KEMDIKBUDRISTEK
Nandana A Bhaswara
Sekretariat Direktorat Jenderal PAUD
3
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Tahun 2022, Dana BOS diberikan kepada satuan pendidikan tanpa ada syarat minimal
60 peserta didik
sebelum BOS 2022
1 mengisi dan melakukan pemutakhiran Dapodik sesuai dengan kondisi riil di Sekolah sampai dengan 31 Agustus
dengan kondisi riil di Sekolah sampai dengan 31 Agustus tahun sebelumnya
mengisi dan melakukan pemutakhiran Dapodik sesuai
2 memiliki NPSN yang terdata pada Dapodik tetap 3 memiliki izin
menyelenggarakan pendidikan bagi
sekolah yang diselenggarakan masyarakat yang terdata pada 4 memiliki jumlah Peserta Didik paling sedikit 60 (enam
Dapodik tetap
Tahun 2022, mulai diterapkan penyaluran dana BOS Reguler dengan menggunakan
rekening standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
b. nama rekening diawali dengan NPSN; c. dikeluarkan oleh Indonesia (SKNBI) dan/atau Bank
bank umum yang terdaftar dalam Sistem Kliring Nasional Bank 1 2 3
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 5
1 Sekolah Dasar (SD) 147.384 23.656.833 22.788.300.120.000 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 40.457 9.860.771
11.622.666.160.000 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) 13.528 4.937.569 7.967.785.240.000 4 Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) 14.056 5.091.057 8.646.964.930.000 5 Sekolah Luar Biasa (SLB) 2.195 174.395 645.630.360.000
Total 217.620 43.720.625 51.671.346.810.000
Keterangan:
1. Data berdasarkan Dapodik per 31 Agustus 2021 berlaku untuk satu tahun anggaran 2023
2. Sudah ditetapkan dalam Keputusaan Mendikbudristek No 28 Tahun 2022 tentang Penerima Dana BOP PAUD Reguler, BOS Reguler, dan BOP Pendidikan
Kesetaraan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 6
Sejak tahun 2021, nilai satuan biaya BOS bervariasi sesuai karakteristik dan
kebutuhan antar daerah dan tidak berubah pada tahun 2022
Rentang nilai satuan biaya per peserta didik per tahun: Kenaikan satuan biaya pada semua jenjang
SLB 3.500.000 s.d 7.940.000 124
Jenjang Satuan Biaya (Rp) Kabupaten/Kota
Rendah Tinggi Satuan Biaya Berdasarkan Keputusan Mendikbudristek No 27/P/2022 tentang Satuan Biaya Dana
Tetap BOP PAUD Reguler, Dana BOS Reguler, dan BOP Pendidikan Kesetaraan Masing-
SD 900.000 s.d 1.960.000 137
Masing Daerah
satuan pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB)
SMP 1.100.000 s.d 2.480.000 133
SMA 1.500.000 s.d 3.470.000 128 Khusus wilayah 3T, rata rata mengalami kenaikan satuan biaya sebesar
SMK 1.600.000 s.d 3.720.000 127 47,19% (SD); 49,85% (SMP); 50,78% (SMA); 50,70% (SMK); dan 49,61%
(SLB)
7
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Efisien Akuntabel
pengelolaan dana diupayakan pengelolaan dana dapat
untuk meningkatkan kualitas Efektif dipertanggungjawabkan secara
Fleksibel belajar Peserta Didik dengan pengelolaan dana diupayakan keseluruhan berdasarkan
pengelolaan dana dilakukan biaya seminimal mungkin dapat memberikan hasil, pertimbangan yang logis sesuai
sesuai dengan kebutuhan dengan hasil yang optimal pengaruh, dan daya guna untuk peraturan perundang-undangan
Transparan
5
pengelolaan dana dikelola secara terbuka dan
mengakomodir aspirasi pemangku kepentingan sesuai
dengan kebutuhan Satuan Pendidikan
8
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Tidak membiayai kegiatan yang sudah dibiayai secara penuh oleh sumber lain
yang sah
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 9
Penggunaan Dana BOS lebih fleksibilitas dan mengedepankan otonomi sekolah dalam merencanakan
sesuai dengan kebutuhan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan daftar periksa PTM Terbatas
1. penerimaan Peserta Didik baru;
2. pengembangan perpustakaan;
3. pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler; 4.
pelaksanaan kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran; 5.
pelaksanaan administrasi kegiatan sekolah;
6. pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan; 7.
pembiayaan langganan daya dan jasa;
8. pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah; 9.
penyediaan alat multimedia pembelajaran;
10. penyelenggaraan kegiatan peningkatan kompetensi keahlian
khusus untuk SMK dan SMALB;
11. penyelenggaraan kegiatan dalam mendukung keterserapan
lulusan khusus untuk SMK dan SMALB; dan/atau 12.
pembayaran honor.
10
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Contoh transformasi penggunaan Dana BOS yang lebih fleksibilitas dan
mengedepankan otonomi sekolah sesuai kebutuhan dan prioritas sekolah pada
linimasi:
Khusus pengadaan buku teks dan Kebijakan BOS 2020 – saat ini Sesuai
Pengembangan perpustakaan Khusus pembelian dengan kebutuhan sekolah
Situasi BOS 2019 dan nonteks, maksimal 20%
› Kemenkeu melalui KUN menyalurkan dana BOS ke ✔ Tahap 3 (30%), paling cepat disalurkan bulan
satuan pendidikan dalam 3 (tiga) kali tahapan. ✔ Tahap 1 September
(30%), paling cepat disalurkan bulan Januari (Rujukan dasar hukum: PMK 119/PMK.07/2021)
✔ Tahap 2 (40%), paling cepat disalurkan bulan April › Dana BOS diterima langsung di sekolah
12
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Pelaporan dan rekening satuan pendidikan menjadi syarat penyaluran untuk
meningkatkan akuntabilitas penyaluran dana BOS yang lebih tepat sasaran
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 13
Kementerian Anggaran 2020 sebagaimana dimaksud pada huruf b Permendikbudristek No 2/2022 tentang Petunjuk
Keuangan diperhitungkan dalam penyaluran Dana BOS Reguler Teknis Pengelolaan Dana BOP PAUD, BOS, dan BOP
Tahun Anggaran 2022 Kesetaraan
Kementerian
PMK No 119/PMK.07/2021 Dalam Negeri Pasal 32 ayat (1), dalam hal terdapat sisa Dana BOP
tentang Pengelolaan DAK
PAUD, Dana BOS, dan Dana BOP Kesetaraan tahun
Nonfisik
anggaran sebelumnya, maka sisa dana tersebut
Permendagri No 27/2021 digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan
Pasal 32 ayat (3), tentang Pedoman Umum APBD 2022 perundang-undangan.
Kemendikbudristek melakukan perhitungan sisa Dana
BOS Reguler berdasarkan laporan Sekolah Pasal 32 ayat (2), penggunaan sisa Dana BOP PAUD,
Sisa Dana BOS tahun anggaran 2020 dan tahun
untuk diperhitungkan pada rekomendasi Dana BOS, dan Dana BOP Kesetaraan: a. dilakukan
anggaran 2021
penyaluran Dana BOS tahap II pada tahun setelah dicatatkan dalam RKAS; dan
diperhitungkan kembali dalam penyaluran dana BOS
anggaran berikutnya b. komponen penggunaan dana sesuai dengan
tahun anggaran 2022.
Kementerian petunjuk teknis Dana BOP PAUD, Dana BOS, atau Dana
Pasal 48 huruf c, sisa Dana BOS Reguler Tahun BOP Kesetaraan tahun anggaran berkenaan.
Dikbudristek
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 14
Studi kasus:Rincian Penyaluran Dana BOS Reguler TA 2022 Tiap
Tahapan
Rp500.000.000,-
Bagaimana
sebagai berikut: Tahap 1
Sekolah A mendapat alokasi Tahun 2022 sebesar
perhitungan sisa di Sekolah A tidak optimal karena terdapat sisa dana sebesar
perubahan pembelajaran dari PTM ke Rp2.000.000-
Tahap 1
(30%*Alokasi TA 2022)
Dana BOS Reguler PJJ sehingga (30%*Alokasi TA 2022) Rp150.000.000,-
TA 2020 dan 2021 terdapat sisa Dana BOS Reguler
sebesar Rp100.000.000,-
dalam penyaluran Tahun 2021, sekolah Alokasi Tahap 2 : Rp200jt
dana BOS Reguler memanfaatkan seluruh sisa dana Tahap 2 Total Sisa Dana 2020 dan 2021:
Rp100jt + Rp2jt
TA 2022 BOS Reguler TA 2020 untuk
operasinal sekolah. Sedangkan dari
(40%*Alokasi TA 2022 dikurangi sisa
2020 dan 2021)
Salur Tahap 2:
Rp98.000.000,- Rp150.000.000,-
Tahun 2020, penggunaan dana BOS alokasi BOS Reguler TA 2021
Maka, pastikan laporan realisasi dana BOS Reguler yang diinputkan oleh sekolah pada aplikasi ARKAS/BOS Salur sesuai kondisi riil dan
sesuai pencatatan silpa yang diakui oleh Pemerintah Daerah
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 15
Peran Pemda dalam pengelolaan Dana BOS: pembinaan dan pengawasan dalam (1) perencanaan dan
penganggaran; (2) pelaksanaan dan penatausahaan; dan (3) pelaporan dan pertanggungjawaban
Kemendikbudristek bersama Kemendagri telah menerbitkan Surat Edaran Bersama (SEB) untuk
mengintegrasikan sistem pengelolaan anggaran pendidikan dengan sistem pengelolaan
keuangan daerah
ARKAS menjadi aplikasi tunggal untuk sekolah dalam perencanaan dan pelaporan penggunaan Dana BOS
MARKAS menjadi aplikasi tunggal untuk Dinas Pendidikan dalam pengelolaan Dana BOS, dan MARKAS
terintegrasi dengan SIPD
ARKAS
Integrasi dengan Platform Sekolah lainnya: MARKAS (Manajemen ARKAS) SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)
Berdasarkan Surat Edaran Bersama Mendagri Nomor 907-6479-SJ dan Mendikbudristek Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Pengintegrasian Sistem Informasi Pengelolaan Dana BOS
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 17
Sekolah dan Dinas Pendidikan, mari segera menggunakan ARKAS dan MARKAS sesuai ketentuan
Juknis dan SEB. Tata cara penggunaan dan bantuan dapat diakses melalui satu portal
Kunjungi Pilih “Unduhan” dan klik Instal file yang telah dengan NPSN untuk Login dan ARKAS siap
https://rkas.kemdikb “Unduh” diunduh mendapat kode login dari digunakan!
Lakukan registrasi Dinas
ud.go.id/
Dengan ARKAS sekolah dapat: 5. Terintegrasi dengan aplikasi yang ada di Kementerian Pendidikan,
1. Memasukkan perencanaan dan penganggaran, penatausahaan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
dan pelaporan dana BOS Dengan MARKAS dinas:
2. Merubah dan menggeser perencanaan dan penganggaran dana 1. Akan dapat terintegrasi dengan SIPD 2. Akan dapat memiliki
BOS akses informasi anggaran sekolah pada satu platform sesuai
3. Melaporkan hasil realisasi belanja perencanaan dan penganggaran dana dengan standar dan format SIPD
BOS 3. Akan dapat melaporkan pembelanjaan sekolah ke Pemda
4. Mempercepat proses pelaporan penggunaan dana BOS secara efisien dan melalui SIPD sesuai siklus keuangan daerah
efektif 4. Dapat menyetujui permohonan perubahan dan pergeseran
anggaran sekolah
18
Perkembangan
Penyaluran Dana BOS
Reguler Tahap 1 TA 2022 2
Sejumlah 167.002 (77%) sekolah akan disalurkan pada Tahap 1 Gelombang 1 dan merupakan
penyaluran tercepat
#2020 #2021 #2022
SMA SMK SLB 51% 1,485 SMA SMK SLB 88% 2,024 SMA SMK SLB 77% 1,701
%
67 % 92 77%
13,976 13,968 14,056
9,932
Total Sekolah: 12,428 Total Sekolah: 10,677 Total Sekolah:
13,347 71% 216.390; 13,394 89 %
216.603; 13,528 76%
217.620;
6,857 2,210 136.579 11,807 2,208 189.984 10,365 2,195 167.002
Rekomendasi salur per 7 Februari 2020 Rekomendasi salur per Jumlah sekolah yang disalurkan
17 Februari 2021 pada Tahap 1 Gelombag 1
Jumlah sekolah yang ditetapkan Menteri
Rekomendasi salur per 27 Januari 2022
Direktorat 20 Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Penyaluran Tahap 1 Gelombang 1 menyasar 28 provinsi dan 400 kabupaten/kota; penetapan rekening
oleh Pemda menjadi faktor kendala
Kondisi per 6 Februari 2022, Seluruh Dinas Pendidikan sudah mengajukan data rekening sekolah,
namun terdapat 4 Pemda Provinsi dan 78 Pemda Kab/Kota belum menyampaikan SK Penetapan
Rekening
Jml. Sekolah yang ditetapkan Menteri Sudah SK Rekomendasi salur tahap I gelombang Calon Rekomendasi salur tahap I
Jml. Sekolah yang diusulkan Dinas 1 gelombang 2
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 21
Dari aspek pelaporan, masih terdapat 3.989 (1,8%) sekolah menyampaikan laporan Dana BOS Reguler
Tahap II Tahun 2021 lebih dari batas waktu
Kondisi per 6 Februari 2022, tersisa 1.824 (0,8%) sekolah belum menyampaikan laporan
No Jenjang Jumlah Jumlah sekolah Jumlah sekolah Sekolah
sekolah yang menyampaikan laporan menyampaikan belum lapor
ditetapkan sampai dengan 31 Des laporan lebih dari 31
1 SD Menteri Des 2021 1.330
2021
147.384 1.528
144.5
26
*) 31 Desember 2021 adalah batas waktu penyampaian laporan Dana BOS Reguler Tahap II Tahun 2021
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 22
What’s Next
(Bagaimana tindak lanjutnya?)
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah 24
Terima