Anda di halaman 1dari 89

PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI DALAM

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI SESUAI


PERATURAN LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2021

Disampaikan oleh:
Direktorat Keberlanjutan Konstruksi

Dalam acara:
Bimbingan Teknis
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami Keselamatan Konstruksi pada Pengadaan Jasa Konstruksi


1 berdasarkan Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021

Mampu melaksanakan Pengadaan Jasa Konstruksi terkait mekanisme penerapan


2 Keselamatan Konstruksi berdasarkan Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021

Mematuhi aspek Pengadaan Jasa Konstruksi dalam hal penerapan


3 Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi

2
OUTLINE
DASAR HUKUM 1
2 PERATURAN LKPP NO.12 TAHUN 2021
a. Definisi
PROTOKOL
PENCEGAHAN
3 b. Model Dokumen Pemilihan Seleksi: Jasa Konsultansi Konstruksi
1) Personel (Tenaga Ahli Keselamatan Konstruksi/Ahli K3 Konstruksi)
COVID-19 2) Biaya Penerapan SMKK
c. Model Dokumen Pemilihan Seleksi: Jasa Pekerjaan Konstruksi
1) Syarat-syarat Umum Kontrak
2) Rancangan Kontrak
3) Instruksi Kepada Peserta (IKP)
4) Lembar Data Pemilihan (LDP)
5) Bentuk Dokumen Penawaran
6) Dokumen Penawaran Harga
6) Spesifikasi Teknis Dan Gambar
7) Metode Evaluasi
3
1 DASAR HUKUM
DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;


2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
3. PP Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP Nomor 22 Tahun
2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Perpres Nomor 16
Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
7. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun
2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia.

5
Undang-Undang No. 2 Tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi

Pasal 47
(1) Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakup uraian mengenai:
...
l. pelindungan pekerja, memuat ketentuan tentang kewajiban para
pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta
jaminan sosial;

Pasal 59
(1) Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan;

6
Undang-Undang 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja

Pasal 59 ayat (1)


Dalam setiap penyelenggaraan Jasa
Konstruksi, Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa wajib memenuhi
Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan. Pasal 59 ayat (2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai
penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna
Jasa, dan Penyedia Jasa wajib memenuhi
standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
7
Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 Tentang
Perubahan PP No. 22 Tahun 2020

Pasal 46
Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. memenuhi asas nyata dalam penyelenggaraan Layanan Usaha Jasa Konstruksi;
b. memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan;
c. menggunakan bentuk usaha Jasa Konstruksi yang memiliki kemampuan usaha
yang sesuai, kompetensi dan kinerja yang baik;
d. menggunakan tenaga kerja Konstruksi yang kompeten dan dibuktikan
dengan Sertilikat Kompetensi Kerja;

j. mempertimbangkan aspek risiko di dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi. 8
8
DOKUMEN SMKK DALAM PROSES PEMILIHAN

PENGKAJIAN & PEMBANGUNAN


TAHAPAN PERANCANGAN
PERENCANAAN (Pemilihan)

Rancangan Konseptual
SMKK (memuat tingkat
DOKUMEN Rancangan risiko keselamatan Dok. Penawaran Teknis Dok. Penawaran Harga
Konseptual SMKK konstruksi, biaya (RKK) (Biaya Penerapan SMKK)
penerapan SMKK yang
ada di dalam EE)

9
PERATURAN LKPP NOMOR 12 TAHUN 2021
2 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 3 dan Pasal 4
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui
Penyedia tertuang dalam:
a. Lampiran I Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa
Konsultansi Nonkonstruksi melalui Penyedia;
Peraturan LKPP b. Lampiran II Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi melalui
Penyedia;
No. 12
c. Lampiran III Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Tahun 2021
Terintegrasi Rancang dan Bangun melalui Penyedia;
d. Lampiran IV Dokumen Pemilihan Pengadaan Barang/Jasa
Lainnya/Jasa Konsultansi Nonkonstruksi melalui Penyedia;
e. Lampiran V Dokumen Pemilihan Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia;
f. Lampiran VI Dokumen Pemilihan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun melalui Penyedia.

11
A
DEFINISI
DEFINISI

• Seleksi : metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi;


• Jasa : layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian,
Konsultansi perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen
Konstruksi penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan;
• Kontrak Lumsum : kontrak dengan Ruang lingkup, waktu pelaksanaan pekerjaan, dan
produk/keluaran dapat didefinisikan dengan jelas dengan pembayaran
senilai harga yang dicantumkan dalam Kontrak tanpa memperhatikan
rincian biaya;
• Kerangka Acuan : uraian kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi latar
Kerja (KAK) belakang, maksud dan tujuan, sumber pendanaan, serta jumlah tenaga
yang diperlukan;
• Kerja Sama : kerja sama usaha antar pelaku usaha yang masing-masing pihak
Operasi (KSO) mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis;
13
DEFINISI

• Lembar Data : Lembar Data Pemilihan yang memuat ketentuan dan informasi yang
Pemilihan (LDP) spesifik sesuai dengan jenis pekerjaan;
• Keselamatan Konstruksi : segala kegiatan keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi
dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan,
kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan
keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
keselamatan publik dan lingkungan;

• Sistem Manajemen : bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


Keselamatan Konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi;

• Rencana Keselamatan : dokumen lengkap rencana penerapan SMKK dan merupakan satu
Konstruksi kesatuan dengan dokumen kontrak;

14
DEFINISI

• Ahli K3 : tenaga ahli yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3 Konstruksi


Konstruksi/ dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi SMKK yang
Ahli dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dan kompetensi yang diterbitkan
Keselamatan oleh lembaga sertifikasi profesi atau instansi yang berwenang yang
Konstruksi mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Petugas : Orang atau petugas K3 Konstruksi yang memiliki sertifikat yang
Keselamatan diterbitkan oleh unit kerja yang menangani Keselamatan Konstruksi di
Konstruksi Kementerian PUPR dan/atau yang diterbitkan oleh lembaga atau
instansiyang berwenang yang mengacu Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
• Biaya Penerapan : biaya SMKK yang diperlukan untuk menerapkan SMKK dalam setiap
SMKK Pekerjaan Konstruksi;
15
DEFINISI

• Pengguna Anggaran : pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian


(PA) Negara/Lembaga/Perangkat Daerah;

• Kuasa Pengguna : 1. pada Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah
Anggaran (KPA) adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan;
2. pada Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah
pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian
kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi perangkat daerah.

• Unit Kerja Pengadaan : Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian/Lembaga/


Barang Jasa (UKPBJ) Pemerintah Daerah yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan
Barang/Jasa;
16
DEFINISI

• Pokja Pemilihan : sumber daya manusia yang ditetapkan oleh kepala UKPBJ untuk
mengelola pemilihan Penyedia;
• Pejabat yang : yang selanjutnya disebut Pejabat Penandatangan Kontrak adalah
berwenang untuk pejabat yang memiliki kewenangan untuk mengikat perjanjian atau
menandatangani menandatangani Kontrak dengan Penyedia, dapat berasal dari PA,
Kontrak KPA, atau PPK.
• Pelaku Usaha : badan usaha atau perseorangan yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan pada bidang tertentu;

• Penyedia : Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak;

• Kontrak Gabungan : Daftar kuantitas/keluaran yang telah diisi harga satuan


Lumsum dan Harga kuantitas/keluaran dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
Satuan bagian dari penawaran.
17
PELAKU PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

Pengguna Kuasa Pengguna Pejabat Pembuat


Anggaran (PA) Anggaran (KPA) Komitmen (PPK)

Pejabat
Pokja Pemilihan Agen pengadaan
Pengadaan

Penyelenggara PjPHP/PPHP
Penyedia
Swakelola sudah dihapus dari
pelaku pengadaan
sesuai Perpres No.
12 Tahun 2021

18
Lampiran V : Dokumen Pemilihan Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
B
MODEL DOKUMEN PEMILIHAN SELEKSI
(Jasa Konsultansi Konstruksi)
Personel

Jasa Konsultansi
Konstruksi
Biaya Penerapan SMKK
(Biaya Langsung Non-Personel)

21
A. PERSONEL

Dalam hal Jasa Konsultansi yang ditunjuk merupakan:


1. Jasa Konsultansi Pengawasan/Manajemen Konstruksi,
komposisi personel Tenaga Ahli yang disyaratkan memenuhi
ketentuan:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan
konstruksi besar/tinggi terdiri dari:
1) Ahli Utama K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Madya K3 Konstruksi dengan pengalaman
paling singkat 3 (tiga) tahun.
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan
konstruksi sedang/menengah terdiri dari:
1) Ahli Madya K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman paling
singkat 3 (tiga) tahun.
c. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan
konstruksi kecil terdiri dari Ahli Muda K3 Konstruksi.
2. Jasa konsultansi Pengkajian/Perencanaan dan
Perancangan, komposisi personel Tenaga Ahli
mensyaratkan Tenaga Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi.

22
B. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON-PERSONEL

CONTOH
JASA KONSULTANSI
PERORANGAN, KONTRAK
WAKTU PENUGASAN

23
B. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON-PERSONEL

CONTOH
JASA KONSULTANSI BADAN
USAHA, KONTRAK WAKTU
PENUGASAN

Keterangan:
• Biaya langsung non-personel adalah biaya yang
diperlukan dalam menunjang pelaksanaan
pekerjaan, Biaya keuntungan (profit) dan biaya
umum (overhead cost) hanya diperhitungkan dalam
biaya langsung personel.
• Biaya langsung non-personel dapat berupa harga
satuan tetap atau pengganti biaya atau bukti tagihan
dengan lumsum
• Peserta dapat menambah atau mengurangi kolom
Jenis Biaya sesuai kebutuhan
• Biaya penerapan SMKK digunakan sesuai
kebutuhan.

24
C. KETENTUAN LAIN-LAIN

Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi harus
mematuhi ketentuan sebagai berikut:
a. jasa konsultan pengkajian bertanggung jawab menghasilkan data pengkajian yang aktual dan
akurat;
b. jasa konsultan perencanaan bertanggung jawab menghasilkan dokumen perencanaan yang
aktual dan akurat;
c. jasa konsultan perancang bertanggung jawab terhadap hasil perancangan sekurang-
kurangnya sampai produk rancangan tersebut selesai dilaksanakan pembangunannya,
sepanjang lingkup dan/atau kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal;
d. lingkup perancangan konstruksi harus meliputi:
1) penetapan standar perancangan;
2) penetapan metode perancangan, pelaksanaan perancangan dan perhitungan;
3) penyajian hasil rancangan konstruksi;
4) metode pelaksanaan;
5) kebutuhan sumber daya konstruksi beserta rantai pasoknya;
6) metode pengoperasian dan pemeliharaan bangunan; dan
7) identifikasi dan penetapan pengendalian risiko keselamatan konstruksi sesuai
metode pelaksanaan, metode pengoperasian dan pemeliharaan bangunan.

25
C
MODEL DOKUMEN PEMILIHAN SELEKSI
(Jasa Pekerjaan Konstruksi)
Lampiran II,
angka 1.2

Persiapan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi dilakukan oleh PPK meliputi:


a. Reviu dan penetapan spesifikasi teknis (untuk Pekerjaan Konstruksi)/KAK (untuk Jasa
Konsultansi Konstruksi)

Lampiran V, MDP Tender Pekerjaan Konstruksi

Ketentuan spesifikasi teknis: mencantumkan uraian pekerjaan, identifikasi bahaya,


dan penetapan risiko terkait Keselamatan Konstruksi
pada Pekerjaan Konstruksi.

Lampiran V, MDP Seleksi Jasa Konsultansi Konstruksi


uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan risiko
KAK meliputi: terkait Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi,
khusus untuk Jasa Konsultansi Konstruksi pengawasan dan
manajemen penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

27
PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA
(Lampiran I dan II PerLKPP 12/2021)

Pejabat Pengadaan untuk Pengadaan Pokja Pemilihan untuk Tender/Seleksi,


Langsung dan Penunjukan Langsung Tender Cepat, Penunjukan Langsung, dan
Tender Terbatas
melakukan

Reviu Dokumen Persiapan Pengadaan

meliputi

uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan risiko


Pekerjaan Konstruksi terkait Keselamatan Konstruksi
pada Pekerjaan Konstruksi.

28
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM
Tugas dan Wewenang Pengawas Pekerjaan
Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang paling sedikit meliputi:
a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan konstruksi Penyedia Jasa
pelaksana konstruksi;
b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan;
c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan ketentuan
dalam Kontrak;
d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi terhadap hasil akhir pekerjaan;
e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan;
f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sesuai tugas dan
tanggungjawabnya;
g. memberikan laporan secara periodik kepada Pejabat Penandatangan Kontrak sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak.
Pada rancangan kontrak terdapat
SSUK mengenai tugas dan wewenang
Pengawas Pekerjaan
30
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK


1. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RKK pada saat
rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.
 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RKK secara
konsisten.
 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.
 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai dengan kondisi pekerjaan,
jika terjadi perubahan maka dituangkan dalam adendum Kontrak.
 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak.
 Persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak terhadap pelaksanaan RKK tidak mengubah
kewajiban kontraktual Penyedia.

31
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK


2. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. Penerapan SMKK:
1) RKK;
2) RMPK;
3) Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL) (apabila ada); dan
4) Rencana Manajemen Lalu Lintas (RMLL) (apabila ada);
b. Rencana Kerja;
c. Organisasi kerja;
d. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan termasuk permohonan persetujuan memulai pekerjaan;
e. Jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang metode kerja yang memperhatikan
Keselamatan Konstruksi; dan
f. Pengaturan terkait subkontraktor;
g. Hal-hal lain yang dianggap perlu.

32
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA


1. Perlindungan Tenaga Kerja
 Penyedia dan Subkontraktor berkewajiban atas biaya sendiri untuk
mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada program Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta melunasi kewajiban pembayaran
BPJS tersebut sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Tenaga Kerja
Konstruksinya untuk mematuhi peraturan keselamatan konstruksi. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta Tenaga Kerja Konstruksinya dianggap telah
membaca dan memahami peraturan keselamatan konstruksi tersebut.
 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap Tenaga Kerja
Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja Konstruksi Subkontraktor, jika ada)
perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, Penyedia wajib melaporkan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak
mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak
ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.
33
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA


2. Asuransi
 Apabila disyaratkan, Penyedia menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk pekerjaan/barang/peralatan yang mempunyai
risiko tinggi terhadap:
a. terjadinya kecelakaan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan atas:
i. segala risiko terhadap kecelakaan;
ii. kerusakan akibat kecelakaan.
b. kehilangan; dan/atau
c. risiko lain yang tidak dapat diduga.
 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di lokasi
kerja.
 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam Harga
Kontrak.

34
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

D. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA


1. Harga Kontrak
Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi:
a. beban pajak;
b. keuntungan dan biaya tidak langsung;
c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan
d. biaya penerapan SMKK.

35
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
D. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA
2. Hari Kerja
 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan) jam, terdiri atas 7
(tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam istirahat.
 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di lokasi kerja pada waktu
yang secara ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di
luar jam kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. Pejabat Penandatangan Kontrak memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk keselamatan/perlindungan masyarakat,
dimana Penyedia harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut
kepada Pengawas Pekerjaan dan Pejabat Penandatangan Kontrak .
 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran masing-masing pekerja dapat diperiksa oleh Pejabat Penandatangan Kontrak .
 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan jam kerja normal harus
mengikuti ketentuan Menteri yang membidangi ketenagakerjaan.
 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau jam kerja normal harus diawasi
oleh Pengawas Pekerjaan.
36
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

E. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA


Tindakan Penyedia yang Mensyaratkan Persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak atau
Pengawas Pekerjaan

Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis Pejabat


Penandatangan Kontrak sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang belum tercantum dalam Lampiran A SSKK;
b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak tercantum dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan dokumen penerapan SMKK;
d. tindakan lain selain yang diatur dalam SSUK.

37
RANCANGAN KONTRAK
RANCANGAN KONTRAK

SURAT PERJANJIAN
Kontrak Lump Sum
DOKUMEN KONTRAK
Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini terdiri dari:
1. Adendum Kontrak (apabila ada),
2. Surat Perjanjian,
3. Surat Penawaran,
4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampirannya berupa:
a. lampiran A (subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama),
b. lampiran B (Rencana Keselamatan Konstruksi),
5. Syarat-Syarat Umum Kontrak,
6. Spesifikasi teknis dan gambar,
7. Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi (apabila ada negosiasi),
8. Daftar Keluaran dan Harga terkoreksi (apabila ada koreksi aritmatik), dan
9. Dokumen lainnya seperti:
 Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa,  Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Kontrak,
 Jaminan-jaminan,  Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
39
RANCANGAN KONTRAK

SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
DOKUMEN KONTRAK
Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini terdiri dari:
1. Adendum Kontrak (apabila ada),
2. Surat Perjanjian,
3. Surat Penawaran,
4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampirannya berupa:
a. lampiran A (subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama),
b. lampiran B (Rencana Keselamatan Konstruksi),
5. Syarat-Syarat Umum Kontrak,
6. Spesifikasi teknis dan gambar,
7. Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi (apabila ada negosiasi),
8. Daftar Keluaran dan Harga terkoreksi (apabila ada koreksi aritmatik), dan
9. Dokumen lainnya seperti:
 Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa,  Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Kontrak,
 Jaminan-jaminan,  Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
40
RANCANGAN KONTRAK

SURAT PERJANJIAN Kontrak Gabungan Lumsum


DOKUMEN KONTRAK dan Harga Satuan
Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini terdiri dari:
1. Adendum Kontrak (apabila ada),
2. Surat Perjanjian,
3. Surat Penawaran,
4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampirannya berupa:
a. lampiran A (daftar harga satuan timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama),
b. lampiran B (Rencana Keselamatan Konstruksi),
5. Syarat-Syarat Umum Kontrak,
6. Spesifikasi teknis dan gambar,
7. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga hasil negosiasi (apabila ada negosiasi),
8. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga terkoreksi (apabila ada koreksi aritmatik),
9. Dokumen lainnya seperti:
 Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa,  Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan
 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Kontrak,
 Jaminan-jaminan,  Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
41
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

Disiapkan oleh
A. DOKUMEN PEMILIHAN Pengguna Jasa

…. ….
Dokumen Tender Dokumen Penawaran Dokumen Penawaran Teknis

a) Metode pelaksanaan pekerjaan … ;


Isi Dokumen Pemilihan b) Daftar Peralatan Utama;
c) Daftar Personel Manajerial;
d) Formulir Rencana Keselamatan
Dokumen Kualifikasi Konstruksi (RKK);
…..

43
B. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN DAN KUALIFIKASI
Disiapkan oleh Calon
Dokumen Penawaran Penyedia Jasa

….
Dokumen Penawaran • Metode pelaksanaan pekerjaan …;
….
Administrasi • Daftar isian peralatan Utama …;
…. • Daftar isian personel manajerial beserta daftar
Dokumen Penawaran riwayat pengalaman kerja atau referensi kerja dari
Teknis Pemberi Pekerjaan;
• Daftar isian bagian pekerjaan yang akan
Dokumen Penawaran …. disubkontrakkan, dan/atau …;
…. • Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), yang
Harga
…. terdiri atas:
a) Elemen SMKK; dan
Rencana Keselamatan Konstruksi b) Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi.
(RKK) menetapkan uraian pekerjaan • Dokumen lain yang disyaratkan (apabila ada).
dan identifikasi bahaya.

44
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

PERSYARATAN TEKNIS
Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan kualifikasi Usaha Kecil Pekerjaan kualifikasi Usaha Menengah dan Besar
No. Jabatan dalam Pengalaman Sertifikat No. Jabatan dalam Pengalaman Sertifikat
pekerjaan yang Kerja Kompetensi pekerjaan yang Kerja Kompetensi
akan dilaksanakan (tahun) Kerja akan dilaksanakan (tahun) Kerja
1. Pelaksana ___ SKTK___ 1 Manajer ___ SKA___
Pelaksanaan/
2. Ahli K3 Konstruksi/ ___ ___ Proyek
Ahli Keselamatan 2 Manajer Teknik ___ SKA___
Konstruksi/
Petugas 3 Manajer Keuangan ___ ___
Keselamatan
4 Ahli K3 Konstruksi ___ SKA___
Konstruksi
/Ahli Keselamatan
Konstruksi

46
PERSONEL MANAJERIAL
Untuk personel manajerial meliputi jabatan: Manajer Pelaksanaan/Proyek, Manajer Teknik, Manajer
Keuangan, dan Petugas Keselamatan Konstruksi/Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi
Tidak mensyaratkan SKTK, kecuali Petugas Keselamatan Konstruksi
Untuk sertifikat Petugas Keselamatan Konstruksi atau sertifikat Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi, tidak boleh dibatasi hanya yang diterbitkan oleh salah satu lembaga sertifikasi profesi atau
instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Untuk pekerjaan yang memiliki tingkat risiko keselamatan konstruksi kecil mensyaratkan Petugas
Keselamatan Konstruksi (Peserta dapat menawarkan personil dengan jabatan Ahli K3 Konstruksi)
Untuk pekerjaan yang memiliki tingkat risiko keselamatan konstruksi sedang, mensyaratkan Ahli
Muda K3 Konstruksi/Ahli Muda Keselamatan Konstruksi dengan pengalaman 3 (tiga) tahun atau
Ahli Madya K3 Konstruksi/Ahli Madya Keselamatan Konstruksi tanpa pengalaman
Untuk pekerjaan yang memiliki tingkat risiko keselamatan konstruksi besar, mensyaratkan Ahli Madya
K3 Konstruksi/Ahli Madya Keselamatan Konstruksi dengan pengalaman 3 (tiga) tahun atau Ahli
Utama K3 Konstruksi/Ahli Utama Keselamatan Konstruksi tanpa pengalaman
Peserta yang menawarkan Personel Manajerial atau Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi dengan pengalaman lebih dari yang disyaratkan tidak digugurkan
47
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

PERSYARATAN TEKNIS
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Peserta menyampaikan Rencana Keselamatan Konstruksi sesuai tabel jenis pekerjaan dan
identifikasi bahayanya di bawah ini (diisi oleh Pejabat Pembuat Komitmen):
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
1.
Persyaratan dokumen RKK harus memperhatikan:
1) Menetapkan 1 (satu) uraian pekerjaan dan 1 (satu) identifikasi bahaya; dan
2) Uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya sebagaimana dimaksud pada angka 1 didasarkan pada
tingkat risiko terbesar dari seluruh uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya yang telah
ditetapkan PPK dalam rancangan konseptual sistem manajemen keselamatan konstruksi.
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
1. Pekerjaan Penggalian -Tersetrum listrik
-pipa gas meledak
-tertimbun
48
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. DATA PERSONEL MANAJERIAL CONTOH

Pemaketan kualifikasi Usaha Kecil Pemaketan kualifikasi Usaha Menengah dan Besar
Pengalaman Pengalaman
Riwayat Jabatan dalam Riwayat Jabatan dalam
Kerja Kerja
No. Nama Pendidikan pekerjaan yang No. Nama Pendidikan pekerjaan yang
(tahun) **) (tahun) **)
(tahun lulus) *) akan dilaksanakan (tahun lulus) *) akan dilaksanakan
***) ***)
1. ___ 1. SD, tahun ___ Pelaksana ___ 1. ___ 1. D3, tahun ___ Manajer ___
2. SMP, tahun ___ 2. S1, tahun ___ Pelaksanaan/
3. SMA, tahun ___ 3. dst... Proyek
4. dst... 2. ___ 1. D3, tahun ___ Manajer Teknik ___
2. ___ 1. SD, tahun ___ Ahli K3 Konstruksi/ ___ 2. S1, tahun ___
2. SMP, tahun ___ Ahli Keselamatan 3. dst...
3. SMA, tahun ___ Konstruksi/ Petugas 3 ___ 1. D3, tahun ___ Manajer Keuangan ___
4. dst... Keselamatan 2. S1, tahun ___
Konstruksi 3. dst...
Keterangan: 4 ___ 1. D3, tahun ___ Ahli K3 Konstruksi/ ___
2. S1, tahun ___ Ahli Keselamatan
*) Riwayat pendidikan bukan hal yang menggugurkan.
3. dst... Konstruksi
**) Pengalaman kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai
dengan keterampilan/keahlian yang disyaratkan, bukan
berdasarkan jabatan yang disyaratkan.
***) Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja
setelah personel lulus pendidikan minimal sesuai persyaratan
50
untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Kerja yang disyaratkan.
B. BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

CONTOH

51
A.1. Komitmen Keselamatan Konstruksi
CONTOH

Tanpa KSO KSO

52
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang

CONTOH
Format Tabel IBPRP

Keterangan:
1. PPK mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan, dimana
penyedia jasa dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah dicantumkan
oleh PPK berdasarkan analisis Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas
Keselamatan Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian
Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, apabila
dinilai tidak ada yang diisikan, maka dapat ditulis "tidak ada" atau "n/a".
53
B.2. Rencana Tindakan (Sasaran Khusus & Program Khusus)

CONTOH
Contoh Format Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus

54
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

CONTOH
Contoh Jadwal Program Komunikasi

No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan


1 Induksi Keselamatan Konstruksi
(Safety Induction)
2 Pertemuan pagi hari
(safety morning)
3 Pertemuan Kelompok Kerja
(toolbox meeting)
4 Rapat Keselamatan Konstruksi
(construction safety meeting)

55
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

CONTOH
Contoh Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Nama Pekerja : [Nama Pelaksana Pekerjaan]
Nama Paket Pekerjaan : …….
Tanggal Pekerjaan : …..s/d……

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan:


1 Helm/Safety Helmet √ 4. Rompi Keselamatan/Safety Vest √
2 Sepatu/Safety Shoes √ 5. Masker Pernafasan/Respiratory √
3 Sarung Tangan/Safety Gloves √ 6. …. Dst.

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab

56
E.1 Pemantauan dan Evaluasi

CONTOH
Contoh Jadwal Inspeksi dan Audit

Bulan Ke-
No Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 20 11 12
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi
2 Patroli Keselamatan Konstruksi
3 Audit internal

57
DOKUMEN PENAWARAN HARGA
Harga Penawaran

Komponen/Item pekerjaan penerapan SMKK Disiapkan oleh Calon


dimasukkan dalam Daftar Keluaran dan Harga Penyedia Jasa
dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan.

Perkiraan biaya penerapan SMKK memuat


paling sedikit:
huruf c, huruf f, huruf g, dan huruf
a. penyiapan RKK;
i merupakan barang habis pakai
b. sosialisasi, promosi, dan pelatihan;
c. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri;
d. asuransi dan perizinan;
e. Personel Keselamatan Konstruksi; Konsultasi dengan ahli terkait
f. fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan; Keselamatan Konstruksi (huruf h)
g. rambu-rambu yang diperlukan; tidak diharuskan bagi Pekerjaan
h. konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi dengan Risiko
Konstruksi, dan Keselamatan Konstruksi kecil
i. kegiatan dan peralatan terkait dengan
pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi.

59
Daftar Kuantitas dan Harga

Mata Pembayaran Perkiraan


Biaya Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan
Konstruksi*)
(Kontrak Harga Satuan)

CONTOH
KONTRAK HARGA
SATUAN

*) Sesuai dengan ketentuan SMKK


**) Satuan ukuran dapat berupa meter, orang,
buah, LS sesuai dengan ketentuan SMKK
60
Daftar Keluaran dan Harga
Mata Pembayaran
Perkiraan Biaya
Penerapan
Sistem
Manajemen
Keselamatan
Konstruksi
(Kontrak
Lumsum)

CONTOH
KONTRAK LUMSUM
Daftar Rekapitulasi

Mata Pembayaran Harga


A. Bagian Pekerjaan Lumsum
Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum
Daftar No. 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama
Daftar No. 3: Mata Pembayaran ...................
—dll.—
Jumlah A (Daftar 1+2+3+.........)

B. Bagian Pekerjaan Harga Satuan


Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum
Daftar No. 2: Mata Pembayaran Perkiraaan Biaya Penerapan
Sistem Keselamatan Konstruksi
Daftar No. 3: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama
Daftar No. 4: Mata Pembayaran ...................
—dll.—
CONTOH
KONTRAK Jumlah B (Daftar 1+2+3+.........)
GABUNGAN
LUMSUM DAN
TOTAL NILAI
HARGA SATUAN PPN 10%
Total termasuk PPN 10%

62
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. Uraian Spesifikasi Teknis Uraian spesifikasi teknis disusun berdasarkan


spesifikasi teknis yang ditetapkan PPK
1. Spesifikasi Proses/Kegiatan
a. Pokja Pemilihan (yang bersertifikat Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi/petugas
Keselamatan Konstruksi atau dengan melibatkan Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi
/petugas Keselamatan Konstruksi) harus menilai kesesuaian identifikasi bahaya dari setiap
tahapan kegiatan yang sudah ditetapkan oleh PPK;
b. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan terhadap pekerja,
perlengkapan pengaman, dan rambu-rambu peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan alat
pelindung diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut;
c. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau pekerjaan yang berisiko tinggi
pada keadaan yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (Job
Safety Analysis) dan tindakan pengendaliannya;
d. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih dulu dari penanggung-
jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi;
e. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator yang
telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya,
termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan konstruksi yang sesuai pada jenis
pekerjaan/tugasnya tersebut.
64
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. Uraian Spesifikasi Teknis


2. Spesifikasi Metode Konstruksi/Metode Pelaksanaan/Metode Kerja
a. Analisis Keselamatan Pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA) harus dilakukan terhadap
setiap metode konstruksi/metode pelaksanaan pekerjaan, dan persyaratan teknis untuk
mencegah terjadinya kegagalan bangunan dan kecelakaan kerja;
b. Metode kerja harus disusun secara logis, realistis, dan dapat dilaksanakan dengan
menggunakan peralatan, perkakas, material dan konstruksi sementara, yang sesuai dengan
kondisi lokasi/tanah/cuaca, dan dapat dikerjakan oleh pekerja dan operator yang terlatih;

65
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. Uraian Spesifikasi Teknis


2. Spesifikasi Metode Konstruksi/Metode Pelaksanaan/Metode Kerja

c. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan metode
kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan konstruksi
sementara dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja dan operator
bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan material dari bahaya dan risiko
kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja;
d. Setiap metode kerja/konstruksi yang diusulkan penyedia, harus dianalisis keselamatan
pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA), diuji efektivitas pelaksanaannya dan efisiensi
biayanya. Jika semua faktor kondisi lokasi/tanah/cuaca, alat, perkakas, material, urutan kerja
dan kompetensi pekerja/operator telah ditinjau dan dianalisis, serta dipastikan dapat
menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan konstruksi dan pekerja/operator,
maka metode kerja dapat disetujui, setelah dilengkapi dengan gambar dan prosedur kerja yang
sistematis dan/atau mudah dipahami oleh pekerja/operator;

66
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. Uraian Spesifikasi Teknis


2. Spesifikasi Metode Konstruksi/Metode Pelaksanaan/Metode Kerja

e. Setiap tahapan pelaksanaan konstruksi utama yang mempunyai potensi bahaya tinggi harus
dilengkapi dengan metode kerja yang didalamnya sudah mencakup analisis keselamatan
pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA). Misalnya untuk pekerjaan di ketinggian, mutlak
harus digunakan perancah, lantai kerja (platform), papan tepi, tangga kerja, pagar pelindung
tepi, serta alat pelindung diri (APD) yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar
pekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian tanah berpasir yang
mudah longsor dengan kedalaman 1,5 meter atau lebih, mutlak harus menggunakan turap
dan tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun;
f. Setiap metode kerja harus melalui analisis dan perhitungan yang diperlukan berdasarkan
data teknis yang dapat dipertanggung-jawabkan, baik dari standar yang berlaku, atau
melalui penyelidikan teknis dan analisis laboratorium maupun pendapat ahli terkait
yang independen.

67
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. Uraian Spesifikasi Teknis


3. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi
a. Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan, perhitungan dan gambar-gambar
konstruksi, penetapan spesifikasi dan prosedur teknis serta metode pelaksanaan/
konstruksi/kerja harus dilakukan oleh tenaga ahli yang mempunyai kompetensi yang
disyaratkan, baik pekerjaan arsitektur, struktur/sipil, mekanikal, elektrikal, plumbing dan
penataan lingkungan maupun interior dan jenis pekerjaan lain yang terkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus mempunyai kemampuan untuk
melakukan proses manajemen risiko (identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendalian risiko) yang terkait dengan disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan
dapat memastikan bahwa semua potensi bahaya dan risiko yang terkait pada bentuk
rancangan, spesifikasi teknis dan metode kerja/konstruksi tersebut telah diidentifikasi dan telah
dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima sesuai dengan standar teknik dan standar
Keselamatan Konstruksi yang berlaku;

68
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. Uraian Spesifikasi Teknis


3. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi

c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan, pembongkaran, pemindahan,
pengangkutan, pengangkatan, penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan,
pembongkaran dsb, harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang
berkompeten berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual, pedoman dan standar
serta rujukan yang benar dan sah atau telah disetujui oleh tenaga ahli yang terkait;
d. Setiap tenaga ahli dan tenaga terampil di bidang K3 Konstruksi di atas harus melakukan
analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis) setiap sebelum memulai
pekerjaannya, untuk memastikan bahwa potensi bahaya dan risiko telah diidentifikasi dan
diberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan/atau penyakit di tempat kerja.

69
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Pejabat Penandatangan Kontrak mengacu pada hasil dokumen pekerjaan


jasa Konsultansi Konstruksi perancangan dan/atau berkonsultasi dengan Ahli
K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dalam menetapkan uraian
pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan tingkat Risiko
Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi
Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap RKK dan
penerapan SMKK, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat dibantu oleh Ahli
K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan
Konstruksi.

70
METODE EVALUASI
METODE EVALUASI PENAWARAN

Sistem Nilai pada


Tender Pekerjaan
Konstruksi
dihilangkan sesuai
Peraturan LKPP No.
12 Tahun 2021
A. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN DAN KUALIFIKASI
SISTEM GUGUR
1. Evaluasi Dokumen Penawaran
Evaluasi Teknis
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) memenuhi persyaratan Evaluasi terhadap
sebagaimana tercantum dalam LDP, yang memuat: persyaratan RKK no. 1,
(1) Elemen SMKK, meliputi: dilakukan dengan
(a) Kepemimpinan dan Partisipasi pekerja dalam keselamatan kriteria penilaian
konstruksi; “memenuhi” atau
(b) Perencanaan Keselamatan Konstruksi: “tidak memenuhi”
i. uraian pekerjaan; Apabila salah satu
ii. manajemen risiko dan rencana tindakan, meliputi: elemen tersebut “tidak
i) penjelasan manajemen risiko meliputi mengidentifikasi memenuhi”, maka
bahaya, menilai tingkat risiko, dan mengendalikan risiko; dinyatakan gugur.
ii) penjelasan rencana Tindakan meliputi sasaran khusus dan
program khusus.
(c) Dukungan Keselamatan konstruksi;
(d) Operasi Keselamatan Konstruksi;
(e) Evaluasi Kinerja SMKK.

73
A. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN DAN KUALIFIKASI
SISTEM GUGUR
1. Evaluasi Dokumen Penawaran
Evaluasi Teknis
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) memenuhi Evaluasi terhadap persyaratan RKK no.
persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP, yang 2, dilakukan dengan kriteria penilaian
memuat: “memenuhi” atau “tidak
(2) Pakta komitmen yang ditandatangani oleh memenuhi”. Apabila “tidak
pimpinan tertinggi perusahaan penyedia jasa. memenuhi”, maka dinyatakan gugur.
Pakta komitmen yang belum
ditandatangani oleh pimpinan
tertinggi perusahaan penyedia jasa
tidak menggugurkan. Pakta
komitmen yang ditandatangani oleh
pimpinan tertinggi perusahaan penyedia
jasa ditunjukkan dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak dan
diserahkan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak.

74
A. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN DAN KUALIFIKASI

1. Evaluasi Dokumen Penawaran SISTEM GUGUR


Evaluasi Teknis
1. Peserta dinyatakan memenuhi elemen Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja
dalam Keselamatan Konstruksi apabila menyampaikan Pakta Komitmen Evaluasi
Keselamatan Konstruksi yang memenuhi ketentuan: Dokumen
a. mencantumkan 7 (tujuh) pernyataan b. nama paket pekerjaan sesuai dengan RKK
Komitmen Keselamatan Konstruksi; dan nama paket pekerjaan yang ditenderkan;

2. Peserta dinyatakan memenuhi elemen Perencanaan Keselamatan Konstruksi


apabila menyampaikan tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan
Peluang, serta tabel Rencana Tindakan (sasaran khusus & program khusus) yang
memenuhi ketentuan:
a. Kolom uraian pekerjaan dan identifikasi b. Kolom lain telah diisi kecuali kolom
bahaya diisi sesuai yang disyaratkan keterangan tidak wajib diisi (isian tidak
dalam LDP; dievaluasi);
75
A. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN DAN KUALIFIKASI

1. Evaluasi Dokumen Penawaran


SISTEM GUGUR
Evaluasi Teknis

3. Peserta dinyatakan memenuhi elemen Dukungan Keselamatan Evaluasi


Konstruksi apabila menyampaikan penjelasan salah satu sub-elemen
dari Elemen Dukungan Keselamatan Konstruksi atau Dokumen
menyampaikan tabel Jadwal Program Komunikasi yang telah diisi; RKK

4. Peserta dinyatakan memenuhi elemen Operasi Keselamatan


Konstruksi apabila menyampaikan penjelasan salah satu sub-elemen
dari Elemen Operasi Keselamatan Konstruksi atau tabel Analisis
Keselamatan Pekerjaan (JSA) yang telah diisi; dan

5. Peserta dinyatakan memenuhi elemen Evaluasi Kinerja Keselamatan


Konstruksi apabila menyampaikan penjelasan salah satu sub-elemen
dari Elemen Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi atau tabel
Jadwal Inspeksi dan Audit yang telah diisi.

Nomor 3, 4, dan 5 => I S I A N T I D A K D I E V A L U A S I


76
A. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN DAN KUALIFIKASI

1. Evaluasi Dokumen Penawaran


SISTEM GUGUR
Evaluasi Harga

 Khusus untuk mata pembayaran perkiraan biaya penerapan sistem manajemen Keselamatan
Konstruksi, apabila peserta tidak menyampaikan atau nilai perkiraan biaya penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi sebesar Rp. 0,- (nol rupiah) maka dinyatakan
gugur.
 Peserta yang tidak menyampaikan rincian komponen biaya penerapan SMKK secara lengkap
tidak digugurkan; dan
 Peserta yang memenangkan tender dan tidak menyampaikan rincian komponen biaya penerapan
SMKK secara lengkap, maka pada saat pelaksanaan pekerjaan harus melaksanakan
semua komponen biaya penerapan SMKK.

77
A. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN DAN KUALIFIKASI

2. Evaluasi Kualifikasi

Persyaratan kualifikasi
yang ditetapkan oleh
Pokja Pemilihan
SISTEM GUGUR

Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu, Sertifikat


Manajemen Lingkungan, serta Sertifikat Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, hanya disyaratkan untuk Pekerjaan
Konstruksi yang bersifat Kompleks/Berisiko Tinggi
dan/atau diperuntukkan bagi Kualifikasi Usaha Besar;

78
B. PENUNJUKAN PEMENANG
Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak
Paling sedikit dibahas hal-hal sebagai berikut: Pejabat Penandatangan
a. Finalisasi rancangan Kontrak; Kontrak meminta
b. Perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal Penyedia untuk
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati menandatangani Pakta
batas tahun anggaran; Komitmen Keselamatan
c. Rencana penandatanganan Kontrak; Konstruksi (apabila Pakta
d. Dokumen Kontrak dan kelengkapan; Komitmen Keselamatan
e. Kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi; Konstruksi belum
f. Jaminan Pelaksanaan yang paling sedikit terdiri atas ketentuan, ditandatangani pimpinan
bentuk, isi, dan waktu penyerahan; tertinggi perusahaan
g. Asuransi; Penyedia)
h. Rencana pemberdayaan tenaga kerja praktik/magang (dalam hal
pekerjaan kompleks);
i. Jaminan Uang Muka yang paling sedikit terdiri atas ketentuan, bentuk,
isi, dan waktu penyerahan; dan/atau
j. Hal-hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada saat evaluasi
penawaran.

79
3 PROTOKOL PENCEGAHAN
COVID-19
PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG JASA KONSTRUKSI
FILOSOFI: kemudahan dan perluasan akses dalam proses pengadaan jasa
konstruksi yang dapat dilakukan secara online maupun offline tetap
memperhatikan kaidah-kaidah dalam proses pengadaan barang jasa konstruksi.

Ruang Lingkup mencakup:


A. Mekanisme Kehadiran Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Bagi Tim Pokja Pemilihan
B. Mekanisme Pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi Secara Offline dan/atau Online
C. Mekanisme Pelaksanaan Klarifikasi, Negosiasi, dan Evaluasi Kewajaran Harga
D. Mekanisme Pendampingan yang Dilaksanakan Secara Online

Sumber: Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019
dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
TERIMA KASIH
CONTOH
BIAYA PENERAPAN SMKK
1 2
3
1 2
3 4
1 2
3 4

Anda mungkin juga menyukai