Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, kebutuhan pupuk mengalami peningkatan yang sangat pesat

sebading dengan pertumbuhan penduduk dan kegiatan pembangunan di

Indonesia. Salah satu perusahaan produsen pupuk adalah PT. Petrokimia

Gresik yang merupakan bagian dari holding PT. Pupuk Indonesia. Selain

memproduksi pupuk, perusahaan tersebut juga memproduksi produk non

pupuk seperti asam sulfat, yang mempunyai peran penting dalam kegiatan

industri modern terutama dalam pembuatan fibre, cellulosiques (kertas),

logam-logam besi dan non-besi, transformasi minyak, bahan-bahan dasar

plastik, industri asam dan organik, industri pupuk maupun industri makanan.

PT. Petrokimia Gresik didirikan guna memenuhi kebutuhan pupuk

nasional untuk meningkatkan produksi sektor pertanian di Indonesia sebagai

negara agraris dan juga guna memanfaatkan sumber daya alam yang

melimpah. Selain pupuk, PT. Petrokimia Gresik juga memproduksi berbagai

bahan-bahan kimia serta bergerak di bidang jasa seperti jasa konstruksi dan

engineering dalam lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Nama Petrokimia berasal dari kata “Petroleum Chemical” disingkat

menjadi “Petrochemical”, yaitu bahanbahan kimia yang dibuat dari minyak


bumi. Pada saat ini pembuatan pupuk di PT. Petrokimia Gresik tidak lagi

menggunakan bahan baku minyak bumi, melainkan menggunakan gas alam.

B. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik ini sebagai

berikut :

1. Tujuan Umum

a. Kerja praktek merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus

ditempuh oleh mahasiswa Politeknik ATI Makassar Jurusan Teknik Kimia

Mineral untuk menyelesaikan studi.

b. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara

dunia perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya.

c. Menumbuhkan serta menciptakan pola pikir konstruktif dan

pemahaman yang komprehensif dalam dunia kerja melalui learning by

doing dan berwawasan bagi mahasiswa dan dunia kerja.

d. Mengetahui perkembangan teknologi yang canggih di bidang Industri,

terutama yang diterapkan di PT. Petrokimia Gresik, serta memperoleh

gambaran secara nyata tentang penerapan atau implementasi dari ilmu

maupun teori yang diperoleh mahasiswa dari materi perkuliahan dan

membandingkannya dengan kondisi praktik yang ada di lapangan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui proses pembuatan pupuk urea pada departemen produksi

IB PT. Petrokimia Gresik.


b. Mengetahui proses pembuatan pupuk urea pada departemen produksi

IB PT. Petrokimia Gresik.

c. Mengetahui proses pembuatan amoniak pada departemen produksi IB

PT. Petrokimia Gresik.

C. Manfaat kerja praktek

Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek ini

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Manfaat bagi Perguruan Tinggi

a. Diharapkan mampu meningkatkan hubungan dan kerjasama yang baik

dengan PT. Petrokimia Gresik.

b. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana

kurikulum yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dunia industri akan

tenaga kerja yang terampil di bidangnya.

c. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu.

2. Manfaat bagi Perusahaan

a. Hasil analisa dan temuan-temuan yang terjadi selama kerja praktek

dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan

kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.

b. Sebagai sarana untuk menyampaikan kriteria tenaga kerja yang

dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Manfaat bagi Mahasiswa


a. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan metodologinya

yang selama ini telah diterima di bangku kuliah pada dunia kerja.

b. Menguji kemampuan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

telah diperoleh.

c. Mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai kondisi dunia kerja

secara nyata sehingga memotivasi untuk mempersiapkan dirinya.

D. Ruang lingkup kerja praktek

Ruang lingkup dari pelaksanaan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik ini

sebagai berikut:

1. Pengenalan PT. Petrokimia Gresik secara umum mengenai sejarah

perusahaan, sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), proses

produksi, dan lain –lain.

2. Mempelajari proses produksi di Unit Produksi IB, PT. PetrokimiaGresik.

3. Menghitung neraca energi dan neraca massa di plant Urea, Unit Produksi I

B, PT. PetrokimiaGresik.

E. Waktu Pelaksanaan KerjaPraktik

Waktu dari pelaksanaan Kerja Praktik di PT. Petrokimia Gresik berlangsung

selama 3 (tiga) bulan, di Departemen Produksi IB, bagian amoniak. Dimana

pelaksanaannya dimulai pada tanggal 2 Maret 2020 – 30 Mei 2020.

Pelaksanaan Kerja Praktik ini meliputi 3 kegiatan utama orientasi, yaitu:

1. Orientasi Umum
Orientasi umum mencakup kegiatan studi pustaka, penjelasan, serta

pengarahan dari para pembimbing. Kegiatan orientasi umum ini dilakukan

di Auditorium Pendidikan dan Pelatihan PT. Petrokimia Gresik dari tanggal

01 Maret 2019 dan 4 Maret 2019.

2. Orientasi Lapangan

Orientasi lapangan mencakup kegiatan studi lapangan yang

dilaksanakan di Unit Produksi I B, PT. Petrokimia Gresik sebagai berikut:

a. Pabrik Amoniak

b. Pabrik Urea

c. Utilitas

3. Orientasi Tugas Khusus

Tugas Umum

Membahas dan menyusun laporan mengenai PT. Petrokimia Gresik dan

proses pada Unit Produksi IB bagian Urea serta hal lain yang mendukung

proses tersebut.
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum dan Sejarah Singkat PT PetrokimiaGresik

PT Petrokimia Gresik merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

dalam lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI. Perusahaan ini

bernaung dibawah Perusahaan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC)

bersama empat perusahaan lainnya yaitu PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), PT

Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang (Pusri).(Biro Pendidikan dan Pelatihan. 2010)

PT Petrokimia Gresik bergerak dalam bidang produksi pupuk, non

pupuk, bahan kimia, pestisida, produk untuk pertanian dan jasa lainnya

seperti fabrikasi dan konstruksi, analisa uji kimia, mekanik dan elektronik,

serta engineering. Nama Petrokimia berasal dari kata “Petroleum Chemical”

yang disingkat “Petrochemical”, yaitu bahan-bahan kimia yang dibuat dari

minyak bumi dan gas. Untuk sekarang ini bahan baku yang digunakan oleh PT

Petrokimia Gresik tidak lagi berasal dari minyak bumi melainkan hanya dari

gas alam (naturalgas).

Sebagai pabrik pupuk kedua di Indonesia, dibangun setelah PT Pupuk

SPT Petrokimia, PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di

antara pabrik pupuk lainnya. Jenis pupuk yang diproduksi antara lain adalah

Urea, ZA (Ammonium Sulfat), Super Phosphat (SP-36), Phonska, Petroganik,


NPK granule,NPK blending, NPK Kebomas, DAP, ZK (Kalium Sulfat), TSP, RNP

(Rock Natural Phosphat). Sedangkan produk non pupuknya antara lain

Ammoniak, Asam Fosfat, Asam Klorida, Gypsum, Cement Retarder,

Alumunium Flourida (AlF3), CO2 cair, Dry Ice, Kapur pertanian, Petrofish,

Petrochick, dll.

Pada awal berdirinya perusahaan ini berada di bawah Direktorat

Industri Kimia Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada di bawah Departemen

Perindustrian dan pada awal tahun 1997, PT Petrokimai Gresik berada

dibawah naungan Departemen Keuangan, tetapi akibat adanya krisis moneter

yang dialami bangsa Indonesia menyebabkan PT Petrokimia Gresik menjadi

Holding Company dengan PT Pupuk Sriwijaya tepatnya pada tahun 1997

berdasar pada PP no. 28/1997. Selanjutnya pada tahun 2012 hingga sekarang

PT Petrokimia Gresik menjadi anggota (PIHC) sesuai dengan SK Kementerian

Hukum & HAM Republik Indonesia, nomor : AHU17695.AH.01.02 Tahun 2012.

(Biro Pendidikan dan Pelatihan. 2010)

B. Latar Belakang Pendirian PT. PetrokimiaGresik

Latar belakang pendiriannya berdasarkan atas lingkungan Negara

Indonesia yang merupakan Negara agraris dan memiliki sumber daya alam

yang sangat melimpah sehingga titik berat pembangunan terletak pada sector

pertanian. Salah satu usaha intensifikasi pertanian dilakukan dengan cara

mendirikan pabrik pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk, salah satu

diantaranya adalah PT Petrokimia Gresik.


1. Sejarah Singkat

Secara kronologis, sejarah singkat perkembangan PT. Petrokimia

Gresik adalah sebagai berikut:

a. Tahun 1960

Berdasarkan Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 dan Keputusan

Presiden Republik Indonesia No. 260 Tahun 1960 direncanakan

pendirian “Projek Petrokimia Soerabaja”. Pada masa itu merupakan

proyek prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana

Tahap I(1961-1969).(Biro Pendidikan dan Pelatihan. 2010)

b. Tahun 1962

Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang bernaung

dibawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan

melakukan survey lokasi untuk proyek di Jawa Timur yaitu di daerah

Tuban, Pasuruan dan Gresik. Akhirnya ditetapkan Gresik sebagai lokasi

yang palingsesuai.

c. Tahun 1964

Pembangunan fisik tahap pertama Projek Petrokimia Soerabaja

dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden No. 01/Instr/1963 dan

diatur dalam Keputusan Presiden No. 225 tanggal 4 Nopember 1964.

Pelaksanaan pembangunan ini dilaksanakan oleh Cosindit SpA dari Italia

yang ditunjuk sebagai kontraktor utama.

d. Tahun 1968
Pada masa ini kegiatan berhenti dikarenakan krisis ekonomi yang

berkepanjangan, sehingga jalannya produksi harus berhenti. Dampak

dari krisis tersebut menyebabkan perusahaan mengalami krisis juga.

Biaya operasi yang tinggi (impor) yang tidak sesuai dengan penjualan

menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu,

perusahaan membutuhkan suntikan dana dari pemerintah pusat.

e. Tahun 1971

Status badan usaha dari Projek Petrokimia Soerabaja diubah

menjadi Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 55 Tahun 1971.

f. Tahun 1972

Pada tanggal 10 Juli 1972 Projek Petrokimia Soerabaja diresmikan

oleh Presiden Soeharto sebagai badan usaha berbentuk perusahaan

umum dengan nama Perum Petrokimia Gresik. Selanjutnya tanggal

tersebut diperingati sebagai hari jadi PT. PetrokimiaGresik.

g. Tahun 1975

Status badan usaha PT. Petrokimia Gresik diubah menjadi

Perusahaan Perseroan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun

1975 tepatnya pada tanggal 10 Juli 1975.

h. Tahun 1997

PT. Petrokimia Gresik melakukan holding dengan PT. Pupuk

Sriwijaya (Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No. 28 tahun 1997.


i. Tahun 2012-sekarang

PT. Petrokimia Gresik menjadi anggota Pupuk Indonesia Holding

Company (PIHC) berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Hukum dan

HAM Republik Indonesia nomer AHU-17695.AH.01.02 Tahun 2012.Pada

saat ini PT. Petrokimia Gresik memiliki bidang usaha yaitu : industri

pupuk, industri pestisida, indusri peralatan pabrik dan jasa rancang

bangun serta perekayasaan maupun jasa lain.

2. PerluasanPerusahaan

Dalam perkembangan selanjutnya, PT. Petrokimia Gresik telah

mengalami sebelas kali perluasan, yaitu :

a. Perluasan pertama (29 Agustus 1979)

Pembangunan pabrik pupuk TSP I oleh Spie Batignoles dari

Perancis dilengkapi dengan pembangunan prasarana pelabuhan dan

unit penjernihan air Gunungsari serta booster pump di Kandangan untuk

3
meningkatkan kapasitasnya menjadi 720 m /jam.

b. Perluasan kedua (30 Juli1984)

Pembangunan pabrik TSP II oleh Spie Batignoles serta perluasan

pelabuhan dan unit penjernihan air Babat dengan kapasitas 3000

3
m /jam.

c. Perluasan ketiga (10 Oktober 1984)


Pembangunan pabrik Asam Fosfat beseta produk samping yang

meliputi Asam Sulfat, Cement Retarder, Aluminium Fluorida, Ammonium

Sulfat, Kalium Sulfat dan unit utilitas. Perluasan ini dilakukan oleh

kontraktor Hitachi Zosen dariJepang.

d. Perluasan keempat (2 Mei 1986)

Pembangunan pabrik pupuk ZA III yang dikerjakan sendiri oleh

tenaga-tenaga PT. Petrokimia Gresik mulai dari studi kelayakan sampai

dengan pengoperasiannya.

e. Perluasan kelima (29 April 1994)

Pembangunan pabrik ammonia dan pabrik urea baru dengan

teknologi proses Kellog Amerika dan ACES Jepang. Konstruksinya

ditangani oleh PT Inti Karya Persada Teknik (IKPT) Indonesia.

Pembangunan dimulai awal tahun 1991 dan ditargetkan beroperasi

pada Agustus 1993. Pabrik ini mulai beroperasi pada tanggal 29 April

1994.

f. Perluasan keenam (25 Agustus 2000)

Pembangunan pupuk NPK berkapasitas 300.000 ton per tahun

dengan nama ”PHONSKA” yang merupakan pupuk bersubsidi.

Konstruksi ditangani PT. Rekayasa Industri dengan teknologi INCRO dari

Spanyol. Pabrik ini telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia

Abdurrahman Wahid pada tanggal 25 Agustus2000.

g. Perluasan ketujuh(2004)
Pembangunan pabrik pupuk ZK (Kalium Sulfat) dengan kapasitas

produksi 10.000 ton/tahun. Pupuk NPK I dengan kapasitas produksi

100.000 ton/tahun dan pabrik PHONSKA dengan kapasitas produksi

450.000ton/tahun.

h. Perluasan kedelapan(2005)

Pengembangan pabrik Rehabilitation Flexible Operation (RFO) I

untuk produksi pupuk NPK PHONSKA.

i. Perluasan kesembilan(2006/2007)

Pembangunan pabrik pupuk NPK II, NPK III dan NPK IV yang

masing-masing berkapasitas produksi 100.000 ton/tahun.

j. Perluasan kesepuluh(2009)

Pabrik RFO II (Pupuk PHONSKA) dengan kapasitas 480.000

ton/tahun, pabrik ROP granul I dan II masing-masing dengan kapasitas

500.000 ton/tahun dan pembangkit energi batubara.

k. Perluasan kesebelas(2011)

Rehabilitation Flexible Operation (RFO) pupuk fosfat I menjadi

pupuk NPK PHONSKA IV berkapasitas produksi 600.000 ton/tahun.

C. Lokasi Pabrik PT Petrokimia Gresik

Dipilihnya Gresik sebagai lokasi pendirian pabrik pupuk merupakan hasil

studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Projek-Projek Industri

(BP3I) dibawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan.


Pemilihan lokasi kawasan industri ini berdasarkan atas pertimbangan

keuntungan teknis dan ekonomis yang optimal, yaitu :

1. Tersedianya lahan yang kurang produktif, yaitu tanah yang tidak subur

untuk pertanian sehingga tidak mengurangi areal pertanian.

2. Tersedianya sumber air dari aliran Sungai Brantas dan BengawanSolo.

3. Dekat dengan daerah konsumen pupuk terbesar, yaitu perkebunan dan

petanitebu.

4. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkut

peralatan pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku,

maupun pendistribusian hasil produksi melalui angkutan laut.

5. Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai,

antara lain tersedianya tenaga-tenagaterampil.

PT Petrokimia Gresik menempati lahan kompleks seluas 450 hektar di

Area Kawasan Industri Gresik. Areal tanah yang ditempati berada di tiga

kecamatan yang meliputi 11 desa, yaitu:

1. Kecamatan Gresik, meliputidesa-desa:

Ngipik, Karangturi, Sukorame, Tlogopojok dan Lumpur.

2. Kecamatan Kebomas, meliputi desa-desa:

Kebomas, Tlogopatut dan RanduAgung.

3. Kecamatan Manyar, meliputi desa-desa:

Romo Meduran, Pojok Pesisir danTepen

Untuk lebih jelasnya, berikut peta lokasi Kota Gresik:


Gambar 2.1. Peta Kabupaten Gresik

Gambar 2.2. Peta Lokasi PT

Petrokimia Gresik

Dasar pemilihan lokasi PT Petrokimia Gresik berdasarkan atas

pertimbangan keuntungan teknis dan ekonomi yang optimal, yaitu:

1. Karakteristik Lokasi

Pabrik ini menempati tanah yang tidak subur untuk pertanian

sehingga tidak mengurangi areal pertanian. Hal ini karena seperti

diketahui sebelumnya bahwa Gresik merupakan salah satu daerah di


Jawa Timur yang kurang subur, sehingga Pemda Jatim saat itu

berkeinginan untuk menjadikan Gresik sebagai kawasan industri dan

salah satunya adalah PT Petrokimia Gresik.

2. Ketersediaan Pasar

Pabrik berada ditengah-tengah daerah pemasaran pupuk dan

terbesar. Seperti yang telah diketahui bahwa saat itu PT Petrokimia

Gresik merupakan perusahaan penghasil pupuk kedua setelah PT PUSRI.

PT Petrokimia Gresik diharapkan mampu membantu untuk memenuhi

kebutuhan pupuk terutama untuk kawasan industri bagian timur yang

juga terkenal sebagai daerah pertanian dan juga sebagian daerah pulau

Jawa yang merupakan pasar berpotensibesar.

3. FasilitasTransportasi

Pabrik ini dekat dengan pelabuhan sehingga dapat mempermudah

untuk bongkar pasang pada saat pembangunan konstruksi maupun bahan

baku saat operasi maupun juga untuk pemasaran produknya.

4. Ketersediaan TenagaKerja

Dekat dengan kota Surabaya yang merupakan pusat tersediannya

tenaga terampil dan peralatan

5. KetersediaanAir

Lokasi pabrik cukup dekat dengan sumber air dari aliran Sungai

Brantas dengan jarak 24 km dan Sungai Bengawan Solo dengan jarak

60km.
Gambar2.3. Plant Layout PT Petrokimia Gresik

D. Visi dan Misi PT Petrokimia Gresik

1. Visi

Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnyayangberdaya

saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen.

2. Misi

a. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program

swasembada pangan.

b. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan

operasional dan pengembanganusaha.


c. Mengembangkan potensi usahauntuk memenuhi industri kimia

nasional dan berperan aktif dalam communitydevelopment.

E. Struktur Organisasi PT. Petrokimia Gresik

a. BentukPerusahaan

PT. Petrokimia Gresik bergerak dalam bidang pengadaaan pupuk,

bahan kimia dan jasa engineering. Dalam perkembangannya PT.

Petrokimia Gresik telah mengalami perubahan bentuk perusahaan. Dari

sebuah perusahaan umum menjadi sebuah perusahaan perseroan dan

kini menjadi anggota PIHC yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) di bawah koordinasi Menteri Negara BUMN.

b. Struktur Manajemen danOrganisasi

Struktur organisasi yang disertai dengan uraian pekerjaan akan

diperoleh manfaat sebagai berikut:

a. Membantu para pejabat agar lebih mengerti akan tugas

danjabatannya.

b. Menjelaskan dan menjernihkan persoalan mengenai pembatasan

tugas, tanggung jawab, wewenang danlain-lain.

c. Sebagai bahan orientasi untuk pejabat.

d. Menentukan jumlah pegawai di kemudianhari.

e. Penyusunan program pengembanganmanajemen.

f. Menentukan training untuk para pejabat yang sudahada.

g. Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
terbukti kuranglancar.

Struktur organisasi PT Petrokimia Gresik berbentuk matriks, dimana

terdapat hubungan kerja dan aliran informasi secara horizontal dan

vertikal. Secara garis besar, PT Petrokimia Gresik dipimpin oleh seorang

Direktur Utama yang membawahi 4 Direktur Khusus. Keempat Direktur

Khusus ini antaralain:

a. Direktur Komersial

b. Direktur Produksi

c. Direktur Teknik danPengembangan

d. Direktur SDM danUmum

Direktur Komersial membawahi 5 kompartemen, yaitu

Kompartemen Penjualan Wilayah I, Kompartemen Penjualan Wilayah II,

Kompartemen Pemasaran, Kompartemen Perencanaan & Pengendalian

Usaha dan Kompartemen Administrasi Keuangan.

Direktur Produksi membawahi 4 departemen, yaitu Departemen

Produksi I, Departemen Produksi II, Departemen Produksi III, Departemen

Teknologi.Direktur Teknik dan Pengembangan membawahi 4

departemen, yaitu Departemen Riset, Departemen Pengembangan,

Departemen Engineering dan Departemen Pengadaan.

Direktur SDM & Umum membawahi 2 departemen dan 2 bagian

secara langsung yaitu Departemen Sumber Daya Manusia dan

Departemen Sekretaris Perusahaan. Sedangkan 2 bagian yang dibawahi


secara langsung yaitu Bagian Kemitraan & Bina Lingkungan serta Bagian

Keamanan.
Gambar 2.4. Struktur Ketenagakerjaan PT Petrokimi
c. Logo Perusahaan danArti

Gambar 2.5. Logo PT Petrokimia Gresik

Logo PT. Petrokimia Gresik mempunyai tiga unsur utama, yaitu:

a. Kerbau dengan warna kuning emas yang mengandung arti

penghormatan terhadap daerah tempat perusahaan berada, yaitu

KecamatanKebomas.

1) Sifat positif kerbau yang dikenal suka bekerja keras, ulet

danloyal.

2) Warna kuning emas melambangkan keagungan.

b. Daun hijau berujung lima yang mengandung arti:

1) Daun hijau melambangkan kesuburan dankesejahteraan.

2) Lima melambangkan kelima silaPancasila.

c. Tulisan PG berwarna putih yang mengandung arti:

1) PG merupakan singkatan dari PetrokimiaGresik.

2) Warna putih melambangkankesucian.


Secara keseluruhan logo perusahaan tersebut mempunyai

makna “Dengan hati yang bersih dan suci berdasarkan kelima

sila Pancasila, Petrokimia Gresik berusaha mencapai

masyarakat yang adil dan makmur menuju keagungan

bangsa.“

F. Unit Pabrik

Pada saat ini, PT. Petrokimia Gresik terbagi dalam tiga unit pabrik, yaitu

Departemen Pabrik I, Departemen Pabrik II dan Departemen Pabrik III.

1. Departemen Pabrik I

Departemen pabrik I membawahi Departemen Produksi I dengan

unit produksi terbagi menajadi beberapa unit produksi, yaitu

(Geankopolis, C.J., 1993) :

a. ProdukUtama

1) Pabrik Amoniak

Kapasitas produksi : 445.000 Ton/Tahun

BahanBaku :

a) Gas alam (Kadar CH4 85,76% volume; Temperatur 15,6 oC;

2
Tekanan 19,3 kg/cm ; total S 25ppm)

b) N2diambildariudara79%molpadatekananatmosfer.

Produk :Amoniak (SNI 06-0045-1987)

a) Bentuk :Cair
b) KadarAmoniak: min. 99,5%

c) ImpuritisH2O : maks. 0,5%

d) Minyak : maks. 10ppm

2) Pabrik Urea (1994)

Kapasitas Produksi : 460.000 ton/tahun

Bahan Baku :

a) Amoniak Cair (Kadar NH3 99,5%; H2O 0,5%; Temperatur 30oC;

2
Tekanan 20 kg/cm ).

b) Gas CO2 (Kadar CO2 99%; H2 0,8%; H2O saturated; Tekanan 0,8

2
kg/cm ; Temperatur 35oC).

Produk : Pupuk Urea (SNI 2801-2010)

a) Bentuk :Kristal

b) Ukuran Butir : 1.00 – 3.55 mm

c) Warna : Putih (non-subsidi), Pink(subsidi)

d) Sifat : Higroskopis, mudah larut dalam air

e) N-total(%) : min. 46

f) Biuret(%) : maks. 1.0

g) Air(%) : maks. 0.5

h) Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg


Gambar 2.6. Pupuk Urea

3) Pabrik ZA I/III

Kapasitas produksi : 650.000 ton/tahun

BahanBaku :

a) GasNH3(Kadar) NH3 99,00 – 99,5% ; H2O0,5%

b) Asam Sulfat (Kadar H2SO4 98,0 – 98,5%berat; H2O 1,5 – 2,0%

2
berat; Temperatur 36oC; Tekanan 6,0 kg/cm )

Produk : Pupuk ZA I/III (SNI 02-1760-2005)

a) Bentuk :Kristal

b) Ukuran Butir : + 30 USMesh

c) Warna : Putih (non-subsidi), Orange(subsidi)

d) Sifat :Tidak Higroskopis,mudahlarut dalamair

e) N-total (%): min. 20,8

f) Sulfur (%) : min. 23,8

g) FA (%) : maks. 0,1


h) Air (%) : maks. 1,0

i) Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50kg.

Gambar 2.7. Pupuk ZA

b. Produk Samping

Selain produk utama juga menghasilkan bahan baku dan produk

samping, yaitu:

1) CO2 Cair (SNI 06-2603-1992)

a) Kapasitas : 16.600ton

b) KadarCO2 : min.99,9%%

c) KadarH2O : maks. 150ppm

d) H2S : maks.0,1ppm

e) KadarSO2 : maks. 1 ppm

f) Benzene : maks. 0,02ppm

g) Asetaldehide : maks. 0,2 ppm totalhidrokarbon

2) Dry Ice (SNI 06-0126-1987)

a) Kapasitas : 4000ton/tahun

b) Kadar CO2 : min. 99,7%


c) KadarH2O : maks.0,05%

d) KarbonMonooksida : maks. 10 ppm

e) Minyak : maks. 5ppm

f) Senyawa belerang dihitung sebagai H2S : maks. 0,5ppm

g) Arsen :-

3) Nitrogen

a) Kapasitas : 500.000 NCM/tahun (sebagai N2Gas)

b) Kapasitas : 250.000 ton/tahun (sebagai N2liquid)

4) Oksigen

a) Kapasitas : 600.000 NCM/tahun (sebagai O2gas)

b) Kapasitas : 3.300 ton/tahun (sebagai O2liquid)

2. Departemen Pabrik II

Departemen pabrik II membawahi bidang produksi berikut (Adinda,

2018):

a. Pabrik PupupkSP-36

Kapasitas : 500.000ton/tahun

BahanBaku : Batuan Fosfat, H3PO4, dan H2SO4

Bentuk : Padat,Granular

Ukuran : 2 – 4 mm

Warna :Abu-abu

Sifat : Tidak bersifat higroskopis, mudah larut dalam air

Kegunaan : Sumber unsur hara Fosfat bagitanaman


No SNI SP-36 : (SNI 02-3769-2005)

Komposisi Produk ini adalah:

1) P2O5 total : 36% min

2) P2O5 Cs : 34% min

3) P2O5 Ws : 30% min

4) Sulfur : 5,0% min

5) FA : 6,0%maks

6) H2O : 5,0%maks

Gambar 2.8. Pupuk SP-36

b. Pabrik Pupuk Phonska

Kapasitas : 2.340.000 ton/tahun

Bahan Baku : H3PO4, NH3 dan KCl


Bentuk : Padat, Granular

Ukuran : 70% US Mesh-

4+10

Warna : Merah muda (subsidi), natural (non subsidi)

Sifat : Tidak bersifat higroskopis, mudah larutdalam

Kegunaan :Sumber unsur hara Fosfat, Nitrogen, Kalium dan

belerangbagi tanaman

No SNI : (SNI 02-2803-2000)

Komposisi Produk ini adalah:

1) Ntotal :15%

2) P2O5Cs :15%

3) K2O :15%

4) Sulfur(S) :10%

5) Air : 2%maks

c. Pabrik Pupuk NPK Kebomas

Kapasitas : 430.000 ton/tahun

Bahan Baku : Tergantung formula N-P-K (Mg/Zn/Cu/Be/Fe)

Bentuk : Padat, Granular

Ukuran : 70% US Mesh

Sifat : Bersifat higroskopis, mudah larut dalam air

Kegunaan : Sumber unsur hara Fosfat, Nitorgen, Kalium,

Magnesium, Copper, Besi, dan Zink bagi tanaman


No SNI : NPK padat (SNI 02-2803-2000)

Komposisi Produk ini adalah :

1) N total % : 8% min

2) P2O5 Cs : 8% min

3) K2O : 8%min

4) S : 8%min

5) N+P+K : 30% min

6) Air : 3,0%maks

Gambar 2.10.

Pupuk NPK

d. Pabrik DAP (Diammonium Phosphate)

Kapasitas : Tergantung Pemesanan

Bahan Baku : H3PO4 danNH3

Bentuk :Butiran

Ukuran : 80% US Mesh-5+10

Warna : Hitam atau abu-abu

Sifat : Tidak bersifat higroskopis, mudah larut dalam air

Kegunaan : Sumber unsur hara Fosfat dan Nitrogen bagi tanaman

No SNI : SNI 02-2858-2005

Komposisi Produk ini adalah

1) N total : 18% min


2) P2O5 : 46% min

3) Air : 2% maks

Gambar2.11. Pupuk DAP

e. Pabrik pupuk ZK (Kalium Sulfat)

Kapasitas : 10.000 ton/tahun

Bahan Baku : H2SO4 dan KCl

Bentuk : Puder

Warna : Putih

Sifat : Tidak bersifat higroskopis, mudah larut dalam air

Kegunaan : Sumber unsur hara Kalium dan Beleran bagi tanaman No

SNI : SNI 02-2809-2005

Komposisi Produk ini adalah:

1) Kalium (K2O) : 50%

2) Sulfur : 17%

3) Khlorida sbg Cl: 2,5% maks

4) Air : 1,0% maks


Gambar 2.12. Pupuk ZK

f. Pabrik HCl

Kapasitas :-

Bahan Baku : H2SO4, dan KCl

Bentuk/Sifat : Cairan yang sangat korosif

Warna : Tidak bewarna (Grade A), agak kekuningan

(GradeB)

No SNI : SNI 06-2557-1992 Type 2

Spesifikasi Produk adalah :

1) Sisa Pemijaran : 0.1% maks

2) Sulfat sebagai SO4 : 0.012% maks

3) Pb : 0.0005% maks

4) Cl2 : 0.005%

g. Pabrik Pupuk Petroganik

Kapasitas : 10.000 ton/tahun

Bentuk/Sifat : Granul tidak bersifat higroskopis,mudah larut

dalam air

Warna : Coklat kehitaman

Spesifikasi Petroganik :
1) C Organik : 12,5%

2) C/N Ratio : 10-25%

3) Air : 4-12%

4) pH : 4-8

Gambar 2.13. Pupuk Petroganik

Pupuk ini berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah

pertanian akibat penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan serta

sumbr unsur hara Karbon organik dan Nitrogen bagi tanaman.

(Adinda. 2018)

h. Pabrik Pupuk Petrobio

Formulapupuk hayati yang mengandung mikroba tanah yang

unggul dan efektif dalam meningkatkan/mengembalikan kesuburan

tanah secara alami/ biologi. Berbahan aktif mikro organisme yang

dapat melarutkan P yang terikat oleh partikel tanah menjadi bentuk


yang tersedia bagi tanaman, sekaligus menghambat N dari udara

untuk dimanfaatkan oleh tanaman.

Gambar 2.14. Pupuk Petrobio

3. Departemen PabrikIII

Departemen pabrik III untuk bidang produksi membawahi

Departemen Produksi III. Departemen Produksi III terdiri atas beberapa

unit antara lain(Kuntjahyono,2019) :

a. Pabrik AsamPhospat

Kapasitas produksi sebesar 200.000 ton/tahun dimana

produknya digunakan untuk pembuatan pupuk TSP/SP-36. Dihasilkan

produk samping berupa gypsum yang digunakan untuk bahan baku

unit cemen retarder serta pupuk ZA II dan produk samping berupa

asam fluosilikat (H2SiF6) yang digunakan untuk bahan baku unit

Alumunium Flourida.

b. Pabrik AsamSulfat

Kapasitas produksi sebesar 570.000 ton/tahun dan digunakan

sebagai bahan baku unit Asam Phospat dan unit Pupuk Phospat.

c. Pabrik ZAII
Mulai beroperasi pada tahun 1984. Kapasitas produksi sebesar

650.000 ton/tahun. Bahan baku berupa gypsum dan amoniak cair,

dimana gypsum diperoleh dari hasil samping proses pembuatan asam

phospat.

d. Pabrik CemenRetarder

Kapasitas produksi sebesar 550.000 ton/tahun yang digunakan

dalam industri semen sebagai bahan penolong untuk mengatur waktu

pengeringan. (Rahmi. 2017)

a. Pabrik AlumuniumFlourida

Kapasitas produksi sebesar 12.600 ton/tahun yang diperlukan

sebagai bahan penurun titik lebur pada industri peleburan bijih

alumunium serta dihasilkan hasil samping berupa silica (SiO2) untuk

bahan kimia tambahan unit Asam Phospat. (Rahmi. 2017)

G. Unit PrasaranaPendukung

PT. Petrokimia Gresik juga mempunyai beberapa unit-unit prasarana

pendukung untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, antara lain:

1. Dermaga Khusus

a. Kapasitas bongkar muat 3.000.000ton/tahun.

b. Kapasitas sandar 8 kapal sekaligus,yaitu:

1) kapal bobot 40.000 - 60.000 DWT pada sisilaut

2) kapal bobot 10.000 DWT pada sisidarat


c. Fasilitas bongkar muat, antaralain:

1) Continous Ship Unloader (CSU) dengankapasitascurah1.000

ton/jam.

2) Multiple Loading Crane dengan kapasitasmuatcurah120ton/jam

atau 2.000 kantong/jam (kantong 50 kg).

3) Cangaroo Crane dengan kapasitas bongkar curah 350ton/jam.

4) Belt Conveyor sepanjang 22 km dengan kapasitas angkut curah

1.000 ton/jam atau 120 ton/jam untukkantong.

5) Fasilitas pompa dan pipa dengan kapasitas60ton/jam untuk

produkcair.

(PT. Petrokimia Gresik, 2016)

2. Unit Pembangkit Tenaga Listrik, meliputi:

a. Gas Turbin Generator yang terdapat pada unit produksi pupuk

Nitrogen yang mampu menghasilkan daya 33MW.

b. Steam Turbin Generator yang terdapat pada unit produksi Asam

Phospat.

c. Selain dari kedua pembangkit tersebut diatas juga menggunakan

energi listrik dari PLN sebesar 15 MW untuk kebutuhan pabrik pupuk

SP-36 dan fasilitaslain.

(Biro Pendidikan dan Pelatihan. 2010)

3. Sarana Penyediaan Air Bersih:

a. Unit Penjernihan AirI


1) Lokasi : Gunungsari Surabaya

2) BahanBaku : Air sungaiBrantas

3) UkuranPipa : D =14 inch, Panjang = 22 km

4) Kapasitas : 720m3/jam

b. Unit Penjernihan AirII

1) Lokasi : BabatLamongan

2) BahanBaku : Air sungai Bengawan Solo

3) UkuranPipa : D = 28 inch, Panjang = 60 km

4) Kapasitas : 2500m3/jam

(Biro Pendidikan dan Pelatihan. 2010)

4. Sarana Jalan KeretaApi

Sarana ini berupa jalan kereta api yang dihubungkan dengan jalan

utama PERUMKA. Digunakan untuk pengangkutan pupuk dari gudang PT.

Petrokimia Gresik ke stasiun terdekat dengankonsumen.

(PT. Petrokimia Gresik. 2016)

H. Anak Perusahaan

1. PT. Petrokimia Kayaku

Pabrik formulator pestisida, merupakan perusahaan patungan

dengan saham PT. Petrokimia Gresik sebesar 60%, beroperasi mulai

tahun 1977 dengan hasil produksi :

a. Peptisida Cair dengan kapasitas produksi 3.600 ton/tahun.


b. Peptisida Butiran dengan kapasitas produksi 12.600 ton/tahun.

c. Peptisida Tepung dengan kapasitas produksi 1.800 ton/tahun.

(PT. Petrokimia Gresik. 2016)

2. PT. Petrosida Gresik

Menghasilkan bahan aktif pestisida dimana 99,9% sahamnya dimiliki

oleh PT. Petrokimia Gresik. Beroperasi semenjak tahun 1984 dan

bertujuan untuk memasok bahan baku PT. Petrokimia Kayaku. Jenis

produksinya adalah :

a. BPMC dengan kapasitas produksi 2.500 ton/tahun

b. Diazinon dengan kapasitas produksi 2.500 ton/tahun

c. MIPC dengan kapasitas produksi 700 ton/tahun

d. Carbofuron dengan kapasitas produksi 900 ton/tahun

e. Carbaryl dengan kapasitas produksi 200 ton/tahun

(PT. Petrokimia Gresik. 2016)

3. PT Petronika

Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan dengan saham PT

Petrokimia Gresik 20%. Perusahaan ini beroperasi sejak tahun 1985

dengan hasil produksi berupa Diocthyl phthalate (DOP) dengan kapasitas

produksi 30.000 ton/tahun. (PT. Petrokimia Gresik. 2016)

4. PT Petrowidada
Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan dengan saham PT

Petrokimia Gresik 1,47% (1988) dengan hasil produksinya:

a. Phthalic Anhydride dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun.

b. Meleic Anhydride dengan kapasitas produksi 1200 ton/tahun.

(PT. Petrokimia Gresik. 2016)

5. PT Petrocentral

Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan dengan saham PT

Petrokimia Gresik 9,8%. Perusahaan ini beroperasi sejak tahun 1990

dengan hasil produksi berupa Sodium Tripoly Fosfat (STPP) dengan

kapasitas produksi 40.000 ton/tahun.(PT. Petrokimia Gresik. 2016)

6. PT Kawasan Industri Gresik (KIG)

Bergerak dibidang pengolahan kawasan industri Gresik dan

pengoperasian Export Processing Zone (EPZ). Saham yang dimiliki PT.

Petrokimia Gresik sebesar 35 % dan Semen Gresik 65 %. Yayasan PT.

Petrokimia Gresik dibentuk pada tanggal 26 Juni 1965, misi utamanya

ialah mengusahakan kesejahteraan karyawan dan pensiunan PT

Petrokimia Gresik. Salah satu program yang dilakukan adalah

pembangunan sarana perumahan bagi karyawan. Sampai dengan

pertengahan tahun 2004. (PT. Petrokimia Gresik. 2016)

I. Yayasan PT.PetrokimiaGresik
Yayasan PG telah membangun sebanyak 3.380 unit rumah di kecamatan

Pongangan, kecamatan Suci, dan kecamatan Bunder.(PT. Petrokimia Gresik.

2016)

Program lainnya yang dilakukan Yayasan PG adalah pemeliharaan

kesehatan para pensiunan PT Petrokimia Gresik serta menyediakan sarana

bantuan sosial dan menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan yang

memasuki masa persiapan purnatugas (MPP). (PT. Petrokimia Gresik. 2016)

Dalam perkembangannya Yayasan PG telah memiliki berbagai bidang

usaha yang dikelola oleh anak-anak perusahaan PT Petrokimia Gresik.

Anda mungkin juga menyukai