Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)


Volume 15 No 1 April 2019
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER DAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KOTA
SAMARINDA
(Studi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Samarinda)

Amirudin1, Omar Dhanny2, Rafika3.


amirudin_1966@yahoo.co.id, odhanny@gmail.com, rafikalisa123@gmail.com
123
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Samarinda
123
Jl. Cipto Mangunkusumo, Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda, 75242

ABSTRAK
Penelitian bertujuan menguji (1) pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap akuntansi
terhadap kinerja instansi pemerintah. (2) pengaruh pengenalian internal terhadap kinerja instansi
pemerintah. Penelitian ini dilakukan di Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer yaitu
kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu SKPD Kota Samarinda. Adapun sampel pada
penelitian ini adalah 168 orang. Data digunakan dan dianalisis regresi linier berganda dengan
dibantu program statistik (SPSS Versi 15). Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
sistem informasi akuntansi X1 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Instansi
Pemerintah Kota Samarinda. Sedangkan variabel sistem pengendalian internal X2 berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja Instansi Pemerintah Kota Samarinda. Dalam penelitian tersebut
juga dapat di ketahui bahwa sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal tersebut
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja instansi pemerintah sebagai variabel (Y). Data
paling dominan yang terdapat pada variabel (X2) yaitu sistem pengendalian internal. Karena
sistem pengendalian mampu memberikan pengawasan efektif dan efisien.
Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Kinerja Instansi
Pemerintah.

ABSTRACT
This research aims to test (1) The influence of information systems accounting towards the
performance of government agencies. (2) Effect of internal control on the performance of
government agencies. This research was conducted in Samarinda. This research uses a
quantitative research type. The data source in this study is using primary data of questionnaires.
The population in this study was SKPD Samarinda City. The sample on this study was 168 people.
Data is used and analyzed multiple linear regression with assisted statistical programs (SPSS
version 15). The results of the hypothesis testing showed that the X1 accounting information
system did not significantly influence the performance of the government agency of Samarinda.
While internal control system variables X2 significantly affected the performance of the
government agency of Samarinda. In the study, it can also be learned that the accounting
information system and internal control system have a simultaneous effect on the performance of
government agencies as variable (Y). The most dominant Data contained in the variable (X2) is
the internal control system. Because the internal control system is able to provide effective and
efficient supervision.

Keywords: Accounting Information System, Internal Control System and Government

PENDAHULUAN
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Pelayanan Publik.
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Adapun upaya dalam
pemenuhan kebutuhan atas jasa yang diberikan kepada pemerintah dapat berupa pembangunan,
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 53
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
peningkatan pendidikan dan pemberian fasilitas kesehatan. (Gustaria, 2013) menyatakan bahwa upaya
perbaikan dan peningkatan kinerja instansi, diharapkan dapat mewujudkan pelayanan yang cepat,
murah, mudah, berkeadilan, berkepastian hukum, transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan sesuai
dengan perkembangan dinamika masyarakat
tugas terpenting dari setiap instansi pemerintah adalah memberikan pelayanan. Oleh karena
itu, Gustaria (2013) menegaskan sebagai organisasi yang melaksanakan tugas pelayanan, tugas pokok
dan fungsinya dipengaruhi dan ditentukan oleh prosedur dan kebijakan tertentu, untuk kemudian di
pertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat sebagai pemberi mandat. Hal ini, sejalan dengan
apa yang ditambahkan oleh Dewi, dkk (2015) dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan berupa
peningkatan manajemen, sistem pengendalian terorganisasi dengan baik dan perekrutan sumber daya
yang kompeten. Dewi dkk., (2015) untuk menunjang pelayanan masyarakat dipengaruhi beberapa
faktor-faktor yaitu partisipasi penyusunan anggaran, kualitas sumber daya manusia, sistem
pengendalian internal pemerintah, pengawasan fungsional dan penerapan sistem informasi akuntansi.
penerapan sistem informasi akuntansi diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan mutu
pelayanan organisasi sektor publik pada masyarakat, semakin tinggi mutu pelayanan bagi masyarakat
maka semakin tinggi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Didalam mengukur sistem
informasi akuntansi dapat berupa kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, penggunaan,
kepuasan pemakai dan keuntungan pemerintah/perusahaan (Delone dan Mclean, 1992). Kemudian
penerapan sistem pengendalian internal diharapkan dapat memujudkan keamanan dan menjaga
organisasi, keterandalan pelaporan keuangan dan mendorong efisiensi dipatuhinya kebijakan
manajemen. Didalam peraturan pemerintah No 60 Tahun 2008 mengukur Sistem Pengendalian yaitu.
Organisasi, sumberdaya manusia, kebijakan dan prosedur.
Evaluasi kinerja harus di dukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten agar kualitas
kinerja berjalan dengan efektif. Pentingnya kinerja instansi pemerintah dipengaruhi didalam upaya
melaksanakan pencapaian secara optimal dan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dengan
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. (Ramdhan,2014) menyatakan bahwa pencapaian
kinerja suatu unit organisasi dapat diukur secara sistematis dengan menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yaitu suatu sistem laporan untuk dipertanggungjawabkan kepada
pejabat dan publik atas kinerja yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 1 (satu) tahun.
Dari permasalahan diatas, maka peningkatan kinerja harus lebih baik lagi dari tahun ke tahun
sehingga terciptanya kinerja yang semakin baik dan mempertahankan pelayanan berkualitas sebagai
motivasi dalam pekerjaan tersebut. Peningkatan sangat diperlukan untuk membantu dalam
meningkatkan kualitas pelayanan, terciptanya kondisi kinerja yang semakin baik dan memberikan
kepercayaan kepada masyarakat bahwa kinerja instansi pemerintah sudah berjalan dengan efisien.
Sedangkan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal harus memberikan
manfaat bagaimana meningkatkan kinerja tersebut. kemudian didalam sistem informasi akuntansi
terdapat indikator didalamnya yaitu. Perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, prosedur
dan penggunaan database (Susanto, 2009:139-245). Yang dapat diukur dengan kualitas sistem,
kualitas informasi, kualitas pelayanan, penggunaan, kepuasan pemakai dan keuntungan pemerintah
(DeLone dan McLean, 2003). Indikator-indikator tersebut dapat membantu dalam mengukur sistem
informasi akuntansi tersebut. Sedangkan sistem pengendalian internal indikator didalamnya yaitu.
Lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi dan
pemantauan. Indikator-indikator tersebut dapat membantu dalam mengukur sistem pengendalian
internal tersebut. solusi permasalahan yang ada dari penjelasan diatas kualitas pelayanan kinerja dapat
diciptakan apabila sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian dapat dijalankan oleh instansi-
instansi pemerintah. Dan didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Wiguna, dkk 2016)

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 54


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
organisasi. Dan sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
organisasi
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh
Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Dan Sistem Pengendalian internal Pemerintah
Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota Samarinda”.

Kerangka Pikir

Metode Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk menguji
pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap suatu variabel dependen (Ghozali, 2011:4). Alat
bantu yang digunakan adalah dengan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 15. Berikut
adalah persamaan regresi dalam penelitian ini.
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja Instansi Pemerintah
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Sistem Informasi Akuntansi
X2 = Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
e = error
Uji hipotesis dalam penelitian ini, diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda, yaitu
analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana implementasi prinsip-prinsip mempengaruhi
Satuan kerja perangkat daerah sebagai variabel independen terhadap kinerja instansi pemerintahan
sebagai variabel dependen untuk menguji hipotesis mengenai prinsip-prinsip meningkatkan kinerja
secara simultan dan persial berpengaruh signifikan terhadap kinerja instansi pemerintah. Sedangkan
variabel yang digunakan di dalam mempengaruhi kinerja terdapat sistem informasi akuntansi dan
pengendalian internal. Variabel dependen kinerja instansi pemerintah melaksanakan kinerja dapat
dipengaruhi oleh variabel bebas/independen yang dapat mempengaruhi kinerja instansi pemerintah
tersebut. Penguijian hipotesis secara simultan dengan uji F dan secara persial uji T.

Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 55
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
akan diukur oleh kuesioner tersebut, jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam
kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur (Ghozal, 2018)
jika rhitung > rtabel. hasil perhitungan rtabel diperoleh nilai sebesar 0,148 sedangkan N=168 pada
signifikan. Pengujian suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka
butir pertanyaan tersebut dikatakan valid

Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat realibilitas suatu
konstruk/variabel dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α) suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2018).

HASIL PENELITIAN
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada uji normalitas data ini
digunakan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian normalitas yang
dilakukan menunjukkaan bahwa data berdistibusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi
sebesar > 0,05. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik menggunakan nilai Kolmogorov-Smirnov.
Dari data peneliti menyajikan tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11
Tabel Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel K- S 2 2 Tailed
Pengaruh SIA (X1) terhadap
Kinerja Instansi Pemerintah (Y) 1,179 0,124
pengaruh SPI (X2) terhadap Kinerja
Instansi Pemerintah (Y) 1,179 0,124
a Test distribution is Normal.
(Sumber : Data diolah, 2019)

Berdasarkan hasil output uji normalitas Tabel 4.11, menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-
Smirnova Test diperoleh angka Asymp.sig (2-tailed). Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan 0,05
(menggunakan taraf signifikan atau α = 5%), maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Ghozali (2018) menyatakan bahwa model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 56


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Untuk mendeteksi multikolinearitas dalam model regresi dapat ditunjukkan dengan hasil nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF). Data yang lolos uji multikolinearitas jika memiliki nilai
tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2018).

Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 (Constant)
Sistem Informasi
Akuntansi .649 1,542
Sistem Pengendalian Internal .649 1,542
(Sumber : Data diolah, 2019)

Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas pada masing-masing variabel independen dalam regresi.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi secara linear antara kesalahan
pengganggu periode t dengan kesalahan penganggu di periode t-1 (periode sebelumnya). Model
regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Uji ini dapat diketahui dengan cara melakukan
uji Durbin Watson. Berikut adalah hasil uji autokorelasi.
Tabel 4.13
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson

dL dU 4 - dU 4 - dL DW Interprestasi

Tidak Terjadi
1,7236 1,7718 2,2282 2,2764 1,793
Autokorelasi

a Predictors: (Constant), PI X2, SIA X1


b Dependent Variable: KIP Y1
(Sumber : Data diolah, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas dapat dilihat nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,793.
Merujuk pada tabel Durbin-Watson dengan tingkat signifikansi 5%, jumlah k atau variabel bebas
sebanyak 2, dari jumlah N sebesar 168, maka diketahui nilai dL = 1,7236 dan dU = 1,7718. Karena
nilai DW lebih besar dari batas atas (dU) 1,7718(1,793 > 1,7718) dan kurang dari 4 - 1,7718 (4-dU)
yaitu 1,793 < 2,2282, rumusnya seperti dU < d < 4 – dU. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi pada model regresi.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat ketidaksamaan varian
dari variabel residual satu ke residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 57


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019

Tabel 4.14
Hasil Heteroskedastisitas(a)
Model Sig.
1 (Constant) ,752
Sistem Informasi Akuntansi ,103
Sistem Pengendalian Internal ,110
a Dependent Variable: LN
(Sumber : data diolah, 2019)

Berdasarkan hasil uji yang terlihat pada tabel 4.14 di atas, terlihat bahwa nilai sig X1 Sebesar
0,103 dan X2 Sebesar 0,010 artinya uji heteroskedasitisitas menggunakan uji park tidak terjadi
heteroskedastisitas diatas nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem Informasi
Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal memiliki nilai p > 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 58


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Uji Linearitas

Uji linieritas digunakan untuk menjelaskan apakah terdapat hubungan linier secara signifikan
dari dua variabel yang diteliti. Uji tersebut merupakan prasyarat dalam analisis regresi linear.
Hubungan antara variabel dikatakan linier jika signifikansi (li nearity) < 0,05.

Tabel 4.15
Hasil Pengujian Asumsi Linearitas
Case Processing Summary
Cases
Included Exclude Total
N Percent N Percent N Percent
KIP Y1 * SIA X1 168 100,0% 0 ,0% 168 100,0%
KIP Y1 * PI X2 168 100,0% 0 ,0% 168 100,0%
(Sumber : Data diolah, 2019)

Dari Tabel 4.15 hubungan antara X1, X2 dan Y1 adalah linier signifikan karena memenuhi
syarat yang ditetapkan (liat baris ke dua tabel di atas) yakni linearity (0,000) < dari 0,05.

Uji Regresi Berganda

Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui arah hubungan dan pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi berganda juga digunakan untuk
mengestimasi dan memprediksi nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel
independen yang diketahui (Ghozali, 2018). Analisis ini mengukur kekuatan hubungan dan pengaruh
antara dua variabel atau lebih. Berikut adalah hasil regresi linear berganda yang diolah dengan
program SPSS version 15.00.

Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi
Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error

1 Constant 0,258 2,016


SIA X1 0,028 0,03
PI X2
0,216 0,019
a Dependent Variable: KIP Y1
(Sumber : Data diolah, 2019)

Berdasarkan hasil regresi Tabel 4.16 di atas maka dapat diperoleh persamaan regresi untuk data
dalam penelitian ini sebagai berikut:
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 59
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Y = 0,258 + 0,028 (SIA X1) + 216 (PI X2)
Interprestasi:
1. Nilai konstansta sebesar 0,258. Hal ini menunjukan apabila variabel Sistem Informasi
Akuntansi dan Pengendalian Internal Pemerintah jika dianggap konstan (0). Maka Kinerja
Instansi Pemerintah adalah 0,258.
2. Koefisien regresi variabel sistem informasi akuntansi (b1) sebesar 0,028. Hal ini berarti setiap
kenaikan sistem informasi akuntansi sebesar 1 satuan akan menaikan kinerja instansi
pemerintah sebesar 0,028 satuan.
3. Koefisien regresi variabel sistem pengendalian internal pemerintah (b 2) sebesar 216. Hal ini
berarti setiap kenaikan sistem pengendalian internal pemerintah sebesar 1 satuan akan menaikan
kinerja instansi pemerintah sebesar 216 satuan.

Uji Hipotesis
Uji Persial (Uji t)

Pengujian persial atau uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen secara persial.
Untuk mengetahui besar pengaruh masing-masing variabel dan menentukan apakah Ha diterima
atau ditolak dapat dilihat dari nilai signifikansi atau probabilitas dengan tingkat alpha yang sudah
ditentukan. Nilai probabilitas signifikansi alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar
5%, dengan demikian jika hasil uji t menunjukkan angka yang lebih kecil dari 5% maka Ha diterima
jika di atas nilai signifikansi 5% maka Ho ditolak.

Tabel 4.17. Hasil Uji T


Model Sig.
1 (Constant) 0,128 0,898
SIA X1 0,946 0,346
PI X2 11,168 0,000
(Sumber : Data diolah, 2019)

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, maka hasil pengolahan data untuk uji persial (uji t) dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,346 dan
koefisien regresi sebesar 0,028. Nilai probabilitas yang dihasilkan lebih besar dari nilai 0,05
(0,346 > 0,05). Diketahui nilai Thitung = 0,946 < Ttabel = 1,97445 dengan tingkat signifikan
sebesar 0,346 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa Sistem
Informasi Akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Samarinda. hasil juga menunjukkan bahwa variabel Sistem Informasi Akuntansi memiliki
pengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota Samarinda, sehingga
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak.

2. Variabel Sistem Pengendalian Internal (X2) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 dan
koefisien regresi sebesar 0,216. Nilai probabilitas yang dihasilkan lebih kecil dari nilai 0,05
(0,000 < 0,05). Diketahui nilai Thitung = 11,168 > Ttabel = 1,97445 dengan tingkat signifikan
sebesar 0,000 > 0,05, maka H0 ditolak dan H2 diterima. Hal ini berarti bahwa Sistem

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 60


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Pengendalian Internal berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Samarinda. sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis kedua diterima.

Uji Simultan (Uji f)


Uji signifikansi simultan dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
dalam model memiliki pengaruh secara bersama (simultan) terhadap variabel dependen. Pengambilan
keputusan pengujian hipotesis ini dengan melihat nilai signifikansi yang diperoleh. Jika nilai Sig. <
0,05 atau f hitung > f tabel, artinya variabel independen berpengaruh signifikan secara bersama-sama
terhadap variabel dependen

Tabel 4.18. Hasil Uji F


ANOVA(b)
Model F Sig.
1 Regression 106,510 ,000(a)
Residual
Total
a Predictors: (Constant), PI X2, SIA X1
b Dependent Variable: KIP Y1
(Sumber : Data diolah 2019)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.18 di atas, nilai Prob (F-Statistic)
menunjukkan angka sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari pada tingkat signifikansi 0,05.
Sedangkan f hitung = 106,510 > f tabel = 3,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Sistem Informasi
Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Samarinda. hal ini berarti, penelitian ini layak untuk dilanjutkan.

Koefisien Determinasi (R2 / R Square)


Koefisien deteminasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar ketepatan model fungsi
regresi berganda dalam menerangkan variasi dari variabel independen. Rentang nilai koefisien
determinasi antara 0 hingga 1, yang mana semakin nilainya mendekati 0 menunjukkan kemampuan
variabel independen yang terbatas atau sangat kecil dalam menerangkan variabel dependen. Demikian
sebaliknya, nilai koefisien determinasi yang semakin tinggi atau mendekati 1, menunjukkan
kemampuan variabel independen yang tinggi dalam menerangkan variabel dependen. Hal ini berarti
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk menerangkan variabel dependen dapat diwakili oleh
variabel independen yang digunakan dalam model persamaan.
Tabel 4.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
R Adjusted
Model R
Square R Square
1 ,751(a) ,564 ,558
a Predictors: (Constant), PI X2, SIA X1
b Dependent Variable: KIP Y1
(Sumber : Data diolah, 2019)
Berdasarkan tabel hasil pengujian. Tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa nilai R2 adalah sebesar
0,564. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen Kinerja Instansi Pemerintah dapat diterangkan
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 61
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
oleh variabel independen Sistem Informasi Akuntansi, dan Sistem Pengendalian Internal sebesar
56,4%, sedangkan sisanya yaitu 43,6% diterangkan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Sedangkan,
jika kita menggunakan nilai adjusted R Square maka diperoleh nilai 0,558 yang berarti variabel
dependen dapat diterangkan oleh keseluruhan variabel independen sebesar 55,8% dan sisanya
diterangkan oleh variabel lain di luar penelitian ini sebesar 44,2%.

Pembahasan Hasil Penelitian


Setelah peneliti melakukan penelitian secara langsung dengan meyebarkan 168 kuesioner yang
disebar kepada SKPD Pemerintah Kota Samarinda. kemudian peneliti mengolah data hasil jawaban
responden atas kuesioner yang peneliti sebarkan, dan pengolahan data tersebut dibantu oleh aplikasi
SPSS 15.00, maka tujuan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan:

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi (X1) Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah


Berdasarkan pengujian hipotesis pertama (H1) dapat dinyatakan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Y) Kota
Samarinda. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1) memiliki
nilai sig. 0,346 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi tidak memiliki
pengaruh yang berarti terhadap kenaikan variabel Kinerja Instansi Pemerintah (Y1).
Artinya, dengan penerapan Sistem Informasi Akuntansi yang tidak optimal maka tidak akan
mempengaruhi kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan hasil analisis menujukkan, penerapan sistem
informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja instansi pemerintah, sebab hasil analisis
menunjukkan ketidaksignifikanan variabel sistem informasi akuntansi terhadap kinerja instansi
pemerintah.
Hasil ini menunjukkan bahwa responden penelitian berpendapat dengan penerapan sistem
informasi akuntansi yang tidak optimal maka tidak akan berimplikasi terhadap kinerja Instansi
Pemerintah. Penerapan sistem informasi akuntansi mempunyai komponen yang terdapat di dalamnya
yaitu perangkat keras, perangkat lunak, manusia, prosedur dan basis data sehingga menyebabkan
kendala sistem informasi akuntansi antara lain berkaitan dengan kondisi perangkat keras, perangkat
lunak yang digunakan, pemutakhiran data, kondisi sumber daya manusia yang ada, dan keterbatasan
dana. Kendala ini mungkin menjadi faktor penerapan sistem informasi akuntansi di instansi
pemerintah belum optimal.
Belum optimalnya penerapan sistem informasi akuntansi ini mungkin memiliki pengaruh
terhadap kinerja instansi pemerintah kota Samarinda. Dalam kondisi seperti ini maka SKPD tidak
menikmati keuntungan dari penerapan sistem informasi akuntansi. Hal ini mungkin disebabkan oleh
perubahan Sistem Informasi Manajemen Daerah yang baru yang digunakan oleh Pemerintah Kota
Samarinda. Dalam penggunaan sistem informasi akuntansi, ketidaksesuaian antara software aplikasi
dengan proses bisnis dapat menimbulkan masalah bagi pemakai. Masalahnya yaitu pengguna sistem
banyak yang bingung terhadap sistem tersebut, sehingga SKPD banyak tidak menjalankan secara
optimal dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Listiana (2017), tidak terdapat
pengaruh positif signifikan antara sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan
hasil perhitungan yang diperoleh hasil pengujian Hipotesis (H1) telah memberikan bukti bahwa tidak
terdapat pengaruh positif signifikan antara sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil.
perhitungan yang telah diperoleh melalui uji t memiliki nilai sebesar -1,450 dengan koefisien
regresi sebesar -0,188 dan taraf signifikansi sebesar 0,159 lebih besar dari 0,05 dengan demikian
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 62
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
hipotesis ditolak. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wiguna, dkk (2016) berbeda sistem
informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Berdasarkan hasil
perhitungan yang telah diperoleh melalui uji t memiliki nilai sebesar 2,454 dengan koefisien regresi
sebesar 0,219 dan taraf signifikansi sebesar 0,041 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian hipotesis
diterima.

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal (X2) Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah


Berdasarkan pengujian hipotesis kedua (H2) dapat dinyatakan bahwa Sistem Pengendalian
Internal (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Y) SKPD Kota
Samarinda. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji variabel sistem pengendalian internal (X2) memiliki
nilai sig. 0,000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Sistem Pengendalian Internal berpengaruh
signifikan terhadap kenaikan variabel Kinerja Instansi Pemerintah (Y1).
Artinya, dengan penerapan Sistem Pengendalian Internal yang efektif dan efisien serta
didukung oleh Peraturan UU yang berlaku. Sumber daya manusia yang berkompeten sehingga tercipta
hasil kerja yang maksimal. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Kepada Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Sehingga hasil analisis menunjukkan penerapan sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap
kinerja instansi pemerintah.
Pengawasan di suatu instansi diperlukan sehingga menciptakan pengendalian internal yang
terorganisasi dengan baik. Di dalam penerapan sistem pengendalian internal terdapat komponen
didalamnya seperti lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi dan pemantauan. Berjalannya pengendalian internal semua pihak harus terlibat.
Efektif dan efisien sistem pengendalian internal pemerintah maka setiap komponen
didalamnya memiliki keterikatan satu sama lain dalam pengendalian tersebut. Maka dalam kondisi
seperti ini SKPD menikmati keuntungan dalam penerapan sistem pengendalian internal. Dan didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Chintya (2015) terdapat pengaruh positif signifikan antara sistem
pengendalian internal terhadap kinerja instansi pemerintah. Berdasarkan hasil perhitungan yang
diperoleh hasil pengujian Hipotesis (H1) telah memberikan bukti bahwa terdapat pengaruh positif
signifikan antara sistem pengendalian internal terhadap kinerja instansi pemerintah. Berdasarkan hasil
perhitungan yang diperoleh melalui uji t memiliki nilai sebesar 1,792 dengan koefisien regresi sebesar
0,147 dan taraf signifikansi sebesar 0,049 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian hipotesis diterima.

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kinerja
Instansi Pemerintah
Hasil penelitian menjelasakan bahwa nilai F hitung 106,510 dan F tabel sebesar sebesar 3,05.
Sehingga dapat diketahui (106,510 > 3,05) dan nilai sig. (0,000) lebih kecil dari taraf signifikansi (α =
0,05). Hal ini berarti variabel Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal terhadap
Kinerja Instansi Pemerintah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Instansi Pemerintah Kota Samarinda.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan yang dilakukan oleh Chintya (2015), yang
bertujuan untuk menguji pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota Solok. Hasil dari Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah mempunyai pengaruh positif
terhadap Kinerja Instansi Pemerintah dengan tingkat signifikansi sebesar 43,7% dan penelitian yang
dilakukan oleh wiguna, dkk (2016) yang bertujuan untuk menguji pengaruh Sistem Informasi

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 63


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi pada
PDAM Kabupaten Buleleng Dengan Moderasi Budaya Tri Hita Karana Sebagai Dimensi Budaya
Organisasi. Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal mempunyai
pengaruh positif Terhadap Kinerja Organisasi dengan tingkat signifikansi sebesar 81,0%.

Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel Sistem
Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah di Kota
Samarinda. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
a. Secara persial variabel penerapan Sistem Informasi Akuntansi tidak berpengaruh terhadap
kenaikan Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Samarinda. hasil ini berarti semakin besar nilai
penerapan sistem informasi akuntansi semakin rendah pengaruhnya terhadap kinerja instansi
pemerintah.
b. Secara persial variabel penerapan Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap peningkatan
Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Samarinda. hasil ini berarti semakin kecil nilai penerapan
sistem pengendalian internal semakin tinggi pengaruhnya terhadap kinerja instansi pemerintah.
c. Secara simultan variabel penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal
terhadap peningkatan Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Samarinda, sehingga Hipotesis diterima.
Saran
Berdasarkan penulis yang telah dilakukan dan adanya keterbatasan maka, diperlukan beberapa
saran untuk demi berkembangnya sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal di masa
depan yaitu :
1. Bagi SKPD di Kota Samarinda
Berdasarkan hasil penulis menunjukkan bahwa penerapan Sistem Informasi Akuntansi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja instansi pemerintah. Untuk itu penulis.
penulis menyarankan agar SKPD Samarinda hendaknya melakukan pelatihan terhadap sistem
informasi akuntansi. Sehingga. Orang-orang yang bekerja di instansi tersebut mengetahui dan
memahami tentang sistem informasi akuntansi
b. Berdasarkan hasil penulis menunjukkan bahwa penerapan Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Instansi Pemerintah. Maka dari itu bagi SKPD
Samarinda yang menerapkan sistem pengendalian internal efektif dan efisien sehingga adanya
kesinambungan dari tahun ke tahun semakin baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Sebaiknya lebih memperbesar jumlah sampel dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang
dilakukan peneliti selanjutnya lebih akurat dan menggunakan kuesioner penelitian terdahulu.
Kemudian kuesioner di dapat dari penelitian terdahulu.
b. Diharapkan menambahkan atau menggunakan variabel lain untuk mengukur tingkat kinerja
instansi pemerintah. Selain itu, sebaiknya peneliti selanjutnya memperluas lokasi penelitian agar
didapatkan perbandingan hasil penelitian.

DAFTAR RUJUKAN

Abdullah, 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Aswaja Pressindo. Yogyakarta.

Alamsyah, B. 2015. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Sistem Pengendalian Internal Pada Bank
BJB Syariah Pusat Bandung. Proseding Keungan dan Perbankan Syariah.
Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 64
Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Azhar, Susanto. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung. Lingga Jaya.

Anggaraeni, Diah. 2015. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian
Internal Berbasis COSO dan Dampaknya pada Pencegahan Kecurangan. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Pasundan.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Pengantar. Jakarta : Erlangga.

Bodnar dan Hopwood. 2006. Accounting Information Systems Ninth Edition/ Sistem Informasi
Akuntansi, Edisi 9. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Bulo, William. 2002. Pengaruh Tingkat Pendidikan Tinggi Terhadap Kecerdasan Emosional. Skripsi.
FE UGM. Yogyakarta.

Gregorius Chandra dan Dadi Adriana. 2015. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Penerapan.
Penerbit Andi. Yogyakarta.

Chintya Irene. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah terhadap Kinerja Instansi Pemerintah di Kota Solok (studi pada SKPD Kota
Solok). Journal of personality and Fakultas ekonomi).

Dasaratha V. Rama & Frederick L. 2008. sistem informasi akuntansi, edisi 18. Salemba Empat.
Jakarta

Dewi, dkk. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bangli). Journal of personality dan Fakultas
Ekonomi Universitas Ganesha.

Diana, A. dan L, Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi; Perancangan, Proses dan Penerapan.
Penerbit Andi. Yogykarta.

Dewi. Sukma Ajeng. 2015. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Efektivitas Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Internal. (Suatu studi pada PT Bank BNI (Persero) Tbk. Kanwil
Bandung). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.

DeLone, W.H., and McLean, E. R. 1992. Information System Success: The Quest for the Dependend
Variable, information System Research, 3(1):60-95

Fadel, Muhammad. 2009. Reinventing Government (Pengalaman Dari Daerah). PT. Elex Media
Komputindo. Jakarta

Fauzi, Ahmad Rizki. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (berbasis akuntansi). Penerbit CV Budi
Utama, Yogyakarta.

Ghozali, Iman. 2018. Aplikasi Analisis Multivariet dengan program SPSS. Semarang. BP Undupp.

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 65


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Gustaria, Sepa.2013. Implementasi Kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional
(SIMTANAS) di Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung). Skripsi. Fakultas Imu Sosial dan
Ilmu Politik. Universitas Lampung.

Hall, James A. 2007. Sistem informasi akuntansi. Edisi 4 buku 2. Penerbit Thomson, Jakarta Salemba
empat.

Henry C. Lucas, 1982. Information Systems Concepts for Management, Student Edition. McGraw-Hill
Kogakusha, Ltd., Internasional. Tokyo.

John F. Nash & Martin B. Roberts. 1984. Accounting Information Systems, West Publishing Co., St.
Paul Minnesota.

Jusup, Haryono Al. 2014. Dasar-Dasar Akuntansi. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
2011, Yogyakarta.

Kotler, Philip & Keller, K L. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2 (Bob Sabran.
Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Kurniawan. 2014. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pemerintahan
Kabupaten Sidoarjo (Studi pada Kantor Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo), Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”, Jawa Timur.

Listiana, Ika. 2017. Pengaruh sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal terhadap
kinerja karyawan (studi kasus pada KSPPS Bina Insan Mandiri. Skripsi. Fakultas ekonomi
dan bisnis islam Universitas IAIN.

Mahmudi. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Penerbit LPP STIM YKPN,
Yogyakarta.

Mahoney, et al 1963. Development of Managerial Performance: A Research Approach. Cincinatti:


South Western Publishing.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Penerbit Salemba Empat, Yogyakarta

Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Penerbit Rajawali Pers.

Nagor, dkk.,: 2015. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip
Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Barat. Journal Magister Akuntansi and Fakultas Ekonomi.

Nasir, Azwir dan Oktari Ranti. 2011 Pengaruh pemanfaatan teknologi informas dan pengendalian
intern terhadap kinerja instansi Pemerintah (studi pada satuan kerja perangkat daerah
Kabupaten Kampar). Journal of personality and Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

Nordiawan, Deddi. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 66


Jurnal Eksis ISSN : 0216-6437
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda ISSN 2722-9327 (online)
Volume 15 No 1 April 2019
Nurlaili, Anis. 2014. Pengaruh pemanfaataan teknologi informasi dan pengendalian internal terhadap
kinerja instansi pemerintah (studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah kota Jember). Skripsi.
Fakultas ekonomi. Universitas Jember.

Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Stastistik Penelitian dengan SPSS. Andi:
Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (AKIP)

Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2014 Tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
dan peraturan menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Peraturan Pemerintah Permenpan 29 Tahun 2010. Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi, dimana
pada salah satu diktumnya menyebutkan setiap pimpinan (SKPD)

Sadeli, Lili M, Haji. 2016. Dasar-dasar Akuntansi. Penerbit Katolog Dalam Terbitan (KDT), Jakarta.

Sopiah dan Etta Mamang Sangadji, 2017. Manajemen Sumber daya Manusia Strategik. Penerbit
Andi. Yogyakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
Bandung : Alfabeta

Sutabri, Tata. 2012. Konsep sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Wiguna, dkk.,: 2016. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Organisasi pada PDAM Kabupaten Buleleng dengan moderasi
budaya Tri Hita Karana sebagai dimensi budaya organisasi. E-Journal S1Ak (Vol: 6 No 4
Tahun 2016) Universitas Pendidikan Ganesha.

Zairin, 2018 “Samarinda Kinerja Terbaik Tertinggi Nasional” 30 April 2018, 10:32
http://m.kaltim.prokal.c/read

Sosial, Ekonomi dan Bisnis Halaman 67

Anda mungkin juga menyukai