Anda di halaman 1dari 11

Pidato

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


َ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َمنْ َن َس َخ ِد ْي ُن ُه َأ ْد َي‬
‫ان‬ َّ ‫ َوال‬،‫ َوَأ ْف َه ْم َنا مِنْ عُلُ ْو ِم ْال ُعلَ َما ِء الرَّ شِ ِخي َْن‬،‫هلل الَّذِى َج َع ْل َنا م َِن ال َّناصِ ِحي َْن‬
ِ ‫ ْال َح ْم ُد‬،‫من الرَّ ِحي ِْم‬
ِ ْ‫هللا الرَّ ح‬
ِ ‫ِبسْ ِم‬
‫َأ‬
‫ مَّا َبعْ ُد‬،‫صالِ ِحي َْن‬ ‫َأ‬ َّ
َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو صْ َح ِاب ِه الَّ ِذي َْن َكا ُن ْوا ِب َت َمسُّكِ َش ِر ْي َع ِت ِه‬،‫ال َك َف َر ِة َوالطالِ ِحي َْن‬. ْ
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala, yang sudah memberikan segala kenikmatan kepada
kita, lebih-lebih nikmata kesehatan dan nikmat iman dan Islam sehingga sampai sekarang ini kita bisa
menghadiri acara peringatan hari santri nasional yang bertepatan pada tanggal 22 Oktober dalam
keadaan sehat wal afiat.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Agung Muhammad SAW
yang kita harapkan syafaatnya di hari akhir, amin amin ya robbal alamin.
Hadirin yang saya hormati
Hari santri nasional selalu diperingati pada tanggal 22 Oktober sejak tahun 2015. Dan kini pada tahun ini
kita kembali memperingati hari spesial di kalangan umat Islam khususnya para santri ini. 
Perlu diketahui santri adalah sebutan bagi seseorang yang mencari ilmu khususnya ilmu agama yang
menginap di pondok pesantren. Para santri memiliki sorotan dari masyarakat khususnya perilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Khususnya perilaku dan adab sopan santun para santri, karena para santri ini
dianggap mendpatkan perharian khusus dalam rangka penenaman moral dan etika tingkah laku di
pondok pesantren oleh para ustadz dan kiai.
Dalam rangka memperingati peringatan hari santri nasional ini kita para santri harus mengingat bahwa
label santri yang sudah kita punya ini harus selalu kita tunjukkan kepada masyarakat. Bahwa santri itu
memiliki akhlak yang bagus.
Pada zaman sekarang ini kita melihat sendiri bahwa godaan dari berbagai penjuru sangatlah berbahaya
dan sangat banyak, mulai dari pakaian, makanan, dan hiburan yang semua semata-mata akan
menyerang dan merusak akhlak para generasi muda. 
Hadirin yang berbahagia
Perlu kita ketahui, kita sebagai generasi muda harus bisa menjaga dan menanamkan akhlak mulia di
kedihupan sehari-hari seperti contoh akhlak dari Rosulullah SAW. Akhlak Rosulullah ini merupakan
Akhlakul karimah yang perlu kita contoh, hal ini sesuai dengan Kalam Allah dalam surat Al Qalam ayat 4. 
‫ك لَ َعلَى ُخلُ ٍق َعظِ ي ٍْم‬ َ ‫َو ِا َّن‬
Artinya : "Sesungguhnya engkau (hai Muhammad) memiliki akhlak yang sangat agung." (QS.al-Qalam:4)
Maka dari itu kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW harus mengidolakan dengan cara meniru dan
meneladani apa yang diajarkan dan disampaikan beliau.
Semoga dengan adanya peringatan hari santri nasional ini kita semua bisa meningkatkan akhlak kita
sesuia dengan akhlak Rosulullah SAW.
Demikianlah sedikit pidato yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat.
Ceramah

Allhamdulillah, alhamdulillahi rabbilalamin wabihinastainu ala umuridunnya waddin wassalatu


wassalamu ala asrafil ambiayi wal mursalin saydina muhammadin wa’ala alihi waashabihi
aj’main amma ba’ad maasyiran muslimin rahimakumullah.
Pertama-tama dan paling utama tiada kata yang paling syahdu kita dengar selain kata hamdala
(Alhamdulilahi Rabbilalamin)
Puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan ramat dan hidayahnya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat di berikan kesempatan,kesehatan sekaligus kemauan dalam
berkumpul di tempat ini. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad saw yang telah menuntun kita kearah jalan yang benar khususnya jalan
yang di ridhoi oleh Allah swt.
Adapun judul pidato yang akan saya bawakan yaitu :
PENTINGNYA ILMU DI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Hadirin dan hadirat yang berbahagia…
Ilmu pengetahuan adalah sebuah jalan yang dapat membimbing kita kearah kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat. Ilmu pengetahuan adalah sebuah cahaya yang akan menyinari kehidupan
manusia sehingga mereka tidak akan kehilangan arah. Manusia tidak akan menjadi kabur pada
saat mereka harus membedakan mana yang benar dan mana yang salah.dengan ilmi pengetahuan
ini pula manusia akan mengerti tugas-tugas mereka sebagai makhluk Allah yang di ciptakan
hanya untuk menyembah kepadanya semata. Atas dasar inilah Allah mengangkat posisi dan
derajat manusia yang mempunyai ilmu pengetahuan kedalam posisi dan derajat yang tinggi di
dunia ini sekaligus di akhirat kelak.
Yarfaillahuu llasiina amanu minkum wallasina utuu ilma darajat (Q.S Al-mujadilah : 11). Yang
artinya : Allah akan mengangkat posisi dan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang menuntun ilmu dengan beberapa derajat.
Hadirin dan hadirat yang berbahagia
Ilmu sesungguhnya mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia kita tidak akan hidup
lebih baik tanpa adanya peranan ilmu. Maka dari itu marilah kita gunakan kesempatan hidup di
dunia ini dengan mempelajari ilmu. Sebab ilmu, laksana sebuah cahaya yang akan menerangi
kita di saat kita dalam kegelapan. Dalam aktifitas sehari-hari berbagai macam tindakan duniawi,
akan menjadi lebih sempurna dan berguna bila di dasarkan pada ilmu. Maka tentu kita akan
memperoleh keselamatan sekaligus apa yang kita kerjakan akan mendapatkan balasan yang
setimpal oleh Allah swt. Begitupun sebaliknya orang yang bekerja tanpa ilmu mereka akan selalu
jatuh kedalam suatu yang di larang. Hal seperti ini yang sering kali terjebak manusia jatuh
kedalam tindakan yang aneaneh. Itu di sebabkan oleh kebodohan mereka. Oleh karena itu,
peranan ilmu ternyata sangat penting di alam kehidupan manusia.
Sebagaiman di riwayatkan dalam hadist: seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah “ ya
Rasulullah perbuatan amal apakah yang paling mulia? Rasulullah menjawab “ILMU” kemudian
bertanya lagi ya Rasulullah sesungguhnya aku bertanya tentang suatu amal perbuatan (belum
sampai pertanyaan itu) Rasulullah menjawab Allah tidak akan mau menerima amal perbuatan
manusia kecuali yang di landasi pada ilmu.
Hadirin yang terhormat
Sebagai kesimpulan jadilah manusia yang terpelajar dan sebagai orang yang belajar atau sebagai
pendengar ilmu dan orang yang mencintai ilmu dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima
yang hasilnya adalah kamu dalam rugi dan kerugian.
Khutbah Pertama

ْ ‫ِي َل ْواَل َأنْ َهدَ ا َنا هَّللا ُ َل َق ْد َجا َء‬


‫ت ُر ُس ُل َر ِّب َنا‬ َ ‫ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ الَّذِي َهدَ ا َنا لِ َه َذا َو َما ُك َّنا لِ َن ْه َتد‬
َ ُ‫ور ْث ُتمُو َها ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َمل‬ ‫ُأ‬ ‫َأ‬
‫ون‬ ِ ‫ِب ْال َح ِّق َو ُنو ُدوا نْ ت ِْل ُك ُم ْال َج َّن ُة‬
َ ‫َأ ْش َه ُد َأن الَّ ِإ َل َه ِإالَّ هللا َوحْ دَ هُ اَل َش ِري‬
‫ْك َل ُه‬
‫ار‬َ ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َس‬ َ ‫َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
‫ْن َو َسلَّ َم َتسْ لِ ْيمًا َك ِثيْرً ا‬
ِ ‫َع َلى َن ْه ِج ِه ال َق ِوي ِْم َودَ َعا ِإ َلى الص َِّراطِ المُسْ َت ِقي ِْم ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي‬
َ ‫ َوَأ َر َنا‬،ً‫ َو ِز ْد َنا عِ ْلما‬،‫ َوا ْن َف َع َنا ِب َما َعلَّمْ َت َنا‬،‫اللّ ُه َّم َعلِّمْ َنا َما َي ْن َف ُع َنا‬
‫الح َّق َح ّقا ً َوارْ ُز ْق َنا‬
‫ َوَأ َر َنا البَاطِ َل بَاطِ الً َوارْ ُز ْق َنا اجْ ِت َنا َب ُه‬،ُ‫اعه‬ َ ‫ا ِّت َب‬
Amma ba’du:

Para jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah …

Tak bosan-bosannya kita memanjatkan puji syukur kepada Allah atas limpahan rahmat dan
karunia sehingga terus berada dalam keadaan sehat wal afiat dan diberi umur panjang. Lebih dari
itu semua, Allah masih memberikan kepada kita nikmat iman dan Islam yang patut kita syukuri
dengan meningkatkan ketakwaan kita pada Allah,

َ ‫ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali
Imran: 102).

Allah Ta’ala juga memerintahkan kepada kita untuk muhasabah diri dengan memperbaiki
ketakwaan kita,

‫ت ل َِغ ٍد َوا َّتقُوا هَّللا َ ِإنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما‬


ْ ‫ظرْ َن ْفسٌ َما َق َّد َم‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
ُ ‫ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َو ْل َت ْن‬
َ ُ‫َتعْ َمل‬
‫ون‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Maksud ayat ini kata Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim,
ِ ‫ َم َاذا ْاد َخرْ ُت ْم َأِل ْنفُسِ ُك ْم م َِن اَألعْ َم‬E‫ظرُوا‬
‫ال‬ ُ ‫ َوا ْن‬،‫اسبُوا‬ َ ‫َحاسِ بُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َق ْب َل َأنْ ُت َح‬
‫ض ُك ْم َع َلى َر ِّب ُك ْم‬
َ ‫ة لِ َي ْو ِم َم َعا ِد ُك ْم َو َع َر‬Eِ ‫الصَّال َِح‬
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Lihatlah apa yang telah kalian siapkan untuk diri
kalian berupa amal shalih untuk hari di mana kalian akan kembali dan setiap amal kalian akan
dihadapkan kepada Allah.”

Ibnul Jauzi dalam Zaad Al-Masiir berkata,

ِ ‫صالِحً ا ُي ْن ِج ْيهِ؟ َأ ْم َسيِّئا ً ي‬


‫ُوبقُهُ؟‬ َ ‫ظ َر َأ َح ُد ُك ْم َأيَّ َشيْ ٍء َق َّد َم؟ َأ َع َماًل‬
ُ ‫لِ َي ْن‬
“Supaya salah seorang di antara kalian melihat apa saja amalan yang telah ia siapkan. Apakah
yang ia siapkan adalah amalan shalih yang dapat menyelamatkan dirinya ataukah amalan
kejelekan yang dapat membinasakannya?”

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi akhir zaman, yang telah mendapatkan mukjizat
paling besar dan menjadi pembuka pintu surga, yaitu nabi besar kita Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, kepada keluarga, sahabat dan setiap orang yang mengikuti salaf tersebut
dengan baik hingga akhir zaman.

Para jama’ah shalat Jum’at rahimani wa rahimakumullah …

Tak dipungkuri, kita termasuk orang-orang yang lalai dari ketaatan dan berdzikir pada Allah,
lebih-lebih lagi dalam mengingat akhirat. Apa buktinya?

Lihat saja diri kita?

Kita kurang memperhatikan ibadah wajib. Kalau pun memperhatikan ibadah wajib, pasti ada
kekurangan dalam yang sunnah atau kita merasa “sudah lah cukup dengan wajib saja”.
Kebiasaan kita juga menganggap maksiat bahkan dosa besar sebagai hal yang biasa.

Lebih-lebih ada yang tidak beriman pada Allah, maka kelalaiannya sampai pada taraf yang
sempurna, tidak mengingat akhirat sama sekali, hidupnya layaknya binatang ternak, hanya
paham makan, minum, tidur, bersenang-senang dan istirahat. Inilah yang Allah sebutkan,

‫ون َك َما َتْأ ُك ُل اَأْل ْن َعا ُم َوال َّنا ُر َم ْث ًوى َل ُه ْم‬


َ ُ‫ُون َو َيْأ ُكل‬ َ ‫َوالَّذ‬
َ ‫ِين َك َفرُوا َي َت َم َّتع‬
“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya
binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)
Jangan-jangan kita yang mengaku sebagai muslim, keadaannya malah seperti binatang ternak di
atas. Na’udzu billah min dzalik.

Apa sebab yang membuat kita bisa berada dalam ghaflah (kelalaian)?

Pertama: Ingin terus rehat atau beristirahat. Padahal rehat yang hakiki nanti di akhirat
sedangkan dunia adalah masa kita untuk beramal.

Kedua: Semangat dalam mencari kelezatan dunia. Akibatnya nanti adalah melalaikan kewajiban
dan menerjang yang haram demi dunia.

Ketiga: Karena sudah mati rasa terhadap dosa. Bahkan ada yang merasa bahwa dosa yang
diterjang adalah suatu kebaikan.

Keempat: Mengikuti hawa nafsu.

Kelima: Sibuk dengan kerja dan mencari nafkah.

Mukmin yang terpuji adalah jika bisnis dan pekerjaan dunia yang ia jalani tidak melalaikannya
dari mengingat Allah sebagaimana disebut dalam ayat,

)36( ‫ال‬
ِ ‫ص‬َ ‫ت َأذ َِن هَّللا ُ َأنْ ُترْ َف َع َوي ُْذ َك َر فِي َها اسْ ُم ُه ي َُس ِّب ُح َل ُه فِي َها ِب ْال ُغ ُدوِّ َواَآْل‬
ٍ ‫فِي ُبيُو‬
َ ُ‫الز َكا ِة َي َخاف‬
‫ون‬ َّ ‫ارةٌ َواَل َب ْي ٌع َعنْ ذ ِْك ِر هَّللا ِ َوِإ َق ِام ال‬
َّ ‫صاَل ِة َوِإي َتا ِء‬ ِ ‫ِر َجا ٌل اَل ُت ْل ِه‬
َ ‫يه ْم ت َِج‬
)37( ‫ْصا ُر‬ َ ‫َي ْومًا َت َت َقلَّبُ فِي ِه ْالقُلُوبُ َواَأْلب‬
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan
disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak
dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari)
mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang
(di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (QS. An-Nuur: 36-37)

Keenam: Waktu dihabiskan dengan permainan dan games.

Ketujuh: Banyak bersenang-senang dengan pakaian, makanan dan kelezatan dunia.

Kedelapan: Cinta dunia dan merasa hidup lama.

Kesembilan: Berteman dengan orang-orang yang lalai (ghaflah).

Disebutkan dalam ayat,


‫ون‬ َ ‫ِين َنسُوا هَّللا َ َفَأ ْن َسا ُه ْم َأ ْنفُ َس ُه ْم ُأو َل‬
Eَ ُ‫ِئك ُه ُم ْال َفاسِ ق‬ َ ‫َواَل َت ُكو ُنوا َكالَّذ‬
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan
mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 19)

Kesepuluh: Banyak sibuk dengan hal mubah.

Contoh banyak “ngobrol” setelah Isya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan
dari Abi Barzah, beliau berkata,

َ ‫َأنَّ َرسُو َل هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – َك‬


َ ‫ان َي ْك َرهُ ال َّن ْو َم َق ْب َل ْال ِع َشا ِء َو ْال َحد‬
‫ِيث‬
‫َبعْ دَ َها‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-
ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari, no. 568)

Karena sebab di atas bisa membuat kita lalai dalam berbagai bentuk kelalaian berikut ini.

1. Enggan duduk dalam majelis ilmu untuk mempelajari agama.


2. Enggan mempelajari Al-Qur’an dengan membaca, memahami dan menghafalkannya
serta mendalami ilmu di dalamnya.
3. Enggan berdzikir kepada Allah.
4. Enggan membaca dan menghafalkan dzikir yang bisa digunakan untuk melindungi diri.
5. Lalai dalam memperhatikan niat.
6. Beramal namun tidak memperhatikan manakah amalan yang lebih prioritas dari yang
lainnya.

Demikian khutbah pertama ini. Moga Allah memberi taufik dan hidayah.

‫العلِ ْي ُم‬ َ ‫اِئر المُسْ لِ ِمي َْن ِإ َّن ُه ه َُو‬


َ ‫الس ِم ْي ُع‬ َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا ََواسْ َت ْغ ِف ُر‬
ِ ‫هللا لِي َو َل ُك ْم َول َِس‬
 

Khutbah Kedua

‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َن ِب َّي َنا‬،ُ‫ْك َله‬


َ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري‬، Eُ‫َأحْ َم ُد َربِّي َوَأ ْش ُك ُره‬
‫ه‬Eُ ُ‫م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْول‬

ِ ‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي‬


‫ْن‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
ٍ ‫ص ِّل َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس‬
Jamaah Shalat Jumat yang moga senantiasa diberkahi oleh Allah Ta’ala …

Cara untuk menghilangkan ghaflah (kelalaian)

1. Berada dalam majelis ilmu.


2. Rajin berdzikir.
3. Rajin berdoa.
4. Shalat malam.
5. Ziarah kubur.
6. Tadabbur keadaan sekitar kita seperti merenungkan kematian yang ada di sekeliling kita.
7. Mengingat surga dan neraka.

Moga kita terhindar dari kelalaian dan terus istiqamah taat dalam beribadah.

Di hari Jumat yang penuh berkah ini, kami ingatkan untuk memperbanyak shalawat pada Nabi
kita Muhammad. Siapa yang bershalawat pada Nabi sekali, maka Allah akan membalas
shalawatnya sebanyak sepuluh kali. Juga tak lupa nantinya kita berdoa pada Allah di hari penuh
berkah ini, moga doa-doa kita diperkenankan oleh Allah Ta’ala.

ً ‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيما‬ َ ‫ِين آ َم ُنوا‬ َ ‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ َيا َأ ُّي َها الَّذ‬ َ ‫ِإنَّ هَّللا َ َو َماَل ِئ َك َت ُه ي‬
َ ُّ‫ُصل‬
ِ ‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى‬
‫آل‬ َ ‫صلَّي‬
َ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ت َع َلى‬ َ ‫ار ْك‬
َ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب‬ ِ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ ِ ‫ َو َب‬.‫ ِإ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫ِإب َْرا ِه ْي َم‬
ِ ‫ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى‬
‫ ِإ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬
ِ ‫ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَألمْ َوا‬
‫ت‬ ِ ‫ت َوالمْؤ ِم ِني َْن َوالمْؤ ِم َنا‬ ِ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َوالمسْ لِ َما‬ ْ ‫الل ُه َّم‬
‫ِإ َّن َك َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدعْ َو ِة‬
‫ِك َما ُت َبلِّ ُغ َنا ِب ِه‬ َ ‫يك َو ِمنْ َط‬
َ ‫اعت‬ َ ِ‫ِك َما َيحُو ُل َب ْي َن َنا َو َبي َْن َم َعاص‬ َ ‫اللَّ ُه َّم ا ْقسِ ْم َل َنا ِمنْ َخ ْش َيت‬
‫ار َنا‬ِ ‫ْص‬َ ‫ت ال ُّد ْن َيا َو َم ِّتعْ َنا ِبَأسْ مَاعِ َنا َوَأب‬ ِ ‫َج َّن َت َك َوم َِن ْال َيق‬
ِ ‫ِين َما ُت َهوِّ نُ ِب ِه َع َل ْي َنا مُصِ ي َبا‬
‫ث ِم َّنا َواجْ َع ْل َثْأ َر َنا َع َلى َمنْ َظ َل َم َنا َوا ْنصُرْ َنا َع َلى‬ ‫َأ‬
ِ ‫َوقُوَّ ِت َنا َما حْ َي ْي َت َنا َواجْ َع ْل ُه ْال َو‬
Eَ ‫ار‬
‫َمنْ َعادَ ا َنا َوالَ َتجْ َع ْل مُصِ ي َب َت َنا فِى دِي ِن َنا َوالَ َتجْ َع ِل ال ُّد ْن َيا َأ ْك َب َر َه ِّم َنا َوالَ َم ْب َل َغ عِ ْل ِم َنا‬
‫َوالَ ُت َسلِّ ْط َع َل ْي َنا َمنْ الَ َيرْ َح ُم َنا‬
َ ‫َر َّب َنا اَل ُت ِز ْغ قُلُو َب َنا َبعْ دَ ِإ ْذ َهدَ ْي َت َنا َو َهبْ َل َنا ِمنْ َل ُد ْن َك َرحْ َم ًة ِإ َّن َك َأ ْن‬
ُ‫ت ْال َوهَّاب‬
‫اف َوال ِغ َنى‬ ‫اللَّ ُه َّم ِإ َّنا َنسْ َألُ َك الهُدَ ى َوال ُّت َقى َو َ‬
‫الع َف َ‬
‫ُأل‬
‫ُور ُكلِّ َها َوَأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْز ِ‬
‫ى ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫َأ‬
‫اللَّ ُه َّم حْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِى ا م ِ‬
‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫ار‬
‫ان ِإ َلى َي ْو ِم‬
‫صحْ ِب ِه و َ َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬‫صلَّى هللاُ َع َلى َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬
‫َو َ‬
‫ال ّديْن‪.‬‬
‫َوآ ِخ ُر دَ عْ َوا َنا َأ ِن ْال َحمْ ُد هلل َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬
Pidato Tentang Narkoba

Assalamualaikum Wr. Wb. dan salam sejahtera untuk kita semua

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah


Yang saya hormati Bapak dan Ibu Guru dan Staf pengajar
Dan yang saya hormati teman-teman semuanya

Segala puji bagi Allah SWT dan puji syukur kita panjatkan atas limpahan rahmat dan
karuniaNYA sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal afiat.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW dan
semoga kita mampu meneladaninya.

Sebagai pembuka dari apa yang akan saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia
ini, saya ucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan untuk
menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan narkoba yang merupakan tema dari
pidato kali ini.

Narkoba adalah segala zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan dan dapat
mengakibatkan efek kecanduan bagi para penggunanya dan narkoba terus berkembang
melalui sebuah proses hingga muncul narkoba-narkoba jenis baru dan memiliki efek lebih
berbahaya dari narkoba jenis sebelumnya.

Melalui media cetak dan elektronik kita dapat menyaksikan bagaimana para pengedar
narkoba membangun jaringan dalam rangka menjual dan mengedarkan barang tersebut.
Dari jaringan internasional sampai pada gerbong gerbong narkoba melalui kurir dan di
kemas secara rapi dan diedarkan hingga sampai pada daerah-daerah pelosok bahkan
sampai pada lembaga pemasyarakatan yang notabene merupakan tempat untuk
memberikan efek jera bagi siapa saja yang melanggar hukum termasuk mengedarkan dan
mengkonsumsi narkoba.

Bapak dan Ibu Guru serta teman-teman yang saya hormati

Jika lembaga pemasyarakatan yang setiap waktunya ada pemeriksaan dan post penjagaan
mampu mereka lewati untuk mengedarkan narkoba lantas bagaimana dengan lembaga
pendidikan? Perlu kita ketahui bersama bahwa pelajar yang secara usia dan psikologis
umumnya memiliki tingkat emosional yang labil dan pola berpikir yang  belum matang
sangat rentan untuk terpengaruh dan tertarik dengan hal-hal yang menurut mereka baru
dan ini menjadi ruang bagi para pengedar narkoba untuk mempengaruhi dan menghasut
untuk menggunakan narkoba dengan dalih sebagai gaya hidup dan trend remaja masa
kini.

Untuk menghindari peredaran dan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar baik itu
di lingkungan sekolah maupun di lingkungan pergaulan sehari-hari, kesadaran dan
pengetahuan tentang bahaya narkoba perlu ditanamkan pada setiap anak didik yaitu
dengan cara penyampaian materi, forum diskusi, maupun dalam bentuk tugas-tugas
sekolah dan lainya seperti tugas pembuatan cerpen dengan tema bahaya narkoba, tugas
makalah tentang narkoba atau dengan media sosialisasi lainnya seperti poster dan majalah
dinding yang kesemuanya bertemakan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

Dengan cara-cara di atas secara tidak langsung para siswa ataupun pelajar akan mengenal
dampak dari penyalahgunaan narkoba dan seiring waktu akan terbentuk pola pikir untuk
menjauhi penggunaan narkoba

Sebelum saya akhiri pidato tentang narkoba ini sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas
perhatian dan mohon maaf apabila ada kata ataupun ucapan yang tidak berkenan bagi
teman teman dan khusunya Bapak Kepala Sekolah dan Bapak Ibu guru semuanya
Wassalamualaikum Wr. WB.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kepada kita
semua nikmat sehat serta nikmat iman sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah
mulia ini.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita NAbi Agung Muhamamd
SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah yang terang
benderang seperti sekarang ini. Juga kepada keluarganya, sahabatnya, serta para pengikutnya dan
sampailah kepada kita selaku umatnya. Aamiin.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Allah serta Rasul-Nya telah mengajarkan kepada kita untuk dapat menjalani hidup dengan
lapang dan tenang. Salah satu sifat yang harus kita miliki untuk dapat hidup lapang dan tenang
adalah adalat sifat sabar. Kata sabar berasal dari bahasa arab yang artinya menahan diri. Apabila
diartikan dalam kehidupan sehari-hari maka cakupan artinya sangat luas.

Kita akan semakin mudah untuk dapat bersabar dalam menghadapi cobaan apabila kita semakin
sadar akan siapa diri kita sebenarnya. Untuk itu hal pertama yang dapat kita bangun dalam diri
kita adalah dengan menyadari bahwa kapanpun dan di manapun kita berada pasti tidak akan
pernah lepas dari yang namanya cobaan.

Dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang membahas mengenai balasan bagi orang-orang
yang bersabar. Beberapa ayat tentang sabar ada dalam surah Al-Baqarah ayat 153, 155,156,157.
Untuk ayat 153 berbunyi yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah bersama orang-orang yang
sabar.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya mengajak saudara semua untuk selalu meningkatkan
kualitas sabar kita mengenai apapaun yang telah terjadi dalam hidup kita. Sehingga hati kita
dapat lebih tenang dalam menerima apa yang telah Allah takdirkan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai