Anda di halaman 1dari 11

Makalah Perencanaan Bisnis

Dalam Lingkup Studi Kelayakan Bisnis

Yang diampu oleh Bapak Dr. Edy Purwo Saputra SE., M.Si

Disusun Oleh :

ADI UTOMO (P100210052)

KELAS : MM 1C

JURUSAN MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membangun sebuah bisnis perlu dilakukan analisis di berbagai aspek terlebih
dahulu, agar bisnis tersebut dapat terorganisir dengan baik. Maka dari itu, dalam lingkup
studi kelayakan bisnis, dikenal dengan istilah business plan atau perencanaan bisnis.
Dalam perencanaan bisnis tersebut, memuat berbagai aspek yang harus dianalisis
sebelum memulai sebuah bisnis.
Menyusun perencanaan bisnis yang matang dan realistis dapat menjadi kunci
sukses ketika akan memulai sebuah bisnis. Hal tersebut bisa terjadi karena dengan
menyusun perencanaan bisnis, berarti kita mampu melihat atau memproyeksikan bisnis
yang akan dijalani itu layak atau tidak layak, profitable atau tidak, serta di dalam jangka
panjang bisnis tersebut tetap prospek atau tidak. Maka dari itu, penyusunan perencanaan
bisnis penting dilakukan sebelum memulai bisnis.
Dalam makalah ini, akan dikemukaan mengenai apa saja aspek yang harus
dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan bisnis. Dari mengetahui aspek apa saja
yang harus dianalisis, diharapkan dapat membantu pelaku bisnis yang akan memulai
menjalankan bisnisnya.

B. Rumusan Masalah
1. Hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan bisnis?
2. Elemen-elemen apa saja yang termuat di dalam perencanaan bisnis?

C. Tujuan
1. Mengetahui hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan
bisnis.
2. Mengetahui elemen-elemen yang termuat dalam perencanaan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN


PERENCANAAN BISNIS
Perencanaan bisnis selain berguna untuk internal perusahaan, rencana bisnis juga
dapat berkontribusi terhadap pihak ekstenal perusahaan tersebut, seperti misalnya
investor dan kreditur yang akan berpengaruh terhadap prospek financial perusahaan
tersebut. Semakin prospek perencanaan bisnis yang ada, maka investor ataupun kreditur
juga akan percaya terhadap bisnis yang akan dijalankan, sehingga mereka yakin untuk
menyuntikkan dana investasi di bisnis tersebut.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan perencanaan bisnis
kepada para investor atau kreditor, antara lain:
1. Ukuran perencanaan bisnis disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap dalam memuat
informasi bisnis yang dijalankan, sehingga memudahkan investor dan kreditor dalam
mengambil keputusan investasi. Hal tersebut diperlukan karena jika perencanaan
bisnis dimuat terlalu kompleks, akan menyulitkan investor dan kreditor untuk
menangkap secara utuh informasi apa yang saja yang dimiliki bisnis perusahaan
tersebut, sehingga berdampak terhadap pengambilan keputusan investor dan kreditor
dalam mengambil keputusan.
2. Penampilan rencana bisnis juga perlu diperhatikan oleh manajemen, karena akan
berpengaruh terhadap first impression investor dan kreditor dalam memandang
sebuah perusahaan yang akan mengajukan pendanaan tersebut memiliki bonafiditas
dan profesionalisme. Menyajikan perencanaan bisnis hanya dengan kumpulan kertas
dan distapler pasti akan berbeda bila dibandingkan dengan perencanaan bisnis yang
dikemas dengan cover dan kertas yang berkualitas. Sehingga akan terkesan bahwa
perusahaan memiliki profesionalitas dalam hal menyajikan perencanaan bisnis.
3. Rencana bisnis ini akan lebih baik jika dicantumkan ringkasan eksekutif yang berisi
informasi tentang keadaan bisnis yang dijalankan. Ringkasan eksekutif ini paling
tidak dijelaskan dalam 2-3 halaman. Ringkasan berisi produk dan jasa yang
dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan
dalam jangka panjang (+5 tahun) jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat apa
yang diterima oleh investor. Rencana bisnis ini penting untuk disampaikan, karena
investor dan kreditor akan menghadapi banyak perencanaan bisnis, sehingga mereka
akan lebih mudah memfilter jika rencana bisnis suatu perusahaan yang akan
mengajukan pendanaan disampaikan secara jelas dan matang.
4. Dalam penyusunan rencana bisnis, akan lebih lengkap dan akan lebih baik jika
dicantumkan pula tantangan ke depan atau resiko yang mungkin terjadi di dalam
sebuah bisnis yang dijalankan. Hal ini dilakukan, agar para calon penanam modal
lebih yakin lagi untuk berinvestasi. Pencantuman resiko bisnis, menandakan bahwa
bisnis tersebut sudah dilakukan analisa prospek dan resikonya, sehingga lebih mudah
untuk mengidentifikasi masalah dan solusinya jika resiko itu terjadi.
Perencanaan bisnis atau Bussiness Plan sebaiknya dimiliki oleh setiap pelaku
usaha. Hal tersebut dikarenakan dengan perencanaan bisnis, dapat membantu
keberlangsungan bisnis perusahaan tersebut. Untuk mempermudah, berikut merupakan
beberapa alasan mengapa perencanaan bisnis perlu dimiliki oleh pelaku bisnis:
1. Business Plan merupakan suatu blueprint, yang menjadi panduan atau dasar dalam
menjalankan bisnis. Sehingga dengan business plan tersebut akan lebih mudah
menentukan arah dan memudahkan dalam mendirect semua elemen untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2. Bussiness Plan adalah alat untuk mencari suntikan dana dari investor ataupun
kreditor.
3. Melalui Bussiness Plan, akan memudahkan dalam mengkomunikasikan kepada
semua pihak, misalnya pemasok, investor, konsumen mengenai tujuan dan cara kerja
bisnis yang dimiliki.
4. Melalui Bussiness Plan manajemen akan mengetahui prospek dan resiko bisnis,
sehingga akan lebih terarah dalam mengambil langkah-langkah praktis untuk
menghadapi persaingan, membuat strategi pemasaran, dan lain sebagianya dengan
lebih efektif.
5. Bussiness Plan juga akan membantu dalam hal pengawasan operasional bisnis,
sehingga bisa ditentukan apakah operasinal bisnis sudah berjalan sesuai standard
perencanaan ataukah belum.
Setelah mengetahui pentingnya penyusunan business plan tersebut, diharapkan
dapat meminimalisir penyusunan perencanaan bisnis yang kurang baik, sehingga akan
berdampak terhadap masa depan bisnis tersebut. Penyusunan perencanaan bisnis yang
kurang baik dapat terjadi karena beberapa factor, antara lain:
1. Penetapan tujuan yang kurang masuk akal oleh pengusaha, pengusaha juga kurang
memiliki tanggung jawab terhadap bisnisnya.
2. Kurangnya pengalaman dalam penyusunan perencanaan bisnis oleh pengusaha.
3. Ancaman atau kelemahan bisnis tidak dilakukan analisa dan langkah antisipasi
dengan baik.
4. Pengusaha kurang melakukan analisa terhadap keunggulan ataupun prospek
bisnisnya.
Dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan
dalam penyusunan perencanaan bisnis atau business plan. Adapun aspek-aspek yang
harus dianalisis di dalam perencanaan bisnis tersebut, antara lain:
1. Aspek hukum: aspek ini berhubungan dengan legalisasi hukum bisnis tersbut,
misalnya segi perjanjian ataupun segi legalitas badan hukum atas usaha tersebut.
2. Aspek pasar dan pemasaran: potensi pasar produk, analisis pesaing, estimasi
penjualan yang bisa dicapai (market share) merupakan contoh analisa yang terdapat
di dalam aspek pasar dan pemasaran ini.
3. Aspek teknis/operasi dan teknologi: aspek ini sangat berkaitan dengan lokasi bisnis
dijalankan, kemudian mesin dan teknologi yang mendukung produksi, serta desain
tata letak operasional untuk mencapai output maksimal.
4. Aspek manajeman dan organisasi: berkaitan dengan visi, misi, strategi perusahaan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
5. Aspek social, ekonomi dan budaya: dampak yang dapat ditimbulkan kepada social,
ekonomi masyarakat serta kultur budaya setempat, apakah berkesinambungan atau
justru bertolak belakang dari ketiga hal tersebut.
6. Aspek keuangan: berkaitan dengan inflow dan outflow keuangan perusahaan.
Darimana sumber dana didapatkan, serta untuk apa dana tersebut digunakan serta
yang tidak kalah penting yaitu menganalisa menganai proyeksi pengembalian dari
penggunaan dana modal yang dikeluarkan.
7. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL): analisis mengenai dampak
lingkungan yang disebabkan adanya proyek bisnis tersebut. Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan air, tanah maupun udara.
B. ELEMEN-ELEMEN DALAM PERENCANAAN BISNIS
Dari sub-bab ini, akan diuraikan mengenai permasalahan dalam makalah, yaitu Elemen-
elemen apa saja yang terkandung di dalam rencana bisnis. Elemen-elemen bisnis
tentunya akan bergantung kepada lini suatu bisnis tertentu, akan tetapi elemen-elemen
berikut adalah elemen yang inti di setiap perencanaan bisnis. Adapun elemen-elemen
bisnis tersebut, antara lain:
1. Summary Executive
Executive summary adalah versi paling ringkas dari seluruh rencana bisnis anda dan
ditempatkan di depan batang tubuuh dalam dokumen. Rangkuman tersebut harus
mencakup sebagian besar tapi bukan seluruhnya bagian rencana, dengan tiap topik
diciutkan dalam satu atau dua paragraf.
Executive summary berfungsi sebagai ulasan ringkas bisnis anda. Seseorang yang
membaca rangkuman seharusnya mampu menangkap ide umum bisnis apa yang
sedang anda geluti dan alasan memilih bisnis tersebut. Dan seberapa besar
petumbuhan yang akan diraih dalam perencanaa bisnis tersebut.
Adapun poin-poin yang ada di dalam Summary Executive terdiri dari:
1. Visi
Isi dari Visi idealnya memproyeksikan harapan atau mimpi bisnis perusahaan
tersebut di masa mendatang. Sehingga setiap orang akan mengetahui target bisnis
tersebut di masa mendatang dan menjadi tolok ukur capaian yang akan diraih.
Sebuah pernyataan visi yang ideal harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Singkat, idealnya satu kalimat dan paling panjang tidak lebih dari satu
paragraf.
- To the point, tidak beputar- putar.
- Menyajikan fokus dan arah tertentu untuk diikuti bisnis.
Berikut ini contoh pernyataan visi dari perusahaan PT Pan Brothers Tbk:
“Untuk menjadi perusahaan pakaian pemasok terintegrasi dan di seluruh dunia.”
2. Misi
Misi ini akan berisis langkah-langkah strategis yang akan dilakukan untuk
mencapai visi yang telah ditetapkan. Melalui uraian misi, investor atau kredito
akan segera mengetaui strategi ke depan sebuah bisnis tersebut. Dari misi tersebut
pula dapat menjadi tolok ukur apakah langkah-langkah yang diuraikan tersebut
dapat dikategorikan terukur atau tidak.
Sebuah pernyataan misi yang ideal seharusnya memiliki kriteria berikut ini:
- Menyajikan arah yang jelas bagi bisnis.
- Harus menentukan parameter spesifik untuk bisnis.
- Pernyataan misi harus diukur.
Berikut contoh beberapa pernyataan misi efektif sesuai dengan pernyataan visi
sebelumnya:
Misi perusahaan PT PAN BROTHERS Tbk:
- Untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produk dengan menerapkan
praktek manajemen terbaik terus menerus.
- Untuk menciptakan kesempatan terbaik bagi karyawan kami untuk
mengembangkan dan mencapai potensi penuh mereka.
- Untuk memaksimalkan nilai pemegan saham dan memberikan kesempatan
yang menarik.
- Untuk meningkatkan Good Corporate Governance dan terus berusaha untuk
mencapai keunggulan.
- Untuk memanfaatkan sumber daya keuangan secara efisien.
- Untuk menjadi pemimpin dalam rantai pasokan garmen dan menyediakan
kualitas baik dari produk garmen dengan memaksimalkan kepuasan
pelanggan.
- Untuk menjadi perusahaan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan
social.
- Untuk aktif memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi
Indonesia.
3. Peluang
Uraian peluang di sini berisi uraian mengenai peluang pasar, target kosnumen,
prospek masa depan, keunggulan produk. Dari uraian peluang, akan diketaui
segmentasi bisnis dan potensi berkembang dari bisnis tersebut. Sehingga akan
membantu meyakinkan investor dan kreditor dalam mengambil keputusan
investasi. Informasi daftar pendek yang jika memang tersedia, direkomendasikan
untuk disertakan dalam rencana bisnis:
- Ukuran pasar yang menjadi target, baik ukuran pasar di kondisi sekarang,
yang lalu, dan yang akan datang.
- Tingkat pertumbuhan industri di masa yang lalu ataupun di masa yang akan
datang.
- Tingkat target jumlah konsumen yang menjadi target potensial.
- Penetrasi atau dinamika atas target pasarnya.
- Tingkat pengeluaran rata- rata yang yang dikeluarkan oleh target konsumen
potensial.
- Rata-rata harga beli untuk masing-masing produk.
- Tingkat margin laba rata- rata yang diharapkan oleh masing-masing produk.
- Segala informasi yang mendiskripsikan industri, konsumen, bisnis kuncinya,
dan sejarah serta tren yang ada dalam insdustri tersebut.

Mempresentasikan data dalam format alternative


- Diagram dan grafik
Sebagai contoh, data telepon yang dipresentasikan dalam tabel sebelum ini
akan menimbulkan kesan lebih ketika dipresentasikan dalam diagram batang
berikut.
14
0
12
0
10
0
8
0
6
0
4
0
2
0
0
199 199 200 200
8 9 0 1
4. Strategi Pasar
Upaya-upaya strategis untuk mencapai peluang bisnis yang telah dideskripsikan.
Adapun upaya yang bisa dilakukan dalam hal strategi pasar ini, antara lain:
- Melakukan development produk, sehingga akan menciptakan produk yang
selalu up to date yang akan ditawarkan ke pasar.
- Merumuskan strategi pricing, packaging, dan positioning produk atau jasa
tersebut yang sesuai dengan segmen pasarnya.
- Mendistribusikan produk ke dalam berbagai jaluk distribusi, sehingga akan
memudahkan konsumen mendapatkan produk yang ditawarkan.
- Menggencarkan promosi baik secara online ataupun offline.
5. Strategi Bisnis
Bagian strategi bisnis ini akan menguraikan mengenai langkah-langkah strategis
yang bertujuan untuk mengembangkan bisnis agar lebih maju di masa mendatang,
sehingga dapat mendapatkan profit yang maksimal. Berikut ini tiga bagian dalam
outline untuk bagian strategi bisnis:
- Model bisnis, bagian ini mendeskripsikan mengenai upaya dalam
mendapatkan inflow perusahaan, penentuan margin yang terukur, serta
pangsa pasar yang dituju, dan analisa pesaing didalam lini bisnis yang sama
kemudian yang tidak kalah penting adalah penentuan target tingkat
pertumbuhan bisnis yang akan dicapai.
- Inisiatif strategi, merupakan upaya strategis di luar strategi operasi. Inisiatif
strategi ini memiliki dampak vital bagi kesuksesan model bisnis yang telah
ditentukan. Contoh dari inisiatif strategi ini misalnya adalah akuisisi bisnis
lain, ekspansi pabrik, pengembangan produk agar memiliki kualitas ekspor.
- Jadwal, bagian ini akan mempresentasikan mengenai planning produksi agar
sesuai dengan target produk siap untuk dipasarkan. Sehingga melalui
penjadwalan ini, diharapkan tidak terjadi telat dalam pendistribusian produk
ke konsumen.
6. Organisasi dan Operasi
Bagian ini adalah tempat merinci bagaimana struktur bisnis dan bagaimana setiap
bagian dari bisnis bekerja. Menangani bagian ini sama dengan menangani bagian
yang lain, yaitu:
- Membangun outline, dalam organisasi dan operasi jelas terbagi dua bagian
yaitu: bagian organisasi yaitu mendeskripsikan struktur perusahaan dan
bagian operasi terbagi dalam beberapa subbagian untuk setiap departemen
utama atau unit operasi dalam bisnis.
- Mengumpulkan data.
7. Manajemen
Pada bagian ini, akan diuraikan mengenai struktur jajaran organisasi, baik dari
sisi latar belakangnya, pengalamannya, prestasinya serta kekuatannya. Pada
intinya pada bagian ini akan lebih banyak menguraikan alasan mengapa semua
orang yang memanage bisnis ini adalah orang yang tepat dalam menjalankan
bisnis untuk mencapai kesuksesan.
8. Kompetensi Utama dan Tantangan
Bagian ini akan memaparkan keunggulan dan kelemahan bisnis. Dari deskripsi
tersebut akan dilakukan analisis untuk meminimalisir kelemahan sehingga dapat
diketahui langkah ke depan untuk mencapai target bisnis dan mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar yang dituju.
9. Keuangan
Ini adalah bagian yang menyatakan inflow dan outflow keuangan perusahaan.
Keuangan yang bisa dilampirkan minimal laporan laba rugi yang telah diaudit
dan neraca keuangan perusahaan.
2. Uraian umum mengenai usaha (General business description) yang akan dijalankan.
3. Rencana pemasaran akan menjelaskan mengenai strategi untuk mengenalkan produk
kepada konsumen, anggaran penjualan, bauran pemasaran, dan lain sebagainya.
4. Rencana produksi (production plans) menjelaskan mengenai proses produksi,
mempertahankan kualitas produk, daftar material yang dibutuhkan secara lengkap,
pertimbangan lokasi pabrik, serta anggaran yang diperlukan untuk produksi.
5. Rencana keuangan antara lain berisi target keuangan yang diharapakan. Dari target
tersebut, akan terproyeksi ekspektasi laba yang akan dicapai dalam beberapa tahun
awal operationalnya serta proyeksi arus kas (cashflow) yang diharapkan.
6. Rencana sumber daya manusia (human resources plan) antara lain berisi uraian
mengenai jumlah personel yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha, spesifikasi apa
yang dibutuhkan oleh masing-masing personel tersebut dilihat dari pengetahuan,
keahlian, kemampuan dan pengalamannya yang dibutuhkan.
7. Resiko-resiko utama yang berpotensi terjadi di masa depan serta merumusakan
langkah antisipasi yang dilakukan perusahaan untuk meminimalisir resiko tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rencana bisnis penting untuk disusun oleh pelaku bisnis. Melalui rencana bisnis dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh investor maupun kreditor untuk memutuskan
keputusan investasi di dalam bisnis tersebut. Tanpa rencana bisnis, besar kemungkinan peluar
untuk mendapatkan investasi juga akan kecil, selain itu melalui rencana bisnis juga penting
untuk disusun oleh pelaku bisnis, karena:
1. Rencana bisnis mengandung informasi keuangan historis, sekarng maupun yang akan
datang dan para investor dan kreditor ingin melihat hal itu,
2. Rencana bisnis memberikan penjelasan mengenai bisnis dan pasarnya.
3. Rencana bisnis memuat seluruh rencana dan strategis untuk memperoleh kesuksesan.
4. Rencana bisnis memberitahukan kepada mitra keuangan potensial tentang siapa anda,
mengapa anda melakukan hal sekarang dan apakah anda memiliki ide yang buruk.
Mengingat pentingnya rencana bisnis tersebut, maka perlu diketahui hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penyusunannya, hal-hal tersebut antara lain: tampilan yang professional,
isi yang matang dan terukur, keunggulan dan kelemahan serta uraian antisipasi untuk
meminimalisir kelemahan bisnis, serta uraian summary executive sebagai ringkasan
informasi yang lengkap seputar bisnis yang akan dijalankan.
Selain itu, elemen-elemen yang perlu diketahui di dalam penyusunan rencana bisnis
juga perlu diketahui oleh pelaku bisnis. Karena dengan mengetahui elemen-elemen rencana
bisnis, dapat meminimalisir kekurangan informasi yang disediakan untuk calon investor dan
kreditor dalam memutuskan keputusan investasi. Adapun elemen-elemen tersebut, antara
lain: summary executive (dengan segala poin-poin yang harus tercantum), uraian umum
bisnis, perencanaan pemasaran, perencanaan keuangan, rencana kebutuhan sumber daya
manusia untuk menunjang produksi, serta perencanaan produksi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai