Anda di halaman 1dari 4

Acuan Yang Digunakan

Pada Cetak Offset

Teknik cetak offset membutuhkan suatu acuan berupa pelat atau lembaran
alumunium yang berfungsi untuk menempatkan gambar dan teks yang akan dicetak.
Pelat cetak offset biasanya terbuat dari alumunium dan berbentuk lembaran yang
diatasnya dilapisi oleh suatu bahan peka cahaya (presensitized) yang membuatnya
bisa membentuk gambar ketika nanti dilakukan proses pencahayaan (exposure). Di
dalam acuan pelat tersebut terdapat bagian mencetak yang biasa disebut dengan image
area dan bagian yang tidak mencetak atau non-image area.
Dilihat dari proses penyinarannya terdapat pelat negatif dan positif, jika
penyinaran dilakukan menggunakan cara positif maka bagian peka cahaya pada
lapisan alumunium di lembaran pelat akan menghilang dan sisanya yang tidak terkena
penyinaran akan mengeras (hardening) dan menjadi gambar atau teks setelah
dilakukan proses pengembangan menggunakan cairan developer. Begitupun dengan
sebaliknya jika melakukan penyinaran menggukan cara negatif bagian peka cahaya
akan mengeras menjadi gambar atau teks.

A. Image area dan Non-image area


Bagian yang berisi gambar atau teks disebut dengan bagian image area yang
berdifat menerima tinta dan menolak air ketika proses pencetakan. Sedangkan bagian
non-image akan penuh terisi oleh air pembasah pada saat proses mencetak sehingga
akan menolak tinta yang datang dari Rol Form tinta. Cairan Gum Arabic yang
diberikan pada akhir proses pembuatan pelat selain bertujuan mencegah oksidasi
bagian non-image area dapat juga mengurangi tingkat keasaman dari air pembasah
yang melapisi permukaan tersebut sehingga tidak terjadi penurunan tegangan
permukaan agar air pembasah menjadi stabil ketika proses pembasahan terjadi.
Oksidasi yang terjadi pada bagian non-Image area akan menyebabkan
munculnya bintik-bintik kotoran dari udara yang akan ikut tercetak nantinya dan
selain itu oksidasi juga menyebabkan penaikkan jumlah tingkat keasaaman sehingga
konsentrasi air pembasah tidak menjadi stabil dan kurangnya daya penyebaran untuk
melapisi permukaan pelat. Maka dengan demikian oksidasi pada pelat dapat juga

Daniel Ramadhan Muhammad - TG4A - Acuan yang digunakan pada cetak offset
mengurangi kualitas air pembasah dan dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan cetak
seperti pengeringan tinta yang lama.

B. Jenis pelat cetak offset


Banyak jenis pelat yang digunakan pada teknik cetak offset sesuai kebutuhan
pengerjaan order dan mesin yang digunakannya dan dari jenis-jenis tersebut akan
berbeda juga oleh pabrik yang membuatnya.
1. Jenis Thermal Plate merupakan yang paling banyak digunakan pada cetak offset
sekarang karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis pelat
yang lainya. Di antara beberapa keunggulannya yakni salah satunya pelat ini
dibuat dengan proses CtP (Computer to Plate) menggunakan panas dari sinar
laser yang membentuk gambar dan teks sehingga gambar yang dihasilkan
menjadi lebih presisi. Dengan menggunakan proses pembuatan CtP maka tidak
lagi dibutuhkan film sebelum membuat pelat, tetapi gambar atau image yang ada
di komputer dapat langsung teralihkan ke lembaran pelat Thermal tersebut.
2. Sebelum dikenal teknik pembuatan pelat seperti ini ada teknik pembuatan secara
CTF yang menggunakan film untuk proses penyinaran bahan peka terhadap
cahaya (presensitized), namun lebih menguntungkan pembuatan secara CtP
karena pemindahan gambar melalui film bisa saja kurang menjadi presisi karena
kertas film bisa saja kotor dan ikut terbaca menjadi gambar atau teks.
3. Selain kedua teknik diatas juga masih ada jenis pekat cetak offset yang lainnya
seperti Master Paper yakni acuan cetak yang terbuat dari kertas untuk melakukan
pengerjaan order pada mesin dengan kemampuan skala kecil. Daya tahan dari
Master Paper tidak sekuat pelat CtP & CtF karena terbuat dari kertas sehingga
jika digunakan untuk orderan skala besar air pembasah akan menghancurkannya.
Maka dari itu teknologi ini sudah lama ditinggalkan.
4. Jenis pelat yang lainnya dan sudah lama ditinggalkan adalah pelat berbahan dasar
dari metal (besi) yang memiliki ketahanan yang sangat besar dan digunakan
untuk mengerjakan oplah yang besar namun biaya pembuatan yang mahal dan
munculnya perkembangan teknologi pelat yang baru menyebabkan acuan metal
ini sudah ditinggalkan lama.

Daniel Ramadhan Muhammad - TG4A - Acuan yang digunakan pada cetak offset
C. Karakteristik pelat thermal (CtP)
Kebanyakan industri cetak offset di masa kini mayoritas menggunakan jenis
pelat thermal sebagai acuan cetaknya karena banyak keunggulan yang dimiliki oleh
jenis pelat ini. Tingkat ketepatan pemindahan gambar dan teks pelat thermal sangat
presisi, selain itu pembuatannya tidak membutuhkan waktu yang lama karena tidak
perlu membuat film positif atau negatif terlebih dahulu.
Namun tidak dipungkiri juga masih ada beberapa industri cetak offset di
beberapa daerah yang masih mempertahankan menggunakan pelat konvenisonal
(presensitized) film positif dan negatif, walaupun pengerjaan untuk membuatnya
membutuhkan waktu yang lama tetapi harga pelat konvensional lebih murah
ketimbang jenis pelat thermal. Dengan ini maka biaya produksi mencetak bisa
dikendalikan untuk mencapai keuntungan yang diinginkan perusahaan tersebut.
Baik dari pelat thermal dan pelat konvensional tersebut memiliki beberapa
karakteristik yang sama seperti terdapat jenis Short Run, Medium Run, dan Long Run
untuk pemilihan penggunaannya ketika melakukan proses cetak. Selain itu ukurannya
hanya tersedia untuk digunakan pada mesin yang berkapasitas Folio, Double Folio,
Plano, dan 1/2 Plano. Kedua jenis pelat ini memiliki ketebalan yang sama yakni 3 mm
yang material pembuatnnya terdiri dari dasar (base) pelatnya terbuat dari alumunium
dan perbedaan dari material pembuatnya terdapat pada bahan pelapis alumunium
tersebut, bahan peka cahaya untuk melapisi pelat permukaan pelat konvensional
kemudian untuk pelat thermal menggunakan suatu bahan yang peka terhadap panas
karena pembuatannya menggunakan proses panas laser (baking).

D. Strategi pemilihan penggunaan pelat


Pemilihan penggunaan pelat harus memerhatikan banyaknya jumlah oplah
sebelum memulai pengerjaan proses pencetakan. Contohnya seperti misalnya ada
pekerjaan dengan jumlah oplah sebanyak 30.000 eks. Seharusnya lebih memilih
menggunakan pelat berkapasitas Medium Run daripada menggunakan yang Short
Run karena pelat tersebut lebih cocok dipasangkan pada mesin daripada memakai
pelat short run yang hanya mampu mencetak sampai batas 15.000 eks. Walaupun
harganya yang lebih murah tetapi daripada memninimalisir biaya modal diawal juga
akan berdampak pada waktu pengerjaan yang lebih lama dan jumlah limbah (waste)
yang dihasilkan akan menjadi lebih banyak sehingga proses pengerjaan menjadi
kurang efektif dan efisien.

Daniel Ramadhan Muhammad - TG4A - Acuan yang digunakan pada cetak offset
E. Hal-hal yang perlu diperiksa sebelum pelat dipasang pada mesin
1. Emulsi pelat maupun image tidak cacat.
2. Lubang punch presisi/tidak miring antara kanan dan kiri.
3. Elemen gambar/teks sesuai progresif proof.
4. Susunan/imposisi halaman berurut.
5. Tanda register, potong dan lipat lengkap.
6. Nomor katern tercantum ( khusus buku/majalah).
7. Terdapat keterangan/kode warna.
8. Colour bar/ control strip.

Daniel Ramadhan Muhammad - TG4A - Acuan yang digunakan pada cetak offset

Anda mungkin juga menyukai