Gout merupakan radang sendi atau artritis yang disebabkan oleh deposisi dari kristal
monosodium urate (MSU) atau asam urat. Penyakit ini adalah penyakit radang sendi
yang paling banyak mengenai pria dan wanita lansia.
Gangguan metabolik dari gout adalah supersaturasi dari ion asam urat di darah dan
cairan tubuh yang menyebabkan terbentuknya kristal. Pada keadaan pH dan suhu
tubuh yang normal, asam urat akan mengalami hipersaturasi bila mencapai
konsenterasi 6,8 mg/dL atau lebih. Oleh sebab itu, hiperurisemia didefinisikan
apabila kadar asam urat >6,8 mg/dL baik pada laki-laki maupun wanita.
Gout bersifat penyakit artritis yang progresif. Penyakit ini dimulai dengan mono atau
oligoartritis intermiten di ekstemitas bawah. Dalam kurun waktu tahunan sampai
beberapa dekade, gout kemudian berkembang menjadi poliartritis kronis yang
destruktif dan mengenai hampir semua sendi. Selain pada sendi, gejala klinis yang
disebabkan oleh deposisi krisal asam urat pada bagian tubuh lainnya seperti deposit
tofus atau nefropati asam urat juga masuk dalam spektrum penyakit gout.
Saat serangan
Jangka panjang
Kesimpulan
Dari paparan di atas, jelas bahwa salah satu mitos mengenai nutrisi untuk
hiperurisemia yaitu sayuran hijau tidak dilarang untuk penderita asam urat. Justru
sebaliknya, sayuran hijau adalah salah satu makanan yang dianjurkan dikonsumsi
untuk penderita asam urat. Memang sebenarnya perlu dilakukan penelitian lebih
mendalam mengenai bagaimana pengaruh sayuran terhadap penyakit gout. Tidak
dipungkiri bahwa banyak penderita asam urat yang mengaku goutnya kambuh
setelah mengonsumsi sayuran hijau. Memang diperlukan pertanyaan mendalam
apakah ada makanan lain yang turut dikonsumsi di saat yang bersamaan. Yang
jelas, dalam literatur maupun panduan klinis, sayuran hijau ternyata bukan
merupakan makanan pencetus kejadian serangan gout akut.