Anda di halaman 1dari 8

Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018

No. 57/07/Th. XXI, 16 Juli 2018

BERITA
RESMI
STATISTIK
Profil Kemiskinan di
Indonesia Maret 2018
• Pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan
Persentase pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia
mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu
penduduk orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58
miskin juta orang (10,12 persen).

Maret 2018 • Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017
sebesar 7,26 persen, turun menjadi 7,02 persen pada Maret 2018. Sementara
turun menjadi itu, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September
2017 sebesar 13,47 persen, turun menjadi 13,20 persen pada Maret 2018.
9,82 persen • Selama periode September 2017–Maret 2018, jumlah penduduk miskin
di daerah perkotaan turun sebanyak 128,2 ribu orang (dari 10,27 juta
orang pada September 2017 menjadi 10,14 juta orang pada Maret 2018),
sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 505 ribu orang (dari 16,31
juta orang pada September 2017 menjadi 15,81 juta orang pada Maret
2018).
• Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar
dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan
terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 73,48 persen.
Angka ini naik dibandingkan kondisi September 2017, yaitu sebesar 73,35
persen.
• Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis
Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek
filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, dan gula pasir. Sedangkan
komoditi nonmakanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis
Kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, bensin,
listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018 1


1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Tahun 2002–Maret 2018
Secara umum, sejak 2002, tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan, baik dari sisi
jumlah maupun persentase, kecuali pada tahun 2006, September 2013, dan Maret 2015. Kenaikan jumlah
dan persentase penduduk miskin pada periode tersebut dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan
pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Perkembangan tingkat kemiskinan tahun
2002 sampai dengan Maret 2018 disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, 1999–Maret 2018

47.97

38.39 37.34 39.30


36.15 37.17
35.10 34.96
32.53 30.12
31.02 30.01 29.25 28.71 28.6 28.28 28.59 28.51 28.01
28.17 27.73 27.76 27.77 26.58 25.95

23.43
18.20 17.75
17.42 16.66 16.58 15.42
15.97 14.15 13.33
11.22 11.13 10.86 9.82
12.49 12.36 11.96 11.36 11.46 11.25 10.64
11.66 10.96 10.70 10.12
1999

2002

2003

2004

2005 (Feb)

2006 (Mar)

2007 (Mar)

2008 (Mar)

2009 (Mar)

2010 (Mar)

2011 (Mar)

2011 (Sept)

2012 (Mar)

2012 (Sept)

2013 (Mar)

2013 (Sept)

2014(Mar)

2014 (Sept)

2015(Mar)

2015 (Sept)

2016 (Mar)

2016 (Sept)

2017 (Mar)

2017 (Sept)

2018 (Mar)
Penduduk Miskin (Juta) Persentase Penduduk Miskin (P0)

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)


Catatan: Maret 2011–September 2013 merupakan backcasting dari penimbang proyeksi penduduk hasil Sensus Penduduk 2010

2. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Maret 2017–Maret 2018


Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang. Terjadi
penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan September 2017. Sementara
itu, jika dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak
1,82 juta orang. Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2017–Maret 2018, jumlah
penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebesar 128,2 ribu orang, sedangkan di daerah perdesaan
turun sebesar 505 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 7,26 persen menjadi 7,02
persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 13,47 persen menjadi 13,20 persen.

Tabel 1
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, Maret 2017–Maret 2018
Daerah/Tahun Jumlah Penduduk Miskin (juta orang) Persentase Penduduk Miskin
(1) (2) (3)
Perkotaan
Maret 2017 10,67 7,72
September 2017 10,27 7,26
Maret 2018 10,14 7,02
Perdesaan
Maret 2017 17,10 13,93
September 2017 16,31 13,47
Maret 2018 15,81 13,20
Total
Maret 2017 27,77 10,64
September 2017 26,58 10,12
Maret 2018 25,95 9,82
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2017, September 2017, dan Maret 2018

2 Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018


3. Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Pulau Pada Maret 2018
Tabel 2 menunjukkan persentase dan jumlah penduduk miskin menurut pulau pada Maret 2018.
Pada tabel tersebut terlihat bahwa persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku
dan Papua, yaitu sebesar 21,20 persen, sementara persentase penduduk miskin terendah berada di Pulau
Kalimantan, yaitu sebesar 6,09 persen. Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di
Pulau Jawa (13,34 juta orang), sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan
(0,98 juta orang).
Tabel 2
Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Pulau, Maret 2018
Persentase Penduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin (ribu orang)
Pulau
Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Sumatera 8,65 11,66 10,39 2 102,10 3 876,70 5 978,80
Jawa 6,82 12,81 8,94 6 573,80 6 766,35 13 340,15
Bali dan Nusa Tenggara 9,18 17,77 14,02 586,36 1 465,02 2 051,39
Kalimantan 4,33 7,60 6,09 324,19 658,09 982,28
Sulawesi 5,83 13,68 10,64 438,07 1 625,48 2 063,55
Maluku dan Papua 5,03 29,15 21,20 119,84 1 413,79 1 533,64
Indonesia 7,02 13,20 9,82 10 144,37 15 805,43 25 949,80
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018

4. Perubahan Garis Kemiskinan Maret 2017–Maret 2018


Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi
miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per
kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Tabel 3 menyajikan perkembangan Garis Kemiskinan pada
Maret 2017 sampai dengan Maret 2018.
Tabel 3
Garis Kemiskinan dan Perubahannya Menurut Daerah
Maret 2017–Maret 2018
Garis Kemiskinan (Rp/kapita/bulan)
Daerah/Tahun
Makanan Bukan Makanan Total
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan
Maret 2017 270 856 114 765 385 621
September 2017 283 220 117 775 400 995
Maret 2018 295 272 120 342 415 614
Perubahan Mar’17–Mar’18(%) 9,01 4,86 7,78
Perubahan Sep’17–Mar’18(%) 4,26 2,18 3,65

Perdesaan
Maret 2017 278 278 83 218 361 496
September 2017 284 740 86 169 370 910
Maret 2018 294 302 89 606 383 908
Perubahan Mar’17–Mar’18(%) 5,76 7,68 6,20
Perubahan Sep’17–Mar’18(%) 3,36 4,00 3,50

Total
Maret 2017 274 544 99 933 374 478
September 2017 283 964 103 196 387 160
Maret 2018 294 806 106 414 401 220
Perubahan Mar’17–Mar’18(%) 7,38 6,48 7,14
Perubahan Sep’17–Mar’18(%) 3,82 3,12 3,63
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2017, September 2017, dan Maret 2018

Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018 3


Selama periode September 2017–Maret 2018, Garis Kemiskinan naik sebesar 3,63 persen, yaitu dari
Rp387.160,- per kapita per bulan pada September 2017 menjadi Rp401.220,- per kapita per bulan pada
Maret 2018. Garis Kemiskinan Maret 2018 naik sebesar 7,14 persen dari Garis Kemiskinan Maret 2017
yang sebesar Rp374.478,- per kapita per bulan.
Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat pada Tabel 4 bahwa peranan komoditi
makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Secara nasional,
sumbangan GKM terhadap GK pada Maret 2018 sebesar 73,48 persen. Tabel 4 menyajikan komoditas
yang memberikan sumbangan besar terhadap Garis Kemiskinan (GK) menurut daerah perkotaan dan
perdesaan.
Tabel 4
Daftar Komoditi yang Memberi Sumbangan Besar terhadap
Garis Kemiskinan beserta Kontribusinya (%), Maret 2018
Jenis komoditi Perkotaan Jenis komoditi Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Makanan: 71,04 Makanan: 76,66
Beras 20,95 Beras 26,79
Rokok kretek filter 11,07 Rokok kretek filter 10,21
Telur ayam ras 4,09 Telur ayam ras 3,28
Daging ayam ras 3,55 Gula pasir 3,07
Mie instan 2,43 Mie instan 2,21
Gula pasir 2,24 Daging ayam ras 2,08
Kopi bubuk & kopi instan (sachet) 1,88 Kopi bubuk & kopi instan (sachet) 1,93
Kue basah 1,78 Bawang merah 1,81
Tempe 1,74 Roti 1,80
Tahu 1,70 Kue basah 1,77
Roti 1,65 Cabe rawit 1,64
Bawang merah 1,50 Tempe 1,63
Lainnya 16,45 Lainnya 18,45
Bukan Makanan: 28,96 Bukan Makanan: 23,34
Perumahan 8,30 Perumahan 6,91
Bensin 4,36 Bensin 3,69
Listrik 3,89 Listrik 2,01
Pendidikan 1,99 Pendidikan 1,23
Perlengkapan mandi 1,30 Perlengkapan mandi 1,11
Angkutan 0,95 Kayu bakar 0,83
Kesehatan 0,85 Kesehatan 0,81
Lainnya 7,31 Lainnya 6,76
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018

Pada Maret 2018, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di
perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama. Beras memberi sumbangan sebesar
20,95 persen di perkotaan dan 26,79 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan
terbesar kedua terhadap GK (11,07 persen di perkotaan dan 10,21 persen di perdesaan). Komoditi lainnya
adalah telur ayam ras (4,09 persen di perkotaan dan 3,28 persen di perdesaan), daging ayam ras (3,55
persen di perkotaan dan 2,08 persen di perdesaan), mie instan (2,43 persen di perkotaan dan 2,21 persen
di perdesaan), gula pasir (2,24 persen di perkotaan dan 3,07 di perdesaan), kopi bubuk dan kopi instan
(1,88 persen di perkotaan dan 1,93 persen di perdesaan), dan seterusnya. Komoditi bukan makanan yang
memberikan sumbangan terbesar, baik pada GK perkotaan dan perdesaan, adalah perumahan, bensin,
listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

5. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Keparahan Kemiskinan


Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin.
Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks
kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin

4 Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018


terhadap garis kemiskinan. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.
Pada periode September 2017–Maret 2018, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2017
adalah 1,79 dan pada Maret 2018 mengalami penurunan menjadi 1,71. Demikian juga dengan Indeks
Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami penurunan dari 0,46 menjadi 0,44 (Tabel
5). Sementara untuk periode Maret 2017–Maret 2018, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) cenderung mengalami penurunan.

Tabel 5
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Indonesia
Menurut Daerah, Maret 2017–Maret 2018
Tahun Perkotaan Perdesaan Total
(1) (2) (3) (4)
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Maret 2017 1,24 2,49 1,83
September 2017 1,24 2,43 1,79
Maret 2018 1,17 2,37 1,71
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Maret 2017 0,31 0,67 0,48
September 2017 0,30 0,65 0,46
Maret 2018 0,29 0,63 0,44
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2017, September 2017, dan Maret 2018

Apabila dibandingkan antara daerah perkotaan dan perdesaan, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi daripada di daerah perkotaan.
Pada Maret 2018, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk daerah perkotaan sebesar 1,17, sedangkan
di daerah perdesaan jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 2,37. Sementara itu, nilai Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) untuk perkotaan adalah 0,29, sedangkan di perdesaan mencapai sebesar 0,63.

6. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Tingkat Kemiskinan


Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2017–
Maret 2018 antara lain adalah sebagai berikut:
1. Selama periode September 2017–Maret 2018 terjadi inflasi umum sebesar 1,92 persen.
2. Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk rumah tangga yang berada di 40 persen lapisan
terbawah selama periode September 2017–Maret 2018 tumbuh 3,06 persen.
3. Bantuan sosial tunai dari pemerintah tumbuh 87,6 persen pada Triwulan I 2018, lebih tinggi dibanding
Triwulan I 2017 yang hanya tumbuh 3,39 persen.
4. Program Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada Triwulan I telah
tersalurkan sesuai jadwal. Berdasarkan data Bulog, realisasi distribusi bantuan sosial Program Beras
Sejahtera (Rastra) pada Januari 2018 sebesar 99,65 persen, pada Februari 2018 sebesar 99,66 persen,
dan pada Maret 2018 sebesar 99,62 persen.
5. Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2018 berada di atas angka 100, yaitu 101,94.
6. Kenaikan harga beras yang cukup tinggi, yaitu mencapai 8,57 persen pada periode September
2017–Maret 2018, disinyalir mengakibatkan penurunan kemiskinan menjadi tidak secepat periode
Maret 2017–September 2017. Pada periode Maret 2017–September 2017, harga beras relatif tidak
berubah.

7. Penjelasan Teknis dan Sumber Data


1. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar
(basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari
sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi

Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018 5


pengeluaran. Dengan pendekatan ini dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk
miskin terhadap total penduduk.
2. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen,
yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Penghitungan
Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin
adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
3. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang
disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita per hari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili
oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-
kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
4. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar nonmakanan diwakili oleh 51 jenis
komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan.
5. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret 2018 adalah data
Susenas bulan Maret 2018.

profil kemiskinan di indonesia


Maret 2018
Berita Resmi Statistik No. 57/07/Th. XXI, 16 Juli 2018

47,97
Perkembangan Kemiskinan di Indonesia
38,39 37,34 39,30
36,15 35,10 37,17
34,96
32,53
31,02 30,12 30,01 29,25
28,71 28,17 28,6 28,28 27,73 28,59 28,51 28,01 27,76 27,77
26,58 25,95

23,43
18,20 17,42 17,75
16,66 15,97 16,58 15,42
14,15 13,33
12,49 12,36 11,96 11,66 11,36 11,46 11,25 10,96 11,22 11,13
10,86 10,70 10,64 10,12
9,82
1999

2002

2003

2004

2005 (Feb)

2006 (Mar)

2007 (Mar)

2008 (Mar)

2009 (Mar)

2010 (Mar)

2011 (Mar)

2011 (Sept)

2012 (Mar)

2012 (Sept)

2013 (Mar)

2013 (Sept)

2014(Mar)

2014 (Sept)

2015(Mar)

2015 (Sept)

2016 (Mar)

2016 (Sept)

2017 (Mar)

2017 (Sept)

2018 (Mar)

Penduduk Miskin (Juta Jiwa) Persentase Penduduk Miskin (%)

Persentase Penduduk Miskin Menurut Pulau

13,68 29,15
8,65 11,66 4,33 7,60
5,83
KALIMANTAN
SUMATERA SULAWESI
5,03

12,81 17,77
MALUKU - PAPUA

6,82
9,18
JAWA

BALI - NUSA TENGGARA

13,20
7,02

INDONESIA PERKOTAAN PERDESAAN


BADAN PUSAT STATISTIK
https://www.bps.go.id

6 Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018


Tabel 6
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi
September 2017–Maret 2018
Jumlah Penduduk Miskin (000) Persentase Penduduk Miskin (%)

Kode Provinsi Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total


Sep’17 Mar’18 Sep’17 Mar’18 Sep’17 Mar’18 Sep’17 Mar’18 Sep’17 Mar’18 Sep’17 Mar’18
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

11 Aceh 166,77 172,09 663,03 667,40 829,80 839,49 10,42 10,44 18,36 18,49 15,92 15,97

12 Sumut 663,27 694,85 663,30 630,13 1 326,57 1 324,98 8,96 9,15 9,62 9,30 9,28 9,22

13 Sumbar 114,59 114,84 245,41 242,29 359,99 357,13 5,11 4,86 7,94 8,07 6,75 6,65

14 Riau 176,98 173,57 319,41 326,86 496,39 500,44 6,55 6,35 7,99 8,09 7,41 7,39

15 Jambi 118,49 118,62 160,11 163,07 278,61 281,69 10,53 10,41 6,66 6,75 7,90 7,92

16 Sumsel 379,72 378,55 707,04 689,71 1 086,76 1 068,27 12,36 12,18 13,54 13,17 13,10 12,80

17 Bengkulu 97,15 97,47 205,47 204,34 302,62 301,81 15,41 15,25 15,67 15,52 15,59 15,43

18 Lampung 211,97 228,82 871,77 868,22 1 083,74 1 097,05 9,13 9,27 14,56 14,76 13,04 13,14

19 Kep. Babel 23,04 24,09 53,16 52,18 76,20 76,26 3,00 3,09 7,92 7,76 5,30 5,25

21 Kep. Riau 96,77 99,20 31,66 32,48 128,43 131,68 5,39 5,45 10,49 10,77 6,13 6,20

31 DKI Jakarta 393,13 373,12 –  – 393,13 373,12 3,78 3,57 – – 3,78 3,57

32 Jawa Barat 2 391,23 2 327,87 1 383,18 1 287,92 3 774,41 3 615,79 6,76 6,47 10,77 10,25 7,83 7,45

33 Jawa Tengah 1 815,58 1 716,16 2 381,92 2 181,04 4 197,49 3 897,20 10,55 9,73 13,92 12,99 12,23 11,32

34 DI Yogyakarta 298,39 305,24 167,94 154,86 466,33 460,10 11,00 11,03 15,86 15,12 12,36 12,13

35 Jawa Timur 1 455,45 1 457,61 2 949,82 2 874,97 4 405,27 4 332,59 7,13 7,06 15,58 15,30 11,20 10,98

36 Banten 415,67 393,80 284,16 267,55 699,83 661,36 4,69 4,38 7,81 7,33 5,59 5,24

51 Bali 96,07 94,03 80,40 77,73 176,48 171,76 3,46 3,32 5,42 5,38 4,14 4,01

52 NTB 368,55 370,38 379,57 367,08 748,12 737,46 16,23 15,94 14,06 13,72 15,05 14,75

53 NTT 119,04 121,95 1 015,70 1 020,21 1 134,74 1142,17 10,11 9,94 24,59 24,74 21,38 21,35

61 Kalbar 83,89 84,52 304,92 302,56 388,81 387,08 5,25 5,03 9,09 9,16 7,86 7,77

62 Kalteng 48,34 47,98 89,55 88,95 137,88 136,93 5,01 4,70 5,41 5,47 5,26 5,17

63 Kalsel 66,21 68,70 128,35 120,33 194,56 189,03 3,59 3,54 5,60 5,40 4,70 4,54

64 Kaltim 102,39 100,45 116,28 118,44 218,67 218,90 4,27 4,14 9,74 9,84 6,08 6,03

65 Kaltara 21,81 22,54 26,75 27,81 48,56 50,35 5,39 5,46 9,14 9,36 6,96 7,09

71 Sulut 59,95 63,88 134,90 129,43 194,85 193,31 5,03 5,13 10,59 10,48 7,90 7,80

72 Sulteng 81,56 85,03 341,72 335,18 423,27 420,21 10,39 10,15 15,59 15,51 14,22 14,01

73 Sulsel 166,50 167,93 659,47 624,70 825,97 792,63 4,76 4,61 12,65 12,24 9,48 9,06

74 Sultra 67,96 66,41 245,19 240,69 313,16 307,10 7,14 6,56 14,74 14,77 11,97 11,63

75 Gorontalo 21,23 24,06 179,68 174,45 200,91 198,51 4,90 5,26 24,29 24,09 17,14 16,81

76 Sulbar 30,02 30,76 119,45 121,02 149,47 151,78 9,50 9,64 11,70 11,75 11,18 11,25

81 Maluku 47,83 45,89 272,59 274,19 320,42 320,08 6,58 6,22 26,60 26,64 18,29 18,12

82 Maluku Utara 12,93 13,34 65,35 68,12 78,28 81,46 3,70 3,80 7,55 7,78 6,44 6,64

91 Papua Barat 19,02 19,33 193,83 195,14 212,86 214,47 5,16 5,10 35,12 35,31 23,12 23,01

94 Papua 41,06 41,28 869,36 876,35 910,42 917,63 4,55 4,51 36,56 36,63 27,76 27,74

Indonesia 10 272,55 10 144.37 16 310,44 15 805,43 26 582,99 25 949,80 7,26 7,02 13,47 13,20 10,12 9,82

Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018 7


Tabel 7
Garis Kemiskinan Menurut Provinsi dan Daerah, September 2017–Maret 2018
Garis Kemiskinan (Rp/kapita/bulan)
Kode Propinsi Perkotaan Perdesaan Total
Sep’17 Mar’18 Sep’17 Mar’18 Sep’17 Mar’18
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
11 Aceh 479 872 486 338 442 869 454 740 454 124 464 626
12 Sumatera Utara 438 894 448 363 407 157 421 586 423 696 435 970
13 Sumatera Barat 475 365 496 142 441 415 460 249 455 797 476 554
14 Riau 474 626 491 379 457 368 471 687 465 181 479 944
15 Jambi 465 233 487 791 366 036 398 501 396 361 426 251
16 Sumatera Selatan 417 828 437 983 356 020 374 527 378 248 397 150
17 Bengkulu 490 475 516 954 449 857 465 424 462 768 481 425
18 Lampung 427 072 444 246 377 049 385 965 390 183 402 307
19 Kepulauan Bangka Belitung 595 031 622 935 623 111 638 300 607 927 631 467
21 Kepulauan Riau 540 062 563 993 507 795 528 788 536 027 559 291
31 DKI Jakarta 578 247 593 108 –  – 578 247 593 108
32 Jawa Barat 354 866 368 680 353 103 364 151 354 679 367 755
33 Jawa Tengah 339 692 353 240 337 657 348 206 338 815 350 875
34 DI Yogyakarta 413 631 426 580 352 861 366 256 396 271 409 744
35 Jawa Timur 372 585 385 009 347 997 361 493 360 302 373 574
36 Banten 421 137 448 518 373 039 390 309 406 988 431 069
51 Bali 371 118 387 566 350 826 372 828 364 064 382 598
52 Nusa Tenggara Barat 363 697 377 145 343 387 356 361 352 690 365 901
53 Nusa Tenggara Timur 409 382 418 525 329 136 336 584 346 737 354 898
61 Kalimantan Barat 401 588 423 128 394 313 402 349 396 842 409 287
62 Kalimantan Tengah 378 311 387 139 418 861 426 596 406 836 413 529
63 Kalimantan Selatan 434 791 441 218 407 382 414 494 419 974 427 774
64 Kalimantan Timur 564 801 576 265 554 497 570 012 561 868 574 704
65 Kalimantan Utara 595 802 604 691 554 548 561 681 578 305 586 049
71 Sulawesi Utara 331 931 340 347 340 146 348 023 336 403 344 418
72 Sulawesi Tengah 430 728 434 414 400 639 405 707 408 522 413 785
73 Sulawesi Selatan 303 834 314 549 287 788 299 917 294 358 306 545
74 Sulawesi Tenggara 308 624 311 241 295 496 298 702 300 258 303 618
75 Gorontalo 312 931 318 195 304 353 314 727 307 707 316 296
76 Sulawesi Barat 318 376 321 324 315 137 318 512 315 918 319 121
81 Maluku 461 552 467 727 443 565 448 337 451 214 456 457
82 Maluku Utara 413 797 428 897 390 914 405 558 397 340 412 266
91 Papua Barat 523 381 530 295 499 086 505 941 509 861 516 362
94 Papua 508 403 542 542 446 994 482 000 464 056 499 463
Indonesia 400 995 415 614 370 910 383 908 387 160 401 220

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh


Jl. dr. Sutomo No. 6–8
Jakarta-Indonesia 10710 Undang-Undang, hak cipta melekat pada
Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
Harmawanti Marhaeni M.Sc. mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
Direktur Statistik Ketahanan Sosial menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
Telepon: 3506670, Pesawat 4300 untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
E-mail: harmawanti@bps.go.id
Website : www.bps.go.id Pusat Statistik.

8 Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai