Acuan Yang Digunakan Pada Cetak Offset
Acuan Yang Digunakan Pada Cetak Offset
Teknik cetak offset membutuhkan suatu acuan berupa pelat atau lembaran
alumunium yang berfungsi untuk menempatkan gambar dan teks yang akan dicetak.
Pelat cetak offset biasanya terbuat dari alumunium dan berbentuk lembaran yang
diatasnya dilapisi oleh suatu bahan peka cahaya (presensitized) yang membuatnya
bisa membentuk gambar ketika nanti dilakukan proses pencahayaan (exposure). Di
dalam acuan pelat tersebut terdapat bagian mencetak yang biasa disebut dengan image
area dan bagian yang tidak mencetak atau non-image area.
Dilihat dari proses penyinarannya terdapat pelat negatif dan positif, jika
penyinaran dilakukan menggunakan cara positif maka bagian peka cahaya pada
lapisan alumunium di lembaran pelat akan menghilang dan sisanya yang tidak terkena
penyinaran akan mengeras (hardening) dan menjadi gambar atau teks setelah
dilakukan proses pengembangan menggunakan cairan developer. Begitupun dengan
sebaliknya jika melakukan penyinaran menggukan cara negatif bagian peka cahaya
akan mengeras menjadi gambar atau teks.
Daniel Ramadhan Muhammad - TG4A - Acuan yang digunakan pada cetak offset
mengurangi kualitas air pembasah dan dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan cetak
seperti pengeringan tinta yang lama.
Daniel Ramadhan Muhammad - TG4A - Acuan yang digunakan pada cetak offset
C. Karakteristik pelat thermal (CtP)
Kebanyakan industri cetak offset di masa kini mayoritas menggunakan jenis
pelat thermal sebagai acuan cetaknya karena banyak keunggulan yang dimiliki oleh
jenis pelat ini. Tingkat ketepatan pemindahan gambar dan teks pelat thermal sangat
presisi, selain itu pembuatannya tidak membutuhkan waktu yang lama karena tidak
perlu membuat film positif atau negatif terlebih dahulu.
Namun tidak dipungkiri juga masih ada beberapa industri cetak offset di
beberapa daerah yang masih mempertahankan menggunakan pelat konvenisonal
(presensitized) film positif dan negatif, walaupun pengerjaan untuk membuatnya
membutuhkan waktu yang lama tetapi harga pelat konvensional lebih murah
ketimbang jenis pelat thermal. Dengan ini maka biaya produksi mencetak bisa
dikendalikan untuk mencapai keuntungan yang diinginkan perusahaan tersebut.
Baik dari pelat thermal dan pelat konvensional tersebut memiliki beberapa
karakteristik yang sama seperti terdapat jenis Short Run, Medium Run, dan Long Run
untuk pemilihan penggunaannya ketika melakukan proses cetak. Selain itu ukurannya
hanya tersedia untuk digunakan pada mesin yang berkapasitas Folio, Double Folio,
Plano, dan 1/2 Plano. Kedua jenis pelat ini memiliki ketebalan yang sama yakni 3 mm
yang material pembuatnnya terdiri dari dasar (base) pelatnya terbuat dari alumunium
dan perbedaan dari material pembuatnya terdapat pada bahan pelapis alumunium
tersebut, bahan peka cahaya untuk melapisi pelat permukaan pelat konvensional
kemudian untuk pelat thermal menggunakan suatu bahan yang peka terhadap panas
karena pembuatannya menggunakan proses panas laser (baking).
Daniel Ramadhan Muhammad - TG4A - Acuan yang digunakan pada cetak offset
E. Hal-hal yang perlu diperiksa sebelum pelat dipasang pada mesin
1. Emulsi pelat maupun image tidak cacat.
2. Lubang punch presisi/tidak miring antara kanan dan kiri.
3. Elemen gambar/teks sesuai progresif proof.
4. Susunan/imposisi halaman berurut.
5. Tanda register, potong dan lipat lengkap.
6. Nomor katern tercantum ( khusus buku/majalah).
7. Terdapat keterangan/kode warna.
8. Colour bar/ control strip.
Daniel Ramadhan Muhammad - TG4A - Acuan yang digunakan pada cetak offset