KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
pernah berhenti dan tidak terbatas pada sekolah. Belajar berfikir menekankan
(self regulated).
Belajar adalah suatu proses yang ditandai oleh adanya perubahan pada diri
kreasinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu. 9
Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat
latihan dan pengalaman. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian
dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dimana saja dalam
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
9
Winastwan Gora, Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2010), h. 16.
8
9
mendekatkan diri kepada Allah demi mencapai keselamatan di dunia dan akhirat.
Belajar dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga
hampir setiap saat manusia tidak lepas dari aktivitas belajar. Imam Al-Ghazali
yang dimulai dengan niat mencari ridha Allah sebagai perubahan tingkah laku
melalui pengalaman dan latihan12. Konsep belajar dalam Islam merupakan konsep
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang
kamu kerjakan”. (Al-Mujadalah: 11)13
proses aktif melalui suatu latihan dan berakibat pada perubahan tingkah laku yang
menuju kepada suatu kemajuan. Belajar adalah suatu proses kegiatan yang
kemampuan diri seseorang untuk hidup sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
2. Pengertian Pembelajaran
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Special for Woman, (Bandung:
13
melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien dan dengan hasil yang
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
kepercayaan pada siswa dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Proses Pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa dan guru dalam rangka
dimuat dalam bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide
16
Sugihartono, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2007), h. 81.
17
Kelvin Seifert. Manajemen Pembelajarandan Instruksi Pendidikan.
(Yogjakarta: Ircisod, 2007), h. 5.
18
Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish Budi Utama, 2015), h. 7.
19
Departemen Pendidikan Nasional, Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning),
(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008). h. 5
12
yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami materi ajar dan
belajar, CBL dapat menyajikan contoh nyata terkait dengan materi pembelajaran
yang dipelajari.21
untuk pendidikan sains yang banyak dipilih untuk meningkatkan minat belajar
siswa dan pembelajaran, dan dapat membantu siswa dalam mengaitkan materi
yang diajarkan dengan kondisi dunia nyata, dan dapat membantu siswa dalam
memahami materi yang dapat membuat hubungan antara materi yang telah
20
Nurdyansyah and Eni Fariatul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran ( Sidoarjo :
Nizamia Learning Center, 2016)
21
Yehudit Judy Dory an Other, Context Based Learning and Metacognitive Prompts for
Enhancing Scientivic Text Comprehension, International Journal Of Science Education, (2018)
1-23
22
Rusman, Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesional Guru, kedua
(Depok : Rajawali Press, 2018), h.189.
13
a. Konstruktivisme
pada peserta didik untuk dapat mengembangkan konsep dan pengetahuan yang
b. Menemukan
dalam model ini, melalui konsep menemukan akan memberi penegasan bahwa
kemampuan lain yang dimiliki tidak hanya melalui mengingat, tetapi juga melalui
c. Bertanya
produktivitas pembelajaran.
23
Rusman, Model-Model Pembelajaran :..................................................., h.193-198.
14
d. Masyarakat Belajar
dapat bekerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-taman, dalam
hal ini hasil belajar diperoleh dari hasil kerja sama dengan orang lain dengan
berbagi pengalaman.
e. Pemodelan
pendidik bukan satu-satunya jalan atau sumber belajar bagi peserta didik, oleh
f. Refleksi
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru terjadi dan apa saja yag
baru dipelajari. Artinya refleksi adalah mengaitkan suatu fenomena atau kejadian
tertentu dengan materi pembelajaran yang telah atau baru dipelajari, kemampuan
g. Penilaian sebenarnya
Pada tahap penilaian ini terjadi pengumpulan data dan informasi yang bisa
(CBL)
a. Tahap Film
yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah, pada tahap ini, pendidik
b. Tahap Simulatuion
Pada tahap ini melakukan simulasi untuk adanya solusi yang mungkin,
memilih solusi yang maksimal, dan menerapkan solusi yang optimal, dalam hal
ini peserta didik dan pendidik memberikan komentar dan membantu kelompok
c. Tahap Design
Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil dan memperbaiki solusi
yang sudah diusulkan, pada tahap ini pendidik mengajarkan kepada peserta didik
diantaranya adalah:
16
sains.25
sehari-hari.
praktikum di sekolah, oleh karena itu diperlukan adanya penerapan suatu model
konteks dunia nyata, dan dapat memotivasi peserta didik untung menggunakan
Seery (2014).
24
Sudibyo, Jatmiko, and Widodo. The Effectiveness of CBL Model to Improve Analitical
Thinking Skill The Students Of Sport Scienc, International Education Studies, Vol.9 No.4
25
Dori and Other, Context Based Learning and...................... , h.5.
26
Destisari Nurbani, Pengaruh Model Learning Cycle Terhadap Ketrampilan Proses Sains
Siswa SD Kelas IV Pada Materi Hubungan Antara Sifat Bahan dan Kegunaannya, Jurnal Pena
Ilmiah, Vol.1,No.1, 2016, h.211
27
Agnes Mega Kurniawati, Analisis Keterampilan Model Pembelajaran Problem Based
Learning dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Proses Sai9ns Pada Materi Sistem Koloid
Kelas XI SMAN 1 Batanghari, Artikel Ilmiah, juni 2018
17
sains siswa, hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang lebih berpusat pada
dalam proses belajar mengajar berlangsung. Model CBL menuntut siswa untuk
Tural (2013:2) yang menyatakan bahwa model CBL terjadi hanya ketika peserta
mengasumsi pikiran secara alami, mencari .makna dalam sebuah konteks yang
D. Materi Koloid
1. Pengertian
Koloid merupakan campuran dari dua zat atau lebih yang tersebar secara
28
Mulyati, Yeti, dkk. Ketrampilan Dalam Belajar Mengajar ( Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007)
18
suspensi (campuran kasar) dan memiliki sifat-sifat yang khas. Sistem koloid
merupakan suatu sistem dispersi, sistem itu merupakan campuran dari zat yang
tidak dapat bercampur, sistem ini terdiri dari dua fase yaitu, fase terdispersi dan
medium pendispersi.29
a. Suspensi
heterogen.
b. Larutan
adalah molekul atau ion-ion sehingga sukar dipisahkan dengan penyaringan dan
Centri fuge. Ukuran partikel zat terdispersi dan medium pendispersinya hampir
sama, maka sifat zat pendispersi dalam larutan akan terpengaruh (berubah) dengan
zat terdispersi.
c. Koloid
dengan ukuran partikel-partikelnya antara 10-7 dan 10-5 cm. Dalam sistem
koloid, terdapat dua fase, yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi. Walaupun
Ciri-ciri suspensi:
1) Dapat disaring
29
Heny, Ekawati Haryono, Kimia Dasar, (yogyakarta : CV Budi Utama, 2019)
19
2) Dua fase
4) Heterogen
Ciri-ciri larutan:
2) Satu fase
4) Homogen
Ciri-ciri koloid
2) Dua fase
4) Heterogen
Ciri-ciri suspensi:
1) Dapat disaring
2) Dua fase
4) Heterogen
medium pendispersi. Nah, dengan mengacu pada perbedaan fase terdispersi dan
medium pendispersi, terdapat 8 (delapan) jenis koloid yang ada, kedelapan jenis
a. Efek Tyndall
mana partikel larutan berukuran lebih kecil dari pada partikel koloid. Oleh karena
b. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak dari partikel koloid yang bisa dilihat
tumbukan.
c. Absorpsi
partikel koloid karena ukuran luas partikel koloid yang cukup besar. Dengan
begitu ion dapat menempel di permukaannya, baik ion positif maupun negatif.
Lebih jauh lagi, koloid pun dapat bermuatan sesuai muatan ion yang telah diserap.
22
d. Koagulasi koloid
tidak akan menggumpal karena ion saling tolak-menolak. Sedangkan koloid yang
e. Dialisis
f. Elektroforesis
karena adanya muatan yang terkandung di dalam partikel koloid tersebut. Kutub
Sifat ini dapat ditemukan dalam sol, yang terbagi jadi dua jenis: liofil dan
liofob. Sol liofil merupakan partikel dengan zat terdispersi yang bisa menarik
liofob merupakan partikel dengan zat terdispersi yang tidak bisa menarik
h. Koloid pelindung
Dengan begitu, partikel sol liofil akan menjadi pelindung sol liofob dari
koagulasi.30
Sistem koloid sangat banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, hal
adalah :
30
Wikke Yorita Agustin, Ika Febriana Syafitri, Smart Book Kimia SMA X,XI,XII,
(Jakarta :Grasindo, 2018)h. 127-128
31
A. Haris Watoni, Dini Kurniawati, (Kimia Untuk Siswa SM/MA Kelas xi,(Bandung:
Yrama Widya, 2016), h. 325
25
pupuk
e. Industri lainnya : cat, keramik, plastik, kertas, lem, tinta, semen dan
lainnya.