Anda di halaman 1dari 9

BAHAYA MEROKOK BAGI GENERASI MUDA

Erdrian Satria Putra, Fisinda Nanda Utama, Grizelda Soefa Aisha


Khrisna Bagaswicaksana W, Meutya Salwa Andika Putri, Imanuel Jimmy M Napitu
Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudarto No.13, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Telp: (024) 7465403 Fax: (024) 7460033

Abstrak

Artikel ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi mengenai
bahaya merokok bagi generasi muda beserta zat-zat apa saja yang terkandung dalam rokok,
faktor penyebab seorang remaja mulai merokok, mengapa rokok berbahaya bagi remaja,
dampak merokok, dan upaya dalam menghindari bahaya merokok bagi generasi muda atau
remaja. Karena terkendala oleh adanya Covid-19, maka artikel ilmiah ini dibuat dan disusun
menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yakni melalui media
internet dan hasil diskusi kelompok. Data diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif
sehingga menggambarkan tentang pokok pembahasan secara utuh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa biasanya awal mula remaja terpengaruh untuk merokok adalah dari
lingkungan yang paling kecil seperti lingkungan keluarga dan lingkungan pertemanan.
Bahaya merokok bagi generasi muda seharusnya bisa diminimalisir karena ada banyak sekali
upaya yang dapat dilakukan dan ada banyak faktor yang bisa dihindari sebelum generasi
muda terlanjur terjerumus ke dalam bahaya merokok.

Kata kunci: Bahaya Merokok, Remaja

PENDAHULUAN dianggap sebagai tanda awal keremajaan


ternyata tidak lagi valid sebagai patokan
A. Latar Belakang
atau batasan untuk pengkategorian remaja
Masa remaja merupakan masa
sebab usia pubertas yang dahulu terjadi
dimana seorang individu mengalami
pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi
peralihan dari satu tahap ke tahap
pada awal belasan bahkan sebelum usia 11
berikutnya dan mengalami perubahan baik
tahun. Namun satu hal yang pasti, konflik
emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan
yang dihadapi oleh remaja semakin
juga penuh dengan masalah-masalah
kompleks seiring dengan perubahan pada
(Hurlock, 1998). Pubertas yang dahulu
berbagai dimensi kehidupan dalam diri masalah (Hurlock 1998). Oleh karenanya,
mereka. remaja sangat rentah sekali mengalami
Hal ini berhubungan langsung psikososial, yakni masalah psikis atau
dengan kebiasaan merokok di Indonesia kejiwaan yang timbul sebagai akibat
yang sangat memprihatinkan. Setiap saat terjadinya perubahan sosial.
kita dapat menjumpai masyarakat dari Sebenarnya seorang pelajar belum
berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, boleh merokok di kalangan sekolah,
berbagai penelitian dan kajian yang telah masyarakat atau kalangan yang lainnya.
di lakukan menunjukan bahwa rokok Karena hal ini dapat berdampak buruk
sangat membahayakan kesehatan. Bukan pada kesehatannya, sekolahnya dan lain-
hanya membahayakan para perokok, asap lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para
rokok juga sangat berbahaya apabila di pelajar karena kondisi emosi mereka yang
hirup oleh orang-orang yang berada di tidak stabil membuat mereka melakukan
sekitarnya (perokok pasif). Bahkan segalah hal untuk melampiaskan
sebagian penelitian menunjukkan bahwa emosinya. Populasi merokok pada usia
para perokok pasif memiliki resiko dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan
kesehatan lebih tinggi dari pada para karena kurangnya penyuluhan tentang
perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit bahaya rokok di kalangan sekolah atau
mulai dari menderita batuk hingga kanker masyarakat, atau mungkin juga kurangnya
paru-paru mengancam para perokok aktif kesadaran pada diri mereka sehingga
maupun pasif. mereka tidak memperhatikan bahayanya
Sangat ironis bahwa manusia dan juga nanti kedepannya.
sangat memperhatikan keseimbangan alam Kami menyadari bahwa informasi
akibat proses pembakaran bahan bakar tentang bahya rokok bagi kesehatan sangat
oleh industri yang mengeluarkan polusi penting untuk di ketahui oleh masyarakat
tetapi di lain pihak orang-orang dengan luas, khususnya para pelajar. Hal ini yang
sengaja mengalirkan gas produksi mendorong kami untuk menyusun Artikel
pembakaran rokok ke paru-paru mereka. Ilmiah ini tentang “Bahaya Merokok bagi
Terutama remaja masa kini, masa remaja Generasi Muda”. kami berharap, dengan
merupakan masa di mana seorang individu mengetahui informasi ini para pelajar
mengalami peralihan dari satu tahap ke dapat mengurungkan niatnya untuk
tahap berikutnya dan mengalami mengonsumsi rokok atau bahkan berhenti
perubahan baik emosi, tubuh, minat pola merokok.
perilaku, dan juga penuh dengan masalah-
B. Rumusan Masalah
1. Zat-zat kimia apa sajakah yang D. Manfaat Penelitian
terkandung di dalam rokok ? Sebagai wacana bagi pelajar agar lebih
2. Apakah faktor penyebab seorang remaja bisa memilih yang baik sebagai motivasi
mulai merokok ? serta dapat memberikan pelajaran pada
3. Mengapa rokok tidak boleh dikonsumsi orang lain agar dapat hidup sehat.
oleh para remaja ?
4. Apa dampak bagi siswa dalam E. Metode Penelitian
mengonsumsi rokok ? Metode yang kami gunakan adalah kajian
5. Upaya apa yang dilakukan di sekolah pustaka di lakukan dengan mencari
untuk membenahi remaja yang suka literatur di internet.
merokok ?
6. Upaya apa yang dilakukan lingkungan LANDASAN TEORI
keluarga dan masyarakat untuk
membenahi remaja yang suka merokok? A. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas
C. Tujuan Penelitian berukuran panjang antara 70-120 mm
1. Untuk mengetahui zat-zat kimia apa dengan diameter 10 mm yang berisi daun-
sajakah yang terkandung di dalam rokok. daun tembakau yang telah di cacah. Rokok
2. Untuk mengetahui faktor penyebab dibakar disalah satu ujungnya dan
seorang remaja mulai merokok. dibiarkan membara agar asapnya dihirup
3. Untuk mengetahui alasan rokok melalui mulut pada ujung lain. Bahan
berbahaya untuk dikonsumsi oleh remaja. dasar rokok adalah tembakau. Tembakau
4. Untuk mengetahui dampak bagi siswa terdiri dari berbagai bahan kimia yang
dalam mengonsumsi rokok. dapat membuat seseorang ketagihan,
5. Untuk mengetahui upaya apa yang dapat walaupun mereka tidak ingin mencobanya
dilakukan untuk membenahi remaja yang lagi.
suka merokok.
6. Untuk mengetahui bahaya dari B. Remaja dan Rokok
merokok. Di masa modern ini, merokok
merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaan merokok
dianggap dapat memberikan kenikmatan bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson,
bagi si perokok, namun di lain pihak dapat Pengantar psikologi, 1999:294).
menimbulkan dampak buruk bagi si
perokok sendiri maupun orang – orang
disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang 2. Pengaruh Teman.
terdapat di dalam rokok memberikan Berbagai fakta mengungkapkan
dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. bahwa semakin banyak remaja merokok
Beberapa motivasi yang melatarbelakangi maka semakin besar kemungkinan teman-
seseorang merokok adalah untuk mendapat temannya adalah perokok juga dan
pengakuan (anticipatory beliefs), untuk demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut
menghilangkan kekecewaan (reliefing ada dua kemungkinan yang terjadi,
beliefs), dan menganggap perbuatannya pertama remaja tadi terpengaruh oleh
tersebut tidak melanggar norma teman-temannya atau bahkan teman-teman
(permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, remaja tersebut dipengaruhi oleh diri
2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan remaja tersebut yang akhirnya mereka
merokok yang dilakukan oleh remaja yang semua menjadi perokok. Diantara remaja
biasanya dilakukan didepan orang lain, perokok terdapat 87% mempunyai
terutama dilakukan di depan kelompoknya sekurang- kurangnya satu atau lebih
karena mereka sangat tertarik kepada sahabat yang perokok begitu pula dengan
kelompok sebayanya atau dengan kata lain remaja non perokok (Al Bachri,1991)
terikat dengan kelompoknya. Penyebab
Remaja Merokok antara lain : 3. Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok
1. Pengaruh Orangtua karena alasan ingin tahu atau ingin
Salah satu temuan tentang remaja melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau
perokok adalah bahwa anak-anak muda jiwa, membebaskan diri dari kebosanan.
yang berasal dari rumah tangga yang tidak Namun satu sifat kepribadian yang bersifat
bahagia, dimana orang tua tidak begitu prediktif pada pengguna obat-obatan
memperhatikan anak-anaknya dan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial.
memberikan hukuman fisik yang keras Orang yang memiliki skor tinggi pada
lebih mudah untuk menjadi perokok berbagai tes konformitas sosial lebih
dibanding anak-anak muda yang berasal mudah menjadi pengguna dibandingkan
dari lingkungan rumah tangga yang dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah (Atkinson, 1999).
D. Dampak rokok bagi lingkungan
sekitar
1. Ketika kita sedang merokok, asap rokok
kita dapat mengganggu orang lain dan juga
4. Pengaruh Iklan. menyebabkan polusi udara.
Melihat iklan di media massa dan 2. Menyebabkan seseorang yang dekat
elektronik yang menampilkan gambaran dengan kita menjadi perokok pasif.
bahwa perokok adalah lambang kejantanan 3. Jika membuang puntung rokok
atau glamour, membuat remaja seringkali sembarangan tanpa mematikan terlebih
terpicu untuk mengikuti perilaku seperti dahulu dapat menyebabkan kebakaran.
yang ada dalam iklan tersebut. (Mari 4. Menyebabakan menipisnya lapisan
Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991). ozon.
Merokok pada umumnya sangat
berbahaya pada diri kita maupun diri orang PEMBAHASAN
lain disekitar kita. Dalam rokok banyak
mengandung Nikotin yang dapat merusak A. Bahan-bahan kimia yang terkandung
organ tubuh manusia, daintaranya yaitu pada rokok
kanker, serangan jantung, impotensi, dan 1. Nikotin : menyebabkan kecanduan,
gangguan kehamilan dan janin. merusak jaringan otak, dan dara muda
menggumpal.
C. Dampak Rokok Bagi diri sendiri atau 2. Tar :  menyebabkan kerusakan pada sel
siswa paru-paru, meningkatkan produksi dahak
1. Merokok lebih banyak mendatangkan atau lendir di paru-paru, dan dapat
kerugian dibandingkan keuntungan bagi menyebabkan kanker paru-paru.
tubuh. 3. Karbon monoksida : yang dapat
2. Menimbulkan sugesti kepada diri kita, mengurangi jumlah oksigen yang dapat di
bahwa jika kita tidak merokok mulut tidak ikat dara, dan dan mengurangi transportasi
enak dan asam. dara dalam tubuh.
3. Rasa ingin tahu, semangat untuk belajar, 4. Zat kersinogen : dapat memicu
dan berbagai hal positif yang ada pada diri pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
kita hilang ketika kita menjadi seorang 5. Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk,
perokok. kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-
paru.
6. Hidrogen sianida : dapat melemahkan dirinya merasa hebat/maco, gaya, dan di
paru-paru, menyebabkan kelelahan, sakit akui. Padahal jika dia tidak pandai-pandai
kepala, dan mual. menjaga dirinya, rokok adalah awal
7. Amonia : Dalam jangka pendek, terjerumusnya seseorang ke pada obat-
menghirup dan terpapar amonia dapat obatan terlarang.
mengakibatkan napas pendek, sesak napas,
iritasi mata, dan sakit tenggorokan. C. Alasan rokok tidak boleh di
Sedangkan dampak jangka panjangnya konsumsi oleh para remaja
yaitu pneumonia dan kanker tenggorokan. Para remaja tidak di perbolehkan
mengonsumsi rokok dikarenakan asap
B. Faktor alasan seorang remaja mulai rokok mengandung kurang lebih 4000
merokok bahan kimia, yang 200 diantaranya
Alasan seorang remaja mulai beracun dan 43 jenis lainya menyebabkan
pertama kali merokok dari berbagai kanker bagi tubuh (ada pada bahan-bahan
penelitian, antara lain rasa ingin coba- yang terkandung di dalam rokok). Asap
coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok yang baru mati di asbak
rokok, sekedar ingin merasakan, agar mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
terlihat maco, meniru orang tua, iseng, kanker di udara dan lima puluh kali
menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja mengandung bahan pengiritasi mata dan
untuk pergaulan, lambing kedewasaan, pernapasan.
mencari ispirasi. Dan alasan lainya adalah
sebagai penghilang stress, penghilang D. Ciri-ciri seorang perokok
jenuh, sukar melepaskan diri, pengaruh 1. Bibir dan gusih menjdi hitam
lingkungan, iseng anti mulut asam, 2. Kulit jadi hitam
pencuci mulut, kenikmatan. 3. Mata merah
Bagi kebanyakan pelajar, mulai 4. Kukuh membiru
merokok di sebabkan oleh dorongan 5. Pipih perokok terlihat kempok
lingkungan. Contohnya saja, pelajar 6. Mudah terserang penyakit batuk
tersebut mulai merokok karena malu hati 7. Nafas bau
kepada teman-temanya yang merokok, 8. Perokok terlihat tenang dengan asiknya
sehingga ia pun mulai merokok dan mengisap rokok
akhirnya kebiasaan atau kecanduan dengan 9. Gigi menjadi kuning karena noda dari
rokok. Kebanyakan pelajar juga nikotin
beranggapan bahwa dengan merokok 10. Mengganggu penciuman
11. Mengganggu pengecapan tempat yang sering dijadikan tempat untuk
12. Infeksi pada tenggorokan merokok. Selain itu, juga guru harus
13. Kanker paru-paru memberi sangsi tegas kepada siswa yang
14. Borok pada usus suka merokok agar siswa tersebut jerah.
15. Impotensi Guru juga bisa merekomendasikan
16. Gangguan kehamilan dan janin. kegiatan yang dapat membuat siswa
mengalihkan perhatiannya pada hal yang
E. Upaya pencegahan oleh pemerintah positif seperti kegiatan ekskul. Walaupun
Beberapa upaya yang telah dilakukan siswa terlanjur suka merokok, tidak ada
pemerintah yaitu: salahnya tetap melakukan penyuluhan
1. Upaya yang dilaksanakan oleh tentang kandungan rokok dan dampak
depatermen kesehatan bukan suatu yang akan terjadi baik bagi diri sendiri
kampanye anti rokok, tetapi penyuluhan maupun orang lain.
tentang hubungan rokok dengan kesehatan.
2. Sasaran yang ingin di jangkau adalah G. Upaya yang dilakukan lingkungan
sasaran-sasaran terbatas, yaitu: petugas keluarga dan masyarakat dalam
kesehatan, para pendidik, para murid membenahi remaja yang suka merokok
sekolah, para pemuka, anak dan remaja, Menjalin komunikasi sangat penting
para wanita terutama ibu hamil. dilakukan oleh orangtua walaupun anak
3. Kegiatan di utamakan pada pencegahan dianggap sudah remaja. Jika orangtua tidak
bagi yang belum merokok. menjalin komunikasi, interaksi antara
4. Menanamkan pengertian tentang etika orangtua dan remaja akan terancam
rokok. berkurang sehingga akan sulit untuk
memberi pengetahuan tentang bahaya
F. Upaya yang dilakukan sekolah dalam merokok. Selain itu, pengawasan yang
membenahi siswa yang suka merokok cukup juga wajib untuk dilakukan agar
Ada banyak alasan mengapa para siswa remaja tetap berada di jalur yang positif.
suka merokok, mulai dari melepas stres Anak adalah cerminan dari orangtuanya,
hingga mengikuti tren. Dari hal tersebut, maka orangtua harus memberikan contoh
diperlukan pendekatan yang tepat agar yang baik. Salah satunya dengan tidak
siswa dapat mengurangi bahkan berhenti merokok. Di kalangan masyarakat, dapat
merokok. Para guru dapat melakukan diadakan kegiatan yang bermanfaat yang
pengawasan ketat dengan melakukan razia dapat diikuti oleh remaja seperti diskusi,
secara berkala serta menyusuri tempat-
lomba, dan gotong-royong antarmasyarakat.

PENUTUP
A. Kesimpulan B. Saran
Kebiasaan merokok dikalangan remaja Setelah membaca artikel ilmiah ini,
amat membahayakan baik ditinjau dari semoga masyarakat terutama remaja dapat
segi pendidikan maupun kesehatan serta tersadarkan akan bahaya rokok bagi
social ekonomi. Dipandang dari segi kesehatan mereka dan segera
pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan meninggalkan kebiasaan merokok, agar
mengganggu studinya, sedangkan dari segi kesehatan mereka tidak terganggu dan
kesehatan akibat kebiasaan merokok akan terhindar dari penyakit yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit ( serangan mengancam jiwa mereka. Selain itu, para
jantung, gangguan pernafasan, dan remaja diharapkan dapat menyebarkan
sebagainya ). Dari segi ekonomi pemahaman tentang rokok dan segala
merupakan pengeluaran anggaran yang sesuatunya agar lebih banyak masyarakat
tidak perlu atau memboroskan. yang sadar akan bahaya merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts,B.et al.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke dua,1994,Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta,1994.
Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim Pembina, Tim
Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh Proyek Peningkatan
Kesehatan Khusus APBD 2002.
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo & Istiwidayanti.
Jakarta: Erlangga.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice. Fourth Edition.
California : Addison-Wesley Publishing Company.
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Offset.
Adrian, Kevin. 2019. “9 Kandungan Rokok yang Berefek Mengerikan untuk Tubuh”,
https://www.alodokter.com/9-kandungan-rokok-yang-berefek-mengerikan-untuk-tubuh,
diakses pada 7 November 2020 pukul 18.00.
Mawarni. 2017. “Upaya Pencegahan Rokok Remaja",

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/mawarnimawarni/upaya-
pencegahan-rokok-remaja_59340baab69373641ba18262, diakses pada 7 November 2020
pukul 18.00.

Anda mungkin juga menyukai