Anda di halaman 1dari 7

Nama : Hoky arana

NIM : 5190811018

Kelas : Manajemen Proyek E

Tugas 1

Kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat PP No. 29 Tahun 2000
dibedakan berdasarkan :

1. Bentuk imbalan yang terdiri dari :

a. LumpSum
Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Lump Sum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 1 merupakan kontrak
jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah
harga yang pasti dan tetap serta semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang
gambar dan spesifikasi tidakberuhah.
 Kelebihan Lumpsum
a) Lebihtenang
pembayaran lump sum mampu memberikan ketenangan untuk
para pemberi upah. Pihak pekerja tidak harus
lagimengkhawatirkan pembayaran selanjutnya, karena upah
sudah dibayarkan secara keseluruhan di muka, dan pekerja bisa
lebih fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya.
b) Lebihpraktis
Karena dengan pembayaran lump sum, maka tidak akan ada
keberlanjutan komitmen antar kedua belah pihak.
 Kekurangan LumpSum
a) RawanPenyelewengan
Karena nantinya akan membuat pihak pekerja harus
menghemat agar bisa menggunakan uang lump sumtersebut.
b) Menjadi lebihboros
Menerima uang dengan nominal yang besar akan menjadi lebih
boros dalam menggunakan uang. Karena pada kondisi tersebut.
b. Hargasatuan
Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Harga Satuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 2 merupakan kontrak
jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur Pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu, yang volume pekerjaannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama
atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyediajasa.
Dalam kontrak jenis ini, pembayaran akan dilakukan kepada kontraktor yang
besarnya sesuai dengan kuantitas terpasang menurut hasil pengukurannya. Oleh sebab
itu, pemilik perlu menyakinkan hasil pengukuran kontraktor dengan melakukan
pengukuran sendiri.
Kelemahan dari penggunaan kontrak jenis ini adalah pemilik tidak dapat
mengetahui secara pasti biaya actual proyek hingga proyek selesai. Untuk mencegah
ketidakpastian ini, perhitungan kuantitas tiap unit perlu dilakukan secara akurat.
Melihat karakteristik kontrak harga satuan ini maka jenis-jenis proyek yang
kiranya sesuai untuk kontrak jenis ini adalah proyek dengan estimasi kuantitas yang
tidak dapat dilakukan dengan akurat, seperti pekerjaan tanah, jalan raya, pemasangan
pipa dan sebagainya. Pada proyek-proyek seperti ini sangat penting bagi kontraktor
untuk mengetahui dan memahami batas-batas pay item dan pay line yang ada dalam
kontrak.
c. Biaya tambah imbalanjasa
Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Biaya Tambah Imbalan Jasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 3 merupakan kontrak
jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, dimana jenis-
jenis pekerjaan dan volumenya belum diketahui dengan pasti, sedangkan
pembayarannya dilakukan berdasarkan pengeluaran biaya yang meliputi pembelian
bahan, sewa peralatan, upah pekerja dan lain-lain, ditambah imbalan jasa yang telah
disepakati oleh kedua belahpihak.
Metode pembayaran dalam kontrak jenis ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
a) Pembayaran biaya plustertentu
Pada metode ini kontraktor tidak mendapat kesempatan menaikkan
biaya untuk menambah keuntungan dan overhead.

b) Pembayaran biaya plus persentase biaya dengan jaminanmaksimum


Metode ini dapat meyakinkan pemilik bahwa biaya total proyek tidak
akan melebihi suatu jumlah tertentu

Kontrak jenis ini umumnya digunakan jika biaya aktual dari proyek atau
bagian proyek sulit diestimasi secara akurat. Hal ini dapat terjadi jika perencanaan
belum selesai, proyek tidak dapat digambarkan secara akurat, proyek harus
diselesaikan dalam waktu singkat sementara rencana dan spesifikasi tidak dapat
diselesaikan sebelum proses konstruksi dimulai.
d. Gabungan Lump Sum dan harga satuan
Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Gabungan Lump Sum dan Harga
Satuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 4 merupakan
gabungan Lump Sum dan atau harga satuan dan atau tambah imbalan jasa dalam 1
(satu) pekerjaan yang diperjanjikan sejauh yang disepakati para pihak dalam kontrak
kerja konstruksi.
e. Alinasi
Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan Aliansi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a angka 4 merupakan kontrak pengadaan jasa dimana
suatu harga kontrak referensi ditetapkan lingkup dan volume pekerjaan
yang belum diketahui ataupun diperinci secara pasti sedangkan Pembayarannya
dilakukan secara biaya tambah imbal jasa dengan suatu pembagian
tertentu yang disepakati bersama atas penghematan ataupun biaya lebih yang timbul
dari Perbedaan biaya sebenarnya dan harga kontrakreferensi.

2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang terdiri dari:


a. Tahuntunggal
Kontrak Tahun Tunggal merupakan Kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya
mengikat dana anggaran selama masa 1 (satu) Tahun Anggaran.jika tidak selesai pada
tahun tersebut dapat di lanjutkan pada tahunberikutnya
b. Tahunjamak
Kontrak tahun jamak merupakan kontrak yang pelaksanaan pekerjaan atau proyeknya
lebih dari 3 tahun.

3. Cara pembayaran hasilpekerjaan


a. Sesuai kemajuanpekerjaan
Diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa senilai prestasi pekerjaan yang diterima
setelah dikurangi angsuran pengembalian Uang Muka dan denda apabila ada, serta
pajak. Pembayaran untuk pekerjaan konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang
telah terpasang.
b. Secaraberkala
Dilakukan secara berkala, umumnya dilakukan secara bulanan pada tiap akhir tahun.

Sesuai kemajuan pekerjaan dan Secara berkala


 Bulanan ( Monthlypatment)
 System termin (prestasi fisik) penyedia jasa telah mengajukan tagihan disertai Laporan
Kemajuan hasilpekerjaan
 Dilakukan senilai pekerjaanterpasang
 PPK maks 7 hari harus sudah mengajukan surat permintaanpembayaran
 Ketidaksesuaian perhitungan tidak menunda pembayaran, dibayar setinggi tingginya
sesuai syarat khususkontrak
Surat Perjanjian Kontrak Kerja

Pada hari ini, Selasa, 19 Agustus 2021 di Bandung, yang bertanda tangan di
bawah ini:

Nama : JajaMiharja
Tempat,TanggalLahir : Bandung, 18 April1977
Alamat : Jl. Keladi IV No.66
NomorTelepon 0816273679
No.KTP 20998009098989

Yang selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : FrengkyWidjaja
Tempat,TanggalLahir : Jakarta, 3 Januari 1960
Alamat : Komplek RagunanNo.4
NomorTelepon 0821553773
No.KTP 20448009654901

Yang selanjutnya disebut Pihak Kedua

Menerangkan bahwa kedua belah pihak sepakat dan menyetujui untuk


menandatangani Surat Perjanjian ini menurut ketentuan sebagaimana tercantum
dalam pasal-pasal berikut:

PASAL 1
Pihak Pertama memberikan tugas kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua
menerima tugas tersebut untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pasal 2
berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian ini. (Untuk selanjutnya
disebut“Kontrak”)
PASAL 2
Bahwa Pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 1 di atas adalah melaksanakan
renovasi rumah tinggal pribadi yang terletak di Jalan Bojong Koneng No. 4 RT 3
RW1, Bandung.

PASAL 3
Pihak kedua wajib melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai berita acara
rapat penjelasan yang terlampir.

PASAL 4
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan 100% ditetapkanselama
seratus delapan puluh hari (180) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya
Surat Perintah Kerja dan Surat PenyerahanLapangan.
Waktu pelaksanaan tersebut tidak dapat diubah oleh Pihak Kedua kecuali oleh
keadaan memaksa atau dalam perintah pekerjaan tambah yang dinyatakan secara
tertulis bahwa waktu penyelesaian pekerjaan ditambah.
PASAL 5
Nilai pekerjaan adalah sebesar Rp150.000.000 (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah)
Harga kontrak merupakan harga borongan yang tetap, tidak boleh diubah atau
disesuaikan.
PASAL 6
Pihak Pertama akan melakukan pembayaran secara dicicil 3 kali dan pembayaran
pelunasan akan dilakukan ketika semua pekerjaan telah selesai.

PASAL 7
Pekerjaan tambah/kurang hanya dapat dianggap sah apabila ada perintah secara
tertulis dari Pihak Pertama.

PASAL 9
Apabila pelaksanaan pekerjaan terlambat 5% dari rencana kerja, maka Pihak
Pertama akan mengeluarkan Surat Peringatan I dan seterusnya.
Apabila terus melanggar, Pihak Pertama mempunyai hak untuk menunjuk
Pihak Ketiga sebagai pengganti.
Pihak Kedua dinyatakan telah mengundurkan diri dan semua biaya dan akibat
yang timbul dari pengunduran diri Pihak Kedua menjadi tanggung jawab pihak
kedua sepenuhnya.
PASAL 10
Dalam hal terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat mengenai penafsiran
perjanjian maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara
musyawarah untuk mufakat.

Jika belum menemui kesepakatan, maka akan diselesaikan secara hukum.

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana


mestinya dan berlaku sejak tanggal ditandatanganinya.

Pihak Kedua
Pihak Pertama

Frengky Widjaja
Jaja Miharja

Saksi-saksi

AzharLubis(...................................................... )
PesonaCitra( ...................................................... )

Anda mungkin juga menyukai