12708-Article Text-25724-1-10-20160919
12708-Article Text-25724-1-10-20160919
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode peneliti. Dimana masalah di alami oleh guru
Penelitian Tindakan Kelas jenis guru sebagai sendiri dan diselesaikan sendiri melalui
71
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian kedua. Namun apabila pada siklus pertama
adalah mahasiswa Fisika dan Pendidikan Fisika kriteria keberhasilan sudah tercapai maka
angkatan 2014 FSM UKSW Salatiga, sebanyak 15 penelitian dihentikan.
mahasiswa. 4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan empat a. Lembar Observasi
tahap, yaitu tahap: Hasil observasi kelas dianalisis secara
1. Perencanaan deskriptif kualitatif untuk mengetahui
Pada tahap perencanaan dibuat instrumen minat mahasiswa pada pembelajaran
berupa: a) Modul pembelajaran dengan fisika dengan menggunakan media
menggunakan media simulasi PhET, b) simulasi PhET pada materi medan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) listrik. Pembelajaran dikatakan berhasil
tentang materi medan listrik menggunakan jika minimal 70 % mahasiswa dapat
media simulasi PhET, c) Soal evaluasi, d) menjalankan media simulasi PhET
Lembar observasi pembelajaran, dan e) sesuai dengan modul pembelajaran yang
Lembar kuisioner. diberikan.
2. Pelaksanaan dan Observasi b. Lembar Kuisioner
Tahap pelaksanaan terdiri dari 3 bagian, Hasil kuisioner mahasiswa dianalisis
yaitu: secara deskriptif kualitatif untuk
a. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan mengetahui tanggapan mahasiswa
RPP yang telah dibuat. Mahasiswa tentang pembelajaran fisika dengan
dilibatkan dalam mengoperasikan media menggunakan media simulasi PhET
simulasi PhET. b. Saatpembelajaran pada materi medan listrik. Pembelajaran
berlangsung, pembelajarandirekam dalam dikatakan berhasil apabila minimal 70%
lembar observasi yang diisi oleh observer mahasiswa memberikan respon positif
lain. c. Setelah pembelajaran usai,soal terhadap kegiatan pembelajaran dengan
evaluasidikerjakan oleh mahasiswa dan menggunakan media tersebut. Respon
lembar kuisioner diisi oleh mahasiswa. positif yang diberikan seperti merasa
3. Refleksi senang belajar dengan menggunakan
Tahap refleksi dilakukan setelah semua media simulasi PhET dan mahasiswa
data diperoleh. Semua data yang diperoleh merasa lebih mudahmemahami materi
dianalisis berdasarkan kriteria ketika belajar dengan menggunakan
keberhasilannya. Kriteria keberhasilan program tersebut. `
adalah (i) minimal 70% mahasiswa c. Lembar Evaluasi
mendapat nilai minimal 80, (ii) minimal 70 Jawaban dari soal evaluasi yang
% mahasiswa dapat menjalankan media dikerjakan mahasiswa dikoreksi
simulasi PhET sesuai dengan modul kemudian diberi nilai. Nilai semua
pembelajaran yang diberikan, dan (iii) mahasiswa direkap kemudian diolah
minimal 70% mahasiswa memberikan secara kuantitatif untuk mengetahui
respon positif terhadap kegiatan tingkat pemahaman materi mahasiswa.
pembelajaran dengan menggunakan media Pembelajaran dikatakan berhasil jika
tersebut. Apabila kriteria keberhasilan minimal 70% mahasiswa mendapat nilai
belum tercapai, maka kelemahan dari minimal 80. Persentase keberhasilan
pembelajaran ini perlu dicari kemudian mahasiswa (P) diperoleh dengan cara:
diperbaiki di pembelajaran selanjutnya. P=
Jumlah mahasiswwa dengan nilai ≥ 80
𝑥 100 %
Jumlah seluruh mahasiswa
Setelah itu, penelitian diulang di siklus
72
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
73
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
listrik. Oleh sebab itu, sensor medan listrik Mencoba 1: Pada langkah ini mahasiswa
efektif digunakan untuk membantu mahasiswa ditugaskan menyelidiki arah vektor medan
menyelidiki ada atau tidaknya medan listrik. listrik di sekitar sebuah muatan positif.
Mahasiswa dapat menjawab pertanyaan Mahasiswa memprediksi bahwa arah vektor
menggiring mengamati. Hampir semua medan listrik di sekitar muatan positif adalah ke
mahasiswa tampak terkejut karena baru luar muatan. Untuk menyelidiki kebenaran
pertama kali mengenal alat tersebut dan alat hipotesa mereka, diperkenalkan media simulasi
tersebut cukup menarik perhatian mahasiswa, PhET. Saat dijelaskan tentang PhET, mahasiswa
semua mahasiswa (100%) baru mengenal alat dalam masing-masing kelompok memperhatikan
sensor medan listrik tersebut, mereka sangat modul pembelajaran yang telah disediakan.
penasaran dengan alat ini, terbukti saat pengajar Setelah itu mahasiswa ditugaskan menempatkan
dan satu mahasiswa menggunakan alat ini satu buah muatan positif di tengah layar
semua mahasiswa memperhatikan. Hal ini monitor, kemudian menempatkan “electric field
berarti sebagian besar mahasiswa sensors” satu per satu di sekitar muatan.
memperhatikan dalam pembelajaran. Mahasiswa diinformasikan bahwa electric field
sensors dianalogikan dengan muatan uji dan
Menanya: Pada langkah ini mahasiswa ditanya mahasiswa ditugaskan mengamati vektor medan
“Bagaimana menentukan arah vektor medan listrik yang muncul. Semua mahasiswa mencoba
listrik di sekitar benda bermuatan listrik?”. dan menjalankan simulasi, hasil pengamatan
Respon (hipotesa) dari mahasiswa: beberapa yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan
mahasiswa menjawab “acak”, ada dua pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa
mahasiswa (13,33%) menjawab masuk ke dalam dikatakan mahasiswa tertarik dengan
benda bermuatan dan ada tiga mahasiswa (20%) pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET
menjawab keluar dari benda bermuatan. Dari 5 dapat dipahami dengan jelas oleh mahasiswa.
mahasiswa yang menjawab bisa kita ketahui
bahwa untuk mahasiswa yang lain masih merasa
kebingungan karena pengajar hanya
memberikan pertanyaan di sekitar muatan
listrik tanpa memberi arahan untuk muatan
listrik positif, negatif atau dua buah muatan yang
saling berdekatkan. Kemudian pengajar
menanyakan kembali bagaimana arah vektor
medan listrik di sekitar muatan positif, semua
mahasiswa (100%) menjawab keluar dari Gambar 1. Vektor medan listrik di sekitar
muatan, kemudian pengajar menanyakan muatan positif
bagaimana arah vektor medan listrik di sekitar
muatan negatif, semua mahasiswa (100%) Menalar 1: Mahasiswa ditanya bagaimana arah
menjawab masuk ke dalam muatan. Kemudian vektor medan listrik di sekitar muatan positif.
pengajar mengajak semua mahasiswa untuk Semua mahasiswa (100%) menjawab vektor
menyelidiki arah vektor medan listrik yang ada medan listrik yang muncul adalah ke luar dan
di berbagai muatan listrik dengan menggunakan meninggalkan muatan positif. Kemudian semua
PhET. Dari respon mahasiswa (hipotesa) mahasiswa ditanya apakah mereka setuju
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan pendapat tersebut, ternyata semua
mahasiswa tertarik menyelidiki arah vektor mahasiswa setuju. Semua mahasiswa (100%)
medan listrik di sekitar benda bermuatan listrik. menyimpulkan bahwa arah vektor medan listrik
disekitar muatan positif adalah keluar
meninggalkan muatan positif. Dari sini tampak
74
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
bahwa penggunaan PhET membantu mahasiswa Menalar 2: Mahasiswa ditanya bagaimana arah
menemukan arah vektor medan listrik pada vektor medan listrik di sekitar muatan negatif.
muatan positif dengan benar. Hal ini berarti Semua mahasiswa (100%) menjawab “vektor
PhET efektif digunakan untuk pembelajaran. medan listrik yang muncul adalah masuk dan
menuju muatan negatif” Kemudian mahasiswa
Mengomunikasikan: Perwakilan salah satu ditanya apakah semua mahasiswa setuju dengan
kelompok (Kelompok 1) ditugaskan pendapat tersebut, ternyata semua mahasiswa
menceritakan kembali bagaimana vektor medan (100%) setuju. Setelah mengoperasikan simulasi
listrik di sekitar muatan positif. Kelompok 1 PhET, mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa
menyatakan bahwa arah vektor medan listrik arah vektor medan listrik di sekitar muatan
disekitar muatan positif adalah keluar negatif adalah masuk menuju muatan negatif.
meninggalkan muatan positif. Hal ini berarti Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan PhET
pembelajaran berhasil dan PhET efektif sekali lagi membantu mahasiswa menemukan
digunakan untuk menjelaskan arah vektor arah vektor medan listrik pada muatan positif
medan listrik di sekitar muatan positif. dengan benar. Jadi penggunaan PhET dalam
pembelajaran ini dapat dinyatakan efektif.
Mencoba 2: Bagaimana arah vektor medan
listrik di sekitar sebuah muatan negatif? Mengomunikasikan: Perwakilan salah satu
Jawaban sementara mahasiswa (hipotesa) kelompok (Kelompok 1) ditugaskan
adalah arah vektor medan listrik di sekitar menceritakan kembali bagaimana vektor medan
muatan negatif masuk muatan. Setelah itu listrik di sekitar muatan negatif. Kelompok 1
mahasiswa ditugaskan di masing-masing menyatakan bahwa arah vektor medan listrik
kelompok untuk menempatkan satu buah disekitar muatan negatif adalah masuk menuju
muatan listrik negatif ditengah layar monitor, muatan negatif. Hal ini berarti Kelompok 1 dapat
kemudian menempatkan “electric field sensors” menjelaskan arah vektor medan listrik di sekitar
satu per satu di sekitar muatan negatif. muatan negatif. Hal ini berarti pembelajaran
Mahasiswa diberi informasi bahwa electric field berhasil dan PhET efektif digunakan untuk
sensors dianalogikan dengan muatan uji negatif. menjelaskan arah vektor medan listrik di sekitar
Mahasiswa ditugaskan mengamati vektor medan muatan negatif.
listrik yang muncul. Semua mahasiswa mencoba
dan menjalankan simulasi, hasil pengamatan Mencoba 3: Bagaimana arah vektor medan
yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan listrik di sekitar dua buah muatan positif dan
pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa positif? Jawaban sementara mahasiswa
dikatakan mahasiswa tertarik dengan (hipotesa) adalah arah vektor medan listrik di
pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET sekitar muatan positif dan positif adalah tolak
jelas dipahami oleh mahasiswa. menolak keluar. Setelah itu tugas dari
mahasiswa dalam masing-masing kelompok
adalah menempatkan dua buah muatan listrik
positif dan positif di tengah layar monitor,
kemudian menempatkan “electric field sensors”
satu per satu di sekitar dua muatan positif.
Pengajar memberikan informasi bahwa electric
field sensors dianalogikan dengan muatan uji
positif. Mahasiswa mengamati vektor medan
listrik yang muncul. Semua mahasiswa mencoba
Gambar 2. Vektor medan listrik di sekitar dan menjalankan simulasi, hasil pengamatan
muatan negatif yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan
75
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa berarti pembelajaran berhasil dan PhET efektif
dikatakan mahasiswa tertarik dengan digunakan untuk menjelaskan arah vektor
pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET medan listrik di antara dua buah muatan,
jelas dipahami oleh mahasiswa. muatan positif dengan muatan positif.
Menalar 3: Pengajar bertanya bagaimana arah Mencoba 4: Bagaimana arah vektor medan
vektor medan listrik di sekitar dua muatan listrik di sekitar dua buah muatan negatif dan
positif? Semua mahasiswa (100%) menjawab negatif. Jawaban sementara mahasiswa
“vektor medan listrik yang muncul adalah tolak (hipotesa) adalah arah vektor medan listrik di
menolak keluar meninggalkan muatan”. sekitar muatan negatif dan negatif adalah tolak
Kemudian pengajar bertanya apakah semua menolak ke dalam. Setelah itu mahasiswa dalam
mahasiswa setuju dengan pendapat tersebut, masing-masing kelompok ditugaskan untuk
ternyata semua mahasiswa setuju. Semua menempatkan dua buah muatan listrik negatif
mahasiswa (100%) menyimpulkan bahwa arah dan negatif di tengah layar monitor, kemudian
vektor medan listrik diantara muatan positif menempatkan “electric field sensors” satu per
dengan muatan positif adalah tolak menolak satu di sekitar dua muatan negatif. Pengajar
keluar meninggalkan kedua muatan positif. Dari memberikan informasi bahwa electric field
sini tampak bahwa penggunaan PhET membantu sensors dianalogikan dengan muatan uji negatif.
mahasiswa menemukan arah vektor medan Mahasiswa mengamati vektor medan listrik yang
listrik di antara dua buah muatan muatan positif muncul. Semua mahasiswa mencoba dan
dengan muatan positif dengan benar. Hal ini menjalankan simulasi, hasil pengamatan yang
berarti PhET efektif digunakan untuk dilakukan sesuai dengan yang diharapkan
pembelajaran. pengajar dalam RPP. Dengan demikian bisa
dikatakan mahasiswa tertarik dengan
pembelajaran dan petunjuk pengoperasian PhET
jelas dipahami oleh mahasiswa.
77
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
Kegiatan Penutup
Analisa Kuesioner
Pembelajaran diakhiri dengan tes tertulis
Setelah mengerjakan tes evaluasi,
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
mahasiswa ditugaskan mengisi lembar kuisioner
mahasiswa mengenai materi yang baru saja
untuk mengetahui tanggapan mahasiswa
dipelajari. Setelah itu, mahasiswa ditugaskan
terhadap pembelajaran dengan menggunakan
untuk mengisi lembar kuisioner untuk
media simulasi PhET.
mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai
Enam soal yang diberikan kepada
pembelajaran dengan menggunakan media
mahasiswa untuk mengetahui seberapa besar
simulasi PhET (Physics Education and
mereka dapat terbantu oleh PhET:
Technology).
1. Apa kamu antusias mengikuti pelajaran?
2. Apakah belajar dengan media simulasi
Analisa Tes Evaluasi
PhET membantu untuk memahami materi?
Setelah KBM dilakukan, mahasiswa
3. Apa kamu merasa kaget dan penasaran
diberikan soal evaluasi untuk mengetahui
ketika pengajar mulai memunculkan
pemahaman mereka tentang arah vektor medan
masalah?
listrik menggunakan media simulasi PhET. Ada 4
4. Apakah penjelasan pengajar dapat
soal yang diberikan.
membuatmu paham?
5. Apakah pembelajaran seperti ini menarik
Tabel 1. Daftar nilai
dan menyenangkan?
Nama
6. Apakah dengan menggunakan media ini
No Mahasiswa Nilai
materi fisika dirasa lebih aplikatif dan
1 A 100 bermanfaat?
2 B 100
3 C 100 Dari hasil kuisioner yang telah di isi oleh
4 D 100 mahasiswa, dapat diketahui bahwa hal ini dapat
5 E 100 100% antusias dalam mengikuti pembelajaran
6 F 100 dengan menggunakan simulasi PhET, dilihat dari
7 G 100 semua mahasiswa menjawab ‘ya’ pada pertanyaan
nomor 1. Hal ini disebabkan karena pembelajaran
8 H 100
dengan simulasi PhET, melibatkan indera
9 I 100
penglihatan mahasiswa dengan gambar-gambar
10 J 100
yang menarik. Sehingga mahasiswa menjadi
11 K 100 menikmati dalam mengikuti pembelajaran.
78
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
Dari jawaban di atas dapat disimpulkan adalah 98,66%. Jadi hasil yang diperoleh
bahwa pembelajaran dengan menggunakan melampaui target.
media simulasi PhET menyenangkan sehingga 2. Tes
menambah motivasi mahasiswa untuk belajar Dari target evaluasi melalui soal tes yang
Fisika. diberikan minimal 80% dari keseluruhan
mahasiswa mendapat nilai minimal 80. Dan
Analisa Lembar Observasi Sikap dari hasil yang telah diperoleh mahasiswa,
Selama KBM berlangsung, observer lain seluruh mahasiswa melampaui target yang
mengisi lembar observasi sikap untuk menilai telah diberikan dan mereka mendapat nilai
sikap yang ditunjukkan oleh mahasiswa rata-rata 100.
terhadap efektifitas media simulasi PhET. Hasil 3. Lembar Kuesioner
observasi yang dilakukan selama pembelajaran Dari target kuesioner adalah target minimal
berlangsung dapat dilihat dalam Tabel 3. 70% mahasiswa memberikan respon positif
Tabel. 3 Daftar hasil observasi atau “ya”. Dan dari hasil yang telah diperoleh
Antusias
Bekerja setelah setelah melakukan observasi nilai
Nama Sama
No Jumlah rata-rata dari jawaban mahasiswa adalah
Mahasiswa
3 2 1 3 2 1
1 A v v 6 88,89%. Jadi hasil yang diperoleh melampaui
2 B v v 6 target yang diharapkan.
3 C v v 5 4. Lembar Observasi Sikap
4 D v v 6 Nilai minimal yang harus di peroleh
5 E v v 6
mahasiswa:
6 F v v 6
70
7 G v v 6 ( 𝑥6) = 4,2
100
8 H v v 6
9 I v v 6
Dari target minimal nilai adalah 70% dari
10 J v v 6 masing-masing nilai yang telah diperoleh
11 K v v 6 .mahasiswa, dari hasil perhitungan diperoleh
12 L v v 6 minimal nilai 4,2 dari dua nilai sikap. Jadi
13 M v v 5 apabila mahasiswa memperoleh nilai di atas
14 N v v 5
target atau sama dengan target maka target
15 O v v 6
dapat dikatakan terpenuhi.
Aspek yang dinilai adalah ketenangan
70
atau tidak gaduh dan kemampuan bekerja sama ( 𝑥15) = 10,5 = 11 𝑀𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
100
di antara mahasiswa dalam kelompok. 100%
mahasiswa mendapat nilai di atas 4,25. Secara
Dari target nilai yang sudah ditentukan untuk
keseluruhan mahasiswa mencapai kriteria
menghitung prosentase keseluruhan maka
minimum kelulusan.
minimal 11 mahasiswa dari 15 mahasiswa
memperoleh setidaknya batas nilai yang
Indikator keberhasilan:
1. Lembar Observasi KBM sudah ditentukan di atas atau 4,2. Dari hasil
Secara keseluruhan prosentase jawaban dari observasi diperoleh semua mahasiswa
setiap pertanyaan yang ada dalam lembar mendapatkan nilai di atas target yang telah di
observasi KBM adalah sebagai berikut: tentukan, yaitu di atas 4,2.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 Kesimpulan: Dari analisis data, tampak
𝑀𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑥100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
bahwa indikator keberhasilan tercapai dan batas
minimal kelulusan tercapai, bahkan terlampaui.
Dari target minimal adalah 80% nilai rata-
Oleh sebab itu, penelitian ini dinyatakan berhasil
rata dari keseluruhan, hasil yang diperoleh
dan dihentikan.
80
Pujiyono et al./ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)
DAFTAR PUSTAKA
Susilo, M. 2010. Menjadi Guru Profesional Siapa Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan
Takut?. Yogyakarta: Lentera Pustaka. Kelas. Jakarta: Bumi Angkasa.
81