Anda di halaman 1dari 5

WELLSITE COMPUTED LOGS

Wellsite computed log atau yang biasa disebut “quick look” didesain untuk
menunjukkan secara langsung keberadaan dari hidrokarbon, dimana prinsip yang digunakan
yaitu dengan memilih interval ataupun sampling sidewall dan untuk memudahkan
perhitungan yang cepat pada set pipa dan menyelesaikan sumur maupun plug dan abandon.

Sebelum perhitungan wellsite computer ada empat tipe perhitungan log secara cepat:

 Log Rwa, resistivitas air secara nyata


 Porositas Overlay
 Resistivitas atau F overlay
 SP atau Rxo/Rt Overlay

Dasar dari log yaitu merekam data secara digital pada saat alat diturunkan dimana hasil
rekaman itu diantaranya interpretasi formasi shally, setting TVD, identifikasi matrik batuan,
interpretasi tes formasi dan perhitungan kemiringan, dan penentuan kategori lapisan

Rwa LOG

Rwa log adalah perhitungan secara cepat untuk identifikasi secara langsung zona
hidrokarbon – bearing, determinasi resistivitas air, estimasi Sw, Rwa berhubungan langsung
dengan Rw sebenarnya dengan asumsi Sw = 1 berdasarkan pers archie :

Sw=c √ Rw /Rt /¿

Penempatan harga Sw= 1 dan Rw diganti dengan Rwa sehingga :

Rwa=(2 . Rt )/ c 2

Harga Rwa dihitung dari Sonic atau Density – Neutron log yang dikombinasikan
dengan Induction log. Porositas dihitung dari porosity tool dan Rt dari induction log. Jika
semua lapisan permeabel adalah bersih dan bantalan air, log Rwa adalah kurva dimana harga
actualnya Rw, pada setiap interval biasanya dibaca langsung dari kurva Rwa.

Pada zona bearing – hidrokarbon yang dipenetrasi, Rt akan lebih besar bila zona pada water
bearing dan harga Rwa lebih besar dari Rw, dimana Sw dapat dihitung dari Rwa/Rw

Sw=c √ Rw /(2 Rt )

Bila (2Rt) diganti c2Rwa maka : Sw= √ Rw / Rwa


Kurva Rwa bisa dihitung secara langsung dari saturasi air pada interval yang dangkal
(beberapa ratus feet) dimana harga Rw adalah konstan. Ketikan log Density Neutron
dikombinasikan untuk porositas, rata – rata aritmatik nilai D dan N digunakan dan
diperhitungkan kandungan shale karena mempengaruhi harga Rt, efek yang ditimbulkan
cenderung sama dan Rw,Rwa dan Sw dengan harga yang baik, harga ini tidak akurat apabila
densitas hanya digunakan untuk porositas dengan harga Sw sangat tinggi.

POROSITY OVERLAYS

Digunakan untuk mempresentasikan dua kurva porositas pada harga dan skala yang
sama, log ini menyediakan secara visual indikasi dari matrik, shale dan efek hidrokarbon
sama seperti porositas. Porositas yang umum dikombinasikan yaitu Density – Neutron,
Density – Sonic, dan Sonic – Neutron. Density – Neutron lebih akurat digunakan karena
porositas sebenarnya lebih dekat dengan porositas rata – rata dari pembacaan Density dan
Neutron berdasarkan lithologi.

Kemunculan adanya gas diindikasikan oleh crossover dari pembacaan kurva pada
Neutron lebih rendah dibandingkan Density, kemunculan shaly atau dolomite cenderung
mengindikasikan adanya gas. Lapisan shale yang tipis yang memisahkan zona permeabel
karena pembelokan kurva neutron yang lebih besar dari density.

Pemisahan antara kurva ini akibat porositas yang diisi oleh air konsepnya yaitu dengan
mencoba memisahkan pada overlay berdaraskan resistivitas dengan memasukkan harga Rw
dan Rt.

Resistivitas Overlay

Resistivitas Overlay yaitu dengan merekan kalkulasi log Ro sepanjang Rt log pada
Induction. Dua kurva yang dihitung dimanapun formasinya adalah water bearing dan harus
berdaraskan hanya pada zona bearing – hidrokarbon.

Rw log dihitung menggunakan log porositas dimana estimasi harga Rw dari kurva dan
asumsi Sw=1 Ro=
c
❑ ( )
2 Rw

Ro diperoleh secara kontinue daro perhitungan log porositas dan dikombinasikan dengan Rw.

Perbandingan kalkulasi Ro pada zona dengan perhitungan Rt yaitu dengan :

Sw= √ Ro/ Rt

Rasio Ro/Rt merepresentasikan pemisahan yang konstan antara kurva tanpa memperhatikan
resistivitas absolut, akibatnya setiap zona dimana pemisahan lebih besar dari jarak antara 1 –
3 ohm maka sebaikya dianalisa secara seksama untuk kemungkinan produksi.

Pembentukan Resistivitas overlay yaitu F overlay. Kurva F adalah faktor formasi dimana
dikalkulasi dari log porositas : F=
c
❑ ( )
2
THE SP OVERLAY

Sp overlay atau disebut Rxo/Rt atau SP quick look adalah perbandingan kurva SP yang
direkam dengan SP log yang secara langsung mengindikasikan adanya hidrokarbon yang
bergerak. Log ini adalah yang paling baik digunakan untuk penghubung antara Rwa atau
resistivitas overlay yang merespon terhadap hidrokarbon total.

Hidrokarbon yang bergerak mengindikasikan adanya perbedaan antara Sw/ zona yang
tidak terganggu dan Sxo/ zona flush zone. Jika Sw/Sxo= 1 zonanya berisi hidrokarbon yang
bergerak yang diselesaikan dengan :

Sw=c √ Rw /Rt /¿ dan Sxo=c √ Rmf / Rxo/¿

Pembagian antara Sw/Sxo ¿ [ ( Rxo/ Rt ) ( Rmf /Rw ) ] 1/2

Rmf
Logarithmic rasio Rmf/Rw SP=−K log ( )
Rw

SP overlay memiliki beberapa keuntungan pada Rwa dan resistivitas quick look yang
mengindikasikan pergerakan hidrokarbon tidak hanya berdasarkan hidrokarbon. Ini lebih
tepat digunakan pada formasi dengan lithologi yang bervariasi dibandingkan Rwa atau
resistivitas overlay, kandungan shale yang sedikit secara langsung mengimbangi efek antara
SP dan SPq pada hal yang sama. Namun kelemahannya pada SP quick look ini tidak
menemukan jangkauan yang terlalu luas yang terbatas hanya pada fresh mud dimana Rmf >
Rw dengn diameter ( < 20 in atau > 100 in ) dan Sw/Sxo tidak dapat diestimasikan.

THE CYBERLOOK LOG

Log ini digunakan untuk analisa formasi shaly secara cepat berdasarkan model Dual –
water, hasilnya yaitu kumpulan kurva dimana yang terpenting adalah koreksi shale saturasi
air dan porositas yang cocok digunakan pada batu pasir dan karbonat.

Dasar pengukurannya yaitu Dual Induction – SFL, Density, Neutron, SP atau GR.
Perhitungan yang optimal yaitu dengan sonic yang diinginkan pada kondisi sumur dan Rxo
yang mengijinkan Perhitungan pergerakan minyak. Untuk menghitung parameternya maka
dibutuhkan spesifikasi yang konstan diantaranya :

 Matrik yang digunakan untuk perhitungan komposisi Neutron dan Density ( pasir atau
limestone )
 Berat lumpur, ukuran bit, densitas pori fluida, temperatur dasar sumur, SP drift, dan
penggabungan kedalaman.

Dasar perhitungan yaitu digabungkan jika dihitung pada running yang berbeda dan
koreksi aplikasi di lingkungan, gamma ray dikoreksi untuk lubang sumur, dan efek berat
lumpur. Deep induction dikoreksi berdasarkan invasi, Neutron disesuaikan pada ekef tekanan
dan temperatur Density dikoreksi berdasarkan variasi ukuran lubang sumur.
Pass one digunakan menzonai log hingga interval yaitu berdasarkan tipe matrik dan Rw
yang bisa disesuaikan secara konstan dan untuk pemilihan parameter yang cocok pada tiap
interval yaitu diantaranya :

1. Harga yang dibutuhkan pada perhitungan indeks shale pada pass two diantaranya
formasi yang bersih dan level shale pada gamma ray dan SP log.
2. Parameter yang dibutuhkan pada perhitungan porositas yaitu matrik neutron (pasir
atau lime) matrik dan densitas fluida, dan maksimum porositas yang diijinkan.
3. Parameter yng digunakan untuk prhitungan saturasi air yaitu air bebas dan resistivitas
air yang terikat.

Pembentuknya adalah pembacaan Rfa yang bersih, zona water bearing dan nilai shale.
Perbandingan yang muncul dari log yang dihitung yaitu sangat jelas dengan zona bearing –
hidrokarbon, pada indikasi setiap lapisan dengan zona yang cukup baik, kurva Rwa
didasarkan atas log sonic, namun pada lapisan yang banyak mengandung shaly formasi
dengan porositas yang rendah informasi kuantitatif yang diperoleh dari log diperlukan untuk
pengambilan keputusan metode komplesi.

THE PROLOG ANALYSIS

Prolog ini yaitu berdasarkan sistem analisa log wellsite yang terdiri atas 2 paket
pemisahan yaitu : wellsite sand untuk analisa sedimen klastik dan wellsite CRA untuk
sedimen karbonat. Hasil input dan output dari prolog sama dengan cyberlook dan dengan
opersai yang sama dari pembagian data dan aplikasi lingkungan log data yang dikoreksi.
Konputer kemudian mengkalkulasi output yang diinginkan, termasuk fraksi shale, porositas
efektif, dan saturasi water. Sistem prolog memberikan variasi data yang berbeda dari tiap
crossplot wellsite termasuk densitas batuan vs e simanporositas neutron, dan porositas vs
resistivitas. Untuk kalkulasi saturasi air , wellside sand menggunakan persamaan the
simandoux shaly sand dan hubungan antara wellsite CRA mrnggunakan fertl shaly formation.

Hasi output dari wellsite CRA hampir semuanya sama. Sebuah kurva GR termasuk di
track 1, jika sebuah kurva Rxo diturunkan yang sangat berpengaruh terhadap banyaknya porsi
ruang pori yang diisi oleh filtrat lumpur, perbedaannya yaitu antara fraksi volume batuan
yang diisi oleh minyak yang dipindahkan oleh invasi filtrat serta volume butiran yang
dipisahkan ke porositas, shale, dan komponen matrik lainnya dan merepresentasikan seluruh
batuan yang bersih.

OFFICE – COMPUTED LOGS

Wellsite computed sangat baik untuk tujuan yang dimaksudkan namun tidak untuk
perhitungan akhir, apabila interpretasi yang dihasilkan itu sulit, akurasi yang terbaik adalah
berdasarkan yang diinginkan serta biaya yang digunakan dimana data log yang kompleks
yang diproses sesuai interpretasinya.

Program interpretasi yang digunakan pada oil company ataupun service company
berdasarkan open flow sebagai referensinya yang diindikasikan sebagai berikut :
1 resistivitas air nyata
-Memerlukan kedalaman resistivitas dan input porositas
-Menunjukkan adanya hidrokarbon
-baik digunakan pada media-soft rock, litologi constan
-Kompensasi untuk shaliness menggunakan s atau n-d bukan d
-pembacaan langsung dari Rw
-Kemungkinan komersial produksi jika Rwa > 3 Rw

2 porositas overlay
-Memerlukan dua kurva porositas; densitas-neutron
-Menunjukkan adanya gas oleh crossover
-Serpih dan dolomit menekan crossover, mungkin adanya gas
--indikasi kesalahan pada gas jika matrik pasir tetapi rekaman ilmestone
-Litologi variasi nyata dalam karbonat ysng keras

3 resistivitas overlay Ro vs Rt
-Memerlukan porositas dan masukan Rw
-Menunjukkan adanya hidrokarbon
-bekerja baik pada batuan medium - lunak, litologi konstan
-Kompensasi untuk shaliness menggunakan n-d bukan d
-Komersial produksi mungkin jika Ri > 3 Ro

4 SP overlay
-Hanya memerlukan masukan dalam dan dangkal resistivitas
-Menunjukkan adanya pergerakan hidrokarbon
-Independen dari litologi dan porositas
-Melekat compensationfor shaliness
-Paling baik digunakan dengan Rwa atau resistivitas overlay
-Pembatasan untuk lumpur segar (Rmf>Rw)

5 cyberlook atau Prolog


-Memerlukan kedalaman resistivitas, densitas, neutron, dan GR (atau SP)
-Memberikan koreksi pada saturasi air shale dan porositas
-Menunjukkan kemunculan adanya gas
-Menunjukkan pergerakan hidrokarbon jika suatu Rxo log tersedia
-Sangat baik untuk pemilihan zona untuk pengujian atau sidewall core

Anda mungkin juga menyukai