Penggambaran.
PT-02, SK. DJ Pengairan No.
185/KPTSA/A/1986, Persyaratan Teknis bagian
Pengukuran Topografi.
SNI 7646:2010, Survei Hidrograf
Menggunakan Single Beam Echosounder.
b) Pemasangan BM/CP
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam
pemasangan Bench Mark (BM) dan Control Point
(CP)di lapangan antara lain:
Bench Mark (BM) dibuat dengan ukuran
20x20x100 cm dan sepatu ukuran 40x40x15
cm. BM dipasang pada tempat yang stabil,
aman dari gangguan, mudah dicari, dicat biru
dan diberi notasi pada papan marmer yang
berurutan.
Setiap BM yang dipasang harus difoto, dibuat
skets dan diberi nama.
Pemasangan BM akan direncanakan
kerapatan dan mendapat persetujuan
Direksi/Supervisi Pengukuran.
Jumlah BM sebanyak 3 (tiga) buah
Jumlah CP sebanyak 10 (sepuluh) buah
7|K A K SID Pengendalian Daya Rusak Air DAS Pengabuan Kab. Tanjab Barat
Sipat Datar. Peralatan yang digunakan untuk
keperluan pengukuran kerangka kontrol harus
mendapatkan sertifikat terkalibrasi.
Pengukuran Poligon
Pengukuran poligon meliputi pengukuran sudut
dan jarak, untuk perapatan titik kontrol
pemetaan. Koordinat titik kontrol dinyatakan
dalam sistem proyeksi peta UTM. Alat yang
digunakan mempunyai ketelitian pembacaan 1”,
pengukuran jarak disarankan menggunakan
pengukur jarak elektronis, dan lebih
disarankan untuk menggunakan ETS (electronic
total station). Pengukuran sudut dilakukan
dengan dua seri (B dan LB) pada titik simpul.
Selisih pengukuran sudut biasa dan luar biasa
tidak boleh berbeda lebih dari 5 detik.
Pengukuran jarak dilakukan minimal dua kali
8|K A K SID Pengendalian Daya Rusak Air DAS Pengabuan Kab. Tanjab Barat
pada satu titik pengamatan dengan satu seri
bacaan sudut vertikal (B dan LB).
Metode pengolahan data dengan hitung
perataan kuadrat terkecil metode parameter
atau metode bowditch. Salah penutup sudut
≤10√n, dimana nadalah jumlah titik poligon.
Salah penutup linier jarak ≤ 1/6.000.
d) Pengukuran Situasi
Pengukuran mengacu pada PT-02, Persyaratan Teknis
bagian Pengukuran Topografi dan Pd T-10-2004-A
Pedoman Teknis Pengukuran dan Pemetaan Terestris
Sungai, bab 4.2.4 Pengukuran situasi.
f) Pengukuran Bathimetri
Pengukuran bathimetri mengacu pada SNI
7646:2010, Survei Hidrografi menggunakan
singglebeam echosounder. Koordinat planimetris titik
fix perum (X,Y) apabila tidak dapat diikatkan
dengan titik control horisontal di darat, maka
ditentukan secara lokal denganmenggunakan GPS,
sedangkan untuk pengukurankedalaman dilakukan
dengan menggunakan bak ukur, ataukabel baja,
maupun echo sounder sesuai dengan keperluandan
efektifitas penggunaan alat.
g) Pengolahan Data
Pengolahan data mengacu pada dengan kriteria dan
spesifikasi yang ditentukan untuk masing-
masingpekerjaan berdasarkan SNI atau Pedoman
Teknis.
h) Penggambaran
9|K A K SID Pengendalian Daya Rusak Air DAS Pengabuan Kab. Tanjab Barat
Penyelidikan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data tanah
dasar di sekitar lokasi bangunan utama dan pelengkap yang
akan digunakan untuk pekerjaan detail desain bangunan.
Spesifikasi kegiatan penyelidikan geoteknik tersebut secara
umum seperti diuraikan pada uraian berikut :
1) Survey Pendahuluan
Menentukan lokasi titik bor dan hal-hal yang diperlukan
untuk pekerjaan penyelidikan geoteknik di lapangan.
Tanah Pondasi
Contoh tanah asli (undisturb Sample) harus diteliti
di laboratorium, mengenai sifat fisik dan sifat
teknisnya meliputi :
- Index Properties Test
- Permeability Test
- Direct Shear Test
- Konsolidasi Test
5) Penggambaran
Semua penggambaran untuk penampang geologi
maupun log boring dilakukan menggunakan sofware
Auto-CAD.
11 | K A K SID Pengendalian Daya Rusak Air DAS Pengabuan Kab. Tanjab Barat
Untuk menghitung profil muka air sungai dalam kondisi
eksisting dan setelah adanya bangunan konservasi.
Ketinggian muka air banjir sebelum dan sesudah
dilakukan upaya konservasi dapat dilakukan dengan
menggunakan software HEC-RAS. Hasil simulasi ini akan
digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan
ketinggian bangunan konservasi maupun tanggul sungai.
1) Analisa Hidrolika
Untuk menghitung dimensi pelimpah bangunan groundsill
dan aliran rembesan yang terjadi di didasar bangunan,
dll.
3) Analisa Struktur
Menghitung struktur bangunan yang terbuat dari material
12 | K A K SID Pengendalian Daya Rusak Air DAS Pengabuan Kab. Tanjab Barat
baja atau beton bertulang atau komposit, sehingga
struktur kuat, aman, nyaman dengan biaya ekonomis.
13. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan adalah
PELAKSANAAN 120 (Seratus Dua Puluh Hari Kalender), terhitung sejak terbitnya
PEKERJAAN SPMK.
13 | K A K SID Pengendalian Daya Rusak Air DAS Pengabuan Kab. Tanjab Barat
o Spesifikasi Teknik
o Daftar Kuantitas Pekerjaaan (BoQ)
o Metode Pelaksanaan
o Rencana Anggaran Biaya
o Pedoman Operasi dan Pemeliharaan
o Menyerahkan Flash disk 128 GB berikut soft copi
hasil pelaksanaan pekerjaan
b. Pengendalian Operasional K3
Dalam pengendalian operasioanl K3 ada sasarandan
program yang harus dicapai untuk mengoptimalkan
pelaksanaan K3 di Lapangan pekerjaan. Sasaran K3 :
c. Program K3
1) Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan
sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, pagar pengaman, jaring pengaman secara
konsisten
2) Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan
cara kerja berbahaya
3) Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan
yang telah ditetapkan
4) Mengidentifikasi dan membuat analisa bahaya dan
resiko setiap pekerjaan
5) Mengawasi setiap pekerjaan beresiko tinggi dengan
dikeluarkannya Surat Ijin Kerja
6) Melakukan safety briefing di setiap awal bekerja
kepada seluruh pengawas dan pekerjaan
7) Melakukan safety patroli dan inspeksi terhadap
20 | K A K SID Pengendalian Daya Rusak Air DAS Pengabuan Kab. Tanjab Barat