Anda di halaman 1dari 8

Perbedaan Teori Manajemen Fayol dan Taylor

Ditulis oleh Leonade  Sabtu, 14 November 2020  Tambah Komentar

Henri Fayol dan Frederick Winslow Taylor sama-sama telah memberikan


kontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen. Kontribusi kedua maestro
ini dalam bidang ilmu manajemen telah melahirkan aliran pemikiran ilmu
manajemen yang berbeda. Keduanya memang saling melengkapi, namun
tetap penting untuk membedakan kontribusi keduanya.

Mereka berdua sama-sama menyadari bahwa faktor sumber daya manusia


dalam manajemennya di semua level adalah kunci kesuksesan individu.
Keduanya menerapkan metode ilmiah untuk masalah ini yang dikerjakan.
Taylor memiliki sudut pandang dari tingkatan bawah ke atas, sedangkan Fayol
lebih  berkonsentrasi pada tatanan atas yang berpengaruh ke bawah.

Perbedaan Pandangan Fayol dan Taylor


Walaupun keduanya sepakat dalam hal kesesuaian antara pekerjaan dan
karyawan, dalam beberapa hal, teori Fayol dan Taylor memiliki banyak
perbedaan. Berikut ini beberapa perbedaan antara teori keduanya:

1. Taylor melihat manajemen dari sudut pandang pengawasan dan


mencoba meningkatkan efisiensi di tingkat operasi. Dia bergerak ke atas
sambil merumuskan teori. Di sisi lain, Fayol menganalisis manajemen
dari level manajemen puncak ke bawah. Dengan demikian, Fayol bisa
memiliki visi yang lebih luas daripada Taylor.
2. Taylor menyebut teorinya sebagai "manajemen ilmiah", sedangkan
Fayol menggambarkan pendekatannya sebagai "teori umum
administrasi".
3. Taylor merumuskan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja dan menghilangkan semua jenis limbah
melalui standarisasi pekerjaan dan peralatan. Sedangkan Fayol
berusaha mengembangkan teori manajemen universal dan menekankan
pada kebutuhan untuk mengajarkan teori manajemen.
4. Taylor memfokuskan perhatiannya pada fakta oleh manajemen dan
prinsipnya diterapkan pada level dasar perusahaan. Tetapi Fayol
berkonsentrasi pada fungsi manajer dan pada prinsip-prinsip umum
roda manajemen dapat diterapkan secara setara disemua level
manajemen.

Lingkup Aktivitas Manusia


Teori Fayol lebih dapat diterapkan secara luas daripada teori Taylor,
meskipun filosofi Taylor telah mengalami perubahan besar dibawah pengaruh
perkembangan modern, tetapi prinsip-prinsip manajemen Fayol telah
bertahan dalam ujian waktu dan masih diterima sebagai inti dari teori
manajemen.

Baca Juga

 Kontribusi Frederick Winslow Taylor Dalam Manajemen Ilmiah


 Teori Motivasi Elthon Mayo
 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 Manajemen Sebagai Seni

Sudut Pandang Psikologi


Menurut Psikolog, studi Taylor memiliki kelemahan sebagai berikut:
1. Mengabaikan faktor manusia - Menganggapnya sebagai mesin.
Mengabaikan kebutuhan, keinginan dan aspirasi manusia.
2. Pemisahan Perencanaan dan Pelaksanaan.
3. Ketidakpuasan - Membandingkan kinerja dengan orang lain.
4. Tidak ada cara terbaik - Manajemen ilmiah tidak memberikan satu cara
terbaik untuk memecahkan masalah.

Beranda › Dasar

Teori Motivasi Abraham Maslow (Hierarki


Kebutuhan)
Ditulis oleh Leonade  Senin, 11 Februari 2019  Tambah Komentar
Menurut Abraham Maslow, perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh
motivasi. Hal ini menyebabkan Maslow menganjurkan sebuah teori motivasi
dengan tujuan untuk mengarahkan perilaku manusia agar bisa diarahkan
untuk mencapai tujuan.

Maslow mengatakan bahwa motivasi menyebabkan perilaku yang diarahkan


pada tujuan. Melalui motivasi, manusia bisa diarahkan untuk kebutuhan
tertentu. Bagi seorang pimpinan organisasi perlu mengetahui kebutuhan dari
bawahannya. Maslow merumuskan sebuah teori yang kemudian disebut
dengan teori hierarki kebutuhan atau The Need Hierarchy Model”.

Teori Maslow ini terdiri dari tingkatan kebutuhan manusia sesuai dengan
skala prioritas. Menurut Maslow, jika kebutuhan dasar terpenuhi maka
seseorang dengan sendirinya akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
berikutnya. Maslow juga beranggapan bahwa kebutuhan individu berfungsi
sebagai kekuatan pendorong dalam perilaku seseorang.

Teori Maslow ini kemudian digunakan oleh ilmu manajemen sebagai hal yang
harus diketahui oleh para pelaku manajemen. Yang paling utama harus
diketahui oleh pimpinan organisasi. Karena dengan memahami teori motivasi
ini, maka pimpinan seharusnya mampu mengarahkan sumber daya manusia
menjadi lebih produktif dan optimal.

Dalam teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, kebutuhan manusia


dapat diklasifikasikakan sebagai berikut:
Baca Juga

 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli


 Manajemen Sebagai Seni
 Kontribusi Frederick Winslow Taylor Dalam Manajemen Ilmiah
 Teori Motivasi Elthon Mayo

Kebutuhan fisiologis: merupakan kebutuhan dasar seseorang yang


meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, udara, air, dll. Kebutuhan ini
berhubungan dengan kelangsungan hidup dan pemeliharaan kehidupan
manusia. Tanpa memenuhi kebutuhan ini, maka seseorang akan kesulitan
untuk bertahan hidup.

Kebutuhan keselamatan: Kebutuhan ini juga penting bagi manusia.


Semua orang menginginkan keamanan kerja, perlindungan terhadap bahaya,
keamanan properti, dan lainnya. Biasanya kebutuhan ini akan muncul setelah
kebutuhan fisologis terpenuhi.

Kebutuhan sosial: Kebutuhan ini muncul dari masyarakat. Manusia


merupakan makhluk sosial sehingga butuh untuk berinteraksi dengan
manusia lain. Kebutuhan ini menjadi penting karena manusia pada
hakikatnya tidak bisa hidup sendiri, manusia butuh orang lain sebagai bentuk
interaksi sosial. Misalnya cinta, kasih sayang, rasa memiliki, persahabatan,
percakapan, dan lainnya.

Kebutuhan penghargaan: Kebutuhan ini berhubungan dengan keinginan


untuk menghargai diri sendiri, pengakuan dan rasa hormat dari orang lain. 
Sebagaimana manusia sebagai makhluk sosial, maka seseorang akan merasa
bahwa dirinya ingin dihargai oleh orang lain. Seseorang ingin merasa
dibutuhkan oleh orang lain dan ingin orang lain melihat dirinya sebagai
seseorang yang spesial.

Kebutuhan aktualisasi diri: Ini adalah kebutuhan dari tatanan tertinggi


dan kebutuhan ini ditemukan pada orang yang sebelumnya kebutuhannya
dipenuhi. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk pelayanan sosial
ataupun meditasi. Dengan cara aktualisasi diri, seseorang dianggap sudah
lebih dihargai lagi. Seseorang akan melakukan pelayanan bagi orang lain
sehingga menjadikan dirinya bermakna lebih bagi orang banyak.

Beranda › Perencanaan

Pentingnya Perencanaan Sebagai Fungsi


Manajemen
Ditulis oleh Leonade  Rabu, 05 Desember 2018  Tambah Komentar

Banyak ahli berpendapat bahwa perencanaan adalah aspek paling dasar dan
paling penting dalam fungsi manajemen. Alasannya adalah karena
perencanaan dinilai sebagai langkah awal yang akan menentukan langkah-
langkah selanjutnya yang akan dilakukan.

Perencanaan menjadi aspek paling penting karena segala ide atau konsep
untuk mencapai tujuan tertuang dalam perencanaan. Juga menjadi paling
dasar karena melalui perencanaan, segala hal yang akan dilakukan bisa diukur
dan diprediksi secara baik dan akurat.

Langkah Awal Sebuah Usaha


Untuk mencapai tujuan diperlukan tindakan yang dirumuskan melalui
perencanaan. Jadi, perencanaan sebenarnya bukan saja menjadi langkah
awal, namun menjadi patokan atau standar dalam menjalankan sebuah
organisasi. Dalam sebuah organisasi yang menganut sistem apapun pasti akan
mengawali setiap kegiatannya dengan fungsi perencanaan.

Sebagai contoh, dalam organisasi pemerintahan negara yang menganut sistem


trias politika didalamnya terdapat tiga lembaga yaitu eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Setiap lembaga memiliki fungsi masing-masing namun tetap
memiliki ketergantungan.

Dalam pemilihan presiden, pasti sudah ada visi dan misi yang disusun
berlandaskan dasar negara. Visi dan misi itulah yang menjadi fungsi
perencanaan paling dasar sebagai presiden yang akan memimpin lembaga
eksekutif negara, juga sebagai kepala negara. Setelah terpilih dan dilantik
secara sah, presiden akan mulai menjalankan rencananya.

Namun itu tidak mudah, harus ada penjabaran lagi dari konsep perencanaan
awal. Penjabaran perencanaan itu akan dituangkan dalam Rapat Kabinet yang
akan mengahasilkan program kerja tahunan. Inilah hasil penjabaran yang
merinci dari perencanaan awal yang sudah dirumuskan.

Setelah menyusun program kerja tahunan, presiden dan para menteri harus
menyusun rencana keuangan tahunan negara yang tertuang dalam Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). RAPBN berisi tentang
keuangan negara yang dibagi menjadi dua bagian besar yaitu pendapatan
negara dan belanja negara.
Setelah Program Kerja Tahunan dan RAPBN tersusun, lembaga eksekutif
kemudian akan memasukan konsep tersebut kepada lembaga legislatif.
Mengapa? karena lembaga legislatif yang memiliki fungsi perencanaan dan
fungsi anggaran. Setiap rencana kerja dan anggaran pemerintah (lembaga
eksekutif) harus disetujui lembaga legislatif.

Lembaga legislatif harus memastikan bahwa setiap rencana program kerja


dan rencana keuangan negara yang disusun lembaga eksekutif harus sesuai
dengan dasar negara serta peraturan yang berlaku.

https://www.studimanajemen.com/2018/12/pentingnya-perencanaan-sebagai-fungsi.html

Anda mungkin juga menyukai