Abtrak
Fungsi Basiacuong yang merupakan tradisi lisan dalam masyarakat Limo Koto Kampar antara lain
mendorong masyarakat untuk terampil berbicara, mempertinggi sopan santun, memberikan pelajaran
atau masehat kepada masyarakat, sebagai sarana untuk bersilaturrahmi, mendorong masyarakat untuk
selalu bekerja sama dan saling tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. Momen basiacuong dalam
masyarakat Limo Koto Kampar pada dasarnya dilaksanakan dalam berbagai upacara dan kegiatan baik
acara adat ataupun tidak. Dalam upacara adat seperti dalam penobatan pemengku adat dan pemberian gelar
dan acara bakampuong. Di luar upacara adat seperti perkawinan, keduri, pemberian nama anak, khitanan,
pergaulan hidup dan lain sebagainya. Prosesi Basiacung dilaksanakan sesuai dengan upacara yang ada dan
berpedoman kepada ketentuan adat yang mengatur tata cara basiacuong serta mempergunakan ungkapan kata-
kata siacuong. Penuturan kata siacuong dalam acara adat adalah para ninik mamak dari setiap persukuan
yang ada. Akan tetapi acara di luar adat seperti kenduri boleh dituturkan oleh mereka yang terampil dalam
basiacuong yang sudah dipersiapkan pada masing-masing persukuan yang ada. Pada waktu belakangan ini
pewarisan kepada generasi muda dirasakan sudah sangat kurang, walaupun di beberapa tempat masih terlihat
anak muda mempelajari materi siacuong.
92
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
Selain pada acara perkawinan basiacuong juga berbicara, menjawab pembicaraan orang lain, dan
dilaksanakan pada acara sebagai beikut: lain sebagainya.
a. Pada acara hitanan Kemudian dari tata cara pelaksanaan basiacuong
b. Penobatatan ninik mmak itu orang berperan sebagai pembicara dan para
hadirin yang mengikuti upacara tersebut haruslah
c. Acara kenduri dalam berbagai bentuk duduk dengan baik pada tempat yang telah diatur
d. Dan lain-lain.6 sebelumnya. Kalau orang ipar yang datang harus
duduk pada tempat duduk orang semenda yang
Basiacuong selain sebagai tradisi yang turun
datang, begitu juga orang semenda yang menanti.
temurun dilaksanakan di daerah Limo Koto Kampar Mereka duduk dalam keadaan bersila dan bersimpuh,
dia juga berfungsi untuk menyampaikan pesan-pesan ini memperlihatkan bagaimana sopan santun duduk
moral dan norma-norma tertentu untuk masyarakat. Di bersama orang lain.
samping itu basiacuong dapat mendorong masyarakat
terampil berbicara. Dalam menuturkan kata, maka Apabila seseorang menyampaikan sesuatu atau
haruslah tersusun rapi. Karena mulut merupakan meminta kepada pihak lain, dia dengan tangan tersusun
senjata ampuh dalam menundukkan orang lain, tetapi ke atas sedikit sebelum berbicara. Ini memperlihatkan
mulut juga dapat melukai hati orang lain, seperti penghormatan yang diberikan kepada lawan berbicara,
pepatah mengatakan mulutmu harimaumu, kalau luka apalagi kalau orang tersebut dihadapi itu orang yang
karena pedang masih ada obat akan dicari, kalau lebih tinggi atau orang yang didahulukan selangkah
bicara melukai hati seseorang kemana obat akan dan ditinggikan seranting. Umpamannya dari orang
dicari.7 semenda yang datang kepada datuk atau penghulu
yang menanti.
Kondisi sosial dalam arti berbagai sifat dan
tradisi kehidupan orang melayu memperlihatkan Kesopanan juga tergambar pada teks basiacuong
bagaimana sastra merupakan suatu seni budaya di mana dalam teks basiacuong memuat ibarat,
yang begitu terbuka lebar untuk berkembang dalam kiasan dan perumpamaan karna orang melayu
kehidupan orang melayu dan memberi peluang yang tradisional cenderung mengungkapkan pikiran
subur bagi sastra untuk hidup dalam budaya melayu. dengan memakai perlambangan. Jadi tidak langsung
Kita bisa melihat bagaimana tingkat emosi orang menyebutkan sasaran dari pada obyek pikiran itu. Jika
melayu yang menyebabkan kadar perlambangan dan dikatakan secara langsung, maka dikawatirkan akan
simbolik cukup menonjol dalam pembendaharaan menyinggung perasaan. sesuatu yang kasar, hanya
bahasa mereka. Sifat bahasa serupa itu terutama layak untuk binatang, terhadap manusia cukuplah
digunakan untuk menghindari gaya yang kasar dalam perlambanggan saja. Karna itu ada peribahasa kerbau
pergaulan sosial serta dalam menyampaikan sesuatu. tahan palu manusia tahan kias.
Jadi ada semacam kecendrungan yang kuat dari gaya Bahasa dipandang oleh orang Melayu sebagai
berkomunikasi orang melayu untuk tampil dalam pancaran budi pekerti, gambaran batin yang terlukis
gaya yang sehalus mungkin. Bahasa seakan identik dalam penampilan tutur bahasa. Karena itu Raja Ali
dengan kehalusan, seperti tercermin dalam ungkapan Haji sampai menyusun ikat gurindam yang berbunyi:
tidak tahu bahasa. Tentulah oleh gambaran kehidupan “ Jika lahir batin tidak senada, maka itulah orang
budaya serupa ini, Raja Ali Haji membuat ikatan yang munafik, yang disindir dengan pepatah, lain di
gurindamnya kalau hendak mengenal orang yang mulut lain di hati”.9
berbangsa lihat kepada budi bahasa.8
Akan tetapi seiring dengan kemajuan ilmu
Tradisi basiacuong merupakan tradisi yang dilaku- pengetahuan dan teknologi, nilai-nilai adat yang
kan untuk memberi dan meminta sesuatu kepada phak berlaku dalam masyarakat secara perlahan tapi
lain dengan cara sebaik-baiknya. Pelaksanaannya pasti mulai ditinggalkan oleh masyarakat terutama
telah diatur sedemikian rupa sehingga orang yang oleh generasi muda oleh sebab itu perlu pengkajian
melanggar dianggap telah melanggar peraturan adat secara mendalam tentang tradisi basiacuong dalam
dan dapat dikatakan tidak sopan. Pengaturan tempat masyarakat Limo Koto Kampar supaya tidak hilang
duduk saja contohnya telah diatur, sehingga satu ditelan zaman oleh sebab itu saya ingin mengkaji
pihak dengan pihak lain tidak campur baur. Kemudian Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo
bagaimana pula berdiri inta mit, bagaimana memulai Koto Kampar.
93
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
94
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
Sedangkan yang menjadi subjek dalam kajian makhluk di dunia manusia, jin, maupun hewan.
ini adalah semua tokoh adat dan masyarakat yang Mereka berbicara sesuai dengan bahasa mereka
ada di kenegerian yang bersangkutan. Untuk itu sendiri. Manusia dikarunia Tuhan mulut adalah untuk
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara berbicara, namaun walaupun begitu manusia tidak
mendalam, terutama yang berkenaan dengan hal-hal boleh asal bicara karena mulut merupakan senjata
yang berkaitan dengan pokok masalah yang menjadi ampuh manusia, dalam pepatah sering kita dengar
kajian. Sumber data primer lainnya diperoleh melalui mulutmu harimaumu dan dalam syair bahasa arab
bahan tertulis seperti dokumen-dokumen yang ambil disebutkan kalau luka karena pedang masih ada obat
dengan hati-hati dan juga digunakan secara selektif. akan dicari, kalau bicara melukai hati kemana obat
Data yang telah terkumpul dari hasil wawancara akan dicari.
dari responden lalu dipilah-pilah diolah melalui Mengingat hal seperti ini setiap persukuan yang
kegiatan pengelompokan data, pengklasifikasian ada harus mempunyai orang yang bisa berbicara
data sesuai dengan kategori dan jenisnya masing- seperti itu. Lebih tegas lagi semua warga masyarakat
masing, dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan hendaknya bisa melaksanakan siacuong, karena
menganalisis data dengan jalan mencocokkan dan mungkin saja seseorang itu akan mendapat giliran
membandingkan antara data satu dengan yang lainnya suatu waktu. Orang semenda yang datang ataupun
dan ditulis serta hasilnya dapat dilihat dalam bentuk orang semenda yang menanti saja misalnya, suatu
laporan penelitian ini. saat laki-laki pasti menjadi semenda (ipar), baik
semenda yang dating maupun semenda yang menanti.
Tradisi Basiacuong di Daerah Limo Koto Kemungkinan untuk menjadi datuk atau penghulu adat
Kampar atau perangkatnya bisa saja terjadi pada seseorang.
Orang semenda itu harus pandai basiacuong, karena
Fungsi Kegunaan apabila seseorang telah ditetapkan ternyata tidak
Siacuong atau sisombou adalah suatu tradisi bisa basiacuong, maka masyarakat menganggap hal
yang digolongkan ke dalam jenis sastra lisan yang ini sebagai suatu kelemahan. Itulah sebabnya untuk
merupakan bagian dari prosa liris.10 Suatu tradisi menghilangkan anggapan seperti itu seseorang sendini
yang digolongkan ke dalam jenis sastra lisan yang mungkin belajar untuk berbicara seperti pembicaraan
ada dalam masyarakat akan mempunyai kaitan dalam basiacuong.11
erat dengan tata cara kehidupan masyarakatnya. Basiacuong dapat mempertinggi sopan
Begitu juga dengan tradisi yang masih hidup dan santun. Kondisi sosial dalam arti berbagai sifat dan
berkembang di daerah Limo Koto (Kampar) yaitu tradisi kehidupan orang Melayu memperlihatkan
tradisi basiacuong dalam perkawinan adat di daerah bagaimana sastra merupakan suatu seni budaya
Limo Koto. Tradisi basiacuong dalam perkawinan yang begitu terbuka lebar unuk berkembang dalam
adat daerah Limo Koto. Tradisi ini merupakan suatu kehidupan orang melayu dan memberi peluang yang
tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun dari subur bagi sastra untuk hidup dalam budaya melayu.
generasi sampai saat sekarang ini. Kita bisa melihat bagaimana tingkat emosi orang
Begitu pula dengan tradisi basiacuong sebagai melayu yang menyebabkan kadar perlambangan dan
suatu tradisi rakyat di daerah Limo Koto (Kampar). simbolik cukup menonjol dalam pembendaharaan
Perancang basiacuong pada waktu dahulu telah bahasa mereka. Sifat bahasa serupa itu terutama
memikirkan dan menyiapkan pesan-pesan atau digunakan untuk menghindari gaya yang kasar dalam
norma-norma serta tujuan dan maksud tertentu. Jadi pergaulan social serta dalam menyampaikan sesuatu.
setiap tradisi ataupun kesenian adat yang terdapat Jadi ada semacam kecenderungan yang kuat dari gaya
dalam masyarakat akan terdapat fungsi yang positif berkomunikasi orang Melayu untuk tampil dalam
terhadap kehidupan masyarakat itu sendiri. Uraian gaya yang sehalus mungkin. Bahasa seakan identik
berikut ini dapat kita lihat fungsi basiacuong dalam dengan kehalusan, seperti tercermin dalam ungkapan
kehidupan masyarakat di daerah Limo Koto, sebagai tidak tahu bahasa tentulah oleh gambaran kehidupan
hasil dari data-data yang penulis kumpulkan. budaya serupa ini, Raja Ali Haji membuat ikatan
gurindamnya Kalau hendak mengenal orang yang
Basiacuong mendorong masyarakat untuk berbangsa kepada budi bahasa.12
terampil berbicara. Berbicara merupakan fitrah
95
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
Tradisi basiacuong merupakan tradisi yang sadetu ajo disampaikan kek ughang sumando ughang
dilakukan untuk memberi dan meminta sesuatu mendeliong15.
kepada pihak lain dengan cara sebaik-baiknya. Basiacuong dapat memberikan pelajaran
Pelaksanaannya telah diatur sedemikian rupa
atau masehat kepada masyarakat. Di samping
sehingga orang yang melanggar dianggap telah basiacuong mendorong masyarakat untuk terampil
melanggar peraturan adat dan dapat dikatakan tidak berbicara dan mempertinggi sopan santun, basiacuong
sopan. Pengaturan tempat duduk saja contohnya telah
juga dapat memberikan pelajaran atau nasehat kepada
diatur, sehingga satu pihak dengan pihak lain tidak
masyarakat. Dalam pelaksanaan siacuong atau teks
campur baur. Kemudian bagaimana pula berdiri minta
lisan basiacuong banyak ditemui pelajaran-pelajaran
pamit, bagaimana memulai berbicara, menjawab atau nasehat yang dapat diambil hikmahnya dan dapat
pembicaraan orang lain, dan lain sebagainya.13 pula dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat. Di
Kesopanan juga tergambar pada teks basiacuong antara pelajaran atau nasehat yang dapat diambil oleh
di mana dalam teks basiacong memuat ibarat, kiasan masyarakat dalam tradisi basicuing adalah bagaimana
dan perumpamaan karena orang Melayu tradisional untuk bertingkah laku yang baik, tidak pernah
cenderung mengungkapkan pikiran dengan memakai mengingkari perjanjian yang telah disetujui, saling
perlambangan. Jadi tidak langsung menyebut sasaran hormat menghormati, saling tolong menolong dalam
dari pada obyek pikiran itu. Jika dikatakan secara hidup bermasyarakat dan bagaimanapun memecahkan
langsung, maka dikuatirkan akan menyinggung suatu masalah dengan jalam musyawarah.
perasaan. Sesuatu yang kasar, hanya layak untuk Basiacuong berfungsi sebagai sarana untuk
binatang, terhadap manusia cukuplah perlambangan bersilaturrahmi. Bersilaturrahmi dapat terlaksana
saja. Karena itu ada pribahasa kerbau tahan palu melalui basiacuong, karena pada saat basiacuong
manusia tahan kias.
semua sanka family berkumpul mulai dari pucuk
Bahasa dipandang oleh orang melayu sebagai kampung (kepala suku untuk kampung), ninik
pancaran dari pada budi pekerti. Gambaran batin mamak, kemenakan, semenda dan soko. Pada saat
hendaknya terlukis juga dalam penampilan bahasa. inilah mereka saling mengenal dan mengakrabkan
Karena itu Raja Ali Haji sampai menyusun ikut hubungan family. Karena tidak mustahil bahwa di
gurindam jika lahir batin tidak senada maka itulah anatara sanak family ada yang tidak tahu dengan
orang yang munafik, yang disindir dengan pepatah mamaknya atau mamak yang tidak tahu dengan
lain dimulut lain dihati.14 kemenakannya. Khusus bagi pengantin laki-laki
Komunikasi yang memakai perumpamaan sebagai orang yang datang harus mengenali terlebih
kias dan ibarat tidak saja dirasakan halur dan berdi, dahulu sanak famili pihak perempuan. Maka saat
tetapi juga sekaligus indah akibatnya berbagai basiacuong inilah salah satu waktu yang tepat untuk
ragam kegiatan social dalam dunia Melayu menjadi mengenali mereka.
mesra, indah dan bermartabat. Berikut ini teks lisan Basiacuong mendorong masyarakat untuk
basiacuong yang memuat kata kiasan, perumpamaan selalu bekerja sama dan saling tolong menolong
dan ibarat. dalam kehidupan sehari-hari. Di samping empat
“Tantangan umpamo kini tu maaf jo dimintak fungsi basiacuong yang telah disebutkan diatas,
dek salingkuong bagijo balobe, dalam gantang pulo basiacuong juga mendorong masyarakat untuk selalu
dengan cupak, disampaikan ke ughang sumando bekerjasama dan saling tolong dalam kehidupan sehari-
ughang maneliong. Kok menembak condo ulon hari. Hal ini lebih nyata terlihat pada saat basiacuong
bailamat go ma-leh, kok mamanjek olun menuju memperlihatkan tanda (mengompuong mamak). Saat
batang, kok malantiong olun menuju tampuok di ini akan dibahas kapan waktu melaksanakan pesta
pulangkan ke kami, iyo tio kami ta oso-oso, yo (bagholek), bagaimana dengan biaya pesta (bagholek)
dan saat ini juga diantara mamak-mamak menyatakan
banau umpamo’o ta awai-awai aso’o alun lai dapek
umpamo’o bulek kan kami giliong, alun lai dapek siakapnya untuk membantu biaya pesta (bagholek)
umpamo’o picakkan kami layangkan. Di siko tio kemenakan dengan bantuan semampunya.16
nyak dituntuiknya to juo bagi ughang sumando Momen Pemakaian Sisombau/Siacuoang
uwang mandeliong, yo banau andaknyo kok jawuo
dapek diinjuokkan, kok dokek dikakokkan. Jadi Momen pemakaian sisombau adalah saat-saat
atau waktu pemakaian sisombau dalam masyarakat
96
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
adat Kampar. Pentingnya melihat momen pemakaian Cirri-ciri olek ini adalah jawou mamanggie karie,
sisombau yang sebenarnya, karena zaman sekarang dokek mamagie kaum artinya, sebelum dilaksanakan
sisombau diketahui kebanyakan masyarakat adat olek, para pemangku adat melakukan musyawarah
Kampar hanya dipakai dalam olek saja. Sebagaimana untuk mencapai mufakat baik dalam menentukan hari,
sama-sama diketahui bahwa kedudukan sisombau tata cara acara, tata cara mengundang dan sebagainya.
dalam masyarakat adat Kampar ditempatkan pada Contoh olek adat ini antara lain: mendirikan penghulu
tempat yang amat penting di zaman masyarakat adat (penobatan penghulu), pemberian cupak buatan dan
Kampar lama (zaman andiko), mulai dari tingkat sebagainya.
lembaga adat, pemangku adat dan dalam pergaulan Dalam momen olek ini, sisombau adalah hal
hidup. Sisombau sudah menjadi pakaian masyarakat yang wajib menurut adat karena sisombau merupakan
adat sejak dahulu kala. Melihat dari kedudukan pakaian para pemangku adat. Apapun bagian-bagian
tersebut, sisombau bisa digunakan oleh siapapun kerja dari olek yang akan dilakukan maka harus
dan dalam kesempatan apapun asal sesuai dengan dengan memakai sisombau.
tempatnya.
Olek Memakai Adat
Dalam kehidupan masyarakat biasanya pem-
bahasan pemakaian sisombau dalam olek, balai adat, Olek memakai adat adalah olek yang menjadi
dan dalam pergaulan hidup masyarakat adat Limo pakaiannya adalah adat. Pelaksanakan olek adat harus
Koto Kampar karena pembahasan tiga hal tersebut sesuai dengan aturan adat yang dituntut menurut alur
sudah dapat mewakili atau mengakomodir semua yang patut. Bila aturan ini dilanggar, tentu oleknya
kesempatan yang ada dalam masyarakat dengan akan menjadi buah bibir dalam masyarakat adat,
penjelasan sebagai berikut: karena adat mengatur tata cara dan kemana dalam
melakukan olek.Ciri-ciri olek ini adalah jawuoh
Dalam Olek/Helat
bajopuik, dokek bahimbau (jauh berjemput, dekat
Olek atau helat adalah suatu acara suka ria atau berhimbawan). Artinya: ughang yang melaksanakan
perayaan dengan mengundang tamu untuk menikmati iolek akan mengadakan suatu jemputan terhadap
perjamuan makan dan minum. Dalam olek bahasa karib kerabat yang dianggap jauh hubungannya
sisombau sudah menjadi bahasa pengantar terutama cukup dihimbau dengan cara mendatangi satu persatu
sebelum dan sesudah menyantap hidangan. karib kerabat tersebut. Himbauan tersebut diatas juga
Disamping itu, sisombau juga digunakan untuk dengan panggilan. Contoh-contoh gholek memakai
memohon diri hendak pulang (membuka selo) dalam adat ini antara lain: olek aghak endai (nikah kawin),
olek. Pada intinya, apapun kegiatan yang akan sunat rasul dan sebagainya. Dalam olek tersebut
dilaksanakan dalam olek yang sebaiknya memakai diatas, bahasa sisombau sangat penting dilaksanakan
sisomau, sebab dengan menciptakan tata kerama terutama dalam ulu jawwek jambau (ulur jawar
yang baik, sehingga makanan yang dihidangkan bisa hidangan), ulu tepak, manjolang boke samondo
terasa nikmat. Dalam pepatah adat diungkapkan: (menjelang yang akan dijadikan semenda) dan
iduik babaso, makan basantap (hidup berbasa, makan sebagainya. Tempat duduk antara ughang yang dating
bersantap). (tamu) dengan ughang yang menanti (tuan rumah)
didalam rumah harus ditentukan. Biasanya tempat
Secara umum olek dalam masyarakat adat duduk ini dibuat secara terpisah sesuai menurut adat.
Kampar dapat dibagi dalam tiga macam menurut Ughang limbago akan menempati tempat duduk
momennya: dibagian leret dinding tengah rumah. Ughang soko
Dalam Olek Adat akan menempati tempat duduk dibagian leret dinding
luar rumah.
Olek adat adalah suatu keramaian diadakan oleh
para pemangku adat dalam sebuah negeri dengan Olek Biasa
mengikut sertakan anak kemenakan. Pelaksanaan Olek biasa adalah olek yang tidak perlu mem-
olek adat harus sesuai dengan aturan adat yang perhatikan tempat kedudukan tamu yang kiranya
dituntut menurut alur yang patut. Bila aturan ini menjadi tamu limbago atau tamu soko. Jadi, olek
dilanggar tentu oleknya tidak sah menurut adat dan semacam ini, tidak serta merta wajib memakai
bahkan tidak bisa dilanjutkan. aturan dalam adat sebagaimana dalam olek adat dan
97
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
olek memakai adat. Olek semacam ini dapat juga mempermudah dalam membangun ungkapan yang
dicontohkan seperti: olek muda mudi, olek hidangan akan disampaikan dalam sisombau/siacuong. Adapun
Perancis dan sebagainya. maksud dan tujuan melakukan tunangan adalah:
Dalam Balai Adat a. Maksud
Dalam balai adat bahasa sisomabu menjadi hal 1). Tanda pengikat yang diberitahukan kepada
yang mutlak digunakan oleh para pemangku adat ughang lain agar tidak diganggu lagi;
karena bahasa sisombau merupakan pakaian dari 2). Janji/lambai (tanda batas dalam rimba/
para pemangku adat. Seunghang pemangku adat rintis);
wajib hukumnya pandai sisombau. Apalagi seughang
penghulu karena soko penghulu adalah cerdik dan 3). Hutang karena janji;
pandai. 4). Tidak menepati janjji kena hukum/dalam
Dalam Pergaulan Hidup adat dondo dandang kecuali ada sesuatu
yang tidak bisa dilanjutkan lagi.
Dalam pergaulan hidup sehari-hari bahasa yang
bisa menjadikan seseorang rendah hati sangat perlu b. Tujuan
dilakukan sebab bahasa tersebut terman bicara tidak 1. Supaya jangan diganggu;
mudah tersinggung dengan apa yang diungkapkan.
Bagi ughang yang melakukan bahasa semacam 2. Bajonjang nayiok batangga tughun ta’aruf
tersebut akan jauh dari sifat-sifat buruk. Sisimbau untuk saling kenal mengenal pribadi masing-
tidak perlu menurut batangnya namun harus sesuai masing, keluarga lebih mendalam.
dengan mumbit katanya. 3. Tompek meletakkan janji;
Sisombau bisa memperindah kata yang 4. Perencanaan/persiapan.
diungkapkan, memperlancarkan tujuan maksud. Dalam momen pra tunangan (siyo patanyo)/
Prosesi Basiacuong Dalam Berbagai Acara tempatnya pra tunangan, Pihak laki-laki datang
kepada pihak perempuan yang diwakili oleh aciok-
Dalam acara pertunangan
aciok (mak cik), untuk menanyakan calon mempelai
Dalam masyarakat Limo Koto Kampar seseorang perempuan kepada keluarganya, apakah si perempuan
yang ingin berumah tangga biasanya didahului dengan lagi melangsungkan ikatan dengan pihak lain sehingga
pertunangan. Dalam upacara pertunangan adat telah dilarang oleh syara’ dan adat. Ibarat kata: “Basulusui
menentukan bahwa yang melamar adalah pihak tobiong juo tangguok, ada ughang datang, adat yang
laki-laki ke rumah perempuan. Peminangan yang mambate, syara’ yang malarang ada ughang yang
merupakan tahap awal dari niat untuk melansungkan melambai, lai lope gadi ko”.
akad nikah. Biasanya sebelum dilaksanakan Pertama sekali pihak laki-laki datang ke rumah
peminangan pihak laki-laki akan menyelidiki perempuan yang akan dilamar lalu mengucapkan
kehidupan keluarga yang akan dipinang, baik yang ungkapan kata:
menyangkut nasab, eonomi, akhlak, status perempuan
yang akan dipinang. Setelah selesai dilaksanakan “lasing ghuponyo aghi, latoghang puntuong jo asok,
ladatang ghuponyo kami, nak batanyo kami kaaciok/
penjajakan, maka pihak laki sudah yakin bahwa yang
datuok. Ada ughang datang, adat yang mambate,
bersangkutan tidak mempunyai hubungan dengan
sarak yang malaran, ada ughang yang melambai”.
laki-laki lain, maka pihak laki-laki akan mengutus
beberapa orang untuk melamar (manyuwuo). Apabila Pihak perempuan sebagai pihak yang menanti
lamaran diterima, maka mereka akan menentukan menyahuti keinginan dari pihak laki-laki yang datang
waktu yang baik untuk acara peminangan secara dalam uangkapan adat disebut dengan (kata dijawab
resmi dengan ditandai mengantarkan tando. Biasanya dengan mauling kilin) yaitu:
dalam acara inilah prosesinya diaksanakan dengan “Lajole puntuong jo asok, dek lasiang ghuponyo aghi,
basiacuong. ladatang ghuponyo aciok, nak batanyo condo kabokek
Seseorang yang akan bertugas untuk melakukan kami, dek kami ate nan ado baghunjuok boghi, ate nan
tido bakato bonau (ini basih bisah diperpanjang), dek
peminangan harus tahu maksud dan tujuan mengantar kami soghong lai boduo, baduo lai pulo ba tigo, nak
tanda tunangan, karena mengetahui hal tersebut dapat
98
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
ba iyo kami dahulu”. (pihhak perempuan bersepakat “Bukan agghi indak kan potang
langsung dirumah). “ Cuma matoaghi lambek pantai
Bukan kami indak ka datang
Lalu pihak laki-laki menjawab: “Silahkan!”
Jalan jawuo, lambak sampai”.
Selanjutnya orang yang mengantar tanda (Pihak Pihak Perempuan
laki-laki) memasuki pekarangan rumah pihak Si Puan,
maka sebelum masuk ke rumah berhenti dulu sebentar “Kalau baetu kato datuok, sasuai sintak jo tangkue;
di depan rumah tersebut untuk menyampaikan salam iyo bonou bak pantun ughang:
Manjalo di ulak lantak,
kepada yang menanti dan meminta izin apa boleh
Mangono bawuong jo gesso
naik atau tidaknya ke rumah Si Puan. Sonjo aghi indak jo nampak
Adapun pihak laki-laki memulai ungkapan Mala malam mangko tibo,
basiacuong sebagai berikut: Silahkan duduok sekalian pihak nan datang!”
“Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Ka Datuok”. Pihak Laki-laki
Jawab pihak perempuan: “Terimo kasih tuok”.
“Wa’alaikumsalam, Wr. Wb”. Setelah semuanya duduk pada posisi sesuai
dengan adat. Pihak yang menati duduk di dinding tepi
Pihak laki-laki yang datang mulai bicara minta
dan pihak yang datang duduk di dinding tengah. Lalu
izin naik dengan ungkapan:
dilakukanlah prosesi maulun tando dengan urutan
“Kok bonou salasio jambi sebagai berikut:
Kerentang-kerentang baisi manioc
Kok bonou yang dikami Kato Ulu Jawek Tando (Kata Serah Terima
Tunjukkan jonjang tompek nanyiok”. Tando)
Lalu pihak perempuan menjawab dengan Pihak Laki-laki
ungkapan:
“Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Ka Datuok”.
“Sunyi jalan ka pandakian
Kerentang-kerentang baisi manioc
Pihak Perempuan
Dek kami saying jo kalian “Wa’alaikumsalam” (jawaban)
Ikolah jonjang tompek nayiok”.
Pihak Laki-laki
Lalu dijawab oleh Pihak Laki-laki dengan
“Iko bosuo bonau bak andai-andai ughang tuok. Copek
ungkapan:
tikam talampau logo, olun dudok lah maunju, olun
“Cubodak ditongah laman togak kolun (keluh) lah tibo pulo. Codo kan baguluik-
Ughang juluok jo ompu kaki guluik nan bak kuciong naiok, dek apo tu kato datuok?
La lamo kaki togak di halaman Kojo nan bughuok, elok lah dipalambek-lambek, nan
Mano cibuok pembasuo kaki”. jan disolo (disalut) dek nan buok. Kojo nan elok, elok
lah dipacopek-copek, nak lai disolo (disulut) dek nan
Lalu dibalas lagi oleh Pihak Perempuan dengan
buok. Kojo nan elo, elok lah dipacopek-copek, nak lai
ungkapan: disolo (disulut) dek nan elok. Itulah mako dek copek
“Cubodak ditongah laman ajo datang ka datuok sebagai andai-andai ughang:
Dijuluok jo ompu kaki Alah toghang condonyo aghi
Lah lamo Datuok togak di laman
Iko cibuok, basuolah kaki” Toghang puntuong dengan asok
Bak kecek dek pantun ughang: Olah datang uponyo kami
Cincin akiok pamato akiok Datang nak baetong dengan datouk
Akiok diikek jo soaso
Nio batanyo pulo ambo saketek Itulah condo na ditutuik nyato, dimintak abih bokek
Apo sabab lambek Datuok tibo?” datuok, koknyo dapek izin jo bonau, koknyo tumbuo di
kojo nak di kakok haknyo, tibo di etongan nak dimulai,
Pihak Laki-laki membalas pula dengan ungkapan: iyo sadetu kato disombahkan ka datuok”.
(sambil naik utusan dari pihak laki-laki menjawab
pertanyaan pihak Si Puan)
99
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
100
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
manangguok kito kakok. Indak bonau pulo tontang Setelah itu mamak dari pihak lelaki, telah mengambil
mano bonau, malah samo-samo manangguok kito di kesimpulan bahwa cendera mata tanda tunangan
ikan nan jinak, samo manyanguok di ayu nan joniaoh, sudah bisah diberikan kepada pihak perempuan,
kasionyopun alah putioh pulo. Ditontang tali nan kan dengna kata-kata:
barontangan, tibo dikait nio kan basangkutan, ikolah “Iyo kami ulukan ajo ka datuok
condo, mako dek kito duduok bahadapan, nak lai bulio
Adat ulu mintak dijawek
ayam putioh tobang siang, inggok pulo di gelanggang
Adat agio mintak datuok tarimo
nan rami (ramai), jadi panen (permainan) dek mato
ughang nan banyak. Min kok ado izin di datuok, Pihak Perempuan
nak diulukan ajo di tontang tali nio datuok ighik “Adat ulu sasamo dijawek
(tarik), tibo ditampuok nio datuok jinjiong, kato tido
Adat agiopun sisamo diterimo
dipapanjangi, maksud sampai barito abih. Iyo sadetu
Iyo, panjang ajo tangan manarimo tuok”.
kato disombahkan ke datuok.
Setelah tanda tunangan itu diterima oleh pihak
Pihak Perempuan
perempuan dari pihak lelaki, maka selesailah serah-
“Sampai tuok? Pulang kasisamo, ghaso indak kan terima tanda tangan (ulu jawek tando tangan) ini.
bajawab panjang, sampai sisamo simak sepanjang Setelah lelaki kapan dilaksanakan helat peresmian
tujuan makosuik datuok. Bosuo bonau bak andai- atau pihak perempuan menanyaipihak lelaki kapan
andai ughang, nan condo datuok nak makanan
dilaksanakan helat peresmian yang bertunangan dan
binjiek cubit), tibo dinan kolam makanan suluoh.
Toghang datuok nak bakatghangan, nan nyato condo langsung bisa pulang kerumah mempelai perempuan?
bakanyataan. Asahnyo ghacun, iyo batabuong pukau, Atau arti kata penentuan hari pesta pernikahan yang
osah nyo panggang iyo bapuntuong suluoh. Condo bertuangan.
tu nan kan datuok tuntuik nyato dipintak abih ka
sisamo, kok nyo dapek izin dengan bonau nak maulu
Maulun Jambau
datuok di tontang tali nan kami ighik, tibo di tampuok Dalam adat Limo Koto Kampar dalam setiap
nan kan kami jinjiong nan kan sebagai tando di acara pesta pernikahan, memberi nama anak,
anak kememakan kito keduo bolah pihak. Pulang syukuran menghadapi hari baik bulan baik, khitanan,
tuok kepado kami ghasokan lomak nasi dimakan,
acara adat seperti penobatan ninik mamak dan
ghasokan mani ayu diminum. Dek apo tunye datuok/
bosuo bonau bak andai-andai ughang: lain-lain biasanya diawali dengan makan bersama.
Sebelum dilaksanakan makan bersama maka untuk
Alah tonang lubuok andilau
mempersilakan kepada para undangan terlebih dahulu
Ponuoh baisi sakopuok padi pihak si pokok dan ninimak akan melaksanakan
Alah sonang hati nan ghisau petatah petitih untuk menunjukkan kehalusan budi
bahasa yang dapat dilihat dalam prosesi basiacuong
Alah dapek pulo kehendak hati,
yaitu sebagai berikut:
Sekali kehendak datuok, sapuluoh kali kehendak
A. Paantau kato dari Tungganai (orang punya
kami. Iyo kan kami tarimo uleran datuok. Sadetu kato
disombahkan ka datuok”. rumah)
101
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
102
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
B. Landai jalan nak ka padang, singga sabontau di Prosesi pada Acara Peresmian Pernikahan
Koto Lamo, andai indak kan diaotang panjang, Dalam acara peresmian pernikahan sama
diambiok nan ka paguno, pihak kami tuok dek
dengan acara lainnya diadakan prosesi basiacuong.
lamo duduok la lope ponek, dek lalamo mangecek
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam
banyak pulo la nan tasobuik, dek minum la lope
basiacuong pada acara peresmian penikahan yaitu
awi, dek makan la lonyang pulo dek doa la
sebagai berikut:
babaco pulo, disitu le dunsanak ulak nak ka ulak,
dunsanak mudiok nak ka mudiok, nak balio ka a. Ninik mamak pengantin laki-laki bertanya kepada
tompek masiong-masiong sadetu kato den antau orang laimbago pengantin perempuan mengenai
ke datuok. kepada siapa dia memulai basiacuong yang
disebut dengan basiacuong minta izin (simpang
A. La sampai dek datuok dek imbau biaso basawiti,
ompek uang limbago).
dek kato biaso bajawab, kan dijawab pulo kato
datuok, tasobuik dek datuok, dun sanak ulak b. Setelah orang limbago menjawab pertanyaan
nak ka ulak, dunsanak mudiok nak ka mudiok, tersebut, maka ninik mamak pengantin laki-laki
nak pulang ka tompek masiong-masiong, dek akan basiacuong dalam rangka penyerahan tepak,
kato manuju bokek ambo dak pula baconang yang disebut dengan basiacuong ulur tepak.
putui, dan pulo babuek sudah, dek apo tu kini, c. Setelah acara penyerahan tepak selesai, acara
dek uma ba tungganai, kojo ba uang punyo, berikutnya adalah makan bersama. Namun
kato digantuong tali pendek, di gonang ayu nan sebelum makan bersama dimulai orang limbago
saketek sadetu kato nyo tuok. akan mempersilakan orang soko (ninik mamak)
B. Mamikek ayi tonga ayi mangonolah ungge untuk mencicipi makanan yang disediakan. (lihat
katitiran, momek dalam bayi mamgoek sapanjang prosesi cara basiacuong maulun jambau).
ukuran, sungguoh kato manuju ke datuok kok d. Acara selanjutnya adalah penyerahan kemenakan
datuok concang putui, kok datuok buek sudah (pengantin laki-laki) dari ninik mamak pengantin
dek ambo mamado kato singgo datuok, kini lai laki-laki kepada ninik mamak pengantin
kato ciek di paduo, kato duo dipatigo sonang perempuan yang dikenal dengan prosesesi
kami mananti tuok. basiacuong penyerahan anak kemenakan secara
A. Tasobuik Kampai Kampuong Tonga, panokan adat.
datuok Jo Si Majo, singgo sampai kami ka e. Setelah penyerahan kemenakan dilaksanakan,
dindiong di tonga, la dapek kami ba iyo batido, ninik mamak pengantin laki-laki kembali
satontang tujuan mukosuik datuok, bosuo bak menanyakan tanda (alat pengikat pertunangan)
bide uang tuo, kayu kolek ditopi pumatang, yang diberikan pada saat peminangan kepada
diambiok untuok kayu api, kami bolek datuok lai ninik mamak pengantin perempuan. Acara ini
dating, disiko kami bagodang ati, basolang tepak disebut juga dengan basiacuong meminta tando.
timbago, singgo sampai ka kalin pandukuong,
datang datuok tampak muko, pai tampak f. Terakhir basiacuong buka selo atau pamitan minta
pungguong dak kan bagaliok batu sabuah, dak pulang. Ninik mamak merasa bahwa tugasnya
bakuyu sogai dan saolai, kan dilope jo hati suci, pada acara perhelatan penikahan telah selesai,
muko junio, sadetu katonyo tuok. untuk itu pihak ninik mamak dan undangan
lainnya mohon izin pulang atau pamitan kepada
B. La tonang lubuok andilau si ape tabedo padi, tuan rumah.
aso la sonang ati nan isau la dapek ka ondak ati,
itu bonau nan dicinto, itu bonau yang diangan, Di simpang Ompek Uang Limbago
pintak la balaku, do’a la mukobue, bak kato A. Orang yang datang
uang, dayi batu bola ka Batu Dindiong, singga
Assalamualikum kek uang limbago, pandang
sabontau di Batu suek, dek la suda kito baudiong
jawuo den layok, malayok bak olang main,
salam diucapkan minta dijowab sambie togak.
pandang dokek dan tukiong, bak salimang
Assalamualaikum wr.wb.
makan, datuok tinggi nampak jawuoh nan dokek
jolang tasongo, tibo diantau nan ba ajo, tibo di
103
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
nagoi nan panghulu, tibo diuma batungganai, an tuo, kato digantuong saeto tali, digonang hek
sompan banodo, pihak di kami la taniek dalam sakutiko, sadetu dulu nyo tuok.
ati, latakonang di kikio, kok dapek ijin nan A. Mamikek ayi di tonga ayi mangonolah ungge
bonau di uang limbago nak mangecek-ngecek jo
katitian, la maomek datuok dalam bayi, la
uang nan mananti, sadetu kato sampai jo uang mengoek sapanjang ukuran, sungguo kato ambo
limbago. manuju kek datuok, kok datuok concang putui,
B. Uang Yang punyo rumah kok datuok buek suda, dek ambo la mamodai
La sampai dek datuok, dek imbau biaso basawiti kato hinggo datuok, dek datuok kato ciek lai kan
dek kato biaso bajowab, tasobuik dek datuok, dipaduo, kato duo lai kan dipatigo, bosuo bonau
tibo diantau baajo, nagoi ba pangulu, uma bak kato uang tuok, sompan kotak mudiok ka ulu
batungganai, dek datuok la baniek dalam ati saek muatan kayu api, kok lai pintak kan balaku,
lambek saketek kami nanti.
la takonang dalam kakio, kok dapek ijin bonau
di ambo nak mangecek jo niniok mamak nan B. Ke–C
mananti dek ambo ndak kan bagaliok batu nan Ka pulau pai mamagau, sisiok buluo ka pagaan
sabuah ndakkan bakuyu saghok saolai, kato ciek dikatokan imbau la talampau, dikatokan bisiok
dak kan ba paduo, kato duo ndak kan dipatigo
ka nangoaan, sampai didongau kato niniok
kan dilope jo ati suci muko nanjonioh, sadetu mamak nan dating, lai pulo dogak kan disobuik,
kato tuok. bang taaso nak binjiek kato manuju kek ambo
A. La sampai dek uang tungganai, oso la sonang dak pulo taconcang putui dak pulo tabuek suda
dalam ati la sunyi dalam kakio, sabolun kaki kami sainggo sampai kek datuok, kok panjang datuok
langahkan, sabolun tangan kami lambaikan, ka kan mangoek kok pendek datuok kan maubuong
mano kami manopek kok jawuo tolong tunjuok, sadetu kato nyo tuok.
kok dokek mintaak di kakokkan. C. Dek imbau biaso disawiti, tibo di kato biaso
B. Sabagai maulang kato datuok, tasobuik dek dijawab, kan dijawab pulo kato datuok, tasobuik
datuok, ka mano nyie datuok tompek manopek, dek datuok lai pulo kato taantau kato kek kito,
kok jawuo mintaak ditunjuokan kok dokek oso kato siapo, kato niniok mamak yang datang,
tatokokkan dek mamak kami lai sodio jawuo ta lai pulo dogak nak manyobuik bang taaso nan
tunjuokkan dek dokek takakokkan dek datuok mambinjiek dek kato manuju bokek datuok, dak
Tumpo lai sodio kie uangnyo tuok. pulo datuok concang putui, dak pulo datuok
A. Assalamulaikum kek datuok, sampai dipandang buek suda sainggo bajawek pulo bokek ambo,
kiri jo kanan, ditengok iliu jo mudiok dek togak dek ambo panjang dak takoek pendek dak kan
ala sapun batang, duduok ala saampaan. Antao taubuong, dimano datuok duduok siru tompek
mano tu kini, antao kami nan datang nan datuok baselo, dimano pandapek datuok disitu pulo
nan mananti sampai ditengok pihak kami nan pandapek ambo, mola tuok nak jan balauik
datang lai tarogak kan disobuik nan taaso nak bapotang ayi, balenga kojo tak sudah dan antau
dibinjiek, tuntuik nyato dipintak abi kok dapek kato ka samulo.
izin jo baonau dogak nak disobuik tibo diaso nak B. Ke A.
dibinjiek sadetu kato diantau kek datuok. Mola tuok ka ladang kito ka ladang, ka ladang
B. Pulang kek ambo dak pulo tajowok panjang, ba tanam padi, diulang kato diulang, diulang
dek imbau biaso basawiti, kato biaso dijawab, kato nan tadi, satontang tujuan mukosuik datuok
dijawab pulo kato datuok, tasobuik dek nan kami gantuong saeto tali, nan kami gonang
datuok,dek togak ala sapumatang dek duduok ala sa sayak ayu, la dapek kato sapokek la bulio izin
saampaan antao mano, antao kami mananti dan jo baonau, sa tontang tujuan mukosuik datuok
datuok yang datang, pihak di datuok lai dogak dilope jo ati suci dan muko jonio.
kan disobuik, bang taaso nak mambinjiek, kato A. Oso la sonang dalam ati, la sunyi dalam kakio,
manuju kek ambo, ambo dak pulo taconcang nan tarogak bulio disobuik, nan taaso bulio
putui, tabuek sudah, pihak di kami lai pulo
dibinjiek, sabolun dogak nak dosobuik, aso
kociok ban an godang, kok godang lai pulo ban dibinjiek, mak lum pulo nyie datuok antao kito
104
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
dek sakoong kampuong, salobuo satopian, A. Sabolun kaki kami langkakan, tangan nan
tapi dek lain apau tompek manitik, lain tukang dilambaikan, ka mano kami manopek, jawuo
tompek mancopuo, kok ba tomu iyong batukau mintak ditunjuokan, dokek mintak di kakokkan,
jalan, kato kito bainan sobuik, kato di topi asak sadetu nyo tuok.
ka tonga, kato tonga minta disomai. B. Tasobuik dek datuok sabolun kaki nan malangka,
B. Sampai didongau kato datuok, ta sobuik dek tangan nan malambai, kamano tompek manopek,
datuok, iyongbatukau jalan, kato batukau jawuo mintak ditunjuokkan, dokek minta dikako-
sobuoik, dek ambo pandang jawuo nan balayok kan, dek mamak kami lai sodio kami tompek
dokek, olun nampak iyong batukau jalan, ukuan manopek.
talingo nan di dongau dak kadongoan kato nan Setelah ditentukan ditunjukkan kepada siapa
balainan sobuik, ta dek siko kuang pandapek,
mereka akan melakukan siacuong maka akan segera
ta di siko kuang panbo, bosuo bak kato uang,
dilakukan acara penyerahan tepak dari pihak orang
pulang singsamak pulanbg singsamo, tumbuo di yang datang yaitu pihak laki-laki.
ate bilang-bilang, kito kacak kek sasamo, tukuok
manamba kek nan kuang, kok banyak bonau kayu Maulun Tepak Orang yang Datang
di imbo, kok elok dipandang mato lobek juola
Pihak laki-laki yang diwakili oleh ninik mamak
boban sakadar tabo, dek ambo sadetu kato nyo
akan menyerahkan tetapak kepada pihak perempuan
tuok.
dengan prosesi sebagai berikut:
A. Tobo manubo di tobiong untuo, mandapek anak
A. Assalamualaikum ambo kek datuok, bosuo bak
ikan sumilang, kok tibo golap nan gulito, lai omuo
kato uang. Uma godang nan batingkekjojang
sasamo, ilang ta silui lai omuo sasamo angui,
tabuek dari kayu, kato panjang dipasingkek,
taondam lai omuo sasamo basa, siko lai dogak
diambiok sodo nan parolu, Sampai dipandang
kan disobuik aso kan dibijiek, sampai ditengok
kiri jo kanan, dek togak ala sapun batang,
dogak jo aso, bukan pulo tontang mano bonau.
duduok ala pulo saampaan, anta-o mano tu
Sampai ditengok awal jo pangkal, ayi sasamo
nyie datuok, atao kami yang dating jo datuok
kito patobuan, janji sasamo kito kita patunang,
nan mananti. Sampai ditengok pihak kami nan
ayi siang topek siang, kok jonji topeti malam,
datang lai pulo baupo dogak kan disobuik, bang
siko tuok ayi nan banyak, kutiko nan sodang
taaso kan dibinjiek, mungkin pulo naan tarogak
sampai, ditengok pihak kami uang Kampai, tadi
lallu disobuik bang taaso nak dibinjiek, siko pulo
tuok la bajolang ibu jo bapak, la batuun jonjang
tompek tagamang, banyak pulo tompek manukiok
nan limo, batuik lobuo nan panjang, arak andai
ditutuik abi nyato dipintak abi kok dapek izin jo
sapanjang jalan, arak iyong sapanjang lobuo
bonau, mungkin dogak kan disobuik, bang taaso
hinggo la masuok kami ka koong soko datuok,
kan dibijiek, sadetu kato den antau kek datuok.
la batingkek jonjang nan tuo, samo duduok di
lapiok nan ta kombang, tumbuo buek bacondo B Sampai dek datuok, pulang kek ambo dak pulo
iko lai pulo aso bautang ke datuok, bu kan bajawab panjang, dek imbau biaso basawiti
B. kan pulo utang ome nanba timbang kek datuok, dek kato biaso juo bajawab, tasobuik dek datuok
dek togak ala sapun batang dek duduok ala
bukan pulo utang padi nan ba gantang, mala
saampaan, antaro mano to kini nyie datuok
utang sapanjang adapt kito, kociok utang dek ba
antaro datuok na datng dan kami nan mananti,
angsu, lansai utang dek babayu, kok dapek izin di
sampai ditengok pihak di datuok, lai pulo dogak
datuok kami nak maangsu utang.
kan disobuik, bang taaso kan dibinjiek dek kato
C. Tasobuik dek datuok kociok utang dek baangsu, manuju bakek ambo dak pulo taconcang putui
lansai utang dek babayu, nak mambayu utang dak pulo ta buek sudah dek apo dek apo tukini
bokek kami, dek kami aghok kek nan lai, dek kami saoang lai boduo, boduo lei pulo
bagodang ati kek kan bulio. Bosuo bak kato uang, batigo, kato digantuong saeto tali, di gonang
pisang kape masak di laman, ditobabang dib o ka sasayak ayu, kami ambiok iyo tido ate soang
pokan digande basamo-samo kuang lowe tapak baduo, sadetu kato nyo tuok.
tangan, niwu kan tadakan, antauan datuok kan
A. Sampai dek datuok, bosuo bonau bak kato uang,
kami temo.
sojak antau nan batuik, sojak nagoi nan bauni, itu
105
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
tio nan lusuo dek mamakai, nan pase dek batuik, La batingkek jonjang nan satu, samo duduok di
sungguo kato ambo manuju kek datuok, kok lapiok takombang, tumbuo buek nan condo iko,
datuok concang putui, kok datuok buek sudah, pihak di kami lai pulo aso bautang, kek datuok,
dek ambo lamamodai koo hinggo datuok, bunyi dak pulo utang omen an batimbang, dak pulo
lai kato ciek kan di paduo, kato kan dipatigo, utang padi nan bagaantang, utang sapanjang
sipek mananti kami dulu tuok. adapt kito. Sampai nodo bungsu talotak dalam
B. Mola tuok, di katokan babisiok kadangoan dikato- ayu, kociok utang dek baangsu lansai utang dek
kan maimbau la talampau sampai didongou kato babayu, kok dapek izin dek datuok, nak maangsu
utang kami tuok, sadetu katonyo.
niniok mamak nan datang lai pulo baupo dogak
kan disobuik, baang taso kan dibinjiek dek kato B. Sampai pulang kek ambo dak pula labajawek
manuju bokek ambo, dak pulo taconcang putui, panjang, tasobuik dek datuok, kociok utang dek
dak pulo tabuek sudah sainggo sampai pulo bokek baangsu lansai utang dek babayu, mambayu
datuok kok panjanjang datuok kan mangoek,kok utang bokek kami, dek kami lai anhok ken an
pendek datuok kan maubuong sadetu kato den lai, bagodang ati kek nan bulio, kuang niu tapak
antau. tangan kami tadakan, kami temo juo le tuok.
C. Sampai pulang ka ambo dak pulobajawek A. Mola tuok, sampai ditengok kini, dekala pulo
panjang dek imbau biaso basawiti dek kato biaso upo yang taaampak, tompek siyo baulu bajawek,
bajawab, dijawab pulo kato datuok tasobuik pulo sabolun kami bagala ka mudiok, bakayuo ka iliu,
kek datuok lai pulo kato taantau kek datuok, kato bosuo bonau bak kato uang, sambie badendang
siapo tu kini kato ninik mamak nan datang lai padi masak, sambie manyolam minum ayu,
pulo dogak kan disobuik kato menuju kedatuok tompek siyo dopan kito, kociok biaso basobuik
dak datuok concang putui dak pulo babuek suda namo, tibo digodang basobuik golau, sadetu kato
sainggo jawek pulo kek ambo, dek ambo panjang nyo tuok.
tidak kan bakoek pendek dak kan diubuong di B: sampai yasiok do’a di dado, tagamang ambo
mano datuok duduok disitu ambo baselo dimano sambie duduok, soik basuo jaang batomu, nan
pandapek datuok disitu pulo pandapek ambo, datuok tanyong kek ambo, di jawab tagigik
sadetunyo tuok.
dilidah,nak tidak dijawab datuok batanyo, kok
B. Molanak jan kito balalai di potang ayi bamain tibo dipanjualan ubi untuok panyopuik labo,
kojo lambek suda den antau kato samulo. kok tibo panjualan balabo untuok panamba
B. Assalamualaikum kek datuok, mola tuok bosuo modal masa yang akan dayang, kok tibo ambo
bonou bak kato uang, kaladang kito kaladang, sala dongou, kok tibo ambo sala temo sapanjang
kaladang batanam padi, di ulang kato diulang handalan nan bapawik taji nan babulang,
maulang kato nan tadi, nan kami gantuong sapanjang posan yang batuik, pita wuo nan
saetu tali, nan gonang sasayak ayu,ladapek kato bapogang, nan uang koto ampuyan pitawuo
sapokek, la bulio kato sabulek, satontang tujuan, nak lalukalimo koto, kociok banamo tepak tepak
makosuik datuok di lope ati, suci muko nan jonio. pakaian, godang digolou tepak pusako, anta
sopek anta balido, lawok namonyo ikan, tatopek
A. Aso la sonamg dalam ati, lasunyi di kakio, kok inta tido datuok kamanantukan sadetu katonyo
dogak bulio di sobuik, kok aso bulio di binjiek, tuok.
sampai ditengok dogak jo aso, bukan pulo
A. sampai dek datuok, bosuo bonou bak kato
tontang mano bonau, sampai ditengok awal jo
pangke, jonji basamo kito palobuan, ayi sasamo uang,anak uang koto lamo, bauma topi kampau,
kito patunang, jonji siang kito topeti, siang kok tasobuik dek datuok di namo, la taimbau di golou,
jonji malam kito tipeti, mola siko la ayi yang temo kasih deyen tuok.
baik, kotiko nan sodang, sampai pihak kami uang B. Mula tuok, mangatokan jinni topien dokek,
kaampai la manjolang ke ibu jo bapak, la baruun mangatokan dingin salimuik ado, mu’a kek nan
jonjang nan limo, la batuik lobuo nan panjang, la lai soik kek nan tido,mangonang boyan biaso
ba iyong sapanjang jalan a’ak endai sapanjang baayun, mangonang sampan biaso manyuboang,
lobuo, la masuok kami ka koong soko datuok. dek dapek izin di datuok, sampan datuok
panyiboang.
106
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
A. Sampai, tasobuik dek datuok, sompan biaso batimbang, kamanakan kami kan manjadi
manyuboaang, sompan kami manyuboaang, kamanakan datuok, kamanakan datuok kan
dek kami kini tuok ambiok pangolin manjluok manjadi kamanakan kami, kato dak dapek
sawik, dibo kabawuo kan dipanggang, posan dak dianjangi, mukosuik sampai baito abi, singgo itu
kan baikuin, pitawuo dak kan bapogang, tapi lai tuok.
bapulang sapulang-pulang. B. Tobiong batingkek jo pakaian, jalan dituik jo
B. La sonang dalam ati, lasunyi di kakio, pihak adek, satu kato duo kalimah, duo kalimah satu
dikami, nak samo manyiok digalombang, nak tujuan pambilangan datuok, pambilangan kito
samo tuan jo kaladau, pihak di datuok lababayu baduo. Kok bauku samo panjang, kok dijangko
utang lansai-lansai, pihak dikami lai aso samo lowe, bilalang dalam umpuik, dalam
bautang, kok dapek izin jo bonau, nak mambayu padang ado papuyuo, dek babilang ala cukuik dek
utang kami kek datuok, sadetu kato ke datuok. manggantang ala punuo, damak abi sumpikan
A. Sampai dek datuok, condo kabukik nak samo patah sasamo baa mal tontang itu, sasamo punyo
bulio angina, ka lua nak samo bulio ayu, dipihak tuok.
kami mimpimpi ome dak mambuek pue, mimpi Manjopuik Sumando
padi dak kan mambuek kiang, kok baetu tujuan
mukosuik datuok, sulik jalan tompek bakelok, Setelah ulu jawek tepak dilaksanakan, maka
paya lobuo tompek baalio, kuang lowe topak kegiatan berikutnya adalah acara menjemput orang
tangan, niu kami tadakan, sadetu kato nyo tuok. sumando dengan prosesi sebagai berikut:
B. Sampai didongau kato datuok tadi. Dek kami A. Mola tuok, tobe tobang nak suda saayi, tumbuok
izin la dapek bonau la bulio, satontang tujuan tompi nak sudah sakali, nak disobuik untuong
mukosuik, dimano jojak manikam, situ tompek susah badan basakik, oso bapagoan busuok
tuun, sadetu kato nyo tuok. ka langau. Sakali maongkuo dayuong dua tigo
pulau talampau, sakali maukak pu’o duo tigo
Maulun Tepak Orang Menanti utang tabayu, dek mangonang siyo nak dabayu
Setelah selesai orang yang datang (pihak laki- bagogang dek mangonanng pinang lai batampuok
laki) melakukan prosesi penyerahan tepak kepada tuntuik nyato di pintak abi ke datuok kok dapek
orang yang menanti (pihak perempuan), maka izin jo bonau kamanakan ka baaaasoahkan ka
berikutnya pihak perempuan yang akan menyerahkan mamak, anak ka bapulang ka ibu bapak, sadetu
tepak kepada pihak laki-laki dengan ungkapan kato den antau.
sebagai berikut: B. Sampai dek datuok, dek imbau biaso basawiti,
B. Iko nan sapo tiang bak tali bajak, sakucuik bak dek kato biaso bajowab, kan di jowab pulo kato
longan baju, sagantang silang aliong, kok tidak datuok, tasobuik dek datuok manggumam siyo
ponuo ka ate, ponuo ka bawa namun utang kami kan di bay bagagang, mangonang pinang kan
bayu juo, iko tepak kami nan mananti, mintak dibay batampuok, kamanakan ka basorahkan ka
dijawek dek datuok nan dating. mamak anak kan basorahkan ka ibu bapak, dek
kato manuju kek ambo dak pulo baconcang putui
A. Dak kan minikam jojak mauling kilin, kok ditikan dak pulo babuek sakali sudah, kato bagantuong
jojak, kok nyo oyik di ulang kilin kok talope saeto tali digonang sasayak ayu, kami ambiok
diulang kato batukau jo batimbang, bosuo bak iyo tido ate soang oduo, sadetu katonyo tuok.
kato uang dek oyik tali buayan, lantai baliku
A. Sojak antau nan batuik, sojak nagoi nan bauni,
basuduik ompek, patuik mangaik jai di tangan,
tondo ado ulu kan dijawek, kami temo tuok. itu tio yang lusuo dek mamakai pase dek batuik,
sainggo kato ambo manuju ke datuok, kok datuok
A. Mola tuok, bajalan dan sodang salangkah, ba concang putui, kok datuok buek sudah dek ambo
kato dak sodang sapatah, kan baulang-ulang tukini lamamado singgo datuok, kini kato ciek
maasa podang, dek ado pulo upo nan tampak, lai kan di paduo, kato duo lai kan dipatigo,
tompek siyo kito paulu pajawek, sampai ditengok bosuo bak kato uang sompan kotak mudiok ka
tujuan mukosuik, sikolah itiok batukau bonca, ulu, seek muatan kayu api, kok lai pintak kan
ayam batukau oban, kamanakan batukau balaku,lambek saketek kami nanti tuok.
107
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
B. Dikatokan bisiok ka dangoan, dikatokan dahan, jatuo patah tigo, sungguoh tagamang
maimbau latalampau, sampai di dongau biaso bajawek, longan kan bakawan kamanakan
sapanjang pambilangan niniok mamak yang kito.
dating, mangonang siyo kan dibai bagagang, B. Biasonyo tuok.
mangonang pinang kan dibai batampuok,
kamanakan ka basorakan ka mamak, anak ka A. Mola tuok, kok kuang elok montan guguo, kan
bapulang ka ibu bapak, dek kato manuju kek kono ikan tali-tali, mangono mako dibangkik, kok
ambo, dak pulo baconcang putui singgo sampai kuang elok duduok basimpuo, kok kuang pandai
ke datuok, kok panjang datuok kan mangoek kok mancuang jayi, minta mo’o jo redho kami nanti.
pendek datuok kan maubuong singgo itu kato ke B. Kok kuang elok nyie datuok duduok basimpue,
datuok. kok kuang pandai mancuang Jayi, minto moaf
C. Dek imbau basawiti dek kato biaso bajowab, condo ke kami, dek ambo pandang jawuo,
dijowab pulo kato datuok, tasobuik dek datuok den layok olun nampak duduok salah simpuo,
lai pulo kato taantau kek kito, kato siapotu kato pandang dokek dan tukiokkan dak nampak
niniok mamak yang dating mangonang siyo nak tangan salah anjuong, kok bosuo bak condo itu,
di bai bagagang mangonang pinang nak di bai ala-ala sapiasi, umpanmg-umpang saliang asak,
batampuok, kamanakan basorang ka mamak, dek kami kan mangapo pulo.
kato manuju ke datuok dak pulo ba concang putui, A. Malaontuong, nyayong bunyi sasamo kito
singgo bajawek kek ambo, dek ambo panjang dongau elok upo sasamo kito tengok, dek ala
indak kan koek, pendek indak kan diubuong, tapi upo nan tampak, bunyi kadongoan, upo nan
dek m,anngonang babilai nak lowe ba ubuong tampak siyo la babai ba gagang, pinang la babai
nak panjang, soang lai pulo kan baduo, baduo batampuok, kamanakan la pulang ka mamak,
lai kan batigo iyo kan ditemo, sadetu kato nyo anak labasorang ka ibu bapaknyo, sampai
tuok. ditengok tujuan mukosuik datuok, si joa samo kito
B. Aso la sonang dalam hati la sunyi di kakio, tonai, anddiko samo kito junjuong, kok tenggi si
mudiok la saontak bak gala, iliu la sa ongkuo bak kayu agho kan longkai, kok ada si bilang-bilang
dayung, diantau kato ka samulo, iyo songan itu kan disuoki, kok bosuo ditopian baayi babaso,
nyo tuok. kok bosuo dijalan sapo manyapo, malang muju
dating baganti, kok tibo dimuju, ba umu panjang
B. Ka ladang kito ka ladang, ka ladang batanam
bajoki mua, babilai lowe, ba ubuong panjang,
padi, di ulang kato di ulang ma ulang kato yang kok tibo ba’ayi malang, kusuik dak omuo salosai,
tadi, nan kami gantuong saeto tali, nan di gonang kowuo dak omuo jonio, sainggo nan jawuo ba
sasyak ayu, la dapek kato sapokek la bulio kato jopuik, dokek baimbauan, sadetu nyo tuok,
sabulek, satontang tujuan mukosuik datuok, iyo
kami temo tuok. B. Tasiok dara di dado, ta gamang ambo sambie
duduk, pulang dak pulang ba sopio, dak pulo
A. La sonang dalam hati, la sunyi dalam kakio,
pulang badan, ba pulang sa pulang-pulang.
dek kami sabolum kaki kan malakah, tangan ka Dokek ambo malang muju dating baganti kok
malambai, dek mangonang sakali ayu dalam, tibo nan muju, balida masin, ba badan botua,
sakali topian ba ubah, sakali mandi sakali
kusuik ta salosaikan, kowuo ta joniokan, kok tibo
kusuok, kamano kami tompek manopek, jauh jo bayi malang kusuik dak tasolosaikan kowuo
mintak ditujuokan, kok dokek minta di kakaokan. dak tajoniokan, siko jawuo bajopuik dokek
B. Nan datuok tuntuik nyato pintak abi, mano baimbauan suok datuok sadetu kato.
tompek manopek, kok jauh mintak ditujuokan, A. Dek kami asal kusuik kan salosai, asal kowuo lai
kok dokek mintak di kakokkan, dek mamak kami kan jonio, kok kolam datang basuluo, kok ujan
lei sodio, komai tompek manopek tuok. ba tuduong daun pisang, imbauan kan disawiti,
A. Mola tuok, pihak di kami nan kociok datang jopuik kan kami datangi, bosuo bak kato uang,
manjolang, nan tuo duduok mananti, kan pulo babidik jalan uang baak, mandaki maadok
antau jawuo kan dituik, kan pulo antau longan bak koto tuo, sumbuoh kamano kan kito kobek,
kan ditompuo, ambu siamang nan malewek sabolik bue sintak, bacoai mati inyo baduo.
108
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
109
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
awi, dek makan la lonyang pulo dek doa la Basiacuong Dalam Upacara Adat
babaco pulo, disitu le dunsanak ulak nak ka ulak, Dalam upacara adat terutama dalam acara
dunsanak mudiok nak ka mudiok, nak balio ka
penobatan orang-orang yang ditugaskan dalam
tompek masiong-masiong sadetu kato den antau
memangku jabatan adat, sebelum dia bekerja maka
ke datuok.
terlebih dahulu diadakan kenduri. Mereka yang
A. La sampai dek datuok dek imbau biaso basawiti, mendapat jabatan adat itu juga mempunyai tingkatan,
dek kato biaso bajawab, kan dijawab pulo kato ada yang dikenal dengan pucuok kampuong, dan ada
datuok, tasobuik dek datuok, dun sanak ulak pula mereka yang ditugaskan di kenegerian. Adapun
nak ka ulak, dunsanak mudiok nak ka mudiok, prosesinya adalah sebagai berikut:
nak pulang ka tompek masiong-masiong, dek Kato Dalam Bakampuong
kato manuju bokek ambo dak pula baconang
putui, dan pulo babuek sudah, dek apo tu kini, Dalam bakampuong ada petatah petitih yang
dek uma ba tungganai, kojo ba uang punyo, dilakukan oleh pemuka adat atau orang yang
kato digantuong tali pendek, di gonang ayu nan ditugaskan untuk itu seperti berikut ini:
saketek sadetu kato nyo tuok. Pucuok Kampuong
B. Mamikek ayi tonga ayi mangonolah ungge “Assalamu’alaikum. Wr. Wb, ka datuok!”
katitiran, momek dalam bayi mamgoek sapanjang
ukuran, sungguoh kato manuju ke datuok kok Annnak Kemenakan
datuok concang putui, kok datuok buek sudah “Wa’alaikumsalam tuok”
dek ambo mamado kato singgo datuok, kini lai
Pucuok Kampuong
kato ciek di paduo, kato duo dipatigo sonang
kami mananti tuok. “jawuo bajopuik tuok, dokek baimbawan. Jowuo
A. Tasobuik Kampai Kampuong Tonga, panokan bajopuik nan telah datang, dokek taimbau nan telah
tibo pulo. Tujuan nan makosuwiknyo, babilang kito
datuok Jo Si Majo, singgo sampai kami ka
nak cukuik, bagantang kito nak ponuoh. (kalau
dindiong di tonga, la dapek kami ba iyo batido,
jabatan besar kenegeri disebut gelar jabatan besar
satontang tujuan mukosuik datuok, bosuo bak
negeri, kalau jabatan koghong kampuong disebut
bide uang tuo, kayu kolek ditopi pumatang,
jabatan koghong kampuongnya, lalu…). Nan ilang
diambiok untuok kayu api, kami bolek datuok lai
kito caghi, nan tingolam kito sawang. Patah tumbuoh
dating, disiko kami bagodang ati, basolang tepak
hilang bagonti, bak bidal mangatokan:
timbago, singgo sampai ka kalin pandukuong,
datang datuok tampak muko, pai tampak Pulai pongkeknyo nanyiok,
pungguong dak kan bagaliok batu sabuah, dak Maninggekan uwe joboku,
bakuyu sogai dan saolai, kan dilope jo hati suci,
muko junio, sadetu katonyo tuok. Manusia pokek tughun,
B. La tonang lubuok andilau si ape tabedo padi, Maninggekan soko jo pisoko.
aso la sonang ati nan isau la dapek ka ondak ati, Datuok mati, panghulu indak maninggal, patah
itu bonau nan dicinto, itu bonau yang diangan, tumbuoh ilang kan bagonti, itu sobabnya datuok
pintak la balaku, doa la mukobue, bak kato jawuo bajopuik, dokek taimbau. Datang tontang
uang, dayi batu bola ka Batu Dindiong, singga mano tu nyie datuok? Satontang datuok (sebut gelar
sabontau di Batu suek, dek la suda kito baudiong yang akan dicari)”
salam diucapkan minta dijowab sambie togak.
Assalamualaikum wr.wb. Anak Kemenakan
Dengan demikian ninik mamak dan seluruh “Sampai tuok!” iko sebagai mauling kato datuok
undangan dapat membuka selo untuk kemali kerumah tadi: jawuoh bajopuik, dokek baimbau. Jawuo
masing dan selesailah prosesi adat dalam upacara tajopuik kami telah datang, dokek taimbau kami telah
perkawinan. tibo. Kok diulang kilin tuok, konyo lope, kok ditikam
jojak konyo goghip. Dek kito lah samo duduok, kito
pabincangkan ajo basisamo tuok”.
110
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
111
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
dalam suduik paghiknya, missal antar pitopang yang panen sudah hujan, lah toghang pulo bak bulan
akan dinobatkan kepada pucuok kampuong dalam ponuoh. Itu condo datuok ulukan/antaukan ka sisano.
suduik paghiknyam, missal antar pitopang nan Supayo nak diseghakkan ka buki dibendangkan
tigo, antar suku domo dan sebagainya. Setelah kata kalangik, nak lai sampai pulo ka nagoghi. Duduok
dihilir kemudikkan (bergilirkan untuk mendapatkan nak samo ondah jo tunggal, togak nak samo tenggi
kesempatan) maka kata baru ditujukan kepada samo dek pucuok. Condo kato datuok… (sebut gelar
penghulu suduik paghik. Namun dalam buku ini, pucuok kampuongnya) kan ditolan ajo bulek-bulek,
penulis hanya menyajikan gambaran kata yang akan diconcang ajo putui-putui. Dilembakan ajo tangan,
ditujukan pucuk kampuong penghulu yang akan kan dilangkahkan kai le tuok, adetu kato disobabkan
dinobatkan kepada penghulu suduik paghiknya. ka datuok”.
Pucuok Kampuong Pucuok Kampuong
“Assalamu’alaikum Wr. Wb ka datuok!” “Indah ajo mato mamandang, nyaghiong ajo
Penghulu Suduik Paghik talingo nandongau. Lope ajo datuok bajalan”.
112
Drs. H. Mohd. Yunus, MA: Tradisi Basiacuong dalam Masyarakat Adat Limo Koto Kampar
“Kociok banamo sianu (sebut lagi nama orang Pemerintah dalam melestarikan adat basiacuong
yang akan dinobatkan) godang bagolau (sebut gelar), hanya terlihat ada usaha untuk membuat festival
bajalan luwi, bakato bonau, bakato jan baguluong basiacung dan hal itu baru dilaksanakan sekali
lidah, bajalan jan malintang tapak, kok iyo pagi lope pada pekan Budaya yang diadakan oleh pemda
potang, untuok uwang jan ditayiok, boke uwang jan kampar tahun 2011.
dihuni, kok salah tayiok di untuok, salah huni di boke,
kau domakan biso kawi. Kabuki indak dapek angin, Dari hasil penelitian ini dan berdasarkan
kaluwa indak dapek ayu, ka ate indak bapucuok, data yang telah dikumpulkan maka untuk
kabawa indak bauwek, ditongah dilayok gumbang, kelestarian adat basiacuong di daerah Limo
bismillahirrahmanirrahim. (detau dipasang dan Koto Kampar maka peneliti merekomendasikan
simpul lilitan detau harus sedikit miring kekirii).17 hal-hal sebagai berikut:
1. Para pemangku adat hendaknya mengetahui
Kesimpulan dan Rekomendasi
dan memahami ungkapan siacuong hal ini
Kesimpulan dimaksudkan supaya jabatan yang disandangnya
tidak menjadi ejekan dari anak kemenakan.
Dari uraian tentang tradisi basiacuong dalam
masyarakat adat Limo Koto tersebut di atas, maka 2. Para pemuda sebagai generasi pewaris adat harus
dapat disimpulkan sebagai berikut: belajar basiacuong supaya adat basiacuong tidak
hilang ditelan masa. Di samping itu dengan
1. Fungsi Basiacuong yang merupakan tradisi lisan
pandai basiacuong akan menjadikan sesorang
dalam masyarakat Limo Koto Kampar antara lain terampil berbicara dan mengetahui sopan santun
mendorong masyarakat untuk terampil berbicara, yang ada dalam adat Limo Koto Kampar.
mempertinggi sopan santun, memberikan
pelajaran atau masehat kepada masyarakat, 3. Kepada Pemerintah Kabupaten Kampar harus
sebagai sarana untuk bersilaturrahmi, mendorong membuat program yang dapat menghidupkan
masyarakat untuk selalu bekerja sama dan saling adat basiacuong dengan cara memberikan
tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari. perhatian kepada ninik mamak dan generasi
muda untuk mengusai siacuong. Dan membuat
2. Momen basiacuong dalam masyarakat Limo
siacuong masuk dalam salah satu aikon wisata
Koto Kampar pada dasarnya dilaksanakan budaya di Kabupaten Kampar.
dalam berbagai upacara dan kegiatan baik acara
adat ataupun tidak. Dalam upacara adat seperti Catatan: (Foodnotes)
dalam penobatan pemengku adat dan pemberian 1. Baharuddin, (Datuk Bandaro Sutan, wawancara, Titian
gelar dan acara bakampuong. Di luar upacara Sago, 24 Januari 2011
adat seperti perkawinan, keduri, pemberian 2. Hal ini dapat dibandingkan dengan uangkapan kata lain
nama anak, khitanan, pergaulan hidup dan lain misalnya kata kojo menjadi bakojo (bekerja) dendang
sebagainya. menjadi badendang (menyanyi).
3. Prosesi Basiacung dilaksanakan sesuai dengan 3. Sisobau berasal dari kata sembah menyembah yang
upacara yang ada dan berpedoman kepada merupakan kebiasaan masyarakat limo koto kampar
ketentuan adat yang mengatur tata cara menukar akhir kata dengan huruf “ O” dan “U” terutama
pada akhir kata yang hurufnya “a”. Lihat UU Hamidi,
basiacuong serta mempergunakan ungkapan kata- Bahasa Melayu dan Kreativitas Sastra di Daerah Riau
kata siacuong. Penuturan kata siacuong dalam (Pekanbaru:UNRI Press, 1999), cet. 1 hal. 15.
acara adat adalah para ninik mamak dari setiap 4. M. Diah Zainuddin et al, Sastra Lisan Melayu Riau,
persukuan yang ada. Akan tetapi acara di luar (Pekanbaru: Depdikbud, 1986), cet.ke 1, hal. 26-27.
adat seperti kenduri boleh dituturkan oleh mereka 5. UU Hamidi, Orang Melayu di Riau, (Pekanbaru: UIR
yang terampil dalam basiacuong yang sudah Press, 1996), cet. Ke 1, hal.26.
dipersiapkan pada masing-masing persukuan 6. Kamiasar, Dt. Jalelo (Suku Putapang), wawancara,
yang ada. Pada waktu belakangan ini pewarisan Airtiris, 27 Juli 2011.
kepada generasi muda dirasakan sudah sangat 7. Kamiasar, Dt. Jalelo (Suku Putapang), wawancara,
kurang, walaupun di beberapa tempat masih Airtiris, 27 Juli 2011
terlihat anak muda mempelajari materi siacuong.
113
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013
8. UU Hamidi, Membaca Kehidupan Orang Melayu di UU Hamidi, Orang Melayu di Riau, (Pekanbaru: UIR
Riau, (Pekanbaru: Bumi Pustaka, 1986), cet. Ke 1, hal. Press, 1996), cet. Ke 1
25-26.
9. Ibid, hal. 35-36.
UU Hamidi, Membaca Kehidupan Orang Melayu di
10. M. Diah Zainuddin, dkk, Sastra Lisan Melayu Riau,
Riau, (Pekanbaru: Bumi Pustaka, 1986), cet. Ke
(Pekanbaru: Depdikbud, 1986), cet. Ke 1, hal. 24. 1
11. Yunus, Dt. Gindo Simarajo, (Ninik Mamak Suku UU Hamidi, Bahasa Melayu dan Kreativitas Sastra
Kampai), wawancara, Rumbio, 25 Juli 2011. di Daerah Riau, (Pekanbaru: UNRI Press, 1999),
12. UU Hamidi, Membaca Kehidupan Orang Melayu, cet. 1
(Pekanbaru: Bumi Pustaka, 1986), cet. Ke 1, hal. 25-26.
Idrus Hakimi, Ringkasan Mustika Adat Bersendi
13. Kamiasar, Dt. Jalelo, (Ninik Mamak Suku Putapang),
Syarak di Minangkbau, (Bandung: PN.PT.
wawancara, Airtiris, 5 Agustus 2011.
Remaja Rosda Karya, 1997), cet. Ke 7.
14. Raja Ali Haji, Gurindam Dua Belas. Lihat juga, UU
Hamidi, op cit, hal. 35-36. Kamiasar, Kato Bajawab Gayung Bersambuik
15. Yusri Rusyam, Basiacuong Upacara AdatTradisional (Airtiris: Tp. 1992).,
Limo Koto Bangkinang, (Bangkinang: tp, 1995), cet. Ke M. Laila Fitri, Nilai Budaya dan Gaya Bahasa Pada
1, hal. 3.
Sastra Lisan Basisombau di Desa Padang Mutung
16. Hasan Dt. Tumpo Komo, (Ninik Mamak Suku Kampai),
Kec. Kampar, (Pekanbaru: Skripsi UNRI, 2004),
wawancara, Airtiris, 21 Juli 2011.
M. Diah Zainuddin et al, Sastra Lisan Melayu Riau,
Daftar Pustaka (Pekanbaru: Depdikbud, 1986), cet.ke 1
Amir Luthfi, Agama dan Tradisi Masyarakat Limo Selamat Mulyana, Sriwijya, (Palembang, TP.: 2006),
Koto Kampar, (Pekanbaru: Pusat Penelitian IAIN Said Muhidin, Adat dan Kebudayaan Pasir
Susqa, 1980) Pengaraian, (Pekanbaru: Tp. Tt,).
Dada Meuraya, Sejarah Kebudayaan Sumatra, Yusri Rustam, Basiacuong Upacara AdatTradisional
(Medan: PT. Hasmar, 1990), cet. Ke 1 Limo Koto Bangkinang, (Bangkinang: tp, 1995),
UU Hamidi, Bahasa Melayu dan Kreativitas Sastra cet. Ke 1
di Daerah Riau (Pekanbaru:UNRI Press, 1999),
cet. 1
114