirausahaan

1. Imitasi dan
Duplikasi

2. Duplikasi dan
pengembangan

3. Menciptakan
suatu yang baru

55
2. Jelaskan definisi proses perkembangan kewirausahaan.

Fase
perkembangan
NO DEFINISI SKOR
keirausahaan

1. Fase inovasi

2. Fase kejadian
pemicu

56
3. Fase implementasi

4. Fase pertumbuhan

57
PERTEMUAN KE VIII

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu


memahami langkah-langkah menuju keberhasilan kewirausahaan, memahami
faktor-faktor pendorong dan penghambat keberhasilan kewirausahaan,
memhami keuntungan dan kerugian kewirausahaan.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menguraikan dan menjelaskan faktor-faktor keberhasilan kewirausahaan
b. Menguraikan faktor-faktor penghambat kewirausahaan.
c. Memahami keuntungan dan kerugian kewirausahaan
3. Pokok Bahasan : Faktor pendorong dan penghambat keberhasilan usaha
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Langkah menuju keberhasilan usaha
b. Faktor pendorong keberhasilan usaha
c. Faktor penghambat keberhasilan
d. Keuntungan dan kerugian kewirausahaan
5. Materi :

A.Langkah Menuju Keberhasilan Kewirausahaan


Beberapa karakteristik yang diperlukan untuk mencapai pengembangan dan
keberhasilan berwirausaha menurut Dun Steinhoft dan John F.Burgees sebagai
berikut ;
Pertama,untuk menjadi wirausahawan yang sukses, seseorang harus memiliki ide
atau visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi
resiko, baik berupa untuk waktu maupun uang. Apabila ada kesiapan dalam
menghadapi resiko.
Kedua, bila ingin sukses harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan,
dan menjalankannya. Agar usaha tersebut dapat berhasil, selain harus bekerja
keras dengan urgensinya, wirausahawan harus mampu mengembangka hubungan,
baik dengan mitra usaha maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan
perusahaan.
Sukses dalam berwirausaha tidak diperoleh secara tiba-tiba atau instan dan secara
kebetulan, tetapi dengan penuh perencanaan, memiliki visi, misi, kerja keras, dan
memiliki keberanian secara bertanggung jawab.
Gambar menuju kewirausahaan sukses menurut Dun Steinholf:
6. Bertanggungjawab atas kesuksesan dan kegagalan

5. Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan,


sukses
pemasok, dan yang lainnya.

4. Bekerja keras

3. Merencanakan, mengorganisasikan, dan menjalankan

58
2. Berani mengambil resiko waktu dan uang

1. Memiliki visi da tujuan usaha

B.Faktor-Faktor Pendorong keberhasilan kewirausahaan


Keberhasilan dalam kewirausahaan ditentukan oleh 3 faktor yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan, tetapi
banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki
kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi
wirausahawan yang sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dan
dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses. Kemauan saja
tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan dengan kemampuan. Contohnya,
seorang pemilik kios yang memiliki yang tidak memiliki kemauan untuk
berjualan kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk
mengembangkannya. Begitu juga, seseorng yang memiliki kemampuan, tetapi
tidak memiliki kemauan, maka tidak akan pernah berhasil.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat,
tetapi memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang yang suka bekerja
keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak menjadi
wirausahawan yang kuat.
3. Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi
tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri,
bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita.
Beberapa faktor kunci untuk mengembangkan produk, yaiu mencakup hal-hal
sebagai berikut.
1. Lakukan riset pasar secara memadai
2. Memuaskan suatu kebutuhan
3. Memiliki suat keunggulan produk yang tinggi
4. Gunakan harga dan kualitas yang tepat sejak pertama kali
5. Gunakan saluran distribusi yang tepat

C.Faktor-Faktor Penghambat kewirausahaan


Menurut Zimmerer ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausahawan gagal
dalam menjalankan usaha barunya, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak kompeten dalam hal manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola usaha merupakan faktor
penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan tehnik, memvisualisasikan
usaha, mengoodinasikan, mengelola sumber daya manusia maupun
mengintegrasikan operasi perusahaan.

59
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berjalan
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas, mengatur pengeluaran dan pemasukan secara cermat.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suau
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan, maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksaaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannnya dengan
efisiensi dengan efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan
penggunaan peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak
efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-
setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi
labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya gagal
akan lebih besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak
akan menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam
berwirausahahanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.

Beberapa potensi yang membuat seseorang mundur dalam kewirausahawan


menurut Zimmerer adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan yang tidak menentu. Baik pada tahap awal maupun
pertumbuhan, dalam bisis tidak pernah jaminan untuk terus memperoleh
pendapatan yang berkesinambungan. Kondisi yang tidak menentu dapat
membuat seseorang mundur dari kegiatan kewirausahawan.
2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat kegagalan bagi usaha
baru sangatlah tinggi. Menurut Yuyun wirasmita (1994), tingkat
mortalitas/kegagalan usaha kecil di indonesia mencapai 78 %. Kegagalan
invsetasi mengakibatkan sesorang mundur dari kegiatan wirausahaan. Bagi
seorang wirausahawan, kegagalan sebaiknya di pandang sebagai pelajaran
berharga.
3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama. Wirausahawan biasanya bekerja
sendiri, mulai dari pembelian, pengolahan, penjulan dan pembukuan.
Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam kewirausawan
mengakibatkan orang mengurungkan niatnya untuk menjadi
wirausahawan. Wirausahawan yang berhasil pada unumunya mendapatkan
tantangan seperti itu sebagai suatu peluang yan harus di hadapi dan di
tekuni.
60
4. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya telah berhasil.
Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam usahanya akan
mengakibatkan seseorang mundur dalam kegiatan wirausahawan.
Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupannya tidak meningkat akan
mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke dalam usaha lain.
Kegagalan juga dapat timbul oleh dasar yang bersumber pada sifat pribadi yang
bersifat keraguan, dan hidup tanpa pedoman atau orientasi yang tegas misalnya,
sebagai berikut.
1. Meremehkan mutu.
2. Suka menerobos atau mengambil jalan pintas.
3. Tidak memiliki kepercayaan diri.
4. Tidak berdisplin.
5. Suka mengabaikan tanggung jawab

D.Keuntungan dan Kerugian Kewirausahawan


Keuntungan Kewirausawan
1. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausawan
menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motivasi prestasi. Tantangan awal atau
perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang paling
menggembirakan. Peluaang untuk mengembangkan konep usaha yang
dapat menghasilkan keuntungan dapat memotivasi wirausahawan.
3. Kontrol finansial. Wirausawan memiliki kebebasan untuk mengelola
keuangan dan merasakan kekayaan sebagai milik sendiri.
Kerugian Wirausahawan
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya, wirausahawan harus bekerja dengan
waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia untuk
kepentingan keluarga atau pun rekreasi karena hampir sebagian besar
waktu dihabiskan untuk kepentingan bisnis.
2. Beban tanggung jawab. Wirausahawan harus mengelola semua fungsi
bisis, baik pemasaran, keuangan, personal pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena
wirausahawan menggunakan sumber dana miliknya sendiri, margin
laba/keuntungan yang di peroleh akan relatif kecil.

61
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu
memahami langkah-langkah menuju keberhasilan kewirausahaan, memahami
faktor-faktor pendorong dan penghambat keberhasilan kewirausahaan,
memhami keuntungan dan kerugian kewirausahaan.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi faktor-faktor pendorong dan penghambar keberhasilan
usaha.
2. Carilah di internet masing-masing faktor-faktor pendorong dan
penghambat keberhasilan
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Jelaskan faktor-faktor pendorong keberhasilan

Faktor – faktor
pendorong
NO DEFINISI SKOR

1.

2.

3.

62
4.

2. Jelaskan faktor-faktor penghambat keberhasilan usaha

Faktor-faktor
penghambat
NO DEFINISI SKOR

1.

2.

63
3.

3. .Sebutkan keuntungan dan kerugian kewirausahaan


......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
64
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
.....................................................................................................................

65
Pertemuan Ke 10& 11

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu


memahami bagaimana memulai usaha baru. Memahami langkah-langkah
memasuki usaha baru. Cara-cara merintis bisnis baru. Mampu memahami
hambatan dalam memasuki industri , serta memahami perusahaan dengan
sistem waralaba hingga bentuk-bentuk perlindungan hukum ; paten, merek
dagang, dan hak cipta.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
1. Mendefinisikan pengertian Memulai usaha baru.
2. Menyusun langkah-langkah memasuki usaha baru
3. Merintis usaha baru’hambatan memasuki industri.
4. Mengetahui cara membeli perusahaan yang sudah ada.
5. Memahami pengertian Waralaba
6. Memahami perlindungan hukum : paten, merek dagang, dan hak cipta.
3. Pokok Bahasan : Kewirausahaan dalam konteks bisnis
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Memulai usaha baru.
b. Langkah-langkah memasuki usaha baru
c. Merintis usaha baru’hambatan memasuki industri.
d. Membeli perusahaan yang sudah ada.
e. Waralaba
f. Perlindungan hukum : paten, merek dagang, dan hak cipta
5. Materi :
Langkah-Langkah Memasuki Bisnis Baru

Ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki usaha baru atau
bisnis baru, yaitu mencakup hal-hal berikut :
1. Merinitis usaha baru
Merintis usaha baru dilakukan dengan membentuk dan mendirikan usaha
baru dengan menggunakan model, ide, organisasi dan manajemen yang
dirancang sendiri.
2. Membeli perusahaan orang lain
Dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan
diorganisasikan oleh orang lain dengan nama dan organisasi usaha yang
sudah ada.
3. Kerja sama manajemen
Waralaba ialah kerja sama antara terwaralaba dengan pewaralaba dalam
mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan
usaha.
Bidang dan Jenis Usaha yang dimasuki
Beberapa bidang usaha yang biasa dimasuki mencakup bidang-bidang berikut :

66
1) Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan
perkebunan.
2) Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan bata.
3) Pabrikasi/manufacturing, meliputi usaha industry, perakitan,dan sintesis.
4) Konstruksi, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan dan
jalan raya
5) Perdagangan, meliputi usaha perdagangan kecil (ritel), grosir, agen, dan
ekspor-impor.
B. Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan yang akan dipilih
Setelah mencatumkan bidang dan jenis usaha yang akan dipilih, langkah
selanjutnya adalah menentukan bentuk kepemilikan usaha. Ada beberapa bentuk
kepemilikan usaha yang biasa dipilih, yaitu sebagai berikut :
1. Perusahan perorangan, yaitu perusahaan yang dimiliki dan
diselenggarakan oleh satu orang.
2. Persekutuan, yaitu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih
yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
3. Perseroan, yaitu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para
pemegang saham.
4. Firma, yaitu persekutuan yang menjalankan perusahaan dibawah nama
bersama.
Organisasi Usaha yang akan digunakan
Kompleksitas organisasi usaha bergantung pada lingkup, cakupan, dan skala
usaha yang akan dimasuki. Semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks
organisasinya.sebaliknya semakin kecil lingkup usaha, maka semakin sederhana
organisasinya. Pada lingkup atau skala usaha kecil, organisasi usaha pada
umumnya dikelola sendiri. Perngusaha kecil pada umumnya berperan sebagai
manajer pemilik usaha kecil atau operator usaha kecil. Meskipun usaha pengusaha
kecil identik dengan manajer pemilik usaha kecil, jika skala dan lingkup usahanya
semakin besar, maka pengelolaannya tidak biasa dikerjakan sendiri, akan tetapi
harus melibatkan orang lain.
Dilihat dari fungsi kewirausahaan dan manajemen, dalam perusahaan kecil, fungsi
manajemen relatif tidak begitu besar, sedangkan fungsi kewirausahaan sangat
besar perannya karena dasarnya adalah kreativitas dan inovasi. Sebaliknya, dalam
perusahaan besar, fungsi kewirausahaan relatif tidak begitu besar, sedangkan
fungsi manajemen sangat besar karena dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.
Sementara itu, fungsi manajerial pada dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.
Namun demikian, baik perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan besar
perlu memiliki jiwa kewirausahaan yang seimbang untuk meraih keunggulan di
pasar. Dengan berjiwa kewirausahaan maka perusahaan akan mampu menciptakan
produk-produk unggul sebagai peluang baru.
Semakin kecil perusahaan, maka semakin besar peran kewirausahaan, tetapi
semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin besar
67
perusahaan, maka semakin besar fungsi manajerialnya dan semakin kecil fungsi
kewirausahaan.
Lingkungan Mikro
Lingkungan Mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan
operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan,
manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya. Lingkungan
mikro juga pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan
perusahaan, terutama dalam mengambil keputusan.
Yang termasuk kelompok yang berkepentingan dan mengharapkan kepuasan dari
perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
1. Pemasok
Pemasok berkepentingan dalam menyediakan bahan baki kepada perusahaan.
2. Pembeli/Pelanggan

Pembeli/pelanggan merupakan lingkungan yang sangat berpengaruh karena dapat


memberi informasi bagi perusahaan.
3. Karyawan
Karyawan adalah orang pertama yang terlibat dalam perusahaan. Karyawan akan
berusaha bekerja dengan baik bila memperoleh manfaat dari perusahaan.
4. Distributor
Distributor merupakan lingkungan yang sangat penting dalam perusahaan karena
dapat memperlancar penjualan.

Lingkungan Makro
Lingkungan Makro adalah pemegang saham diluar perusahaan yang berpengaruh
tidak langsung terhadap jalannya perusahaan. Lingkungan Makro adalah
lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan
secara keseluruhan, yang meliputi hal-hal berikut :
1. Lingkungan Ekonomi
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh
terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi, seperti tingkat
inflasi, tingkat bunga, dan fluktuasi mata uang asing, baik langsung maupun tidak,
akan berpengaruh terhadap perusahaan.
2. Lingkungan Teknologi
Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahan sangat berpengaruh terhadap
perusahaan. Perubahan teknologi yang secara drastis dalam abad terakhir ini telah
memperluas skala industri secara keseluruhan.
3. Lingkungan Sosialpolitik
Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan, dan konteksnya perlu diperhatikan
untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh terhadap
tingkah laku masyarakat.
68
4. Lingkungan demografi dan gaya hidup
Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan
demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat, gaya hidup,
kebiasaan, pendapatan, dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang. Pada
prinsipnya, semua lingkungan tersebut bisa menciptakan peluang bagi
wirausahawan.

Menurut Zimmerer, pengamatan lingkungan adalah proses dimana semua sektor


kritis lingkungan yang mempengaruhi perusahaan baru diamati, dievaluasi, dan
diuji untuk menentukan pengaruh perubahan yang terjadi dalam lingkungan
tersebut terhadap potensi perusahaan.
C. Hambatan dalam Memasuki Industri
Ada beberapa hambatan untuk memasuki industri baru, yaitu yang mencakup hal-
hal sebagai berikut :
1. Sikap dan kebiasaan pelanggan. Loyalitas pelanggan kepada
perusahaan baru masih kurang. Sebaliknya, perusahaan yang sudah ada
justru lebih bertahan karena telah lama mengetahui sikap dan
kebiasaan pelanggannya.
2. Biaya perubahan, yaitu biaya yang diperlukan untuk pelatihan kembali
para karyawan dan penggantian alat serta sistem yang lama.
3. Respons dari pesaing yang secara agresif akan mempertahankan
pangsa pasar yang ada.
Membeli Perusahaan yang Sudah Ada
Membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung kerugian dan
permasalahan, baik eksternal maupun internal.
1. Masalah Eksternal, yaitu lingkungan seperti banyaknya pesaing dan
ukuran peluang besar.
2. Masalah Internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan,
misalnya masalah citra atau reputasi perusahaan, seperti masalah
karyawan, konflik antara manajemen dan karyawan yang sukar
diselesaikan oleh pemilik yang baru, masalah lokasi, dan masalah
masa depan perusahaan lainnya.
Menurut Zimmerer, ada aspek-aspek yang harus diketahui sebelum melakukan
kotrak jual-beli, yaitu :
1. Pengalaman apa yang dimiliki untuk mengoperasikan perusahaan
tersebut?
2. Mengapa perusahaan tersebut berhasil, tetapi kritis?
3. Dimana lokasi perusahaan tersebut?
4. Berapa harga yang rasional untuk membeli perusahaan tersebut?
5. Apakah membeli perusahaan tersebut akan lebih menguntungkan
daripada merintis sendiri usaha baru?

69
Selain harus memperhatikan berbagai keterampilan, kemampuan, dan kepentingan
pembelian, juga harus memperhatikan sumber-sumber potensial perusahaan yang
akan dibeli, diantaranya mencakup hal-hal berikut:
1. Pedagang perantara penjual perusahaan yang akan dibeli.
2. Bank investor yang melayani perusahaan.
3. Kotrak-kontrak perusahaan, seperti pemasok, distributor, pelanggan,
dan lainnya yang erat kaitannya dengan kepentingan perusahaan yang
akan dibeli.
4. Jaringan kerjasama bisnis dan sosial perusahaan yang akan dibeli.
5. Daftar majalah dan jurnal perdagangan yang digunakan oleh
perusahaan yang akan dibeli.
Dan aspek yang harus dipertimbangkan lagi dalam membeli perusahaan,
yaitu alasan pemilik untuk menjual perusahaan, potensi, aspek legal, dan
kondisi keuangannya.
Setelah menganalisis perusahaan yang akan dibeli, langkah-langkah yang
harus diambil dalam pembelian suatu perusahaan mencakup hal-hal
berikut :
1. Yakinkan bahwa Anda tidak akan merintis usaha baru.
2. Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah Anda mampu
mengelolanya.
3. Pertimbangkan gaya hidup yang Anda inginkan.
4. Pertimbangkan lokasi yang diinginkan.
5. Pertimbangkan kembali gaya hidup.
6. Jajaki penyandang dana sebelumnya.
7. Persiapkan bahwa Anda akan menjadi pedagang.
8. Tetapkan perusahaan yang ingin Anda beli.
9. Pilihlah penjual terbaik.
10. Adakan penelitian sebelum Anda menyetujuinya.
11. Buatlah surat perjanjian.
12. Jangan lupa untuk menilai karyawan.
13. Yakinkan bahwa harga yang ditawarkan itu mencerminkan nilai
perusahaan.
D. Waralaba
Waralaba (franchising) adalah kerja sama manajemen untuk menjalankan
perusahaan cabang atau penyalur. Inti dari waralaba adalah memberi hak
monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Dalam kerja
sama waralaba, perusahaan induk memberikan bantuan manajemen secara
berkesinambungan.
Dukungan awal waralaba salah satunya adalah tempat dari aspek-aspek berikut:
1. Pemilihan tempat
2. Rencana pembangunan
3. Pembelian peralatan
70
4. Pola arus kerja
5. Pemilihan karyawan
6. Periklanan
7. Grafik
8. Bantuan pada acara pembukaan
Selain dukungan awal, bantuan lain yang berlanjut dapat pula meliputi faktor-
faktor berikut:
1. Pencatatan dan akuntansi
2. Konsultasi
3. Pemeriksaan dan standardisasi
4. Promosi
5. Pengendalian Kualitas
6. Nasihat hukum
7. Penelitian
8. Material lainnya
Keuntungan Kerja Sama Waralaba
Ada berapa keuntungan dari kerja sama waralaba ,yaitu mencakup hal-hal berikut
:
1. Pelatihan, pengarahan, dan pengawasan yang berlanjut dari franchisor.
2. Bantuan financial biasanya biaya awal pembukaan sangat tinggi,
sedangkan sumber modal dari perusahaan franchisee sangat terbatas.
3. Keuntungan dari pengguna nama, merek, dan produk yang dikenal.
Sementara itu, menurut Preggy Lambin, keuntungan waralaba meliputi hal-hal
berikut.
1. Bantuan awal yang memberi kemudahan, yaitu berupa jasa nasihat
pemilihan lokasi,analisis tata letak fasilitas ,bantuan keuangan,pelatihan
menejemen,seleksi karyawan,dan bantuan pelatihan.
2. Basis untuk mempertimbangkan prospek keberhasilan, yaitu menyajikan
prediksi dan pengujian tentang kemungkinan untuk menghasilkan
keuntungan.
reputasi dan pengalaman.
3. Daya beli, karena merupakan bagian dari organisasi yang besar
,pembayaran untuk pembelian bahan baku ,peralatan, akan relatif murah.
4. Perbaikan operasional , sebagai bagian dari organisasi yang besar ,usaha
waralaba memiliki metode yang lebih efisien dalam perbaikan proses
produksi.
Kerugian Kerja Sama Waralaba
Disamping beberapa keuntungan yang telah disebutkan tersebut ,kerja sama
waralaba tidak selalu menjamin keberhasilan karena sangat bergantung pada jenis
usaha dan kecakapan para wirausahawan. Menurut Zimmerer ada kerugian yang
mungkin terjadi, sebagai berikut :
1. Program latihan tidak sesuai dengan yang diinginkan..
71
2. Pembatasan kreativitas penyelenggaraan usaha franchisee.
3. Franchisee jarang memiliki hak untuk menjual perusahaan kepada pihak
lain tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada pihak franchisor dengan
harga yang sama.
E Perlindungan Hukum terhadap Perusahaan : Paten, Merek Dagang, dan
Hak Cipta
Paten , merek dagang, dan hak cipta sangat penting bagi perusahaan terutama
untuk melindungi penemuan-penemuan, identitas dan nama perusahaan serta
keorisinalitasan produk-produk yang dihasilkan perusahaan
Berapa hak perlindungan perusahaan yang biasa diperoleh adalah hak paten, hak
cipta, merek dagang, dan identitas perusahaan lainnya.

Paten
Paten adalah suatu pengakuan dari lembaga yang berwewenang atas penemuan
produk yang diberi kewenangan untuk membuat, menggunakan, dan menjual
penemuannya selama paten tersebut masih dalam jaminan
Untuk mendapatkan hak paten, alat yang diciptakan harus betul-betul baru (bukan
produk perbaikan). Suatu alat tidak dapat diberikan hak paten apabila alat tersebut
telah di publikasikan sebelum mengajukan hak paten. Hak paten hanya diberikan
kepada penemu sebenarnya , bukan kepada seseorang yang menemukan
penemuan orang lain.
Merek Dagang
Merek dagang merupakan istilah khusus dalam perdagangan atau perusahaan.
Merek dagang pada umumnya berbentuk simbol, nama , logo, slogan , atau tempat
dagang yang oleh perusahaan yang digunakan untuk menunjukkan
keorisinalitasan produk atau membedakannya dengan produk lain di pasar. Merek
dagang (trade mark) pada umumnya dijadikan simbol perusahaan dipasaran.
Untuk menetapkan merek,harus dipilih kata yang khas, mudah dikenal dan diingat
serta unik bagi pelanggan sehingga menjadi merek terkenal
Hak Cipta
Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dari
keorisinalitisan ciptaanya,misalnya karangan, music,lagu,dan hak untuk
memproduksi ,memperbaik, mendistribusikan ,atau menjual. Jadi, hak cipta
adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dan keorisinalisan ciptaannya.

72
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu memahami bagaimana memulai
usaha baru. Memahami langkah-langkah memasuki usaha baru. Cara-cara
merintis bisnis baru. Mampu memahami hambatan dalam memasuki industri ,
serta memahami perusahaan dengan sistem waralaba hingga bentuk-bentuk
perlindungan hukum ; paten, merek dagang, dan hak cipta.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah langkah-langkah memasuki usaha baru, waralaba, serta bentuk-bentuk
perlindungan hukum..
2. Carilah di internet masing-masing langkah-langkah memasuki usaha baru,
waralaba, serta bentuk-bentuk perlindungan hukum.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INIu
1. Jelaskan langkah-langkah memasuki usaha bar.

Langkah
langkah
NO DEFINISI SKOR
nenasuki
usaha baru

1. Merintis usaha
baru

2. Membeli usaha
yang sudah ada

3. Kerjasama
manajemen

73
2.jelaskan keuntungan dan kerugian jika kita memulai usaha waralaba.

Keuntungan

NO Kerugian SKOR

1.

2.

3.

4.

5.

3. Coba anda sebutkan dan jelaskan perlindungan hukum apa saja yang ada dalam
bisnis.

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................................................................................

74
Pertemuan Ke 12 (dua belas)

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu


memahami asal-usul timbulnya ide kewirausahaan, dapat melihat peluang dan
sumber-sumber potensial dari peluang tersebut.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Mengetahui Asal usul timbulnya ide usaha
b. Memahami Peluang dalam kewirausahaan
3. Pokok Bahasan : Ide dan Peluang usaha
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Ide usaha
b. Mengembangkan ide baru
c. Peluang usaha
5. Materi :

A.Asal-Usul Timbulnya Ide Kewirausahaan


Ide kewirausahaan selalu muncul dari pemikiran kreatif. Ide muncul apabila kita
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas. Ide juga muncul dari mimpi-
mimpi atau khayalan. Setelah ide atau khayalan muncul, muncullah gagasan dan
angan-angan.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausahawan dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi riil dipasar. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan
nilai-nilai potensial, wirausahawan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara sebagai berikut:
1. Mengurangi kemungkinan risiko melalui starategi yang proaktif.
2. Menyebarkan risiko pada aspek yang paling mungkin.
3. Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Risiko pasar terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
2. Risiko finansial terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya
biaya; dan
3. Resiko teknik terjadi akibat adanya kegagalan teknik.

Cara untuk mengubah ide menjadi peluang antara lain :


1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara atau
metode yan lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam
memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan
atau cara untuk melakukan suatu pekerjaan.
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk
arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang

75
dihasilkan perusahaan. Banyak wirausahawan yang berhasil karena bukan atas
idenya sendiri, tetapi hasil pengamatan dan penerpan ide-ide orang lain yang bisa
dijadikan peluang.

B.Mengembangkan Suatu ide Baru


Ada beberapa cara untuk mengembangkan suatu ide baru tentang suatu produk
atau jasa, yaitu:
1. Mengenal suatu kebutuhan pasar sangat penting bagi perusahaan untuk
mengembangkan produk dan jasa-jasa baru.
2. Memperbaiki produk yang sudah ada sangat diperlukan dengan
mengidentifikasi produk- produk mana yang tidak mengalami perubahan
beberapa tahun terakhir ini, kemudian coba kembangkan beberapa
perubahan yang diperlukan.
3. Kombinasikan industri-industri, yaitu dengan mengombinasikan
beberapa industri yang saling mendukung, misalnya mengombinasikan
industri musik dengan industri komputer.
4. Pahami kecenderungan-kecenderungan yang akan dihadapi karena
lingkungan demografi berubah seperti usia dan pola-pola kehidupannya,
gaya hidup, pengetahuan, dan kemampuan masyarakat berubah, maka
harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan tersebut.
5. Peduli terhadap segala sesuatu. Kebanyakan orang terbiasa dengan
kehidupan yang normal dan kebiasaan, tidak pernah peduli terhadap
sesuatu yang ada.
6. Mempertanyakan asumsi-asumsi, untuk membangun produk, kita harus
mempertanyakan asumsi-asumsi untuk membuat produk yang normal.
7. Pertama beri nama, kemudian kembangkan nama itu. Ketika
mengembangkan produk baru harus dipikirkan tentang nama baru jangan
menggunakan nama-nama itu juga.

C.Peluang dalam Kewirausahaan


Proses penjaringan ide atau disebut proses screening merupakan suatu cara terbaik
untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Berikut langkah
untuk penjaringan ide, yaitu :
1. Menciptakan produk baru dan berbeda.
Dalam mengamati perilaku pasar, paling sedikit adadua unsur pasar yang perl
u diperhatikan, yaitu:
a. Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan.
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada kemampuan
wirausahawan untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
a. Kemampuan menganalisis demografi pasar.
76
b. Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
c. Kemampuan menganalisis keunggulan bersaing dan kevakuman pesaing y
ang dapat dijadikan sebagai peluang.

2. Mengamati pintu peluang.


Wirausahawan harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman
keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di
pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat
dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan risiko pesaing
dalam menanamkan modal barunya.
Ada beberapa keadaan yang dapat dijadikan sebagai peluang yang mencakup
hal-hal sebagai berikut.
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif sing
kat.
b. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
c. Ketika pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produk
nya.
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi p
asarnya.
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam.
Analisis ini untuk menjamin kesesuaian antara kualitas dengan jumlah
produk yang ada.
4. Menaksir biaya awal.
Menyangkut biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.
Risiko yang mungkin terjadi diantaranya:
a. Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang coc
ok dengan yang
diharapkan atau menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara aktual
dapat
ditransformasi menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
karakteristiknya.
Contohnya kegagalan dalam proses pengembangan produk.
b. Risiko finansial
adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik
dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan
77
mempertahankanperusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Contohn
ya kegagalan akibat ketidak cukupan dana.
c. Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar.
d. Analisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strength,
weakness, opportunity, and threat SWOT ) sangat penting dalam
menciptakan keberhasilan perusahaan baru.

78
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa mampu memahami asal-usul timbulnya
ide kewirausahaan, dapat melihat peluang dan sumber-sumber potensial dari
peluang tersebut.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi ide dan peluang usaha.
2. Carilah di internet masing-masing timbulnya ide baru dan mengembangkan
untuk menjadi peluang usaha..
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Uraikan secara lengkah cara mengembangkan ide baru dalam menciptakan
peluang usaha.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.........................................................................................................
79
2. Jelaskan resiko apa saja yang harus dihadapi kewirausahaan dalam membangun
ide dan peluang usaha:

NO Resiko DEFINISI SKOR

1.

2.

3.

4.

5.

80
3. Jelaskan langkah-langkah dalam penjaringan ide usaha.

Langkah langka
NO penjaringan ide DEFINISI SKOR

1.

2.

3.

4.

5.

81
Pertemuan Ke 13 ( tigabelas )

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu


memahami pentingnya studi kelayakan bisnis. Mampu membuat studi
kelayakan bisnis dan mampu merintis usaha baru. Dan mampu mengevaluasi
dan persiapan bisnis baru.
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menjelaskan studi kelayakan bisnis
b. Menguraikan proses dan tahapan studi kelayakan
c. Memahami analisis kelayakan bisnis
d. Mampu menyusunan laporan studi kelayakan bisnis
e. Mampu evaluasi dan persiapan bisnis baru.
3. Pokok Bahasan : Analisis Bisnis dan Studi kelayakan bisnis
4. Sub Pokok Bahasan :
a. studi kelayakan bisnis
b. proses dan tahapan studi kelayakan
c. analisis kelayakan bisnis
d. penyusunan laporan studi kelayakan bisnis
e. evaluasi dan persiapan bisnis baru.
5. Materi :

A.Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Studi kelayakan usaha/bisnis atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan
proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang
waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena
akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.

Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan anatara lain untuk
melakukan hal-hal berikut.

1. Merintis usaha baru


2. Mengembangkan usaha yang sudah ada
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan.

Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan


usaha diantaranya sebagai berikut.
1. Pihak wirausahawan (pemilik perusahaan)
2. Pihak investor dan peyandang dana
3. Pihak masyarakat dan pemerintah.

82
B.Proses dan Tahapan Studi Kelayakan
Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
berikut.

1. Tahap penemuan idea tau perumusan gagasan


Tahap penemuan ide adalah tahap dimana wirausahawan memiliki
ide untuk merintis usaha barunya. Ide tersebut kemudian
dirumuskan dan diidentifikasi.
2. Tahap formulasi tujuan
Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis, semuanya
dirumuskan dalam bentuk tujuan.
3. Tahap analisis
Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak
dilaksanakan atau tidak.
Selain tahapan-tahapan tersebut, ada beberapa aspek yang harus
diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut yang meliputi
hal-hal sebagai berikut.
a. Aspek pasar
b. Aspek teknik produksi/operasi
c. Aspek manajemen/pengelolaan
d. Aspek financial/keuangan.
4. Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan,
langkah berikutnya adalah thap pengambilan keputusan apakah
bisnis layak dilaksanakan atau tidak.

C. Analisis Kelayakan Bisnis


Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis untuk dilakukan, harus
dianalisis berbagai aspeknya. Berikut beberapa kriteria yang dapat dijadikan aspek
penilaian.

Analisis Aspek Pemasaran


Dalam analisis pasar, biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis
dan dicermati, diantaranya ialah sebagai berikut.

1. Kebutuhan dan keinginan konsumen


2. Segmentasi pasar
3. Target
4. Nilai tambah
5. Masa hidup produk

83
6. Struktur pasar
7. Persaingan dan strategi pesaing
8. Ukuran pasar
9. Pertumbuhan pasar
10. Laba kotor
11. Pangsa pasar.

Analisis Aspek Manajemen


Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis, seperti berikut.

1. Kepemilikan
2. Organisasi
3. Tim manajemen
4. Karyawan

Analisis Aspek Keuangan


Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut.

1. Kebutuhan dana
2. Sumber dana
3. Proyeksi neraca
4. Proyeksi laba rugi
5. Proyeksi aliran kas

D. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Bisnis


Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya secara
ekonomis dinyatakan layak, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan studi
kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisi hal-hal
sebagai berikut.

RINGKASAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru/Pengembangan Bisnis

1.2 Nama dan Alamat Perusahaan

1.3 Bidang Usaha

1.4 Bentuk Perusahaan

84
1.5 Gambaran Perkembangan Perusahaan (Untuk Perusahaan yang Sudah
Ada)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DEWASA INI

(Untuk Perusahaan yang Sudah Ada)

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

2.2 Perizinan

2.3 Aspek Teknis Produksi/Operasi

2.4 Aspek Pemasaran

2.5 Aspek Manajemen

2.6 Aspek Keuangan

BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN

3.1 Proyek yang Diusulkan

a. Sifat Investasi (Baru/Perluasan)

b. Jenis Produk (Produk Utama dan Sampingan)

3.2 Aspek Teknis

a. Sifat Proyek

b. Jenis dan Jumlah Produksi

c. Lokasi

d. Bangunan

e. Mesin dan Peralatan

f. Tata Letak Proses

g. Proses Produksi

h. Kapasitas Produksi

i. Bahan Baku dan Bahan Penolong

\ j. Tenaga Kerja

3.3 Aspek Pemasaran

85
a. Peluang Pasar

b. Segmentasi Pasar

c. Sasaran Pasar

d. Masa Hidup Produk

e. Struktur Pasar

f. Persaingan dan Strategi Bersaing

g. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya

h. Pangsa Pasar

i. Margin Laba Kotor

3.4 Aspek Manajemen

a. Kepemilikan

b. Struktur Organisasi

c. Tim Manajemen

d. Tenaga Kerja/Karyawan

3.5 Aspek Keuangan

a. Kebutuhan Dana

b. Sumber Dana

c. Prediksi Pendapatan

d. Prediksi Biaya

e. Prediksi Laba Rugi

f. Kriteria Investasi

BAB IV KESIMPULAN

LAMPIRAN

E. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru


Seperti telah dikemukakan, sebelum suatu usaha baru dimulai, terlebih dahulu
harus disiapkan suatu rencana usaha yang baik dan evaluasi. Suatu rencana usaha
86
yang baik menurut Peggy lambing biasanya berisi komponen-komponen sebagai
berikut.

1. Ringkasan pelaksanaan usaha


2. Deskripsi usaha
3. Produk dan pelayanan-pelayanan yang akan disajikan
4. Analisis industri
5. Analisis pasar
6. Strategi pemasaran
7. Pengelolaan
8. Operasi usaha
9. Proyeksi keuangan

Menurut Peggy Lambing, agar kita yakin bahwa suatu usaha adalah siap dimulai,
perlu diadakan evaluasi terhadap beberapa aspek berikut.
1. Evaluasi ringkasan pelaksanaan
2. Evaluasi misi bisnis
3. Evaluasi lingkungan bisnis
4. Evaluasi produk dan jasa
5. Evaluasi pesaing
6. Evaluasi harga
7. Evaluasi keunggulan persaingan
8. Evaluasi pasar dan pemasaran
9. Evaluasi manajemen dan personal
10. Evaluasi mesin dan peralatan
11. Evaluasi biaya awal
12. Evaluasi pendanaan
13. Evaluasi titik impas
14. Evaluasi risiko yang tidak terkontrol
15. Evaluasi kesimpulan anda.

87
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu memahami pentingnya studi
kelayakan bisnis. Mampu membuat studi kelayakan bisnis dan mampu merintis
usaha baru. Dan mampu mengevaluasi dan persiapan bisnis baru.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah dan pahami cara analisis bisnis dan studi kelayakan bisnis salam
merintis usaha baru.
2. Carilah di internet masing-masing tentang analisis bisnis dan studi
kelayakan bisnis dalam merintis usaha baru.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.
IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI
1. Uraikan secara lengkap aspek aspek yang harus di analisis.
Aspek manajemen Aspek Pemasaran Aspek keuangan

88
SKOR

2. Buatlah sistematika laporan studi kelayakan bisnis

Laporan kelyakan bisnis

89
90
SKOR

91
Pertemuan Ke 14 (empatbelas)

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu


membuat dan merumuskan perencanaan usaha. Memahami cara mengelola
keuangan. Memahami tehnik dan strategi pemasaran dan bauran pemasaran.
Mahasiswa juga mampu menggambarkan tehnik pengembangan usaha dengan
memelihara semangat wirausahawan
2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :
a. Menjelaskan perencanaan usaha.
b. Mampu mengelola keuangan.
c. Mendefinisikan teknik strategi pemasaran.
d. Menjelaskan bauran pemasaran.
e. Mendefinisikan teknik pengembangan usaha.
f. Memahami semangat kewirausahaan
3. Pokok Bahasan :
4. Sub Pokok Bahasan :
a. Perencanaan usaha
b. Pengelolaan keuangan
c. Strategi pemasaran
d. Bauran pemasaran
e. Pengembangan usaha
f. Seangat kewirausahaan
5. Materi :

A.Perencanaan Usaha
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah membuat perencanaan usaha. Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru
tertulis (blue-print) yang berisikan tentang misi usaha, susulan usaha, operasional
usaha, perincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh,
dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya.
Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu
mencakup hal-ha sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha.
2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari
luar.
Menurut Zimmerer ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha,
yaitu meliputi hal-hal berikut:
1. Ringkasan pelaksanaan
2. Profil usaha
3. Strategi usaha
4. Produk dan jasa
5. Strategi pemasaran

92
6. Analisis pesaing
7. Ringkasan karyawan dan pemilik
8. Rencana operasional
9. Data finansial
10. Proposal / usulan pinjaman
11. Jadwal operasional
Sementara itu, menurut Peggy Lambing, perencanaan bisnis memuat sejumlah
topik, yang meliputi hal-hal berikut:
1. Ringkasan eksekutif (executive summary)
2. Pernyataan misi (mission statement)
3. Lingkungan usaha (business environment)
4. Perencanaan pemasaran (marketing plan)
5. Tim manajemen (management team)
6. Data finansial (finansial data)
7. Aspek-aspek legal (legal consideration)
8. Jaminan asuransi (insurance requirements)
9. Orang-orang penting (key person)
10. Pemasok (supplier)
11. Risiko (risk)
Ringkasan eksekutif (executive summary), menjelaskan tentang:
a. Maksud usaha,
b. Usaha finansial,
c. Permintaan dana,
d. Cara menggunakan dana dan cara pembayaran kembali pinjaman.

Secara terperinci, komponen-komponen yang tercantum dalam format usaha


tersebut meliputi hal-hal berikut:

1. Ringkasan eksekutif
2. Perencanaan usaha secara detail
a. Latar belakang usaha
b. Gambaran usaha secara detail
c. Analisis pasar
d. Analisis pesaing
e. Perencanaan strategi usaha
f. Spesifikasi organisasi dan manajemen
g. Perencanaan keuangan
h. Perencanaan aksi strategis

Setelah membuat ringkasan eksekutif, langkah berikutnya adalah menentukan


misi usaha (business mission). Beberapa aspek yang biasanya dimuat dalam
proposal usaha meliputi hal-hal berikut:
1. Manajemen usaha
93
2. Pemasaran
3. Produksi/operasional
4. Keuangan perusahaan

B.Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan adalah bagaimana mengusahakan sumber dana,
menggunakan dan mengendalikan dana-dana perusahaan. Ada tiga aspek yang
harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu mencakup hal-hal berikut:
1. Aspek sumber dana
2. Aspek rencana dan penggunaan dana
3. Aspek pengawasan atau pengendalian keuangan
Sumber-Sumber Keuangan Perusahaan
Sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu sebagai
berikut:
1. Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan internal. Ada tiga
jenis sumber keuangan perusahaan, di antaranya meliputi hal-hal berikut:
a. Penggunaan dana perusahaan
b. Penggunaan cadangan
c. Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
2. Dana yang berasal dari luar perusahaan, yang disebut pembelanjaan eksternal.
Sumber dana eksternal mencakup hal-hal berikut:
a. Dana dari pemilik atau pernyertaan
b. Dana yang berasal dari utang/pinjaman, baik jangka pendek maupun jangka
panjang, atau disebut pembelanjaan asing.
c. Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah
d. Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya
e. Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan
dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi.

Perencanaan Keuangan dan Penggunaan Dana


Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya,
meliputi hal-hal berikut:
1. Biaya awal
2. Proyeksi/rancangan keuangan, yang mencakup:
a. Pembukaan neraca harian,
b. Proyeksi/rancangan neraca pendapatan (income statements)
c. Proyeksi/rancangan neraca aliran kas (cash flow statements)
3. Analisis pulang pokok (break-even analysis)
Biaya awal (start-up cost), adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan
akan berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya
meliputi:
a. Biaya awal yang tidak terduga (unik)
94
b. Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor)
c. Biaya (sewa) bangunan
d. Biaya asuransi
e. Biaya tambahan atau biaya secara umum
Sebagai ilustrasi bagi perusahaan baru, perkiraan keseluruhan biaya awal
perusahaan atau estimasi biaya perusahaan yang diperlukan dapat dilihat pada
Tabel 14.1
Kegiatan Estimasi Biaya
1. Produksi:
a. Pengembangan suatu prototipe Rp…………….
b. Desain produk akhir Rp…………….
c. Peralatan untuk pabrikasi Rp……………
d. Material untuk pabrikasi Rp………………
e. Biaya tenaga kerja Rp………………
f. Pembelanjaran eksploitasi (tambahan) Rp……………...
g. Biaya hidup wirausaha Rp………………
TOTAL Rp………………
2. Pemasaran:
a. Riset pemasaran Rp……………..
b. Promosi dan periklanan Rp……………..
c. Peralatan pendukung untuk pemasaran Rp……………..
d. Pengeluaran untuk staf penjualan dan jaringan distribusi Rp…………….
e. Pengeluaran untuk membantu penjualan Rp…………….
f. Pengeluaran untuk instalasi dan penyajian produk Rp……………..
TOTAL Rp…………….

3. Operasi usaha secara umum


TOTAL Rp…………….
4. Estimasi pengeluaran
a. Pengembangan produk Rp……………..
b. Pemasaran dan distribusi Rp……………..
c. Operasional usaha Rp……………..
JUMLAH KESELURUHAN
C. Teknik dan Strategi Pemasaran
Pemasaran ialah kegiatan menelit kebutuhan dan keinginan konsumen,
menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa. Prinsip pemasaran adalah menciptakan nilai
bagi pelanggan, keunggulan bersaing dan fokus pemasaran.
Langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih bagaimana barang dan jasa
yang dihasilkan itu didistribusikan atau dipasarkan. Sesuai dengan definisi
pemasaran, yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen
(probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan
95
keinginan konsumen (product), menentukan tingkat harga (price),
mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan
mendistribusikan produ ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran
adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan
dibeli oleh konsumen.
Prinsip dasar pemasaran, yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer
value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran.
Tujuan pemasaran bukan mendapatkan langganan (improve competitive situation).

D.Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan,
arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.
Perencanaan pemasaran meliputi langkah-langkah:
1) Penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen
2) Memilih pasar sasaran khusus
3) Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan
4) Memilih strategi pemasaran
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) meliputi 5P yaitu: proble/search, product,
place, price dan promotion.
Penelitian dan Pengembangan Pasar
Keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi)
perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal-hal berikut:
1. Kualitas yang lebih baik
2. Harga yang lebih murah dan bisa ditawar
3. Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat
4. Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik
5. Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen
6. Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang
Oleh sebab itu, bagi usaha baru sangatlah cocok untuk menerapkan strategi untuk
menerapkan market driven (dorongan pasar). Strategi ini dibangun berdasarkan
pada enam fondasi berikut:
1. Orientasi konsumen
2. Kualitas
3. Kenyamanan dan kesenangan
4. Inovasi
5. Kecepatan
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
Produk (Product)
Produk selalu mengalami daur hidup (product life cycle), yang terdiri atas tahap
pengembangan, tahap pengenalan, tahap pertumbuhan penjualan, tahap
kematangan, tahap kejenuhan dan penurunan.
96
Prinsip-prinsip pengembangan produk meliputi kesederhanaan, integritas, fokus
pada orang, berdaya juang, kreativitas dan risiko.
1. Tahap pengembangan
Dalam tahap pengembangan produk ini sering timbu risiko yang besara dan
hampir 80% produk gagal (Zimmerer, 1996: 124)
Ada beberapa alasan mengapa produk baru gagal, yaitu mencakup hal-hal
berikut:
a. Produk baru tidak berbeda secara memadai dengan produk yang ada di pasar
b. Wirausahawan tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pasar
c. Perusahaan sangat miskin perencanaan dan kurang gencar dalam
memperkenalkan produk-produk barunya
d. Wirausahawan gagal untuk menyesuaikan strategi produknya ketika ada
perubahan
e. Perusahaan kekurangan dana yang memadai dan kurang komitmen terhadap
produk baru
Untuk meminimalkan risiko yang timbul dalam memperkenalkan produk dan jasa
baru, pemilik perusahaan kecil hendaknya mempertimbangkan aturan-aturan
dalam pengembangan produk.
Adapun antara aturan-aturan pengembangan produk yang perlu diperhatikan
meliputi hal-hal berikut:
a. Sederhana (simplicity)
b. Integritas (integrity)
c. Fokuskan pada orangnya (human focus)
d. Berdaya juang/sinergi (sinergy)
e. Kreativitas (creativity)
f. Risiko (risk)
Banyak cara untuk merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh
konsumen, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Jenis-jenisnya diperbarui
b. Kualitasnya dibeda-bedakan ditingkatkan
c. Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan
d. Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa
sehingga lebih menarik
2. Tahap pengenalan
3. Tahap pertumbuhan penjualan
4. Tahap kematangan
5. Tahap kejenuhan
6. Tahap penurunan
Tempat (place)
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis ,
menyenangkan dan efesien .
Ada dua saluran distribusi yang masing masing sangat berbeda ,yaitu :
97
1. Saluran distribusi untuk barang
2. Saluran distribusi untuk konsumsi
Ada beberapa opsi distribusi yang tersedia bagi wirausahawan yang ingin
mengembangkan produk baru yaitu mencakup hal hal berikut :
a. Pemasaran langsung
b. Pedagang besar
c. Para agen

Harga (price)
Harga yang terjangkau dan paling efesian bagi konsumen.
Faktor faktor yang harus dipertimbangkan antara lain ialah sbb:
1. Biaya barang dan jasa
2. Permintaan dan penawaran pasar
3. Antisipasi volume penjualan produk dan jasa
4. Harga pesaing
5. Kondisi ekonomi
6. Lokasi usaha
7. Fluktuasi musiman
8. Faktor psikologis pelanggan
9. Bunga kredit dan bentuk kredit
10. Sensitivitas harga pelanggan (elastisistas permintaan)
Selain harus mempertimbangkan faktor faktor yang disebutkan tersebut, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan harga yang menarik bagi
konsumen yaitu mencakup hal hal berikut :
1. Menentukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda beda
2. Memberikan potongan harga yang bervariasi, misalnya sebagai berikut
3. Memberikan keringanan waktu pembayaran
Strategi pemasaran bagi usaha baru
1. Penetrasi pasar ( market penetration)
2. Pengembangan pasar (market development)
3. Pengembangan produk (produk development)
4. Segmentasi pasar (market segmentasi)
Tehnik penentuan harga : untuk produk baru
1. Menghasilkan produk yang dapat diterima oleh konsumen potensial tidak
peduli berapa banyak nya
2. Memelihara pangsa pasar yang akibat tumbuhnya persaingan
3. Memperoleh laba

Tehnik penentuan harga : untuk barang konsumsi


1. Harga diatas harga pasar untuk produk yang sama
2. Harga dibawah harga pasar
3. Harga pada harga pasar
98
Untuk memahami lebih lanjut akan diuraikan sbb:
a. Strategi penetrasi harga
b. Strategi harga skimming
c. Strategi sliding-the-demand- curve
d. Strategi “follow-the-leader pricing”
Tehnik penentuan harga untuk barang untuk barang industri
1. Strategi cost –plus pricing
2. Pembiayaan langsung dan frmulasi harga
3. Penentuan harga jual model pulang pokok
Tehnik penentuan harga : untuk jasa
Dengan tehnik ini perusahaan jasa bisa memperoleh manfaat yang efektif .
Alat –alat penentuan harga
1. Mark –up
2. Analisis pulang pokok ( break even analysis

Promosi
Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan
supaya konsumen mengenal dan membeli
Agar barang dan jasa yang kita produksi dikenal,diketahui,dibutuhkan,dan
diminta konsumen, wirausahawan harus segera melakukan usaha usaha sebagai
berikut .
1. Informasikan barang /jasa yang dihasilkan pada konsumen .
2. Bujuk konsumen agar mau membeli barang dan jasa yang dihasilkan
3. Pengaruhi konsumen agar tertarik terhadap brang /jasa yang kita hasilkan

Ada beberapa jenis promosi yaitu sbb :


1. Iklan , misalnya melalui media cetak (majalah ,surat kabar) atau elektronik
(radio ,tv, internet dan lain lain )
2. Promosi penjualan,misalnya melalui pameran dagang ,kuis beradiah
hiburan dan lain sbgnya
3. Wiraniaga ,mempromosikan langsung barang itu kekonsumen sasaran
dengan membawa produk contoh
4. Pemasaran langsung . langsung menghubungi konsumen .
5. Humas, yaitu mempublikasikan barang kita melalui bilboard, pamflet, dan
lain sebagainya

Kiat kiat pemasaran bagi bisnis baru


1. Cari peluang pasar
2. Tempat yang tepat
3. Banyaknya barang yang dibutuhkan
4. Tentukan targetapa yang hendak kita capai
5. Fungsi fungsi pemasaran uasaha baru
99
E.Manajemen dan strategi kewirausahaan
Manajemen kewirausahaan meyangkut semua kekuatan perusahaaan yang
menjamin bahwa usahanya betul betul eksis . bila baru ingin berhasil,
wirausahawan harus memiliki 4 kompetensi diantaranya mencakup hal hal berikut
.
1. Fokus pada pasar, bukan pada teknologi
2. Buat ramalan penandaan untuk menghindari tidak terbiaya nya perusahaan
3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan
4. Beri peran tertentu,khusu bagi wirausahawan penentu
Wirausahawan biasanya menggunakan strategi dari empat strategi sbg berikut :
1. Berada pertam di pasar dengan produk dan jasa baru
2. Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil, tetapi bisa bertahan
3. Mengubah karakteristik produk,pasar,atau industri

F.Strategi kewirausahaan
1. Perubahan produk barang dan jasa
2. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar
3. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan
4. Memiliki keterampilan yang unik
5. Keputusan nya harus berdasarkan pada perilaku
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan
memodifikasinya
7. Penentu harga barang dan jasa untuk jangka waktu yang pendek dan jamgka
waktu yang panjang
8. Interaksi prusahaan dngan masyarakat luas
9. Pengaruh prtumbuhan yang cepat terhadap aliran kas
Strategi bagi pemimpin pasar (market leader)
1. Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar
2. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif
3. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki
tantangan
Strategi bagi bukan pemimpin pasar
1. Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang
pasar sehingga tidak tertandingi
2. Mengembangkan strategi sebagai fllower leader

G. Memelihara semangat (spirit)kewirausahawan


1. Mendidik wirausahawan bagaiman pelayanan perusahan khususnya dan
tentang alasan mereka membeli produk dan jas a
2. Mendidik kewirausahawan tentang nilai nilai perbaikan produk
3. Menciptakan iklim kerja yang positif
100
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : .................................................................... NILAI


Nim : ....................................................................
Tanggal : ....................................................................

I. TUJUAN

Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa mampu membuat dan merumuskan


perencanaan usaha. Serta memahami cara mengelola keuangan. Memahami tehnik
dan strategi pemasaran dan bauran pemasaran. Mahasiswa juga mampu
menggambarkan tehnik pengembangan usaha dengan memelihara semangat
wirausahawan
II. ALAT DAN BAHAN
1. Buku Teks Kewirausahaan
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet
III. CARA KERJA
1. Bacalah definisi bauran pemasaran dan strategi pemasaran, serta cara pengelolaan
keuangan hingga terciptanya semangat kewirausahaan..
2. Carilah di internet masing-masing definisi definisi bauran pemasaran dan strategi
pemasaran, serta cara pengelolaan keuangan hingga terciptanya semangat
kewirausahaan
IV. Isilah pertanyaan berikut ini
1. Strategi apa yang cocok bagi perusahaan kecil dan perusahaan yang baru
berdiri
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

101
2. Jelaskan bagaimana tehnik pengembangan usaha untuk perusahaan yang baru
berdiri dan perusahaan yang sudah ada.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
....................................
3. Coba anda sebutkan strategi seorang wirausaha dalam menghadapi
lingkungan eksternal.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

102

Anda mungkin juga menyukai