Bab Iii
Bab Iii
A. Pengertian Distribusi
tepat dalam sebuah usaha. Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan
konsumen.18
18
M.Fuad, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006) h. 129.
19
Kunarjo. Glosarium Ekonomi, Keuangan dan pembangunan. (Jakarta: Universitas
Perss ,2003), Cet Ke 1, h.18
21
22
ditempat pada saat dibutuhkan oleh konsumen.21 Dengan kata lain distribusi
yang menjadi penghubung atau media antara hasil dari kegiatan produksi
Distribusi menjadi posisi penting dari teori ekonomi mikro baik dalam
distribusi ini tidakhanya berkaitan dengan aspek ekonomi belaka tetapi juga
aspek sosial politik sehingga menjadi perhatian bagi aliran pemikir ekonomi
20
Philip Kotler, Gary Amstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran,ter, damos sihombing,
(Jakarta: Erlanga .2001),Cet,ke 1,h.7
21
Irawan, Farid Wijaya, Sudjoni, Pemasaran prinsip dan kasus, (Yogyakarta:
BPFE,1996),cet, ke 1, h.135
22
http://dansite.wordprss.com/2013/07/22/pengertian-distribusi/ (diakses tanggal 22 Juli
2013)
23
Islam dan Konvensional sampai saat ini. Pengertian secara umum distribusi
(exchange), kebutuhan (need), kekuasaan (power), sistem sosial dan nilai etika
pusat. Seluruh sumber produksi adalah milik Negara. Dasar distribusi barang
keuntungan yang besar seperti perabot rumah tangga yang sangat mewah dan
23
Dr. Euis Amalia, Keadilan Distribusif dalam Ekonomi Islam,(Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2009), h. 188
24
Yusuf Al-Qardawi , Norma dan Etika Ekonomi Islam, Terj: Zainal Arifin,( Jakarta:
Rajawali Press,1988),h.172-173
24
kesalahan lain, yang bahkan lebih fatal. Sebagai ganti monopoli oleh kapitalis.
naungan sosialisme.
Dasar karakteristik pendistribusian adalah adil dan jujur, karena dalam islam
Islam adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Islam menerapkan filsafat dan tatanan yang berbeda dari kedua
sistem tersebut.
keuntungan yang diperoleh dari produksi. Islam memberikan gaji secara adil
25
kepada pegawai dan buruh jika mereka melaksanakan tugas dengan sempurna,
sebagaimana Islam dengan tegas menolak segala bentuk riba. Distribusi Islam
terdiri atas dua sendi, yaitu sendi kebebasan dan sendi keadilan.25
adalah keadilan dan kasih sayang. Tujuan distribusi ada dua: pertama, agar
produksi yang ada perlu mempunyai pembagian yang adil demi kemakmuran
Negara.
jiwa manusia untuk mewujudkan suatu system kehidupan yang sejahtera tetapi
kemampuan usaha mereka tanpa batasan sosial atau peraturan. Oleh karena
itu, tujuan Islam ialah memberikan peluang yang sama kepada semua orang
25
Ibid.h.201-202
26
batasan yang wajar dan seksama. Dalam rangka mengontrol pertumbuhan dan
upah, bunga dan sewa terhadap faktor-faktor produksi. Namun, tanpa disadari
kaitanya pada teori harga faktor yang akan dipengaruhi oleh tingkat
pengguna bisnis.
26
Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 1, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf,
1995) h 79-82
27
Ricjard G Lipsey, Peter O Steiner, Pengantar Ilmu Ekonomi 2,(Jakarta:PT. Bina Aksara
1985), cet ke 1 h.255
28
Bonne & Kurtz, Pengantar Bisnis Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2002), h 88
27
B. Prinsip Distribusi
masyarakat atau hanya sebagian saja. Teori yang diterapkan oleh sistem
kapitalis ini tidak dibenarkan dan dalam pandangan ekonomi islam adalah
sebagaimana tercermin dalam nilai dasar (value based) yang dimilikinya, yaitu
bertanggung jawab.
28
1. Kebebasan
diciptakan oleh allah, karena itu hanya boleh bersikap menghamba kepad-
Dalam hal ini Alqur’an mengatakan bahwa salah satu tugas Nabi
29
Yusuf Qardawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam,(Jakarta: Gema Insani Pers,1997),
Cet Ke 1,h.302
29
masyarakat manusia terdiri atas puluhan ribu bahkan jutaan individu dan
setiap individu mempunyai jiwa dan akal perasaan dan kepribadian yang
merdeka?”30
30
Ibid, h.306
30
ini adalah lebih besar dari pada kerusakan yang timbul karena
31
Dr. Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo persada, 2009), h.363
31
2. Keadilan
baik aqidah syariat dan etika Keadilan dalam Islam bukanlah nomor dua
melainkan akar prinsip keadilan ditetapkan dalam semua ajaran Islam dan
adilan dalam hal pendapatan dan kekayaan tentu saja bertentangan dengan
adalah amanat Allah kepada seluruh umat manusia maka tak dibenarkan
Baqarah:29)
bukanlah kebebasan mutlak yang terlepas dari berbagai ikatan seperti yang
32
sesuka kami”. Kebebasan itu ialah kebebasan yang terbatas terkendali dan
kemenangan dunia akhirat, sesuai visi sistem ekonomi Islam itu sendiri.
memenuhi hak dan kewajiban yang diinginkan oleh syariat bagi konsumen
utama adalah kebutuhan dasar atau pokok yang harus menjadi prioritas
Yusuf Qardhawi,34 ada empat aspek terkait dalam keadilan distribusi, yaitu:
gaji yang setara (al-ujrah al-mitsl) bagi para pekerja, profit atau keuntungan
32
Ibid. h. 203
33
Opcit, h.369
34
Dr. Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Eonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo persada, 2009), h.119
33
mekanisme mudharabah maupun bagi hasil (profit sharing) untuk modal dana
melalui mekanisme musyarakah, biaya sewa tanah serta alat produksi lainya,
Mengingat tidak semua orang mampu terlibat dalam proses ekonomi karena
yatim piatu atau jompo dan cacat tubuh, Islam memastikan distribusi bagi
warisan Islam ingin memastikan bahwa asset dan kekuatan ekonomi tidak
bapak meningal maka anak, istri,ibu, bapak, kakek dan kerabat lainya akan
kebagian peningalanya.
element yang paling jelas dalam ajaran ekonomi Islam. jika ada pilihan,
disukai dari pada sistem yang kurang memiliki keadilan distribusi. Dengan
demikian keadilan sosial yang benar (secara moral) adalah keadaan yang
aturan ini harus ditafsirkan dalam suatu konteks yang dinamis untuk
34
sebagai suatu aturan distribusi pendapatan dan kekayaan yang tidak sejajar
pada masa kini akan menurunkan kesejahteraan dimasa yang akan datang.
Tuntunan Islam pada keadilan distribusi dan lebih luas, keadilan sosial
tidak bisa tidak melibatkan konsep kesempatan yang sama untuk menjamin
posisi tertentu dalam hidupnya, tersedia untuk semua secara sama. Dengan
dilakuan.
bahwa orang harus menerima apa yang merjadi haknya berdasarkan usaha-
masing yang lain, mereka yang tidak dapat bekerja karena sakit, tua usia, dan
sistem kedudukan lahan, kapital dan pasar tenaga kerja harus diatur untuk
berakar pada konsep Islam tentang keadilan distribusi berakar pada konsep
keamanahan pada manusia, dan bahwa hak individu secara relatif absolut
untuk memiliki kekayaan pribadi yang merupakan akibat dari konsep ini,
kearah kehidupan manusia yang baik. Untuk mencapai tujuan ini, pencapaian
dilakukan manusia.35
lain, yaitu wakaf, yang bentuk dan caranya bisa sangat banyak sekali, dari
mulai gedung, uang tunai, buku, bahan bangun, kendaraan, saham, serta asset-
aset produktif lainya. Berbeda dengan yang lainya, wakaf tidak dibatasi oleh
kaya atau miskin atau pertalian darah serta kekerabatan. Wakaf adalah
bersama.
35
Syed Nawab Haider Naqsi, Mengagas Ilmu ekonomi Islam,Ter M. Saiful Anam (
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2003), h.131
36
36
kekayaan. Dimana, Islam memperbolehkan kepemilikan umum dan
yang benar.
dalam Islam, baik dengan cara pengharusan (wajib) maupun yang secara
sukarela(sunnah)
5. Dalam fiqh ekonomi Umar r,a tema distribusi mendpat porsi besar yang
36
Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi,Fiqh Ekonomi Umar Bin Al khatab. (Jakarta: Pustaka al-
Kausar Group 2006), h.125
37
ekonomi.
berhutang atau hamba sahaya yang terikat untuk merdeka. Karena itu
suatu keharusan dan keniscayaan. Hal ini dapat dilihat firman Allah SWT:
mereka kepada iman dan ibadah-ibadah yang lain, sebagai bentuk pelatihan
kepadanya, sehingga setiap manusia terus tetap bertakwa kepada allah SWT.