97 356 1 PB
97 356 1 PB
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
Dana Pihak Ketiga ( DPK) yang meliputi tabungan dan
deposito terhadap kredit yang disalurkan oleh Bank Perkreditan
Rakyat (BPR). Data sampel sebanyak 45 bulan (Januari 2008
hingga September 2011). Dengan metode analisis regresi
berganda, penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan jumlah
DPK secara signifikan akan menaikkan jumlah kredit yang
disalurkan oleh BPR di Indonesia.
PENDAHULUAN
Tabel 1.
Perkembangan DPK dan Kredit
BPR di Indonesia (Tahun 2008 – 2011)
Tahun Tabungan Deposito Kredit
( milyar rupiah) (milyar rupiah) (milyar rupiah)
2008 7.135 14.204 25.472
Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2008 hingga
September 2011 jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meliputi tabungan dan
deposito cenderung meningkat demikian juga jumlah kredit yang disalurkan
cenderung mengalami kenaikan.
2
oleh bank. Selanjutnya penelitian Beriman (2009) menemukan bahwa deposito
berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri,
Tbk sehingga semakin besar jumlah deposito yang dapat dihimpun maka semakin
besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank tersebut .
Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh tabungan terhadap kredit yang disalurkan?
2. Bagaimana pengaruh deposito terhadap kredit yang disalurkan?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk :
1. Menganalisis pengaruh tabungan terhadap kredit yang disalurkan
2. Menganalisis pengaruh deposito terhadap kredit yang disalurkan
3
TINJAUAN PUSTAKA
Telaah Pustaka
1. Pengertian Bank
Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan
dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering disebut dengan lembaga
kepercayaan. Berbeda dengan perusahaan lain, transaksi usaha bank senantiasa
berkaitan dengan uang, karena memang komoditi usaha bank adalah uang.
Sejalan dengan karateristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu
segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur secara ketat oleh otoritas
moneter dalam pelaksanaan berbagai kebijakan.
Pengertian bank menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan :
a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah " bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam Ialu lintas pembayaran
2. Jenis-Jenis Bank
Pada prinsipnya perbankan Indonesia dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan
kepemilikannya meskipun sesungguhnya pembagian berdasarkan aspek fungsi sudah
tidak begitu relevan lagi karena dalam UU No.10 tahun 1998 hanya dikenal Bank
Umum dan BPR saja. Demikian pula dalam hal kepemilikan karena konsekuensi
bentuk hukum Bank Pemerintah setelah Undang – Undang tersebut sebagai PT
(Persero) adalah kepemilikan pemerintah tidak lagi 100 % dimiliki pemerintah karena
kemungkinan sebagian beralih kepada pemodal swasta melalui pasar modal pada saat
4
go public. Namun secara teoritis pembagian perbankan menurut fungsi dan
kepemilikannya dapat dijelaskan sebagai berikut (Siamat, 2004: 44) :
a. Berdasarkan fungsinya, bank dapat dibagi menjadi : Bank Sentral, Bank
Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Koperasi dan Bank
Perkreditan Rakyat
b. Berdasarkan pemilikannya, bank dapat dibagi menjadi : Bank Milik Negara. Bank
Pemerintah Daerah, Bank Swasta Nasional, Bank Asing dan Bank Campuran
3. Penghimpunan Dana
Dalam memperoleh dana untuk usaha perbankan dapat diperoleh dari
modal sendiri dan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga. Perolehan dana
dari masyarakat atau dana pihak ketiga berupa simpanan dan sering disebut
penghimpunan atau pengerahan dana. Menurut Ikhtisar Ketentuan-ketentuan
Perbankan Indonesia (IKPI) Jilid II (1992), sumber dana dari pihak ketiga
dapat berupa :
a. Giro
Giro adalah simpanan dari pihak-pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
b. Deposito Berjangka
Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian
antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.
c. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan
izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang
dapat diperjual belikan atau dipindah tangankan kepada pihak ketiga.
d. Tabungan
Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
5
e. Dana dari pihak ketiga lainnya antara lain : Deposit On Call , setoran
jaminan, obligasi , call money,pinjaman antar bank , penerimaan dana dari
luar negeri dan penerimaan dana valuta asing
4. Kredit
Menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan disebutkan bahwa
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Siamat
2004 : 56).Sedangkan unsur-unsur di dalam suatu pokok perkreditan
mengandung risiko-risiko sebagai berikut (Santoso, 1996: 10) :
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan bank atas uang yang dipinjamkan tersebut
akan diterima kembali pembayaran pokok dan bunganya sesuai jangka
waktu yang telah disepakati.
b. Waktu, yaitu agio akan pertambahan nilai uang yang diterima saat ini
dengan masa yang akan datang dimana tentunya nilai uang sekarang akan
lebih tinggi dari pada nilai uang di waktu yang akan datang.
c. Degree of risk, yaitu risiko yang terjadi akibat kesenjangan waktu dari
pemberian pinjaman tersebut. Asuransi risiko ini didasarkan pertimbangan
bahwa dengan semakin lama kredit diberikan maka akan semakin tinggi
tingkat risikonya, karena kemampuan manusia untuk menerobos masa
datang selalu ada unsur ketidakpastian yang tidak dapat diprediksi pada
masa sekarang. Dengan adanya unsur risiko ini maka diperlukan cover
jaminan yang memadai.
d. Prestasi, pemberian kredit sebenarnya tidak hanya sebatas pemberian
pinjaman dalam bentuk uang tetapi juga barang dan jasa atau yang
sejenisnya. Namun demikian dengan kemajuan jaminan pada masa kini
perwujudannya adalah dalam bentuk uang.
6
5. Hubungan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit
Penghimpuan dana pihak ketiga tersebut bisa berupa tabungan, deposito
dan giro yang merupakan sumber dana bagi penyaluran kredit yang dilaksanakan
oleh bank (IKPI Jilid II, 1992). Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga
kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu. Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut
perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. Adapun giro
adalah simpanan dari pihak-pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Penelitian Terdahulu
Tabel 2.
Penelitian Terdahulu
No. Nama dan Judul Penelitian Hasil Penelitian
Tahun
1 Renawati Upaya Penghimpunan Dana Penghimpunan dana
(1994) Masyarakat Sebagai Sumber masyarakat memiliki
Pelepasan Kredit Pada Bank hubungan yang positif dan
Umum Swasta Nasional Di signifikan dengan pelepasan
Daerah Tingkat I Jawa Timur kredit
4 Nurhasniya Analisis Peranan Perkembangan Perkembangan jumlah
(2004) Jumlah Giro, Tabungan dan Deposito tabungan, deposito dan giro
Masyarakat Terhadap Perkembangan berpengaruh positif dan
Jumlah Kredit dan Perkembangan signifikan terhadap
Jumlah Sertifikat Bank Indonesia perkembangan jumlah kredit
(Studi Kasus Pada 10 Bank Umum
Devisa Nasional)
5 Beriman Analisis Pengaruh Dana Pihak Secara parsial tabungan dan
(2009) Ketiga Terhadap Jumlah Kredit deposito berpengaruh positif
Pada PT. Bank Mandiri, Tbk signifikan terhadap jumlah
Periode Januari 2004 - Desember kredit bank, sedangkan giro
2008 tidak berpengaruh signifikan
terhadap jumlah kredit.
Kerangka Pemikiran
Mengacu pada telaah teori dan pnelitian terdahulu maka kerangka pemikiran
dalam penelitian ini dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut :
7
Gambar 1.
Kerangka Pikir Penelitian
Tabungan H1
(X1)
Kredit
(Y)
Deposito
(X2) H2
(X1)
Hipotesis
Mengacu pada kerngka pemikiran di atas maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah:
H1 : Tabungan berpengaruh positif terhadap kredit
H2 : Deposito berpengaruh positif terhadap kredit
METODE PENELITIAN
2. Deposito (X2)
Deposito dalam penelitian ini adalah simpanan berjangka yang dapat dihimpun
oleh BPR di Indonesia per bulan yang diukur dalam satuan milyar rupiah.
8
3. Kredit (Y)
Kredit dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh BPR
di Indonesia per bulan yang diukur dalam satuan milyar rupiah.
9
a. Hipotesis H1 :
- Ho : 1= 0 : Tabungan tidak berpengaruh terhadap kredit
- Ha : 1> 0 : Tabungan berpengaruh positif terhadap kredit
b. Hipotesis H2 :
- Ho : 2= 0 : Deposito tidak berpengaruh terhadap kredit
- Ha : 2> 0 : Deposito berpengaruh positif terhadap kredit
Kriteria pengujian :
- Kalau t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
- Kalau t hitung < t tabel maka H0 diterima.dan Ha ditolak
- Kalau angka sig. < = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
- Kalau angka sig. > = 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
3. Analisis Regresi Berganda
Persamaan Regresi Berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y : Kredit
X : Tabungan
X2 : Deposito
a : Konstanta
b : Koefisien regresi parsial
e : Faktor di luar model
Analisis Deskriptif
Berdasarkan hasil pengolahan data komputer (print out ) dapat dibuat
tabel berikut ini.
10
Tabel 3.
Data Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Valid N (listwise) 45
11
Tabel 5.
Nilai F hitung
Model
df F Sig.
1 Regression 2 27.921 .000
Residual 42
Total 44
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 27,921 > F tabel = 3,23 dan
angka signifikansi = 0,000 < α = 0,05 sehingga signifikan ( Ho ditolak dan Ha
diterima).
Berdasarkan hasil uji koefisien dan uji F di atas dapat disimpulkan bahwa model
yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelakan berdasarkan tabel
di bawah ini .
Tabel 6.
Koefisien regresi
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
12
2. Pengujian hipotesis pengaruh deposito terhadap kredit (H2)
Nilai t hitung yaitu sebesar 3,537 > t tabel = 1,694 dan angka signifikansi = 0,001
< α = 0,05 sehingga signifikan ( Ho ditolak dan Ha diterima). Dengan demikian
hipotesis 2 (H2) bahwa deposito berpengaruh positif terhadap kredit diterima.
Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan berdasarkan tabel 6. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa nilai a = 3.541,479 dan b1 = 0,396 dan b2 = 0,870
sehingga dapat disusun persamaan regresi sebaga berikut :
Persamaan regresi : Y = 3.541,479 + 0,396 X1+ 0,870 X2 + e
Berdasarkan persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut :
1. Nilai konstanta atau a = 3.541,479 mempunyai arti bahwa jika tidak ada
tabungan dan deposito maka jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 3.541,479
milyar ( faktor lain dianggap tetap).
2. Koefisien regresi atau b1 = 0,396 mempunyai arti bahwa kenaikan tabungan
sebesar Rp 1 milyar akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar
Rp 0,369 milyar ( faktor lain dianggap tetap)
3. Koefisien regresi atau b2 = 0,870 mempunyai arti bahwa kenaikan deposito
sebesar Rp 1 milyar maka akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan
sebesar Rp 0,870 milyar ( faktor lain dianggap tetap)
Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa tabungan berpengaruh positif
(b1 = 0,396) dan signifikan (t hitung =2,703 > t tabel = 1,694) terhadap kredit yang
disalurkan oleh bank di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia. Sehingga
kenaikan tabungan sebesar Rp 1 milyar akan dapat menaikkan kredit yang akan
disalurkan sebesar Rp 0,396 milyar ( faktor lain dianggap tetap). Hal ini sejalan
dengan penelitian Nurhasniya (2004) yang menyimpulkan bahwa perkembangan
jumlah tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan jumlah
kredit pada 10 bank umum devisa nasional.
13
Deposito berpengaruh positif (b2 = 0,870) dan signifikan (t hitung =3,537 >
t tabel = 1,694) terhadap kredit yang disalurkan oleh BPR di Indonesia. Sehingga
kenaikan deposito sebesar Rp 1 milyar akan dapat menaikkan kredit yang akan
disalurkan sebesar Rp 0,870 milyar ( faktor lain dianggap tetap). Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Beriman (2009) yang menemukan bahwa deposito berpengaruh
positif dan signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Renawati (1994) yang
menunjukkan bahwa penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki
hubungan yang positif dan signifikan dengan pelepasan kredit pada Bank Umum
Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Hasil uji hiotesis menunjukkan bahwa tabungan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kredit sehingga Hipotesis 1 (H1) bahwa tabungan berpengaruh positif
terhadap kredit diterima. Dengan demikian kenaikan jumlah deposito akan
menaikkan jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di
Indonesia.
2. Hasil uji hiotesis menunjukkan bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kredit sehingga Hipotesis 2 (H2) bahwa deposito berpengaruh positif
terhadap kredit diterima. Dengan demikian kenaikan jumlah deposito akan
menaikkan jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di
Indonesia.
Saran
1. Pihak perbankan perlu menetapkan suku bunga Dana Pihak Ketiga khususnya
tabungan dan deposito yang menarik dan jika perlu memberikan hadiah
kepada nasabah, dengan demikian nasabah diharapkan akan semakin bergairah
untuk menyimpan dananya ke bank. Sehingga akan semakin besar dana
simpanan yang dapat diperoleh bank guna meningkatkan jumlah penyaluran
kredit kepada masyarakat.
14
2. Selain itu pihak perbankan perlu meningkatkan kualitas pelayanan kepada para
nasabah khususnya nasabah yang memberikan dana untuk disimpan seperti
tabungan dan deposito. Hal ini diperlukan agar mereka semakin percaya
terhadap bank dan semakin merasa nyaman untuk menyimpan dananya ke
bank. Sehingga akan semakin besar penghimpunan dana yang dapat dicapai
oleh bank yang selanjutnya dapat dialokasikan pada penyaluran kredit yang
semakin besar pula.
DAFTAR PUSTAKA
Beriman, 2009, Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Kredit
Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008,
Skripsi. Bandung : Universitas Padjajaran.
Santoso, Ruddy Tri, 1996 Manajemen Kredit Bank, Jakarta : PT. Gramedia
15