262 1061 1 PB
262 1061 1 PB
ABSTRAK
Penelitian bertujuan menguji (1) pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap akuntansi
terhadap kinerja instansi pemerintah. (2) pengaruh pengenalian internal terhadap kinerja instansi
pemerintah. Penelitian ini dilakukan di Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer yaitu
kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu SKPD Kota Samarinda. Adapun sampel pada
penelitian ini adalah 168 orang. Data digunakan dan dianalisis regresi linier berganda dengan
dibantu program statistik (SPSS Versi 15). Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
sistem informasi akuntansi X1 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Instansi
Pemerintah Kota Samarinda. Sedangkan variabel sistem pengendalian internal X2 berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja Instansi Pemerintah Kota Samarinda. Dalam penelitian tersebut
juga dapat di ketahui bahwa sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal tersebut
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja instansi pemerintah sebagai variabel (Y). Data
paling dominan yang terdapat pada variabel (X2) yaitu sistem pengendalian internal. Karena
sistem pengendalian mampu memberikan pengawasan efektif dan efisien.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Kinerja Instansi
Pemerintah.
ABSTRACT
This research aims to test (1) The influence of information systems accounting towards the
performance of government agencies. (2) Effect of internal control on the performance of
government agencies. This research was conducted in Samarinda. This research uses a
quantitative research type. The data source in this study is using primary data of questionnaires.
The population in this study was SKPD Samarinda City. The sample on this study was 168 people.
Data is used and analyzed multiple linear regression with assisted statistical programs (SPSS
version 15). The results of the hypothesis testing showed that the X1 accounting information
system did not significantly influence the performance of the government agency of Samarinda.
While internal control system variables X2 significantly affected the performance of the
government agency of Samarinda. In the study, it can also be learned that the accounting
information system and internal control system have a simultaneous effect on the performance of
government agencies as variable (Y). The most dominant Data contained in the variable (X2) is
the internal control system. Because the internal control system is able to provide effective and
efficient supervision.
PENDAHULUAN
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Pelayanan Publik.
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Adapun upaya dalam
pemenuhan kebutuhan atas jasa yang diberikan kepada pemerintah dapat berupa pembangunan,
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 53
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
peningkatan pendidikan dan pemberian fasilitas kesehatan. (Gustaria, 2013) menyatakan bahwa upaya
perbaikan dan peningkatan kinerja instansi, diharapkan dapat mewujudkan pelayanan yang cepat,
murah, mudah, berkeadilan, berkepastian hukum, transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan sesuai
dengan perkembangan dinamika masyarakat
tugas terpenting dari setiap instansi pemerintah adalah memberikan pelayanan. Oleh karena
itu, Gustaria (2013) menegaskan sebagai organisasi yang melaksanakan tugas pelayanan, tugas pokok
dan fungsinya dipengaruhi dan ditentukan oleh prosedur dan kebijakan tertentu, untuk kemudian di
pertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat sebagai pemberi mandat. Hal ini, sejalan dengan
apa yang ditambahkan oleh Dewi, dkk (2015) dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan berupa
peningkatan manajemen, sistem pengendalian terorganisasi dengan baik dan perekrutan sumber daya
yang kompeten. Dewi dkk., (2015) untuk menunjang pelayanan masyarakat dipengaruhi beberapa
faktor-faktor yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kualitas sumber daya manusia, sistem
pengendalian internal pemerintah, pengawasan fungsional dan penerapan sistem informasi akuntansi.
penerapan sistem informasi akuntansi diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan mutu
pelayanan organisasi sektor publik pada masyarakat, semakin tinggi mutu pelayanan bagi masyarakat
maka semakin tinggi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Didalam mengukur sistem
informasi akuntansi dapat berupa kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, penggunaan,
kepuasan pemakai dan keuntungan pemerintah/perusahaan (Delone dan Mclean, 1992). Kemudian
penerapan sistem pengendalian internal diharapkan dapat memujudkan keamanan dan menjaga
organisasi, keterandalan pelaporan keuangan dan mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan
manajemen. Didalam peraturan pemerintah No 60 Tahun 2008 mengukur Sistem Pengendalian yaitu.
Organisasi, sumberdaya manusia, kebijakan dan prosedur.
Evaluasi kinerja harus di dukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten agar kualitas
kinerja berjalan dengan efektif. Pentingnya kinerja instansi pemerintah dipengaruhi didalam upaya
melaksanakan pencapaian secara optimal dan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dengan
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. (Ramdhan,2014) menyatakan bahwa pencapaian
kinerja suatu unit organisasi dapat diukur secara sistematis dengan menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yaitu suatu sistem laporan untuk dipertanggungjawabkan kepada
pejabat dan publik atas kinerja yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 1 (satu) tahun.
Dari permasalahan diatas, maka peningkatan kinerja harus lebih baik lagi dari tahun ke tahun
sehingga terciptanya kinerja yang semakin baik dan mempertahankan pelayanan berkualitas sebagai
motivasi dalam pekerjaan tersebut. Peningkatan sangat diperlukan untuk membantu dalam
meningkatkan kualitas pelayanan, terciptanya kondisi kinerja yang semakin baik dan memberikan
kepercayaan kepada masyarakat bahwa kinerja instansi pemerintah sudah berjalan dengan efisien.
Sedangkan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal harus memberikan
manfaat bagaimana meningkatkan kinerja tersebut. kemudian didalam sistem informasi akuntansi
terdapat indikator didalamnya yaitu. Perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, prosedur
dan penggunaan database (Susanto, 2009:139-245). Yang dapat diukur dengan kualitas sistem,
kualitas informasi, kualitas pelayanan, penggunaan, kepuasan pemakai dan keuntungan pemerintah
(DeLone dan McLean, 2003). Indikator-indikator tersebut dapat membantu dalam mengukur sistem
informasi akuntansi tersebut. Sedangkan sistem pengendalian internal indikator didalamnya yaitu.
Lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi dan
pemantauan. Indikator-indikator tersebut dapat membantu dalam mengukur sistem pengendalian
internal tersebut. solusi permasalahan yang ada dari penjelasan diatas kualitas pelayanan kinerja dapat
diciptakan apabila sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian dapat dijalankan oleh instansi-
instansi pemerintah. Dan didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Wiguna, dkk 2016)
Kerangka Pikir
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat realibilitas suatu
konstruk/variabel dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α) suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2018).
HASIL PENELITIAN
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada uji normalitas data ini
digunakan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian normalitas yang
dilakukan menunjukkaan bahwa data berdistibusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi
sebesar > 0,05. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik menggunakan nilai Kolmogorov-Smirnov.
Dari data peneliti menyajikan tabel sebagai berikut:
Tabel 4.11
Tabel Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel K- S 2 2 Tailed
Pengaruh SIA (X1) terhadap
Kinerja Instansi Pemerintah (Y) 1,179 0,124
pengaruh SPI (X2) terhadap Kinerja
Instansi Pemerintah (Y) 1,179 0,124
a Test distribution is Normal.
(Sumber : Data diolah, 2019)
Berdasarkan hasil output uji normalitas Tabel 4.11, menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-
Smirnova Test diperoleh angka Asymp.sig (2-tailed). Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan 0,05
(menggunakan taraf signifikan atau α = 5%), maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Ghozali (2018) menyatakan bahwa model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 (Constant)
Sistem Informasi
Akuntansi .649 1,542
Sistem Pengendalian Internal .649 1,542
(Sumber : Data diolah, 2019)
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas pada masing-masing variabel independen dalam regresi.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi secara linear antara kesalahan
pengganggu periode t dengan kesalahan penganggu di periode t-1 (periode sebelumnya). Model
regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Uji ini dapat diketahui dengan cara melakukan
uji Durbin Watson. Berikut adalah hasil uji autokorelasi.
Tabel 4.13
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson
dL dU 4 - dU 4 - dL DW Interprestasi
Tidak Terjadi
1,7236 1,7718 2,2282 2,2764 1,793
Autokorelasi
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dapat dilihat nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,793.
Merujuk pada tabel Durbin-Watson dengan tingkat signifikansi 5%, jumlah k atau variabel bebas
sebanyak 2, dari jumlah N sebesar 168, maka diketahui nilai dL = 1,7236 dan dU = 1,7718. Karena
nilai DW lebih besar dari batas atas (dU) 1,7718(1,793 > 1,7718) dan kurang dari 4 - 1,7718 (4-dU)
yaitu 1,793 < 2,2282, rumusnya seperti dU < d < 4 – dU. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi pada model regresi.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat ketidaksamaan varian
dari variabel residual satu ke residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Tabel 4.14
Hasil Heteroskedastisitas(a)
Model Sig.
1 (Constant) ,752
Sistem Informasi Akuntansi ,103
Sistem Pengendalian Internal ,110
a Dependent Variable: LN
(Sumber : data diolah, 2019)
Berdasarkan hasil uji yang terlihat pada tabel 4.14 di atas, terlihat bahwa nilai sig X1 Sebesar
0,103 dan X2 Sebesar 0,010 artinya uji heteroskedasitisitas menggunakan uji park tidak terjadi
heteroskedastisitas diatas nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem Informasi
Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal memiliki nilai p > 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
Uji linieritas digunakan untuk menjelaskan apakah terdapat hubungan linier secara signifikan
dari dua variabel yang diteliti. Uji tersebut merupakan prasyarat dalam analisis regresi linear.
Hubungan antara variabel dikatakan linier jika signifikansi (li nearity) < 0,05.
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Asumsi Linearitas
Case Processing Summary
Cases
Included Exclude Total
N Percent N Percent N Percent
KIP Y1 * SIA X1 168 100,0% 0 ,0% 168 100,0%
KIP Y1 * PI X2 168 100,0% 0 ,0% 168 100,0%
(Sumber : Data diolah, 2019)
Dari Tabel 4.15 hubungan antara X1, X2 dan Y1 adalah linier signifikan karena memenuhi
syarat yang ditetapkan (liat baris ke dua tabel di atas) yakni linearity (0,000) < dari 0,05.
Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui arah hubungan dan pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi berganda juga digunakan untuk
mengestimasi dan memprediksi nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel
independen yang diketahui (Ghozali, 2018). Analisis ini mengukur kekuatan hubungan dan pengaruh
antara dua variabel atau lebih. Berikut adalah hasil regresi linear berganda yang diolah dengan
program SPSS version 15.00.
Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi
Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
Berdasarkan hasil regresi Tabel 4.16 di atas maka dapat diperoleh persamaan regresi untuk data
dalam penelitian ini sebagai berikut:
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 59
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Y = 0,258 + 0,028 (SIA X1) + 216 (PI X2)
Interprestasi:
1. Nilai konstansta sebesar 0,258. Hal ini menunjukan apabila variabel Sistem Informasi
Akuntansi dan Pengendalian Internal Pemerintah jika dianggap konstan (0). Maka Kinerja
Instansi Pemerintah adalah 0,258.
2. Koefisien regresi variabel sistem informasi akuntansi (b1) sebesar 0,028. Hal ini berarti setiap
kenaikan sistem informasi akuntansi sebesar 1 satuan akan menaikan kinerja instansi
pemerintah sebesar 0,028 satuan.
3. Koefisien regresi variabel sistem pengendalian internal pemerintah (b 2) sebesar 216. Hal ini
berarti setiap kenaikan sistem pengendalian internal pemerintah sebesar 1 satuan akan menaikan
kinerja instansi pemerintah sebesar 216 satuan.
Uji Hipotesis
Uji Persial (Uji t)
Pengujian persial atau uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen secara persial.
Untuk mengetahui besar pengaruh masing-masing variabel dan menentukan apakah Ha diterima
atau ditolak dapat dilihat dari nilai signifikansi atau probabilitas dengan tingkat alpha yang sudah
ditentukan. Nilai probabilitas signifikansi alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar
5%, dengan demikian jika hasil uji t menunjukkan angka yang lebih kecil dari 5% maka Ha diterima
jika di atas nilai signifikansi 5% maka Ho ditolak.
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, maka hasil pengolahan data untuk uji persial (uji t) dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,346 dan
koefisien regresi sebesar 0,028. Nilai probabilitas yang dihasilkan lebih besar dari nilai 0,05
(0,346 > 0,05). Diketahui nilai Thitung = 0,946 < Ttabel = 1,97445 dengan tingkat signifikan
sebesar 0,346 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa Sistem
Informasi Akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Samarinda. hasil juga menunjukkan bahwa variabel Sistem Informasi Akuntansi memiliki
pengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota Samarinda, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak.
2. Variabel Sistem Pengendalian Internal (X2) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 dan
koefisien regresi sebesar 0,216. Nilai probabilitas yang dihasilkan lebih kecil dari nilai 0,05
(0,000 < 0,05). Diketahui nilai Thitung = 11,168 > Ttabel = 1,97445 dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 > 0,05, maka H0 ditolak dan H2 diterima. Hal ini berarti bahwa Sistem
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kinerja
Instansi Pemerintah
Hasil penelitian menjelasakan bahwa nilai F hitung 106,510 dan F tabel sebesar sebesar 3,05.
Sehingga dapat diketahui (106,510 > 3,05) dan nilai sig. (0,000) lebih kecil dari taraf signifikansi (α =
0,05). Hal ini berarti variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal terhadap
Kinerja Instansi Pemerintah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Instansi Pemerintah Kota Samarinda.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan yang dilakukan oleh Chintya (2015), yang
bertujuan untuk menguji pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota Solok. Hasil dari Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah mempunyai pengaruh positif
terhadap Kinerja Instansi Pemerintah dengan tingkat signifikansi sebesar 43,7% dan penelitian yang
dilakukan oleh wiguna, dkk (2016) yang bertujuan untuk menguji pengaruh Sistem Informasi
Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel Sistem
Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah di Kota
Samarinda. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
a. Secara persial variabel penerapan Sistem Informasi Akuntansi tidak berpengaruh terhadap
kenaikan Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Samarinda. hasil ini berarti semakin besar nilai
penerapan sistem informasi akuntansi semakin rendah pengaruhnya terhadap kinerja instansi
pemerintah.
b. Secara persial variabel penerapan Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap peningkatan
Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Samarinda. hasil ini berarti semakin kecil nilai penerapan
sistem pengendalian internal semakin tinggi pengaruhnya terhadap kinerja instansi pemerintah.
c. Secara simultan variabel penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal
terhadap peningkatan Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Samarinda, sehingga Hipotesis diterima.
Saran
Berdasarkan penulis yang telah dilakukan dan adanya keterbatasan maka, diperlukan beberapa
saran untuk demi berkembangnya sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal di masa
depan yaitu :
1. Bagi SKPD di Kota Samarinda
Berdasarkan hasil penulis menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Akuntansi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja instansi pemerintah. Untuk itu penulis.
penulis menyarankan agar SKPD Samarinda hendaknya melakukan pelatihan terhadap sistem
informasi akuntansi. Sehingga. Orang-orang yang bekerja di instansi tersebut mengetahui dan
memahami tentang sistem informasi akuntansi
b. Berdasarkan hasil penulis menunjukkan bahwa penerapan Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah. Maka dari itu bagi SKPD
Samarinda yang menerapkan sistem pengendalian internal efektif dan efisien sehingga adanya
kesinambungan dari tahun ke tahun semakin baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Sebaiknya lebih memperbesar jumlah sampel dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang
dilakukan peneliti selanjutnya lebih akurat dan menggunakan kuesioner penelitian terdahulu.
Kemudian kuesioner di dapat dari penelitian terdahulu.
b. Diharapkan menambahkan atau menggunakan variabel lain untuk mengukur tingkat kinerja
instansi pemerintah. Selain itu, sebaiknya peneliti selanjutnya memperluas lokasi penelitian agar
didapatkan perbandingan hasil penelitian.
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Aswaja Pressindo. Yogyakarta.
Alamsyah, B. 2015. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Sistem Pengendalian Internal Pada Bank
BJB Syariah Pusat Bandung. Proseding Keungan dan Perbankan Syariah.
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 64
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Azhar, Susanto. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung. Lingga Jaya.
Anggaraeni, Diah. 2015. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian
Internal Berbasis COSO dan Dampaknya pada Pencegahan Kecurangan. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Pasundan.
Bodnar dan Hopwood. 2006. Accounting Information Systems Ninth Edition/ Sistem Informasi
Akuntansi, Edisi 9. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Bulo, William. 2002. Pengaruh Tingkat Pendidikan Tinggi Terhadap Kecerdasan Emosional. Skripsi.
FE UGM. Yogyakarta.
Gregorius Chandra dan Dadi Adriana. 2015. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Penerapan.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Chintya Irene. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah terhadap Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Solok (studi pada SKPD Kota
Solok). Journal of personality and Fakultas ekonomi).
Dasaratha V. Rama & Frederick L. 2008. sistem informasi akuntansi, edisi 18. Salemba Empat.
Jakarta
Dewi, dkk. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bangli). Journal of personality dan Fakultas
Ekonomi Universitas Ganesha.
Diana, A. dan L, Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi; Perancangan, Proses dan Penerapan.
Penerbit Andi. Yogykarta.
Dewi. Sukma Ajeng. 2015. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Efektivitas Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Internal. (Suatu studi pada PT Bank BNI (Persero) Tbk. Kanwil
Bandung). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.
DeLone, W.H., and McLean, E. R. 1992. Information System Success: The Quest for the Dependend
Variable, information System Research, 3(1):60-95
Fadel, Muhammad. 2009. Reinventing Government (Pengalaman Dari Daerah). PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta
Fauzi, Ahmad Rizki. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (berbasis akuntansi). Penerbit CV Budi
Utama, Yogyakarta.
Ghozali, Iman. 2018. Aplikasi Analisis Multivariet dengan program SPSS. Semarang. BP Undupp.
Hall, James A. 2007. Sistem informasi akuntansi. Edisi 4 buku 2. Penerbit Thomson, Jakarta Salemba
empat.
Henry C. Lucas, 1982. Information Systems Concepts for Management, Student Edition. McGraw-Hill
Kogakusha, Ltd., Internasional. Tokyo.
John F. Nash & Martin B. Roberts. 1984. Accounting Information Systems, West Publishing Co., St.
Paul Minnesota.
Jusup, Haryono Al. 2014. Dasar-Dasar Akuntansi. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
2011, Yogyakarta.
Kotler, Philip & Keller, K L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2 (Bob Sabran.
Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Kurniawan. 2014. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pemerintahan
Kabupaten Sidoarjo (Studi pada Kantor Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo), Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”, Jawa Timur.
Listiana, Ika. 2017. Pengaruh sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal terhadap
kinerja karyawan (studi kasus pada KSPPS Bina Insan Mandiri. Skripsi. Fakultas ekonomi
dan bisnis islam Universitas IAIN.
Mahmudi. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Penerbit LPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Nagor, dkk.,: 2015. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip
Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Barat. Journal Magister Akuntansi and Fakultas Ekonomi.
Nasir, Azwir dan Oktari Ranti. 2011 Pengaruh pemanfaatan teknologi informas dan pengendalian
intern terhadap kinerja instansi Pemerintah (studi pada satuan kerja perangkat daerah
Kabupaten Kampar). Journal of personality and Fakultas Ekonomi Universitas Riau.
Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Stastistik Penelitian dengan SPSS. Andi:
Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (AKIP)
Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2014 Tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
dan peraturan menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Peraturan Pemerintah Permenpan 29 Tahun 2010. Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi, dimana
pada salah satu diktumnya menyebutkan setiap pimpinan (SKPD)
Sadeli, Lili M, Haji. 2016. Dasar-dasar Akuntansi. Penerbit Katolog Dalam Terbitan (KDT), Jakarta.
Sopiah dan Etta Mamang Sangadji, 2017. Manajemen Sumber daya Manusia Strategik. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
Bandung : Alfabeta
Wiguna, dkk.,: 2016. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Organisasi pada PDAM Kabupaten Buleleng dengan moderasi
budaya Tri Hita Karana sebagai dimensi budaya organisasi. E-Journal S1Ak (Vol: 6 No 4
Tahun 2016) Universitas Pendidikan Ganesha.
Zairin, 2018 “Samarinda Kinerja Terbaik Tertinggi Nasional” 30 April 2018, 10:32
http://m.kaltim.prokal.c/read