(Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonsia Kec. Dolok Masihul, Kab.
Oleh
MICHAEL SIBARANI
120402093
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2016
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Penggunaan inverter untuk pengaturan putaran motor induksi tiga fasa rotor
sangkar digunakan untuk penyesuaian terhadap daya motor yang dihasilkan berdasrkan
keperluan dari mesin atau pompa air boiler sebagai penggerak dengan motor induksi itu
sendiri dengan mengatur frekuensi bersamaan dengan mengatur tegangan agar fluks
Pengaturan putaran motor induksi tiga fasa diperlukan untuk mengatur suatu
proses yang dimana saat membutuhkan energi gerak yang dibutuhkan maka
menghasilkan energi gerak yang sesuai tanpa adanya pembuangan energi yag terjadi
sehingga energi yang dihasilkan agar dapat sesuai dengan yang diperlukan secara tepat.
Alat untuk mengatur putaran motor induksi yang digunakan adalah inverter untuk
mengatur putaran dengan frekuensi yang juga saat mengatur frekuensi diperlukan juga
mengatur tegangan agar terjadi keseimbangan fluks magnetik disaat mengatur frekuensi
Kata kunci : Motor induksi tiga fasa, inverter, pengaturan frekuensi dan
pengaturan putaran
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
kasih dan berkat yang telah diberikan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
SANGKAR (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok
Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)”. Penulisan Tugas Akhir ini
merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk kedua orangtua penulis yang telah
membesarkan penulis dengan kasih sayang yang tak ternilai harganya, yaitu Y. Sibarani
dan M. Munthe, saudara kandung penulis Novan Sibarani atas seluruh perhatian dan
Selama masa perkuliahan sampai masa penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis
mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan
1. Bapak Ir. Syamsul Amien, M.S, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
2. Bapak Ir. Eddi Warman, selaku dosen penguji Tugas Akhir yang telah
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Bapak Ir. Raja Harahap, MT, selaku dosen penguji Tugas Akhir yang
penulis.
4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, Msi, selaku Ketua Departemen Elektro,
5. Bapak dan Ibu dosen pengajar Departemen Teknik Elektro yang telah
Akhir kata penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan Tugas Akhir penulis. Akhir kata, semoga Tulisan ini bermanfaat bagi
Penulis,
(Michael Sibarani)
120402093
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK........................................................................................................................ i
2.6 Cara Yang Perlu Dilakukan Untuk Mengatur Putaran Pada Motor Induksi
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.8 Penggunaan Motor Induksi Pada Pompa Air Boiler ................................. 15
4.2.3 Data percobaan dari motor induksi untuk penggerak pada pompa air
boiler ................................................................................................. 36
4.2.4 Data pada moto untuk digunakan pada pompa air boiler............... 37
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3.1 Perbandingan Data Kecepatan Putaran Motor Induksi (Satuan RPM)
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 77
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.7 Gambar rangkaian blok inverter 3 fasa dengan frekuensi dan tegangan
aberubah ........................................................................................................ 16
Gambar 2.10 Gambar output blok 5 (Sebelum diubah menjadi gelombang sinus) .... 17
Gambar 4.1 Grafik antara beban dengan kecepatan pengaturan frekuensi ................. 64
Gambar 4.2 Grafik antara beban dengan kecepatan pengaturan tegangan .................. 66
Gambar 4.3 Grafik daya masukan dari motor terhadap debit air ................................. 67
Gambar 4.4 Grafik daya masukan dari motor terhadap cos phi ................................... 69
Gambar 4.5 Grafik motor pompa air boiler terhadap daya motor yang digunakan .... 70
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data hasil pengukuran perubahan frekuensi terhadap kecepatan putaran .... 34
Tabel 4.2 Data hasil pengukuran perubahan tegangan terhadap kecepatan putaran .... 35
Tabel 4.3 Data masukan dari motor untuk penggerak pada pompa air boiler .............. 36
Tabel 4.4 Data dari motor induksi untuk digunakan pada pompa air boiler ................. 37
Tabel 4.5 Perhitungan dari data keluar pada pompa air boiler ...................................... 57
Tabel 4.6 Daya masuk yang dibutuhkan untuk pompa air boiler pada debit air .......... 58
Tabel 4.7 Data masukan dari motor ke pompa air boiler terhadap beban..................... 59
Tabel 4.8 Efisiensi motor induksi terhadap pompa air boiler ........................................ 63
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
Motor induksi merupakan jenis motor yang digunakan di industri karena jenis
motor ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya konstruksi yang sederhana dan
kokoh harga relatif murah dan tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit. Disamping
keunggulan diatas kelemahan dari motor induksi adalah sulitnya mengatur kecepatan
karena karakteristik motor induksi itu sendiri sifatnya tidak linear. Pada prinsipnya
motor induksi dioperasikan pada kecepatan yang konstan, bila beban berubah maka
kecepatan motor juga akan berubah. Karena itu untuk mempertahankan agar kecepatan
tetap konstan maka tegangan dan frekuensi harus diatur. Agar didapatkan unjuk kerja
yang diharapkan dari motor induksi diperlukan inverter untuk mengatur putaran motor
induksi tersebut.
induksi agar putaran motor induksi dapat diatur. Penggunaannya pada pengaturan
putaran motor induksi sebagai pompa air boiler yang dimana pompa air tersebut juga
digunakan untuk boiler yang dimana air tersebut dipompakan ke boiler dan air tersebut
yang dibutuhkan oleh boiler karena itu untuk mempertahankan agar kecepatan tetap
turbin uap dan juga untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan sesuai dengan yang
diinginkan dengan mengatur putaran tersebut ayang sesuai dibutuhkan boiler dengan
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.2 Perumusan Masalah
rotorsangkar.
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir yang diambil percobaan adalah:
1. Untuk memberikan penjelasan pengaturan putaran motor induksi tiga fasa rotor
sangkar.
rotor sangkar.
1. Tidak membahas pengaruh pengaturan putaran motor induksi tiga fasa rotor
2. Tidak membahas secara rinci peralatan elektronika daya yang digunakan dan
yang dipakai.
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Tidak membahas pengaruh harmonisa terhadap motor induksi tiga fasa rotor
sangkar.
4. Tidak membahas bagian-bagina dari boiler serta juga fungsi dari boiler secara
detail.
5. Tidakamembahasabagaimanaaprosesakelistrikanasecaraamendalamapada
pengaturan kecepatan.
motor induksi tiga fasa rotor sangkar saat mengatur frekuensi dan tegangan
menggunakan inverter.
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Motor induksi adalah salah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja berdasarkan
induksi elektromagnet. Motor induksi memiliki sebuah sumber energi listrik yaitu di
sisi stator, sedangkan sistem kelistrikan di sisi rotornya di induksikan melalui celah
udara dari stator dengan menggunakan dari media elektromagnet. Hal inilah yang
industri ini adalah sebagai penggerak, seperti untuk kipas, kompresor, pompa yang
putaran. Pengaturan putaran dilakukan agar motor dapat menghasilkan kerja sebagai
penggerak pada pompa air boiler yang diperlukan. Ada beberapa caradilakukan untuk
Konstruksi motor induksi terdiri dari dua bagian utama yaitu rotor dan stator.Rotor
dilakukan agar motor juga dapat dipakai untuk digunakan sebagai penggerak pada
bagian yang dimana di bagian yang ada beberapa hal juga membentuk hal yang dapat
dibentuk untuk suatu kesesuaian dengan yang satu dan juga dapat digantikan suatu
dibagian-bagianya yang pada motor induksi yang dimana di berbagai bagian rotor yang
xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lebih jelasnya konstruksi dari motor induksi tiga fasa ditunjukkan bagiannya seperti
2.2.1 Stator
Stator merupakan bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam
atau tidak bergerak dan auntuk tempat amengalirkan arus fasa (Gambar 2.2).
1. Gandar, fungsinya sebagai penopang dan sebagai pelindung bagian dalam mesin
induksi.
2. Inti stator, terbuat bahan laminasi logam yang disusun berlapis-lapis dari inti
stator.
3. Kumparana stator yang dimana kumparan tersebut kumpulan inti dari motor
induksi.
Gambardari konstruksi stator dan bentuk stator suatu motor induksi tiga fasa rotor
xv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bentukapadaaada putaranayangadimanaabentukaajugaabervariasiaantaraabagian
motor-motoraberputarayaituamotorainduksiatigaafasaarotorasangkaradanarotorabelitan.
2.2.2 Rotor
Rotor merupakan bagian dari mesin induksi yang berputar dan terletak di dalam
motorainduksi danastator. Rotor terdiri dari 2 bagian yaitu rotor sangkar dan rotor
belitan.
bagian untuk dibentangkan ke dalam slot-slot yang terdapat pada permukaan rotor dan
rotor dan cincin ujung sangkar tupai yang kecil merupakan hasil cetakan tembaga atau
aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor, maka batang rotor ini kelihatan seperti
kandang tupai sehingga disebut motor induksi rotor sangkar tupai dan berikut gambar
rotor sangkar tupai yag ditunjuk bagian seperti pada Gambar 2.3 :
Berbeda adengan rotor abelitan, rotor adililit adengan alilitan terisolasi dengan
lilitan stator. Lilitan fasa rotor dihubungkan dengan hubungan wyedan masing-masing
ujung fasa terbuka dikeluarkan ke cincin slip yang terpasang pada poros rotor. Slot
rotor dari seri starting dan kecepatan yang dibuat untuk yang dimana akan diselesaikan
dan dibentuk di satu bagian yang dapat dibentuk juga sesuatu yang diadanya ada selama
xvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengasutan. Penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor belitan mengahasilkan
torsi yang lebih besar dengan arus starting yang sangat kecil dibandingkan dengan
Konstruksi motor induksi tiga fasa dengan menggunakan rotor belitan dapat
ditunjukdengan satu gambar yang digambar seperti pada Gambar 2.4 berikut[3] :
Medan putar disebut fluks yang berputar yang dihasilkan dalama kumparan stator
putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak yang
umumnya fasa tiga dan kegunaan dari medan putar adalah untuk memotong konduktor
pada kumparan jangkar dan menghasilkan arus jangkar dan karena rangkaian tertutup
maka timbul fluksi motor dan timbul gaya Lorentz sehingga menghasilkan medan putar
dan motor berputar yang dimana sesuai ketentuan pada sub bab 2.4 yang menyebabkan
motor dapat berputar.Adanya putaran dalam motor induksi 3 fasa terjadi akibat adanya
medan putar (fluks yang berputar)adanamedan aputar yang berada pada atau di bagiana
Pada saat terminal tiga fasa motor induksi dihubungkan dengan suplai tiga fasa
maka arus bolak-balik tiga fasaia, ib, ic,yang terpisah sebesar 1200 satu sama lain akan
mengalir pada kumparan stator. Arus-arus ini akan menghasilkan gaya gerak magnet
xvii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang kemudian menghasilkan fluks yang berputar atau disebut juga medan putar. Untuk
melihat bagaimana medan putar dihasilkan, dapat diambil contoh sebuah motor induksi
tiga fasa yang dihubungkan dengan sumber tiga fasa sehingga stator mengalir arus
Gambar 2.5 a merupakan proses dari medan putar pada motor induksi yang
aaaaGambar 2.5 b merupakan bentuk gelombang sinusoidal yang dimana saat terjadi
medan putar dengan waktu tertentu maka akan dapat dilihat amplitudonya.aaaa
aaaaGambar 2.5 c merupakan proses pertama terjadinya adanaya suatu medan putar
dengan waktuayang diperlukan di saat pertama aadan kemudian juga ada pada bagian
yang memiliki suatu perbedaan aposisi lalu amemilikia perbedaan asudut asebesar a120
derajatayangaposisinyaadimulaiadariaA’-C-B’-A-C-B.aaaa
waktuaperbedaan asudut asebesar 120 derajat ayang posisinya awaktu tertentu antara di
xviii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kedua dan memiliki perbedaan posisi akan adapat adilihat aamplitudonya ajuga ada
yang dimulai di suatu bagian yaitu yang ada berada yang dimana dimulai dari C-B’-A-
C’-B-A’.
aaaaGambar 2.5 e merupakan proses pertama terjadinya medan putar dengan waktu
ketiga dan memiliki perbedaan aposisi alalu juga dapat disamakansehingga memiliki
perbedaan asudut asebesar a120 derajat ayang aposisinya awaktu tertentu maka
aaaaGambar 2.5 f merupakan proses pertama terjadinya medan putar dengan waktu
perbedaan sudut sebesar 120 derajat yang posisinya waktu tertentu maka akan adapat
Oleh karena itu, auntuka mesin dengan jumlah kutub lebih dari dua, kecepatan
putaranaadariaasinkronadiaditurunkanadenganasuatuabagianasebagaiaberikuta[5]:aaaa
120
aaaa = a(rpm).............................................................................................(2.1)
Dimana :
f = frekuensi (Hz)
p = jumlah kutub
Jika pada belitan stator diberi tegangan tiga fasa, maka pada stator akan dihasilkan
arus tiga fasa. Motor induksi adalah peralatan pengubah energi listrik keenergi
mekanik. Listrik yang diubah merupakan listrik tiga phasa. Arus pada rotor didapat dari
arus induksi dimana arus ini berada dalam medan magnetik sehingga akan terjadi gaya
(F) pada rotor yang akan menggerakkan rotor dalam arah tegak lurus medan. Arus ini
xix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
akan mengalir melalui belitan yang akan menimbulkan fluks dan karena aadanya
perbedaan sudut fasa sebesar 120 derajat antara ketiga fasanya, maka akan timbul
medan putar dengan kecepatan sinkrontegangan tiga fasa, maka pada stator akan
dihasilkanaputaranapadaamotorainduksiatigaafasaadenganapersamaana2.1.aDiabagian
statorasendiriatimbulateganganadiatiapafasaadenganarumusayangaditurunkanadengana:
Dimanaa:
aaa=ateganganapadaastatora(Volt)
4,44a=akonstanta
faaaa=afrekuensia(Hz)
aa=ajumlahalilitan
= fluks (Wb)
Dalam keadaan rotor masih diam, medan putar stator akan memotong batang
konduktor pada rotor. Akibatnya pada kumparan timbul tegangan induksi dengan
tertutup, maka GGL tersebut akan menghasilkan arus . Adanya arus di dalam
kumparan rotor akan menhasilkan medan magnet rotor. Interaksi medan magnet rotor
dengan medan putar stator akan menimbulkan gaya F pada rotor. Bila kopel mula yang
dihasilkan oleh gaya F cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar
searah medan putar stator. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya F cukup besar
untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah medan putar stator. Adanya
arus di dalam kumparan rotor akan menhasilkan medan magnet rotor. Perputaran
rotor akan semakin menigkat hingga mendekati kecepatan sinkron rotor akan
menghasilkan medan magnet rotor. Adanya arus di dalam menjadi suatu akan
xx
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menghasilkan medan magnet rotor. Kecepatan sinkron medan putar stator ( ) dan
−
aaaa = 100%a(%)………………...……………………….…………...…..(2.3)
Dimana :
s = slip (%)
Sebuah motor induksi identik dengan sebuah transformator. Oleh sebab itu,
rangkaianaekivalenamotorainduksiamiripadenganasuatuarangkaianaekivalenatransform
ator. Perbedaannya hanyalah bahwa kumparan rotor dari motor induksi berputar, yang
dihasilkan dengan cara yang sama sebagaimana halnya pada transformator. Semua
nilai perfasa hal ini dimaksudkan untuk mempermudah analisis. Rangkaian ekivalen
motor induksi dihasilkan dengan cara yang sama sebagaimana juga halnya dengan
motor induksi tiga fasa rotor sangkar untuk membentuk dalam perhitungan yang
singkat dan juga memiliki persamaan yang tepat sesuai dengan yang diperlukan saat
menganalisis di pakai juga untuk perhitungan theory halnya pada transformator bahwa
kumparan rotor dari motor induksi dapat juga berputar dan digunakan adanya suatu
rangkaian ekivalen untuk membentuk suatu bagian yang dimana juga akan membentuk
bagian yang ada dan juga kemudian menghasilkan suatu rangkaian motor induksi
xxi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tiga fasa dan begitu juga untuk yang lain dan juga rangkaian ekivalen dari motor seperti
Gambar di atas merupaka gambar rangkaian ekivalen motor induksi tiga fasa yang
memiliki suatu bagian stator dan rotor yang dimana pada motor. Pada bagian stator dan
* aa=ateganganasumbera(V)
0 = tegangan pada bagian rotor (V) (S = slip karena tegangan di rotor muncul karena
0. = tegangan pada induktansi pada bagian rotor (V) (S = slip karena tegangan di
rotor muncul karena ada induksi tegangan dari stator dan slip).
xxii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
, = resistansi pada bagian rotor (ohm)
2.6 Cara Yang Perlu Dilakukan Untuk Mengatur Putaran Pada Motor Induksi 3
Fasa
Cara yang dilakukan untuk mengatur putaran motor induksi dapat dijelaskan
bagaimana mengaturnya agar tidak terjadi kesalahan dengan cara sebagai berikut:
1. Mengaturanilaiadariajumlahakutubapadaamotor
Dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan jumlah kutub yang ada dengan yang
berbanding terbalik dengan kecepatan putaran sehingga semakin kecil nilai dari
2. MengaturanilaiadariaFrekuensiaSumber
Dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu inverter yang digunakan untuk
kecepatan putaran sehingga semakin besar frekuensi yang dihasilkan oleh inverter
3. MengaturanilaiadariaTeganganaSumber
Dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu inverter yang digunakan untuk
mengatur tegangan. Persamaan dari torsi motor induksi tiga phasa menjelaskan
bahwa torsi sebandingdengan pangkat dua tegangan yang diberikan. Pada beban
tertentu dengan menganggap besarnya tahanan rotor dan reaktansi rotor konstan
serta slip yang kecil, dengan merubah nilai tegangan input maka akan konstan
xxiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
serta slip yang kecil maka perubahan kecepatan ada. Pengaturan putaran motor
induksi tiga phasa dengan cara mengatur tegangan sumber mempunyai daerah
4. MengaturanilaiadariaTahananaLuar
Dilakukan dengan mengatur nilai dari jumlah motor induksi tiga phasa yang
dipasang diluar dari motor induksi dan menyesuaikan antara nilai kecepatan putaran
dengan tahanan luar.Perbandingan antara nilai tahanan luar dengan nilai kecepatan
putaran berbanding terbalik karena saat adanya tahanan luar maka torsi semakin
besar [8].
1. Hubunganafrekuensiadenganatorsi
menjagaagar konstan, maka tegangan dan frekuensi input tervariasi sama dan
sebanding. Jika frekuensi dibuat dua kali, maka frekuensi juga dibuat dua kali.
Jikaa frekuensi adan ategangan ainput adinaikkan, maka kecepatan putar motor
2.aaHubunganakecepatanadenganatorsi
aaaabesarnya torsi tergantung dari kecepatan sudut (ω). Jika putaran rotor
aaaadipercepat, maka torsi yang dihasilkan kecil, sedangkan jika torsinya besar
aaaamakaakecepatannyaapunaakanamenjadiasemakinalambatadanamenurunadiaadanya
aaaamembentuk bagian yang dimana juga bagian tersebut merupakan suatu hal yang
xxiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.aaHubunganateganganadenganatorsiaaa
aaaaBesarnya torsi suatu motor induksi tergantung pada tegangan lalu frekuensi
aaaayangadiberikanauntukastator.aBilaafatetapamakaaTa«aV2adanasebaliknya[9].
2.8aPenggunaanaInverteraPadaaPengaturanaPutaranaMotoraInduksiaaa
aaaaInverter yang digunakan adalah inverter tiga fasa dengan frekuensi dan tegangan
berubah dan pada inverter ini ditambahkan suatu rangkaian yang mampu mengubah
besar perubahan tegangan yang terjadi menjadi perubahan frekuensi dan Gambar 2.7
dari pengaturan putaran motor induksi tiga fasa yang terdiri daria:
frekuensi dapat diubah menjadi tegangan searah dengan bantuan tegangan (*3).
3. Rangkaian pembentuk harga mutlak (untuk memberikan nilai dari frekuensi yang
penguatan saat menerima tegangan dan frekuensi arus bolak-balik untuk dapat
7. Titik A adalah keluaran dari rangkaian integrator yang dimana saat menghasilkan
xxv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tegangan arus searah sebagai penetralisir untuk frekuensi yang dapat mengganggu
berubah..................................................
pembentuk harga mutlak / harga tetap dari tegangan yang frekuensinya agar terjadi
perubahan untuk membentuk gelombang yang terdiri dari suatu sehingga dapat
dibentuk berdasarkan sesuatu yang dapat dibuat dan dihasilk berdasarkan pada suatu
asal yang dimana pada bagian yang sesuai dengan pembentukan dari dan kemudian
adanya hal tersebut juga menghasilkan suatu bagian yang dimana ada pembagian dari
bentuk yang akan menghasilkan suatu bagian yang ada dan juga kemudian di bentuk
suatu pembagian berdasarkan pada hasil yang da dan yang juga untuk dibagi perubahan
xxvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
frekuensi dan tegangan. Proses pembentukan suatu gelombang yang juga dimulai dalam
integrator yang dimana setelah diberikan nilai frekuensi dan tegangan yang ditetapkan
dari rangkaian pembentuk harga absolute. Proses pembentukan dari gelombang dimulai
Gambar diatas adalah bentuk gelombang yang akan diubah menjadi gelombang
sinus murni agar menjadi frekuensi dan tegangan ac secara bertahap dan frekuensi juga
tegangan nya dapat diatur sesuai dengan yang diperlukan untuk kerja motor induksi
saat digunakan sebagai penggerak untuk menghasilkan daya yang sesuai dan tepat lalu
masuka(*4) yang sebanding dengan frekuensi tersebut karena untuk fluks konstan.
xxvii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Inverter merupakan peralatan untuk merubah tegangan arus bolak-balik dengan
frekuensi tertentu (dalam hal ini frekuensi dari PLN) menjadi tegangan arus searah
yang diproses dengan rangakaian switching supaya frekuensi konstan (50Hz) dapat
yangatelahaberubah.aaaaaa
Beban listrik / keluaran dari inverter dapat digunakan untuk pompa hidrolik
umpan air yang berupa motor induksi AC, putar sesuai frekuensi input dengan range
lebih lebar dengan persamaan ns = (120 x f) / p dengan cara ini sangat efisien dan
Motor Induksi yang digunakan pada pompa air boiler adalah motor induksi tiga
fasa untuk menggerakkan pompa air boiler yang air yang digunakan adalah air
demineralisasiHasil terakhir air yang sudah melalui proses demin /air yang mengalami
1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer
bawah tanah ke tangki penyimpan air) dari bawah tanah keapompa air.
2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang
melewati mesin-mesin dan peralatan) dari mesin yang satu ke mesin lain.
Air pengisi boiler ditampung pada 4 buah tangki (tangki penampung air) atau
yang sering disebut tangki condensate yang berkapasitas total 2650 m6.Tipe boiler
yang digunakan adalah water tube boiler dengan high pressureboiler feed pump yang
dimana tipe ini memiliki karakteristik : boiler ini memiliki tekanan steam operasi lebih
dari 15 psig dengan kapasitas antara 4.500-12.000 kg/jam atau menghasilkan air panas
dengan tekanan diatas 160 psig atau dengan menggunakan dari suatu temperatur diatas
xxviii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2500F. Tekanannya yang tinggi menyebabkan boiler ini dapat membangkitkan energi
Cara kerja water tube boiler adalah proses pengapian terjadi di luar pipa,
kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air
tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap pemanasan kedua dan tahap pemanasan
pertama, baru uap dilepaskan ke pipa utama distribusi. Berikut merupakan visual boiler
Gambar diatas adalah gambar dari boiler tipe air yang dimana saat boiler bekerja
menggunakan air yang diuapkan yang sesuai dengan yang dibutuhkan saat proses
penguapan oleh boiler agar melalui jumlah air yang disesuaikan dengan tekanan yang
ingin dihasilkan untuk digunakan uap tersebut generator turbin uap seperti percobaan
dengan menggunakan dari suatu bagian yang ada dengan karakteristik boiler tipe air
adalah:
xxix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan yang
3. Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi dan juga untuk
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau uapan. Air panas atau uapan pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalahmedia yang berguna
dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai
menjadi uap, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,sehingga boiler harus dijaga dengan
sangat baik. Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem uapan dan sistem bahan
bakar [11].
menghasilkan data yang akurat juga dapat dibentuk sehingga juga dapat menghasilkan
persamaan yang dibentuk juga dengan kemudian diturunkan agar dapat menjadi rumus
sesuaiakemudianadibentukadanadirumuskanasuatuarumusauntukadibentukaberdasarkn
padaaatetapanaasebagaiaaberikuta:aaaaa
7 8 9 8 : 8 ;
Dayaakeluarapompaa(kW)a=a …………..……………………………...(2.4)
+++ < 6=++
Dimana :aaaaaaaaaaaaaaaaaa :: aa
Qa=adebitaalirana(m3/s)
xxx
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ha=abagianapembuangana(m)
>a=amassaajenisafluidaa(kg/m3)
Dan untuk mengetahui daya masuk yang dibutuhkan untuk kerja motor induksi
Dimana :
* = tegangan (V)
= arus (I)
Pada pembentukannya, ada juga yang mengambil data secara langsung dan ada
juga dengan menggunakan rumus dan mengambil data secara langsung mengukur debit
pada pompa air boiler dengan cermat sehingga diperoleh suatu ketepatan dalam hal
mengambil dan menyusun lalu menampung air yang mengalir pada pembebanan
tertentu lalu mendapatkan nilai dari debit suatu pompa air boiler dan juga kemudian
Dimana :
Qa=aflowa(kg/I6)
ma=amassaa(kg)
v = volume (I6 )
xxxi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kemudian ditentukan kembali nilai Q dengan rumus yang berbeda untuk satuan
yang berbeda dan nilai v menggunakan alat current meter lalu nilai Q juga didapat
Dimana :
Qa=adebitaaira(m6/jam)
va=akecepatanaaliranaaira(m/s)
A = luas penampang (m )
Dan juga pada penyusunan dari suatu nilai yang tepat pada saat pengaturan data
yang diperlukan dalam hal yang digunakan yaitu dengan mengambil data secara akurat
dan juga tepat maka menggunakan suatu rumus yang dimanan untuk menghasilkan
suatu bilangan yang baik dan juga benar pada saat penyusunannya digunakan di
percobaan dengan cara untuk menghasilkan nilai yang tepat dan kemudian untuk
LMNO
aaaaan = (%)…………………....…………....……...…………………………(2.8)
L4P
Dimana :
Pouta=adayaakeluarana(W)
xxxii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.11 Standar Air Umpan Pada Pompa Air Boiler
Air umpan adalah air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi uap. Dan
sedangkan sistem air umpan adalah sistem penyediaan air secara otomatis untuk
pompa di boiler sesuai diperlukan uap atau proses yang dari penguapan air.
dibentuk dari air yang menyebabkan endapan kerak pada boiler dan sistem penunjang
sehinggaaharusajugaadidapataairapengisiaketeladidapatkanadaria2asumbera:
a.aAirAKondensat
Didapatkan dari hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakan sebagai pemanas
pada media penggerak utama, baik itu uap kering dan uap kenyang, yang telah
digunakan sebagai penggerak turbine uap dan mesin uap akan menghasilkan uap bekas
tersebut ditampung pada suatu pipa da bertekanan 0,6-1,5 kg/cm2 (sesuai yang
diinginkan), digunakan sebagai pemanas nira, penguapan dan masakan dan karena
perbedaan panas antara uap kenyang dengan nira encer dan nira kental yang dipanaskan
ditampung dan dialirkan ke stasiun boiler, sebagai air pengisi ketel dan air kondensat
yangatepatadanabaikadipakaiamemenuhiapersyaratanadenganapHa8,5,azataCaaCO3a2,
besiasebagaialogamaFea0,002adanaoksigenasebagaiazataO2a0,02.
b.aAiraDemineralizeraaaaaa
aaaaaaaDidapatkan dari raw Water yang telah melalui proses penjernihan dan
pemurnian atau proses pemurnian air. Air yang didapatkan dari sumur bor, ditampung
pada kolam air, dipompa kedalam tangki penyaringan utama yang berfungsi sebagai
penyaring kotoran-kotoran alam misalnya : lumpur, dsb. Setelah melalui sand filter, air
diteruskan melaui penyaringan yang kedua yang berfungsi sebagai pelunak air yaitu
pengikat kotoran kimia misalnya : Magnesium (Mg) dan Calsium (Ca) yang disebut
xxxiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hardness. Sebagai pemurnian terakhir, Air yang sudah dulunakan tersebut diteruskan
melalui proses demineralisasi pertukaran ion. Hasil terakhir air yang sudah melalui
prosesademinadikirimakeaboilerasebagaiaairapengisiaboilera(tangkiapenampung untuk
air)adanasyarat-syaratademineralisasiadenganapHa7,5,akekerasana0,zataSiO2adengan
Air pengisi boiler ditampung pada 4 buah tangki (tangki penampung air) atau
yang sering disebut tangki kondensat yang berkapasitas total 2650I6 [12].
Penggunaan uap boiler pada generator turbin uap adalah mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis
dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis
mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti
pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada
proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu bentuk putaran
Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor yang
merupakan komponen utama pada turbin kemudian di tambah komponen lainnya yang
meliputi pendukunnya seperti bantalan, kopling dan sistem bantu lainnya agar kerja
turbin dapat lebih baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan energi kinetik dari fluida
kerjanya yang bertambah akibat penambahan energi termal.Prinsip kerja turbin uap
pada turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang.Sudu-sudu ini berputar karena tiupan
dari uap bertekanan yang berasal dari ketel uap, di telah dipanasi terdahulu dengan
xxxiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada percobaan yang dilakukan menggunakan temperatur boiler 260℃ dengan
test pressure : 12,2 kg/RI ; 14,3 kg/RI ; 16,25 kg/RI ; 18,4 kg/RI ; 20,2 kg/RI
; 22,5 kg/RI ; 24, 95 kg/RI dan 32 kg/RI .Setelah boiler menghasilkan uap dengan
tekanan± (lebih kurang) 20 kg/ cI dan generator turbin uap menghasilkan daya aktif
sebesar 520 kW lalu uap untuk menghasilkan daya aktif pada generator turbin uap
tersebut dialirkan menuju generator turbin uap dengan membuka kerangan. Setelah
generator turbin uap beroperasi normal, daya listrik disuplai ke Pengolahan MKS
(Minyak Kelapa Sawit), Pengolahan IKS (Inti Kelapa Sawit) dan ke stasiun boiler
untuk blower / pompa air, transport bahan bakar (seperti : konveyor, elevator bahan
bakar). Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan
dipakai untuk memutarturbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama
halnya dikopel dengan sebuah generator di sinkron agar menghasilkan energi listrik
yang dibuat.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi
muncul menjadi uap bertekanan rendah.Panas yang sudah diserap oleh kondensor
menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju
boiler.Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula
bernilai lebih kecil dari 50%.Turbin uap yang dibuat dalam bentuk yang juga dibuat
xxxv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan diPabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Lubuk
dilaksanakan apada minggu aketiga bulan Juni. Lama penelitian berkisar 6-7 jam.
Socfin Indonesia Lubuk Pakam.Kec. Dolok Masihol, Kab. Deli Serdang, Sumatera
Utarayang akan dilaksanakan melalui beberapa proses percobaan dan dilakukan sesuai
dengan rangkaian percobaan, kemudian akan diperoleh data yang akan dianalisis pada
tahap berikutnya untuk memperoleh hasil pengaturan kecepatan putaran dan efisiensi
yang dihasilkan. Cara ini dilakukan dengan mengatur frekuensi dan tegangan
menggunakan inverter dengan motor induksi, kemudian hasil yang didapat akan
xxxvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4 Variabel yang diamati
Pada apenelitian aini avariabel yang akan diamati untuk tugas akhir adalaha:
• Kecepatan putaran motor pada kondisi beban yang diatur untuk percobaan.
• Teganganyang disupplai motor yang diatur pada kondisi beban yang diatura
• Frekuensi yang megalir saat tegangan mengalir ke motor pada kondisi beban
xxxvii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5 Flowchart Penelitian
xxxviii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.6 Prosedur penelitian
sesuai dengan percobaan yang dilakukan. Pada saat percobaan, hal-hal yang harus dapat
dicermati agar tidak terjadi adanya kesalahan dan juga harus dijaga agar dapat
menghasilkan suatu data yang baik dan benar. Adapun diagram skematik pecobaan
R n
MOTOR POMPA
INVERTER
MCB PFC INDUKSI AIR
S 3 FASA
3 BOILERFA
FASAFAS SA
T
Dengan:
xxxix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Diagram rangkaian percobaan pengaturan tegangan
R MOTOR n POMPA
S INVERTER
MCB PFC INDUKSI AIR
3 FASA
T 3 BOILERFA
FASAFAS SA
Dengan:
a) Mengalir tegangan dari sumber yaitu tegangan jala-jala dengan tegangan yaitu
b) MCB di posisi dalam keadaan hidup agar befungsi sebagai pengaman dan juga
sebagai penghubung.
c) Inverter menerima tegangan tiga fasa dari PLN lalu frekuensi diatur dimulai
dari pengaturan frekuensi dari 40 Hz, 42,5 Hz, 45 Hz, 47,5 Hz,50 Hz, 52,5 Hz,
d) Dicatat hasil kecepatan putaran yang diatur dari inverter yang dimulai dari
xl
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e) Kemudian motor induksi tiga fasa bergerak sesuai dengan pengaturan frekuensi
yang dilakukan dan putaran dari motor induksi tersebut menggerakkan pompa
air boiler.
f) Dicatat hasil debit air dan tekanan uap yang dihasilkan dengan menggunakan
g) Percobaan selesai.
a) Mengalir tegangan dari sumber yaitu tegangan jala-jala dengan tegangan yaitu
b) MCB di posisi dalam keadaan hidup agar befungsi sebagai pengaman dan juga
sebagai penghubung.
c) Inverter menerima tegangan tiga fasa dari PLN lalu tegangan diatur dimulai dari
pengaturan tegangan dari 380 V, 385 V, 390 V, 395 V, 400 V, 405 V, 410 V
d) Dicatat hasil kecepatan putaran yang diatur dari inverter yang dimulai dari
e) Kemudian motor induksi tiga fasa bergerak sesuai dengan pengaturan tegangan
yang dilakukan dan putaran dari motor induksi tersebut menggerakkan pompa
air boiler.
f) Dicatat hasil debit air dan tekanan uap yang dihasilkan dengan menggunakan
g) Percobaan selesai.
xli
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
4.1 Umum
Motor Induksi adalah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi
listrik arus bolak-balik menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak
mekanik tersebut adalah putaran rotor.Motor Induksi adalah suatu mesin listrik yang
mekanisaatauaenergiamekanik,adimanaaenergiagerakatersebutaadalahaputaranayangadi
atur.
pengaturan putaran rotor motor induksi dengan suplai tegangan listrik arus bolak-balik.
Dimana tegangan listrik arus bolak-balik diubah menjadi teganganlistrik arus searah
lalu menjadi tegangan listrik arus bolak-balik yang tegangannya dapat diatur dengan
menjadi lebar dan juga menjadi lembut untuk digunakan sebagai motor penggerak
pompa air boiler. Pompa air boiler digunakan untuk memompakan air yang diperlukan
untuk boiler bergantung pada pembebanan yang diperlukan untuk boiler. Pemompaan
ini juga menggunakan air yang berasal dari air bawah tanah yang juga mengalami
beberapa proses agar bahan dari pembentuk boiler tidak terjadi adanya karat yang
timbuldimana tegangan listrik arus bolak-balik diubah menjadi tegangan listrik arus
xlii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2 Data Percobaan
inverterdi Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli
Serdang Sumatera Utara pada pompa air boiler dengan data pengujian sebagai berikut:
Va(PLN)a=a380aVolta(3fasa)
= 2950 rpm
I = 128 A
Kutub = 2
Berikut data yang diperoleh dari pengujian motor induksi 3 fasa di Pabrik
Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera
Tabel 4.1 Data hasil pengukuran perubahan frekuensi terhadap kecepatan putaran
42,5 Hz 380 V 2448 2376 2326 2306 2296 2276 2180 2130
47,5 Hz 380 V 2791 2687 2657 2637 2609 2587 2480 2458
50 Hz 380 V 2970 2924 2904 2894 2795 2624 2555 2504
52,5 Hz 380 V 3100 3080 3070 3020 2990 2960 2898 2850
57,5 Hz 380 V 3430 3397 3357 3327 3307 3297 3247 3207
xliii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Cara mengambil data dari tabel yaitu dengan melakukan suatu pengaturan pada
inverter dengan mengatur frekuensi yang bersamaan dengan mengatur tegangan yang
dilakukan agar menjaga keseimbangan fluks magnetik pada saat pengaturan frekuensi
yang diperhatikan saat pengambilan data. Lalu kemudian nilai dari putaran motor
induksi tersebut dicantumkan secara langsung pada alat ukur untuk mengetahui putaran
motor.
Berikut data yang diperoleh dari pengujian motor induksi 3 fasa di Pabrik
Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera
Tabel 4.2 Data hasil pengukuran perubahan tegangan terhadap kecepatan putaran
15 22 30 35 45 58 60 75
Pada pengambilan data awalnya berdasarkan pada prosedur yang ada pada bab
sebelumnya sehingga saat mengambil data frekuensi dan tegangan mengikuti prosedur
xliv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang ada dan juga secara teliti saat mengambil data tersebut agar tidak terjadi kesalahan
saat mengambil data yang ada. Prosedur yang tertera dilakukan dengan cermat agar
4. 2. 3 Data percobaan dari motor untuk penggerak pada pompa air boiler.
Tabel 4.3 Data masukan dari motor untuk penggerak pada pompa air boiler.
Cara mengambil data secara langsung mengukur debit pada pompa air boiler
dengan cermat dan menampung air yang mengalir pada pembebanan tertentu lalu
menghitung air yang dihasilkan dari pompa dengan rumus pada persamaan
2.6.Kemudian ditentukan kembali nilai Q dengan rumus yang berbeda untuk satuan
yang berbeda dan nilai v menggunakan alat current meter lalu nilai Q dengan
4.2.4 Data pada motor untuk digunakan pada pompa air boiler.
Tabel 4.4 Data dari motor induksi untuk digunakan pada pompa air boiler.
xlv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3 Analisis Data
Dari data hasil penelitian di Pabrik Kelapa Sawit PT. Socfin Indonesia Kec.
Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara pada pompa air boiler :
Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
pada pompa air boiler dengan menggunakan Persamaan 2.1 dan Persamaan 2.2:
Dari hasil pada tabel pengaturan frekuensi dapat dilihat perbandingan antara
perhitungan dengan rumus pada persamaan 2.1 dan dengan percobaan yang memiliki
Data 1
Pada frekuensi 40 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2370 rpm
pada tanpa beban, kecepatan putaran 2297 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 2207 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2190 rpm pada
berbeban 75 kW.
+ < U+
Dari perhitungan, didapat : = = 2400 rpm
Hasilnya = 1 : 1,012
Hasilnya = 1 : 1,075
xlvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Data 2
Pada frekuensi 42,5 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2448
rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 2376 rpm pada berbeban 38 kW,
kecepatan putaran 2296 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2180
+ < U ,V
Dari perhitungan, didapat : = = 2550 rpm
Hasilnya = 1 : 1,041
Hasilnya = 1 : 1,050
Data 3
Pada frekuensi 45 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2665 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 2570 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 2490 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2340 rpm pada
berbeban 75 kW.
+ < UV
Dari perhitungan, didapat : = = 2700 rpm
Hasilnya = 1 : 1,013
Hasilnya = 1 : 1,094
xlvii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Data 4
Pada frekuensi 47,5 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2791
rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 2687 rpm pada berbeban 38 kW,
kecepatan putaran 2609 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2580
+ < UW,V
Dari perhitungan, didapat : = = 2850 rpm
Hasilnya = 1 : 1,021
Hasilnya = 1 : 1,085
Data 5
Pada frekuensi 50 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 2970 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 2924 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 2895 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2755 rpm pada
berbeban 75 kW.
+ < V+
Dari perhitungan, didapat : = = 3000 rpm
Hasilnya = 1 : 1,01
Hasilnya = 1 : 1,049
xlviii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Data 6
Pada frekuensi 52,5 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 3100
rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3080 rpm pada berbeban 38 kW,
kecepatan putaran 3040 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2988
+ < V ,V
Dari perhitungan, didapat : = = 3150 rpm
Hasilnya = 1 : 1,06
Hasilnya = 1 : 1,037
Data 7
Pada frekuensi 55 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 3287 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 3267 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 3197 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3150 rpm pada
berbeban 75 kW.
+ < VV
Dari perhitungan, didapat : = = 3300 rpm
Hasilnya = 1 : 1,01
Hasilnya = 1 : 1,029
xlix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Data 8
Pada frekuensi 57,5 Hz dengan tegangan 380 V dengan kecepatan putaran 3430
rpm pada tanpa beban,kecepatan putaran 3397 rpm pada berbeban 38 kW,
kecepatan putaran 3344 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3297
+ < VW,V
Dari perhitungan, didapat : = = 3450 rpm
Hasilnya = 1 : 1,005
Hasilnya = 1 : 1,031
teori
4.3.1.2Pengaturan Tegangan
Dari hasil pada tabel pengaturan tegangan dapat dilihat perbandingan antara
perhitungan dengan rumus pada persamaan 2.1 dan persamaan 2.2dan juga untuk
menyesuaikannya juga dipakai penggabungan antara dua rumus menjadi satu rumus
lalu digunakan dengan perhitungan dan dengan percobaan yang memiliki perbandingan
sebagai berikut :
Data 1
Pada tegangan 380 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3089 rpm
pada tanpa beban, kecepatan putaran 2994 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
l
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
putaran 2950 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2904 rpm pada
berbeban 75 kW.
6X+ < +
Dariaperhitungan,adidapata:a =a aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
U,UU 8 < W < +.+ 6
Hasilnya = 1 : 1,003
Hasilnya = 1 : 1,051
Data 2
Pada tegangan 385 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3101 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 3084 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 3040 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2998 rpm pada
berbeban 75 kW.
6XV < +
Dari perhitungan, didapat : =
U,UU 8 < W < +.+ 6
= 3141 rpmaaaaaaaaa
Hasilnya = 1 : 1,012
Hasilnya = 1: 1,032
li
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Data 3
Pada tegangan 390 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3131 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 3010 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 2994 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 2950 rpm pada
berbeban 75 kW.
6Z+ < +
Dari perhitungan, didapat : =
U,UU 8 < W < +.+ 6
= 3182 rpmaaaaaaaaa
Hasilnya = 1 : 1,016
Hasilnya = 1 : 1,066
Data 4
Pada tegangan 395 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3180 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 3140 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 3090 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3050 rpm pada
berbeban 75 kW.
6ZV < +
Dari perhitungan, didapat : =
U,UU 8 < W < +.+ 6
= 3223 rpmaaaaaaaaa
Hasilnya = 1 : 1,013
lii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hasilnya = 1 : 1,041
Data 5
Pada tegangan 400 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3200 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 3190 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 3170 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3159 rpm pada
berbeban 75 kW.
U++ < +
Dari perhitungan, didapat : =
U,UU 8 < W < +.+ 6
Hasilnya = 1 : 1,02
Hasilnya = 1 : 1,028
Data 6
Pada tegangan 405 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3280 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 3240 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 3199 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3179 rpm pada
berbeban 75 kW.
U+V < +
Dari perhitungan, didapat : =
U,UU 8 < W < +.+ 6
= 3304 rpmaaaaaaaaa
Hasilnya = 1 : 1,007
liii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kesimpulan: Penggunaan inverter tidak melebihi hasil dari perhitungan theori
Hasilnya = 1 : 1,030
Data 7
Pada tegangan 410 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3300 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 3280 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 3240 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3198 rpm pada
berbeban 75 kW.
U + < +
Dari perhitungan, didapat : =
U,UU 8 < W < +.+ 6
= 3345 rpmaaaaaaaaa
Hasilnya = 1 : 1,01
Hasilnya = 1 : 1,019
Data 8
Pada tegangan 415 V dengan frekuensi 50 Hz dengan kecepatan putaran 3350 rpm
pada tanpa beban,kecepatan putaran 3299 rpm pada berbeban 38 kW, kecepatan
putaran 3270 rpm pada berbeban 56 kW dan kecepatan putaran 3240 rpm pada
berbeban 75 kW.
U V < +
Dari perhitungan, didapat : =
U,UU 8 < W < +.+ 6
= 3386 rpmaaaaaaaaa
liv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sehingga perbandingannya : Saat tanpa beban = 3350 : 3386
Hasilnya = 1 : 1,010
Hasilnya = 1 : 1,035
Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
untuk mengetahui daya masuk yang dibutuhkan untuk kerja motor induksi tiga fasa
yang dihasilkan maka menggunakan rumus pada persamaan 2.5 dan kemudian untuk
mengetahui daya masuk pada motor induksi untuk tiap pembebanan maka dihitung
berdasarkan keperluan dari pembebanan pada pompa air boiler yaitu dengan
Data 1
Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,18 adalah :
= 15164,4512 Watt
= 15 kWatt
Data 2
Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,26 adalah :
lv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daya masukan motor = √3 x * CosΦ
= 21904,2073 Watt
= 22 kWatt
Data 3
Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,36 adalah :
= √3x380x128x0,36
= 30328,9024 Watt
= 30 kWatt
Data 4
Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,42 adalah :
= 35383,7195 Watt
= 35 kWatt
Data 5
Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,54 adalah :
lvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daya masukan motor = √3 x * CosΦ
= 45493,3536 Watt
= 45 kWatt
Data 6
Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,69 adalah :
= 58130,3963 Watt
= 58 kWatt
Data 7
Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,72 adalah :
= 60657,8049 Watt
= 60 kWatt
Data 8
Daya masukan dari motor pada kondisi nilai cos phi 0,89 adalah :
lvii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daya masukan motor = √3 x * CosΦ
= 75 kWatt
Sawit PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
untuk mengetahui daya masuk yang dibutuhkan untuk kerja motor induksi tiga fasa
yang dihasilkan maka menggunakan rumus pada persamaan 2.4 dan kemudian untuk
mengetahui daya masuk pada motor induksi untuk tiap pembebanan maka dihitung
Data 1
Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi
0,18a:
Debit = 8,5I6 /` I
Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,18a:
lviii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Data 2
Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi
0,26a:
Debit = 11 I6 /` I
Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,26a:
Data 3
Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi
0,36a:
Debit = 14,5I6/` I
Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,36a:
lix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(7 < a < b < c)
Daya keluaran untuk pompa =
( +++ < 6=++)
Data 4
Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi
0,42a:
Debit = 18 I6 /` I
Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,42a:
Data 5
Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi
0,54a:
Debit = 20 I6 /` I
lx
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bagian Pembuangan (H) = 390 m
Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,54a:
Data 6
Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi
0,69a:
Debit = 22 I6 /` I
Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,69a:
lxi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Data 7
Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi
0,72a:
Debit = 24,5I6/` I
Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,69a:
Data 8
Daya yang diperlukan untuk pengoperasian pompa pada kondisi nilai cos phi
0,89a:
Debit = 26,7I6/` I
Daya keluaran untuk Pompa Air Boiler pada kondisi nilai cos phi 0,89a:
lxii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(7 < a < b < c)
Daya keluaran untuk pompa =
( +++ < 6=++)
Tabel 4.5 Perhitungan dari daya keluar pada pompa air boiler
yang dimana pada persamaan ini juga dapat diambil referensi bahwa ini merupakan
bagian kerja dari motor induksi tiga fasa rotor sangkar dengan pengaturan
menggunakan inverter untuk mengatur pompa air boiler pada saat melakukan
percobaan.
lxiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.6 Daya masuk yang dibutuhkan untuk pompa air boiler pada debit air
15 kW 8,5m6/jam
22 kW 11m6/jam
30 kW 14,5m6/jam
35 kW 18m6/jam
45 kW 20m6/jam
58 kW 22m6/jam
60 kW 24,5m6/jam
75 kW 26,7m6/jam
Aaaa
dihasilkan pada daya masukan motor induksi dan juga melakukan penyesuaian terhadap
debit yang diperlukan dan juga dipakai dalam menentukan suatu pengambilan atau
pemilihan data yang sesuai dan juga dengan yang sesuai antara debit air dengan daya
pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar dan diatur dengan inverter yang juga dimana
ada bagian yang dimana juga terdapat di antara bagian yang dimana juga terdapat suatu
bagian yang ada dimana juga untuk membentuk dan mneghasilkan suatu proses dan
juga dipakai dalam menentukan suatu pengambilan atau pemilihan data yang sesuai dan
lxiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 4.7 Daya masukan dari motor ke pompa air boiler terhadap beban
15 kW 0,18
22 kW 0,26
30 kW 0,36
35 kW 0,42
45 kW 0,54
58 kW 0,69
60 kW 0,72
75 kW 0,89
terhadap pompa air boiler dengan daya masukan motor induksi yang dikopel dengan
Dari percobaan, dapat dilakukan perhitungan untuk efisiensi dari motor induksi
Dataa1
Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,18
adalah :
lxv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LMNO
%n=
L4P
+,= V
%n= aaaaaa
V
% n = 70,8 %
Dataa2
Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,26
adalah :
LMNO
%n=
L4P
,X6
%n= aaaaaa
% n = 58,3 %
Dataa3
Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,36
adalah :
LMNO
%n=
L4P
=,6Z
%n= aaaaaa
6+
% n = 54,6 %
lxvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dataa4
Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,42
adalah :
LMNO
%n=
L4P
+
%n= aaaaaa
6V
% n = 57,1 %
Dataa5
Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,54
adalah :
LMNO
%n=
L4P
,=W
%n= aaaaaa
UV
% n = 48,1 %
Dataa6
Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,69
adalah :
LMNO
%n=
L4P
lxvii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6,=V
%n= aaaaaa
VX
% n = 40,7 %
Dataa7
Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,72
adalah :
LMNO
%n=
L4P
V,V
%n= aaaaaa
=+
% n = 42,5 %
Dataa8
Efisiensi motor induksi yang digunakan pada pada kondisi nilai cos phi 0,89
adalah :
LMNO
%n=
L4P
W,UU
%n= aaaaaa
WV
% n = 36,5 %
Untuk hasil dari efisiensi motor terhadap pompa air boiler dapat dibentuk dalam
tabel yang dimana agar dapat melihat hasil dari efisiensi motor terhadap pompa air
boiler untuk membentuk suatu penggunaan pada motor induksi tiga fasa rotor sangkar
yang dapat digunakan untuk penunjuk agar dapat dipakai dan juga dapat digunakan
lxviii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
agar sesuai dan juga memenuhi aturan pada saat menggunakan motor induksi tiga fasa
dengan menggunakan inverter pada suatu persamaan yang dibentuk dalam tabel yang
0,42 20 kW 57,1% 35 kW
Cara mengambil data pada tabel dengan mengambil data dari daya masukan pada
motor induksi menggunakan rumus pada persamaan 2.5dan daya output pada pompa air
boiler menggunakan rumus pada persamaan 2.4 lalu efisiensi didapat dengan
Data dari hasil tiap-tiap tabel dapat dibentuk dengan menggunakan grafik
sebagai berikut :
lxix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Grafik pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai
berikut:
4000
RPM
380 V
3500
385 V
3000
390 V
2500
395 V
2000
400 V
1500
405 V
1000 410 V
500 415 V
0
1520 22 3040 35 4560 58 60
80 75 kW
Gambar 4.1 Grafik antara beban dengan kecepatan dengan pengaturan frekuensi
lxx
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Untuk frekuensi 50 Hz dengan tegangan 380 V menghasilkan putaran paling tinggi
4000
380 V
3500
385 V
3000
390 V
2500
395 V
2000
400 V
1500 405 V
1000 410 V
500 415 V
0
15 20 22 30 40 35 45 60 58 60 80 75 kW
Gambar 4.2 Grafik antara beban dengan kecepatan dengan pengaturan tegangan
lxxi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Untuk tegangan pada nilai 385 V dengan frekuensi 50 Hz menghasilkan putaran
Pada tabel 4.6 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut :
lxxii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30%
m3/jam
25%
25
20%
20
15
15%
DayaInput
Daya Masukan dariHP
Motor
motor terhadap
BHP terhadap debit
10
10%
debit air
55%
0%
20 75% 60% 58% 45% 35% 30% 22% 15%
15 30 45 60 75 kW
1.Untuk debit 26,7m6/jam menggunakan motor induksi sebesar 75 kWatt agar sesuai
3. Untuk debit 22m6/jam menggunakan motor induksi sebesar 58 kWatt agar sesuai
4. Untuk debit 20 m6/jam menggunakan motor induksi sebesar 45 kWatt agar sesuai
5. Untuk debit 18 m6/jam menggunakan motor induksi sebesar 35 kWatt agar sesuai
lxxiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Untuk debit 14,5m6/jam menggunakan motor induksi sebesar 30 kWatt agar
7. Untuk debit 11 m6/jam menggunakan motor induksi sebesar 22 kWatt agar sesuai
8. Untuk debit 8,5m6/jam menggunakan motor induksi sebesar 15 kWatt agar sesuai
Pada tabel 4.7 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut :
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Daya
0.5 masukan
Series1
dari motor
0.4
terhadap
0.3 Cos phi
0.2
0.1
0
15 kW 22 kW 30 kW 35 kW 45 kW 58 kW 60 kW 75 kW
15 30 45 60 75 kW
Gambar 4.4 Grafik daya masukan dari motor terhadap cos phi
lxxiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Untuk cos phi 0,18 menggunakan motor induksi sebesar 15 kWatt agar sesuai
2. Untuk cos phi 0,26 menggunakan motor induksi sebesar 22 kWatt agar sesuai
3. Untuk cos phi 0,36 menggunakan motor induksi sebesar 30 kWatt agar sesuai
4. Untuk cos phi 0,42 menggunakan motor induksi sebesar 35 kWatt agar sesuai
5. Untuk cos phi 0,54 menggunakan motor induksi sebesar 45 kWatt agar sesuai
6. Untuk cos phi 0,69 menggunakan motor induksi sebesar 58 kWatt agar sesuai
7. Untuk cos phi 0,72 menggunakan motor induksi sebesar 60 kWatt agar sesuai
8. Untuk cos phi 0,89 menggunakan motor induksi sebesar 75 kWatt agar sesuai
Pada tabel 4.8 dapat dilihat dari bentuk grafik sebagai berikut :
lxxv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
80%
70%
60%
50%
40%
Efisiensi
Seri…
motor
30%
induksi
20% terhadap
10%
pompa air
boiler
0%
115 2 3
30 4 5
45 6 7
60 8 75 kW
Gambar 4.5 Grafik efisiensi motor pompa air boiler terhadap daya motor yang
aaaaaaaaaaaaaadigunakan (%)
1. Untuk cos phi 0,18 menggunakan motor induksi sebesar 70,8 % dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
2. Untuk cos phi 0,26 menggunakan motor induksi sebesar 58,3 % dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
3. Untuk cos phi 0,36 menggunakan motor induksi sebesar 54,6 % dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
lxxvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Untuk cos phi 0,42 menggunakan motor induksi sebesar 57,1 % dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
5. Untuk cos phi 0,54 menggunakan motor induksi sebesar 48,1 % dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
6. Untuk cos phi 0,69 menggunakan motor induksi sebesar 40,7 % dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
7. Untuk cos phi 0,72 menggunakan motor induksi sebesar 42,5 % dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
8. Untuk cos phi 0,89 menggunakan motor induksi sebesar 36,5 % dari penggunaan
motor induksi saat beban penuh agar sesuai dengan yang diperlukan oleh pompa air
boiler.
lxxvii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
kerja dari motornya yaitu perubahan terhadap putaran dari motor akan tetapi
tegangan sebesar 40 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 380 V untuk beroperasi pada
daya 15 kW secara optimal, 42,5 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 385 V untuk
390 V untuk beroperasi pada daya 30 kW secara optimal, 47,5 Hz dan 380 V
dan 380 V atau 50 Hz dan 400 V untuk beroperasi pada daya 45 kW secara
optimal, 52,5 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 405 V untuk beroperasi pada daya
pada daya 60 kW secara optimal dan 57,5 Hz dan 380 V atau 50 Hz dan 415 V
2. Pengaturan putaran dilakukan untuk mengatur pompa air boiler yang dikopel
dengan motor induksi tiga fasa saat cos phi 0,18 menghasilkan debit 8,5
m6/jam dengan efisiensi 70,8a%, saat cos phi 0,26 menghasilkan debit
11m6/jam dengan efisiensi 58,3a%, saat cos phi 0,36 menghasilkan debit
lxxviii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14,5am6/jam dengan efisiensi 58,3a%, saat cos phi 0,42 menghasilkan debit
18am6/jam dengan efisiensi 57,1a%, saat cos phi 0,54 menghasilkan debit
20am6/jam dengan efisiensi 48,1a%, saat cos phi 0,69 menghasilkan debit
22am6/jam dengan efisiensi 40,7a%, saat cos phi 0,72 menghasilkan debit
24,5am6/jam dengan efisiensi 42,5a% dan saat cos phi 0,89 menghasilkan debit
kg/RI ; 18,4 kg/RI ; 20,2 kg/RI ; 22,5 kg/RI ; 24,95 kg/RI dan 32 kg/RI
sebesar 140 kW, 224 kW,270 kW, 344 kW, 390 kW, 415 kW, 490 kW dan 520
5.2 Saran
Adapun saran dari penulis sebagai pengembangan dari tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
motor induksi tersebut sehingga motor induksi tidak cepat rusak dan dapat
sebagai percobaan yang lain untuk dapat diaplikasikan pada yang lain.
2. Saran atau masukan untuk menggunakan motor induksi dengan kapasitas lebih
besar dengan pompa air boiler yang lebih besar sehingga dapat dilihat kerja dari
pompa air boiler agar dapat dilihat lebih jelas kinerja motor yang digunakan.
lxxix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
11. M.V. Deshpande, “Electric Motors Application and Control”, PT. Wheleer,
aNew aDelhi, 1990
13. https://id.wikipedia.org//wiki/Turbin_uap
14. Andriani Parastiwi 2014. “Pengaturan Tegangan Dan Frekuensi Pada Motor
aInduksi Sebagai Generator” Jurnal ELTEK (Diakses pada tanggal 20 Juni
a2016)
lxxx
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan Electronic Load Controller”Jurnal Penelitian (Diakses pada tanggal 16 Juni
2016)
16. Teguh Prayudi 2006. “Pemasangan Variabel Speed Drives (VSD) Pada Fan
Untuk Menurunkan Penggunaan Listrik Di Industri Semen ” Jurnal Penelitian
(Diakses pada tanggal 12 Juni 2016)
17. Rahardjo, Yadi Yunus 2010. “Perbaikan Faktor Daya Motor Induksi Tiga
Fasa” Jurnal Penelitian (Diakses pada tanggal 21 Juni 2016)
lxxxi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN PRAKTIKUM
NIM. 120402093
5. MCB
lxxxii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DATA PERCOBAAN TUGAS AKHIR
1. Pengaturan Frekuensi
42,5 Hz 380 V 2448 2376 2326 2306 2296 2276 2180 2130
47,5 Hz 380 V 2791 2687 2657 2637 2609 2587 2480 2458
52,5 Hz 380 V 3100 3080 3070 3020 2990 2960 2898 2850
57,5 Hz 380 V 3430 3397 3357 3327 3307 3297 3247 3207
lxxxiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Pengaturan Tegangan
lxxxiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Data pada Masukan Motor Pada Pompa Air Boiler
Asisten
J. Ginting
lxxxv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA