31 JANUARI 2022
Pandemi
COVID-19
1 2 Kontribusi
Kontribusi
Intervensi Spesifik 30% Intervensi Sensitif 70%
4
KEMENTERIAN KESEHATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING DALAM KOORDINASI INTERVENSI SPESIFIK
Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif
Target Target (Penyebab tidak langsung)
(Penyebab langsung)
70% pelayanan KB pascapersalinan
1 58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Sebelum
5
Sebelum lahir
INTERVENSI DI HULU PADA REMAJA PUTRI
Sasaran Remaja Putri siswi SMP/SMA/Sederajat : 16.256.613 Siswi
Indikator program :
Remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Edukasi remaja putri: manfaat TTD, bahaya anemia, kespro, gizi seimbang
3
Kegiatan tambahan:
4 - Minum TTD Bersama di sekolah “Anemia No,Tablet Tambah Darah Yes.”
- Sarapan Bersama di sekolah
6
Sebelum lahir
INTERVENSI PADA IBU HAMIL
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
Indikator program :
Ibu Hamil mengonsumsiTablet Tambah Darah (TTD)
2
Skrining Anemia pada saat pemeriksaan kehamilan (K1)
Riskesdas 2018: % Ibu Hamil Anemia = 48,9%
3 Edukasi hamil: manfaat TTD, gizi seimbang untuk ibu hamil, IMD, ASI Eksklusif
7
Sebelum lahir
INTERVENSI PADA IBU HAMIL
ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
Indikator program :
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
Skrining status gizi ibu hamil dengan pemeriksaan lingkar lengan atas (LILA)
1 pada saat pemeriksaan kehamilan/ANC. Ibu menderiat risiko KEK jika LILA
< 23,5 cm
2 Pemberian tambahan asupan gizi untuk ibu Hamil KEK selama 90 hari
3 Edukasi hamil: manfaat makanan tambahan, gizi seimbang untuk ibu hamil
8
Setelah lahir
ASI EKSKLUSIF
Pemberian ASI Eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan sebagai salah satu standar Pemberian
Makan Bayi dan Anak (PMBA)
100
80
Tantangan 80 64.5
60 47.5
Pandemi COVID-19 berdampak pada pelaksanaan pelayanan kesehatan
40
di Puskesmas dan Posyandu
20
43,5% Puskesmas meniadakan Pelayanan Posyandu (Survey Cepat
0
Balitbangkes, 2020) Bayi 0-5 bulan mendapatkan ASI
Cakupan Konseling Pemberian Makan Bayi Dan Anak (PMBA) Eksklusif
menurun 23,5% (Survey Cepat Gizi, 2020)
2018 2021 Target 2024
9
Setelah lahir
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA ANAK USIA 6 – 23 BULAN
Solusi
Konsumsi telur sebutir
1. Konseling dan penyuluhan
sehari selama 6 bulan
dalam periode MP-ASI 6-9 Pemberian Makan Bayi dan Anak yang
bulan terbukti menurunkan tepat diberikan kepada ibu balita agar
prevalensi stunting 47% ibu balita tahu dan mampu
dan underweight 74%.1 memberikan MP-ASI adekuat untuk
anaknya
Konsumsi lebih
dari 1 2. Pelatihan Konselor PMBA
jenis pangan hewani (Pemberian Makan Bayi dan Anak)
berasosiasi signifikan dengan
risiko stunting yang lebih untuk tenaga kesehatan dan kader
rendah pada usia 18-23
bulan.2
1. PEDIATRICS 140:1:2017 10
2. Amer.J.Agr.Econ.100(5),20July2017.
Setelah lahir
BALITA GIZI KURANG MENDAPAT TAMBAHAN
ASUPAN GIZI
Tantangan
Kegiatan:
11
Setelah lahir
BALITA GIZI BURUK MENDAPAT TATA LAKSANA
BALITA GIZI BURUK
Tantangan
Balita dengan status gizi buruk
mendapatkan tata laksana gizi 1. Belum semua puskesmas dan rumah sakit
buruk di faskes terlatih memiliki Tim Asuhan Gizi yang terlatih tata
laksana gizi buruk
2. Terbatasnya anggaran puskesmas untuk
Kegiatan: membeli bahan F75/F100 dan PKMK
12
Setelah lahir
IMUNISASI DASAR LENGKAP
Vaksin Lokasi
PCV 34 prov
(Pneumococcal
Conjugate Vaccine)
Rotavirus DKI Jakarta, Bali, NTB
Waktu Jumlah
Sumber Data Existing Jenis Data
Pelaksanaan Orang
2007, 2010, 2013,
300.000
Perpres No. 72 Tahun Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Survei 2018, 2023
(2018)
2021 Tentang Percepatan (5 tahun sekali)
Penurunan Stunting Studi Status Gizi Balita Indonesia
Survei
2019
320.000
(SSGBI) (hanya sekali)
Kementerian Kesehatan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Survei
2021
150.000
mempunyai tanggung (hanya sekali)
jawab untuk publikasi 12.000.000
E-PPGBM Laporan rutin Setiap bulan
angka stunting (2021)
kabupaten/kota setiap
tahun.
15